JSIKA Vol. 5, No. 7, Tahun 2016 ISSN X

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Chrismalis Artha telah bekerjasama dengan beberapa bank terkemuka di

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dijelaskan tentang identifikasi permasalahan, analisis

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 8, Tahun 2016 ISSN X DASHBOARD UNTUK VISUALISASI PENJUALAN VOUCHER PULSA ELEKTRIK DI RAJAWALI RELOAD MOJOKERTO

DASHBOARD UNTUK VISUALISASI PENJUALAN VOUCHER PULSA ELEKTRIK DI RAJAWALI RELOAD MOJOKERTO

Halaman B. Permasalahan C. Membuat laporan hasil analisis Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Elisitasi Kebutuhan...

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 4, No. 1. Tahun 2015 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. UD. Rohmat Jaya adalah suatu perusahaan kerupuk yang didirikan pada

JSIKA Vol. 5, No. 2. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 1. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 8, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 12. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 8, Tahun 2016 ISSN X

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 12, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 8, Tahun 2016 ISSN X RANCANG BANGUN DASHBOARD UNTUK VISUALISASI PRODUKTIVITAS BAHAN BAKU TEBU PADA PABRIK GULA GEMPOLKREP

BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem informasi keuangan mahasiswa pada Institut Bisnis dan Informatika

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. telepon dan pelanggan yang datang langsung ke alamat CV. GI. Selama ini CV. GI memasarkan produknya secara semi online dan

JSIKA Vol. 5, No. 3. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services. Sebelum

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Tahap analisis sistem merupakansuatu proses untuk menganalisis dan

JSIKA Vol. 5, No ISSN X

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Bab ini menjelaskan mengenai simpulan yang menjawab tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya (Stikom Surabaya)

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.4 Tahun 2014

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. waterfall. Metode waterfall yang digunakan terdapat dua tahap yaitu komunikasi

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

Gambar 4.76 User Interface Login

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. diambil berdasarkan model waterfall yang meliputi komunikasi, perancangan

SALES REPOT MONITORING SECARA REAL TIME BERBASIS WEBSITE APPLICATION DI PERTAMINA AVIATION DPPU AHMAD YANI SEMARANG ABSTRACT

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X

JSIKA Vol.5, No.12. Tahun 2016 ISSN X

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

JSIKA Vol. 5, No ISSN X

1 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam rancang

JSIKA Vol. 5, No. 12. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

Jurnal Sistem Informasi Situs Jurnal :

JSIKA Vol. 4, No. 1. Tahun 2015 ISSN X

JSIKA Vol. 4, No. 1. Tahun 2015 ISSN X

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan metode Full Time Equivalent dan berdasar peraturan bersama 5

Jurnal Sistem Informasi

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X

Jurnal Sistem Informasi

Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Pemasaran Perumahan pada PT. Anugerah Bangun Cipta

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat berlomba-lomba memiliki kartu kredit. tidak dapat mengontrol pemakaiannya sehingga sering kali terjadinya kredit

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam penjualan perangkat komputer seperti printer, motherboard,

JSIKA Vol. 5, No. 12, Tahun 2016 ISSN X

Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Proyek pada PT. Taruna Jaya Cipta Palembang

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X

ABSTRACT. Key words: Accounting Information Systems, Arrears, Collection. iv Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

JSIKA Vol. 5, No. 7, Tahun 2016 ISSN X

Lampiran 1. Hasil Wawancara

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI RUMAH MAKAN MULTICABANG X

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. diambil pada UD. New Sehati. Analisis dan perancangan sistem ini berdasarkan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...

Use Case Sistem Penjualan

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM TRANSAKSI PENJUALAN BARANG DENGAN SMS GATEWAY SEBAGAI PENDUKUNG PROGRAM PELAYANAN PRIMA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

JSIKA Vol. 4, No. 1. Tahun 2015 ISSN X

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

JSIKA Vol. 5, No. 8, Tahun 2016 ISSN X

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA UD X. Hendri Susanto Gunawan

Rancang Bangun Aplikasi Pemilihan Alat Transportasi Umum Kota Surabaya Menggunakan Metode Spanning Tree Pada Smartphone Android.

Sistem Informasi Untuk Petshop Yosep Purnama ( ) Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik. Universitas Kristen Maranatha

Perancangan Sistem Informasi Perhitungan Insentif Salesman Pada PT. Hokinda Citra Lestari

RANCANG BANGUN DASHBOARD UNTUK VISUALISASI PRODUKTIVITAS BAHAN BAKU TEBU PADA PABRIK GULA GEMPOLKREP

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 4, No. 1. Tahun 2015 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 3. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 12, Tahun 2016 ISSN X

PERANCANGAN BUSINESS PERFORMANCE MANAGEMENT UNTUK MANAJEMEN PROYEK PADA ASTRA CREDIT COMPANIES DEPARTEMEN IT DIVISI IT SOLUTION

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan pengelolaan, pengontrolan, dan pengawasan yang baik.

Keywords: Information system, weekly report (W2), outbreak

JSIKA Vol. 5, No. 7, Tahun 2016 ISSN X

Gambar 4.1 Flowmap Usulan Pengecekan Berkas

STMIK GI MDP Program Studi Komputerisasi Akuntansi Tugas Akhir Ahli Madya Semester Ganjil Tahun 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kegiatan sehari - hari terdapat bagian-bagian penting dalam melakukan proses

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Divisi Kapal Niaga

Transkripsi:

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING DAN EVALUASI KINERJA FIELD COLLECTOR PADA PT CHRISMALIS ARTHA Fitriana Faristia 1) Pantjawati Sudarmaningtyas 2) Yoppy Mirza Maulana 3) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi STMIK STIKOM Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298 Email : 1)fififaristia@gmail.com, 2)pantja@stikom.edu, 3)yoppy@stikom.edu Abstract: Chrismalis PT Artha is a company engaged in the credit card services provider. Field subdivision has responsibility to performing the field process to credit card customer. Based on observations and interviews, the main problem of field subdivision is field s doesn t achieving the performance targets because of monitoring delays, evaluation errors and decision-making mistake.to solve these problems then be made of information systems solutions that can do the performance monitoring and evaluating process of field using web-based to reduce errors in the evaluation, optimize customer handling and field s can achieving the target. Based on the results of the field performance monitoring and evaluation information system then the conclusion is the application indicate conformity with the expectation and feasible for use.. Keywords: Information System, Monitoring, Evaluation, Performance, Field Collector PT Chrismalis Artha adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia jasa penagihan kartu kredit. Perusahaan ini memiliki kantor pusat di Surabaya dan terdapat 17 kantor cabang yang tersebar di wilayah Indonesia. PT Chrismalis Artha telah bekerjasama dengan beberapa bank terkemuka di Indonesia. Dalam tugas akhir ini, riset dilakukan pada salah satu klien yaitu PT Bank Mega. Setiap bulannya perusahaan mampu melakukan penagihan hingga 1500 dari berbagai kota di Jawa Timur. Proses penagihan lapangan ditangani oleh subdivisi field, dimana terdapat 10 personil juru tagih (field ) dengan target kunjungan harian sebanyak 5 perhari tiap field.field adalah tenaga penyelesaian hutang untuk mengingatkan sekaligus melakukan penagihan kepada pemilik hutang yang dalam hal ini merupakan pemilik kartu kredit yang mengalami kredit macet dengan berkomunikasi dengan cara bertatap muka langsung (Bank Indonesia, 2012). Proses bisnis subdivisi dimulai dari admin mengolah data dari klien (bank) untuk didistribusikan kepada field, kemudian field melakukan penagihan kepada. Setelah melakukan penagihan, field akan mencatat visit report dan form promise to pay (PTP) kedalam buku catatan masing-masing. Visit report merupakan data hasil kunjungan yang berisi tanggal penagihan dan status sedangkan form PTP merupakan bukti sekaligus estimasi apabila bersedia melakukan pembayaran. Setiap dua minggu sekali field melaporkan PTP dan visit report terakhir kepada admin untuk dilakukan rekap. Setelah admin mengirimkan rekap visit report dan PTP, klien akan mengirimkan data pembayaran. Admin akan memeriksa data pembayaran dengan data PTP. Hasil rekap data pembayaran dan rekap data visit report diberikan kepada supervisor untuk dilakukan monitoring. Supervisor akan melakukan monitoring kinerja field dengan cara memantau kunjungan dan status setiap dua minggu sekali dan pemantauan pembayaran setiap akhir bulan. Pemantauan status terbagi menjadi dua yaitu non-skip dan skip. Non-skip adalah status dimana bersedia melakukan pembayaran dan akan tetap ditangani oleh field. Sedangkan skip adalah status yang sudah tidak dapat ditangani, meliputi pindah alamat, tidak terdapat tunggakan, kasus, meninggal, low balance dan ditolak. Nasabah akan ditolak apabila selama tiga kali kunjungan berturut-turut alamat tidak ada (invalid) dan tidak ada di tempat serta dalam tiga kali kunjungan JSIKA Vol. 5, No. 7, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 1

berstatus salah alamat, meninggalkan pesan, tidak bisa ditemui dan tidak mau membayar. Nasabah dengan status ditolak masih bisa dilakukan penagihan sesuai dengan keputusan supervisor. Data skip selanjutnya akan dilakukan penarikan dan dilaporkan sebagai data reject kepada klien. Sedangkan pemantauan pembayaran dilakukan dengan memeriksa laporan total perolehan pembayaran tiap field. Dari hasil pemantauan akan dilakukan evaluasi kinerja field. Evaluasi dilakukan apabila field belum mencapai target kunjungan minimum dan total perolehan pembayaran kurang dari Rp 10.000.000. Hasil dari evaluasi yaitu dengan memberikan briefing, perpindahan data antar field (routing) dan penarikan data (withdrawal). Berdasarkan proses bisnis subdivisi saat ini masih mengalami beberapa kendala. Kendala pertama yaitu field hanya melaporkan kondisi terakhir sehingga tidak terdapat informasi history visit report serta pelaporan hanya dilakukan dua minggu sekali dikarenakan luasnya wilayah kerja field sedangkan supervisor membutuhkan laporan visit report setiap hari untuk memantau kunjungan harian field. Hal ini menyebabkan supervisor tidak dapat mengetahui perkembangan dan tidak dapat memutuskan siapa saja yang ditolak. Selama ini keputusan ditentukan langsung oleh field. Kesalahan dalam proses monitoring tersebut menyebabkan tidak tepatnya evaluasi. Supervisor hanya melakukan evaluasi kinerja berdasar target kunjungan bulanan dan total perolehan pembayaran. Dalam menentukan routing, supervisor mengambil keputusan berdasar laporan lisan dari field, sedangkan penentuan withdrawal hanya berdasarkan laporan visit report terakhir tanpa melakukan analisa history visit report. Hal ini menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan serta keterlambatan penanganan. Kendala kedua yaitu terjadi kelalaian field dalam menangani yang melewati tanggal jatuh tempo PTP disebabkan tidak terdapat pengingat waktu jatuh tempo PTP, sedangkan untuk mengetahui informasi status pembayaran yang belum lunas atau belum melakukan pembayaran field harus menanyakan terlebih dahulu kepada admin melalui telepon. Pada kendala subdivisi tersebut apabila tidak diselesaikan dapat menyebabkan perusahaan tidak memenuhi target dari klien. Pada bulan Juni 2014 pendapatan subdivisi hanya sebesar Rp 109.011.000, pada bulan Juli sebesar Rp 111.684.000 dan pada bulan September sebesar Rp 146.269.000 dimana target pencapaian bulanan adalah sebesar Rp 150.000.000. Apabila selama tiga periode berturut-turut subdivisi tidak dapat memenuhi target maka klien akan memutuskan kerjasamanya sehingga mengakibatkan perusahaan kehilangan klien. Solusi yang dapat menangani permasalahan tersebut dibutuhkan sistem informasi yang dapat melakukan proses pelaporan data visit report dan PTP secara langsung bagi field saat berada dilapangan. Hasil pelaporan nantinya akan digunakan supervisor untuk melakukan monitoring dan evaluasi kinerja field secara real-time sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Sistem juga dapat memberikan notifikasi jatuh tempo PTP yang ditangani melalui email, menampilkan informasi, history visit report, hasil evaluasi, jumlah target dan jumlah pembayaran yang diterima. Sistem yang dibangun menggunakan website yang dapat diakses secara mobile bagi field. Pembuatan sistem informasi monitoring dan evaluasi kinerja field diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada pada subdivisi dan mengurangi kesalahan dalam evaluasi sehingga penanganan menjadi lebih optimal dan perusahaan dapat memenuhi target. METODE Pengerjaan tugas akhir ini diawali dengan tahap identifikasi dan analisis permasalahan yang berkaitan dengan proses bisnis monitoring dan evaluasi kinerja field, bertujuan agar dapat memberikan output yang sesuai dengan permasalahan perusahaan. Pada tahap identifikasi dan analisis dilakukan proses wawancara dan observasi terhadap stakeholder yang terkait. Hasil dari tahapan tersebut akan digunakan sebagai acuan dalam mendeskripsikan kebutuhan fungsional dan non-fungsional stakeholder. Kebutuhan itu JSIKA Vol. 5, No. 7, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 2

nantinya sangat berkaitan dengan sistem yang dibangun. Setelah kebutuhan pada setiap stakeholder telah ditentukan, tahap selanjutnya yaitu desain sistem yang dibangun harus sesuai dengan kebutuhan pada setiap stakeholder. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, Kinerja field akan dimonitoring berdasarkan persentase yang ditangani, status, history visit report, form PTP dan jumlah pembayaran tiap field. Berikut adalah tahapan dari status : Gambar 1. Status Kinerja field selanjutnya akan dievaluasi berdasarkan KPI yang telah ditetapkan oleh perusahaan pada subdivisi field yaitu: a. Aktifitas penagihan (visit report)/hari: Aktifitas penagihan (visit report) / hari: > 5 b. Perolehan total pembayaran /bulan : Perolehan total pembayaran / bulan: > Rp 10.000.000,00 c. Jumlah penanganan /bulan: Jumlah penanganan /bulan: > 150 d. Kunjungan : Status selama 3 kali kunjungan = Alamat tidak ada Status selama 3 kali kunjungan = Tidak ada ditempat Status selama 3 kali kunjungan = Salah alamat / Meninggalkan pesan / Tidak bisa ditemui / Tidak mau bayar Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, telah ditemukan beberapa pengguna (stakeholder)sistem yaitu: administrasi field, field dan supervisor field. Berikut adalah proses bisnis yang dibuat disesuaikan berdasarkan analisis kebutuhan. Tabel 1. Proses bisnis subdivisi field Phase Proses Bisnis Stakeholder 1 Menyusun Draft Adm. Field kunjungan 2 Approval draft Spv. field kunjungan 3 Mencetak daftar kunjungan yang telah di Acc supervisor 4 Pencatatan data hasil kunjungan 5 Pengecekan pembayaran 6 Monitoring kinerja field 7 Membuat catatan hasil verifikasi lapangan 8 Evaluasi kinerja field Adm. Field Field Adm. Field Supervisor field Dari proses bisnis diatas dapat diidentifikasi input, proses dan output dari sistem seperti pada gambar 2. INPUT (Masukan) Data Data field 3. Daftar kunjungan/ Data visit report Data PTP Data pembayaran 10. Daftar laporan field Collector yang perlu diverifikasi Data verifikasi lapangan Data monitoring PROSES Pembuatan daftar kunjungan Pencatatan data hasil kunjungan Monitoring - Status - Penanganan - Pembayaran - Jatuh tempo PTP Verifikasi lapangan Evaluasi - Evaluasi target field - Routing - Briefing Gambar 2. Overview diagram OUTPUT (Keluaran) 1. Surat tugas 2. Draft kunjungan 3. Daftar kunjungan/ 4. Visit report/ field 5. PTP/ Field 6. Grafik Status Nasabah 7. Grafik penanganan per field 8. Grafik pembayaran per field 9. Notifikasi jatuh tempo PTP yang belum membayar 10. Daftar laporan field Collector yang perlu diverifikasi 11. Laporan status 12. laporan verifikasi lapangan 13. Pencapaian target field 14. Daftar perpindahan (Routing) field 15. Tindakan penanganan 16. Laporan kinerja field JSIKA Vol. 5, No. 7, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 3

Diagram alir data masuk dan alir data keluar pada sistem dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Context Diagram Context diagram diatas digunakan untuk sebagai acuan dalam pembuatan conceptual data model (CDM). HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukannya tahap uji coba sistem, selanjutnya dilakukan implementasi sistem. Dalam hal ini objek dari implentasi adalah sistem informasi monitoring dan evaluasi kinerja field pada PT Chrismalis Artha. Hasil dari sebagian implementasi sistem tersebut sebagai berikut: 1. Upload data Pada form upload data dilakukan untuk menambah data. Output yang dihasilkan berupa master yang dibutuhkan untuk proses selanjutnya yaitu distribusi. Gambar 4. Upload data 2. Distribusi Nasabah Distribusi Nasabah digunakan untuk membuat draft kunjungan dengan cara mendistribusikan data kepada field. Output yang dihasilkan yaitu berupa draft kunjungan Gambar 5. Distribusi Nasabah 3. Tambah data visit report Tambah data visit report dibuat setelah field melakukan penagihan kepada. Data visit report dibutuhkan sebagai bahan bagi supervisor field dalam melakukan monitoring dan evaluasi kinerja field. Gambar 6. Tambah data visit report 4. Monitoring& Evaluasi Monitoring digunakan untuk mengetahui informasi mengenai kinerja field yang terdiri dari presentase status terbaru, penanganan, presentase pembayaran dari masingmasing dalam bentuk grafik serta monitoring jatuh tempo PTP. Berikut adalah grafik monitoring yang dilakukan setiap hari, setiap bulan dan setiap tahun untuk mengetahui kinerja dari field. a. Monitoring jumlah kunjungan harian Gambar 7. Form monitoring jumlah kunjungan harian JSIKA Vol. 5, No. 7, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 4

b. Monitoring jumlah pembayaran harian Gambar 8. Form monitoring jumlah pembayaran harian c. Monitoring jumlah penanganan bulanan Gambar 12. Form monitoring status 1 g. Monitoring status 2 Gambar 9. Form monitoring jumlah penanganan bulanan d. Monitoring jumlah pembayaran bulanan Gambar 13. Form monitoring status 2 h. Monitoring status 3 Gambar 10. Form monitoring jumlah pembayaran bulanan e. Monitoring jumlah PTP bulanan Gambar 14. Form monitoring status 3 i. Monitoring jumlah penanganan lunas Gambar 11. Form monitoring jumlah PTP bulanan f. Monitoring status 1 Gambar 15. Form monitoring jumlah penanganan lunas JSIKA Vol. 5, No. 7, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 5

j. Monitoring total pembayaran Gambar 19. Evaluasi kinerja field Gambar 16. Form monitoring total pembayaran k. Monitoring penanganan tahunan Gambar 17. Form monitoring penanganan tahunan 5. Verifikasi Verifikasi berisi informasi siapa saja dan field yang perlu dilakukan verifikasi. Supervisor dapat mengambil keputusan dengan tetap menangani ( extend ) atau menarik data dan mengembalikan data ( reject ) kepada klien. Gambar 18. Verifikasi lapangan 6. Evaluasi Evaluasi berisi target dari masing-masing field yang digunakan untuk memberikan briefing bagi masing-masing field untuk meningkatkan kinerjanya. SIMPULAN Kesimpulan Berdasarkan hasil uji coba dan evaluasi yang dilakukan pada bab 4 maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem dapat memberikan hasil monitoring setiap hari dan evaluasi setiap bulannya, sehingga apabila field tidak dapat memenuhi target harian dapat segera dilakukan briefing ataupun perpindahan kepada field lain (routing). 2. Sistem dapat memberikan hasil monitoring dan evaluasi lebih cepat dan akurat karena telah menerapkan key performance indikator perusahaan sehingga tidak lagi mengalami keterlambatan. Saran Berdasarkan hasil pembuatan sistem informasi monitoring dan evaluasi kinerja field pada PT Chrismalis Artha, maka stakeholder memberikan saran kepada penulis berupa: 1. Sistem mampu mempercepat proses monitoring dan evaluasi kinerja field yang telah berjalan saat ini. 2. Stakeholder menyarankan kedepannya sistem dapat berjalan disemua kantor cabang PT Chrismalis Artha jika dibutuhkan. 3. Kedepannya diharapkan sistem juga dapat menangani perhitungan komisi field. RUJUKAN Bank Indonesia. (2004). Peraturan Bank Indonesia Nomor: 14/17/DASP Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu. Yourdon, E. (1989). Modern Structured Analysis. Dalam E. Yourdon, Modern Structured Analysis. New Jersey: Pretince-Hall, Inc. JSIKA Vol. 5, No. 7, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 6