BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Winarno Surakhmad (dalam Riduwan,2004), mengungkapkan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan satu cara atau langkah dalam mengumpulkan,

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menguji suatu data yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Syaodih Sukmadinata (2009: 72) menyatakan bahwa metode penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu, SMK Negeri 2 Subang JL. Wera Km.05 Dangdeur Subang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Supaya tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan tata cara bagaimana suatu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan serangkaian startegi, yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang diperlukan, untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab masalah yang diteliti. Metode pada dasarnya merupakan alat yang digunakan untuk mencapai sesuatu. Dalam penelitian memiliki karakteristik yang komplek, tidak sekedar alat tetapi ada tujuan tertantu dengan menggunakan alat itu. Metode merupakan cara yang dilakukan oleh seseorang dalam mencapai tujuan, ketepatan penggunaan metode dalam penelitiian sangat menentukan objektivitas hasil penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Arikunto (2006: 10) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan/menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi). Ciri-ciri metode deskriptif adalah sebagai berikut: 1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, danpada masalah-masalah aktual. 2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik). (Surakhmad, 1998: 140) Hasil dari metode deskriptif yang dilakukan adalah mendeskripsikan tingkat kesiapan implementasi e-learning pada pembelajaran di SMK terutama untuk BSK TIK. Penelitian kuantitatif menekankan objektivitas secara universal, tidak dipengaruhi oleh ruang dan waktu serta menginterpretasikan data yang ada melalui peraturan kuantitas berupa persentase. 28

Kualitatif Deskriptif Persentase Penelitian Kuantitatif Analitik Gambar 3.1 Metode penelitian Klasifikasi 29

30 B. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian adalah alur pikir mengenai objek penelitian dalam sebuah proses penelitian. Untuk memperjelas gambaran tentang variabel dalam penelitian ini, penulis menyusun penelitian secara skematis dalam bentuk paradigma sebagai berikut: Sekolah Menengah Kejuruan Guru dan Siswa Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan Kelas XI 2012-2013 KESIMPULAN DAN SARAN Implementasi e-learning di SMK pada pembelajaran Jurusan TKJ Identifikasi tingkat kesiapan SMK, Aspek yang diungkap: 1. Aspek Kompetensi Pembelajaran Berbasis TIK pada Implementasi e-learning 2. Aspek Infrastruktur Pembelajaran Berbasis TIK pada Implementasi e-learning H A S I L P E N E L I T I A N FEED BACK C. Alur Penelitian Gambar 3.2 Paradigma penelitian Alur Penelitian adalah langkah-langkah yang diterapkan peneliti dalam penelitian ini. Alur penelitian sangat diperlukan dalam sebuah penelitian, karena merupakan pedoman yang merujuk pada acuan sebagai tahapan dalam melakukan penelitian sehingga penelitian lebih sistematis dan terarah sesuai dengan rancana yang telah ditetapkan. Prosedur penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall, dapat juga dilakukan dengan lebih sederhana melibatkan 5 langkah utama: 1. Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan 2. Mengembangkan produk awal 3. Validasi ahli dan revisi 4. Ujicoba lapangan skala kecil dan revisi produk

31 5. Uji coba lapangan skala besar dan produk akhir (Sugiyono, 2011:298) Mulai Identifikasi Masalah Merumuskan Masalah Menentukan Tujuan Menentukan Metode Penelitian Pengumpulan Data Menentukkan Populasi dan Sampel Observasi awal Menyusun Instrumen Penyebaran angket uji cba Uji Coba Instrumen 1. Uji Validitas 2. Uji Reabilitas Penyebaran angket Teknik Analisis Data 1. Perhitungan Persentase 2. Uji Kecenderungan Pembahasan Kesimpulan Selesai Gambar 3.3 Langkah-langkah penelitian D. Data Penelitian dan Sumber Data 1. Data penelitian Data adalah hasil pencatatan penelitian, baik berupa fakta ataupun angka. Menurut pendapat Arikunto (2006: 118) disebutkan bahwa Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan. Data diperlukan untuk menjawab masalah penelitian yang

32 dirumuskan. Dengan data yang diperlukan tersebut, maka dapat disusun bahan informasi yang nantinya untuk memecahkan atau menyelesaikan permasalahan yang diteliti. Adapun data yang diperlukan pada penelitian ini adalah data yang ada hubungannya dengan hal-hal sebagai berikut: a. Pemahaman dan pengetahuan dasar tentang e-learning, kompetensi berbasis TIK, interaksi siswa, infrastruktur TIK, serta kemampuan ekonomi orang tua siswa yang didapat melalui angket dan dokumentasi yang disebar kepada siswa dan guru BSK TIK b. Jumlah siswa Jurusan BSK TIK c. Bahan-bahan pustaka untuk mengkaji beberapa teori umum yang relevan dengan permasalahan penelitian. 2. Sumber data Menurut Arikunto (2006: 129) pengertian sumber data adalah, Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh apabila peneliti menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan tertulis maupun lisan. Adapun sumber penelitian ini diperoleh dari guru dan siswa Jurusan Teknik Komputer dan Jaringandi SMKN 1 Cihampelas, SMKN 1 Katapang, dan SMKN 1 Cimahi. E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Kegiatan suatu penelitian selalu berhubungan dengan objek penelitian yang merupakan sumber utama untuk memperoleh data yang diperlukan. Menurut Arikunto (2006: 130), Populasi adalah keseluruhan subjek peneliti, sedangkan menurut Sugiyono (2006: 90) mengenai populasi ini mengatakan bahwa: Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

33 Populasi dalam suatu penelitian merupakan keseluruhan objek yang dapat dijadikan sumber penelitian, berbentuk benda-benda, manusia ataupun peristiwaperistiwa yang terjadi sebagai objek atau sasaran penelitian, sesuai dengan lingkup penelitian. Adapun populasi yang berkenaan dengan penelitian ini adalah guru-guru dan siswa Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan SMKN 1 Cihampelas, SMKN 1 Cimahi, dan SMKN 1 Katapang Kelas XI, untuk lebih rinci lagi lihat tabel berikut. No Tabel 3.1 Jumlah populasi pada subjek penelitian TIK Jumlah Guru Nama Sekolah Produktif TKJ Jumlah Kelas Jumlah Siswa a. SMKN 1 Cihampelas 8 Orang 2 Kelas XI 68Orang b. SMKN 1 Cimahi 11 Orang 2 Kelas XI 62 Orang c. SMKN 1 Katapang 10 Orang 2 Kelas XI 64 Orang Jumlah 29 Orang 6 Kelas 194Orang Menurut rincian tabel di atas, disebutkan ada jumlah populasi subjek penelitian sebanyak 29 orang guru dan 194 orang siswa dari 6 kelas jurusan TKJ. Sehingga jumlah seluruh populasinya menjadi 223 orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian yang diteliti dengan cara tertentu untuk mewakili keseluruhan kelompok populasi. Menurut Surakhmad (1998: 93) Sampel adalah cuplikan dari populasi yang dipandang memiliki segala sifat utama populasi dan mewakili seluruh populasi untuk diteliti secara nyata dalam jumlah tertentu. Dan pada halaman berikutnya dikemukakan bahwa: Apabila populasi sebanyak kurang/sama dengan 100, pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi sebanyak kurang/sama dengan 1000, penganmbilan sampel sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi. Sedangkan menurut Arikunto (2006: 131) untuk menentukan jumlah sampel penelitian dapat juga digunakan aturan seperti ini: untuk sekedar gambaran apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

34 penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25%. Pengambilan sampel pada penelitian ini, mengacu pada pendapat-pendapat di atas. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 81 orang dari 223 orang terdiri dari siswa dan guru atau sekitar 36,3%, perhitungan sampelnya sebagai berikut 223 orang x 36,3% = 80,95 orang,digenapkan menjadi 81 orang. Sedangkanuntuk data uji coba diambil sebanyak 35 orang, jadi jumlah data keseluruhan sebanyak 81 + 35 = 116 orang, atau sekitar 52% dari jumlah populasi. No Tabel 3.2 Jumlah sampel pada subjek penelitian TIK Jumlah Nama Sekolah Guru Jumlah Kelas Jumlah Siswa 1. SMKN 1 Cihampelas 8 Orang 1 Kelas XI TKJ 15 Orang 2. SMKN 1 Cimahi 5 Orang 1 Kelas XI TKJ 23 Orang 3. SMKN 1 Katapang 10 Orang 1 Kelas XII TKJ 20 Orang Jumlah 23Orang 3 Kelas 58 Orang F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data adalah teknik yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian yang dikehendaki, penulis menggunakan beberapa teknik pengambilan data dalam penelitian ini seperti: a. Teknik observasi Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data awal yang subjektif tentang responden dan lokasi penelitian. Seperti jumlah guru dan siswa kelas XI Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan, fasilitas berbasis TIK, dan metode pembelajaran di SMK. b. Teknik Angket. Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat daftar pernyataan tertulis kepada responden yang menjadi anggota

35 sampel. Penggunaan angket sebagai teknik pengumpulan data mempunyai keuntungan sebagai berikut: 1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti. 2) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden. 3) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatan masing- masing dan menurut waktu senggang responden. 4) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu dalam memberikan jawaban. 5) Dapat dibuat dengan standar tertentu, sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. Arikunto (2006: 152) Teknik angket ini digunakan untuk mendapatkan data tentang tingkat kesiapan siswa dalam implementasi e-learning pada pembelajaran di Jurusan TKJ SMKN 1 Cihampelas Bandung Barat. Mulai Menentukan pokok bahasan Menyusun kisi-kisi Menentukan objek Pembuatan instrumen Uji coba instrumen Uji validitas item Valid? Tidak Dibuang Ya Uji reabilitas item Diulang Tidak Reabel? Ya Perhitungan persentase dan uji kecenderungan Selesai Gambar 3.4 Langkah-langkah penyusunan dan pengolahan intrumen 2. Instrumen penelitian Menurut Arikunto (2006: 149), yang dimaksud dengan instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode. Instrumen yang

36 digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah angket (kuisioner) yang disebar kepada siswa Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan. Beberapa halyang menyangkut isi angket yang digunakan adalah dipandang dari cara menjawab, kuesioner yang digunakan bersifat tertutup dimana alternatif jawaban sudah disediakan sehingga responden hanya memilih dan dipandang dari jawaban, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner langsung dimana responden memberikan jawaban tentang pendapatnya. Kisi-kisi instrumen memuat indikator-indikator yang akan diukur dari aspek-aspek yang telah ditetapkan yang kemudian dijabarkan dalam butir-butir pernyataan. Sehubungan dengan bidang masalah yang peneliti teliti adalah mengenai tingkat kesiapanyang dapat berupa pendapat atau penilaian, maka model angket yang digunakan peneliti adalah model skala Likert. Model Likert memberikan suatu nilai skala untuk setiap alternatif jawaban yang berjumlah lima kategori. Dengan demikian instrumen itu akan menghasilkan total skor bagi tiap responden. Skala ini terdiri dari sejumlah pernyataan yang semuanya menunjukkan sikap terhadap suatu objek tertentu yang akan diukur. Untuk setiap pernyataan dalam angket penelitian disediakan lima altematif jawaban yang terdiri dari Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pernyataan dibuat bervariasi antara pernyataan positif dan pernyataan negatif. Cara pemberian nilai pada pernyataan positif dan pernyataan negatif adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Pemberian alternatif jawaban angket Alternatif Jawaban SS S S TS STS Positif (+) 5 4 3 2 1 Negatif (-) 1 2 3 4 5 Agar instrumen yang digunakan memiliki keampuhan dalam pengukuran, maka instrumen perlu diuji coba terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumennya, karena keampuhan instrumen sangat berpengaruh terhadap mutu penelitian itu sendiri. G. Uji Instrumen Penelitian

37 Uji instrumen penelitian bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas agar dapat memberikan gambaran atau hasil yang dapat dipercaya untuk memperoleh data yang dapat dipertanggung jawabkan. 1. Uji validitas angket Instrumen dikatakan valid artinya alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga artinya instrumen itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa valid itu mengukur apa yang hendak diukur (ketepatan). Untuk menguji validitas angket digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut: r y ( ) ( ) ( 2 ( ) 2 )( 2 ( ) 2 ) (Arikunto, 2008: 72) dengan: r xy = koefisien korelasiantara variabel X dan Y X = skor tiap butir soal, Y = skor total tiap butir soal, N = jumlah responden uji coba. Setelah r xy diperoleh kemudian masukan ke rumus uji t sebagai berikut: (Sudjana, 2002: 37) dengan: t = uji signifikan korelasi, r = koefisien korelasi, n = jumlah responden uji coba. Kriteria pengujian item adalah jika t hitung >t tabel pada tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (dk = n-2), maka item tersebut signifikan atau valid. 2. Uji reliabilitas angket Reliabilitas alat ukur adalah ketepatan atau keajegan alat ukur tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya, artinya kapan pun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama. Untuk menguji reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha. Adapun langkah-langkah

38 mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha dan tabel Pedoman kriteria penafsiran r 11 adalah sebagai berikut: a. Langkah 1: Menghitung Varians skor tiap-tiap item dengan rumus: ( ) (Arikunto, 2006: 184), dengan: = harga varians setiap item angket, 2 = jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap item angket, ( ) 2 = kuadrat skor seluruh responden dari setiap item angket, dan N = jumlah responden. b. Langkah 2: Menghitung varians total dengan rumus: ( ) (Arikunto, 2006: 184) dengan: = harga varian total, 2 = jumlah kuadrat total, ( ) 2 = jumlah kuadrat skor seluruh responden dijumlahkan, N = jumlah responden. c. Langkah 3: Memasukkan nilai Alpha dengan rumus: ( ) ( ) dengan: r 11 k = reliabilitas intrumen, = banyaknya item, = jumlah varian item, Tabel 3.4 Interprestasi nilai r Koefisien korelasi Interpretasi 0,80-1,00 Sangat siap 0,60-0,79 Siap 0,40-0,59 Cukup siap 0,20-0,39 Tidak siap 0,00-0,19 Sangat tidak siap (Arikunto, 2006: 188) Arikunto (2008: 75) H. Teknik Analisis Data

39 Data dalam penelitian ini berupa angka-angka, sehingga perlu diolah dan dianalisis untuk proses penarikan kesimpulan yang akurat. Pengolahan data dan analisis data dilakukan melalui suatu proses yaitu menyusun, mengkategorikan data, mencari kaitan isi dari berbagai data yang diperoleh dengan maksud untuk mendapatkan maknanya. 1. Perhitungan persentase Perhitungan persentase dimaksudkan untuk mengetahui status sesuatu yang dipersentasekan dan disajikan tetap berupa persen, untuk setiap kemungkinan jawaban dapat diperoleh dengan cara membagi frekuensi jawaban dengan jumlah responden, kemudian dikalikan dengan 100% atau tahap kemungkinan dengan rumus: atau dengan: nilai maks 5 item responden P = Persentase f 0 = Frekuensi jawaban N = Jumlah responden. Rumus P 1 digunakan untuk mengetahui jumlah responden yang memenuhi kriteria-kriteria yang ditentukan, sedangkan rumus P 2 digunakan untuk menentukan persentase tingkat kesiapan setiap SMK. Persentase jawaban yang diperoleh selanjutnya diinterpretasi melalui interval yang dibuat menjadi lima kriteria yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah, dihitung dari persentase maksimum yang didapat yaitu 100%. Kemudian persentase tersebut dibagi lima bagian sama besar yaitu sebagai berikut: Tabel 3.5 Kriteria penafsiran persentase data Persen (%) Interpretasi 81% - 100% Sangat tinggi 61% - 80% Tinggi 41% - 60% Cukup 21% - 40% Rendah < 21% Sangat rendah

40 2. Uji kecenderungan Perhitungan uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu data berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Langkah perhitungan uji kecenderungan; a. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing aspek, b. Menentukan skala skor mentah. Tabel 3.6 Skala skor mentah Skala skor Kriteria X M + 1,5. SD Sangat Siap/Sangat Baik M + 0,5. SD X< M + 0,5. SD Siap/Baik M - 0,5. SD x <M + 0,5. SD Cukup Siap/Cukup Baik M - 1,5. SD x < M - 0,5. SD Kurang Siap/Kurang Baik X < M - 1,5. SD Tidak Siap/Tidak Baik Penentuan jarak 1,5SD untuk kategori ini didasarkan pada kurva distribusi normal yang secara teori berjarak enam simpangan baku (6SD). Untuk menghitung besarnya rerata ideal (M) dan simpangan baku ideal (SD) digunakan rumus; M = 1/2 (nilai ideal tertinggi + nilai ideal terendah), SD = 1/6 (nilai ideal tertinggi-nilai ideal terendah), dan c. Menentukan frekuensi dan membuat persentase untuk menafsirkan data kecenderungan aspek dan indikator.