Disusun oleh: ANNAVIANTI LISTYANTI NIM : C2C Dosen Pembimbing: DWI CAHYO UTOMO, SE.,MA.,Akt. ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT

PENGARUH PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP REAKSI PASAR (EVENT STUDY: PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN )


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

DAFTAR PUSTAKA. Fahmi, Irham dan Y.L Hadi Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Teori dan Soal Jawab). Alfabeta. Bandung.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH EVA,MVA DAN BETA SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI

LARASATI SUNARTO, SE Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. antara investor dengan perusahaan yang dilakukan melalui perdagangan instrumen

Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading

PENGARUH ENVIRONMENTAL DISCLOSURE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat menjadi pengetahuan bagi investor dan masyarakat. penulis dapat menyimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal merupakan alternatif investasi di samping perbankan. Hal ini

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dewan komisaris dan

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK

: Septi Wahyuni NPM : Nama Pembimbing : Dr. Dwi Asih Haryanti, SE., MM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan publik yang terdaftar berjumlah 393 perusahaan. Sampel dari

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan sampel seluruh perusahaan High-Intellectual

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah

PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Volume. Perdagangan Saham Sebelum dan Setelah. Pengumuman Indonesia Sustainability Reporting.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum (institusi/perusahaan/responden) Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini.berikut hasil analisis

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Management Analysis Journal

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Saham Bonus di Bursa Efek Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tahun 2015 dengan objek penelitian yaitu Good

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB V PENUTUP. kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah: 1. Keberadaan komite audit berpengaruh terhadap kualitas laba.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent melalui

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. aktivitas CSR berpengaruhterhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hasil analisis statistik secara umum dari data yang digunakan: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif

Transkripsi:

PENGARUH PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP REAKSI INVESTOR: STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2008-2009 Disusun oleh: ANNAVIANTI LISTYANTI NIM : C2C307010 Dosen Pembimbing: DWI CAHYO UTOMO, SE.,MA.,Akt. ABSTRACT This research aims to empirically describe the influence of corporate social responsibility towards investors reaction. In this moment consciousness class business in to applied program CSR more and more increasing, because CSR shape one of strategy business thorough to pulled investors. The investors reaction was viewed through an efficient marketsform, if investors considered that information as the good information (good-news), then there will be an investors reaction that reflected through stock price alteration, viewed through the abnormal return and trading volume. Method used in this research is by use simple regression analysis tools. The research population is all enterprises in the Indonesia Stock Exchange (BEI) for the period 2008-2009. The research samples were manufacturing companies listed on the Stock Exchange, which were selected by using purposive sampling technique with predetermined criteria. Based on the regression analysis, it showed that the Corporate Social Responsibility has positive and significant effect on abnormal return with a significant level of 0,031. Corporate Social Responsibility is also able to influence the unexpected trading volume with a significant level of 0,040. The results of this research indicated that corporate social responsibility has positive and significant effects on investors' reaction and make social responsibility as one source for making investment decisions. Keywords: Corporate Social Responsibility, Abnormal Return, Unexpected Trading Volume

1. PENDAHULUAN Terjadinya global warming, kemiskinan yang semakin meningkat, memburuknya kesehatan masyarakat serta tuntutan sosial kepada perusahaan, memicu perusahaan dalam mengungkapkan pertanggungjawab sosial (sosial responsibility) perusahaan. Saat ini investor tidak hanya mengandalkan informasi laba sebagai satu-satunya bahan pertimbangan, tetapi investor mulai melihat pengungkapan sosial perusahaan terhadap lingkungan (www.google.com). Menurut Nezz dkk (dalam Ghozali dan Chariri, 2007) jika perusahaan secara sukarela mengungkapkan informasi lingkungan yang bernuansa positif, maka tindakannya ini dapat mengurangi risiko berkurangnya kemakmuran yang mungkin dihadapi perusahaan di masa mendatang. Dengan demikian pengungkapan tanggung jawab sosial dapat dianggap sebagai strategi bisnis untuk menarik investor. Beberapa teori yang dapat dijadikan landasan perusahaan dalam mengungkapkan informasi tanggung jawab sosial (CSR) antara lain: (1) Decision- Usefullness Theory (2) Economic-Based Theory (3) Political Economy Theory (4) Stakeholder Theory (5) Legitimacy Theory (Ghozali dan Chairiri, 2007). Patten (2002) menyatakan bahwa dalam proses pengambilan keputusan investasi, investor memasukkan variabel yang berkaitan dengan masalah sosial dan kelestarian lingkungan. Bukti empiris yang lain menemukan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial lingkungan, secara signifikan berdampak pada reaksi pasar (Dedman et al. 2007; Chan et al., 2001; Eberhart et al., 2004; Nelson, 2006; Xu et al., 2007) (dalam Sir dkk, 2010). Reaksi investor dapat dilihat melalui pasar yang efisien, dimana bentuk pasar efisien di Indonesia adalah pasar efisien bentuk setengah kuat, yang tercermin dari cepatnya investor bereaksi terhadap masuknya informasi baru (Setiawan dan Hartono, 2003). Dalam mengambil keputusan, investor selalu memasukan faktor-faktor yang tersedia dalam keputusan mereka, jika pelaku pasar (investor) menganggap informasi tersebut sebagai informasi yang baik (good-news) maka akan ada reaksi investor yang tercermin melalui peningkatan harga saham maupun volume perdagangan saham. Peningkatan harga saham dapat diuji dengan melihat return tidak normal

(abnormal return) yang terjadi melalui perubahan harga saham dan aktivitas volume perdangangan saham. Pada kondisi pasar yang efisien adanya abnormal return yang positif akan memicu kenaikkan volume perdagangan saham, begitu pula sebaliknya adanya abnormal return yang negatif dapat memicu penurunan volume perdagangan saham (Subekti, 2005). Ini menunjukkan adanya hubungan yang dependen antara abnormal return dan volume perdagangan saham. Tetapi tidak selalu abnormal return berhubungan dependen dengan volume perdagangan saham, karena perubahan harga merefleksikan perubahan secara keseluruhan sedangkan volume merefleksikan perubahan dalam pengharapan secara individu (Beaver 1968; Baron 1995) (dalam Bandi dan Hartono, 2000). Sampel dalam penelitian ini merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode tahun 2008-2009. Reaksi pasar diukur dengan mengunakan variabel abnormal return dan volume perdagangan saham dengan menggunakan unexpected trading volume, dengan alat analisis regresi sederhana. Dengan penggunaan parameter dan sampel yang berbeda, diharapkan hasil penelitian ini akan lebih tepat menggambarkan pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan reaksi investor. 1.1. Rumusan Masalah Permasalahan yang akan dikaji pada penelitian ini adalah apakah pengungkapan tanggung jawab sosial (CSR) dalam laporan tahunan perusahaan berpengaruh terhadap investor. 1.2. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan secara empiris pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap reaksi investor.

2. TELAAH PUSTAKA 2.1 Signaling Theory Signaling theory berakar pada teori akuntansi pragmatik yang mengamati pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku pemakai yang memperhatikan pada pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku pemakai informasi (Suwardjono, 2005). Pendekatan pragmatis dapat dilakukan dengan mengamati reaksi pemakai laporan keuangan, dimana adanya reaksi pemakai laporan keuangan merupakan bukti bahwa laporan keuangan bermanfaat dan berisi informasi yang relevan. Suatu kejadian atau pesan dikatakan mengandung informasi jika pesan tersebut menyebabkan perubahan keyakinan penerima (pasar modal) dan memicu tindakan tertentu (misalnya terefleksi dalam perubahan harga atau volume saham di pasar modal), dimana tindakan tersebut dinyakini sebagai akibat informasi dalam kejadian atau pesan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa informasi tersebut bermanfaat. Jadi dapat disimpulkan, sebuah informasi dapat dikatakan bermanfaat apabila informasi tersebut benarbenar atau seakan-akan digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pemakai yang dituju, yang ditunjukkan adanya asosiasi antara peristiwa (event) dengan return, harga atau volume saham di pasar modal (Suwardjono, 2005). Menurut Nezz dkk (dalam Ghozali dan Chariri, 2007) jika perusahaan secara sukarela mengungkapkan informasi lingkungan yang bernuansa positif, maka tindakannya ini dapat mengurangi risiko berkurangnya kemakmuran yang mungkin dihadapi perusahaan di masa mendatang. Hal ini menunjukan sinyal positif bagi investor untuk menanamkan sahamnya. 2.2 Stakeholder Theory Teori stakeholder adalah teori yang menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri, namun harus memberikan manfaat kepada seluruh stakeholder-nya (Ghozali dan Chariri, 2007). Dengan demikian keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholders kepada perusahaan tersebut. Friedman (dalam Ghozali dan Chariri, 2007).menyatakan bahwa tujuan utama perusahaan adalah memaksimulkan kemakmuran pemiliknya, sedangkan

menurut Freeman (dalam Ghozali dan Chariri, 2007) yang dinamakan stakeholder adalah setiap kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi ataupun dipengaruhi tujuan umum dari suatu organisasi, termaksud kelompok yang dianggap tidak menguntungkan (adversial-group) seperti pihak yang memiliki kepentingan tertentu dan regulator. Dengan mengetahui apa yang diinginkan stakeholder maka manajer dapat merumuskan suatu strategi korporat yang flesibel yang tidak hanya bisa mengakomodasi seluruh kepentingan stakerholder, tetapi juga tujuan akhir perusahaan. Salah satu pewujutan strategi korporat adalah dengan melaksanakan program CSR serta mengungkapkannya didalam laporan tahunan. Hal ini penting dilakukan karena investor sebagai stakeholder perlu mengevaluasi sejauh mana perusahaan telah melaksanakan perannya sesuai keinginan stakeholder. 2.3 Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (Corporate Social responsibility) Menurut Ivan Sevic (dalam Hasibuan 2001) tanggung jawab sosial diartikan bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab kepada tindakan yang mempengaruhi konsumen, masyarakat dan lingkungan. Sudarto (2008) mendefinisikan CSR sebagai bentuk keperdulian perusahaan untuk menyisihkan sebagian keuntungannya (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (people) dan lingkungan (planet) secara berkelanjutan berdasarkan prosedur (procedure) yang tepat dan professional. World Bisnis Council For Sustainable Development (WBCD) menyatakan bahwa tanggung jawab sosial atau Corporate Social responsibility (CSR) adalah suatu komitme yang berkelanjutan dari suatu perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi secara positif kepada karyawannya, komunikasi dan lingkungan sekitarnya serta masyarakat luas, jadi selain mempunyai kewajiban ekonomis dan legal kepada shareholder, perusahaan juga diharapkan memiliki perhatian kepada stakeholders (www.wikipedia.com). Dapat disimpulkan bahwa CSR merupakan bentuk pertanggungjawaban sosial perusahaan atas dampak positif maupun negatif yang dapat ditimbulkan dari aktivitas operasional yang dapat mempengaruhi masyarakat internal maupun

ekternal seperti permasalahan buruh, karyawan, konsumen, limbah pabrik, keperdulian terhadap masalah sosial dan keselarasan dengan masyarakat. 2.4 Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Pengungkapan tanggung jawab sosial lingkungan merupakan proses yang digunakan oleh perusahaan untuk mengungkapkan informasi berkaitan dengan kegiatan perusahaan dan pengaruhnya terhadap kondisi sosial masyarakat dan lingkungan. Salah satu media yang paling tepat untuk mengungkapkan aktivitas sosial lingkungan adalah dengan menerbitkan laporan keuangan, laporan keuangan dinilai paling tepat untuk mengkomunikasikan berbagai informasi yang relevan dari manajemen perusahaan untuk mengungkapkan masalah-masalah yang berhubungan dengan lingkungan sosial perusahaan. Beberapa pendapat yang muncul mengenai konsep pengungkapan sosial perusahaan, antara lain Darwin (dalam Anggraini, 2006) mengatakan bahwa Corporate Sustainability Reporting dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu kinerja ekonomi, kinerja lingkungan dan kinerja sosial. Pengungkapan terhadap aspek ekonomi, lingkungan dan sosial sekarang ini menjadi cara bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan bentuk akuntabilitasnya kepada stakeholder. Sedangkan menurut Zhegal & Ahmed (dalam Anggraini, 2006) mengindentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan pelaporan sosial perusahaan yaitu sebagai berikut: 1. Lingkungan, meliputi pengendalian terhadap polusi, pencegahan atau perbaikan terhadap kerusakan lingkungan, konservasi alam, dan pengungkapan lain yang berkaitan dengan lingkungan. 2. Energi, meliputi konservasi energi, efisiensi energi dan lain-lain. 3. Praktik bisnis yang wajar, meliputi perbedayaan terhadap minoritas dan perempuan, dukungan terhadap usaha minoritas, tanggung jawab sosial. 4. Sumber daya manusia, meliputi aktivitas di dalam suatu komunitas, dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan, pendidikan dan seni. 5. Produk, meliputi keamanan, pengurangan polusi dan lain-lain.

2.5 Reaksi Investor Pengujian terhadap reaksi pasar atas informasi yang dipublikasikan banyak dilakukan oleh para peneliti terdahulu, karena merupakan topik kajian yang cukup menarik dan kontrovesial di bidang keuangan. Reaksi pasar dapat diukur dengan menggunakan earning, dividen, abnormal return dan volume perdagangan saham ( Beaver, 1986; Sharper, 1997; Subekti, 2005). Ketika informasi diumumkan diharapakan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar yang ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham, perubahan harga saham dapat digambarkan dalam bentuk efisien pasar modal. Menurut Setiawan dan Hartono (2003) bentuk pasar modal di Indonesia adalah bentuk pasar efisien setengah kuat (semistrong form) secara informasi, yang tercermin dari cepatnya investor bereaksi terhadap masuknya informasi baru. Pasar efisien setengah kuat (semistrong form) dapat diuji dengan melihat abnormal return yang terjadi melalui perubahan harga saham dan aktivitas volume perdagangan saham (Fama dalam Jogiyanto, 2005). Dimana pasar yang efisien tercermin dari cepatnya investor bereaksi terhadap masuknya informasi baru, jika pelaku pasar (investor) menganggap informasi tersebut sebagai informasi yang baik (good-news) maka akan ada reaksi investor yang tercermin melalui peningkatan harga saham maupun volume perdagangan saham, peningkatan harga saham dapat dilihat dari abnormal return (Bandi dan Hartono, 2000). Pada kondisi pasar yang efisien adanya abnormal return yang positif akan memicu kenaikkan volume perdagangan saham, begitu pula sebaliknya adanya abnormal return yang negatif dapat memicu penurunan volume perdagangan saham (Subekti, 2005). Tetapi perlu diingat bahwa tidak selalu abnormal return berhubungan dependen dengan volume perdagangan saham, dimana perubahan harga merefleksikan perubahan dalam pengharapan secara keseluruhan sedangkan volume merefleksikan perubahan dalam pengharapan secara individu (Beaver 1968; Baron 1995) (dalam Bandi dan Hartono, 2000). Dalam artian suatu informasi, misalnya abnormal return mungkin netral dalam arti tidak mengubah pengharapan tentang pasar sebagai suatu keseluruhan tetapi mengubah

pengharapan individual, yang berarti tidak ada reaksi investor secara keseluruhan terhadap abnormal return tetapi mungkin ada penggantian dalam posisi portofolio yang merefleksikan reaksi volume. Abnormal return merupakan selisih antara return sesungguhnya terjadi (return realisasi) dengan return ekspektasi (expected return), return normal merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor). Selain itu untuk suatu studi tentang harga, return pasar bisa juga dianggap sebagai return normal, serhinga merupakan pengurang bagi return aktual untuk menghasilkan abnormal return (Jogiyanto, 2003). Besarnya selisih juga dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (informasi contet) dari suatu pengumuman. Jika suatu pengumuman mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumumam diterima oleh pasar, dimana reaksi tersebut ditunjukkan dengan abnormal return (Jogiyanto, 2003). Volume perdagangan saham dapat diukur dengan menggunakan unexpected trading volume (volume perdagangan saham abnormal) yaitu selisih antara volume sesungguhnya terjadi dengan volume perdagangan normal (Nurdin dan Cahyandito, 2006). Digunakan unexpected trading volume (volume perdagangan saham abnormal) karena volume perdagangan saham abnormal merupakan volume penyesuaian pasar untuk melihat reaksi pasar, yang merupakan bukti perubahan probabilitas penilaian investor atas ditribusi return masa depan (Bandi dan Hartono, 2000). 2.6 Pengembangan Hipotesis dan Penelitian Terdahulu 2.6.1 Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Reaksi Investor Dengan Variabel Pengukur Abnormal Return Informasi dalam laporan keuangan perusahaan mempunyai peran yang sanggat penting dalam pasar modal, baik bagi investor secara individual maupun bagi pasar secara keseluruhan. Bagi investor, informasi berperan penting dalam mengambil keputusan investasi, sementara pasar memanfaatkan informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru. Investor tidak hanya memasukkan laba sebagai satu-satunya bahan pertimbangan, tetapi investor mulai melihat

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan. Perusahaan yang secara sukarela mengungkapkan informasi lingkungan yang bernuansa positif, mengakibatkan risiko berkurangnya kemakmuran yang mungkin dihadapi perusahaan di masa mendatang, sehinga dapat mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan. Suatu informasi dapat dikatakan bermanfaat apabila dapat menyebabkan perubahan keyakinan penerima dan memicu tindakan tertentu yang terefleksi dalam perubahan harga. Dimana jika pelaku pasar (investor) menganggap informasi tersebut sebagai informasi yang baik (good-news) maka akan ada reaksi investor yang tercermin melalui perubahan harga saham. Perubahan harga saham dapat digambarkan dalam bentuk efisiensi pasar modal, bentuk pasar modal di Indonesia adalah bentuk pasar efisien setengah kuat (semistrong form) secara informasi, yang tercermin dari cepatnya investor bereaksi terhadap masuknya informasi baru (Setiawan dan Hartono, 2003). Pasar efisien setengah kuat (semistrong form) dapat diuji dengan melihat abnormal return yang terjadi melalui perubahan harga saham (Fama dalam Jogiyanto, 2005). Abnormal return merupakan selisih antara return sesungguhnya terjadi dengan expected return (Jogiyanto, 2003). Penelitian yang dilakukan Nurdin dan Cahyandito (2006) pada perusahaanperusahaan yang terdaftar di BEJ yang mengungkapkan tema-tema sosial dan lingkungan terhadap reaksi investor dengan indikator abnormal return, yang menunjukkan bahwa pengungkapan tema-tema sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap reaksi investor. Hasil penelitian ini konsisten dengan Juned (2010) yang menyimpulkan bahwa pelaksanaan CSR memiliki dampak positif dan reaksi pasar yang signifikan. Hal ini tidak konsisten dengan penelitian Suranta (2010) yang menunjukkan bahwa variabel dalam pengungkapan tema-tema sosial dan lingkungan tidak mempengaruhi abnormal return dan volume perdagangan. Berdasarkan pada penelitian-penelitian tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H 1 : Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh terhadap abnormal return. 2.6.2 Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Reaksi Investor Dengan Variabel Pengukur Volume Perdagangan Saham Pengungkapan tanggung jawab sosial merupakan salah satu bentuk keamanan perusahaan yang pada akhirnya akan berujung pada kepentingan pemilik perusahaan yang merupakan motivasi utama manajer dalam melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial, perusahaan berusaha untuk memenuhi harapan para stakeholder, sehingga manajer dapat merumuskan suatu strategi bisnis. Dengan mengetahui apa yang diinginkan stakeholder maka manajer dapat merumuskan suatu strategi bisnis, yang dapat diwujutkan dengan pelaksanaan CSR. Startegi ini dilakukan untuk memberikan sinyal positif bagi investor agar mau menanamkan sahamnya pada perusahaan yang bersangkutan. Sinyal-sinyal positif bagi investor dapat dijelaskan dengan signaling theory, dimana investor dalam mempertimbangkan dan menentukan investasinya selalu memasukkan informasi-informasi yang dinilai bermanfaat. Suatu informasi dapat dikatakan bermanfaat apabila informasi tersebut benar-benar atau seakan-akan digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pemakai yang dituju, apabila informasi baik (good-news) maka akan ada peningkatan dalam harga saham, yang tercermin melalui perubahan harga saham, yang digambarkan dalam bentuk efisiensi pasar modal. Pada kondisi pasar yang efisien adanya abnormal return yang positif akan memicu kenaikan volume perdagangan saham, begitu pula sebaliknya adanya abnormal return yang negatif dapat memicu penurunan volume perdagangan saham (Subekti, 2005). Volume perdagangan saham dapat diukur dengan menggunakan unexpected trading volume, yang merupakan volume penyesuaian pasar untuk melihat reaksi pasar (Bandi dan Hartono, 2000). Penelitian Zuhro dan Sukmawati (2003) menemukan bahwa pengungkapan

sosial dalam laporan tahunan perusahaan berpengaruh terhadap volume perdagangan saham bagi perusahaan yang masuk dalam kategori high profile. Penelitian yang dilakukan oleh Zuhro bertolak belakang dengan penelitian Putri (2010), penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) dalam laporan tahunan perusahaan terhadap kenaikan volume penjualan saham. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan corporate social responsibility dalam laporan tahunan tidak berpengaruh terhadap kenaikan volume penjualan saham. Berdasarkan pada penelitian-penelitian tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H 2 : Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh terhadap unexpected trading volume

3. METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Independen Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility) Tanggung jawab sosial atau Corporate Social responsibility (CSR) adalah suatu komite yang berkelanjutan dari suatu perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi secara positif kepada karyawannya, komunikasi dan lingkungan sekitarnya serta masyarakat luas, jadi selain mempunyai kewajiban ekonomis dan legal kepada shareholder, perusahaan juga diharapkan memiliki perhatian kapada stakeholders (Mathews, 1997). Pada dasarnya untuk menghitung CSRI dapat menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item CSR dalam instrument penelitian diberi nilai 0 jika tidak diungkapkan dan nilai 1 jika diungkapkan (Haniffa et al dalam Sayekti dan Wondabio, 2007). Selanjutnya, skor dari setiap item akan dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan, dengan menggunakan rumus sebagai berikut: CSRI j = X ij n j CSRI j : Corporate Social Responsibility Disclosure Index Perusahaan j X ij : criteria variable: 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak diungkapkan n j : jumlah item untuk perusahaan j, n j 78 Dengan demikian, 0 CSRI j 1 3.2 Variabel Dependen Reaksi Investor a. Abnormal Return (AR) Abnormal return merupakan selisih antara return sesungguhnya terjadi dengan return ekspektasi (expected return), return normal merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor). Dalam penelitian ini abnormal return diuji dengan mengunakan marked model yang digunakan oleh Brown and

Warner (dalam Kurniawati, 2006) a) Return saham individu untuk estimation period. Rit = Pit Pit-1 Pit-1 Rit : return sesungguhnya saham i hari ke t Pit : harga saham i hari ke t Pit-1: harga saham i hari ke t-1 b) Return pasar harian Rmt = IHSGt IHSG-1 Pit-1 Rmt : retrun saham pada hari ke t IHSGt : Indeks Harga Saham Gabungan ke t IHSGt-1: Indeks Harga Saham Gabungan ke t-1 c) Mengestimasi beta dengan metode koreksi Fowler dan Rocker Pasar modal merupakan pasar yang perdagangannya tidak singkron. Hal ini dikarenakan Bursa Efek Indonesia merupakan pasar yang transaksi perdagangannya jarang terjadi atau disebut dengan pasar yang tipis (thin market) sehingga harus disesuaikan terlebih dahulu karena mengandung bias. Metode yang dianggap paling mampu untuk mengkoreksi bias beta di Bursa Efek Indonesia adalah metode Fowler dan Rorke R it = i + -4 R mt-4 + -3 R mt-3 + -2 R mt-2 + -1 R mt-1 + 0 R mt + 4 R mt+4 + 3 R mt+3 + 2 R mt+2 + 1 R mt+1 + it d) Expected return Return ekspentasi dapat dihitung dengan menggunakan model estimasi dengan persamaan sebagai berikut: E (R it ) = i + i R m i : rata-rata kelebihan pengambilan saham pada suatu periode yang akan terealisasi pada tingkat pengembalian pasar nol

i : sensitifikasi suatu saham terhadap tingkat pengembalian pasar ( = i ) R mt : return saham pada hari ke t e) Abnormal return Perhitungan abnormal return dapat diukur dengan rumus sebagai berikut: RTN i.t = R i.t - E(R i.t ) RTN i.t R i.t E(R i.t ) : abnormal return sekuritas ke i pada periode ke t : return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke i pada periode peristiwa ke t : expected return sekuritas ke i untuk periode peristiwa ke t b. Volume Perdagangan Saham Volume perdagangan saham dapat diukur dengan menggunakan unexpected trading volume (volume perdagangan saham abnormal) yaitu selisih antara volume sesungguhnya terjadi dengan volume perdagangan normal (Nurdin dan Cahyandito, 2006). Unexpected trading volume dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Bandi dan Hartono, 2000): VAt = PSit PSmt VAt : volume perdagangan abnormal pada periode t PS it : persentase saham perusahaan i yang diperdagangkan pada periode t PS mt : persentase saham yang diperdagangkan dipasar keseluruhan pada periode t Untuk persentase saham perusahaan i yang diperdagangkan pada periode t (PSit) dapat dihitung sebagai berikut: PSit = Sit SBit PS it S it : persentase saham perusahaan i yang diperdagangakan pada periode t : saham perusahaan i diperdagangkan di pasar pada periode t

SB it : jumlah saham perusahaan i yang beredar pada periode t Sedangkan persentase saham yang diperdagangkan secara keseluruhan dipasar (PS mt ) dapat dihitung sebagai berikut: PSmt = Smt SBmt PS mt S mt : persentase saham yang diperdagangankan dipasar keseluruhan pada periode t : jumlah saham yang diperdagangkan di pasar keseluruhan pada periode t SB mt : jumlah saham yang beredar dipasar keseluruhan pada periode t 3.3 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2008-2009. Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling (metode pemilihan sampel dimana sampel yang dipilih adalah sempel yang dapat mewakili populasinya). Alasan dipilihnya perusahaan pada sektor manufaktur karena perusahaan manufaktur lebih banyak terdaftar di BEI dan sahamnya lebih sering diperdagangkan. 3.4 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) (Sekaran, 2006). Pada penelitian ini data diperoleh dari pojok BEI Universitas Diponegoro dan ICMD. Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu data sekunder yang diperoleh adalah data-data berkaitan dengan penelitian selama periode pengamatan tahun 2008-2009. Metode pengumpulan data yang dipakai adalah metode observasi mekanis dari media cetak dan elektronik. Data dikumpulkan dengan mencatat data yang diperlukan diperoleh dari pojok BEI Universitas Diponegoro dan ICMD

3.5 Metode Analisis dan Persamaan Regresi Analisis data merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel yang mempengaruhi variabel yang lain agar data yang dikumpulkan tersebut dapat bermanfaat maka harus diolah atau dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan dalam mengambil keputusan. 3.5.1 Uji Normalitas Dalam penelitian ini uji asumsi klasik tidak digunakan, karena berdasarkan uji multikolonieritas dan uji autokolerasi menunjukkan bahwa uji asumsi klasi digunakan untuk dua variabel dependen atau lebih (Ghozali, 2006). Karena penelitian ini hanya menggunakan satu variabel bebas maka digunakan uji normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. 3.5.2 Uji Regresi Analisis regresi akan digunakan dengan menggunakan program SPSS, untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel independen dengan variabel dependen dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika Sig t < 0,05 maka H 0 ditolak berarti ada pengaruh signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. 2. Jika Sig t > 0,05 maka H 0 diterima berarti tidak ada pengaruh signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. 3.5.3 Persamaan Regresi Dalam menganalisis penelitian tentang analisis pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility), reaksi investor perusahaan manufaktur di bursa efek Jakarta diperlukan model analisis yaitu menggunakan analisis regresi sederhana, dengan persamaan sebagai berikut: Y 1 = a + bx + e... (1) Y 2 = a + bx + e...(2)

Keterangan: Y 1 Y 2 X = Abnormal Return = Volume Perdagangan Saham = Corporate Social Responsibility a + b = Koefisien regresi e = Standar Error

4. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, total jumlah sampel akhir yang didapatkan 58 perusahaan manufaktur dengan periode tahun 2008-2009. Dari analisis isi (content analysis) 150 perusahaan sampel, diperoleh hasil pada tahun 2008 total perusahaan yang mengungkapan CSR sebanyak 28 perusahaan dan tahun 2009 sebanyak 30 perusahaan. Tabel berikut ini menunjukkan hasil dari statistik deskriptif dari masing-masing variabel pada tahun 2008-2009. Tabel 4.1 Statistik Descriptive Descriptive Statistics Corporate Social Responsilibility Abnormal Return Unexpected Trading Volume Unstandardized Residual Valid N (listwise) N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 58 12,82 38,46 27,3474 6,00619 58,13,48,2441,07759 58,0001000,1414000,013641379,0278905885 58 -,11833,22412,0000000,07441478 58 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2010 Dari pengujian deskriptif statistik yang tersaji pada tabel 4.3 menunjukkan corporate social responsibility memiliki nilai mean sebesar 27,3474, standard deviasi sebesar 6,00619, minimum sebesar 12,82 dan maksimum sebesar 38,46. Variabel reaksi investor yang terdiri dari abnormal return memiliki nilai mean sebesar 0,2441, standard deviasi sebesar 0,7759. Variabel unexpected trading volume memiliki nilai mean sebesar 0,13641379, standard deviasi sebesar 0,278905885. 4.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Imam Ghozali, 2006).

Tabel 4.2 Uji Normallitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Unstandardiz ed Residual 58,0000000,07647470,137,137 -,123 1,044,226 Dari hasil pengujian normalitas sesudah outlier dengan uji Kolmogorov- Smirnov yang tersaji pada tabel 4.4, memperlihatkan besarnya signifikan sebesar 0,226, hal ini berarti berada di atas 0,05 atau 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai seluruh variabel memiliki distribusi normal. 4.2 Analisis Regresi dan Pengujian Hipotesis Tabel 4.3 Hasil Estimasi Analisis Regresi Sederhana Nama Variabel Konstanta Beta t-hitung Sig Corporate Social 0,144 0,004 2,209 0,031 Responsibility Corporate Social -0,021 0,001 2,099 0,040 Responsibility Berdasarkan tabel 4.3 dapat dihasilkan persamaan regresi sebagai berikut: Y1 = 0,114 + 0,004X Y2 = -0,021 + 0,001X Berdasarkan hasil analisis regresi yang disajikan dalam tabel 4.5, diperoleh koefisien regresi untuk variabel CSR sebesar 0,004 dan nilai t hitung sebesar 2,209

dengan signifikansi sebesar 0,031 yang nilai signifikansinya lebih kecil dari tingkat signifikansi (α)=5% atau 0,05 atau ternyata p-value 0,031< 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap abnormal return. Jika indeks pengungkapan sosial meningkat 1 akan menyebabkan peningkatan terhadap abnormal return sebesar 0,004. Dari hasil analisis regresi menunjukkan bahwa hpotesis 1 diterima. Hipotesis kedua penelitian ini menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility akan meningkatkan unexpected trading volume. Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana diperoleh nilai t hitung untuk variabel corporate social responsibility diketahui sebesar 2,099 dengan signifikansi sebesar 0,041. karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel corporate social responsibility mampu mempengaruhi unexpected trading volume. Hasil ini menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility dapat meningkatkan unexpected trading volume, hal ini berarti H 2 diterima. Penelitian ini mendukung signaling theory dimana suatu kejadian atau pesan dikatakan mengandung informasi jika pesan tersebut menyebabkan perubahan keyakinan penerima (pasar modal) dan memicu tindakan tertentu, dimana tindakan tersebut diyakini sebagai akibat informasi dalam kejadian atau pesan tersebut. Informasi dapat dikatakan bermanfaat apabila informasi tersebut benarbenar atau seakan-akan digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pemakai yang dituju, yang ditunjukkan melalui perubahan harga yang dilihat melalui abnormal return dan volume perdagangan saham di pasar modal (Suwardjono, 2005). Ini menunjukkan bahwa abnormal return mempunyai hubungan dependen dengan volume perdagangan saham, dimana adanya abnormal return yang positif dapat memicu kenaikan volume perdagangan saham, begitu pula sebaliknya adanya abnormal return yang negatif dapat memicu penurunan volume perdagangan saham (Subekti, 2005).

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Nurdin dan Cahyandito (2006) dengan melakukan penelitian pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ yang mengungkapkan tema-tema sosial dan lingkungan terhadap reaksi investor dengan indikator perubahan harga saham dan volume perdagangan saham. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan tema-tema sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap reaksi investor.

5. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Hasil analisis regresi menunjukan bahwa adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara pengungkapan tanggung jawab sosial lingkungan (corporate social responsibility) dalam laporan tahunan perusahaan terhadap abnormal return yang dapat meningkatkan unexpected trading volume. Dari hasil uji hipotesis dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dapat mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan. Hal ini mengindikasikan bahwa investor di Indonesia sudah mulai menggunakan informasi sosial lingkungan dalam melakukan keputusan investasi. Ini menunjukan bahwa pasar modal Indonesia sedang mengarah atau mengikuti trend global, dimana corporate social responsibility sudah menjadi salah satu sumber dalam pengambilan keputusan investasi. 5.2 Keterbatasan Penelitian dan Saran Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya menggunakan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai variabel bebas dalam pengaruhnya terhadap reaksi investor. Penelitian selanjutnya menggunakan variabel lain sebagai variabel moderating hubungan CSR dengan reaksi investor, misalnya : leverage, size perusahaan,dll. 2. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian hanya dari perusahaan manufaktur yang berjumlah 58 perusahaan dengan tahun pengamatan pada periode tahun 2008-2009. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan seluruh perusahaan dengan sampel yang lebih banyak dan tahun pengamatan yang lebih lama. 3. Subyektif dalam menilai luas pengungkapan. Hal ini terjadi karena setiap pembaca melihat pengungkapan pertanggungjawaban sosial yang diungkapkan perusahaan dari sudut pandang yang berbeda-beda. Penelitian selanjutnya diharapkan melibatkan pihak lain dalam menentukan luas pengungkapan sebagai bahan pemeriksaan kembali.

4. Reaksi investor dalam penelitian ini dihitung berdasarkan abnormal return yang dikumulatifkan sehingga menggesampingkan periode jendela (windows period), yang mengakibatkan tidak diketahui sebelum dan sesudah terjadinya peristiwa pengungkapan tanggung jawab sosial. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan periode jendela (windows period) sehingga dapat diketahui kejadian sebelum dan sesudah terjadinya peristiwa pengungkapan tanggung jawab sosial.

DAFTAR PUSTAKA Andayani, Tri Juniati, tidak ada tahun. Corporate Social responsibity (CSR) Disclosure Alternatif Pengambilan Keputusan Bagi Investor. Google Search. Diakses tanggal 5 Januari 2010. Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta. Mediasoft Indonesia Anggaini, Fr. Reni Retno. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktorfaktor yang Memepngaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Jakarta) Simposium Nasional Akuntansi IX Bandi dan Jogiyanto Hartono. 2000. Perilaku Reaksi harga dan Volume Perdagangan Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 3 No.2 Beaver, William H. 1968. The Information Content of Annual Earning Announcement. Journal of Accounting Research, 67-92. Belkaoui, Ahmed. 1997. Teori Akuntansi Jilid 1. Jakarta, Erlangga Cristian, Ivan. 2004. Reaksi Investor Atas Pengumuman Dividen Terhadap Abnormal Return Dan Volume Perdagangan Saham (Studi Kasus Di Bursa Efek tahun 2003). Tensis Magister Manajemen Universitas Widyatama. Darwin, A. 2009. Menggagas Relgulasi Sustainability Reporting. Disampaikan pada Seminar Akuntansi Sustainabilty Reporting pada Tanggal 7 Maret 2009 Deegan, C. 2002. The Legitimising Effect of Social and Environmental Disclosure A Theoritical Faundation. Accounting, Auditing and Accountibility Journal Vol.15 No.3 Patten, Dennis M. 2002. The market reaction to social responsibility disclosures: The case of the Sullivan principles signings. Illinois State University, USA Elqorni, 2009 The Role of Government in Corporate Governance Regulatory Policy Program Center for Business and Government John F. Kennedy School of Government Harvard University Fitra, Irwin Lah Nidi. 2007. Pengaruh Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta.

Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Penerbit Universitas Diponegoro Semarang: Badan Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan IV. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Gray, R. Kouhy, R dan Lavers, S. 1995. Coporate Social And Environmental Reporting a Rewiew Of The Literature And a Logitudinal Study of UK Disclosure. Accounting, Auditing And Accountability Journal. Vol.8. No.2, PP.47-77 Hasibuan, Rizal. 2001. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sosial. Tesis Program Magister Akuntansi Undip. Tidak Dipublikasikan Husnan, Saud, 2001. Dasar-Dasar Protofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi 2. Yogyakarta; UPP AMP YKPN Husnan, Suad, Mamduh M. Hanafi dan Amin Wibowo, 1996, Dampak Pengumuman Laporan Keuangan Terhadap Kegiatan Perdagangan Saham Dan Variabilitas Tingkat Keuntungan, Kelola, No. 11/ V. Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007, Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Iskandar, Joni. 2003. Reaksi Pasar Modal Indonesia terhadap peristiwa Peledakan Bom Di Legian Bali (Studi Kasus Saham LQ 45 Di BEJ). Tesis Magister Akuntansi Undip. Tidak Dipublikasikan Jogiyanto, 2003. TeoriProtofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta; BPFE Edisi Ketiga. Jogiyanto, 2005. Pasar Efisien Secara Keputusan. Jakarta; PT.Gramedia Pustaka Utama Juned, Sudarto. 2010. Pengaruh penerapan Corporate Social Responsibility terhadap Reaksi Investor pada Perusahaan Go Publik di BEI. Fakultas Ekonomi Universitas Borneo Tarakan.. Khalifatunnisa. 2009. Reaksi Investor Atas Pengungkapan Sosial Dalam Laporan Tahunan Perusahaan (Studi pada Perusahaan Food & Beverage yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007). Skripsi. Program Studi S1 Akuntansi, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.

Kurniawati, Indah. 2006. Analisis Pengaruh Pengumuman Earning Terhadap Abnormal Return Dan Tingkat Likuiditas Saham: Analisis Empiris pada Nonsynchronous Trading Jurnal Auditing, Akuntansi Indonesia Vol.10 No.2 Mathews, 1997 Intellectual Capital and firm performance of US multinational firms: a study of the resource-based and stakeholder views. Journal of Intellectual Capital Vol. 4 No. 2. pp. 215-226 Murwaningsari, Etty, 2008. Pengaruh Volume Perdagangan Saham, Deposito Dan Kurs terhadap IHSG Berserta Prediksi IHSG (Model Garch Dan Arima). Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol. 23 No. 2 Nurdin, Emillia dan M. Fani Cahyandito. 2006. Pengungkapan Tema-Tema Sosial Dan Lingkungan Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Reaksi Investor. Google Search. Diakses tanggal 28 Desember 2009. Nugroho, Firman Aji. 2009. Retorika Dalam Sustainability Reporting: Analisis atas Narrative Text Pengungkapan Corporate Social Responsibilty Dalam Sustainability Report PT. Aneka Tambang, TBK. Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Tidak Dipublikasikan Nurlela, Rika dan Islahuddin, 2008. Pengaruh CSR Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen Sebagai Variable Moderating (Studi Empiris Pada Perusahanan Yang Terdaftar di BEJ). Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak Putri, Silvia Nilam Aprila. 2010. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dalam Laporan Tahunan terhadap Kenaikan Volume Penjualan Saham pada Perusahaan High Profile yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008. Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Sekarang, Umar. 2006. Research Methods for Business. Edisi Keempat. Jakarta; Salemba Empat. Sayekti, Yoseva dan Ludovicus S. Wondabio. 2007. Pengaruh CSR Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient, Simposium Nasional Akuntansi X Setiawan, Doddy dan Jogiyanto Hartono. 2003. Pengujian Efisiensi Pasar Setengah Kuat Secara Keputusan: Analisa Pengumuman Deviden Meningkat. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Sembiring, Eddy Rismana, 2006. Karakteristik Perusahaan Dan Pengungkapan Tanggungjawab Sosial; Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Maksi Vol. 6 No. 1

Sharpe, William F, Gordon J. Alexander dan Jeffery v. Bailey, 1997. Investasi Edisi Dua. Prentice-Hall Inc Subekti, Imam. 2005. Asosiasi Antara Praktik Perataan Laba dan Reaksi Pasar Modal Di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi VIII Sudarto, Edi, 2008. Menggagas Standar Audit Program CSR. Disampaikan pada 6th Round Table Discussion pada tanggal 27 Maret 2008 di Jakarta. Sir, Jennier, Bambang Subroto, dan Grahita Chandrarin. 2010. Intellectual Capital Dan Abnormal Return Sham (Studi Peristiwa Pada Perusahaan Publik Di Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi XIII Suranta, Eddy, 2010. Analisis CSR Disclosure terhadap Reaksi Investor (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI). Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu. Suwardjono, 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE Tandelilin, Dr. Eduardus, 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE Zuhron, Diana dan I Putu Pande H.s. 2003. Analisis Pengaruh Pengungkapan Sosial Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Reaksi Investor (Studi Kasus Pada Perusahaan-Perusahaan High Profile di BEJ), Simposium Naasional Akuntansi VI Zhegal, Ahmed, 1990 Associations between corporate characteristics and disclosure levels in annual reports: a meta analysis. British Accounting Review. Vol. 31 www.google.com www.wikipedia.com