ISU AKTUAL GENDER DALAM RPI BADAN LITBANG KEHUTANAN Sulistya Ekawati DEWAN RISET BADAN LITBANG KEHUTANAN 2013 KONSEP GENDER Gender merupakan peran dan identitas sosial yang dilekatkan makna-makna tertentu yang membentuk identitas laki-laki dan perempuan. Gender dibentuk oleh faktor-faktor ideologi, agama, etnisitas, ekonomi dan budaya dan menjadi aspek penentu dalam pembagian tanggung jawab dan sumber daya antara perempuan dan laki-laki (Moser, 1989 dalam FAO, 2011) Jenis kelamin merupakan aspek biologis, sedangkan gender adalah sosiologis. Jenis Kelamin bersifat tetap, sedangkan peranperan gender berubah Yang perlu diperhatikan adalah keadilan, bukan kesetaraan. Keadilan menghendaki pembagian yang sesuai dengan porsi dan peran yang memang telah disepakati antara laki-laki dan perempuan. Adil tidaklah mesti harus 50:50, Adil itu berarti memberikan sesuatu sesuai dengan kebutuhan. 1
KONTRUKSI WANITA PEREMPUAN AGAMA : DARI TULANG RUSUK LAKI- LAKI BUDAYA : KANCA WINGKING SOSIAL : RUANG GERAK DAPUR, SUMUR, KASUR KEBIJAKAN TERKAIT GENDER DI INDONESIA 1. Indonesia meratifikasi konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984. 2. Millennium Development Goals) atau MDG s dengan ada delapan komitmen kunci yang ditetapkan dan disepakati dalam MDGs, salah satunya adalah mendorong tercapainya kesetaraan dan keadilan gender dan pemberdayaan perempuan (Tujuan 3 MDG s). 3. Amendemen pada Undang-Undang Dasar di tahun 2000 4. Instruksi Presiden No. 9/2000, Pelaksanaan Pengarus Utamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan 5. Kementerian Dalam Negeri menerbitkan Kepmendagri Nomor 132/2003 tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan daerah. 6. Kementerian Kehutanan telah membentuk focal point gender dan kelompok kerja gender pada Kemenhut melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. 82/Kpts- II/2003 7. Tahun 2004, Kemenhut membuat Panduan untuk Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Sektor Kehutanan 8. Tahun 2007, Kemenhut memberikan arahan mengenai cara pengarusutamaan gender dilaksanakan. 2
INDIKATOR PEMBANGUNAN MANUSIA DI INDONESIA INDIKATOR PERKEMBANGAN GENDER DI INDONESIA 3
CONTOH PENELITIAN YANG TERKAIT GENDER YANG SUDAH ADA Pengembangan Konsep Gender untuk Program Hutan dan Perubahan Iklim di Indonesia Fasilitasi Kelompok Perempuan di Jambi Peranan Perempuan dalam Usaha Tani Hutan Rakyat Kayu Manis (Cinnamomum Burmnlnii BI.) dan dalam Perekonomian Keluarga (Studi Perempuan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam: Gambaran Untuk Kalimantan Barat Perempuan dan Konservasi. Revitalisasi Kultural Peran Perempuan dalam Pengelolaan SDA di Komunitas Toro di Sulteng Proyek Kehutanan Sosial dan Penganggaran Berwawasan Gender : Suatu Ulasan Teoritis Gender dan REDD Kajian Implementasi Pengarusutamaan Gender di Hutan Rakyat dan HKM Peran Wanita Tani Desa Sekitar Hutan dalam Perlindungan Hutan Register 44 Prov Lampung FORCLIME CIFOR IPB Gemawan OPANT, CARE & PTF ECML II PUSPIJAK RECOFTC UGM UNILA Kerangka Analisis Gender (Catherine Overholt, et. al. 1985) PROFIL KEGIATAN Siapa mengerjakan apa Apa yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan, dimana dan kapan kegiatan ini dilakukan PROFIL AKSES & KONTROL Siapa punya apa Siapa yang mempunyai akses dan kontrol terhadap sumberdaya, pelayanan, dan pembuatan keputusan ANALISIS FAKTOR- FAKTOR BERPENGARUH Bagaimana kondisi sosial ekonomi yang ada Bagaimana pengaruh faktor-faktor struktural (demografi, ekonomi, hukum, dan kelembagaan) berpengaruh terhadap pola-pola kegiatan, akses, dan kontrol 8 ANALISIS SIKLUS PROGRAM Bagaimana menyusun kegiatan program yang sensistif gender Perencanaan, disain, implementasi, monitoring, dan evaluasi program yang sensitif gender 4
GENDER FRAMEWORK ANALYSIS 1. Profil aktivitas : berdasarkan pembagian kerja gender (siapa mengerjakan apa). Berdasarkan pengelompokan aktivitas. Contoh dalam kegiatan pengelolaan hutan rakyat pola tumpang sari : penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemupukan, pemeberantasan hama peny,akit prunning, pemanenan dsb. 2. Profil akses : siapa mempunyai akses terhadap sumberdaya hutan? Apa manfaat yang diperoleh? Dalam bentuk apa manfaat tersebut? 3. Profil kontrol : Siapa yang mempunyai kontrol atas SDH? Siapa yang mengambil keputusan? Siapa penentu kelestarian SDH? 4. Relasi tiga profil tersebut : faktor-faktor apa yang mempengaruhi gender tersebut? TEMA PENELITIAN Tema pesanan mendukung program Kemenhut Implementasi pengarusutamaan gender dalam program HTR Kesetaraan gender dalam program Hutan Desa Peran gender dalam program KBR Isu gender dalam pengelolaan hutan rakyat di lahan kritis Peran wanita dalam kegiatan persuteraan alam di Sulawesi Selatan Peran wanita dalam pengelolaan hutan mangrove di Bali 5
TEMA PENELITIAN Tema yang menjadi pusat perhatian : ENERGI Peran wanita sekitar hutan dalam menopang kebutuhan energi rumah tangga Peran wanita dalam pembuatan arang terpadu dari limbah kayu KETAHANAN PANGAN Kontribusi wanita dalam meningkatkan ketahanan pangan sagu di Papua Peran wanita dalam kegiatan tumpangsari hutan rakyat sengon Peran Ganda Wanita Tani dalam Mencapai Ketahanan Pangan dari hutan TEMA PENELITIAN Tema futuristik ADAPTASI Perilaku pria dan wanita dalam menyikapi adaptasi perubahan iklim Kerentanan masyarakat dalam penghadapi perubahan iklim. Ditinjau dari aspek gender 6
METODE Analisis Gender Analysis Pathways (GAP) : adalah metode analisis untuk mengetahui kesenjangan gender dengan melihat aspek akses, peran, manfaat dan kontrol yang diperoleh laki-iaki dan perempuan dalam programprogram pembangunan PRA berdimensi gender SWOT Gender Analysis Matrix (GMA) Problem Based Approach : bertujuan untuk menetapkan/merumuskan masalah gender yang terjadi Analisis gender Moser, Harvard, Longwe, Munro dsb PENGEMBANGAN PENELITIAN 1. PENGEMBANGAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMBUATAN ARANG TERPADU 2. PENGEMBANGAN GAHARU OLEH WANITA TANI 3. PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM PEMBIBITAN CENDANA DI NTT 7
8