GERAKAN RAKYAT YOGYAKARTA PADA MASA REVOLUSI Oleh : Suratmin

dokumen-dokumen yang mirip
Kajian Akademik Daerah Istimewa Surakarta

Daerah Tempat Tinggalku, Negara Kesatuan Republik Indonesia Negaraku

MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN

RENGASDENGKLOK. Written by Soesilo Kartosoediro Thursday, 19 August :51 -

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio.

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

DIY DALAM KONTEKS NKRI, OTDA DAN DEMOKRASI

SOAL UH PROSES PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA A

SEJARAH PANITIA SEMBILAN DAN SEJARAH PIAGAM JAKARTA

BAB IV NILAI HISTORIS NASKAH PROKLAMASI YANG OTENTIK DAN KETERKAITANNYA DENGAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN NASIONALISME BANGSA INDONESIA

MODUL 2 PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAPEL :...

PERSIAPAN KEMERDEKAAN

C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila

SAMBUTAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM RANGKA UPACARA BENDERA PERINGATAN HUT PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI KE-67 TAHUN 2012

2. Makna Proklamasi Kemerdekaan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA

2. Perumusan Dasar Negara oleh Pendiri Negara

Sumber : Perpustakaan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan

DRAMA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA DIBALIK AKSI HEROIK PERJUANGAN PARA PAHLAWAN DI TAHUN 1945

Tugas Akhir Matakuliah Pancasila SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA MALAM RENUNGAN MENYONGSONG PERINGATAN HARI JADI KE 61 KABUPATEN KULONPROGO Wates, 14 Oktober 2012

BAB V PENUTUP. Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran dari. Pelaksanaan Surat Edaran Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

C. Peran Tokoh Perumus UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

yang meliputi Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman telah

DAFTAR ISI DAFTAR PUSTAKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

TERBENTUKNYA NEGARA KEBANGSAAN INDONESIA KELAS XI IPA SMAN 28 JAKARTA

BAB I MASA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA

SAMBUTAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL DALAM RANGKA UPACARA BENDERA PERINGATAN HUT PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI KE-71 TAHUN 2016

BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara PERINGATAN EMPAT PULUH TAHUN IKATAN WARGA WATES (IWWT) KULONPROGO, YOGYAKARTA DI BANDUNG

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

TUGAS AKHIR PANCASILA SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

Pejuang Bersenjatakan Kamera Yang Hampir Dilupakan Posted by Senov - 17 Aug :08

Nilai Juang Proses. Sumber: ClipArt Corel Gambar 1.1 Garuda Pancasila

Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

POLEMIK KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III KEDUDUKAN NASKAH PROKLAMASI YANG OTENTIK DALAM PENDIDIKAN NASIONALISME BANGSA INDONESIA

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN HARI RAPAT RAKSASA IKADA 19 SEPTEMBER 1945

Kondisi Jepang semakin melemah ketika pada bulan februari 1944, pasukan-pasukan

KAJIAN HUKUM TENTANG KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

Tanggal 17 Agustus Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan Salam sejahtera bagi kita sekalian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis konflik

BUPATI KULON PROGO Sambutan Pada Acara. UPACARA BENDERA TANGGAL 17 AGUSTUS 2013 TINGKAT KABUPATEN KULON PROGO Wates, 17 Agustus 2013

PERANG DI INDONESIA. Pada tahun 1942, Jepang menjajah Indonesia. Betapa kejamnya Jepang terhadap Indonesia, sampai

TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Oby rohyadi. Nomer mahasiswa : Program studi : STRATA 1. : Teknik Informatika

Lampiran 1 Data mentah uji validitas instrumen

Arsip Puro Pakualaman Simpul Sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta : Arsip Puro Perlu Perawatan Serius

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

PANCASILA. Pancasila sebagai Dasar Negara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

Politik Diplomasi Ki Bagus Hadikusuma Oleh: Dr. Martinus Sardi, MA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 42/PUU-XIV/2016 Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubenur Daerah Istimewa Yogyakarta

Habib Rizieq: "Indonesia bukan Negara Demokrasi"

Diskusikan secara kelompok, apa akibat apabila Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diubah. Bagaimana sikap kalian terhadap hal ini?

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : bahwa perlu diadakan Peraturan Disiplin Tentara untuk seluruh Angkatan Perang Republik Indonesia;

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa perlu diadakan Peraturan Disiplin Tentara untuk seluruh Angkatan Perang Republik Indonesia;

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: perlu menghapuskan Pengadilan-Raja (zelfbestuursrechtspraak) di Jawa dan Sumatera;


GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG PEMANFAATAN TANAH DESA

KAJIAN HUKUM TENTANG KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

BAB IV PEMBUBARAN NEGARA MADURA TAHUN A. Perjuangan Rakyat Madura Menentang Pembentukan Negara Madura

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA TANGGAL 17 AGUSTUS 2012 TINGKAT KABUPATEN KULONPROGO Wates, 17 Agustus 2012

Pidato Sukarno Tanggal 1 Juni 1945

Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Nama : Yogi Alfayed. Kelas : X ips 1. Tugas : Kaidah yang fundamental (PPKn) JAWABAN :

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

KESETIAAN RAKYAT KALIMANTAN TENGGARA PASKA PROKLAMASI TERHADAP PEMERINTAHAN RI

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

BAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

"Jas Merah" Jangan Sekali-Sekali Meninggalkan Sejarah!

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kotamadya Pematang Siantar adalah salah satu kota di propinsi Sumatera

Transkripsi:

GERAKAN RAKYAT YOGYAKARTA PADA MASA REVOLUSI Oleh : Suratmin Untuk memperoleh gambaran Gerakan rakyat Yogyakarta setelah proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 kiranya terlebih dahulu diuraikan peristiwa bersejarah yang terjadi di Pegangsaan Timur 56 Jakarta karena peristiwa itulah yang kemudian menggerakkan bangsa Indonesia pada umumnya dan rakyat di Yogyakarta khususnya untuk menanggapi dan menindaklanjuti proklamasi. Pada tanggal 17 Agustus 1945 sejak pagi di rumah kediaman Soekarno (Bung Karno) sudah banyak berdatangan anggota masyarakat yang ingin menyaksikan peristiwa yang sangat bersejarah itu. Menjelang pukul 10.00 para pimpinan Indonesia seperti Dr. Buntaran, Mr. A.A. Maramis, Sayuti Melik, dan lain-lain sudah berdatangan. Terakhir kemudian Bung Hatta datang langsung masuk rumah kediaman Bung Karno. Tepat pukul 10.00 kemudian dinyatakanlah proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan pembacaan teks proklamasi yang dilakukan oleh Bung Karno didampingi oleh Bung Hatta. Setelah itu dilakukan pengibaran Sang Merah Putih dan hadirin secara spontan menyanyikan ;agu Indonesia Raya. Setelah proklamasi itu kesibukan rakyat semakin meningkat, terutama para pemudanya. Mereka menyebarkan pamflet-pamflet dan menginformasikan tentang peristiwa itu ke berbagai daerah. Tidak kalah sibuknya juga yakni para petugas di Kantor Berita Domei. Mereka berusaha agar berita proklamasi itu dapat disiarkan melalui Morsecast Domei. Berkat kerjasama yang kompak antara para pemuda dengan para petugas yang ada di Kantor Berita Domei antara lain Pengulu Lubis, Syahrudin, Rachmad Nasution, Asa Bafagih, Markonis Sugimin akhirnya berita proklamasi tersebut berhasil disirkan ke seluruh penjuru tanah air, bahkan sampai ke luar negeri. Berita tentang proklamasi Indonesia yang disiarkan melalui berita Domei Jakarta tersebut ternyata berhasil juga sampai dan diterima oleh Kantor Berita Domei Yogyakarta, yang saat itu bertempat di Gedung Perpustakaan Negara bagian atas Jalan Malioboro Yogyakarta. Ketika berita tentang proklamasi akan disebarluaskan, terdengar Gunseikan Bu yang melarang disiarkannya berita proklamasi tersebut. mengingat berita itu sangat penting dan terlanjur diterima oleh para petugas dan wartawan dari Kantor Domei Yogyakarta yang berjiwa nasionalis, maka secara sembunyi-sembunyi berita proklamasi disebarluaskan, sekalipun hanya dari mulut ke mulut. Saat itu bertepatan dengan hari Jumat, maka pada waktu kesempatan sholat 1

Jumat sesudah sembahyang Jumat disampaikan berita proklamasi itu dan kemudian cepat tersebar luas di kalangan masyarakat sampai di desa-desa dan dusun. Pada sore hari tanggal 17 Agustus 1945, Ki Hajar Dewantara dengan berkendaraan sepeda memimpin arak-arakan murid Taman Siswa untuk menyambut proklamasi kemerdekaan Indonesia itu. Suasana di Yogyakarta menjadi semakin semarak. Rakyat menyambut berita proklamasi itu dengan penuh semangat dan kegembiraan. Peristiwa proklamasi menjadi berita hangat tidak putus-putus dari satu tempat ke tempat lain. Berita proklamasi semakin meluas setelah bersama dengan Undang-Undang Dasar yang telah ditetapkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus dimuat dalam Harian Sinar Matahari di Yogyakarta yang terbit tanggal 19 Agustus 1945. rakyat Yogyakarta telah bersiap diri mengadakan gerakan dan langkah-langkah untuk mengantisipasi dan berjuang membela kemerdekaan Indonesia. Tersiarnya berita proklamasi kemerdekaan Indonesia di Yogyakarta juga didengar oleh Sri Sultan Hamengku Buwana IX sebagai penguasa Kasultanan Yogyakarta dan juga oleh Sri Paduka Paku alam VIII sebagai penguasa Kadipaten Pakualaman. Sri Sultan maupun Sri Paku Alam cepat dan tanpa ragu-ragu lagi menanggapi proklamasi kemerdekaan dan pada tanggal 19 Agustus 1945 segera mengirim kawat kepada Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta yang prinsipnya mengucapkan selamat atas berdirinya Negara Republik Indonesia dan terpilihnya keduanya sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia. Di samping itu, Sri Sultan berkenan pula memberi sambutan atas pernyataan kemerdekaan Indonesia sebagaimana termuat dalam Harian Sinar Matahari tanggal 20 Agustus 1945 yang isinya antara lain sebagai berikut : Sekarang kemerdekaan telah berada di tangan kita, telah kita genggam, nasib nusa dan bangsa adalah di tangan kita pula, tergantung pada kita sendiri. Kita harus menginsyafi bahwa lahirnya Indonesia Merdeka itu dalam masa kegentingan. Maka semua tiada kecualinya, harus bersedia dan sanggup mengorbankan kepentingan masingmasing untuk kepentingan kita bersama, ialah menjaga, memelihara dan membela kemerdekaan nusa dan bangsa. Sekarang bukan waktunya mengemukakan dan memperbesar segala pertentangan dan perselisihan paham. Tiap-tiap golongan harus mengesampingkan, sanggup untuk mencapai persatuan yang baru dan kokoh sehingga bangsa Indonesia mendapatkan senjata untuk memperjuangkan kemerdekaannya, untuk menyelesaikan tanggung jawabnya terhadap angkatan-angkatan bangsa yang akan datang dan membuat sejarah yang gemilang. 2

Pada tanggal 19 Agustus 1945 itu juga Jogjakarta Hokokai mengadakan sidang istimewa untuk menyambut pengumuman kemerdekaan Indonesia bertempat di Gedung Sonobudoyo. Sidang ini mengambil keputusan antara lain : 1. Melahirkan rasa gembira dan syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa atas lahirnya Negara Republik Indonesia. 2. Menyatakan dengan keyakinan seteguh-teguhnya kepada Pemerintah Indonesia akan mengikuti dan tunduk pada tiap-tiap langkah dan perintahnya. 3. Mohon kepada ilahi agar negara Indonesia berdiri kokoh, teguh, dan abadi. Untuk menindaklanjuti Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan emnjadikan kenyataan negara republik yang didirikan dengan bentuk Undang-Undang Dasar yang telah ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945, maka pada tanggal 5 September 1945 Sri Sultan dan Sri Paduka Paku Alam VIII mengeluarkan amanat seperti tertera di bawah ini : AMANAT SRI PADOEKA INGKANG SINOEWOEN KANDJENG SOELTAN Kami Hamengkoe Boewono IX, Soeltan Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat menjatakan : 1. Bahwa Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat jang bersifat Keradjaan adalah daerah istimewa dari Negara Repoeblik Indonesia. 2. Bahwa kami sebagai Kepala Daerah memegang segala kekoeasaan dalam Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat, dan oleh karena itoe berhoeboeng dengan keadaan pada dewasa ini segala oeroesan pemerintah dalam Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat moelai saat ini berada di tangan kami dan kekoesaan-kekoesaan lainnya kami pegang seloeroehnja. 3. Bahwa perhoeboengan antara Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat dengan Pemerintah Poesat Negara Repoeblik Indonesia, bersifat langsoeng dan kami bertanggoengjawab atas negeri kami langsoeng kepada Presiden Repoeblik Indonesia. Kami perintahkan soepaja segenap pendoedoek dalam negeri Ngajogjakarta Hadiningrat mengindahkan amanat kami ini. Ngajogjakarta Hadiningrat 28 Poeasa Ehe 1876 (5-9-1945) Hamengkoe Boewana 3

AMANAT SRI PADOEKA KANGDJENG GOESTI PENGARAN ADIPATI ARIO PAKEO ALAM Sri Pakoe Alam VIII Kepada Negeri Pakoe Alaman, Negeri Ngajogjakarta Hadiningrat, menjatakan : 1. Bahwa Negeri Pakoe Alaman jang bersifat Keradjaan adalah daerah istimewa dari Negeri Republik Indonesia. 2. Bahwa kami sebagai Kepala Daerah memegang segala kekoeasaan dalam Negeri Pakoe alaman, dan oleh karena itoe berhoeboeng dengan keadaan pada dewasa ini segala oeroesan pemerintah dalam Negeri Pakoe Alaman moelai saat ini berada di tangan kami dan kekoesaan-kekoesaan lainnya kami pegang seloeroehnja. 3. Bahwa perhoeboengan antara Negeri Pakoe Alaman dengan Pemerintah Poesat Negara Repoeblik Indonesia bersifat langsoeng kepada Presiden Repoeblik Indonesia. Kami memerintahkan soepaja segenap pendoedoek dalam negeri Pakoe Alaman mengindahkan amanat kami ini. Pakoe Alaman 28 Poeasa Ehe 1876 (5-9-1945) Pakoe Alam VIII Dengan amanat-amanat tadi Sri Paduka Sultan Hamengku Buwana IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII bermaksud mengisi proklamasi 17 Agustus 1945 untuk menjadikan kenyataan bahwa semua kekuasaan pemerintah ada di tangan bangsa sendiri. Baik Sri Sultan Hamengku Buwana IX maupun Sri Paku Alam VIII telah merebut kekuasaan pemerintah bala tentara Jepang. Sejak saat itu tidak ada lagi pemerintah yang dualistis, asing, dan nasionalis melainkan hanya ada satu kekuasaan pemerintah nasional yang dipimpin oleh kedua Sri Paduka. Dalam amanat kedua pemimpin tersebut, dengan tegas dinyatakan bahwa baik Kasultanan Yogyakarta maupun daerah Pakualaman merupakan Daerah Istimewa dari Negara Republik Indonesia. Dalam hal ini adalah seperti yang ditentukan dalam pasal 18 UUD 1945 beserta penjelasan resminya. Dengan dikeluarkannya pernyataan ini, maka rakyat tidak ragu-ragu lagi, baik rakyat di Kasultanan Yogyakarta, maupun rakyat di Pakualaman secara tegas memihak kepada Republik Indonesia. Apa yang dipertanyakan oleh rakyat telah terjawab bahwa dengan tegas beliau berdua menyatakan memihak kepada Republik. Dalam amanat itu juga ditegaskan bahwa semua kekuasaan dalam negeri Kasultanan dan Pakualaman masih dipegang sendiri oleh 4

Sultan dan Sri Paku Alam. Untuk segala sesuatunya baik Sri Sultan maupun Sri Paku Alam tidak mau diperintah oleh siapapun kecuali Presiden Republik Indonesia, sebab dengan demikian dapat dihindarkan praktek-praktek politik memecah belah dari kaum penjajah antara Kasultanan Yogyakarta dan Pakualaman dengan Republik Indonesia yang baru berdiri itu. Kedua amanat yang disampaikan oleh Sri Sultan dan Sri Paku Alam tersebut merupakan suatu terobosan yang berani dan sangat strategis bagi perjuangan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Di sini memiliki nilai kesetiaan dan persatuan untuk menopang tegaknya Negara Republik Indonesia. Bahkan, amanat tersebut juga telah berhasil mengobarkan dan membakar semangat perjuangan rakyat yang saat itu memang sangat dibutuhkan untuk mempertahankan kelangsungan kemerdekaan Indonesi, karena pada saat itu masih kuat dengan segala persenjataannya. Dengan demikian ada keharmonisan dan sama arah serta tujuan antara kehendak rakyat dengan para pemimpin, baik pemimpin di pusat yakni Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta, maupun sikap Sri Sultan dan Sri Paku Alam di Yogyakarta. Pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwana IX dan Sri Paku Alam VIII itu ternyata mendapat sambutan positif dari pemerintah pusat di Jakarta, terbukti pada tanggal 6 September 1945 dua utusan dari pemerintah menteri-menteri negara Mr. Sartono dan Mr. Maramis datang di Yogyakarta untuk menyampaikan Piagam Kedudukan, yaitu mengenai kedudukan Yogyakarta dalam lingkungan Republik Indonesia yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno sendiri. Yang menarik dari Piagam Kedudukan ini adalah sudah ditandatangani oleh presiden pada tanggal 19 Agustus 1945. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah pusat sangat respek terhadap tindakan pernyataan sikap serta dukungan Sri Sultan Hamengku Buwana IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII masing-masing sebagai penguasa Kasultanan Yogyakarta dan juga penguasa Pakualaman. Presiden pun secara spontan begitu menerima kawat ucapan selamat dari Sri Sultan dan Sri Paku Alam langsung membuat balasannya, sekalipun mengirimkannya baru pada tanggal 6 September 1945. Piagam Kedudukan Sri Paduka tersebut bunyinya sebagai berikut : Kami Presiden Republik Indonesia, menetapkan : Ingkang Sinuhun Kangdjeng Sultan Hamengku Buwono Senopati Ing Ngalogo Abdul Rachman Sajidin Panotogomo Kalipatullah ingkang kaping IX ing Ngajogyokarta Hadiningrat pada kedudukannja dengan kepertjajaan, bahwa Sri Paduka Kangdjeng Sultan akan mentjurahkan segala pikiran, tenaga, djiwa dan raga untuk keselamatan daerah Jogjakarta sebagai bagian dari pada Republik Indonesia. 5

Djakarta, 19 Agustus 1945 Presiden Republik Indonesia ttd. (Ir. Soekarno) Piagam Kedudukan Sri Paduka Kandjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Paku Alam VIII adalah sebagai berikut : Kami Presiden Republik Indonesia, menetapkan : Kangdjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Paku Alam ingkang kaping VIII pada kedudukannja dengan kepertjajaan, bahwa Sri Paduka Kangdjeng Gusti akan mentjurahkan segala pikiran, tenaga, djiwa dan raga untuk keselamatan daerah Paku Alaman sebagai bagian dari pada Republik Indonesia. Djakarta, 19 Agustus 1945 Presiden Republik Indonesia ttd. (Ir. Soekarno) Sumber : Suratmin, Menguak Perjuangan di Daerah Istimewa Yogyakarta, Masyarakat Sejarawan Indonesia : 2000. 6