KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS, DAN DESAIN PENELITIAN OLEH : I MADE ARTAWAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WARMADEWA DENPASAR 2005 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran dijabarkan dari teori-teori ada tinjauan pustaka sebagai tuntutan memecahkan masalah merumuskan hipotesis. Kerangka pemikiran dapat berbentuk uraian kualitatif, model matematis, diagram atau persamaan-persamaan langsung berkaitan dengan big ilmu diteliti. (Mantra; 2004) 1
KERANGKA PEMIKIRAN Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala menjadi obyek permasalahan. Kriteria utama agar suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuwan, adalah alur-alur pikiran logis dalam membangun suatu kerangka berpikir membuahkan kesimpulan berupa hipotesis. (Sugiyono. 2004 : 47) KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran merupakan sintesa/kesimpulan tentang hubungan antar variabel disusun dari berbagai teori telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis sistematis, sehingga menghasilkan sintesa/kesimpulan tentang hubungan antar variabel diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan merumuskan hipotesis. (Sugiyono, 2004 : 49) 2
HIPOTESIS Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap tujuan diturunkan dari kerangka pemikiran telah dibuat. Hubungan antara tujuan dengan hipotesis diibaratkan seperti hubungan meriam dengan pelurunya. Sebuah meriam harus ada minimal satu butir peluru. Jadi sebuah tujuan minimal ada sebuah hipotesis. Apabila diperhatikan dengan seksama, bahwa kajian pustaka diacu harus relevan dengan tujuan, hipotesis diturunkan pula dari tujuan, maka hipotesis harus didasarkan pula pada kajian pustaka atau landasan teori/kerangka pemikiran. Seperti diuraikan dimuka antara tujuan, kajian pustaka, hipotesis terjalin dalam satu benang merah. (Mantra; 2004 : 144-145) DESAIN PENELITIAN Desain merupakan cetak biru bagi pengumpulan, pengukuran penganalisaan data. Desain ini membantu ilmuwan dalam mengalokasi sumber daya terbatas dengan mengemukakan pilihan-pilihan penting. Apakah cetak biru mencakup experimen, wawancara, observasi, analisa laporan, simulasi atau gabungan dari semua itu? Apakah metode-metode pengumpulan situasi akan ditata dengan ketat? Apakah kajian intensifdari sampel kecil lebih efektif dibandingkan dengan kajian tidak begitu intensif dari sampel besar? Apakah analisis data lebih bersifat kuantitatif atau kualitatif? 3
DESAIN PENELITIAN Desain merupakan rencana struktur penyelidikan dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan. Rencana ini merupakan program menyeluruh dari. Dalam rencana tersebut tercakup hal-hal akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis implikasinya secara operasional sampai kepada analisis akhir data. Struktur adalah kerangka kerja. Organisasi atau susunan dari hubungan-hubungan antara variabel-variabel suatu. Suatu desain menyatakan baik struktur masalah maupun rencana penyelidikan akan dipakai memperoleh bukti empiris mengenai hubungan-hubungan dalam masalah. DESAIN PENELITIAN Desain merupakan : 1. Rencana memilih sumber-sumber jenis informasi dipakai menjawab pertanyaan- pertanyaan. 2. Kerangka kerja merinci hubungan-hubungan antara variabel dalam kajian tersebut. 3. Cetak biru memberi garis besar dari setiap prosedur mulai dari hipotesis sampai kepada analisis data. Sumber : Donal R Cooper & C. William Emory. 1995 : 122 4
DAFTAR PUSTAKA Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. keenam. Bandung. Penerbit : Alfabeta. Cetakan Mantra. 2004. Filsafat Penelitian & Metode Penelitian Sosial. Cetakan I. Yogyakarta. Penerbit : Pustaka pelajar. Cooper & Emory. 1995. Metode Penelitian Bisnis. Jilid I. Edisi Kelima. Jakarta. Penerbit : Erlangga. 5