BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Desain 5.1.1 Visual Ilustrasi menggunakan media digital untuk menimbulkan kesan modern dan lebih rapih dalam penarikkan garis pada gambar. Gaya ilustrasi dibuat kontemporer atau kekinian dan bersifat fantasi yang sesuai dengan tema buku. 5.1.2 Tipografi Pada judul buku jenis huruf yang digunakan adalah Sofia dan Devroye untuk menunjukkan kesan etnik dan megah. Devroye juga digunakan untuk judul bab dan halaman dalam buku. Untuk bodycopy jenis huruf yang dipakai adalah Verona Serial untuk menunjukkan sisi etnik dan modern, serta ditujukkan untuk kemudahan keterbacaan bodycopy-nya. Selain itu digunakan juga jenis huruf Handwriting Dakota untuk bodycopy pada bagian detail informasi. 5.1.3 Warna Warna yang digunakan adalah warna-warna yang bersifat colorfull dan mencolok yang sesuai dengan kepribadian kaum muda jaman sekarang yang berani dalam mengekspresikan dirinya. 30
31 5.2 Hasil Visual 5.2.1 Judul Buku Gambar 5.1 Judul Buku Judul buku ini adalah Pustaka Wira Ramayana. Pustaka berarti buku atau kitab, sedangkan untuk wira adalah pahlawan atau jagoan. Ramayana adalah tema yang diangkat dalam buku ini. Kata wira sendiri bisa berarti jagoan atau tokoh utama dalam kisah Ramayana tersebut. Jenis huruf yang dipakai dalam judul ini adalah Sofia dan Devroye untuk menunjukkan kesan etnik dan megah. 5.2.2 Kemasan Buku Gambar 5.2 Kemasan Buku Kemasan buku bersampul depan judul dari buku tersebut untuk menunjukkan judul buku yang sebenarnya. Bahan kemasan terbuat dari bahan sejenis kain agar lebih berkesan collectible.
32 5.2.3 Cover Buku Gambar 5.3a Cover depan buku Gambar 5.3b Cover belakang buku Cover buku bagian depan dan belakang berukuran 30.5 cm x 24.5 cm, lebih besar 0.5 cm dibandingkan isi buku yang berukuran 30 cm x 24 cm. Dalam cover terdapat ilustrasi Hanoman yang merupakan salah satu tokoh dalam kisah Ramayana, dan merupakan salah satu tokoh iconic dalam dunia pewayangan. Nama penulis dan illustrator juga ditempatkan di cover.
33 Cover berwarna kuning yang bersifat agung dan megah seperti kisah Ramayana. Cover buku tidak memiliki desain pada punggung bukunya dikarenakan buku menggunakan jilid Chinese binding. Jenis jilid tersebut dipakai untuk memberikan kesan etnik, warna benang yang digunakan untuk jilid tersebut berwarna kuning agar senada dengan warna cover yang didominasi dengan warna kuning. 5.2.4 Halaman Isi 5.2.4.1 Main Devider Gambar 5.4 Devider Bab Devider dibuat sesuai dari isi bab, warna dasar halaman devider adalah kuning untuk menyelaraskan isi keseluruhan buku yang didominasi oleh warna kuning. Pada devider bab satu digambarkan panah dari Rama dan kain untuk simbolisasi dari isi bab tersebut. Bab dua digambarkan tangan raksasa dan api untuk menunjukkan kesan antagonis dan bab tiga membahas mengenai Wanara atau manusia kera, ilustrasi dibuat dari simbolisasi ekor dan kain yang dipakai oleh Wanara yang merupakan bahasan dari bab tersebut. Di bab empat digambarkan sayap Garuda dan awan untuk menunjukkan kesan langit dan udara.
34 5.2.4.2 Halaman Spread Gambar 5.5 Halaman Hanoman pada Bab 3 Untuk halaman Rama, Rahwana dan Hanoman dibuat menjadi dua spread karena tokoh-tokoh tersebut mempunyai banyak latar belakang dalam kisah Ramayana dibandingkan tokoh-tokoh utama lainnya. Pada spread Hanoman didominasi warna putih gading, mengikuti warna dari tokoh yang di halaman tersebut, selain itu menunjukkan sifat Hanoman yang suci dan agung.
35 Gambar 5.6 Halaman Sarpakenaka pada Bab 2 Gambar 5.7 Halaman Jatayu pada Bab 4 Laksmana, Shinta, Wibisana, Trijata, Sarpakenaka, Indrajit, Kumbakarna, Prahasta, Sugriwa, Subila, Anggada, Jembawan, Anila, Jatayu dan Sempati dibuat dalam satu spread dikarenakan mereka tidak memiliki latar belakang sebanyak Rama, Rahwana, dan Hanoman dalam kisah Rahwana.
36 Setiap karakter pada setiap halaman spread memiliki warna yang berbeda dan memiliki arti tersendiri. Setiap karakter memiliki pose yang berbeda pula, setiap pose dan bentuk karakter juga memiliki arti tersendiri. Gambar 5.8 Karakter bab 1 Karakter pada bab satu terdiri dari Rama, Sinta, Laksmana, Wibisana dan Trijata. Karakter Rama berwarna kuning untuk melambangkan kesucian dikarenakan dia adalah seorang titisan Dewa, Pada karakter Sinta terlihat ia sedang berada dikobaran api untuk membuktikan kesuciannya, warna pada Sinta dibuat feminim seperti sifatnya. Untuk karakter Laksmana dibuat berwarna hijau untuk menunjukkan kesan natural dikarena ia sedang berada dalam hutan Dandaka. Wibisana berwarna kuning dan coklat untuk memberikan kesan jujur dan bijaksana, sedangkan Tirjata lebih dominan dengan warna merah muda untuk melambangkan kecantikannya.
37 Gambar 5.9 Karakter bab 2 Karakter pada bab dua didominasi dengan karakter Raksasa. Rahwana berwarna merah yang berarti angkara murka seperti sifatnya. Sarpakenaka didominasi dengan warna merah muda dan ungu untuk memberikan kesan dirinya seorang perempuan yang haus akan nafsu. Kumbakarna berwarna putih itu dikarenakan ia seorang Raksasa yang besar dan baik. Pada warna Prahasta didominasi dengan warna yang kusam untuk memberikan kesan tua dan berumur, sedangkan pada Indrajit warna yang kusam didominasi dengan warna abu-abu untuk memberikan kesan awan mendung karena dirinya diciptakan dari sekumpulan awan. Untuk Kijang Kencana warna yang digunakan lebih terang dibandingkan karakter lain pada bab ini, warna yang didominasi dengan warna putih dan emas memberikan kesan bahwa dirinya cantik dan berharga.
38 Gambar 5.10 Karakter bab 3 Pada bab tiga diisi dengan karakter Wanara atau manusia kera seperti Hanoman yang berwarna putih gading, warna tersebut memberikan arti bahwa dirinya suci dan tangguh. Untuk Anggada dibuat berwarna merah dan berwajah tercakar untuk memberikan kesan dirinya pemarah dan senang berkelahi. Sugriwa dibuat dengan pose yang menunjukkan dirinya berwibawa, pada cerita Ramayana ia dikutuk menjadi seekor kera berwarna merah. Sama seperti Sugriwa, Subali juga dikutuk menjadi kera berwarna merah, ia digambarkan dengan pose yang brutal dikarenakan dirinya senang berkelahi dan cepat naik darah. Sesuai namanya Anila berwarna nila untuk mencerminkan sifatnya yang tenang, sedangkan Jembawan didominasi dengan warna kuning keemasan untuk menunjukkan dirinya yang suci karena senang bertapa.
39 Gambar 5.11 Karakter bab 4 Garuda merupakan topik pada bab empat, hanya ada dua Garuda dalam cerita Ramayana. Garuda yang pertama adalah Jatayu, pose Jatayu dibuat saat dia akan terbang dan mengepakkan sayapnya untuk menunjukkan dirinya adalah burug yang berukuran sangat besar, warna pada Jatayu adalah merah magenta untuk memberikan kesan berani dan elegan. Garuda yang kedua adalah Sempati, pose Sempati dibuat merayap layaknya seekor naga yang sedang berada di daratan, warna yang didominasi dengan warna biru tua memberikan kesan bahwa dirinya kuat dan gagah.
40 5.2.5 Item Pendukung 5.2.5.1 Poster Gambar 5.12 Poster Koleksi Rama, Rahwana dan Hanoman
41 Poster koleksi berukuran 29.7 cm x 42 cm, poster koleksi dibagikan gratis saat launching kepada seribu orang pertama yang datang sebagai salah satu strategi untuk mempromosikan buku. Gambar 5.13 Poster promosi Poster promosi berukuran 42 cm x 59.4 cm, poster ini dipakai saat launching buku dan dipasang pada dinding toko buku yang menjual buku ini. Biasanya poster ini ditempatkan dibelakang kasir atau pada sisi dinding tempat buku dipajang.
42 5.2.5.2 Postcard Gambar 5.14a Postcard tampak depan Gambar 5.14b Postcard tampak belakang
43 Postcard berukuran 10.5 cm x 15 cm, setiap pembelian buku mendapatkan tiga buah postcard secara acak dengan gambar karakter yang berbeda. Di muka depan postcard terdapat gambar karakter dan nama dari karakter tersebut, sedangkan pada muka belakang terdapat kolom untuk ditulis dan alamat dari penerbit buku. 5.2.5.3 Brosur Gambar 5.15a Tampak luar brosur Gambar 5.15b Tampak dalam brosur Brosur berukuran 16.8 cm x 10.5 cm, bagian luar belakang brosur terdapat ringkasan atau latar belakang dari buku sedangkan bagian dalam terdapat karakter Ramayana yang mewakili setiap bab disertai profil mereka. Brosur diletakkan di meja kasir sebagai item promosi.