BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, dan dari kebiasaan itu yang nantinya akan menjadi kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. ada disekitarnya. Demikian halnya dengan nenek moyang kita yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Di setiap tempat di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing,

I. PENDAHULUAN. yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap etnik (suku) di Indonesia memiliki kebudayaan masing-masing yang berbeda

I. PENDAHULUAN. dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan

BAB 1 PENDAHULUAN. spesifik. Oleh sebab itu, apa yang diperoleh ini sering disebut sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Minangkabau merupakan salah satu dari antara kelompok etnis utama bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak ini, Indonesia mempunyai potensi kekayaan yang sangat beraneka

Pola pemukiman berdasarkan kultur penduduk

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Menurut Pitana dan Diarta (2009) konsep pariwisata mempunyai kata

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

2017 DAMPAK MODERNISASI TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT KAMPUNG BENDA KEREP KOTA CIREBON TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PEDAHULUAN. tersebut telah menjadi tradisi tersendiri yang diturunkan secara turun-temurun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. yang pada umumnya mempunyai nilai budaya yang tersendiri. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Repubik Indonesia,

PERTEMUAN 3 PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI MATA KULIAH ANTROPOLOGI BUDAYA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era perkembangan seperti ini setiap Negara perlu menggali dan mengenal serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan bumi, dan masyarakat umumnya. 1 Etnobotani juga memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sakral, sebuah pernikahan dapat menghalalkan hubungan antara pria dan wanita.

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman kebudayaan Indonesia merupan kebanggaan yang pant as

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki kekayaan budaya dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. tradisi serta budaya. Keragaman suku bangsa di Indonesia menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan metabolisme tubuh, atau hanya sekadar untuk menyenangkan perut.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang terdiri atas berbagai masyarakat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terkenal sebagai salah satu negeri terbesar penghasil kain tenun tradisional yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. media bagi bangsa Indonesia untuk mempelajari kejayaan masa lalu. Hal ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. besar di dalam suatu ekosistem. Hutan mampu menghasilkan oksigen yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan, karena merupakan kepercayaan atau citra suatu kelompok dan

BAB I PENDAHULUAN. Ayu Fauziyyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke.

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan antara suku bangsa, yang harus saling menghargai nilai nilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV KESIMPULAN. merupakan suatu bentuk penghormatan kepada nenek moyang masyarakat Suku

BAB I PENDAHULUAN. cukup kaya akan nilai sejarah kebudayaannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa ada di dalamnya dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. zaman itu masyarakat memiliki sistem nilai. Nilai nilai budaya yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan. proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman adat istiadat dalam pelaksanaan perkawinan. Di negara. serta dibudayakan dalam pelaksanaan perkawinan maupun upacara

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara dengan ibu kotanya Medan. Sumatera Utara terdiri dari 33. dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di Sumatera Utara:

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu Tujuan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago) yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

BAB I PENDAHULUAN. beragam pula yang dilakukan oleh masing masing etnis itu sendiri. Tumbuhantumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kebanggaan dan nilai tersendiri bagi kelompok sukunya. Setiap suku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya tumbuh berbagai Suku, Agama, dan bahasa daerah berbeda sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan

BAB 1 PENDAHULUAN. belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suzanne K. Langer (1998:2) menyatakan bahwa Kesenian adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kebudayaan yang berbeda-beda antara satu sama lain. Hal ini dapat kita

BAB I PENDAHULUAN. peninggalan nenek moyang yang sangat berbeda latar belakangnya. Keragaman

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, dan lebih dari 60% dari jumlah ini merupakan tumbuhan tropika.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam periodesasinya disebut seni prasejarah indonesia. Seni prasejarah disebut

Pembangunan di pedesaan adalah bagian dari proses pembangunan. nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia, sesuatu yang sangat unik, yang tidak dimiliki oleh semua

DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN. beragam ketentuan adat yang dimiliki. Kehidupan setiap etnis berbeda-beda. Masyarakat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masyarakat primitif merupakan masyarakat yang menjunjung tinggi leluhurnya dan memegang teguh adat istiadatnya. Masyarakat primitif biasanya masih menjaga tradisi peninggalan nenek moyangnya dalam melakukan kegiatan sehari-hari, baik melakukan kegiatan mencari bahan pangan ataupun upacara adat. Bagi masyarakat primitif menjaga dan melestarikan tradisi merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan, sehingga para orang tua berkewajiban dalam mengajarkan ajaran leluhurnya kepada anak atau keturunannya sehingga terjaga kelestariannya. Kehidupan masyarakat pritimitif semestinya tidak pernah lepas dari aktivitas fisik, hal ini dikarenakan pola fikir yang masih terbelakang dengan pola kehidupan yang tergolong masih tradisional dan tidak mengenal teknologi dan jauh dari modernitas. Umumnya kegiatan yang dilakukan masyarakat primitif adalah berburu dan meramu sesuai dengan kondisi geografis tempat dimana mereka tinggal. Di Indonesia masih terdapat banyak sukubangsa yang tergolong dalam masyarakat primitif seperti misalnya Suku Mentawai, Suku Korowai, Suku Togutil, Suku Anak Dalam, Suku Polahi, Suku Kombai, Suku Dayak dan Suku Sakai. Dari beberapa jenis suku primitif yang tinggal di pedalaman hutan dapat dilihat dari ciriciri kehidupan mereka seperti pakaian dan alat yang digunakan oleh mereka. Bhinneka tunggal ika. Berbeda-beda tapi tetap satu. Frasa Jawa kuno yang menjadi semboyan Indonesia yang menjelaskan tentang keaneka ragaman budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama, dan kepercayaan. Membuktikan bahwa terdapat banyak suku bangsa yang berbeda di Indonesia. Setiap suku mempunyai kepercayaan yang berbeda dan menyebabkan tradisi di setiap suku juga berbeda. Indonesia merupakan negara yang kaya akan banyaknya bermacam jenis suku, etnis, dan ras manusia. Dengan kondisi negara yang berkepulauan sehingga disebut juga negara Maritim negara yang mempunyai banyaka pulau. Di Indonesia setiap Provinsi mempunyai ciri khas sendiri dan bahasa yang berbeda. Indonesia memiliki 1340 suku dan 546 bahasa yang berbeda. Hal ini memengaruhi adat- 1

2 istiadat dan membentuk pola kebiasaan masyarakat yang berbeda pula. Sehingga Indonesia menjadi negara yang kaya akan keanekaragaman kebudayaannya. Aktivitas yang dilakukan pada masyarakat primitif memiliki ciri khas yang berbeda sesuai dengan apa yang diajarkan leluhurnya sehingga merupakan suatu hal yang unik untuk dibahas dan dikaji makna yang terkandung didalamnya. Terdapat beberapa hal yang unik yang dapat dilihat dari kegiatan masyarakat primitif seperti kegiatan bagaimana mereka mencari bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bagaimana masyarakat primitif bertahan hidup dengan mengandalkan kondisi alam dilingkungan tempat mereka tinggal. Pada umumnya kegiatan yang dilakukan masyarakat primitif dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat mereka tinggal. Kondisi alam juga memengaruhi aktivitas yang dilakukan manusia seperti dalam memenuhi kebutuhan pangan dan kegiatan sehari-hari lainnya. Pada hakikatnya mencari bahan pangan merupakan suatu kewajiban bagi kelompok masyarakat dalam memenuhi kebutuhan biologis kehidupan sebagai cara dalam melanjutkan kehidupan. Masyarakat modern melakukan kegiatan dalam memenuhi kebutuhan pangan dengan bekerja di kantor, berdagang, bertani, dan lain sebagainya. Dengan mengumpulkan uang masyarakat modern membelanjakan hasil dari pekerjaannya dengan belanja ke supermarket atau ke pasar dan membeli perabotan rumah tangga yang diperlukan atau ditabung dan dibelanjakan dikemudian harinya. Berbeda dengan kegiatan masyarakat primitif yang mengumpulkan bahan pangan mereka dengan mencari di hutan dan bercocok tanam. Dan menjadi kegiatan rutin yang wajib dilakukan bagi anggota masyarakat demi melanjutkan hidup. Sehingga kegiatan tersebut menjadi tradisi budaya yang dilakukan masyarakat primitif pada kegiatan sehari-hari mereka. Salah satu masyarakat yang masih melakukan aktivitas primitif dalam kegiatan sehari-hari adalah Suku Anak Dalam yang hingga saat ini masih melakukan kegiatan di hutan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sehingga menjadi kegiatan aktivitas fisik yang biasa dilakukan dimana terdapat beberapa unsur nilai-nilai olahraga yang dapat dilihat di dalamnya. Dalam kegiatan sehari-hari Suku Anak Dalam terdapat unsur aktivitas fisik yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti, berburu, mencari ikan

3 dan bercocok tanam. Aktivitas fisik merupakan aktivitas yang dilakukan dengan menggunakan anggota badan sebagai alat penggerak tubuh dalam melakukan kegiatan baik dengan menggunakan alat atau dengan menggunakan fungsi anatomi tubuh. Masyarakat Suku Anak Dalam merupakan masyarakat yang hidup di lingkungan pedalaman hutan rimba di Provinsi Jambi Sumatera. Suku Anak Dalam merupakan suku minoritas dengan tradisi budaya yang berbeda dengan masyarakat modern pada umumnya. Suku Anak Dalam biasa disebut dengan Orang Kubu atau Orang Rimba merupakan kelompok sukubangsa di Jambi, Sumatera. Mereka mencukupi kebutuhan pokok secara mandiri dari hasil kegiatan di hutan dan bercocok tanam. Dalam mencukupi makanan pokok seperti beras dengan cara berladang. Untuk kebutuhan protein, mereka mendapatkannya dari berburu dan mencari ikan. Untuk mencukupi kebutuhan seperti rokok, baju dan kain, mereka mendapatkanya dari menjual hasil sumber daya hutan. Kegiatan ini menjadi tradisi budaya Suku Anak Dalam atau Suku Rimba dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka seharihari. Percakapan tentang kebudayaan tentang tradisi budaya aktivitas fisik Suku Anak Dalam tidak bisa tanpa menyinggung nilai keseharianya yang dapat diamati melalui prilaku manusia berdasarkan adat kebiasaan dari suatu komunitas masyarakat. Nilai merupakan salah satu unsur dasar pembentukan orientasi suatu budaya, nilai melibatkan konsep budaya yang menganggap sesuatu itu sebagai baik atau buruk, benar atau salah. Pada aktivitas fisik Suku Anak Dalam dapat diidentifikasi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya seperti nilai-nilai olahraga. Fungsi kegunaan kegiatan aktivitas fisik yang dilakukan tentunya berbeda dengan masyarakat modern. Kelompok masyarakat primitif biasanya lebih mementingkan kondisi fisik tersebut dikarenakan tuntutan yang harus mereka jalani. Dengan kondisi lingkungan tempat tinggal masyarakat primitif yang tinggal di dalam hutan dan kondisi tanah yang berbukit. Masyarakat primitif dituntut untuk bertahan hidup dan menjaga keluarga dengan memenuhi kebutuhan pokok serta menjaga keluarga dari serangan hewan liar.

4 Pada aktivitas fisik terdapat beberapa hal yang dapat dilihat atau dikaji di dalamnya seperti kemampuan ketahanan tubuh dan keterampilan gerak. Ini dikarenakan aktivitas fisik merupakan suatu rangkaian aktivitas gerak tubuh yang dilakukan sehingga menghasilkan kemampuan daya tahan tubuh dan keterampilan gerak, baik disadari maupun tidak disadari oleh pelaku aktivitas gerak tersebut. Dalam kegiatan olahraga aktivitas fisik merupakan suatu unsur penting dimana sesuai dengan kaidah dari pengertian olahraga yaitu yang berasal dari kata olah yang artinya gerak dan raga yang artinya tubuh atau badan, jadi dapat diartikan bahwa pengertian dari olahraga adalah menggerakkan badan atau anggota tubuh dengan sengaja secara teratur. Pada kegiatan aktivitas fisik terdapat beberapa unsur yang dapat diambil dalam sudut pandang nilai-nilai olahraga seperti kemapuan ketahanan tubuh dan keterampilan gerak yang dihasilkan dari aktivitas fisik yang dilakukan. Pada umumnya kegiatan aktivitas fisik memengaruhi kondisi kemampuan fisik atau daya tahan dan keterampilan gerak pelakunya, ini berlaku diakibatkan dari aktivitas fisik yang dilakukan. Hal ini bersinggungan dengan nilai-nilai olahraga yang mengajarkan kemampuan fisik, dan keterampilan gerak. Dalam hal ini kemampuan fisik dan keterampilan gerak yang dilakukan seperti pada kegiatan berburu dan menangkap ikan yang merupakan beberapa aktivitas fisik yang dilakukan masyarakat Suku Anak Dalam. Kemampuan daya tahan merupakan komponen biomotor yang sangat dibutuhkan dalam aktivitas fisik. Dan salah satu komponen yang terpenting dari kesegaran jasmani. Daya tahan juga diartikan sebagai waktu bertahan yaitu lamanya seseorang melakukan intensitas kerja atau jauh dari keletihan. Daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan dalam waktu yang relative lama. Dalam proses kehidupan masyarakat primitif komponen kemampuan daya tahan merupakan sebuah kewajiban yang harus dimiliki setiap individu agar mampu bertahan hidup di lingkungan geografis yang tergolong ekstrim. Sepatutnya setiap individu masyarakat primitif harus memiliki ketahanan fisik yang kuat karena hampir setiap aktivitas yang dilakukan mereka tidak lepas dari kegiatan fisik seperti

5 dalam aktivitas berburu dan meramu yang biasa dilakukan masyarakat primitif pada umumnya. Kemampuan ketahanan tubuh atau dalam istilah olahraga disebut juga endurance yang menjaga daya tahan atlet dalam melakukan aktivitas olahraga dan merupakan hal penting dalam kegiatan olahraga yaitu sebagai kemampuan daya tahan dalam melakukan kegiatan olahraga. Hal ini penting karena dalam kegiatan olahraga stamina seorang atlet memengaruhi performa seorang atlet sehingga atlet dapat melakukan kegiatan olahraga dalam waktu yang ditentukan. Sedangkan keterampilan gerak merupakan kemampuan gerak yang dapat dilakukan oleh manusia dalam melakukan kegiatan yang memerlukan kemampuan khusus yang terlatih ataupun didapatkan dari pengalaman gerak yang didapatkan dari kegiatan atau aktivitas fisik yang dilakukan. Keterampilan gerak adalah kemampuan seseorang untuk melakukan suatu tugas gerak secara maksimal sesuai dengan kemampuannya. Keterampilan gerak pada setiap orang berbeda-beda, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seperti faktor tingkatan usia dan pengalaman gerak. Dengan aktivitas fisik yang biasa dilakukan masyarakat primitif tanpa disadari membentuk keterampilan gerak yang baik seperti keterampilan gerak pada saat menombak, menembak dan menangkap ular ataupun menangkap ikan. ketidaktahuan masyarakat primitif terhadap perkembangan gerak yang mereka miliki sesungguhnya dikarenakan masyarakat primitif yang tidak mengenal pendidikan sehingga pengertian terhadap perkembangan gerak tidak dimengerti pada hampir semua masyarakat primitif khususnya yang jauh dari kehidupan luar. Dalam kegiatan olahraga keterampilan gerak merupakan unsur yang sangat penting dalam kegiatan olahraga. Dalam kegiatan olahraga keterampilan gerak merupakan hal paling penting yang harus dimiliki setiap atlet sesuai dengan keterampilan gerak yang diperlukan pada tiap cabang olahraga itu sendiri. Keterampilan gerak yang baik juga memengaruhi prestasi atlet, apakah atlet mampu memaksimalkan keterampilan gerak yang dimiliki dan memenangkan atau menjuarai suatu pertandingan. Dari pernyataan di atas terdapat beberapa manfaat yang dihasilkan dari aktivitas fisik selain menyelesaikan masalah dalam memenuhi kebutuhan sehari-

6 hari, juga bermanfaat dalam mengajarkan manusia menjadi lebih mandiri dan membentuk kemampuan fisik dan keterampilan gerak manusia pelaku aktivitas fisik itu sendiri. Serta mengajarkan bagaimana bersosialisasi dengan sesamanya bila kegiatan aktivitas fisik dilakukan secara berkelompok. Pada masyarakat primitif melakukan aktivitas fisik hanya merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dalam aktivitas fisik terdapat beberapa manfaat yang dihasilkan di dalamnya seperti meningkatnya kemampuan fisik dan keterampilan gerak. Hal ini dilihat berdasarkan aktivitas fisik yang dilakukan masyarakat Suku Anak Dalam. Dalam penulisan tesis ini peneliti mencoba mengungkap fenomena yang terjadi pada kegiatan tradisi budaya aktivitas fisik Suku Anak Dalam dengan sudut pandang berdasarkan nilai-nilai olahraga. Bagaimanakah bentuk tradisi budaya aktivitas fisik pada masyarakat Suku Anak Dalam. Kebiasaan apa saja yang memiliki unsur meningkatkan kemampuan fisik pada masyarakat Suku Anak Dalam. Kegiatan apa yang dilakukan dalam meningkatkan kemampuan keterampilan gerak pada masyarakat Suku Anak Dalam. Hal tersebut akan diuraikan sebagaimana tradisi budaya aktivitas fisik dilihat dari sudut pandang nilai-nilai olahraga. Dari uraian latar belakang tersebut, maka penulis ingin mengambil tesis yang berjudul Tradisi Budaya Aktivitas Fisik Masyarakat Suku Anak Dalam Ditinjau Dari Nilai-nilai Olahraga dengan anak judul Studi Fenomenologi Masyarakat Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi Sumatera. B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat mencari identifikasi masalah yang terjadi antara lain: 1. Bagaimanakah bentuk tradisi budaya aktivitas fisik yang dilakukan masyarakat Suku Anak Dalam? 2. Bagaimanakah kebiasaan tradisi budaya aktivitas fisik yang memiliki unsur meningkatkan kemampuan fisik pada kegiatan sehari-hari masyarakat Suku Anak Dalam? 3. Bagaimanakah kebiasaan tradisi budaya aktivitas fisik yang mempunyai unsur keterampilan gerak pada masyarakat Suku Anak Dalam?

7 C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan pada perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi: 1. Mengidentifikasi bentuk tradisi budaya aktivitas fisik yang dilakukan masyarakat Suku Anak Dalam. 2. Mengidentifikasi kebiasaan tradisi budaya aktivitas fisik yang memiliki unsur meningkatkan kemampuan fisik pada kegiatan sehari-hari pada masyarakat Suku Anak Dalam. 3. Mengidentifikasi kebiasaan tradisi budaya aktivitas fisik yang mempunyai unsur keterampilan gerak pada masyarakat Suku Anak Dalam. D. Manfaat Penelitian Setelah selesainya penelitian ini, hasil yang diperoleh nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah yang berkecimpung di dunia olahraga, yaitu: 1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan keolahragaan bagi peneliti tentang nilai-nilai olahraga pada kegiatan tradisi budaya aktivitas fisik masyarakat Suku Anak Dalam. 2. Dapat memberikan sumbangan bagi pemerintah seperti DINPORA Provinsi Jambi, DISDIKPORA Kota Jambi, Dinas Kepemerintahan terkait, serta masyarakat yang berkecimpung di dunia olahraga guna memanfaatkan hasil kajian sebagai medan perkembangan olahraga di tanah air. 3. Dapat menjadi khazanah ilmu pengetahuan, cara pandang pengetahuan terhadap realitas sosial budaya, analisis diskursus tradisi budaya aktivitas fisik, studi kritis budaya aktivitas fisik dengan mengunakan paradigma ilmu pengetahuan yang relevan sekarang ini. 4. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran peneliti kepada masyarakat Suku Anak Dalam untuk dapat menyadari, memahami, menerima pemaknaan budaya sesuai dengan perkembangan zaman dan sebagai potensi pengetahuan baru.