BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Keberhasilan suatu negara dapat dilihat dengan terpenuhinya salah satu syarat yaitu tercapainya kemakmuran rakyat dalam bidang ekonomi. Untuk mencapai tujuan tersebut, masyarakat dituntut mengikuti perkembangan ekonomi yang terus berkembang dan mengalami pertumbuhan yang begitu pesat, serta meningkatkan penerimaan pendapatan negara terutama dari sektor pajak. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang sangat besar pengaruhnya terhadap peningkatan pembangunan nasional dan kelangsungan jalannya roda pemerintahan (Sudirman & Amirudin, 2012:1). Pelaksanaan sistem perpajakan di Indonesia bukan hal yang mudah. Pemerintah harus menggali sumber dana negara dari sektor pajak, sebagaimana dinyatakan dalam UUD 1945 Pasal 23A yang berbunyi Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan Undang-Undang. Kontribusi pajak yang cukup besar bagi sumber penerimaan negara sangat berpengaruh besar bagi kehidupan bangsa Indonesia, karena 75% - 80% penerimaan APBN berasal dari sektor pajak. Maka setiap tahun pemerintah bersama dengan DPR menambah penerimaan target dari sektor pajak (Kementerian Keuangan, 2013:3-4). Salah satu faktor yang menunjang agar penerimaan pajak berjalan secara optimal, yaitu tingkat perekonomian negara yang menentukan kemampuan ekonomi rakyat sebagai wajib pajak yang melaksanakan kewajiban dalam membayar pajak, yang didukung dengan sistem perpajakan di Indonesia yaitu Self Assesment System. Penggunaan sistem ini disampaikan dalam bentuk Surat Pemberitahuan (Resmi, 2013:11). 1
Dalam konteks Pajak Penghasilan unsur untuk penghitungan laba fiskal terdiri dari penghasilan dan biaya. Namun tidak semua penghasilan dalam laba rugi komersial merupakan objek pajak dalam penghitungan Pajak Penghasilan. Begitu pula, tidak semua biaya dalam laba rugi komersial dapat dikurangkan dalam rangka menghitung Pajak Penghasilan. Perbedaan-perbedaan seperti ini disebabkan karena Pajak Penghasilan mengacu kepada ketentuan dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan. Karena adanya perbedaan seperti ini, maka perlu dilakukan penyelesaian dan penyesuaian antara laporan keuangan komersial dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang akhirnya dihasilkan Laba Rugi Fiskal. Penyelesaian dan penyesuaian tersebut dikatakan Rekonsiliasi Fiskal (Gunadi, 2012:137). PT. LJT merupakan perusahaan yang mempunyai tujuan untuk menghasilkan laba. PT. LJT juga merupakan perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang kesehatan. Perusahaan Jasa ini setiap tahun membuat laporan keuangan dan membuat laporan laba rugi untuk dilaksanakannya rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi Fiskal disajikan untuk menghilangkan adanya perbedaan antara laporan keuangan komersial yang mendasarkan pada SAK dengan laporan keuangan fiskal yang mendasarkan pada peraturan Perundang-undangan Perpajakan. Rekonsiliasi Fiskal disajkan untuk mengetahui biaya apa saja yang dapat dibiayakan dan biaya yang tidak dapat dibiayakan sehingga memudahkan wajib pajak untuk mengurangi kesalahan dalam penghitungan Pajak Penghasilan yang terutang. Akibat yang timbul dari Rekonsiliasi Fiskal yaitu akan memunculkan koreksi fiskal negatif dan koreksi fiskal positif (Gunadi, 2012:142). PT. LJT merupakan salah satu badan usaha yang bergerak dalam bidang kesehatan khususnya bidang persalinan dan penyakit kandungan. Dalam hal ini, PT. LJT merupakan wajib pajak badan yang menyelenggarakan pembukuan untuk kepentingan dalam pembuatan laporan keuangan, terutama laporan laba rugi serta membuat rekonsiliasi
fiskal sebagai dasar untuk penghitungan pajak penghasilan pada akhir tahun. PT. LJT sebagai wajib pajak, menghitung, memperhitungkan, menyetor dan melaporkan diri sendiri pajaknya dan tentunya harus benar-benar mempunyai tanggung jawab dalam menjalankan semua kewajibannya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Akan tetapi, perusahaan tidak mengizinkan untuk mempublikasikan nama perusahaannya, sehingga penulis memberikan sebutan untuk perusahaan ini dengan nama PT LJT Bandung. Hal ini dikarenakan untuk menjaga kerahasiaan data keuangan yang diberikan perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut, dan sehubungan dengan Tugas Akhir maka penulis mengangkat judul : TINJAUAN ATAS PELAKSANAAN REKONSILIASI LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL DAN FISKAL UNTUK KEPENTINGAN PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PADA SALAH SATU RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) DI KOTA BANDUNG. 1.2 Identifiksai Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka untuk membatasi ruang lingkup permasalahan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Pelaksanaan penyusunan Rekonsiliasi Laporan keuangan Komersial dan Laporan Keuangan Fiskal pada PT. LJT? 2. Bagaimana Pelaksanaan penghitungan Pajak Penghasilan Badan dari hasil Laporan Laba Rugi Fiskal pada PT. LJT? 1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan Pelaksanaan Penelitian yang dilakukan penulis dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi salah satu persyaratan akademis, guna menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Widyatama. Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui Pelaksanaan Penyusunan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Komersial dan Laporan Keuangan Fiskal pada PT. LJT. 2. Mengetahui pelaksanaan penghitungan Pajak Penghasilan dari hasil Laporan Laba Rugi Fiskal pada PT. LJT. 1.4 Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis Informasi yang diperlukan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis sebagai perbandingan antara teori-teori yang diperoleh dalam perkuliahan dengan keadaan yang sesungguhnya terjadi di lapangan. b. Kegunaan Praktis Dengan dilakukannnya penelitian ini, penulis berharap dapat berguna bagi berbagai pihak, diantaranya : Bagi Penulis Pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang perpajakan khususnya mengenai penyusunan Laporan Keuangan Komersial dan Laporan Keuangan Fsikal, disamping itu sebagai sarana untuk membandingkan penerapan ilmu yang diperoleh penulis selama mengikuti kuliah dengan praktek dilapangan. Bagi PT. LJT Sebagai masukan dan informasi untuk meningkatkan serta menambah efektifitas dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya. Bagi Pihak Lain Penulisan ini dapat dijadikan bahan kepustakaan dan bahan penelitian lebih lanjut mengenai masalah yang serupa yang dapat dijadikan informasi tambahan dalam melakukan penyusunan Laporan Tugas Akhir mengenai Rekonsiliasi Laporan Keuangan Komersial dan Laporan Keuangan Fiskal pada suatu perusahaan.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan kerja praktek pada Kantor Konsultan Pajak Tunas Mandiri yang bertempat di Jalan Bolling No. 9 Bandung. Kemudian Penulis melakukan penelitian untuk mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir pada PT. LJT yang beralamat di Jalan L.L.R.E Martadinata No.39, Bandung 40115 Jawa Barat. Adapun waktu pelaksanaan penelitian dan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni Tahun 2014.