METODE PENELITIAN. Menyan. Hal ini dilakukan karena dermaga tersebut menjadi pusat kegiatan

dokumen-dokumen yang mirip
VIII. DAMPAK EKONOMI KEBERADAAN LOKASI TAMAN WISATA TIRTA SANITA Analisis Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Taman Wisata Tirta Sanita

VIII. ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEBERADAAN WISATA ALAM HUTAN WISATA PUNTI KAYU PALEMBANG

ANALISIS DAMPAK EKONOMI WISATA BAHARI TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT DI PULAU TIDUNG

IV. METODE PENELITIAN. Kota Solo. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive), dengan

Analisis Dampak Ekonomi Wisata Hiu Paus Terhadap Pendapatan Masyarakat Batubarani Gorontalo

I. PENDAHULUAN. bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di objek wisata Taman Wisata Tirta Sanita

METODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, bidang pariwisata pantai merupakan salah satu kegiatan atau hal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

EKONOMI WISATA BAHARI TERHADAP MASYARAKAT LOKAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah Kelurahan Cisaranteun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena, mengumpulkan informasi dan menyajikan hasil penelitian pada

5 NILAI DAN DAMPAK EKONOMI WISATA ALAM TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian inii dilakukan di Kawasan Wisata Ujung Genteng, Sesuai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengolahan, penyajian, dan analisis data yang dilakukan dengan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi di Jl. Cihampelas yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. sengaja (purposive) karena Desa Cisaat ini merupakan sentral pembuat tahu di

DAFTAR ISI. Halaman PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam (Soemarno, 2009).

III. KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Yoeti (1996) kata pariwisata sesungguhnya baru popular di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Menurut Tika (2005:4) metode deskriptif adalah metode yang

BAB I PENDAHULUAN. masa depan yang baik di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa. kegiatan pariwisata memberikan keuntungan dan manfaat bagi suatu

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

BAB II LANDASAN TEORI/KAJIAN PUSTAKA

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor strategis dalam pengembangan perekonomian Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian berkaitan dengan prosedur dan teknik yang harus

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata memiliki multiplayer effect atau efek pengganda yaitu berupa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan dikawasan objek wisata Kampung Sumber

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. tentang Analisis Rasio Likuiditas pada Koperasi Karyawan PT. PLN Cimahi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon pedagang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu. dan juga berlokasi tidak jauh dari pusat kota sehingga prospek pengelolaan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Kawasan ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. pada proses penelusuran data atau informasi hingga dirasakan. telah cukup digunakan untuk membuat suatu interpretasi.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi wisata alam berupa pantai-pantai. Objek wisata pantai yang ada

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang saya bahas adalah dampak ekonomi, dampak sosial,

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berlokasi di beberapa wilayah Kelurahan di Kecamatan Teluk

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kawasan objek wisata Water Park Labersa. Dalam penelitian ini data yang digunakan terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dorongan penuh terhadap keberhasilan pengembangan Cigugur sebagai Kawasan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. lakukan dapat terselesaikan dengan baik dan benar serta terarah dan fokus

III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa menginginkan agar usaha yang digelutinya dapat survive dan terus

Penentuan Prioritas Pengembangan KAPET DAS KAKAB Di Kabupaten Barito Selatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pandangan dari masyarakat, wisatawan, dan pemirintah tentang persepsi

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan April Mei 2011.

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:151) metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Lereng Kecamatan Kuok Kabupaten

METODE PENELITIAN. set kondisi, suatu sistem pemikiran, atau pun suatu kelas peristiwa pada masa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Transkripsi:

32 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di kawasan wisata bahari sekitar Teluk Ratai. Lokasi yang menjadi fokus penelitian ini adalah Dermaga Ketapang yang berada di Desa Batu Menyan. Hal ini dilakukan karena dermaga tersebut menjadi pusat kegiatan perekonomian dan pariwisata di Teluk Ratai, mengingat Dermaga Ketapang menjadi pintu masuk dan transportasi utama untuk melakukan kegiatan wisata bahari. Kegiatan wisata yang dimaksud meliputi berkujung ke pulau-pulau di sekitar Teluk Ratai, wisata memancing, snorkeling, dan lain-lain. Sedangkan Pengumpulan data dilakukan pada akhir pekan bulan Mei. B. Batasan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis Efek Berganda (Multiplier Effect) pemanfaatan kawasan wisata bahari di kawasan sekitar Teluk Ratai. Untuk itu, agar mendapatkan arah pembahasan yang lebih baik sehingga tujuan penulisan ilmiah bisa dicapai, maka penulis akan membatasi ruang lingkup permasalahan yang ada yaitu sebagai berikut : 1. Wilayah yang diteliti adalah obyek wisata bahari yang berada di kawasan sekitar Teluk Ratai adalah Dermaga Ketapang.

33 2. Obyek penelitian ini adalah pengunjung, pelaku usaha, dan tenaga kerja yang terdapat pada kawasan wisata bahari sekitar Teluk Ratai termasuk Dermaga Ketapang dan Pulau Pahawang. 3. Analisis Efek Berganda adalah analisis yang menunjukan sejauh mana pengeluaran wisatawan akan menstimulasi pengeluaran lebih lanjut, sehingga pada akhirnya meningkatkan aktivitas ekonomi di tingkat lokal. 4. Pada penelitian ini, perhitungan dampak yang dilakukan hanya dampak ekonomi yang memfokuskan pada perputaran uang di tingkat lokal dari pengeluaran wisatawan. 5. Pemanfaatan yang dimaksud adalah pemanfaatan oleh pengunjung atau wisatawan yang datang menikmati kegiatan wisata. 6. Pemberi dampak adalah wisatawan dan penerima dampak adalah para pelaku usaha serta tenaga kerja di tingkat lokal. C. Jenis dan Sumber Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. 1. Primer primer diperoleh melalui wawancara langsung maupun tidak langsung dengan kuisioner kepada responden yaitu para pelaku usaha dan tenaga kerja yang berada di Dermaga Ketapang, Padang Cermin. Pengumpulan data primer akan dilakukan dengan teknik survey yakni mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan baik lisan maupun tertulis

34 dengan kuisioner kepada pengunjung dan wawancara kepada unit usaha lokal, tenaga kerja, dan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan wisata 2. Sekunder sekunder merupakan data pendukung yang akan diambil dari berbagai instansi, studi literatur, atau referensi lainnya (jurnal, buku, artikel hasil penelitian sebelumnya, dan penelusuran melali internet) yang terkait dengan lingkup permasalahan penelitian. D. Penentuan Populasi dan Responden Ada tiga obyek yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu pengunjung, pelaku usaha, dan tenaga kerja. Pengambilan responden digunakan untuk mencari informasi yang berkaitan dengan tujuan-tujuan penelitian. Dalam penelitian ini akan cara pengambilan sampel yang berbeda pada tiap kelompok responden, mengingat perbedaan jenis data serta ketersediaan daftar populasi dari masing-masing kelompok responden. Responden penelitian akan diambil dengan melibatkan responden yang terkait secara langsung dan tidak lansung dengan aktivitas perekonomian di dermaga ketapang, Teluk Ratai. Pengambilan sampel metode survei dan wawancara dengan kuisioner dan observasi terhadap responden. Metode pengambilan contoh terhadap pengunjung metode probability sampling karena daftar populasi dari pengunjung tidak diketahui, dan jumlah populasi pengunjung sangat sulit untuk diketahui dikarenakan jumlah pengunjung yang datang tidak dapat diperkirakan secara pasti. Berdasarkan observasi di lapagan, diketahui bahwa jumlah pengunjung yang datang ke

35 Dermaga Ketapang untuk melakukan kegiatan wisata bahari di Teuk Ratai sebesar 75 orang setiap minggunya. Oleh karena itu dengan kesalahan 5%, berdasarkan tabel Isac dan Michael, jumlah sampelnya adalah 62 orang. Dari hasil observasi lapang yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa unit usaha yang terdapat di sekitar Teluk Ratai khususnya Dermaga Ketapang sebagai pusat kegiatan pariwisata terdapat sekitar 66 unit usaha.unit usaha tersebut terbagi atas beberapa jenis diantaranya yaitu 49 unit penyewaan kapal, 3 unit WC dan kamar mandi umum, 4 unit penyewaan alat snorkeling, 4 Unit rumah makan, dan 5 unit kios. Maka populasi unit usaha yang terdapat disekitar lokasi wisata Bahari Teluk Ratai adalah 65 unit. Dengan demikian, sampel untuk pelaku usaha haruslah proporsional menurut keterwakilannya sesuai sub-subnya. Dalam menentukan sampel peneliti rumus slovin (Husein Umar, 2005:141) n = N /( 1 + N e 2 ) Dimana: n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = Error Maka dengan tingkat kesalahan 5%, didapatkan sample untuk pelaku usaha sebagai berikut, dengan jumlah masing-masing subsampel pelaku usaha sebagai berikut : 1. Penyewaan kapal dengan populasi 49 unit didapatkan sampel sebesar 43 unit

36 2. Penyewaan alat dengan populasi 4 unit disensus karena jumlahnya yang sedikit sehingga seluruhnya masuk dalam sampel sebesar 4 unit 3. Penginapan dengan populasi 4 unit disensus karena jumlahnya yang sedikit sehingga seluruhnya masuk dalam sampel sebesar 4 unit 4. Kios dengan populasi 4 unit didapatkan sampel sebesar 5 unit 5. Rumah makan dengan populasi 4 unit disensus karena jumlahnya yang sedikit sehingga seluruhnya masuk dalam sampel sebesar 4 unit. Dari beberapa subsampel diatas maka didapatkan jumlah sampel pelaku usaha sebesar 60 unit. Sedangkan untuk tenaga kerja, hanya unit usaha penyewaan kapal yang umumnya memiliki tenaga kerja sebanyak 1-2 orang. Untuk unit usaha yang lain masih dikelola sendiri dan belum memiliki tenaga kerja. Dari hasil observasi di lapangan jumlah populasi tenaga kerja yang bekerja pada unit usaha yang terdapat di dermaga ketapang adalah sebanyak 75 orang. Dengan kesalahan 5%, berdasarkan tabel Isac dan Michael maka jumlah sampelnya adalah 62 orang. Tabel 2. Jumlah Responden Jenis Responden Jumlah Populasi Jumlah Sampel Pengunjung 75 per minggu 62 orang Pelaku Usaha Sub Responden Penyewaan kapal Penyewaan alat Penginapan Kios Rumah makan 65 Unit Usaha Sub Populasi 49 Unit Usaha 5 Unit Usaha 60 Usaha Sub Sampel 49 Unit Usaha 5 Unit Usaha

37 Tenaga Kerja 75 orang 62 orang Sumber : primer diolah E. Metode Analisis Analisis data digunakan untuk pengolahan data-data yang telah didapat menjadi lebih sederhana agar mudah untuk dipahami dan diinterpretasikan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengolahan data sederhana mengunakan alat analisis Statistical Analytic System (SAS). Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif, dan analisis dampak berganda (Multiplier Effect). Tabel 3. Matriks Metode Analisis Tujuan Peneitian Jenis Metode Analisis Mengidentifikasi persepsi pengunjung, pelakuusaha, dan tenaga kerjadi sekitar kawasan wisata bahari sekitar Teluk Ratai primer dengan wawancara kuisioner. Analisis deskriptif Menganalisis dampak kegiatan wisata bahari di sekitar kawasan Teluk Ratai terhadap perekonomian masyarakat setempat. primer dengan wawancara kuisioner. Efek multiplier (Keynesian Income multiplier,ratio income multiplier) 1. Analisis Deskriptif Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatukelas peristiwa pada masa sekarang. Metode deskriptif merupakan pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Selain itu, metode deskripif memiliki tujuan

38 membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat dan hubungan antar fenomena yang diteliti (Belinda, 2013: 46). Metode analisis ini akan digunakan untuk menjawab beberapa tujuan penelitian yang akan dilakukan. Penjelasan secara deskriptif berdasarkan informasi dan data yang akan diperoleh melalui wawancara dan pengamatan langsung memerlukan interpretasi sebagai gambarannya. Tujuan penelitian yang akan diteliti dengan metode ini adalah sebagai berikut : 1.1.Presepsi Pengunjung (Capaian Kualitas Layanan Fasilitas) Persepsi pengunjung, palaku usaha, tenaga kerja, dan pengelola terhadap keberadaan dan kondisi wisata alam Tanjung Mutiara di Danau Singkarak, penting untuk diketahui. Hal ini dilakukan terhadap fasilitas, sarana, sikap masyarakat, dan pengelolaan. Persepsi adalah proses dimana individu memilih, mengorganisasikan dan mengartikan stimulus yang diterima melalui alat inderanya menjadi suatu makna (Rangkuti dalam Belinda, 2013: 30). Sehingga didapatkan tingkat capaian kualitas layanan. Tabel 4. Matriks Keterkaitan untuk Presepsi Tujuan Peneitian Mengidentifikasi presepsi pengunjung, pelaku usaha, dan tenaga kerja di sekitar kawasan wisata bahari Teluk Ratai. Indikator / Parameter Identifikasi presepsi pengunjung : fasilitas, sarana, dan prasarana, aksesibilitas, sikap masyarakat, pengelolaan. Jenis primer. Cara Mengumpulkan Wawancara kuisioner kepada pengunjung wisata. Metode Analisis Metode analsis data yang digunkan adalah analisis deskriptif.

39 Presepsi pengunjung, pelaku usaha, dan tenga kerja akan diukur dengan skala likert mulai dari 1 sampai 5, dimana 0 = tidak tersedia, 1 = sangat buruk, 2 = buruk, 3 = sedang, 4 = baik, dan 5 = sangat baik. 2. Analisis Efek Berganda (Multiplier Effect Analysis) Analisa dampak akan dilakukan pada masing-masing kelompok pelaku kegiatan wisata. Kelompok pertama adalah unit usaha lokal penyedia barang dan jasa untuk kegiata wisata. Informasi penting terkait dengan dampak ekonomi adalah (1) proporsi perputaran uang yang berasal dari pengeluaran pengunjung ke unit usaha tersebut, (2) proporsi antara kesempatan kerja yang dapat diciptakan oleh unit usaha tersebut, (3) proporsi dari perputaran arus uang terhadap tenaga kerja lokal. Dari sejumlah informasi tersebut diharapkan dapat diperoleh estimasi mengenai dampak langsung (direct impact) dari pengeluaran pengunjung terhadap pelaku usaha lokal.. Tabel 5. Matriks keterkaitan untuk dampak ekonomi Tujuan Peneitian Menganalisis dampak kegiatan pengunjung, pelaku usaha, dan tenaga kerja di sekitar kawasan wisata bahari Teluk Ratai. Indikator / Parameter Estimasi pendapatan pelaku usaha: Dari pengeluaran, pengunjung, dan pendapatan dari unit usaha yang dijalankan Estimasi pengeluaran unit usaha: upah tenaga kerja, Jenis primer. primer. Cara Mengumpulkan Wawancara kuisioner kepada pelaku usaha. Wawancara kuisioner kepada Metode Analisis Metode analisis data yang digunakan adalah metode Keynesian Income Multiplier dan Ratio Income Mulitiplier.

40 pembelian bahan baku, biaya operasional, biaya pemeliharaan, transportasi. Estimasi pendapatan dan pengeluaran tenaga kerja: upah kerja, pangan harian, transportasi. primer. pelaku usaha Wawancara kuisioner kepada tenaga kerja yang bekerja pada unit usaha Kelompok kedua adalah tenaga kerja lokal pada unit usaha lokal penyedia barang dan jasa untuk kegiatan wisata. Informasi penting terkait dengan dampak ekonomi adalah (1) jumlah tenaga kerja yang terdapat pada lokasi wisata, (2) tingkat upah, dan (3) proporsi dari pengeluaran sehari-hari pekerja yang dilakukan di dalam dan di luar wilayah. Dari data tersebut diharapkan dapat diperoleh estimasi mengenai dampak tidak langsung (indirect impact) dan dampak lanjutan (induced impact) dari pengeluaran pengunjung. Kelompok terakhir adalah masyarakat lokal, dimana informasi penting terkait dengan dampak ekonomi adalah informasi menganai manfaat dan biaya yang ditimbulkan dari kegiatan wisata tersebut. Berdasarkan Infor masi yang telah terkumpul dari responden, peneliti akan memperoleh informasi mengenai pengeluaran pengunjung, serta aliran uang dari sejumlah dana yang akan memberikan dampak langsung, dampak tidak langsung, dan dampak lanjutan bagi perekonomian lokal. Dampak ekonomi ini dapat diukur dengan efek pengganda atau multiplier effect dari arus uang yang

41 terjadi. Berdasarkan META (2001) Dalam mengukur dampak ekonomi kegiatan pariwisata di tingkat lokal terdapat dua tipe pengganda, yaitu : 1. Keynesian Local Income Multiplier yaitu nilai yang menunjukan berapa besar pengeluaran wisatawan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat lokal berupa pemilik usaha dan tenaga kerja 2. Income Multiplier Ratio yaitu nilai yang menunjukan seberapa besar dampak langsung yang dirasakan dari pengeluaran wisatawan berdampak pada keseluruhan Pendapatan lokal (berupa pendapatan pemilik usaha, pendapatan tenaga kerja, serta pengeluaran konsumsi di tingkat lokal). Secara sistematis dirumuskan : Keynesian Income Multiplier = D + N + U E Ratio Income Multiplier, Tipe I = D + N D Ratio Income Multiplier, Tipe II = D + N + U D Dimana : E : Jumlah pengeluaran pengunjung D : Pendapatan lokal yang diperoleh secara langsung dari E (rupiah) N : Pendapatan lokal yang diperoleh secara tidak langsung dari E (rupiah) U : Pendapatan lokal yang diperoleh secara Induced dari E (rupiah)