Studi Awal Aplikasi Fiber coupler Sebagai Sensor Tekanan Gas

dokumen-dokumen yang mirip
Deteksi Konsentrasi Kadar Glukosa Dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Serat Optik Menggunakan Cermin Cekung Sebagai Target

Kata kunci : laju aliran udara, tabung venturi dan fiber coupler.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan tentang metode penelitian aplikasi multimode

Studi Teori dan Eksperimen Sensor Pergeseran Menggunakan Fiber Coupler dengan Target Cermin Cekung

Deteksi Kadar Glukosa dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Menggunakan Fiber Coupler

BAB III METODE PENELITIAN

APLIKASI DIRECTIONAL COUPLER DAN DOUBLE COUPLER SEBAGAI SENSOR PERGESERAN BERDIMENSI MIKRO

Sensor Indeks Bias Larutan Menggunakan Fiber Coupler

Sensor Ketinggian Permukaan Oli Berbasis Sensor Pergeseran Fiber Coupler

BAB III METODE PENELITIAN. Mulyorejo Surabaya pada bulan Februari 2012 sampai bulan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. karakterisasi tegangan keluaran detektor terhadap pergeseran cermin. Selanjutnya,

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. mengalami suatu gaya geser. Berdasarkan sifatnya, fluida dapat digolongkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan diperlihatkan hasil penelitian aplikasi multimode fiber

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. gelombang cahaya yang terbuat dari bahan silica glass atau plastik yang

Pengembangan Spektrofotometri Menggunakan Fiber Coupler Untuk Mendeteksi Ion Kadmium Dalam Air

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan dan manfaat dari penelitian ini. teknologi telekomunikasi, terutama dalam era moderen seperti sekarang ini.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. tiga jenis bahan pembuat gigi yang bersifat restorative yaitu gigi tiruan berbahan

APLIKASI SERAT OPTIK SEBAGAI INDIKATOR KETINGGIAN CAIRAN DENGAN METODE DETEKSI RUGI DAYA OPTIS AKIBAT PELENGKUNGAN DAN PEMOLESAN

BAB III METODE PENELITIAN. mulai bulan Maret 2011 sampai bulan November Alat alat yang digunakan dalam peneletian ini adalah

Fabrikasi Directional Coupler Serat Optik Multimode

PEMANFAATAN PENGUKURAN REDAMAN SERAT OPTIK MENGGUNAKAN OTDR UNTUK MENDETEKSI KADAR GLUKOSA DALAM AIR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam Bab IV ini akan dipaparkan hasil penelitian aplikasi multimode fiber

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spektrofotometer UV-Vis dan hasil uji serapan panjang gelombang sampel dapat

PERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKRON MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE WIDYANA

DAB I PENDAHULUAN. komponen utama dan komponen pendukung yang memadai. Komponen. utama meliputi pesawat pengirim sinyal-sinyal informasi dan pesawat

Analisis Pengaruh Panjang Kupasan dan Perubahan Suhu Terhadap Pancaran Intensitas pada Serat Optik Plastik Multimode Tipe FD

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Rancang Bangun Directional Coupler Konfigurasi 3x3 Planar Step Index Multimode Fiber Optic sebagai Sensor Kemolaran dan ph

ANALISIS PENGARUH PEMBENGKOKAN PADA ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR SERAT OPTIK

Sistem Pengembangan Pendeteksian Indeks Bias Zat Cair Menggunakan Serat Optik Singlemode Berbasis Otdr (Optical Time Domain Reflectometer)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

2015 DESAIN DAN OPTIMASI FREKUENSI SENSOR LINGKUNGAN BERBASIS PEMANDU GELOMBANG INTERFEROMETER MACH ZEHNDER

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) B-50

Perancangan Reflektor Cahaya untuk Sistem Pencahayaan Alami Berbasis Optik Geometri

PERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKROMETER MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE

FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DIRECTIONAL SINGLE DAN DOUBLE COUPLER PADA BAHAN SERAT OPTIK PLASTIK STEP INDEX MULTIMODE TIPE FD

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) B-38

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Analisis Directional Coupler Sebagai Pembagi Daya untuk Mode TE

Diagram blok sistem pengukuran

SIMULASI FIBER COUPLER KOMBINASI SERAT MODA TUNGGAL DAN SERAT KISI BRAGG UNTUK KOMPONEN SENSOR OPTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN UMUM HUKUM-HUKUM OPTIK

Aplikasi Sensor Pergeseran Serat Optik untuk Mengukur Lapisan Tipis Hidroxiapatit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sumber Cahaya, Detektor dan Serat Optik

APLIKASI SERAT OPTIK SEBAGAI SENSOR KEKENTALAN OLI MESRAN SAE 20W-50 BERBASIS PERUBAHAN TEMPERATUR

RANCANG BANGUN SISTEM PENGONTROL FREKUENSI GETARAN MENGGUNAKAN SERAT OPTIK

BAB III. Tahap penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Mulai. Perancangan Sensor. Pengujian Kesetabilan Laser

Sensor Ketinggian Air Menggunakan Concentric Bundle Probe

RESONANSI. Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal dan dapat dipandang sebagai

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Fabrikasi Directional Coupler Serat Optik Multimode

PERANCANGAN PENYEBARAN DAYA PADA SINGLE-MODE FIBER DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN LITHIUM NIOBATE (LiNbO 3 ) DAN PARAFIN (C 20 H 42 )

PROPOSAL SKRIPSI PERANCANGAN DIRECTIONAL COUPLER VARIABLE MENGGUNAKAN DUA JENIS SERAT OPTIK MULTIMODE

Analisis Sensor Regangan dengan Teknik Pencacatan Berbasis Serat Optik Multimode Step-Index

SIMAK UI Fisika

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Dengan Menggunakan Interferometer Michelson

APLIKASI OPTIK DAN FIBER OPTIK SEBAGAI SENSOR ph

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Gula Menggunakan Metode Difraksi

Perancangan Sensor Kebakaran (Asap) Menggunakan Serat Optik Plastik

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Gula Dengan Menggunakan Interferometer Michelson

PENGEMBANGAN METODE PENYETABIL SUMBER CAHAYA LASER HE-NE dengan MENGGUNAKAN PLAT λ/4

STUDI TENTANG PENGARUH LEDAKAN 3 BAHAN PELEDAK BERKEKUATAN TINGGI PADA DINDING KONKRET BERTULANG

KAJIAN RUGI-RUGI AKIBAT MAKROBENDING PADA SERAT OPTIK PLASTIK BERBASIS PC

Optical Waveguide berstruktur gabungan antara Loop dan Directional berbasis Mach Zehnder Interferometer

BAB III METODE PENELITIAN

spektrometer yang terbatas. Alat yang sulit untuk diperoleh membuat penelitian tentang spektrum cahaya jarang dilakukan. Padahal penelitian tentang

PERENCANAAN SIDE BUMPER ADAPTIF PADA TRUK MITSUBISHI COLT DIESEL 100 PS (4 RODA)

KARAKTERISASI FIBER BRAG GRATING TERHADAP SUHU MENGGUNAKAN TEKNIK SAPUAN PANJANG GELOMBANG LASER

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2013 s/d Mei 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Maret Yang

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

BAB 5 PEMBAHASAN. 39 Universitas Indonesia

Rancang Bangun Sistem Kalibrasi Alat Ukur Tekanan Rendah

Eksperimen Verifikasi Hukum Boyle dan Hukum Gas Ideal

SEMINAR TUGAS AKHIR. Yasin Agung Sahodo PEMBIMBING Prof. Dr. rer. nat Agus Rubiyanto, M. Eng. Sc.

PEMETAAN BEBAN OLEH BIDANG SERAGAM DENGAN METODE BENDING LOSS AKIBAT GRATING PADA SERAT OPTIK

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol.6, No.1, (2017) ( X Print) B-9

I. BUNYI. tebing menurut persamaan... (2 γrt

DAFTAR PUSTAKA. Gelatin. Makara, Teknologi, Vol. 10, No. 1, April 2006: 45-50

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

3. Resonansi. 1. Tujuan Menentukan cepat rambat bunyi di udara

FISIKA 2015 TIPE C. gambar. Ukuran setiap skala menyatakan 10 newton. horisontal dan y: arah vertikal) karena pengaruh gravitasi bumi (g = 10 m/s 2 )

BAB 4 DATA HASIL PENGUJIAN

Efek Magnetooptis Pada Lapisan AgBr Terekspos

Desain Sensor Serat Optik pada Uji Aspal dengan Marshall Stability Testing untuk Pengukuran Stabilitas

HASIL DAN PEMBAHASAN. Absorbansi Probe Sensor terhadap Variasi Konsentrasi Gas H 2 S

BAB III DASAR DASAR GELOMBANG CAHAYA

DESAIN FIBER SENSOR BERBASIS RUGI-RUGI KARENA BENDING UNTUK STRAIN GAUGE

PENGUKURAN KONSTANTA PLANCK DAN FUNGSI KERJA SUATU BAHAN DENGAN EKSPERIMEN EFEK FOTOLISTRIK

Getaran, Gelombang dan Bunyi

RANCANG BANGUN VOLTMETER ELEKTROSTATIK UNTUK PENGUKURAN NILAI EFEKTIF TEGANGAN TINGGI AC 100 KV

TERMINOLOGI PADA SENSOR

PERANCANGAN ALAT UKUR TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) AIR MENGGUNAKAN SENSOR SERAT OPTIK SECARA REAL TIME

Transkripsi:

Studi Awal Aplikasi Fiber coupler Sebagai Sensor Tekanan Gas Samian, Supadi dan Hermawan Prabowo Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya Kampus C Mulyorejo, Surabaya 60115 e-mail : samian_fst@ unair.ac.id Abstrak Deteksi tekanan gas berbasis sensor pergeseran fiber coupler telah dilakukan dengan bantuan membran berbahan latex yang difungsikan sebagai reflektor. Prinsip deteksi adalah perubahan tekanan gas pada membran dideteksi melalui perubahan daya optis cahaya pantulan dari membran yang masuk ke kanal sensing fiber coupler. Perubahan daya optis tersebut terbaca melalui perubahan tegangan detektor optis. Gas dalam penelitian ini berupa udara yang terkompresi dalam tabung. Terdapat tiga variasi diameter dan ketebalan membran masing- masing adalah 6 mm dan 0,39 mm, 8 mm dan 0,44 mm, serta 10 mm dan 0,49 mm. Hasil eksperimen memperlihatkan kinerja sensor terbaik diberikan oleh membran berdiameter 6 mm dan tebal 0,44 mm dengan parameter resolusi, jangkauan, daerah linier, dan sensitivitas masing-masing sebesar 0,5 Psi, 8,5 Psi, 1 7,5 Psi, dan 27,8 mv/psi. Kata kunci: Fiber coupler, membran, sensor tekanan gas. PENDAHULUAN Aplikasi serat optik sebagai sensor dibidang industri, medis dan militer telah berkembang sangat pesat seiring meningkatnya kebutuhan pengukuran dengan tingkat akurasi dan resolusi yang tinggi. Prinsip kerja serat optik sebagai sensor berbasis pada modulasi intensitas, modulasi panjang gelombang dan modulasi fase cahaya (Krohn, 2000). Pengembangan serat optik sebagai sensor dalam hal ini fiber coupler telah mampu dilakukan untuk mendeteksi pergeseran (Samian, 2009), perubahan temperatur (Samian, 2010), dan perubahan ketinggian air (Samian, 2011). Dalam paper ini akan dipaparkan pengembangan fiber coupler sebagai sensor tekanan gas (udara) dengan bantuan membran. Mekanisme kerja sensor adalah perubahan tekanan gas pada membran dideteksi melalui perubahan daya optis cahaya pantulan dari membran yang masuk ke kanal sensing fiber coupler. Karena prinsip kerjanya tidak menggunakan signal listrik dan gerakan mekanis, maka sistem sensor tekanan gas ini aman dari kebakaran atau ledakan. Dengan demikian sistem sensor tekanan gas dengan fiber coupler dapat pula digunakan untuk bahan bakar gas. Aplikasi directional coupler sebagai sensor pergeseran (Samian dkk, 2008) yang telah dikembangkan menghasilkan jangkauan sensor sebesar 4 mm, rentang daerah linier sebesar 1 mm, sensitivitas sebesar 55,4 µw/mm serta resolusi pergeseran sebesar 5 µm. Berbasis pada sensor pergesaran tersebut, fiber coupler dikembangkan sebagai sensor tekanan gas menggunakan membran berbahan latex polymer yang diberi reflektor sebagai media yang akan diamati akibat proses tekanan. Sifat elastisitas membran akibat perubahan tekanan menjadi landasan untuk mengkonstruksi sensor tekanan dengan memanfaatkan perubahan membran untuk menggeser cermin. Variasi dalam pemilihan diameter dan ketebalan membran disesuaikan dengan rentang tekanan yang akan dideteksi.

METODE PENELITIAN Desain Sensor Desain fiber coupler sebagai sensor tekanan gas berbasis sensor pergeseran terdiri dari laser, detektor optis, fiber coupler, dan membran yang dilapisi reflektor diperlihatkan pada Gambar 1. Gambar 1. Desain sensor tekanan Prinsip kerja sensor tekanan adalah sebagai berikut. Cahaya dari laser dilewatkan ke port masukan fiber coupler, selanjutnya sebagian dari cahaya tersebut dipancarkan oleh port sensing menuju ke cermin. Cahaya pantulan dari cermin diterima kembali oleh port sensing dan sebagian cahaya tersebut terkopel menuju ke detektor. Perubahan tekanan gas di dalam tabung mengakibatkan terjadinya perubahan membran sehingga reflektor yang menempel pada bagian tengah membran mengalami pergeseran. Dengan demikian perubahan tekanan gas akan terdeteksi melalui perubahan daya optis yang diterima oleh detektor. Pada penelitian sebelumnya aplikasi fiber coupler sebagai sensor pergeseran dengan target berupa cermin datar (Samian dkk, 2008) diperoleh hubungan perubahan daya optis sebagai fungsi pergeseran adalah sebagai berikut : dengan c = (2 tan (sin 1 (NA))/a adalah konstanta yang nilainya bergantung pada jari-jari dan tingkat numerik serat optik. Pb dan Pt adalah daya optis balik yang masuk dan yang dipancarkan oleh kanal sensing fiber coupler. Sedangkan z adalah pergeseran cermin. Persamaan (1) diperoleh dengan pendekatan berkas cahaya keluaran dari kanal sensing fiber coupler berbentuk Gaussian. Untuk gas dengan massa tertentu hasil kali volume (V) dan tekanan (P) adalah konstan atau dapat juga diartikan bahwa volume gas dalam suatu ruangan tertutup akan berbanding terbalik dengan tekanannya bila suhu gas tetap diperlihatkan oleh persamaan berikut. Volume yang ditempati oleh suatu gas pada suatu tekanan dan temperatur yang diberikan adalah sebanding dengan massanya (Halliday and Resnick, 1996). Dengan melakukan pendekatan sistem berada pada kondisi gas ideal diharapkan gas yang digunakan yaitu berupa udara jika diberi perlakuan apapun tidak akan merubah tekanan (P), volume (V) dan suhu (T) dalam sistem. Sehingga, prinsip tekanan pada fluida statis dimanfaatkan untuk pengukuran tekanan.

Eksperimen Set-up eksperimen fiber coupler sebagai sensor tekanan gas menggunakan membran berbahan latex polymer sebagai reflektor diperlihatkan pada Gambar 2. Set-up eksperimen tersebut terdiri dari laser He-Ne dengan daya keluaran 30 mw (Melles Griot), detektor silikon 818-SL (Newport), mikrovoltmeter (Leybold), mikrometer posisi dengan resolusi 10 μm (Uniphase), fiber coupler simetri 2 2, pipa yang dipakai terbuat dari bahan kuningan dengan diameter bervariasi sebesar 6 mm, 8 mm, dan 10 mm, membran berbahan Latex polymer (Double One) dengan tebal bervariasi sebesar 0.39 mm, 0.44 mm, dan 0.49 mm. Tabung gas dengan pressure gauge beresolusi 0,5 Psi dan kompresor (Leybold). Tabung berbahan besi sebagai medium gas dimana terdapat empat buah lubang, yakni lubang masukan untuk pengisian udara dari kompresor, lubang keluaran untuk mengalirkan gas keluar dan lubang membran yang akan dideteksi serta lubang untuk pressure gauge. Selain itu, tabung ini juga dilengkapi dengan keran pada lubang keluaran sehingga dapat digunakan untuk mengatur tekanan gas di dalam tabung. Gambar 2. Set-up alat percobaan Tahapan eksperimen dilakukan sebagai berikut : Langkah pertama adalah mendekatkan mikrometer posisi berhimpit dengan membran, sehingga diperoleh posisi awal mikrometer adalah 5,45 mm. Kemudian, menggeser mundur mikrometer posisi hingga beberapa milimeter lalu mengisi tabung dengan gas berupa udara sampai dengan tekanan optimum yang mampu diterima membran. Selanjutnya, melakukan pengukuran tekanan pada diameter pipa 6 mm untukketebalan 0,39 mm dengan tekanan maksimum sebesar 7,5 Psi. Setelah itu, menggeser kembali mikrometer posisi sampai berhimpit dengan membran, sehingga diperoleh posisi mikrometer setelah membran bergeser akibat tekanan gas dari dalam tabung yakni 6,95 mm. Langkah berikutnya adalah menggeser mundur mikrometer sejauh sejauh 0,21 mm, sehingga diperoleh posisi akhir mikrometer sebesar 7,16 mm. Langkah berikutnya, memasukkan berkas cahaya laser ke kanal masukan fiber coupler dan mencatat daya optis berkas balik (akibat terpantul oleh permukaan membran) yang sebagian terkopling pada kanal deteksi. Perubahan daya optis tersebut terbaca melalui perubahan tegangan keluaran detektor optis yang dimunculkan pada

mikrovoltmeter. Selanjutnya, tegangan keluaran detektor optis dicatat setiap perubahan tekanan gas yang terbaca pada pressure gauge diturunkan sebesar 0,5 Psi. Tekanan gas dari dalam tabung dikurangi dengan cara membuka keran tabung secara perlahan. Setelah tekanan gas turun 0,5 Psi, keran ditutup dan tegangan keluaran detektor dicatat. Demikian langkah tersebut dilakukan sampai tekanan gas dalam tabung mencapai 0 Psi. Pada kondisi tekanan tertentu membran sudah tidak mampu menahan tekanan dari dalam tabung sehingga melewati batas elastis, yang mana pada tekanan maksimum tersebut merupakan batas atas yang bisa diamati. Setelah proses diatas, masih menggunakan diameter pipa 6 mm membran diganti dengan ketebalan 0,44 mm, selanjutnya mengisi kembali tabung dengan gas berupa udara. Proses yang sama dilakukan terhadap membran dengan ketebalan 0,39 mm. Kemudian, kembali melakukan hal yang sama dengan mengganti ketebalan membran 0,49 mm. Proses karakterisasi yang sama dilakukan kembali untuk diameter 8 mm dan 10 mm. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil deteksi tekanan gas menggunakan fiber coupler sebagai sensor diperlihatkan oleh grafik pada Gambar 3. Untuk ketiga jenis membran semakin besar tekanannya maka akan semakin besar tegangan keluarannya. Hal tersebut terjadi karena semakin besar tekanan membran, semakin cembung bentuk membran (reflektor) sehingga posisi reflektor semakin mendekati kanal sensing fiber coupler. Dengan demikian, semakin besar pula daya optis yang masuk ke kanal sensing fiber coupler.

Gambar 3. Grafik data tegangan keluaran detektor terhadap tekanan gas dengan tebal bervariasi (a) diameter 6 mm, (b) diameter 8 mm, (c) diameter 10 mm. Daerah linier dari data pada Gambar 3 diperlihatkan pada Gambar 4. Dari gambar tersebut menunjukkan adanya hubungan linier antara tekanan gas terhadap tegangan keluaran detektor. Hal tersebut menunjukkan bahwa fiber coupler telah bekerja dengan baik sebagai sensor tekanan gas. Berdasarkan Gambar 3 menunjukkan batas ukur tekanan maksimum yang mampu diterima membran pada masing-masing ketebalan tidak sama. Adanya perbedaan batas ukur tekanan tersebut dikarenakan membran yang digunakan

memiliki ketebalan yang berbeda sehingga akan mempengaruhi elastisitas membran. Daerah linier dengan ketebalan bervariasi untuk diameter 6 mm, diameter 8 mm dan diameter 10 mm berturut-turut diperlihatkan pada Gambar 4. Gambar 4. Grafik daerah linier tegangan keluaran detektor terhadap tekanan gas dengan tebal bervariasi (a) diameter 6 mm, (b) diameter 8 mm, (c) diameter 10 mm.

Parameter sensor dengan diameter dan tebal bervariasi diperlihatkan pada Tabel 1. Dari parameter sensor tersebut menunjukkan bahwa pada diameter 6 mm dengan tebal 0,44 mm memiliki sensitivitas yang lebih besar. Sedangkan untuk diameter 8 mm dan 10 mm dipilih membran dengan tebal 0,39 mm. Adanya perbedaan dalam menentukan diameter dan ketebalan membran yang paling baik tentu tidak bisa dilakukan secara bersamaan, karena membran dengan diameter yang sama namun berbeda ketebalannya memiliki rentang pengukuran yang tidak sama begitu pula sebaliknya. Oleh sebab itu, dalam menentukan diameter dan ketebalan membran disesuaikan dengan kegunaan sensor. Tabel 1. Parameter sensor tekanan gas menggunakan diameter dan tebal bervariasi. Berdasarkan parameter sensor yang diperlihatkan pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa kinerja terbaik sensor ditunjukkan oleh membran berdiameter 6 mm dan tebal 0,44 mm. Hal tersebut dikarenakan memiliki sensitivitas yang baik dan rentang daerah liniernya yang tinggi. KESIMPULAN Berbasis pada sensor pergeseran, fiber coupler dapat diaplikasikan sebagai sensor tekanan gas menggunakan membran (latex polymer) sebagai reflektor. Dari ketiga jenis membran kinerja terbaik ditunjukkan oleh membran berdiameter 6 mm dan tebal 0,44 mm dengan parameter resolusi, jangkauan, daerah linier, dan sensitivitas masingmasing sebesar 0,5 Psi, 8,5 Psi, 1 7,5 Psi, dan 27,8 mv/psi. DAFTAR PUSTAKA Halliday, D., and Resnick, R., 1996, Fisika, Jilid I,Jakarta:Erlangga. Krohn, D.A., 2000, Fiber Optik Sensor, Fundamental and Application, 3rd, ISA, New York. Samian, Gatut Yudoyono, 2010, Aplikasi Multimode Fiber coupler sebagai Sensor Temperatur, Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 6 (100104):1 4. Samian, Supadi, 2011, Sensor Ketinggian Air Menggunakan Multimode Fiber coupler, Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 7 (110203):1 4 Samian, Yono Hadi Pramono, Ali Yunus Rohedi,Directional Coupler sebagai Sensor Pergeseran Mikro, Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Fotonika, Teknik Fisika ITS, Surabaya 24-25 April, 2008. Samian, Yono Hadi Pramono, Ali Yunus Rohedi, Febdian Rusydi, A.H. Zaidan (2009), Theoretical and Experimental Study of Fiber- Optik Displacement Sensor Using Fiber coupler, Journal of Optoelectronics and Biomedical Materials, Vol. 1, Issue 3, 303 308.