PENGARUH PROBIOTIK KHAMIR TERHADAP FERMENTASI DALAM CAIRAN RUMEN SECARA IN VITRO

dokumen-dokumen yang mirip
DAYA ADAPTABILITAS ISOLAT KHAMIR DALAM CAIRAN RUMEN KERBAU STERIL SEBAGAI BAHAN PROBIOTIK

POTENSI PROBIOTIK KHAMIR R1 DAN R2 SEBAGAI SUPLEMEN PAKAN PADA SAPI PERANAKAN ONGOLE (PO)

PRODUKSI BIOMASSA PROBIOTIK KHAMIR DALAM MEDIA EKSTRAK UBI JALAR DALAM SKALA FERMENTOR 18L

menjaga kestabilan kondisi rumen dari pengaruh aktivitas fermentasi. Menurut Ensminger et al. (1990) bahwa waktu pengambilan cairan rumen berpengaruh

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH JERAMI JAGUNG DAN SUPLEMEN PAKAN MULTI-NUTRIEN (SPM) TERHADAP PRODUKSI GAS SECARA IN VITRO

PEMANFAATAN MEDIUM TAPIOKA IRADIASI UNTUK OPTIMALISASI KONDISI FERMENTASI ISOLAT KHAMIR R210

Jl. Lebak Bulus Raya No. 49, Jakarta Selatan Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Al Azhar Indonesia

POPULASI PROTOZOA, BAKTERI DAN KARAKTERISTIK FERMENTASI RUMEN SAPI PERANAKAN ONGOLE SECARA IN VITRO

PERTUMBUHAN KHAMIR PADA TAPIOKA IRADIASI

M.R. Pikoli Jurusan Biologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Irawan Sugoro Puslitbang Teknologi Isotop clan Radiasi -BATAN

NILAI NUTRISI PAKAN KOMPLIT BERBASIS JERAMI FERMENTASI UNTUK RUMINANSIA SECARA IN VITRO

KARAKTERISTIK CAIRAN RUMEN DOMBA LOKAL JANTAN YANG DIBERI PAKAN KOMPLIT BERBASIS LIMBAH TANAMAN JAGUNG DAN SORGHUM

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penelitian

Tenni Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006 Pembuatan Potatoes Dextrose Agar (PDA) Sebanyak 300 gram kentang yang sudah dicuci hingga bersi

UJI KUALITAS JERAMI JAGUNG FERMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN CAIRAN RUMEN KERBAU SECARA IN VITRO

PENDAHULUAN. Latar Belakang. peternak dengan sistem pemeliharaan yang masih tradisional (Hoddi et al.,

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Bahan Kering

PEMANFAATAN TEKNIK RADIOISOTOP P-32 UNTUK PENENTUAN VIABILITAS ISOLAT BAKTERI ASAM LAKTAT A1 SEBAGAI PROBIOTIK PADA IKAN PATIN (Pangasius pangasius)

I. PENDAHULUAN. nutrien pakan dan juga produk mikroba rumen. Untuk memaksimalkan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 10. Hasil Pengamatan Karakteristik Fisik Silase Ransum komplit

HASIL DAN PEMBAHASAN

FERMENTABILITAS DAN KECERNAAN in vitro RANSUM YANG DIBERI UREA MOLASSES MULTINUTRIENT BLOCK ATAU SUPLEMEN PAKAN MULTINUTRIEN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan NDF. dengan konsumsi (Parakkasi,1999). Rataan nilai kecernaan NDF pada domba

HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPON PENAMBAHAN AMPAS TEH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2003). Pemberian total mixed ration lebih menjamin meratanya distribusi asupan

FERMENTABILITAS DAN DEGRADABILITAS

PEMANFAATAN Indigofera sp. DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA JANTAN

Prodi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi - Universitas Al Azhar Indonesia Komplek Masjid Agung Al Azhar, Jakarta

Pengaruh Penggantian Rumput dengan Pelepah Sawit Ditinjau dari Segi Kecernaan dan Fermentabilitas Secara In Vitro Gas

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi

I. PENDAHULUAN. sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan

I. PENDAHULUAN. Limbah industri gula tebu terdiri dari bagas (ampas tebu), molases, dan blotong.

Uji Kecernaan In-Vitro Dedak Padi yang Mengandung Daun Paitan (Tithonia diversifolia (HEMSL.) A. Gray) dan Kelor (Moringa oleifera, Lamk)

OPTIMASI SUMBER NITROGEN PROBIOTIK KHAMIR R 1 DAN R 1 10 DALAM MEDIUM EKSTRAK SINGKONG

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 2, 2012, p Online at :

PENGARUH PENAMBAHAN NITROGEN DAN SULFUR PADA ENSILASE JERAMI UBI JALAR (Ipomea batatas L.) TERHADAP KONSENTRASI NH 3 DAN VFA (IN VITRO)

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

G. S. Dewi, Sutaryo, A. Purnomoadi* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

NILAI BIOLOGIS SUBSTITUSI SUPLEMEN PAKAN MULTINUTRIEN PADA HIJAUAN SORGUM SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA SECARA IN VITRO

KEMAMPUAN BERBAGAI KOMBINASI ISOLAT BAKTERI SIMBION RAYAP DENGAN ISOLAT BAKTERI RUMEN DALAM MENDEGRADASIKAN PAKAN SUMBER SERAT

EVALUASI PAKAN TERCEMAR TIMBAL (Pb) PADA SISTEM FERMENTASI RUMEN IN VITRO SKRIPSI PRAMUDIANTO EKAWARDANI

Uji Degradabilitas Pakan Komplit yang Mengandung Daun Chromolaena odorata secara In- Vitro

TINJAUAN PUSTAKA. Jerami Padi

PENGARUH PENGGUNAAN KONSENTRAT DALAM PAKAN RUMPUT BENGGALA ( Panicum Maximum ) TERHADAP KECERNAAN NDF DAN ADF PADA KAMBING LOKAL

Kadar Amonia Protein Mikrobia Aktivitas Spesifik Enzim Selulase KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran...

NILAI NUTRISI TONGKOL JAGUNG YANG DIFERMENTASI MENGGUNAKAN MIKROBA RUMEN SEBAGAI SUMBER INOKULAN

PENGARUH KADAR PROTEIN PAKAN DAN WAKTU PEMBER IAN SUPLE MEN ENERGI TERHADAP PRODUKSI MASSA MIKROBA RUMEN DOMBA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Suplementasi Daun Sengon (Albazia falcataria) Terhadap Kecernaan dan Fermentabilitas Bagasse Hasil Amoniasi Secara In Vitro

PENGARUH FERMENTASI Saccharomyces cerevisiae TERHADAP KANDUNGAN NUTRISI DAN KECERNAAN AMPAS PATI AREN (Arenga pinnata MERR.)

I. PENDAHULUAN. masyarakat meningkat pula. Namun, perlu dipikirkan efek samping yang

THE EFFECT OF PROBIOTIC FEED SUPPLEMENT ON MILK YIELD, PROTEIN AND FAT CONTENT OF FRIESIAN HOLSTEIN CROSSBREED

PENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi

BAB I PENDAHULUAN. kasar yang tinggi. Ternak ruminansia dalam masa pertumbuhannya, menyusui,

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

KELARUTAN MINERAL KALSIUM (Ca) DAN FOSFOR (P) BEBERAPA JENIS LEGUM POHON SECARA IN VITRO SKRIPSI SUHARLINA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanduknya mengarah ke depan (Rahman, 2007). Sapi FH memiliki produksi susu

PENGARUH PEMBERIAN ISOLAT BAKTERI SELULOLITIK RUMEN KERBAU SEBAGAI SUMBER PROBIOTIK MELALUI AIR MINUM TERHADAP PENAMPILAN ITIK BALI

KOMBINASI PENGGUNAAN PROBIOTIK MIKROBA RUMEN DENGAN SUPLEMEN KATALITIK PADA PAKAN DOMBA RANTAN KRISNAN

I. PENDAHULUAN. atau sampai kesulitan mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) segar sebagai

Shirley Fredriksz Dosen Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura - Ambon. Keywords: Gamal Leaf, Steam Cassava, Digestion, In-Vitro

PENGARUH PEMBERIAN MENIR KEDELAI TERPROTEKSI TERHADAP NILAI TOTAL DIGESTIBLE NUTRIENT RANSUM DOMBA EKOR TIPIS

KONSUMSI DAN KECERNAAN JERAMI JAGUNG MANADO KUNING DAN JERAMI JAGUNG HIBRIDA JAYA 3 PADA SAPI PO

PENGARUH PENAMBAHAN PROBIOTIK PADA PAKAN TERNAK RUMINANSIA TERHADAP KECERNAAN, KONSENTRASI NH 3, DAN VFA SECARA IN-VITRO

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Kandungan Nutrien Ransum Berdasarkan 100% Bahan Kering (%)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh wilayah Indonesia. Kambing Kacang memiliki daya adaptasi yang tinggi

UJI BAKTERI TOLERAN TANIN DAN PENGARUH INOKULASINYA TERHADAP MIKROBA RUMEN TERNAK KAMBING 5 BERPAKAN KALIANDRA (Calliandra calothyrsus)

Pada tahun 2013 Laboratorium Fisiologi Nutrisi Ternak Bogor dipindahkan ke Ciawi dan. Laboratorium

I. PENDAHULUAN. dilakukan sejak tahun 1995, meliputi pengolahan dan tingkat penggunaan dalam

I. PENDAHULUAN. limbah-limbah pasar dan agroindustri. Salah satu cara untuk mengatasi

Pengaruh Pemakaian Urea Dalam Amoniasi Kulit Buah Coklat Terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Secara in vitro

HASIL DAN PEMBAHASAN

KECERNAAN HIJAUAN TURI (Sesbania grandifkora) DENGAN PENAMBAHAN AMPAS SAGU KUKUS YANG DIUJI SECARA IN VITRO. Ch. W. Patty ABSTRACT

PENGARUH CAIRAN RUMEN KERBAU DAN DI AMINO BUTYRIC ACID (DABA) PADA NILAI NUTRISI DAUN Acacia vilosa SECARA IN VITRO

PENDAHULUAN. karena Indonesia memiliki dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau.

PENGGUNAAN DAUN TANAMAN LEGUME SEBAGAI SUMBER PROTEIN UNTUK FORMULASI PAKAN TAMBAHAN KAMBING PERANAKAN ETAWA

UJI FERMENTASI IN VITRO TERHADAP PENGARUH SUPLEMEN PAKAN DALAM PAKAN KOMPLIT

PEMBUATAN BIOPLUS DARI ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si

I. PENDAHULUAN. sangat besar untuk memenuhi kebutuhan daging di tingkat nasional. Kenyataan

26/09/ Pendahuluan. 1. Pendahuluan. 1. Pendahuluan. 1. Pendahuluan. 1. Pendahuluan. Pakan ternak ruminansia di Indonesia:

I. PENDAHULUAN. sebagai salah satu matapencaharian masyarakat pedesaan. Sapi biasanya

OPTIMALISASI PENGGUNAAN SERAT SAWIT SEBAGAI PAKAN SERAT ALTERNATIF DENGAN SUPLEMENTASI DAUN UBI KAYU DALAM RANSUM RUMINANSIA

senyawa humat (39,4% asam humat dan 27,8% asam fulvat) sebesar 10% pada babi dapat meningkatkan pertambahan bobot badan dan konversi pakan secara sign

FERMENTABILITAS RANSUM TERNAK RUMINANSIA BESAR YANG DIBERI EKSTRAK CURCIN BUNGKIL BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) SKRIPSI JUNIASTICA

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan Serat Kasar. Kecernaan serat suatu bahan pakan penyusun ransum akan mempengaruhi

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. reproduksi. Setiap ternak ruminansia membutuhkan makanan berupa hijauan karena

PENGARUH SUBSTITUSI BUNGKIL KEDELAI TERPROTEKSI GETAH PISANG SEBAGAI SUMBER PROTEIN TAHAN DEGRADASI TERHADAP FERMENTASI RUMEN

RESPON PRODUKSI SUSU SAPI FRIESIAN HOLSTEIN TERHADAP PEMBERIAN SUPLEMEN BIOMINERAL DIENKAPSULASI SKRIPSI PIPIT

SUBSTITUSI HIJAUAN SORGUM DENGAN SUPLEMEN PAKAN UREA MULTINUTRIEN MOLASES BLOK (UMMB) TERHADAP HASIL FERMENTASI SECARA IN VITRO

Ruang lingkup kegiatan Laboratorium Balai Penelitian Ternak sebagai berikut :

EFEK PROBIOTIK DAN SELUBIOSE TERHADAP VOLATILE FATTY ACIDS (VFA) DAN NH3 RUMINAL DOMBA GARUT

Transkripsi:

PENGARUH PROBIOTIK KHAMIR TERHADAP FERMENTASI DALAM CAIRAN RUMEN SECARA IN VITRO (The Effect of Yeast Probiotic on In Vitro Rumen Fermentation) I. SUGORO, I. GOBEL dan N. LELANANINGTYAS Puslitbang Teknologi Isotop & Radiasi, BATAN, Jl. Cinere, Ps. Jum at, Jakarta Selatan Irawan_sugoro@yahoo.com ABSTRACT Suplementation of yeast probiotic can be increased rumen metabolism. The objective of experiment is to detect the effect of yeast probiotic on in vitro rumen fermentation. Yeast probiotics were R1, R2, R3 and R4 isolates which were isolated from buffalo rumen liquid. The method was gas production test by buffalo rumen liquid and grass powder as basal diet. The parameters were gas production, bacteria biomass, VFA concentration, ammonia concentration, ph and digestibility of dry, organic and NDF matter. The results showed that all probiotic could be increased rumen metabolism than control except ammonia production. Key Words: Probiotic, Yeast, Rumen Liquid, Gas Production ABSTRAK Suplementasi probiotik khamir dapat meningkatkan metabolisme rumen. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh probiotik khamir terhadap fermentasi dalam cairan rumen secara in vitro. Probiotik khamir yang digunakan adalah R1, R2, R3 dan R4 hasil isolasi dari cairan rumen kerbau. Metode yang digunakan adalah uji produksi gas dengan menggunakan cairan rumen kerbau dan serbuk rumput sebagai pakan basal. Parameter yang diukur adalah produksi gas, biomassa bakteri, konsentrasi VFA, konsentrasi amonia, ph dan kecernaan bahan kering, organik dan NDF. Hasil percobaan menunjukkan bahwa semua probiotik khamir dapat meningkatkan fermentasi dalam cairan rumen dibanding kontrol, kecuali produksi amonia. Kata Kunci: Probiotik, Khamir, Cairan Rumen, Produksi Gas PENDAHULUAN Pemberian suplemen jamur (Aspergillus oryzae dan Sacharomyces cerevisiae) dapat meningkatkan kecernaan bahan kering, produksi susu, kualitas susu dan bobot hidup pada ternak ruminansia (KUNG et al., 1997; ALSHAIKH et al., 2002). Hal ini terjadi karena peningkatan jumlah bakteri selulolitik, peningkatan degradasi serat dalam rumen, dan perubahan kandungan asam lemak terbang (VFA) rumen. Khamir memiliki kemampuan menyediakan faktor pertumbuhan, seperti asam malat yang digunakan oleh bakteri pengguna laktat sehingga terjadi perubahan ph rumen menjadi lebih baik, berkisar 6,5 7. Selain itu kultur khamir mampu menstimulasi penggunaan hidrogen oleh bakteri astogenik rumen (KUNG et al., 1997; ALSHAIKH et al., 2002; MILLER-WEBSTER et al., 2002; SNIFFEN et al., 2004). Tujuan dari percobaan ini adalah mengetahui pengaruh suplementasi probiotik khamir dalam bentuk kultur tunggal terhadap fermentasi dalam cairan rumen secara in vitro dan untuk mengetahui karakteristik setiap isolat khamir bahan probiotik. MATERI DAN METODE Materi yang digunakan dalam percobaan ini adalah kultur khamir R1, R2, R3, dan R4 dalam medium ekstrak ubi jalar berumur 3 hari, dedak, serbuk rumput lapangan dan cairan rumen kerbau. Isolat khamir yang digunakan merupakan hasil isolasi dari cairan rumen kerbau (SUGORO dan MELLAWATI, 2005). 455

Pembuatan pelet probiotik Kultur khamir dicampurkan dengan dedak yang telah disterilisasi dengan sinar gamma 5 kgy. Setelah itu dibuat pelet dan dikeringkan dalam oven 60 C selama 4 jam (SUGORO dan PIKOLI, 2005). Uji produksi gas in vitro Metode ini digunakan untuk mengetahui proses fermentasi dengan inokulum cairan rumen secara in vitro. Variasi komposisi sampel dicampur rata sampai homogen (Tabel 1). A, B, C, D dan K merupakan perlakuan dan K A, K B, K C, dan K D serta blank adalah faktor koreksi. Kemudian masing-masing sampel perlakuan dimasukkan ke dalam syringe dan ditambah 30 ml cairan rumen (MENKE dan STEINGASS, 1998). Selanjutnya diinkubasi pada suhu 39 C selama 24 jam dan dicatat kenaikan volume gasnya. Sampel cairan dari produksi gas selanjutnya dianalisis ph, biomassa bakteri, amonia, asam lemak terbang (VFA), kecernaan bahan kering (KCBK), organik (KCBO), dan serat (KCNDF) (MENKE dan STEINGASS, 1998). Tabel 1. Komposisi perlakuan produksi gas secara in vitro Kode perlakuan Probiotik khamir (mg) R1 R2 R3 R4 Rumput lapangan (mg) A 25 - - - 200 B - 25 - - 200 C - - 25-200 D - - - 25 200 K - - - - 200 K A 25 - - - - K B - 25 - - - K c - - 25 - - K D - - 25 - Blank - - - - - Produksi gas HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil percobaan menunjukkan bahwa probiotik khamir mempengaruhi fermentasi cairan rumen. Produksi gas perlakuan memiliki nilai yang bervariasi dan cenderung lebih tinggi dibandingkan kontrol, kecuali untuk perlakuan B, tetapi secara statistik tidak berbeda nyata antar perlakuan dan kontrol (Gambar 1). Produksi gas tertinggi terjadi pada perlakuan C, yaitu 22,91 ml/200 mg diikuti berturut-turut perlakuan D, A, K dan B, yaitu 22,59 ml/200 mg, 22,42 ml/200 mg, 22,19 ml/200 mg dan 21,42 ml/200 mg. Gas yang dihasilkan merupakan hasil fermentasi pakan, terutama bahan organik menjadi VFA yang dilakukan oleh mikroba rumen. Gas yang terbentuk adalah CO 2 64%, CH 4 25 27%, N 2 7% dan sedikit O 2, H 2, dan H 2 S. Jumlah gas yang diproduksi menunjukkan tinggi rendahnya kecernaan pakan. Produksi gas yang terlalu tinggi menunjukkan ketidakefisienan pemakaian pakan sehingga menimbulkan kembung dan meningkatkan gas rumah kaca. Jumlah gas yang sedikit menunjukkan bahwa bahan organik terfermentasi digunakan untuk sintesis protein mikroba (VAN SOEST, 1994). Biomassa bakteri Produksi biomassa bakteri perlakuan dengan penambahan probiotik lebih tinggi dan berbeda nyata dibanding kontrol (Gambar 2). Hasil tertinggi terjadi pada perlakuan B, yaitu 0,0978 g/30 ml. Biomassa bakteri perlakuan B berbanding terbalik dengan produksi gas (Gambar 1). Biomassa bakteri yang tinggi dipengaruhi oleh probiotik khamir, yang dapat meningkatkan populasi mikroba yang dibutuhkan dengan memproduksi faktor pertumbuhan bakteri seperti asam malat dan menambah kestabilan ph rumen yang mendukung pertumbuhan bakteri selulolitik (SNIFFEN et al., 2004). Sintesis protein mikroba memiliki kontribusi sebesar 59% dari asam amino yang masuk ke dalam usus halus selain asam amino yang tidak terdegradasi akan melengkapi kebutuhan asam amino ternak untuk berproduksi lebih cepat (SNIFFEN et al., 2004; SUGORO dan MELLAWATI, 2005). Amonia Analisis amonia cairan rumen menunjukkan bahwa konsentrasi amonia 456

medium produksi gas yang ditambah probiotik khamir lebih rendah dibandingkan kontrol (Gambar 3). Konsentrasi amonia perlakuan A dan C tidak berbeda nyata dengan kontrol dan perlakuan B dan C berbeda nyata. Konsentrasi amonia terendah terjadi pada perlakuan D, yaitu 14,54 mg/ml. Salah satu pengaruh dari probiotik khamir adalah menurunkan konsentrasi amonia dalam cairan rumen. Khamir memiliki kemampuan menghasilkan faktor tumbuh untuk bakteri sehingga amonia yang diproduksi oleh mikroba lain akan langsung digunakan oleh mikroba selulolitik untuk pertumbuhannya (2,3,4). 23.50 Produksi Gas (ml/200 mg) 23.00 22.50 22.00 21.50 21.00 22.42 21.42 22.91 22.59 22.19 20.50 Gambar 1. Produksi gas secara in vitro probiotik khamir setelah 24 jam inkubasi pada suhu 39 C 0.12 0.1 0.0978 0.08 0.0767 g/30 ml 0.06 0.04 0.02 0.0576 0.0389 0.0199 0 Gambar 2. Biomassa bakteri hasil uji produksi gas probiotik khamir secara in vitro setelah 24 jam inkubasi pada suhu 39 C 457

VFA Konsentrasi VFA medium produksi gas yang ditambahkan probiotik khamir lebih tinggi dibandingkan kontrol tetapi tidak berbeda nyata (Gambar 3). Konsentrasi VFA tertinggi terjadi pada perlakuan C, yaitu 21,72 mm/l. Penambahan probiotik khamir akan meningkatkan produksi VFA dan jenisnya. VFA merupakan hasil fermentasi dari karbohidrat pakan dalam medium dengan komponen utama terdiri dari C2, C3, C4 yang merupakan sumber energi utama bagi ruminansia (ORSKOV dan RYLE, 1990). Menurut VAN SOEST (1994) produksi VFA yang digambarkan dengan produksi gas mempunyai hubungan terbalik dengan sintesis protein mikroba. Apabila produksi gas yang dihasilkan tinggi maka sintesis protein mikroba rendah, sebaliknya jika produksi gas rendah maka sintesis protein mikroba tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat MAKKAR et al. (1995) bahwa degradasi pakan yang tinggi dan tidak diikuti dengan produksi gas mengindikasikan bahwa hasil degradasi tersebut banyak dimanfaatkan untuk sintesis protein mikroba. Kecernaan bahan kering, organik dan NDF Kecernaan bahan kering (%KCBK), bahan organik (%KCBO) dan Neutral detergent fibre (%KCNDF) hasil produksi gas yang ditambahkan probiotik lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan kontrol (Gambar 4). %KCBK, %KCBO dan %KCNDF tertinggi terjadi pada perlakuan D (66,36%), A (53,79%) dan B (80,37%). Kecernaan yang tinggi karena probiotik khamir dapat merangsang pertumbuhan populasi bakteri selulolitik (ALSHAIKH et al., 2002; MILLER- WEBSTER et al., 2002; SNIFFEN et al., 2004). ph ph awal cairan rumen produksi gas secara in vitro adalah 6,53 dan setelah diinkubasi 24 jam berkisar 6,35 6,56 (Gambar 5). Perubahan ph ini menunjukkan terjadinya proses fermentasi bahan-bahan yang ada dalam medium oleh mikroba (14). ph terendah dicapai oleh perlakuan C, yaitu 6,53. Hal ini didukung oleh konsentrasi VFA dari perlakuan C yang menghasilkan nilai tertinggi, di mana nilai VFA berbanding lurus dengan nilai ph. Selain VFA nilai ph pun dipengaruhi oleh amonia yang cenderung akan meningkatkan ph apabila konsentrasinya tinggi. Salah satu pengaruh dari probiotik khamir adalah menstabilkan ph rumen dengan menjaga ph pada kisaran 6,5 7,5. ph optimal untuk pertumbuhan mikroba selulolitik adalah >6,50 sehingga apabila ph<6,50 akan menurunkan laju degradasi dinding sel (PELCZAR dan CHAN, 1992). 40 35 30 25 20 15 10 5 32.34 30.67 26.22 21.06 20.4 21.72 14.54 33.45 19.75 19.09 0 N-NH3 (mg/ml) VFA (mm/l) Gambar 3. Konsentrasi amonia dan VFA medium produksi gas probiotik khamir secara in vitro setelah 24 jam inkubasi pada suhu 39 C 458

ph 6.6 6.55 6.5 6.45 6.4 6.35 6.3 6.25 6.2 6.56 6.53 6.39 6.39 6.35 6.36 Cro Gambar 4. Kecernaan bahan kering (%KCBK), bahan organik (%KCBO) dan Neutral detergent fibre (%KCNDF) medium produksi gas probiotik khamir secara in vitro setelah 24 jam inkubasi pada suhu 39 C % 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 77.52 80.37 77.66 60.44 60.64 64 66.36 53.79 56.49 47.4 47.83 49.19 54.54 28.89 25.68 KCBK KCBO KCNDF Gambar 5. ph medium produksi gas probiotik khamir secara in vitro setelah 24 jam inkubasi pada suhu 39 C (Cr0: cairan rumen awal) KESIMPULAN Semua probiotik khamir dapat meningkatkan fermentasi dalam cairan rumen secara in vitro, kecuali produksi amonia dan probiotik yang memiliki potensi paling baik sebagai bahan probiotik adalah R2. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada Drs. Totti Tjiptosumirat, M.Rur.Sc. sebagai Kepala Kelompok Nutrisi dan Reproduksi Ternak dan rekan-rekan teknisi dan pengelola kandang Adul bin Eboh, Udin dan Dedi. 459

DAFTAR PUSTAKA ALSHAIKH, M.A, A.Y. ALSIADI, S.M. ZAHRAN, H.H. MUGAWER and T.A. AALSHOWIME. 2002. Effect of Feeding Yeast Culture from Different Sources on The Performance of Lactating Holstein Cows in Saudi Arabia. Asian-Australia J. Animal Sci. 15(3): 352 355. KUNG, L.J.R, E.M. KRECK, R.S. TUNG, A.O. HESSION, A.C. SHEPERD, M.A. COHEN, H.E. SWAIN and J.A.Z. LEEDLE. 1997. Effect od a Live Yeast Culture and Enzymes on In vitro Ruminal Fermentastion and Milk Production of Dairy Cow. J. Dairy. Sci. 80: 2045 2051. MAKKAR, H.P.S, M. BLUMMEL and K. BECKER. 1995. Formation of Complexes Between Polyvinyl Pyrolidones on Polyethilen Glycoles and Tannin and Their Implication in gas Production and True Digestibility. In Vivo Tech. Brit. J. of Nutr. 7: 893 913. MENKE, A. and A. STEINGASS. 1998. Estimation of The Energetic Feed Value Obtained from Chemical Analysis and In vitro Gas Production Using Rumen Fluid. Anim. Res. Dev. hlm. 7 55. MILLER-WEBSTER, T., W.H. HOOVER and M. HOLT. 2002. Influence of Yeast Culture on Ruminal Microbial Metabolism in Continous Culture. J. Dairy Sci. American Dairy Science Association 85: 2009 2014. ORSKOV, E.R. and M. RYLE. 1990. Energy Nutrition in Ruminants. Elsevier Sci. PUGI. Ltd. London. PELCZAR, M.J. and E.C.S. CHAN. 1992. Dasar-dasar Mikrobiologi. UI Press. Jakarta. SNIFFEN, DURAND, ORDANZA and DONALDSON. 2004. Predicting the Impact Of a Live Yeast Strain on Rumen Kinetics and Ration Formulation. Global Dairy Consultancy.Co. http://www.animal,cals,arizona,edu/swnmc/pa pers. (12 Desember 2004). SUGORO, I. dan J. MELLAWATI. 2005. Pengaruh Penambahan Molases pada Medium Ubi Jalar terhadap Perumbuhan Isolat Khamir A dan A10 untuk Bahan Probiotik Ternak Ruminansia. J. Saintika. Fakultas MIPA. UIN Syarif Hidayatullah. hlm. 35 60. SUGORO, I. dan M. PIKOLI. 2005. Uji Viabilitas Isolat Khamir sebagai Bahan Probiotik dalam Cairan Rumen Steril. Jurnal Saintika. Fakultas MIPA. UIN Syarif Hidayatullah. hlm. 35 60. VAN SOEST. 1994. Nutritional Ecology of The Ruminant. 2 nd Edition. Cornell University Press. New York. DISKUSI Pertanyaan: Fermentasi dalam rumen spesifik sekali, perubahan ph akan berpengaruh sekali. Bagaimana jika perlakuan dilakukan secara in-vitro? Jawaban: Metode yang digunakan adalah uji produksi gas dengan menggunakan peralatan yang menunjang sehingga suasananya sama dengan kondisi di dalam rumen. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa produksi VFA yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol, dan hal ini dimungkinkan karena khamir berperan dalam menstimulasi bakteri selulolitik dimana salah satu produknya fermentasinya adalah FVA. Output yang diharapkan adalah probiotik yang dapat diproduksi dalam skala besar dan harganya lebih murah. 460