BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

BAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi, maka karya sastra sangat banyak mengandung unsur kemanusiaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek&Warren, 1995:3). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Sastra seringkali digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang bersifat imajinasi (fiksi) dan karya sastra yang bersifat non

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Nellasari Mokodenseho dan Dian Rahmasari. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I PENDAHULUAN. dalam sastra kita dapat menemukan gambaran hidup dan rangkaian sejarah yang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari negara Jepang. Haruki Murakami, lahir 12 Januari 1949, dan menghabiskan masa

BAB II LANDASAN TEORI. berjudul Citra Perempuan dalam Novel Hayuri karya Maria Etty, penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman

BAB I PENDAHULUAN. penokohan, plot/alur, latar/setting, sudut pandang dan tema. Semua unsur tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dengan bahasa dan gaya bahasa yang menarik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian yang relevan dengan penelitian tentang novel Bumi Cinta karya

BAB I PENDAHULUAN. dari sebuah proses penciptaan karya fiksi. Abrams dalam Nurgiyantoro (2010)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau

BAB II LANDASAN TEORI. suatu karya seni yang berhubungan dengan ekspresi dan keindahan. Dengan kata

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian tentang kajian struktural-genetik belum ada yang meneliti di Kampus

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

MODUL BAHASA INDONESIA CERITA PENDEK

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, peneliti akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. imajinasi antara pengarang dengan karya sastra. Salah satu bentuk karya sastra yang

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos.

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung instruksi atau pedoman, dari kata dasar sas instruksi atau

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. genre-genre yang lain. Istilah prosa sebenarnya dapat menyaran pada pengertian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

Buku Teks Bahasa Indoneia Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Kota Jambi. Oleh Susi Fitria A1B1O0076

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB I PENDAHULUAN. sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat adalah novel. Menurut Esten (1993:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mamak atau pulang ka bako (Navis,1984: ). Dengan kata lain dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. sudah banyak yang meneliti, diantaranya : unsur-unsur intrinsik dalam novel 鸿 三代中国女人的故事

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian yang pernah menganalisis tokoh utama

BAB I PENDAHULUAN. kata-kata yang indah, gaya bahasa, dan gaya bercerita yang menarik (Zainuddin, 1992:99).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar, memberi petunjuk atau intruksi, tra artinya alat atau sarana sehingga dapat disimpulkan bahwa sastra artinya kumpulan alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku intruksi atau pengajaran yang baik. Kata ini sepadan dengan kata literature yang berasal dari bahasa latin (litera= huruf atau karya tulis). Wellek dan Austin dalam Nurgiyantoro (1995:3) menyebutkan bahwa sastra merupakan kegiatan kreatif sebuah karya seni dan objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai media penyampaiannya. Oleh karena itu, karya sastra adalah salah satu karya seni karena karya sastra dengan leluasa mengungkapkan dan mengekspresikan nilai-nilai yang bermanfaat bagi manusia demi penyempurnaan kehidupan manusia. Berdasarkan ragamnya, karya sastra memiliki beberapa klasifikasi, jenis atau genre, yang meliputi prosa, puisi, dan drama. Prosa terdiri atas novel, cerpen, roman, dan sebagainya. Poerwadaminta (1996: 694) mengemukakan bahwa novel adalah karangan prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang yang di sekelilingnya dan menonjolkan watak dan tingkah pelaku. Unsur-unsur karya sastra terdiri dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri, seperti penokohan, latar, alur, tema, dan amanat. Sedangkan unsur ekstrinsik

2 adalah unsur di luar karya sastra tersebut, diantaranya psikologi pengarang, sikap pengarang, keyakinan, dan pandangan hidup pengarang dan sebagainya. Ibuki Yuki merupakan sastrawan Jepang yang dikenal sebagai penulis novel. Ibuki Yuki dilahirkan di Prefektur Mie pada tahun 1969. Pada tahun 2008, ia memenangkan ajang Popular Novel Award ke-tiga sebagai juara utama dengan novelnya yang berjudul Kazemachi no Hito. Novel Kazemachi no Hito menceritakan Suga Tetsuji yang depresi karena perkerjaan kantor dan istrinya ketahuan selingkuh. Tetsuji disarankan oleh dokter untuk beristirahat dan menenangkan diri. Ia ingin mencari ketenangan di rumah peninggalan ibunya yang terletak di kota kecil bernama Miwashi. Namun, yang menantinya bukanlah ketenangan, tapi seorang wanita yang banyak omong dan suka ikut campur bernama Fukui Kimiko. Fukui Kimiko adalah seorang janda berusia 39 tahun. Kimiko kehilangan anak dan suaminya, dan menyalahkan dirinya sendiri sebagai penyebab kematian mereka berdua. Kimiko menganggap dirinya tidak pantas untuk berbahagia. Kimiko kembali ke Miwashi untuk merayakan obon 1. Tetsuji dan Kimiko bertemu secara tidak sengaja di salah satu rest area yang sering disinggahi oleh supir-supir truk. Kimiko yang lebih dikenal sebagai 2 Peko-c han oleh supir truk saat itu sedang mencari tumpangan ke Miwashi. Tetsuji yang melewati rest area tersebut dimintai tolong untuk mengantar Kimiko 1 Obon= hari libur nasional di Jepang. Biasanya orang Jepang akan berziarah ke kuburan keluarga mereka 2 Peko-chan= maskot perusahaan roti Fujiya. Digambarkan sebagai seorang gadis dengan pipi bulat dan menjulurkan lidahnya.

3 karena tujuan mereka sama. Sesampainya di Miwashi, Kimiko sangat berterimakasih karena sudah diberi tumpangan. Kimiko akan melakukan sesuatu untuk mengucapkan terimakasih. Ia akan memberikan layanan spesial di toko tempat ia bekerja. Pada suatu kesempatan, Tetsuji yang sangat depresi memikirkan pekerjaan kantor dan istrinya, tanpa sadar menutup matanya dan melangkah ke tengah laut. Ia merasa kedua kakinya tersirap oleh sesuatu dan akhirnya tubuhnya tenggelam. Kimiko yang kebetulan sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya, melihat ada seseorang yang mengambang di lautan. Kimiko pun langsung menolongnya. Setelah menyelamatkan Tetsuji yang nyaris tenggelam di pantai, Kimiko menawarkan bantuan pada pria itu untuk membereskan rumah peninggalan ibunya agar layak jual. Sebagai gantinya, wanita itu meminta Tetsuji mengajarinya musik klasik, dunia yang disukai anaknya. Mereka berdua semakin dekat dan saling jatuh cinta. Tetapi seketika perasaan Kimiko pun berubah menjadi kegundahan saat ia menyadari kalau ia mencintai Tetsuji padahal ia tahu status Tetsuji masih seorang suami dan ayah. Belum lagi, latar belakang pendidikan mereka yang bagaikan langit dan bumi. Cinta tidak bisa dipungkiri. Ketika mereka mulai terbuka satu sama lain, Rika istri Tetsuji datang dan menyeret Tetsuji untuk kembali dan menghempaskan Kimiko dengan menyadarkan statusnya sehingga Kimiko berpikir untuk pergi dari kehidupan Tetsuji. Namun, karena perasaan cinta Tetsuji yang sangat mendalam terhadap Kimiko, Tetsuji pun bercerai dengan istrinya dan mencari tahu tentang keberadaan Kimiko. Pada akhirnya mereka memutuskan untuk kembali dan hidup bersama di kota Miwashi.

4 Karena perasaan cinta Tetsuji yang sangat mendalam kepada Kimiko inilah, maka penulis mengangkat cerita ini untuk penelitian skripsi. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasikan masalah tokoh Suga Tetsuji yang memiliki perasaan cinta yang mendalam kepada Kimiko. Perasaan cinta inilah yang membuat Suga Tetsuji meninggalkan istri dan anaknya dan lebih memilih Fukui Kimiko. Penulis berasumsi bahwa tema novel ini adalah kehidupan cinta yang dialami tokoh Suga Tetsuji dan Fukui Kimiko. 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi masalah penelitian ini pada tokoh Suga Tetsuji dan Fukui Kimiko. Analisis novel Kazemachi no Hito ini memfokuskan pada kehidupan cinta antara Suga Tetsuji dan Fukui Kimiko melalui teori segitiga cinta yang dikemukakan oleh Robert Sternberg. 1.4 Perumusan Masalah Penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimanakah analisis tokoh dan penokohan, latar dan alur dalam novel Kazemachi no Hito? 2. Bagaimanakah kehidupan cinta antara Suga Tetsuji dan Fukui Kimiko yang ditelaah berdasarkan teori segitiga cinta Robert Sternberg?

5 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui dan memahami lebih dalam tentang kehidupan cinta yang ada di novel Kazemachi no Hito karya Ibuki Yuki. Untuk mencapai tujuan ini, penulis melakukan tahapan sebagai berikut: 1. Menganalisis tokoh dan penokohan, latar, dan alur dalam novel Kazemachi no Hito. 2. Menelaah kehidupan cinta antara Suga Tetsuji dan Fukui Kimiko dengan menggunakan teori segitiga cinta Robert Sternberg. 1.6 Landasan Teori Untuk memperkuat penelitian ini, penulis menggunakan teori yang tercakup dalam pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Teori yang digunakan untuk membahas tokoh dan penokohan, latar, dan alur adalah pendekatan intrinsik, dan untuk membahas unsur ekstrinsik, yakni menggunakan teori segitiga cinta Robert Sternberg. 1.6.1 Telaah novel Kazemachi no Hito berdasarkan pendekatan intrinsik: a. Tokoh dan penokohan Istilah tokoh dan penokohan menunjuk pada pengertian yang berbeda. Istilah tokoh menunjuk pada pelaku cerita. Penokohan dan karakteristik menunjuk pada penempatan tokohtokoh tertentu dengan watak-watak tertentu dalam sebuah cerita.

ditafsirkan oleh pembaca, lebih menunjuk pada kualitas pribadi Menurut Sudjiman (1988:16) tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan di dalam berbagai peristiwa cerita. Tokoh pada umumnya berwujud manusia, tetapi dapat juga berwujud binatang atau benda yang diinsankan. Abrams dalam Nurgiyantoro (1995:165) mengatakan bahwa, tokoh cerita merupakan orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama oleh pembaca kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan dilakukan dalam tindakan. Dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita, ada tokoh yang tergolong penting dan ditampilkan terus-menerus sehingga terasa mendominasi sebagian besar cerita, dan sebaliknya, ada tokoh-tokoh yang hanya dimunculkan sekali atau beberapa kali dalam cerita, dan itu pun mungkin dalam porsi penceritaan yang relatif pendek. Tokoh yang disebut pertama adalah tokoh utama cerita, sedang yang kedua adalah tokoh tambahan (Nurgiyantoro;1995:176) Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, misalnya sebagai jawab terhadap pertanyaan: Siapakah tokoh utama novel itu?, atau Ada berapa orang jumlah pelaku novel itu?, atau Siapakah tokoh protagonis dan antagonis dalam novel itu? dan sebagainya. Watak, perwatakan, karakter, menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh seperti yang

ditafsirkan oleh pembaca, lebih menunjuk pada kualitas pribadi Universitas Darma Persada

7 seorang tokoh. Penokohan dan karakterisasi-karakterisasi sering juga disamakan artinya dengan karakter dan perwatakan yang menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watakwatak tertentu dalam sebuah cerita. (Nurgiyantoro;2005:165) b. Latar Latar atau setting yang disebut juga landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Unsur latar terdiri dari: 1) Latar tempat, yaitu menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu, dan lokasi tertentu tanpa nama jelas. 2) Latar waktu, yaitu berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sebuah karya fiksi. Masalah kapan tersebut biasanya dihubungkan dengan waktu faktual, waktu yang berkaitan dengan peristiwa sejarah. Universitas Darma Persada

8 3) Latar sosial, yaitu menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial di masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks. Ia dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, dan lain-lain. (Nurgiyantoro;2000:216,277) c. Alur Alur atau plot merupakan unsur fiksi yang penting, bahkan tak sedikit orang yang menganggapnya sebagai yang terpenting di antara berbagai unsur fiksi yang lain. Tinjauan struktural terhadap karya fiksi pun sering lebih ditekankan pada pembicaraan plot, walau mungkin mempergunakan istilah lain. Stanton dalam Nurgiyantoro (2005:113) mengemukakan bahwa plot atau alur adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Plot sebuah karya fiksi merupakan struktur peristiwaperistiwa, yaitu sebagaimana yang terlihat dalam pengurutan dan penyajian berbagai peristiwa tersebut untuk Universitas Darma Persada

9 mencapai efek emosianal dan efek artistik tertentu. (Abrams dalam Nurgiyantoro;2005:113) 1.6.2 Telaah novel Kazemachi no Hito berdasarkan pendekatan ekstrinsik: Dalam skripsi ini pendekatan ekstrinsik menggunakan psikologi cinta yaitu teori segitiga cinta yang dikemukakan oleh Robert Sternberg. Robert Sternberg (1986) menunjukkan bahwa semua pengalaman cinta memiliki 3 komponen utama, yaitu komponen intimasi, komponen hasrat, dan komponen komitmen. Komponen intimasi mencakup perasaan dekat, terkait, dan terikat dalam hubungan, rasa kagum dan ingin memberi perhatian pada sang kekasih. Keterbukaan diri dan komunikasi yang intim adalah penting. Komponen hasrat berisi dorongan yang menimbulkan emosi kuat dalam hubungan cinta. Dalam hubungan romantis, daya tarik fisik dan seksual sangat penting. Komponen komitmen adalah keputusan untuk mencintai orang lain, dan dalam jangka panjang, adalah komitmen untuk menjaga cinta itu. Universitas Darma Persada

10 1.7 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yakni penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis, jenis penelitian kepustakaan, sifat penelitian interpretatif/analisis dengan metode pengumpulan data berupa teks karya sastra dari novel berjudul Kazemachi no Hito karya Ibuki Yuki sebagai sumber primer, dan didukung oleh beberapa literatur yang terkait dengan teori yang sesuai sebagai sumber sekunder yang diperoleh dari buku dan internet. 1.8 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan siapapun yang berminat untuk memperdalam pengetahuan mengenai novel Jepang, khususnya novel Jepang yang berjudul Kazemachi no Hito karya Ibuki Yuki ini. Penelitian ini bisa bermanfaat karena dilakukan dengan menerapkan komponen-komponen, yaitu: komponen intimasi, komponen hasrat, dan komponen komitmen yang dikembangkan oleh Robert Sternberg, sehingga ditampilkan sesuatu yang baru dan tidak tertutup untuk penelitian selanjutnya. Universitas Darma Persada

11 1.9 Sistematika Penyajian BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, penulis membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori, metode penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penyajian. BAB II ANALISIS NOVEL KAZEMACHI NO HITO MELALUI PENDEKATAN INTRINSIK Pada bab ini, penulis akan menjabarkan pendekatan intrinsik yang digunakan dalam menganalisis novel, yaitu tokoh dan penokohan, latar, serta alur yang digunakan dalam novel Kazemachi no Hito karya Ibuki Yuki. BAB III ANALISIS NOVEL KAZEMACHI NO HITO MELALUI PENDEKATAN EKSTRINSIK Pada bab ini penulis akan menganalisis mengenai kehidupan cinta dan rasa cinta dalam novel Kazemachi no Hito karya Ibuki Yuki melalui teori segitiga cinta Robert Sternberg. Universitas Darma Persada

Universitas Darma Persada 12 BAB IV KESIMPULAN Pada bab ini merupakan penutup yang berupa kesimpulan dari analisis yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dan juga berisi pendapat dari penulis mengenai masalah yang dibahas oleh penulis.