BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya pembangunan keluarga sejahtera dan pemberdayaan bidan tidak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau nasional kini dituntut untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan ibu dan bayi merupakan perhatian utama. bayi terbesar di Indonesia adalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sesuai dengan Kepmenkes No.1202/MENKES/SK/VIII/2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rumah sakit merupakan sarana tempat pelayanan kesehatan. Pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang memilki peran dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Rumah sakit di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung di Rumah Sakit.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang sering terlupakan namun sebenarnya sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era Otonomi Daerah dengan keterbatasan sumber daya yang tersedia

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harapan seseorang (Arifin dan Rahayu, 2011). diartikan sebagai rasa senang dan kelegaan seseorang dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia kesehatan. Sumber daya manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mewujudkan derajat pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata, yang mampu mewujudkan kesehatan optimal.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat

BAB I PENDAHULUAN. Peran utama pemerintah terhadap rakyat adalah memberikan. pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, dan harapannya dapat dipenuhi melalui jasa atau produk yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan dorongan atau motivasi kepada pasien untuk menjalin ikatan dan

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terlihat pada masih tingginya Angka Kematiam Ibu (AKI) di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pelayanan puskesmas adalah untuk membangun. persahabatan yang mendorong hubungan dengan pasien sehingga puskesmas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan mencegah penyakit dengan masyarakat sebagai sasaran utamanya. (1) Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan. kepuasan bagi konsumen selaku pengguna jasa kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tanggung jawab untuk menyediakan fasilitas kesehatan tersebut dengan biaya

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan. elemen utama di rumah sakit dan unit kesehatan.

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

BAB I PENDAHULUAN. bermutu, dan terjangkau. Hak warga negara dijamin oleh pemerintah dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat baik di pasar

1. Nama :... Jenis Kelamin : Pria Perempuan. 3. Pekerjaan : PNS Dosen / Guru. 4. Pendidikan Terakhir : SD SLTP. Doktor (S3)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan harapan masyarakat tentang pelayanan kesehatan, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah setiap upaya yang. diselenggarakan secara mandiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi

I. PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan baik yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat terhadap pentingnya arti kesehatan, maka jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang

memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Menurut Undang Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 93 ayat 1 pelayanan kesehatan

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang adil dan merata. Salah satu pelayanan kesehatan adalah

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Tentang Klinik Bidan IIS JONI

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan pelayanan kesehatan atau rumah sakit tersebut, perlu

BAB I PENDAHULUAN. yaitu fungsi pelayanan publik dan fungsi pelayanan klinis atau medikal. memberikan penilaian tentang kualitas pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini setiap rumah sakit berlomba lomba mengunggulkan kualitas jasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Namun seiring berkembangnya zaman, rumah sakit pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diberikan oleh petugas kesehatan yang tidak lain tujuannya untuk memelihara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan. Pelayanan keperawatan sering dijadikan tolok ukur citra sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang mutlak diperlukan di

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah menumbuh kembangkan pos pelayanan terpadu (posyandu).

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana kesehatan, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu sub sistem dari sistem pelayanan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya jumlah rumah sakit di Indonesia menjadikan masyarakat

PENDAHULUAN. seperti yang disajikan oleh data dibawah ini: Tabel I. Data Populasi Kota Bandung. Pria Wanita

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TERAS BOYOLALI TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Terutama tentang suka atau tidaknya konsumen terhadap barang dan jasa. yang ditawarkan dan alasan yang mendasarinya.

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya pembangunan keluarga sejahtera dan pemberdayaan bidan tidak bisa dipisahkan. Bidan adalah ujung tombak pembangunan keluarga sejahtera dari sudut kesehatan dan pemberdayaan lainnya. Bidan menempati posisi yang strategis karena biasanya di tingkat desa merupakan kelompok profesional yang jarang ada tandingannya. Masyarakat dan keluarga Indonesia di desa, dalam keadaan hampir tidak siap tempur, menghadapi ledakan generasi muda yang sangat dahsyat. Bidan dapat mengambil peran yang sangat penting dalam membantu keluarga Indonesia mengantar anak-anak dan remaja tumbuh kembang untuk berjuang membangun diri dan nusa bangsanya. Bidan sebagai tenaga kesehatan memiliki peran yang sangat sentral dalam pelayanan kesehatan dasar. Untuk menanggulangi tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (Suyono, 2012). Seiring dengan perkembangan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan, bidan diakui sebagai tenaga profesional yang bertanggungjawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan, nasihat selama masa hamil, masa persalinan, masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan commit kepada to user bayi baru lahir dan bayi. Bidan 1

digilib.uns.ac.id 2 mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Bidan dapat praktik di berbagai tatanan pelayan, termasuk di rumah, masyarakat, rumah sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya. Kinerja seorang bidan juga dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu kompetensi individu, dukungan organisasi dan dukungan manajemen, kompetensi individu ini dilihat pada kemampuan dan keterampilan melakukan kerja. Ada tiga variabel yang mempengaruhi kinerja seseorang yaitu variabel individu, variabel organisasi dan variabel psikologi. Faktor-faktor individu meliputi kemampuan dan keterampilan, latar belakang keluarga, tingkat sosial, pengalaman dan karakteristik demografi. Faktor-faktor psikologis meliputi antara lain persepsi, sikap, kepribadian dan motivasi. Sedangkan faktor-faktor organisasi meliputi sumberdaya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan. Bidan dapat melakukan menyelenggarakan praktik berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 yaitu menyelenggarakan praktik mandiri dan atau bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Pada Bidan Praktik Mandiri harus berpendidikan minimal Diploma III Kebidanan dan mempunyai SIPB. Bidan dalam menjalankan praktik mandiri harus memenuhi persyaratan meliputi: tempat praktik, ruangan praktik, dan peralatan untuk tindakan asuhan kebidanan serta peralatan untuk menunjang pelayanan kesehatan bayi, anak balita, dan prasekolah yang memenuhi persyaratan lingkungan sehat. BPM Martini Boyolali telah dinyatakan memenuhi persyaratan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan, SIB No 503/5724/2,

digilib.uns.ac.id 3 SIPB No. 503/422/SIPB/I/2012. Tempat praktik telah memenuhi persyaratan, yaitu telah dilengkapi dengan 1 kamar periksa, 1 kamar bersalin dan 4 kamar rawat inap, ruang tunggu serta peralatan medis yang sesuai dengan standar aturan. Prosedur pelayanan BPM Martini Mengacu pada jaminan mutu layanan kesehatan (quality assurance in healthcare). Jaminan mutu layanan kebidanan bertujuan untuk memberikan suatu layanan kebidanan yang terbaik mutunya, yaitu sesuai dengan standar mutu layanan kebidanan sesuai dengan peraturan. Menurut Satrianegara dan Saleha (2012) jaminan mutu layanan kesehatan mencakup semua kegiatan untuk meningkatkan mutu, diantaranya manajemen mutu terpadu, peningkatan mutu berkesinambungan, dan manajemen mutu. Jaminan mutu tentunya menjadi hal yang sangat penting. Sebuah bidan praktik mandiri atau bidan praktik swasta yang mampu membuat pasien untuk berkunjung kembali memanfaatkan jasanya, maka dapat dikatakan pasien tersebut puas atas pelayanan yang diberikan. Karena kepuasan pasien tergantung pada kualitas pelayanan. Pelayanan adalah semua upaya yang dilakukan karyawan untuk memenuhi keinginan pelanggannya dengan jasa yang akan diberikan. Suatu pelayanan dikatakan baik oleh pasien, ditentukan oleh kenyataan apakah jasa yang diberikan bisa memenuhi kebutuhan pasien, dengan menggunakan persepsi pasien tentang pelayanan yang diterima (memuaskan atau mengecewakan, juga termasuk lamanya waktu pelayanan). Kepuasan dimulai dari penerimaan terhadap pasien dari pertama kali datang, sampai pasien meninggalkan tempat. Pelayanan

digilib.uns.ac.id 4 dibentuk berdasarkan 5 prinsip Service Quality yaitu kecepatan, ketepatan, keamanan, keramahan dan kenyamanan layanan. (Suryawati, 2006) Pasien tidak akan kecewa apabila fasilitas dan kinerja pelayanan kesehatannya memuaskan. Kualitas pelayanan kesehatan akan mempengaruhi kepuasan pasien. Menurut Satrianegara dan Saleha (2012) hasil layanan kebidanan salah satunya dinilai dari kepuasaan pasien, indikator kesembuhan, kematian, dan komplikasi. Tingkat kepuasan pasien dipengaruhi oleh beberapa faktor penentu. Menurut Nursalam (2011) terdapat beberapa faktor penentu kepuasan pasien, antara lain yaitu tangibles (aspek yang terlihat secara fisik misalnya peralatan dan personel), reliability (kemampuan untuk memiliki performa yang bisa diandalkan dan akurat), responsiveness (kemauan untuk merespon keinginan atau kebutuhan akan bantuan dari pelanggan, serta pelayanan yang cepat), assurance (kemauan para personel untuk menimbulkan rasa percaya dan aman kepada pelanggan), empathy (kemauan personel untuk peduli dan memperhatikan setiap pelanggan). Selain itu juga terdapat beberapa variabel nonmedik yang juga dapat mempengaruhi kepuasan pasien, diantaranya yaitu: tingkat pendidikan, latar belakang sosial ekonomi, budaya, lingkungan fisik, pekerjaan, kepribadian, dan lingkungan hidup, juga dipengaruhi oleh karakteristik pasien, yaitu: umur, pendidikan, pekerjaan, etnis, sosial ekonomi, dan diagnosis penyakit (Lestari, 2002). BPM Martini terus berupaya untuk menjaga kepuasan pasiennya dengan memberikan layanan kebidanan terbaik serta memberikan fasilitas yang memadai,

digilib.uns.ac.id 5 hal ini kualitas bidan, kualitas perawat, kualitas ruangan, serta fasilitas pendukungan lainnya. Walaupun BPM Martini telah berupaya dengan baik dalam mempertahankan kualitasnya, tetapi tentunya belum tentu semua pasien atau pelanggan merasa puas, hal ini terlihat dari jumlah kunjungan pasien yang mengalami kenaikan dan penurunan. Adanya fluktuasi jumlah pasien per bulan menunjukkan masih ada persoalan yang harus dibenahi oleh manajemen BPM Martini dalam menjaga kualitas layanannya. Berdasarkan latar belakang di atas dan data yang menunjukan adanya penurunan jumlah kunjungan pasien, membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kebidanan di BPM Martini Boyolali. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dibuat suatu rumusan masalah yaitu: faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien di BPM Martini Boyolali?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pasien di BPM Martini Boyolali. 2. Tujuan Khusus a. Menganalisis hubungan variabel bukti fisik (tangibles) dengan kepuasan pasien pada Pelayanan Kebidanan commit to di user BPM Martini Boyolali.

digilib.uns.ac.id 6 b. Menganalisis hubungan variabel reliabilitas (reliablility) dengan kepuasan pasien pada Pelayanan Kebidanan di BPM Martini Boyolali.. c. Menganalisis hubungan variabel daya tanggap (responsiveness) dengan kepuasan pasien pada Pelayanan Kebidanan di BPM Martini Boyolali.. d. Menganalisis hubungan variabel jaminan (assurance) dengan kepuasan pasien pada Pelayanan Kebidanan di BPM Martini Boyolali. e. Menganalisis hubungan variabel empati (empathy) dengan kepuasan pasien pada Pelayanan Kebidanan di BPM Martini Boyolali. f. Menganalisis secara bersama-sama (simultan) variabel bebas (tangible, reliablility, responsiveness, assurance, dan empathy) ada hubungan dengan kepuasan pasien pada Pelayanan Kebidanan di BPM Martini Boyolali. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian diharapkan dapat memberikan informasi tentang faktorfaktor yang mempengaruhi kepuasan terhadap layanan kebidanan, dengan harapan bidan praktik mandiri dapat merumuskan strategi yang tepat menjaga dan meningkatkan kualitas layanan sehingga pasien merasa puas terhadap layanan yang diberikan.

digilib.uns.ac.id 7 2. Manfaat Praktis a. Bagi Institusi Penelitian ini diharapkan memberikan masukan yang positif bagi institusi kesehatan untuk terus melakukan evaluasi dan memperbaiki kualitas dan mengawasi layanan kesehatan, sehingga pasien atau masyarakat tidak merasa dirugikan. b. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti praktik layanan kebidanan, sehingga ketika menjalankan praktik atau mengelola sebuah layanan kebidanan mampu menjalankan secara profesional sesuai standar aturan.