Identifikasi Tandatangan Digital Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Angger Gusti Zamzany( ) Dosen Pembimbing: Dr. Dwi Ratna Sulistyaningrum, S.Si, M.T.

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara.

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION

IDENTIFIKASI NOMOR POLISI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN SELF ORGANIZING MAPS (SOMS)

IMPLEMENTASI METODE RETINEX UNTUK PENCERAHAN CITRA

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

PENGENALAN BILANGAN ARAB MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

APLIKASI PENGENALAN KARAKTER HURUF HIJAIYAH UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) SKRIPSI

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB II LANDASAN TEORI

PENGATURAN KECERAHAN DAN KONTRAS CITRA SECARA AUTOMATIS DENGAN TEKNIK PEMODELAN HISTOGRAM

Pertemuan 2 Representasi Citra

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN DENGAN DETEKSI TEPI DAN KOEFISIEN KORELASI

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE BACKPROPAGATION ABSTRAK

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Meter Air. Gambar 2.1 Meter Air. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital

PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL

BAB II LANDASAN TEORI

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

BAB III METODE PENELITIAN

SAMPLING DAN KUANTISASI

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

IDENTIFIKASI CITRA BILANGAN DESIMAL 0-9 BERBASIS LEARNING VECTOR QUANTIZATION SECARA REAL TIME

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

PENDETEKSI DAN VERIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE IMAGE DOMAIN SPASIAL. Abstrak

ABSTRAK. Kata kunci : CBIR, GLCM, Histogram, Kuantisasi, Euclidean distance, Normalisasi. v Universitas Kristen Maranatha

EKSTRAKSI CIRI CITRA TELAPAK TANGAN DENGAN ALIHRAGAM GELOMBANG SINGKAT HAAR MENGGUNAKAN PENGENALAN JARAK EUCLIDEAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM IDENTIFIKASI POSISI PELAT NOMOR KENDARAAN SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN HOUGH TRANSFORM

IDENTIFIKASI KEMATANGAN JERUK BERDASARKAN CITRA WARNA RGB DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN SEGMENTASI MULTI KANAL DALAM MENDETEKSI SEL PARASIT PLASMODIUM SP. I Made Agus Wirahadi Putra 1, I Made Satria Wibawa 2 ABSTRAK

DETEKSI NOMINAL MATA UANG DENGAN JARAK EUCLIDEAN DAN KOEFISIEN KORELASI

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

Analisis Distribusi Intensitas RGB Citra Digital untuk Klasifikasi Kualitas Biji Jagung menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2014) 1-6 1

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN DAN PENYORTIRAN KARTU POS BERDASARKAN KODE POS DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

SISTEM BIOMETRIKA IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN MODEL PERCEPTRON

Segmentasi Dan Pelabelan Pada Citra Panoramik Gigi

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

SISTEM PENDETEKSI WAJAH MANUSIA PADA CITRA DIGITAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Prosesor : Intel Core i5-6198du (4 CPUs), ~2.

DAFTAR ISI. BAB 3 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK 3.1 Diagram Alir Utama Kamera Web iii

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat diatas, rumusan masalah yang dapat diambil adalah :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang !! "(!

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. fold Cross Validation, metode Convolutional neural network dari deep learning

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m.

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 4 Pengolahan Titik (2) Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

Citra Digital. Petrus Paryono Erick Kurniawan Esther Wibowo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang revelan dengan penelitian yang akan. antara metode Kohonen Neural Network dengan metode Learning ng Vector

Sesi 3 Operasi Pixel dan Histogram. : M. Miftakul Amin, S. Kom., M. Eng.

ANALISA PENGARUH HISTOGRAM EQUALIZATION TERHADAP KARAKTERISASI STATISTIK TERMAL CITRA TERMOGRAM KANKER PAYUDARA DINI

PENGARUH UJI TUKEY TERHADAP VERIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

Chairunnisa Adhisti Prasetiorini *), R. Rizal Isnanto, dan Achmad Hidayatno. Abstrak. Abstract

Model Citra (bag. 2)

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENGENALAN BUAH MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM dan EUCLIDEAN DISTANCE

Pengolahan citra. Materi 3

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

PERBANDINGAN ANALISIS PENGENALAN HURUF ARAB MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN K-NEAREST NEIGHBOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 1V HASIL SIMULASI DAN ANALISIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM REKOGNISI KARAKTER NUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA PERCEPTRON

SKRIPSI RAYMOND P.H. SIRAIT

SEGMENTASI HURUF TULISAN TANGAN BERSAMBUNG DENGAN VALIDASI JARINGAN SYARAF TIRUAN. Evelyn Evangelista ( )

Transkripsi:

Identifikasi Tandatangan Digital Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Anton Sutrisno 1, Iman Fahruzi 2 Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Batam Parkway St- Batam Centre, Batam, 29461 antonxtrisno@gmail.com Abstract - Nowadays every personal or company transactions involving one or more documents may simply require signature or e-signature as evidence of an event that was signed. The process of verification of the authenticity and validity of a signature is usually done manually. This study to ensure digital signature is verified and authentic. The process of identification of a digital signature is done in several stages, First step is preprocessing stage (histogram, greyscale, imagestatistic), and next step is digital signature will be processed by the neural network Backpropagation to be identified. In this study samples for testing can be divided into three variations of the sample, signature with colored background and black ink signature, the signature white background and black ink and the last one signature colored background and white paper with black ink signatures. Based on the results of tests on 925 samples, System successfully identified 89.36%. Keywords: digital signature, histogram, equalization histogram, backpropagation Intisari - Saat ini setiap transaksi personal maupun perusahaan yang melibatkan satu atau lebih dokumen bisa dipastikan memerlukan tandan tangan sebagai bukti tentang suatu peristiwa yang ditandantangani. Proses verifikasi keaslian dan kebenaran sebuah tanda tangan biasanya dilakukan secara manual dengan menggunakan mata. Penelitian ini membuat proses verifikasi keaslian tanda tangan menjadi lebih terjamin. Proses identifikasi tanda tangan digital dilakukan dalam beberapa tahap, diantaranya tahap preprocessing(histogram, greyscale, imagestatistic), selanjutnya citra tanda tangan digital akan diolah oleh jaringan syaraf tiruan Backpropagation untuk diidentifikasi. Pada penelitian ini sampel untuk pengujian dibedakan menjadi tiga variasi sampel, diantaranya tanda tangan dengan kertas berwarna dan tinta tanda tangan hitam, tanda tangan kertas putih dan tinta hitam dan yang terakhir pengujian tanda tangan kertas berwarna dan kertas putih dengan tanda tangan tinta hitam. Berdasarkan hasil pengujian pada 925 sampel, sistem secara akurat mengidentifikasi tanda tangan digital secara keseluruhan sebesar 89.36%. Kata kunci: tanda tangan, ekualisasi histogram, histogram, greyscale, backpropagation. I. PENDAHULUAN Tanda tangan merupakan salah satu ciri khusus dari seseorang yang digunakan sebagai validasi suatu berkas, dokumen atau file tertentu. bantuan mata sebagai panca indera. Pada sistem offline tanda tangan yang telah dituliskan pada kertas akan ditangkap menggunakan kamera atau scanner. Pada penelitian, penulis melakukan beberapa pendekatan untuk menghasikan citra tanda tangan yang dikenali menggunakan jaringan syaraf tiruan Backpropagation. Tahapan pengolahan citra tanda tangan antara lain, diantaranya teknik ekualisasi histogram untuk meratakan penyebaran piksel dan merubah citra ke bentuk greyscale sebelum diolah menggunakan Backpropagation. II. BAHAN DAN METODE A. Citra Gray Adalah citra digital yang hanya memiliki satu nilai kanal pada tiap pikselnya, biasanya digunakan untuk menunjukan tingkat intensitas. Dalam citra 161

gray, sebuah piksel diwakili dengan suatu nilai intensitas citra dengan rentang nilai dari 0 sampai 255 dimana 0 mewakili intensitas minimum (gelap) dan 255 mewakili intensitas maksimum (terang) [0]. Untuk mendapatkan citra grayscale digunakan rumus: f(x, y) = α. R + β. G + γ. B (1) Dengan f(x,y) merupakan nilai keabuan pada suatu koordinat tertentu yang diperoleh dengan pengaturan komposisi warna dari merah (R = red), hijau (G = green) dan biru (B = blue) dengan nilai parameter α, β dan γ. Dimana pada umumnya nilai parameter α, β dan γ yaitu 0.33 atau bisa saja diberikan nilai lain pada ketiga parameter tersebut asalkan jumlah total ketiga nilai tersebut adalah 1 [0]. B. Histogram Histogram dari sebuah citra adalah sekumpulan munculnya angka kejadian tingkat keabuan suatu citra terhadap nilai tingkat keabuan. Bila x menyatakan tingkat keabuan suatu citra, maka probabilitas dari x dapat dinyatakan dengan [0]: P(x) = Dengan x= 0,, L-1 Banyaknya titik titik yang memiliki tingkat keabuan x Total banyaknya titik pada daerah suatu citra 1 2 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 6 6 5 Gambar 1 Citra berukuran 5x5 (2) Pada Gambar 1 dapat dilihat nilai keabuan sebuah citra dengan ukuran 5x5. Pada Gambar 2 terdapat gambar histogram dari Gambar 1. 20 0 Histogram 1 1 0 0 1 3 19 1 2 3 4 5 6 7 Kemunculan Gambar 2 Histogram citra pada Gambar 2.1 C. Ekualisasi Histogram (Histogram Equalization) Teknik ini melakukan distribusi ulang dari histogram awalnya. Sehingga histogram hasilnya akan akan lebih menyebar (spreading). Cara mendistribusi ulang nilai histogram yaitu dengan pemetaan ulang histogram awal menjadi nilai piksel yang baru dengan persamaan: n(g) = max (0, round [(L 1) c(g) N ] 1) (3) Dengan n(g) adalah nilai piksel baru, N adalah banyak piksel pada citra (contoh: citra ukuran 5x5, maka N = 25), g adalah nilai gray level awal yang nilainya dari 1,, L-1 ( L menyatakan nilai gray level maksimum), c(g) menyatakan banyaknya piksel yang memiliki nilai yang sama dengan g atau kurang atau secara matematis dapat ditulis sebagai berikut[0]: g c(g) = i=1 h(i), g = 1,2,, L 1 (4) Dengan h(*) menyatakan histogram awal. Pada Gambar 2.3 (a) nilai keabuan awal dan Gambar 3 (b) adalah hasil penyeragaman piksel menggunakan ekualisasi histogram. Sedangkan pada Gambar 4 adalah tampilan histogram citra 4 (b). 1 2 7 7 7 0 1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 6 6 5 2 7 2 2 1 (a) (b) Gambar 3 Citra histogram ukuran 5x5 20 0 Histogram 1 2 3 0 0 1 0 19 0 1 2 3 4 5 6 7 Kemunculan Gambar 4 Hasil ekualisasi histogram Gambar 2.1 III. SISTEM IDENTIFIKASI A. Cara Kerja Sistem Secara garis besar cara kerja sistem seperti terlihat pada Gambar 3.1 dibawah ini. 162

Mulai A Masukan nilai histogram ke sistem pengolahan citra dapat dilihat pada diagram alir 6 dibawah ini. Mulai Ada tanda tangan? Ya Tangkap gambar tanda tangan dengan kamera Simpan gambar tanda tangan Tidak Pengenalan dan pembelajaran pola dengan JST Backpropagation Pengambilan keputusan pengenalan dengan JST Backpropagation Memuat citra tandatangan HistogramEqualization filterhistogram = new HistogramEqualization(); filterhistogram.applyinplace(); Grayscale.CommonAlgorithms.RMY.Apply(); Buka dan masukan gambar tanda tangan yang telah tersimpan Ya Tanda tangan dikenali? Tidak ImageStatistics Histogram Equalization dan Smoothing Grayscaling A Tampilkan hasil pengenalan pada GUI Selesai Tampilkan tulisan pola tidak dikenali pada GUI Gambar 5. Diagram alir cara kerja sistem Cara kerja sistem berdasarkan diagram alir 5 adalah sebagai berikut: Kamera menangkap gambar tanda tangan pada kertas HVS dan menyimpannya dalam format *.jpg. Gambar yang disimpan akan dimuat kembali ke sistem guna pemprosesan awal yaitu histogram equalization dan smoothing untuk menaikan kontras dan meratakan piksel gambar. Pada tahap grayscaling gambar akan dirubah menjadi keabuan dan data numerik tingkat keabuannya akan dijadikan data masukan sistem untuk proses pembelajaran dan pengenalan. Sistem akan menjalankan proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran jaringan syaraf tiruan backpropagation. Proses selanjutnya adalah pengenalan pola tanda tangan yang telah diajarkan dan juga pengenalan tanda tangan yang belum pernah diajarkan untuk mengetahui kinerja dari sistem. Pada tahap akhir sistem akan menampilkan pola tanda tangan pada tampilan GUI. B. Pengolahan Citra Tanda tangan Proses pengolahan citra tanda tangan dilakukan dengan menggunakan library Aforge.Net framework. Tahapan proses Selesai Gambar 6 Diagram alir pengolahan citra dengan Aforge.net framework Berdasarkan diagram alir pada Gambar 6 maka akan dibahas proses pengolahan citra tanda tangan tujuannya adalah untuk memudahkan pengambilan ciri-ciri khusus dari citra tersebut. Filter HistogramEqualization untuk meratakan penyebaran piksel dan menajamkan citra asli. Setelah itu citra diubah menjadi citra abu-abu menggunakan filter Grayscale.CommonAlgorithm.RMY. Gambar pengolahan citra dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 Proses pengolahan citra Pada Gambar 7 (a) merupakan citra asli dan 7 (b) merupakan bentuk abu-abunya. Pengubahan citra asli menjadi citra hasil ekualisasi histogram dapat dilihat pada Gambar 7 (c) dan tampilan citra abuabunya dapat dilihat pada Gambar 7 (d). Terlihat setelah melalui proses ekualisasi histogram citra menjadi lebih tajam. C. Ekstraksi Ciri Setelah menjadi citra abu-abu maka akan diambil nilai histogram keabuannya. 163

(a) (b) (c) Gambar 8 Histogram citra abu-abu Tampilan histogram dari citra abu-abu Gambar 8 (b) dapat dilihat pada gambar 8 (a). Sedangkan tampilan histogram dari citra abu-abu Gambar 8 (d) dapat dilihat pada Gambar 8 (b). Karena nilai keabuannya terlalu besar maka dilakukan proses penghalusan nilai keabuannya sehingga nilai keabuannya mengecil. Tampilan hasil histogram Gambar 8 (b) setelah melalui proses penghalusan dapat dilihat pada Gambar 8 (c). Pengambilan data dilakukan pada 2 orang responden dengan menuliskan tanda tangan pada kertas yang telah disediakan. Beberapa tanda tangan akan dilatihkan ke sistem dan, selanjutnya data tanda tangan yang telah dilatihkan akan digunakan untuk mencoba kehandalan sistem juga ditambah lagi dengan beberapa contoh tanda tangan untuk pengetesan. IV. HASIL PENELITIAN A. Hasil pengolahan Citra Tanda tangan Pada bab ini akan ditampilkan hasil pengolahan citra pada tanda tangan dan dari hasil ini akan diambil nilai histogram tingkat keabuannya. Nilai histogram ini yang akan dijadikan ciri khusus sebuah tanda tangan. citra abu-abunya dapat dilihat pada Gambar 4.1 (d). Bentuk histogram Gambar 4.1 (b) dapat dilihat pada gambar 9 (e), sedangkan Gambar 9 (f) menunjukan tampilan histogram setelah melalui proses smoothing. Bentuk histogram Gambar 9 (d) dapat dilihat pada gambar 9 (g), sedangkan Gambar 9 (h) menunjukan tampilan histogram setelah melalui proses smoothing. Gambar 10 Tanda tangan pada kertas warna biru Pada Gambar 10 (a) merupakan citra tanda tangan pada kertas dengan latar warna biru, sedangkan Gambar 10 (b) gray filter. Gambar 10 (c) adalah Gambar 10 (a) yang telah melalui proses ekualisasi dapat dilihat pada Gambar 10 (d). Bentuk histogram Gambar 10 (b) dapat dilihat pada Gambar 10 (e), sedangkan Gambar 10 histogram Gambar 10 (d) dapat dilihat pada Gambar 10 (g), sedangkan Gambar 10 (h) menunjukan tampilan histogram Gambar 9 Tanda tangan pada kertas warna putih Pada Gambar 9 (a) merupakan citra tanda tangan pada kertas putih, sedangkan Gambar 9 (b) merupakan citra yang telah melalui proses gray filter. Gambar 9 (c) adalah Gambar 9 (a) yang telah melalui proses ekualisasi histogram dan bentuk 164 Gambar 11 Tanda tangan pada kertas warna hijau Pada Gambar 11 (a) merupakan citra tanda tangan pada kertas dengan latar warna hijau, sedangkan Gambar 11 (b)

gray filter. Gambar 11 (c) adalah Gambar 11 (a) yang telah melalui proses ekualisasi dapat dilihat pada Gambar 11 (d). Bentuk histogram Gambar 11 (b) dapat dilihat pada Gambar 11 (e), sedangkan Gambar 11 histogram Gambar 11 (d) dapat dilihat pada Gambar 11 (g), sedangkan Gambar 11 (h) menunjukan tampilan histogram gray filter. Gambar 13 (c) adalah Gambar 13 (a) yang telah melalui proses ekualisasi dapat dilihat pada Gambar 13 (d). Bentuk histogram Gambar 13 (b) dapat dilihat pada Gambar 13 (e), sedangkan Gambar 13 histogram Gambar 13 (d) dapat dilihat pada Gambar 13 (g), sedangkan Gambar 13 (h) menunjukan tampilan histogram Gambar 12 Tanda tangan pada kertas warna kuning Pada Gambar 12 (a) merupakan citra tanda tangan pada kertas dengan latar warna kuning, sedangkan Gambar 12 (b) gray filter. Gambar 12 (c) adalah Gambar 12 (a) yang telah melalui proses ekualisasi dapat dilihat pada Gambar 12 (d). Bentuk histogram Gambar 12 (b) dapat dilihat pada Gambar 12 (e), sedangkan Gambar 12 histogram Gambar 12 (d) dapat dilihat pada Gambar 12 (g), sedangkan Gambar 12 (h) menunjukan tampilan histogram Gambar 14 Tanda tangan pada kertas warna oranye Pada Gambar 14 (a) merupakan citra tanda tangan pada kertas dengan latar warna oranye, sedangkan Gambar 14 (b) gray filter. Gambar 14 (c) adalah Gambar 14 (a) yang telah melalui proses ekualisasi dapat dilihat pada Gambar 14 (d). Bentuk histogram Gambar 14 (b) dapat dilihat pada Gambar 14 (e), sedangkan Gambar 14 histogram Gambar 14 (d) dapat dilihat pada Gambar 14 (g), sedangkan Gambar 14 (h) menunjukan tampilan histogram Gambar 13 Tanda tangan pada kertas warna merah Pada Gambar 13 (a) merupakan citra tanda tangan pada kertas dengan latar warna merah, sedangkan Gambar 13 (b) 165 Gambar 15 Tanda pada kertas warna ungu Pada Gambar 15 (a) merupakan citra tanda tangan pada kertas dengan latar warna

ungu, sedangkan Gambar 15 (b) gray filter. Gambar 15 (c) adalah Gambar 15 (a) yang telah melalui proses ekualisasi dapat dilihat pada Gambar 15 (d). Bentuk histogram Gambar 15 (b) dapat dilihat pada Gambar 15 (e), sedangkan Gambar 15 histogram Gambar 15 (d) dapat dilihat pada Gambar 15 (g), sedangkan Gambar 15 (h) menunjukan tampilan histogram B. Data hasil proses pembelajaran dan pengujian Terdapat tiga tahap pengujian masingmasing terdiri dari tanda tangan dengan kertas berwarna dan tinta tanda tangan hitam, tanda tangan kertas putih dan tinta hitam dan yang terakhir pengujian tanda tangan kertas berwarna dan kertas putih dengan tanda tangan tinta hitam. TABEL I DATA HASIL PENGUJIAN 1 (TANDA TANGAN DENGAN KERTAS BERWARNA DAN TINTA TANDA TANGAN HITAM) No. N N hiden hiden belajar tes layer 1 layer 2 Lama belajar Iterasi Hasil 1 60 480 200 160 3 menit 40 detik 777 100% 2 240 480 200 180 5 menit 12 detik 251 50% 3 60 480 170 150 5 menit 14 detik 791 100% 4 60 480 130 160 3 menit 1 detik 928 100% 5 60 480 100 90 2 menit 10 detik 900 100% 6 60 480 80 60 1 menit 53 detik 1054 100% 7 60 480 50 40 1 menit 14 detik 1176 100% 8 60 480 20 20 1 menit 14 detik 2258 100% 9 60 480 10 10 2 menit 11 detik 4385 100% 10 60 480 5 5 4 menit 24 detik 8026 100% 11 60 480 3 2 20 menit 49 detik 20441 100% 12 96 480 100 60 2 menit 36 detik 836 100% 13 120 480 100 110 2 menit 31 detik 505 100% 14 180 480 130 120 4 menit 28 detik 453 100% 15 216 480 200 200 7 menit 19 detik 368 100% Pada data kedua pembelajaran Tabel I terdapat keakuratan pendeteksian mencapai 50% hal ini dikarenakan sampel tanda tangan yang diajarkan terlalu banyak. Pada data kesebelas terlihat nilai sampel yang diajarkan sebanyak 60 tanda tangan dengan nilai lapisan tersembunyi yang pertama adalah 3 dan nilai lapisan tersembunyi yang kedua adalah 2 dengan lama pembelajaran 20 menit dan 49 detik bisa mencapai keakuratan hingga 100%. Pada data pecobaan ketujuh dapat dilihat lama pembelajaran 1 menit dan 14 detik dengan jumlah iterasi 1176 dapat mencapai keakuratan hingga 100%. Total keakuratan dalam mendeteksi tanda tangan pada percobaan Tabel I mencapai 96.67%. TABEL II DATA HASIL PENGUJIAN 2 (TANDA TANGAN KERTAS PUTIH DAN TINTA HITAM) No. N N hiden hiden belajar tes layer 1 layer 2 Lama belajar Iterasi Hasil % 1 20 445 140 130 1 menit 32 detik 1610 82.02 2 40 445 140 130 2 menit 56 detik 1514 77.08 3 40 445 200 180 2 menit 57 detik 951 76.40 4 30 445 200 180 2 menit 58 detik 1214 75.50 5 30 445 180 160 2 menit 46 detik 1126 75.53 6 30 445 180 160 3 menit 3 detik 1470 86.29 7 50 445 190 180 7 menit 8 detik 1801 50.56 166

No. N N hiden hiden belajar tes layer 1 layer 2 Lama belajar Iterasi Hasil % 8 30 445 190 180 2 menit 45 detik 1225 87.87 9 34 445 200 200 3 menit 38 detik 1314 87.64 10 40 445 210 220 5 menit 13 detik 1477 85.62 11 30 445 210 190 3 menit 19 detik 1198 87.20 12 20 445 170 160 2 menit 11 detik 1612 82.25 13 26 445 130 90 3 menit 18 detik 3025 83.37 14 36 445 100 80 2 menit 0 detik 1450 88.54 15 32 445 110 105 1 menit 44 detik 1276 86.52 Berdasarkan percobaan pada Tabel II keakuratan pendeteksian terendah yaitu 50.56% terdapat pada data percobaan ketujuh dimana dengan 50 sampel pembelajaran dengan nilai lapisan tersembunyi pertama 190 dan lapisan tersembunyi kedua 180 dengan lama proses pembelajaran selama 7 menit dan 8 detik. Sedangkan nilai keakuratan pendeteksian tertinggi yaitu 88.54% terdapat pada percobaan keempat belas dengan 36 sampel pembelajaran dan lama pembelajaran 2 menit. Proses pembelajaran tercepat yaitu 1 menit 32 detik dengan keakuratan 82.02% terdpat pada data percobaan pertama dengan sampel yang diajarkan yaitu 20 sampel tanda tangan. Secara keseluruhan total keakuratan pengenalan tanda tangan pada percobaan Tabel II mencapai 80.83%. TABEL III DATA HASIL PENGUJIAN 3(PENGUJIAN TANDA TANGAN KERTAS BERWARNA DAN KERTAS PUTIH DENGAN TANDA TANGAN TINTA HITAM) No. N N hiden hiden belajar tes layer 1 layer 2 Lama belajar Iterasi Hasil 1 50 925 200 180 3 menit 11 detik 821 88.54% 2 52 925 200 180 3 menit 35 detik 896 93.41% 3 52 925 150 180 3 menit 18 detik 933 93.51% 4 60 925 120 200 3 menit 7 detik 963 91.57% 5 53 925 160 160 2 menit 48 detik 846 94.59% 6 40 925 120 90 1 menit 56 detik 1235 94.38% 7 28 925 170 160 2 menit 35 detik 1432 85.95% 8 34 925 200 210 3 menit 18 detik 1188 83.68% 9 46 925 100 75 1 menit 57 detik 1381 93.95% 10 30 925 100 160 1 menit 54 detik 1349 82.38% 11 22 925 100 130 1 menit 25 detik 1627 92.22% 12 42 925 210 160 3 menit 19 detik 949 95.89% 13 34 925 200 220 4 menit 13 detik 1419 89.95% 14 12 925 120 190 3 menit 12 detik 2334 88.86% 15 14 925 170 200 2 menit 10 detik 1986 89.73% Berdasarkan percobaan pada Tabel III keakuratan pendeteksian terendah yaitu 82.38% terdapat pada data percobaan kesepuluh dimana dengan 30 sampel pembelajaran dengan nilai lapisan tersembunyi pertama 100 dan lapisan tersembunyi kedua 160 dengan lama proses pembelajaran selama 1 menit dan 54 detik. Sedangkan nilai keakuratan pendeteksian tertinggi yaitu 95.89% terdapat pada percobaan kedua belas dengan 42 sampel pembelajaran dan lama pembelajaran 3 menit 19 detik. Proses pembelajaran tercepat yaitu 1 menit 25 detik dengan keakuratan 92.22% terdapat pada data percobaan kesebelas dengan sampel yang diajarkan yaitu 22 sampel tanda tangan. Secara keseluruhan total keakuratan pengenalan tanda tangan pada percobaan Tabel III mencapai 90.57%. 167

V. KESIMPULAN 1. Dari semua hasil percobaan dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata pengenalan terhadap tanda tangan yang diujikan mencapai 89.36%. 2. Berdasarkan pengujian pada tiga variasi sampel, sistem mampu mengidentifikasi lebih baik pada sampel dengan latar belakang berwarna. REFERENSI [1] Rahul Dubey dan Dheeraj Agrawal, Offline Signature Recognition using Hough Transformand Neural Network, IJESRT, 2013. [2] Ismail A. Ismail dkk, Signature Recognition using Multi Scale Fourier Descriptor And Wavelet Transform, IJCSIS, 2010, Vol. 7, No. 3. [3] Difla Yustisia Qur ani dan Safrina Rosmalinda, Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization Untuk Aplikasi Pengenalan Tanda tangan, SNATI, Yogyakarta, 2010. [4] I.K.G.D. Putra, Pengolahan Citra Digital, Edisi Pertama. Yogyakarta: ANDI, 2010. [5] I.K.G.D. Putra, Sistem Biometrika, Edisi Pertama. Yogyakarta: ANDI, 2009. 168