BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan UU No 32 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, pemerintah daerah diwajibkan untuk menyusun laporan pertanggungjawaban. Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dengan menyampaikan laporan laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang merupakan upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara tersebut diatur dalam UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 17 tahun 2003 menyatakan dalam pasal 32 bahwa bentuk dan isi dari laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara maupun Daerah disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan. Tidak hanya pada sektor swasta, pada sektor pemerintahan pun terdapat standar akuntansi yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pencatatan, yaitu Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Standar akuntansi pemerintahan adalah prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Standar Akuntansi Pemerintahan diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 tahun 2010 yang mengatur penerapan standar akuntansi berbasis akrual. Peraturan 1
Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tersebut menggantikan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005. Pada PP 71 tahun 2010 tersebut menyajikan standar akuntansi yang berisikan penyajian laporan keuangan hingga bagaimana cara untuk mengakui dan mengukur akun yang ada dalam laporan keuangan pemerintah. Akuntansi basis akrual merupakan basis akuntansi dimana transaksi ekonomi dan peristiwa lainnya diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Dinas Pendidikan Yogyakarta merupakan aparat pemerintah yang melaksanakan urusan pemerintah di bidang pendidikan. Pada dinas pendidikan, persediaan ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintahan serta pelayanan kepada masyarakat khususnya di bidang pendidikan.dalam melakukan pencatatan akuntansi pada instansi pemerintahan, persediaan merupakan bagian penting yang digunakan untuk kegiatan operasional pemerintah dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat. Persediaan merupakan aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan dalam rangka pelayanan pada masyarakat. Tanpa adanya persediaan, instansi pemerintahan akan sangat sulit melayani masyarakat yang dari segi wilayahnya sendiri sudah sangatlah luas. Selain itu tanpa adanya persediaan aktivitas instansi pada 2
pemerintahan itu sendiri akan sangat terganggu, karena persediaan itu sendiri juga meliputi barang yang mendukung aktivitas administrasi dan kantor seperti alat tulis kantor. Mengelola persediaan dengan baik bukanlah hal yang mudah, mengingat jumlah persediaan pada instansi tersebut cukup banyak. Dalam pengelolaan persediaan yang tepat juga merupakan hal yang perlu diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan dalam menentukan keputusan yang diambil oleh pegawai instansi pemerintah tersebut. Persediaan yang terlalu banyak menyebabkan terjadinya penumpukan barang di gudang yang mengakibatkan kerusakan pada persediaan sehingga menyebabkan kerugian, tetapi apabila persediaan terlalu sedikit mengakibatkan risiko terjadinya kekurangan persediaan sehingga akan menghambat kinerja instansi pemerintah tersebut. Oleh karena itu, pengelolaan persediaan perlu dilakukan dengan baik mengacu pada PSAP Nomor 05 tentang akuntansi persediaan yang terdapat pada PP 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dari uraian di atas, penulis berkeinginan mengetahui bagaimana kah perlakuan akuntansi persediaan pada Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, untuk itu penulis tertarik untuk mengambil judul, Perlakuan Akuntansi Persediaan pada Dinas Pendidikan Yogyakarta. 3
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan dengan latar belakang tersebut, masalah utama yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah Apakah perlakuan akuntansi persediaan pada Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta sudah sesuai dengan PSAP Nomor 05 pada Peraturan Pemerintah 71 tahun 2010. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perlakuan akuntansi persediaan pada Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: A. Bagi Penulis Memahami perlakuanakuntansi persediaan pada Dinas Pendidikan Yogyakarta dan dapat mengaplikasikan ilmu akuntansi pemerintah yang telah dipelajari selama menempuh perkuliahan. B. Bagi Instansi Pemerintahan Sebagai bahan pertimbangan dalam setiap pengambilan keputusan bagi instansi yang terkait. C. Bagi Pihak Lain Sebagai gambaran tentang akuntansi persediaan pada instansi pemerintah serta sebagai acuan bagi peneliti yang lain apabila ingin melakukan penelitian yang sama dan sebagai ilmu pengetahuan bagi pembaca. 4
1.5 Sistematika Penulisan Skema penulisan ini terdiri dari empat bab, dimana masingmasing bab dibagi atas sub-sub bab. Secara garis besar, skema penulisan adalah sebagai berikut: A. Bab I Pendahuluan Bab ini berisi tentang: Latar Belakang Masalah: Bagian ini memuat informasi mengenai hal yang mendasari pengambilan topik TA. Hal ini mencakup alasan dipilihnya topik yang menjadi ide dasar penulisan. 1. Rumusan Masalah: Bagian ini merupakan intisari dari masalah yang mendasari pengambilan topik TA. 2. Tujuan Penulisan: Bagian ini berisi tujuan mahasiswa melakukan penulisan yang mencakup hal-hal teknis penulisan TA. 3. Kerangka Penulisan: Bagian ini menjelaskan kerangka pikir penulisan secara umum yang akan ditulis, dapat disertai dengan suatu bagan/skema alur pikir TA. B. Bab II Gambaran Umum Penulisan Bab II dapat dirinci sebagai berikut: 1. Kondisi Umum (state of the art)/deskripsi Topik Penulisan: Bagian ini menjelaskan secara detail mengenai aktivitas umum dari topik penulisan. Termasuk di dalamnya adalah kondisi terkini dari topik penulisan. 5
2. Tinjauan Pustaka/Kajian Sebelumnya: Bagian ini merangkum secara umum tentang tulisan ilmiah yang terkait dengan topik penulisan. 3. Jenis dan atau Sumber Data: Bagian ini menjelaskan secara rinci jenis data yang digunakan dalam penulisan. C. Bab III Analisis dan Pembahasan Bab III tentang Analisis dan Pembahasan TA dapat berisi tentang: 1. Analisis (deskripsi dan inferensi); Bagian ini mencakup seluruh analisis dalam TA, termasuk di dalamnya berisi tabel dan grafik hasil analisis. Analisis dalam TA diharapkan akan memuat unsur analisis deskripsi dan inferensi mengacu pada topik penulisan. 2. Interpretasi dan Pembahasan: Bagian ini berisi pembahasan mengenai hasil analisis yang didapatkan. Dalam hal ini mahasiswa diharapkan untuk mampu menginterpretasikan hasil analisis secara sistematik. Bab III dapat dibagi lagi menjadi beberapa sub bab sesuai dengan analisis secara sistematik yang diperlukan. D. Bab IV Kesimpulan dan Saran Kesimpulan dan saran merupakan bab terakhir dari bagian inti TA. Bagian ini merangkum hal yang menjadi pokok bahasan dalam TA, sedangkan saran bersifat tentatif yaitu dapat dimunculkan apabila mahasiswa mampu memberikan saran ataupun rekomendasi berdasarkan kesimpulan penulisan. 6