31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan crossectional yaitu penelitian non-eksperimental dalam rangka mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek yang berupa penyakit atau kesehatan tertentu, dengan model pendekatan point time (Pratiknya, 2008). Pengumpulan data digunakan instrumen yang berbentuk kuesioner dan Check list Kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden dan interviewer tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2002). B. Etika Penelitian Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting, karena berhubungan dengan manusia secara langsung. Etika yang perlu dan harus diterapkan adalah: 1. Lembar persetujuan (Informed Consent) Setelah menemukan responden, peneliti menerankan tujuan dan maksud penelitian dan menanyakan secara lisan kesediaannya untuk menjadi responden penelitian. Setelah responden bersedia, peneliti 31
32 memberikan lembar persetujuan yang harus ditandatangani oleh responden tersebut. 2. Tanpa nama (Anonimity) Merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan cara tidak memberikan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menandakan kode pada lembar pengumpulan data. 2. Kerahasiaan (Confidientiality) Menjaga kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. C. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2010 di Desa Tipar kecamatan Rawalo kabupaten Banyumas. D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi (universe) adalah keseluruhan unit analisis yang karakteristiknya akan diduga (Sabri & Hastono, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah warga desa Tipar, baik laki-laki maupun perempuan yang berusia 30-60 tahun.
33 2. Sampel Sampel adalah sebagian populasi yang ciri-cirinya dapat diselidiki atau diukur. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang memenuhi kriteria yang dipilih dengan metode purposive sampling dimana peneliti memilih responden berdasarkan kepada pertimbangan subyektifnya, bahwa responden tersebut dapat memberikan informasi yang memadai untuk menjawab pertanyaan peneliti (Sastroasmoro & Ismael, 2002). Pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan metode purposive sampling, yaitu setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus formula lamenshow: n = = = = d 2 0,1 2 Z P( 1 P) N 2 ( N 1) + Z P( 1 P) 2 2 1,96 0,5( 1 0,5) 1861 2 ( 1861 1) + 1,96 0,5( 1 0,5) 3,8416 0,5 0,5 1861 0,01 1860 + 3,8416 0.5 0,5 3,8416 0,25 1861 0,01 1860 + 3,8416 0,25 1787,304 = = 91, 37 19,5604 = ±92 Jadi jumlah sampel yang di gunakan adalah 92
34 Keterangan: N : besar populasi (populasi usia 30-60 tahun) sebanyak 1861 n : besar sampel Z : penyimpangan dengan dengan kepercayaan sebesar 95% (Z=1,96) P : proporsi variabel yang dikehendaki P = 0,5 d : derajat ketepatan yang diinginkan = 0,1 Dalam penelitian ini dipilih sampel yang memiliki kriteria sebagai berikut : Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian pada populasi target dan populasi terjangkau (Sastroasmoro & Ismael, 2002:41). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : 1. Responden yang bertempat tinggal di desa Tipar kecamatan Rawalo 2. Responden berjenis kelamin laki laki dan perempuan 3. Berusia 30 60 tahun 4. Mengkonsumsi garam. 5. Normotensi dan hipertensi 6. Bersedia menjadi responden 7. Tidak menderita penyakit diabetes mellitus, gagal ginjal, gagal jantung atau penyakit metabolik lainnya. Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi penelitian ini adalah: 1. Orang yanng bertempat tinggal di luar desa Tipar Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas. 2. Orang yang berusia < 30 tahun dan > 60 tahun.
35 3. Tidak bersedia menjadi responden E. Variabel penelitian Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau keturunan yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu. Variabel dalam penelitian ini adalah: 1.Variabel bebas : Kebiasaan konsumsi garam: frekuensi konsumsi garam, jumlah konsumsi garam dan usia 2.Variabel terikat : Tekanan darah. F. Definisi Operasional Tabel 3.1 Variabel Variabel bebas: Definisi Operasional Definisi Operasional Alat ukur Cara mengukur Hasil ukur Skala Kebiasaan konsumsi garam: - Frekuensi konsumsi garam Frekuensi konsumsi garam adalah rangkaian/ke kerapan waktu/keseri ngan dalam mengkonsum si garam dan makanan yang Kuesio ner Wawanca ra 1. Rendah (jika responden memiliki skor 15-44) 2. Sedang (jika responden memiliki skor 45-55) 3. Tinggi Ordinal
36 - Jumlah konsumsi garam mengandung natrium. Jumlah konsumsi garam adalah perhitungan prediksi konsumsi natrium persatuan ukuran rumah tangga dikonversi kan berdasarkan tabel kandungan natrium. Kuesio ner Wawanca ra (jika responden memiliki skor 56-75) (Arikunto,20 02) 1. Rendah: < 1500 mg/hr. 2. Normal: 1.500-2400 mg/hr. 3. Tinggi > 2400 mg/hr Ordinal Usia Usia merupakan umur biologis dihitung dari sejak lahir Kuesio ner Wawanca ra. 1. 30-39. 2. 40-49. 3. 50-60 Ordinal Variable terikat: Tekanan darah Suatu kondisi Tekanan darah pada responden yang ditunjukkan melalui besarnya angka sistolik (angka atas) dan diastolik (angka bawah) pada pengukuran Tensi meter dan stetosk op Pengukur an tekanan darah 1.Normal: 100-139/80-89 mmhg. 2.Hipertensi: 140->180/90- >110 mmhg.. Nominal
37 tekanan darah dalam mmhg. G. Kisi - Kisi Kuesioner Pertanyaan pertanyaan pada kuesioner ini digunakan untuk mengidentifikasi perilaku kebiasaan konsumsi garam, makanan tinggi natrium dan rata-rata jumlah konsumsi garam perhari pada setiap responden Seleksi pertanyaan untuk versi pertanyaan terkait dengan konsumsi garam dibagi ke dalam 2 pendekatan: 1. Perilaku umum berhubungan dengan konsumsi garam dan identifikasi jenis makanan yang biasa dikonsumsi dengan asupan natrium tinggi. 2. Pertanyaan observasional rata-rata konsumsi natrium perhari tiap responden. Kuesioner terkait dengan kebiasaan konsumsi garam dan identifikasi asupan makanan tinggi natrium berjumlah 15 pertanyaan dengan 5 pilihan jawaban. Skor jawaban masing-masing pertanyaan memiliki rentang antara 1 5, skor yang lebih tinggi menunjukkan penggunaan konsumsi garam/natrium paling tinggi (Modifikasi kueioner dari penelitian Kim et al., 2007). Untuk pertanyaan observasional rata-rata konsumsi natrium perhari pada tiap-tiap responden, peneliti memberikan lembar observasional kepada responden untuk menulis makanan apa saja yang dikonsumsi setiap harinya selama 7 hari beserta takaran ukuran rumah tangga. Ditulis dari hari pertama peneliti memberikan lembar observasi. Kemudian peneliti mengecek jika sudah 3 atau 4 hari, kemudian peneliti mengambil lembar observasional pada
38 hari ke-8. Setelah itu dihitung jumlah kandungan natrium selama 1 minggu dan dicari rata-rata perharinya. H. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2005). Instrumen yang digunakan adalah : 1. Tensimeter dan stetoskop Digunakan untuk mengetahui besarnya tekanan darah responden. Alat pengukur tekanan darah yang digunakan untuk penelitian ini adalah tensimeter merkuri/air raksa. Untuk alat tekanan darah yang direkomendasikan setelah uji standar validasi adalah teknik oskilometrik untuk jenis yang otomatis dan untuk jenis non-otomatis yang direkomendasikan adalah tipe spigmomanomater merkuru/air raksa dan spegmomanometer aneroid. Akan tetapi untuk jenis spygmomanometer aneroid kelemahannya adalah tidak dapat memelihara kestabilan dari waktu ke waktu, sehingga harus melakukan kalibrasi secara berkala. Oleh karena itu peneliti menggunakan tensimeter jenis air raksa (Thomas G., et al., 2005). Perengukuran tekanan darah dilakukan oleh peneliti pada saat penelitian berlangsung. 2. Timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan. Digunakan untuk mengukur berat badan dan tinggi badan responden. Untuk mengidentifikasi Indeks Masa Tubuh (IMT) Responden. Rumus yang digunakan untuk menentukan IMT adalah: IMT : Berat Badan (kg)
39 Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m) 3. Kuesioner Kuesioner ini berisi berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kebiasaan konsumsi garam yang meliputi frekuensi konsumsi garam/makanan yang mengandung natrium tinggi dan jumlah konsumsi garam. 4. Lembar observasional Lembar observasional ini ditujukan untuk mencatat makanan apa saja yang dikonsumsi oleh responden tiap harinya dan takaran rumah tangga selama 1 minggu. I. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Salah satu instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel maka kuesioner tersebut harus diuji validitas dan reliabilitas. Pelaksanaan uji validitas dan reliabilitas dilaksanakan pada responden yang tidak menjadi sampel dalam penelitian. Uji validitas didefinisikan sebagai ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang diukur. Sedangkan uji reliabilitas adalah untuk mengetahui reliabel atau tidaknya suatu angket atau kuesioner (Riwidikdo, 2009).
40 Untuk uji validitas dan reliabilitas menggunakan program SPSS. Uji validitas mengguakan teknik korelasi pearson product moment. Item soal pada kuesioner dikatakan valid apabila r hitung > r tabel. Untuk uji reliabilitas menggunakan uji alpha cronbach. Jika r alpha positif dan r hitung minimal 0,7, maka pertanyaan tersebut dikatakan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 30 orang baik laki-laki maupun perempuan di desa Sokaraja Kulon, hasilnya menunjukkan bahwa kuesioner yang terdiri dari 15 item pertanyaan frekuensi konsumsi garam dinyatakan valid dengan nilai r = 0,363-0,884 (n=30, r tabel= 0, 361) dan reliabel dengan nilai r = 0,727-0,744. J. Sumber Data Penelitian 1. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui wawancara dengan panduan kuesioner. Data primer meliputi identitas responden, meliputi nama, umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan keluarga dan pertanyaan yang berhubungan dengan kebiasaan konsumsi garam. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data laporan resmi yang ada di desa Tipar, literatur yang relevan dan sumber lain yang mendukung. diperoleh untuk menentukan responden yang dijadikan sampel dalam penelitian.
41 K. Teknik Pengambilan data 1. Pengamatan (Observasi) Dalam penelitian ini pengamatan adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi melihat dan mencatat jumlah dan taraf aktifitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2002). 2. Wawancara Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dimana peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari responden, atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan responden tersebut (Notoatmodjo, 2002). Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab kepada responden dengan menggunakan kuesioner. 3. Pengukuran Tekanan Darah Pengukuran tekanan darah dilakukan oleh peneliti pada saat penelitian untuk mendapatkan data dengan cara memeriksa langsung tekanan darah responden. L. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data
42 Adapun tahap-tahap dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Editing Langkah ini untuk meneliti kelengkapan data, kelengkapan tulisan, kesinambungan data, kejelasan data dan kesesuaian jawaban. b. Coding Pemberian kode dengan tujuan untuk mempermudah analisa data dengan komputer. c. Scoring Yaitu pemberian skor atau nilai pada setiap jawaban yang diberikan oleh responden. d. Tabulating Tabulasi dimaksudkan untuk memasukan data ke dalam tabel-tabel dan mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai kategori. e. Entri Data Memasukan data yang telah diperoleh ke dalam perangkat komputer. 2. Analisis data Analisis data dalam hal ini menggunakan teknik sebagai berikut : a) Analisis Univariat Pada analisis ini, akan dideskripsikan karakteristik sampel dengan cara menyusun tabel distribusi frekuensi berbentuk tabel, grafik atau
43 diagram berdasarkan variabel bebas (perilaku kebiasaan konsumsi garam) dengan variabel terikat (tekanan darah). b) Analisis bivariat Analisis ini untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan terikat dengan uji Chi-Kuadrat (Chi Square). Syarat uji Chi Square adalah tidak ada sel yang nilai observednya yang bernilai nol, tidak mempunyai nilai expected kurang dari 5, maksimal 20% dari jumlah sel, jika syarat uji chi square tidak terpenuhi maka dilakukan penggabungan sel. Untuk mengetahui kekuatan korelasi dari uji statistik adalah : X 2 = ( f f ) o f h h 2 Keterangan: χ 2 f o : chi kuadrat : frekuensi yang diharapkan f h : frekuensi yang diharapkan di bawah H o Sesuai dengan taraf signifikansi yang telah ditetapkan Jika harga X 2 sama atau lebih besar dari harga kritik X 2 yang tertera dalam tabel, maka ada perbedaan yang bermakna antara f o dengan f h. Tetapi jika
44 nilai X 2 lebih kecil dari harga kritik dalam tabel maka tidak ada perbedaan yang bermakna antara f o dengan f h. c) Analisis multivariat Analisa multivariat adalah analisa untuk menguji hubungan antara variabel dependen tekanan darah dan variabel independen secara bersama-sama menggunakan analisa Regresi Logistik (logistic Regression), dengan tingkat kemaknaan p<0,05. untuk mengetahui variabel atau faktor yang dominan mempengaruhi variabel terikat dilihat dari nilai koefisien regresi (β), sedangkan nilai cox dan Snell R Square dilihat untuk mengetahui besarnya pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Menurut Hastono (2001), analisa Regresi Logistic berganda dihitung dengan rumus: Z = α + β1x1+ β2x2+.+ βixi adalah : Keterangan : Bila nilai Z di masukan pada fungsi Z maka rumus fungsi Z F ( Z) = ( α + β1x1+ β 2x2+... + βi+ xi) 1+ e 1 F(Z) : Probabilitas kejadian suatu penyakit berdasarkan faktor resiko Z : Nilai indeks variabel independen. Nilai Z bervariasi antara 00 sampai +00 α : Konstanta
45 x 1 : Jumlah variabel independen ke 1 x 2 : Jumlah variabel independen ke 2 x i β : Jumlah variabel independen ke I : Koefisien