BAB III MATERI DAN METODE. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging kelinci, daging

dokumen-dokumen yang mirip
III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

KADAR LEMAK, KEKENYALAN DAN TINGKAT KESUKAAN TERHADAP BAKSO KOMBINASI DAGING KELINCI DAN DAGING AYAM PETELUR AFKIR SKRIPSI. Oleh AMELIA YULIASTANTI

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Penelitian Pendahuluan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April 2014, bertempat di

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014

III. BAHAN DAN METODE

METODE. Materi. Rancangan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul kadar air, total mikroba dan kesukaan telur

Animal Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, p Online at :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan Percobaan Analisis Data

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei Juni Di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE. Waktu dan Tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging sapi bagian paha belakang (silverside)

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama adalah daging segar puyuh petelur jenis lokal, hasil

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian jenis eksperimen di bidang Ilmu Teknologi pangan.

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sifat dendeng kelinci yang dibungkus daun

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016-Januari 2017.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni Agustus 2014 di Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN SOSIS AYAM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III MATERI DAN METODE. super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun,

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Cobb umur 55 minggu yang di ambil bagian dadanya dan dipisahkan dari

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI Penelitian pendahuluan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai

Pembuatan Sosis Ikan

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi gula fruktosa dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 hingga Januari

METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN B. BAHAN DAN ALAT 1. BAHAN 2. ALAT C. TAHAPAN PENELITIAN 1. PENELITIAN PENDAHULUAN III.

KADAR LEMAK, WARNA DAN KEKENYALAN BAKSO KERBAU DENGAN PENGGUNAAN BERBAGAI BAGIAN KARKAS KERBAU SKRIPSI. Oleh CATUR ANDRIANTO

PENGARUH PEMBERIAN TELUR ITIK DENGAN KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP MUTU BAKSO BELUT (Monopterus albus) ELITA

METODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Tahap Awal

3 METODOLOGI PENELITIAN

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

111. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Industri keripik pisang milik Bapak Heriyanto di

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap meliputi penentuan kesegaran ikan layaran dengan uji organoleptik, preparasi ik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Industri Rumah Tangga Produksi Kelanting MT,

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Tempat dan Waktu. 3.2 Bahan dan Alat. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan dan

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

METODOLOGI PENELITIAN

Penuntun Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Ternak Islami

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas

METODOLOGI PENELITIAN

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN

DEMO MASAK DIES NATALIS KE-35 UNIKA SOEGIJAPRANATA 2017

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2017 Februari 2017 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam

BAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Bahan dan Alat

PENGOLAHAN DAGING NUGGET. Materi 6b TATAP MUKA KE-6 Semester Genap

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

Transkripsi:

1 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April 2011 di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Semarang. 3.1. Materi Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging kelinci, daging ayam, tepung tapioka,merica halus, bawang putih, garam dapur, larutan eter dan es batu. Peralatan yang digunakan dalam pembuatan bakso antara lain mesin penggiling daging, kompor, baskom, panci, sendok, timbangan elektrik, soxhlet, eksikator, kertas label, dan kertas saring. Peralatan untuk uji kekenyalan dan kesukaan adalah lembar kuesioner, mika sebagai tempat penyajian bakso, ballpoint, dan air minum dalam kemasan (AMDK). 3.2. Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan dan 4 ulangan untuk uji kadar lemak sedangkan uji sensoris untuk uji kekenyalan dan uji hedonik untuk uji kesukaan. Perlakuan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah: T 1 : bakso dengan perbandingan 0% daging kelinci dan 0% daging ayam

16 T 2 : T 3 : T 4 : T : bakso dengan perbandingan 7% daging kelinci dan 2% daging ayam peteur afkir bakso dengan perbandingan 0% daging kelinci dan 0% daging ayam bakso dengan perbandingan 2% daging kelinci dan 7% daging ayam bakso dengan perbandingan 0% daging kelinci dan 0% daging ayam Model matematika rancangan percobaan yang digunakan adalah : Yij = + i + Σij...(1) Keterangan : Yij : angka pengamatan dari pengaruh kombinasi dengan ayam ke-i (1, 2, 3, 4 dan ) dan ulangan ke-j (1, 2, 3 dan4). : nilai tengah hasil pengamatan pengaruh kombinasi dengan ayam petelur afkir. i : pengaruh kombinasi daengan ayam ke-i (1, 2, 3, 4 dan ). Σij : pengaruh yang timbul pada pengaruh kombinasi ayam ke-i dan ulangan ke-j 3.3. Hipotesis Penelitian Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H 0 : tidak ada pengaruh pada produk bakso daging kelinci dengan kombinasi ayam terhadap kadar lemak, kekenyalan dan kesukaan. H 1 : ada pengaruh pada produk bakso daging kelinci dengan kombinasi ayam terhadap kadar lemak, kekenyalan dan kesukaan.

17 3.4. Metode Pelaksanaan penelitian meliputi persiapan, pembuatan sampel, dan pengujian sampel. Tahap persiapan dan pembuatan sampel meliputi penyediaan alat dan bahan untuk membuat sampel, sedangkan tahap pegujian sampel meliputi Uji kadar lemak, uji kekenyalan dan uji organoleptis kesukaan. 3.4.1. Metode pembuatan bakso Pembuatan bakso dimulai dengan pembagian daging kelinci fillet sebanyak kg dan daging ayam fillet sebanyak kg dibagi menjadi 20 unit percobaan, masing-masing per unit percobaan menggunakan daging 0, kg. Daging dipotong kecil-kecil dan digiling dalam mesin penggiling. Bumbu-bumbu digiling atau ditumbuk halus. Sebelum dibuat adonan, masing-masing daging dikombinasikan sesuai perlakuan yakni dengan perbandingan daging kelinci dan daging ayam sebesar 0:0 ; 7:2 ; 0:0 ; 2:7 ; 0:0 beserta pengulangan sebanyak 4 kali. Daging giling dan bumbu halus dicampur dalam mesin pencampur. Adonan tersebut ditambahkan tepung tapioka 1% dari berat daging. Pencampuran masing-masing dilakukan dalam mesin pencampur dengan menambahkan es batu secukupnya. Adonan dituangkan dalam baskom plastik untuk dicetak dalam bulatan-bulatan kecil. Pencetakan dilakukan dengan tangan. Perebusan dilakukan dengan bulatan-bulatan bakso dimasukan ke dalam panci yang berisi air mendidih. Matangnya bakso ditandai dengan mengapungnya bakso ke permukaan air. Komposisi adonan bakso dapat dilihat pada Tabel 4.

18 3.4.2. Uji kadar lemak Metode pengujian yang digunakan yakni metode ekstraksi soxhlet (Sudarmadji et al., 1997). Pengujian dimulai dengan disiapkannya kertas saring dengan ukuran 11,7x14, cm. Kertas saring dikeringkan terlebih dahulu dalam oven dengan suhu -1 o C selam 1 jam, kemudian dinginkan dalam desikator selama 1 menit setelah itu kertas saring ditimbang. Sampel bakso ditimbang seberat ±1, gram (Berat A), kemudian sampel diletakkan di tengah-tengah kertas saring,kemudian kertas saring dilipat. Sampel yang ada di kertas saring dikeringkan ke dalam oven dengan suhu 0- o C selama 4-6 jam, ditimbang dan dioven kembali hingga konstan. Bobot dianggap konstan bila selisih penimbangan tidak melebihi 0,2 mg. Setelah konstan, sampel dimasukan ke dalam desikator ± 1 menit, selanjutnya ditimbang (Berat B). Proses selanjutnya adalah sampel dimasukkan ke dalam alat soxhlet dengan cairan pelarut lemak dimasukan sebanyak ± 2,-3 kali volume labu ekstrasi. Proses ini dilakukan selama ± 6 jam. Setelah 6 jam, sampel dikeluarkan dari alat dan diangin-anginkan ± 30 menit di udara terbuka, kemudian di oven ± 1 jam. Masukkan ke dalam desikator selama 1 menit lalu ditimbang kembali (Berat C). Berat B- Berat C % Kadar Lemak = x 0%... (2) Berat A

19 Tabel 4. Perbandingan Daging Kelinci dengan Daging Ayam Petelur Afkir per 00 g. Bahan T 1 T 2 T 3 T 4 T...g... Daging Kelinci 00 37 20 0 Daging Ayam Petelur 0 20 37 00 Tapioka 7 7 7 7 7 Lada Garam Bawang Putih 3.4.3. Uji kekenyalan Kekenyalan diuji secara organoleptik dengan menggunakan 2 orang panelis agak terlatih dengan kriteria : usia 19-2 tahun, pria atau wanita dengan status mahasiswa. Panelis diminta untuk mengemukakan pendapat secara spontan serta sampel tersebut dinilai berdasarkan kekenyalan menurut skala. Adapun skalanya sebagai berikut 1 : tidak kenyal, 2 : agak kenyal, 3 : kenyal dan 4 : sangat kenyal. 3.4.4. Uji kesukaan Pengujian nilai kesukaan bakso dilakukan dengan menggunakan panelis agak terlatih sebanyak 2 orang, form penilaian tingkat kesukaan dapat dilihat pada (lampiran 1). Kriteria panelis agak terlatih disini meliputi kelompok mahasiswa, laki-laki ataupun perempuan dengan kategori mengetahui sifat-sifat sensori dari sampel yang dinilai karena mendapat penjelasan atau sekedar latihan (Soekarto, 198). Uji kesukaan dikerjakan dengan menyediakan sampel bakso

20 yang dipilih secara acak sesuai dengan masing-masing perlakuan sebagai sampel, pengujian ini dilakukan dengan cara mencicipi dan kemudian memberikan penilaian sesuai dengan tingkat kesukaan. Adapun skalanya sebagai berikut 1 : tidak suka, 2 : agak suka, 3 : suka dan 4 : sangat suka. 3.. Analisis Data Data yang diperoleh diolah dengan sidik ragam untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap materi percobaan. Apabila ada pengaruh nyata untuk penentuan kadar lemak maka dilanjutkan dengan Uji Wilayah Ganda Duncan (Gomez dan Gomez, 199) dan uji organoleptik (kekenyalan dan kesukaan) dilakukan Uji Beda Nyata Jujur untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan (Kartika et al., 1988). Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis (penarikan kesimpulan) yang digunakan adalah sebagai berikut : F hitung < F tabel, maka H 0 diterima dan H 1 ditolak F hitung F tabel, maka H 1 diterima dan H 0 ditolak