BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia secara historis telah menggunakan tanah dan batuan sebagai bahan untuk pengendalian banjir, irigasi, tempat pemakaman, membangun pondasi, dan bahan konstruksi untuk bangunan. Kegiatan pertama, terkait dengan irigrasi dan pengendalian banjir, dibuktikan dengan adanya jejak tanggul, bendungan dan kanal yang berasal setidaknya sejak tahun 2000 SM yang ditemukan di Mesir kuno, Mesopotamia, serta sekitar pemukiman awal Mahenjo Daro dan Harappa di lembah Indus (Kerisel, 1985). Hingga pertengahan tahun 1700-an manusia belum menggunakan ilmu rekayasa geoteknik dalam kegiatan konstrusi karena tidak ada dasar teoritis untuk ilmu tersebut. Ilmu rekayasa geoteknik sendiri baru mulai berkembang pada awal abad ke-18 (Das,2002). Sekarang ini rekayasa geoteknik sudah sering digunakan pada perusahaan geoteknik ataupun pertambangan. PT. Daya Bambu Sejahtera (PT. DBS) merupakan salah satu perusahaan tambang batubara di Kabupaten Tebo, Proinsi Jambi yang melaksanakan penambangan batubara dengan sistem penambangan terbuka (open pit). Dalam sistem penambangan terbuka dengan metode jenjang, kondisi kestabilan lereng mutlak untuk diketahui. Apabila kondisi lereng tidak stabil akan menimbulkan longsoran yang dapat mengganggu keamanan dan kelancaran proses penambangan. Menurut nilai batas minimal yang ditentukan oleh PT. DBS, suatu lereng dikatakan stabil apabila memenuhi kriteria nilai faktor keamanan FK >1,0 untuk keseluruhan jenjang (oerall bench) dan tidak ada orientasi bidang diskontinu yang dapat menyebabkan longsoran pada masing-masing jenjang (single bench). Syarat tersebut harus terpenuhi untuk mendapatkan desain lereng yang aman dan stabil. Untuk menambah jumlah produksi perusahaan, PT. DBS akan segera melaksanakan pembukaan Pit baru. Pit A Blok 3 merupakan salah satu pit yang 1
akan segera dilakukan proses penambangan. Belum adanya analisis kestabilan lereng pada desain tambang yang telah dibuat dan belum banyaknya data geoteknik yang mendukung proses penambangan di Pit A Blok 3, menjadi salah satu alasan yang mendukung dilaksanakannya penyelidikan geoteknik untuk mengetahui nilai faktor keamanan pada dinding Pit A Blok 3. Untuk mencegah/meminimalisir terjadinya ketidakstabilan lereng pada design lubang bukaan tambang, diperlukan analisa kestabilan lereng. Klasifikasi massa batuan yang menggunakan parameter kuat tekan batuan (UCS), nilai Rock Quality Designation (RQD), kondisi dan orientasi bidang diskontinu, kondisi air tanah serta tingkat pelapukan sebagai parameter utama (Bieniawski, 1989). Diharapkan dengan melaksanakan analisis kestabilan lereng pada Pit A Blok 3 didapatkan desain lereng final yang aman untuk kegiatan penambangan di wilayah Pit A Blok 3 PT. DBS, Tebo, Jambi. 1.2 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Unit geoteknik berdasarkan data core logging. 2. Nilai RMR, GSI, kohesi dan sudut geser dalam pada masing-masing unit geoteknik berdasarkan hasil uji laboratorium serta kelas masa batuan pada masing masing unit geoteknik. 3. Penampang bawah permukaan dari lokasi penelitian. 4. Nilai faktor keamanan pada keseluruhan jenjang dan rekomendasi design lereng pada Pit A Blok 3 dengan bantuan software slide V.6. 1.3 Batasan Masalah Penelitian dibatasi pada penentuan faktor keamanan lereng dengan metode kesetimbangan batas (limit equilibrium) dengan menggunakan perangkat lunak Slide Ver.6 dan penentuan harga RMR dari Bieniawski, 1989 sebagai pandangan untuk menentukan design awal pada lapangan penelitian. 2
1. Klasifikasi massa batuan di dinding Pit A Blok 3. diperoleh dari pelaksanaan corelogging pada lubang bor geoteknik DH GT HW 1, DH GT LW 2, dan DH GT SW 1. 2. Penentuan kelas massa batuan berdasarkan klasifikasi Rock Mass Rating (Bieniawski, 1989). 3. Nilai kohesi dan sudut geser dalam didapatkan melalui uji laboratorium. 4. Analisis kestabilan lereng dilakukan pada dinding Pit A Blok 3 PT DBS dengan metode kesetimbangan batas yaitu Slide V6.0. 5. Pembuatan design lereng awal pada area yang akan dijadikan sebagai Pit A Blok 3 dengan kriteria faktor keamanan (FK>1,0). 6. Tidak dilakukan analisis pengaruh gempa bumi dan ibrasi akibat peledakan terhadap keseluruhan lereng pada saat permodelan. 7. Penentuan faktor keamanan berdasarkan nilai uji laboratorium dan muka air tanah. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelian ini adalah memberikan referensi kepada perusahaan dalam melakukan kegiatan penambangan dengan melihat desain dari peneliti juga faktor keamanan yang diperoleh dari desain tersebut. Dengan melihat desain diharapkan resiko bencana pergerakan tanah dapat dihindari sehingga tingkat produksi yang semakin meningkat, tingkat keekonomisan juga meningkat dan menghindari adanya korban baik material ataupun jiwa dengan terjadinya longsoran. Kegiatan ini memberikan pelatihan kemampuan mahasiswa dilapangan dan juga kemampuan dalam melakukan analisis masalah yang terjadi pada kasus yang sebenarnya. Dan dengan dilakukan penelitian ini, peneliti mampu menyelesaikan salah satu syarat untuk menyelesaikan program sarjana (S-1) di Teknik Geologi Fakulltas Teknik, Uniersitas Diponegoro. Kegiatan penelitian ini merupakan pengaplikasian ilmu yang sudah diajarkan di Teknik Geologi pada mata kuliah mekanika tanah, mekanika batuan, geologi teknik, dan geotek. Sehingga dengan bekal yang diberikan kepada peneliti, 3
peniliti dapat melakukan penelitian dengan lancar. Dengan begitu baik perusahan besar maupun kecil bisa lebih mengenal Teknik Geologi Uniersitas Diponegoro. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada pada Pit A Blok 3 PT Daya Bambu Sejahtera yang termasuk dalam wilayah Desa Mengupeh, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Proinsi Jambi (gambar 1.1). Untuk mencapai lokasi konsesi milik PT. Daya Bambu Sejahtera ditempuh dengan jarak ± 45 Km dari Muara Tebo ke Desa Mengupeh dengan kondisi jalan proinsi, kemudian diteruskan dari simpang Niam menuju lokasi dengan jarak tempuh ± 7 Km dengan kondisi jalan aspal. Secara geografi daerah konsesi berada di Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo yang terletak antara 102 38' 8.52" 102 41' 52.44" Bujur Timur, dan 1 23' 44.52" 1 27' 26.64"Lintang Selatan. A 4
A = Lokasi penelitian Gambar 1.1 Peta Daerah Penelitian (PT.DBS 2011) 5
1.5.2 Waktu Pelaksanaan Kegiatan penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dimulai pada tanggal 20 Maret 2016-20 Mei 2016 (tabel 1.1), dimulai dari kegiatan obserasi lapangan sampai pembuatan laporan. Tabel 1.1 Jadwal Penelitian. Tahap Pendahuluan Proses Studi Pustaka Maret 1 2 3 4 2016 2016 April 1 2 3 4 Mei 1 2 3 4 Obserasi Awal Pengumpulan Data Pemboran Geoteknik dan Uji Laboratorium Pengolahan Data dan Analisa Pembuatan Model dan Analisis Kestabilan Lereng Penyusunan Laporan Penyusunan Laporan di Perusahaan Ealuasi Laporan Konsultasi dengan pembimbing Presentasi Laporan Presentasi Laporan di Perusahaan 6
1.6 Kerangka Pikir Pit A Blok 3 PT DBS Analisis Kestabilan Lereng dengan Metode RMR (Bieniawski,1989) Pada Lapangan Pit A Blok 3 PT. Daya Bambu Sejahtera Studi Literatur Mengenai Daerah Penelitian Penyelidikan Lapangan Yang Berupa Pengambilan Data Pemboran Geoteknik Dan data Klasifikasi Massa batuan Pengolahan Data Untuk Menentukan Persebaran Unit Geoteknik Uji Laboratorium Pembuatan Model Bawah Permukaan Menggunakan Software Minescape Pembuatan Design Lereng Analisis Faktor Keamanan Slide V 6.0 7