PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA DI TK DHARMAWANITA PERSATUAN AGAM N U R M A I N I ABSTRAK

ETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

Disusun Oleh: N U R Y A T I NIM : A53B090052

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

PENINGKATAN PENGENALAN KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN KALENDER DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM SILATURAHMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Nurmainis ABSTRACT

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN KOTAKMATEMATIKA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

PENINGKATAN MORAL ANAK USIA DINI MELALUI BONEKA JARI DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 1 KOTO TUO KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI MENURUT CERITA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUDO-KUDO DI TAMAN KANAK-KANAK BAHARI PADANG ZAFNIARTI* Abstrak

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program studi PG PAUD FKIP UNP Kediri.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

PRIYANTI A53C NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK. Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG. Rahmil Fuad

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ANGKA DI RAUDHATUL ATHFAL AL MUTTAQIN KABUPATEN AGAM ARTIKEL

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ESTI UTAMI A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MUTIARA ILMU KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY PADA SISWA SMK YPP PURWOREJO

SKRIPSI. Oleh: SITI ZULAIKAH NPM

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENERAPKAN MEDIA STIK ANGKA PADA KELOMPOK B

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN POHON PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK LUBUK BASUNG. Eva Mirmiyanti ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

IMPROVING NUMERACY ACTIVITY THROUGH THE NUMBERS ON PLAYING CARDS CHILDREN GROUP A RA DARUL ULUM REJOTANGAN DISTRICT DISTRICT REJOTANGAN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERANJANG TEMPURUNG DAN BIJI SALAK DI TAMAN KANAK-KANAK PK3A TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

BOWLING TAHUN. Guna Sarjana S-1

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUATGARIS TEGAK, DATAR, MIRING, LENGKUNG DENGAN MENGGUNTING MELALUI

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DOMINO DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Anak Usia Dini.

K A R M I NIM. A53B111043

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BALOK PADA ANAK KELOMPOK B TK 03 SEPANJANG TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI GERAK DAN LAGU DI TK AISYIYAH CABANG KARTASURA KELOMPOK B TAHUN AJARAN 2013/2014

Oleh : VIONA NENO LORENZA NPM :

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK B MELALUI METODE CANTOL RAUDHOH DI TK DHARMAWANITA SINGOPADU 2 KECAMATAN SIDOHARJO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN TABUNG PINTAR di TK NEGERI PEMBINA LUBUK BASUNG. Ramaini ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DI TK TAUFIQ PERGURUAN ISLAM BAYUR. Mulyati ABSTRAK

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Dengan Metode Bermain Lempar Gelang

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI BERMAIN GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A RA MASYITHOH 2 SINE KECAMATAN SRAGEN KEBUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TATA BALOK GAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM HERMAWITA ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA PUZZLE ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A TK PLUS INSAN MADANI KOTA KEDIRI

Oleh: Nyamini SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

DEVELOP THROUGH METHOD NUMERACY PLAY MEDIA USING NATURAL MATERIALS IN CHILDREN GROUP A TK PLUS MIFTAHUL ULUM BENDOSARI KRAS KEDIRI ACADEMIC YEAR

Inayatul Uliya

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA

KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU KATA DENGAN KANTONG PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK GADIH RANTI AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT MEMBACA ANAK KELOMPOK B MELALUI MEDIA KARTU KATA DI TK PERTIWI 2 MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ARTIKEL PENELITIAN SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BAGI ANAK KELOMPOK A DI BA AISYIYAH IV TEGAL SEPUR KLATEN TENGAH KLATEN TAHUN AJARAN

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

Oleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. dengan hasil belajar berfikir logis, sistematis, kritis dan kreatif, serta hasil belajar

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

SKIRPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD OLEH :

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR DI TK ABA TLOBONG I KELAS B TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

RINANGGA KURNIA RIANTI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG 1-10 MELALUI PERMAINAN DAKON KREATIF PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA JABON KECAMATAN BANYAKAN

PENGEMBANGANKEMAMPUAN MENGENAL BENTUK-BENTUK GEOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN PUZZLE

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ISLAM KANITA TIARA BAKI SUKOHARJO

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG

Transkripsi:

83 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG Nova Oktriyani 1) 1 Universitas Negeri Padang email: novaoktriyani@yahoo.com Abstrak Penelitian ini berawal dari kenyataan bahwa kemampuan berhitung anak didik masih rendah di Taman Kanak-kanak Qatrinnada Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak didik di Taman Kanak-kanak Qatrinnada Kecamatan Koto Tangah Kota Padang melalui permainan lingkaran angka. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian kelompok B4 yang berjumlah 10 orang di Taman Kanak-kanak Qatrinnada Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Data ini dikumpulkan dengan menggunakan lembaran observasi dan dokumentasi, selanjutnya data observasi di olah dengan teknik persentase. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. SiklusI dilaksanakan tiga kali pertemuan dan siklus II tiga kali pertemuan yang dilakukan berdasarkan tahap pelaksanaannya yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian setiapsiklus telah menunjukkan adanya peningkatan berhitung anak melalui permainan lingkaran angka, namun pada siklus I belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal, sehingga dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II, meningkat mencapai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan kemampuan berhitung anak didik mengalami peningkatan melalui permainan lingkaran angka. Jadi, dapat disimpulkan bahwa melalui permainan lingkaran angka dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak usia dini di Taman Kanak Qatrinnada Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Kata Kunci: Kemampuan Berhitung, Anak Usia Dini, Permainan Lingkaran Angka 1. PENDAHULUAN Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Setiap anak yang dilahirkan memiliki bakat dan kepandaian, bakat dan kepandaian itu ibarat mutiara yang terpendam dan harus digali, kemudian diasah sehingga benar-benar menjadi mutiara yang sesungguhnya. Oleh sebab itu, untuk menggali dan mengasah bakat dan kepandaiannya dapat diwujudkan salah satunya melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak dan merangsang segala aspek [Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini Melalui Permainan Lingkaran Angka Di Taman Kanak- Kanak Qatrinnada Kecamatan Koto

86 perkembangan anak. Pendidikan Anak Usia dini diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal dan informal. Kognitif merupakan sarana yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Karena kognitif adalah suatu proses berfikir individu dalam memecahkan suatu masalah secara cepat dan tepat, dan melatih anak untuk berpikir dengan cara-cara yang logis dan sistematis melalui pemahaman dan komunikasi tentang angka, bilangan dan lambang bilangan Salah satu aspek untuk merangsang kemampuan kognitif anak adalah berhitung. Berhitung merupakan dasar dari beberapa ilmu yang dipakai dalam setiap kehidupan manusia yang kegiatannya tidak dapat terlepas dari peran matematika didalamnya, mulai dari penambahan, pengurangan, pembagian sampai perkalian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Berhitung anak usia dini merupakan dasar pengembangan kemampuan matematika yang harus di kembangkan sejak dini. Kemampuan berhitung anak yang harus dikembangkan diantaranya membilang atau menyebutkan urutan bilangan dari 1-10, membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda) sampai 20, menunjuk lambang bilangan 1-10, membuat urutan bilangan 1-20 dengan bendabenda, meniru lambang bilangan 1-10, menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan dengan bendabenda sampai 20 dan mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan yang bisa dilakukan dalam bentuk permainan-permainan yang menarik minat anak dalam belajar seperti main puzzle, kartu angka, jam angka, bermain pola, dan lain sebagainya sehingga dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak. Jadi permainan berhitung di Taman Kanak-kanak diperlukan untuk mengembangkan pengetahuan dasar matematika, sehingga anak secara mental siap mengikuti pembelajaran matematika lebih lanjut di sekolah dasar seperti pengenalan konsep bilangan, lambang bilangan, warna, bentuk, ukuran, pola, dan posisi melalui berbagai bentuk alat dan kegiatan permainan yang menyenangkan bagi anak. Berdasarkan uraian diatas, setelah peneliti observasi di Taman Kanakkanak Qatrinnada Kecamatan Koto Tangah, peneliti menemukan beberapa masalah yang berkaitan dengan kemampuan berhitung anak, terlihat masih rendahnya kemampuan berhitung anak seperti mengenal konsep angka, membilang tidak sesuai dengan urutan bilangannya, masih banyak anak yang belum bisa mencocokkan angka dengan banyak benda, kurangnya partisipasi anak dalam belajar berhitung, anak lebih banyak diam jika guru menjelaskan kegiatan belajar, media yang digunakan untuk berhitung hanya berupa jari tangan atau diri anak itu

87 sendiri. Metode yang digunakan guru dalam mengembangkan kemampuan berhitung anak terkesan monoton sehingga anak lebih sering untuk menulis lembar kerja seperti menghubungkan gambar dengan angka, beri tanda ceklist ( ), buat gambar sebanyak angka dan sebagainya. sehingga membuat anak jenuh untuk berlajar. Beberapa APE (Alat Permainan Edukatif) yang ada untuk mengembangkan kemampuan berhitung anak, tidak termanfaatkan secara optimal mungkin saat pembelajaran berlangsung. Dari permasalahan peneliti diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul Peningkatan Kemampuan Berhitung pada Anak melalui Permainan Lingkaran Angka di Taman Kanakkanak Qatrinnada Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Peneliti berharap dengan Permainan Lingkaran Angka, anak didik di Taman Kanakkanak Qatrinnada kemampuan berhitung meningkat sesuai dengan harapan peneliti. 2. METODE Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:58) mengatakan PTK merupakan penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan agar meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi professional dan refleksi diri sehingga hasil belajar anak menjadi lebih baik. PTK merupakan penelitian yang akar permasalahannya muncul di kelas dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan dan guru berupaya mengembangkan kemampuan profesionalnya untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-kanak Qatrinnada Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, pada semester II Tahun Ajaran 2013/2014 selama ± 2 bulan. Subjek penelitian ini adalah kelompok B4 di Taman Kanakkanak Qatrinnada Kecamatan Koto Tangah Kota Padang dengan jumlah peserta didik sebanyak 10 orang yang terdiri 5 anak laki-laki dan 5 orang anak perempuan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Awal Berdasarkan kondisi awal sebelum penelitian dilakukan yaitu tanggal 12 Maret 2014 yang diteliti adalah anak didik yang berusia 5-6 tahun, kemampuan berhitung anak kelompok B4 Taman Kanak-kanak Qatrinnada nasih rendah. Hal ini dapat dilihat dari observasi penelitian pada kegiatan pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Persentase keberhasilan berhitung anak didik belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan yaitu 75%. Terlihat anak didik masih banyak

88 yang belum mampu mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, mengurutkan angka, dan menyebutkan urutan bilangan dengan benar, kurangnya partsipasi anak didik dalam belajar sehingga anak lebih banyak diam dan kurang berminat dalam belajar khususnya pada kegiatan berhitung. Faktor penyebab timbulnya permasalahan diatas adalah pada kondisi awal, media yang digunakan guru untuk mengajak anak dalam kegiatan berhitung masih minim dan tidak bervariasi sehingga anak tidak tertarik, yang dipakai hanya menghitung jari dan menghitung diri anak itu sendiri. Metode yang digunakan guru dalam mengembangkan kemampuan berhitung anak terkesan monoton sehingga anak lebih sering untuk menulis lembar kerja seperti menghubungkan gambar dengan angka, beri tanda ceklist ( ), buat gambar sebanyak angka, dan lain sebagainya, sehingga membuat anak jenuh untuk belajar. Berdasarkan kondisi awal sebelum penelitian dilakukan yaitu tanggal 12 Maret 2014 yang diteliti adalah anak didik yang berusia 5-6 tahun, kemampuan berhitung anak kelompok B4 Taman Kanak-kanak Qatrinnada masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari observasi penelitian pada kegiatan pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Persentase keberhasilan berhitung anak didik belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan yaitu 75%. Terlihat anak didik masih banyak yang belum mampu mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, mengurutkan angka, dan menyebutkan urutan bilangan dengan benar, kurangnya partsipasi anak didik dalam belajar sehingga anak lebih banyak diam dan kurang berminat dalam belajar khususnya pada kegiatan berhitung. Faktor penyebab timbulnya permasalahan diatas adalah pada kondisi awal, media yang digunakan guru untuk mengajak anak dalam kegiatan berhitung masih minim dan tidak bervariasi sehingga anak tidak tertarik, yang dipakai hanya menghitung jari dan menghitung diri anak itu sendiri. Metode yang digunakan guru dalam mengembangkan kemampuan berhitung anak terkesan monoton sehingga anak lebih sering untuk menulis lembar kerja seperti menghubungkan gambar dengan angka, beri tanda ceklist ( ), buat gambar sebanyak angka, dan lain sebagainya, sehingga membuat anak jenuh untuk belajar. hasil persentase berhitung anak didik pada aspek yang pertama, anak mampu menyebutkan bilangan 1-20, sangat tinggi 0 anak dengan persentade 0% yang tinggi 2 anak dengan persentase 20 % dan yang rendah 8 anak dengan persentase 80%.

89 mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan, sangat tingi 0 anak dengan persentase 0% yang tinggi 1 anak dengan persentase 10% dan yang rendah 9 anak dengan persentase 90% Aspek yang ketiga, anak mampu mengurutkan angka 1-20, sangat tinggi 0 anak dengan persentase 0% yang tinggi 1 anak dengan persentase 10% dan yang rendah 9 anak dengan persentase 90%. Berdasarkan uraian grafik 1 diatas, maka hasil observasi kemampuan berhitung anak pada kondisi awal (sebelum tindakan) sebagai berikut. Dapat dilihat pada aspek yang pertama anak mampu menyebutkan bilangan 1-20 pada lingkaran angka, anak yang memperoleh nilai sangat tinggi 0 anak, dilambangkan dengan warna biru dengan persentase 0%, anak yang memperoleh nilai tinggi 2 anak, dilambangkan dengan warna merah dengan persentase 20% dan anak yang memperoleh nilai rendah 8 anak, dilambangkan dengan warna hijau dengan persentase 80%. angka dengan lambang bilangan, jumlah anak yang berada pada nilai sangat tinggi 0 anak dilambangkan warna biru dengan persentase 0%, jumlah anak yang berada pada nilai tinggi 1 anak dilambangkan warna merah dengan persentase 10% dan jumlah anak yang berada pada nilai rendah 9 anak yang dilambangkan warna hijau dengan persentase 90%. mengurutkan angka 1-20 dengan menggunakan kartu angka bergambar, jumlah anak yang berada pada nilai sangat tinggi 0 anak dilambangkan warna biru dengan persentase 0%, jumlah anak yang berada pada nilai tinggi 1 anak dilambangkan warna merah dengan persentase 10% dan jumlah anak yang berada pada nilai rendah 9 anak dilambangkan warna hijau dengan persentase 90%. Melihat kondisi awal anak yang telah diuraikan di atas, maka peneliti bersama guru (teman sejawat) merasa perlu untuk meningkatkan berhitung anak didik agar dapat berkembang dengan baik yakni salah satunya melalui permainan lingkaran angka. Untuk itu peneliti berdiskusi untuk menentukan langkah selanjutnya Siklus I Sebelum melakukan penelitian, dimulai dengan merumuskan jadwal penelitian, dimana peneliti meminta persetujuan kepala sekolah untuk melakukan penelitian. Selain itu peneliti berunding dengan guru teman sejawat untuk menentukan waktu melaksanakan penelitian ini. Setelah didapat waktu dilaksanakannya penelitian, langkah selanjutnya adalah membuat rencana pembelajaran berupa Rencana Kegiatan Harian (R KH), yang berisikan tentang peningkatan

90 kemampuan berhitung anak didik melalui permainan lingkaran angka. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan tingkat pencapaian perkembangan dan capaian perkembangan yang akan disampaikan kepada anak didik dalam meningkatkan kemampuam berhitung anak melalui permainan lingkaran angka. Tingkat pencapaian perkembangan yang dipilih adalah menyebutkan lambang bilangan 1-20 dan Mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan. Adapun indikator yang diambil adalah menyebutkan urutan bilangan dari 1-20, Mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan dan Membuat urutan bilangan 1-20. Kemudian, aspek yang diamati adalah anak mampu menyebut urutan bilangan 1-20, Anak mampu mencocokkan bilangan pada dengan lambang bilangan dan anak mampu mengurutkan lambang bilangan 1-20 dengan benar. Siklus I dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan yang terdiri dari perencanaan dan tindakan, pertemuan pertama dilakukan pada hari Senin, 5 Mei 2014, pertemuan kedua dilakukan pada hari Rabu, 7 Mei 2014 dan pertemuan ketiga dilakukan pada hari Senin, 12 Mei 2014. a. Siklus I Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada siklus I dilakukan pada hari Senin, 5 Mei 2014. Pada pertemuan ini peneliti menggunakan Permainan Lingkaran Angka dan kartu angka bergambar ayam dapat dilihat hasil persentase berhitung anak didik pada siklus I pertemuan I, aspek yang pertama anak mampu menyebutkan angka 1-20 pada lingkaran angka, sangat tinggi 1 anak dengan persentase 10% yang tinggi 3 anak dengan persentase 30% dan yang rendah 6 anak dengan persentase 60%. Aspek yang kedua anak mampu angka dengan lambang bilangan menggunakan kartu angka bergambar, sangat tinggi 1 anak dengan persentase 10%, yang tinggi 2 anak dengan persentase 20% dan yang rendah 7 anak dengan persentase 70%. Aspek yang ketiga anak mampu mengurutkan angka 1-20 sesuai urutan pada lingkaran angka, sangat tinggi 1 anak dengan persentase 10%, yang tinggi 2 anak dengan persentase 20% dan yang rendah 7 anak dengan persentase 70% mengurutkan angka 1-20 sesuai urutan pada lingkaran angka, anak yang memperoleh nilai sangat tinggi 1 anak dilambangkan warna biru dengan persentase 10%, anak yang memperoleh nilai tinggi 2 anak dilambangkan dengan warna merah dengan persentase 20% dan anak yang memperoleh nilai rendah 7 anak dilambangkan waran hijau dengan persentase 70%. b. Siklus I Pertemuan Kedua

91 Pertemuan kedua dilakukan pada hari Rabu, 7 Mei 2014. Pada pertemuan ini peneliti menggunakan permainan lingkaran angka dan kartu angka bergambar binatang kelinci Aspek yang ketiga, anak mampu mengurutkan angka 1-20 sesuai urutan pada lingkaran angka, anak yang memperoleh nilai sangat tinggi 2 anak dilambangkan warna biru dengan persentase 20%, anak yang memperoleh nilai tinggi 3 anak dilambangkan warna merah dengan persentase 30% dan anak yang memperoleh nilai rendah 5 anak dengan persentas 50%. c. Siklus I Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilakukan pada hari Senin, 12 Mei 2014. Pada pertemuan ini peneliti menggunakan permainan lingkaran angka dan kartu angka bergambar anjing. persentase berhitung anak pada aspek yang pertama, anak mampu menyebutkan angka 1-20 pada lingkaran angka, sangat tinggi 3 anak dengan persentase 30% yang tinggi 5 anak dengan persentase 50% dan yang rendah 2 anak dengan persentase 20%. angka dengan lambang bilangan menggunakan kartu angka bergambar, sangat tinggi 3 anak dengan persentase 30% yang tinggi 5 anak dengan persentase 50% dan yang rendah 2 anak dengan persentase 20% Aspek yang ketiga, anak mampu mengurutkan angka 1-20 sesuai urutan pada lingkaran angka, sangat tinggi 3 anak dengan persentase 30% yang tinggi 4 anak dengan persentase 40% dan yang rendah 3 anak dengan persentase 30%. Deskripsi Siklus II Hasil pelaksanaan pada Siklus I terhadap kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal 75% untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan pada siklus I, maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus II. Proses pembelajaran pada siklus II dilakukan 3 kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 14 Mei 2014, pertemuan kedua pada hari Senin, 19 Mei 2014 dan pertemuan ketiga pada hari Rabu, 21 Mei 2014. a. Siklus II Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 14 Mei 2014. persentase berhitung anak pada aspek yang pertama, anak mampu menyebutkan angka 1-20 pada lingkaran angka, sangat tinggi 5 anak dengan persentase 50% yang tinggi 4 anak dengan persentase 40% dan yang rendah 1 anak dengan persentase 10%. angka dengan lambang bilangan menggunakan kartu bergambar, sangat

92 tinggi 4 anak dengan persentase 40% yang tinggi 5 anak dengan persentase 50% dan yang rendah 1 anak dengan persentase 10%. mengurutkan angka 1-20 sesuai urutan pada lingkaran angka, sangat tinggi 6 anak dengan persentase 60% yang tinggi 2 anak dengan persentase 20% dan yang rendah 2 anak dengan persentase 20% Siklus II Pertemuan Kedua Pertemuan kedua pada Siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 19 Mei 2014 persentase berhitung anak pada aspek yang pertama, anak mampu menyebutkan angka 1-20 pada lingkaran angka, sangat tinggi 7 anak dengan persentase 70% yang tinggi 3 anak dengan persentase 30% dan yang rendah 0 anak dengan persentase 0%. mencocokkan bilangan pada lingkaran angka dengan lambang bilangan menggunakan kartu bergambar, sangat tinggi 8 anak dengan persentase 80% yang tinggi 2 anak dengan persentase 20% dan yang rendah 0 anak dengan persentase 0%. mengurutkan angka 1-20 sesuai urutan pada lingkaran angka, sangat tinggi 7 anak dengan persentase 70% yang tinggi 2 anak dengan persentase 20% dan yang rendah 1 anak dengan persentase 10%. Siklus II Pertemuan Ketiga Pertemuan kedua pada Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Mei 2014 persentase berhitung anak pada aspek yang pertama, anak mampu menyebutkan angka 1-20 pada lingkaran angka, sangat tinggi 9 anak dengan persentase 90% yang tinggi 1 anak dengan persentase 10% dan yang rendah 0 anak dengan persentase 0%. angka dengan lambang bilangan menggunakan kartu bergambar, sangat tinggi 9 anak dengan persentase 90% yang tinggi 1 anak dengan persentase 10% dan yang rendah 0 anak dengan persentase 0%. mengurutkan angka 1-20 sesuai urutan pada lingkaran angka, sangat tinggi 8 anak dengan persentase 90% yang tinggi 2 anak dengan persentase 20% dan yang rendah 0 anak dengan persentase 0%. tergambarlah peningkatan kemmapuan berhitung anak pada Siklus II pertemuan ketiga, dapat dilihat bahwa juga terjadi peningkatan kemampuan berhitung pada anak dan juga sudah melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), terlihat pada aspek yang pertama, anak mampu menyebutkan angka 1-20 pada lingkaran angka, anak yang memperoleh nilai sangat tinggi 9 anak dilambangkan warna biru dengan persentase 90%, anak yang memperoleh nilai tinggi 1 anak dilambangkan warna merah dengan persentase 10% dan anak yang

93 memperoleh nilai rendah 0 anak dilambangkan warna hijau dengan persentase 0%. angka dengan lambang bilangan menggunakan kartu bergambar, anak yang memperoleh nilai sangat tinggi 9 anak dilambangkan warna biru dengan persentase 90%, anak yang memperoleh nilai tinggi 1 anak dilambangkan warna merah dengan persentase 10% dan anak yang memperoleh nilai rendah 0 anak dilambangkan warna hijau dengan persentase 0%. mengurutkan angka 1-20 sesuai urutan pada lingkaran angka, anak yang memperoleh nilai sangat tinggi dilambangkan warna biru 8 anak dengan persentase 80%, anak yang memperoleh nilai tinggi dilambangkan warna merah 2 anak dengan persentase 20% dan anak yang memperoleh nilai rendah 0 anak dilambangkan warna hijau dengan persentase 0%. Untuk lebih jelasnya, dapat kita pada tabel siklus II pertemuan 1, 2 dan 3 sebagai berikut: Hasil rekapitulasi peningkatan kemampuan berhitung anak usia dini melalui permainan lingkaran angka pada siklus II peningkatan pada aspek pertama anak mampu menyebutkan angka 1-20 pada lingkaran angka, terjadi peningkatan dari kondisi awal dan terlihat pada kriteria sangat tinggi pada pertemuan pertama 50%, pertemuan kedua meningkat lagi sebesar 70% dan pertemuan ketiga meningkat lagi 90%. angka dengan lambang bilangan menggunakan kartu bergambar juga terjadi peningkatan dari kondisi awal terlihat pada kriteria sangat tinggi pada pertemuan pertama 40%, pertemuan kedua 80% dan pertemuan ketiga 90%. mengurutkan angka 1-20 sesuai urutan pada lingkaran angka, juga terjadi peningkatan dari kondisi awal terlihat pada kriteria sangat tinggi pada pertemuan pertama 60%, pertemuan kedua 70% dan ketiga 80%. Maka, dapat diambil kesimpulan bahwa setiap pertemuan terjadi penigkatan kemampuan berhitung anak usia dini dan telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal untuk setiap aspek perkembangan pada pertemuan 3 siklus II yakni, aspek 1 sebesar 90%, aspek 2 sebesar 90% dan aspek 3 sebesar 80% dan diperoleh nilai rata-ratanya 86,67% yang berarti sudah melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan hasil pengamatan pada kondisi awal terlihat bahwa kemampuan anak didik rendah ini terlihat dari nilai-nilai rata-rata pada kategori sangat tinggi 0%. Kemudian, peneliti melakukan siklus I dengan kegiatan permainan lingkaran angka

94 dengan menggunakan media kartu angka bergambar kartun. Permainan lingkaran angka dengan media kartu angka bergambar ini ternyata dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak karena anak sangat menyenanginya dan merasa tertarik untuk memainkannya seperti pendapat Yusuf (2011:18) bahwa alat permainan edukatif adalah semua alat permainan yang bersifat mendidik atau digunakan dalam pembelajaran yang menghasilkan nilai lebih tinggi bagi anak dan membuat anak senang ketika menggunakannya. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2008:628) Kartu adalah kertas tebal berbentuk persegi empat panjang untuk berbagai keperluan dan berbagai permainan yang memiliki gambar, tanda dan nomor disisinya. Jadi dapat disimpulkan bahwa kartu angka bergambar dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak. Hal ini terlihat dari siklus I ternayata terjadi peningkatan berhitung anak dengan persentase nilai rata -rata anak kriteria sangat tinggi pada kondisi awal 0% menjadi 30%, namun belum mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 75%, maka peneliti melanjutkan penelitian pada siklus II. Pada siklus II agar anak tidak bosan dengan kegiatan permainan lingkaran angka maka peneliti menambah media berupa kartu gambar dan memvariasikan kegiatan dalam bentuk perlombaan. Dan kegiatan yang dilakukan anak agak berbeda dari kegiatan siklus I. Peneliti menggunakan permainan lingkaran angka, kartu gambar binatang anjing, ayam dan kelinci serta kartu angka bergambar bianatang anjing, ayam dan kelinci yang diwarnai semenarik mungkin agar anak tertarik dan menyenangi permainan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada siklus II jumlah anak yang memperoleh nilai dengan kategori sangat tinggi meningkat dan mencapai KKM yang telah ditetapkan. Hal ini terlihat dari persentase rata-rata keberhasilan anak didik pada pertemuan 3 siklus II yaitu 86,67%. Melihat hasil dari persentase keberhasilan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan permainan lingkaran angka dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak di Taman Kanak-kanak Qatrinnada kelompok B4. Permainan lingkaran angka ini salah satu cara dari banyak cara untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak dengan upaya agar anak memahami konsep angka. Secara sederhana penelitian ini telah berhasil meningkatkan kemampuan berhitung anak. Hal ini terlihat dari meningkatnya angka pada setiap aspek perkembangan anak.

95 1. Aspek anak mampu menyebutkan angka 1-20 pada lingkaran angka, pada siklus I dan siklus II peningkatannya dari 30% menjadi 90%, peningkatan sebanyak 60%. Berhitung anak yang dilakukan yaitu menyebutkan angka - angka yang ada pada lingkaran angka 1-20 seperti pendapat Siswanto (201 2:14) mengatakan bahwa langkah yang pertama yang harus dikenalkan kepada anak yaitu tahap pengenalan konsep angka dengan cara kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Dan menurut Susanto (2011:62) menyatakan bahwa kemampuan berhitung yang dikembangkan diantaranya mengenali angka atau membilang angka dan menyebut urutan bilangan. 2. Aspek anak mampu mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan dengan menggunakan kartu angka bergambar dan kartu gambar, pada siklus I dan siklus II peningkatannya dari 30% menjadi 90%, peningkatan sebanyak 60%. Dengan menggunakan kartu angka bergambar dan kartu bergambar juga dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak, hal ini sesuai dengan pendapat Susanto (2011:109) bahwa kartu bergambar dapat merangsang anak lebih cepat mengenal angka, membuat minat anak dalam menguasai konsep bilangan serta merangsang kecerdasan dan ingatannya. Dan menurut Campbell dan Dickinson dalam Sujiono (2010:58) bahwa tujuan dari kurikulum tentang kognitif yaitu mengenal bilangan, beberapa pola, perhitungan dan pemecahan masalah. 3. Aspek anak mampu mengurutkan angka 1-20 dengan menggunakan kartu angka bergambar, pada siklus I dan siklus II peningkatannya dari 30% menjadi 80%, peningkatan sebanyak 50%. Hal ini juga sama dengan pendapat Susanto (2011:108) bahwa dengan menggunakan kartu bergambar membuat anak belajar banyak mengenai urutan bilangan dan pemahaman konsep angka dengan baik. 4. Berdasarkan dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas dengan menggunakan permainan lingkaran angka dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap peningkatan pembelajaran anak khususnya pada kemampuan berhitung anak didik 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berhitung anak dalam proses pembelajaran dapat meningkat dengan permainan lingkaran angka yang menggunakan kartu gambar dan kartu angka bergambar pada anak kelompok B4 Taman Kanak-kanak Qatrinnada Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. 2. Dalam kegiatan berhitung, kemampuan yang dicapai yaitu anak mampu menybutkan angka 1-20 yang

96 ada dilingkaran angka, anak mampu mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan, dan anak mampu mengurutkan angka 1-20 dengan menggunakan kartu angka bergambar. 3. Permainan lingkaran angka yang sengaja peneliti rancang untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak cocok digunakan untuk usia Taman Kanak-kanak karena permainannya disenangi oleh anak dan tidak berbahaya bagi anak. 4. Melalui permainan lingkaran angka dapat memberikan pengaruh yang cukup memuaskan untuk meningkatkan kemampuan hasil belajar anak dengan adanya peningkatan pada setiap siklusnya DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bentri, Alwen. 2005. Usulan Penelitian Untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran Di LPTK. Padang: UNP. Hartati, Sofia. 2006. Anak Usia Dini. Jakarta: Britz Publisher. Hasan, Maimunah. 2012. Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta: Diva Press. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Kamtini, Husni, dkk. 2005. Bermain melalui gerak dan lagu di TK. Jakarta: Depdiknas Dirjen DIKTI. Mulyasa. 2012. Manajemen Paud. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mutiah. 2009. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya Moeslichatoen, R. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak- Kanak. Jakarta: Rineka Cipta. Panduan Penulisan Skripsi. 2014. Panduan Penulisan Skripsi. UNP: Padang. PERMEN RI No 58 Tahun 2010. Tentang Standar Pendidikan AUD. Jakarta: Depdiknas. Mulyasa. 2012. Manajemen Paud. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mutiah. 2009. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya Moeslichatoen, R. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak- Kanak. Jakarta: Rineka Cipta. Panduan Penulisan Skripsi. 2014. Panduan Penulisan Skripsi. UNP: Padang. PERMEN RI No 58 Tahun 2010. Tentang Standar Pendidikan AUD. Jakarta: Depdiknas.