Sedangkan dalam PSAK No 31 mengenai akuntansi perbankan disebutkan sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK. Muniya Alteza

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Hal 9-2. C tive by Ticha. Hal 9-4. C tive by Ticha

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat

KESEHATAN DAN RAHASIA BANK

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. source (sumber utama) pembangunan. Pengertian perbankan menurut UU No. 10

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip. 1. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. source (sumber utama) pembangunan. Pengertian perbankan menurut UU No. 10

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Pengertian, Asas, Fungsi dan Tujuan Bank

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa :

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

TINJAUAN PUSTAKA Bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai

A. KESEHATAN BANK 1. Pengertian 2. Dasar Hukum Penilaian Tingkat Kesehatan Bank 3. Pentingnya Tingkat Kesehatan Bank

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi sebagai Financial Intermediary (perantara keuangan ) atau perantara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas


BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/10/PBI/2004 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang nomor 10 tahun 1998 bahwa yang

kemaslahatan, Keseimbangan, dan Universalisme.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perekonomian suatu negara. Perbankan mempunyai kegiatan yang. mempertemukan pihak yang membutuhkan dana (borrower) dan pihak

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan ditandai adanya krisis global di Amerika Serikat, pada tahun 2008

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan (financial intermediary) yaitu menghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT. BANK AGRONIAGA (TBK) DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dari modal yang dimiliki (Sartono, 2001:119). Oleh karena itu, perlu diupayakan agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Dana Bank

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

Transkripsi:

19 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Perbankan di Indonesia Perbankan secara umum merupakan lembaga keuangan yang melakukan kegiatan berupa pengumpulan dana masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam berbagai bentuk. Di Indonesia sendiri, bank merupakan prime source (sumber utama) pembangunan. Pengertian perbankan menurut UU No 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU No 7 Tahun 1992 tentang perbankan Bab 1 pasal 1 ayat (1) adalah sebagai berikut : Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya 2.1.1 Pengertian Bank Berbagai definisi mengenai bank telah dikemukakan oleh berbagai kalangan dan ahli. Berikut ini beberapa pengertian bank antara lain : Definisi bank menurut UU Perbankan No 10 Tahun 1998 tentang perbankan Bab 1 pasal 2 ayat (2) yaitu : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Sedangkan dalam PSAK No 31 mengenai akuntansi perbankan disebutkan sebagai berikut : Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediacy) antara pihak pihak yang memiliki kelebihan dana

20 (surplus unit) dengan pihak yang memerlukan dana (deficit unit) serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Dari definisi definisi diatas jelas terlihat, bahwa usaha pokok bank adalah menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk pinjaman atau kredit kepada masyarakat yang membutuhkannya. Dengan demikian bank hanya sebagai perantara kreditur dan debitur. 2.1.2 Fungsi Bank Menurut Susilo, Triandaru, Santoso (2006:9) secara umum fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara spesifik fungsi utama bank adalah : 1. Agent of Trust 2. Agent of Service 3. Agent of Development Dari kutipan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a) Agent of Trust Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya kepada debitur atau masyarakat apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya, debitur akan mengelola dana pinjamannya dengan baik, debitur akan mempunyai kemampuan untuk membayar pada

21 saat jatuh tempo, dan debitur mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya pada saat jatuh tempo. b) Agent of Development Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan kegiatan tersebut tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan kegiatan tersebut tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat. c) Agent of Service Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitanya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan. 2.2 Tinjauan Laporan Keuangan Bank Setiap perusahaan baik bank maupun non bank pada suatu waktu (periode) akan melaporkan semua kegiatan keuangannya. Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan perusahaan, baik kepada pemilik, manajemen, maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan tersebut.

22 2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan Bank Pengertian Laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam kerangka dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (2004:2) adalah sebagai berikut : Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan laporan keuangan yang lengkap, biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam beberapa cara misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk juga skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut. Misalnya; informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan penuh perubahan harga. Menurut Kasmir (2003:239) Laporan keuangan bank adalah : Laporan Keuangan Bank menunjukan kondisi keuangan bank secara keseluruhan. Dari laporan ini akan terbaca bagaimana kondisi yang sesungguhnya, termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Laporan ini juga menunjukan manajemen bank selama satu periode. 2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan Bank Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (2004:2), dinyatakan bahwa: Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan keputusan ekonomi serta menunjukan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Sedangkan tujuan laporan keuangan bank menurut Kasmir (2003:204) yaitu :

23 1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva yang dimiliki dan jenis jenis aktiva yang dimiliki. 2. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah kewajiban dan jenis jenis kewajiban baik jangka pendek (lancar) maupun jangka panjang. 3. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah modal dan jenis jenis modal bank pada waktu tertentu. 4. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah pendapatan yang diperoleh dari sumber sumber pendapatan bank tersebut. 5. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah biaya biaya yang dikeluarkan berikut jenis jenis biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu. 6. Memberikan informasi tentang perubahan perubahan yang terjadi dalam aktiva, kewajiban, dan modal suatu bank. 7. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil laporan keuangan yang disajikan. 2.2.3 Pihak pihak yang berkepentingan Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh bank akan memberikan manfaat kepada berbagai pihak. Masing masing pihak memiliki kepentingan dan tujuan tersendiri terhadap laporan keuangan yang diberikan oleh bank. Adapun pihak pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan bank menurut Kasmir (2003:241) adalah sebagai berikut : 1. Pemegang saham 2. Pemerintah 3. Manajemen 4. Karyawan 5. Masyarakat luas Berdasarkan kutipan tersebut dijelaskan sebagai berikut :

24 1. Pemegang saham Bagi pemegang saham sebagai pemilik, memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan yaitu untuk melihat kemajuan perusahaan dalam menciptakan laba dan pengembangan usaha bank tersebut. 2. Pemerintah Bagi pemerintah, baik bank pemerintah maupun bank swasta adalah untuk mengetahui kemajuan dan kepatuhan bank dalam melaksanakan akan kebijakan moneter dan pengembangan sektor sektor industri tertentu. 3. Manajemen Untuk menilai kinerja manajemen bank dalam mencapai target target yang telah ditetapkan. Kemudian juga untuk menilai kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. 4. Karyawan Untuk mengetahui kondisi keuangan bank, sehingga karyawan juga merasa perlu mengharapkan peningkatan kesejahteraan apabila bank mengalami keuntungan dan sebaliknya. 5. Masyarakat luas Bagi masyarakat luas merupakan suatu jaminan terhadap dananya yang disimpan di bank. Jaminan ini diperoleh dari laporan keuangan dengan melihat angka angka yang ada di laporan keuangan. Dengan adanya laporan keuangan pemilik dana dapat mengetahui kondisi bank yang bersangkutan. 2.3 Tinjauan Analisis Laporan Keuangan 2.3.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan merupakan suatu teknik analisis yang dalam banyak hal mampu memberikan petunjuk atau indikator dan gejala gejala yang timbul di sekitar kondisi yang melingkupinya. Analisa laporan keuangan yang dihitung dan diinterpretasikan secara tepat akan mampu menunjukan aspek aspek dimana penilaian dan evaluasi lebih lanjut harus dilakukan.

25 Menurut Harahap (2002:190). Pengertian analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut : Menguraikan pos pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa analisis laporan keuangan digunakan sebagai alat untuk membantu dalam pengambilan keputusan, dan dalam analisis ini, laporan keuangan digunakan sebagai sumber informasi. Analisis laporan keuangan membantu untuk mendapatkan pengertian yang lebih baik tentang keadaan keuangan perusahaan. Para pengambil keputusan memerlukan informasi informasi yang tepat dan relevan sebelum keputusan diambil, dan informasi dalam bentuk mentah sering tidak menunjukan hubungan hubungan yang penting. 2.3.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan Menurut Harahap (2004:195), Analisis laporan keuangan bertujuan untuk : 1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa. 2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan (implicit). 3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan. 4. Dapat membongkar hal hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan. 5. Mengetahui sifat sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model model dan teori teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi dan peningkatan (rating).

26 6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan pleh para pengambil keputusan. 7. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis. 8. Dapat membandingkan situasi suatu perusahaan dengan perusahaan lain, dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal. 9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya. 10. Dapat memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang. 2.4 Tinjauan Penilaian Kesehatan Bank 2.4.1 Pengertian kesehatan Bank Definisi kesehatan bank menurut Susilo, Triandaru, Santoso (2006:51) adalah : Kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Menyadari arti pentingnya kesehatan suatu bank bagi pembentukan kepercayaan dalam dunia perbankan serta unutk melaksanakan prinsip kehati hatian (prudential banking) dalam dunia perbankan, maka Bank Indonesia merasa perlu unutk menerapkan aturan tentang kesehatan bank. Dengan adanya aturan tentang kesehatan bank ini, perbankan diharapkan selalu dalam kondisi sehat, sehingga tidak akan merugikan masyarakat yang berhubungan dengan perbankan. Bank yang beroperasi dan berhubungan dengan masyarakat diharapakan hanya bank yang betul betul sehat. Aturan tentang kesehatan bank yang diterapkan oleh Bank Indonesia mencakup berbagai aspek dalam kegiatan bank, mulai dari penghimpunan dana sampai dengan penggunaan dan penyaluran dana.

27 2.4.2 Faktor Penilaian Kesehatan Bank Dalam melakukan penilaian terhadap tingkat kesehatan bank, Bank Indonesia menggunakan beberapa kriteria atau dikenal dengan analisis CAMELS (capitals, Assets, Managements, Earnings, Liquidity, Sensitivity to market risk). Unsur unsur penilaian dalam analisis CAMELS adalah sebagai berikut : 1. Capital (Permodalan) 2. Assets (Kualitas aset) 3. Management (Manajemen) 4. Earnings (Rentabilitas) 5. Liquidity (Likuiditas) Unsur unsur penilaian CAMELS dijelaskan sebagai berikut : 1. Capital (Permodalan) Penilaian pendekatan kuntitatif dan kualitatif faktor permodalan dilakukan melalui penilaian terhadap komponen komponen sebagai berikut : o Kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)/Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap ketentuan yang berlaku. o Komposisi permodalan. o Tren ke depan dan proyeksi KPMM/CAR. o Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan modal bank. o Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan (laba ditahan). o Akses terhadap sumber permodalan. o Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan. 2. Assets (Kualitas aset) Penilaian pendekatan kuntitatif dan kualitatif faktor kualitas aset dilakukan melalui penilaian terhadap komponen komponen sebagai berikut : o Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan total aktiva produktif. o Debitor inti di luar pihak terkait dibandingkan dengan total kredit.

28 o Perkembangan aktiva produktif bermasalah (non performing asset) dibandingkan aktiva produktif. o Tingkat kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP). o Kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif. o Sistem kaji ulang (review) internal terhadap aktiva produktif. o Dokumentasi aktiva produktif. o Kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah. 3. Management (Manajemen) Penilaian terhadap faktor manajemen antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen komponen sebagai berikut : o Manajemen umum. o Penerapan sistem manajemen risiko o Kepatuhan bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen kepada Bank Indonesia dan atau pihak lainnya. 4. Earnings (Rentabilitas) Penilaian pendekatan kuntitatif dan kualitatif faktor rentabilitas dilakukan melalui penilaian terhadap komponen komponen sebagai berikut : o Pengembalian atas aktiva (return on assets ROA) o Pengembalian atas ekuitas (return on equit ROE) o Margin bunga bersih (net interest margin NIM) o Biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) o Perunbuhan laba operasional o Komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi pendapatan o Penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya o Prospek laba operasional 5. Liquidity (Likuiditas) Penilaian pendekatan kuntitatif dan kualitatif faktor likuiditas dilakukan melalui penilaian terhadap komponen komponen sebagai berikut :

29 o Aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan pasiva likuid kurang dari 1 bulan o 1 mounth maturity mismatch ratio o Rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio LDR) o Proyeksi arus kas 3 bulan mendatang o Ketergantungan pada dana antar bank dan deposan inti o Kebijakan dan pengelolaan likuiditas (assets and liabilities management ALMA) o Kemampuan bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang, pasar modal, atau sumber sumber pendanaan lainnya o Stabilitas dana pihak ketiga (DPK) 6. Sensitivity to market risk ( Sensitivitas terhadap risiko pasar) Penilaian pendekatan kuntitatif dan kualitatif faktor Sensitivitas terhadap risiko pasar dilakukan melalui penilaian terhadap komponen komponen sebagai berikut : o Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengatasi fluktuasi suku bunga dibandingkan dengan potensi kerugian (potensial loss) sebagai akibat fluktuasi (adverse movement) suku bunga o Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengatasi fluktuasi nilai tukar dibandingkan dengan potensi kerugian (potensial loss) sebagai akibat fluktuasi (adverse movement) nilai tukar o Kecukupan penerapan sistem manajemen risiko pasar 2.5 Tinjauan Loan to Deposit Ratio (LDR) 2.5.1 Pengertian Loan to Deposit Ratio (LDR) Menurut O.P Simorangkir (2004:147), Loan to Deposit Ratio dinyatakan sebagai : Loan to Deposit Ratio merupakan perbandingan antara kredit yang diberikan dengan dana pihak ketiga, termasuk pinjaman yang diterima, tidak termasuk pinjaman subordinasi.

30 Rasio ini menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini semakin rendah kemampuan likuiditas bank. Loan to Deposit Ratio mempunyai peranan yang sangat penting sebagai indikator yang menunjukan tingkat ekspansi kredit yang dilakukan bank sehingga LDR dapat juga digunakan untuk mengukur berjalan tidaknya suatu fungsi intermediasi bank. Batas aman LDR suatu bank secara umum adalah sekitar 90%-100%, sedangkan menurut ketentuan bank sentral, batas aman LDR suatu bank adalah 110%. LDR dapat pula digunakan untuk menilai strategi manajemen suatu bank. Manajemen bank yang konservatif biasanya cenderung memiliki LDR yang relatif rendah, sebaliknya manajemen yang agresif memiliki LDR yang tinggi atau melebihi batas toleransi. 2.5.2 Perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) Loan to Deposit Ratio merupakan perbandingan antara sejumlah kredit atau pembiayaan yang diberikan bank dengan dana yang diterima bank. Nilai LDR dapat ditentukan melalui suatu formula yang ditentukan oleh Bank Indonesia melalui Surat Edaran Bank Indonesia No.3/30/DPNP Tanggal 14 Desember 2001 yaitu : LDR = TotalKredit TotalDanaPihakke3 Equity Dana pihak ketiga meliputi giro, tabungan, dan deposito tetapi tidak termasuk giro dan deposan antar bank. Equity yang dimaksud adalah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang terdiri atas modal disetor pemilik bank, agio saham, berbagai cadangan laba ditahan berjalan dan laba tahun berjalan.

31 2.6 Tinjauan Mengenai Profitabilitas Bank 2.6.1 Pengertian Profitabilitas Bank Laporan keuangan memperlihatkan kinerja suatu perusahaan selama periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran kualitatif. Melalui analisis laporan keuangan tingkat profitabilitas dapat diukur selama periode tertentu. Riyanto (2001:35) menyatakan : Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Menurut Hasibuan (2002:100) profitabilitas bank adalah : Profitabilitas bank adalah kemampuan suatu bank untuk memperoleh laba yang dinyatakan dalam persentase. Profitabilitas pada dasarnya adalah laba (rupiah) yang dinyatakan dalam persentase profit. Meski ada beragam indikator penilaian profitabilitas yang lazim digunakan oleh bank, penulis akan menggunakan ROA (return on aseets), dengan beberapa alasan antara lain : 1. Rasio Return on Assets (ROA) memperhitungkan bagaimana kemampuan manajemen bank dalam memperoleh profitabilitas manajerial efisiensi secara menyeluruh. Dendawijaya (200:120) menjelaskan bahwa : Rasio ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan, semakin besar ROA suatu bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aktiva.

32 2. Penilaian kesehatan bank yang dilakukan oleh Bank Indonesia dilihat dari aspek rentabilitas/profitabilitas dilakukan dengan menggunakan indikator Return on Assets (ROA). Maksud dan tujuan dari analisis profitabilitas adalah untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan kemampuan perolehan laba yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Dalam analisis ini akan dicari hubungan timbal balik antara pos pos yang ada pada laporan laba rugi dengan pos pos yang ada pada neraca bank. Dengan demikian melalui analisis profitabilitas dapat diketahui efisiensi dan efektifitas bank selama periode tersebut. Perhitungan Profitabilitas Bank Rasio profitabilitas menurut Van Horne (2002:140) adalah : Ratio that relate profits to sales and investment Sedangkan menurut Gitman (2000:617) Profitabilitas adalah : Profitability is the relationship between revenues and cost generate by usung the firm assets current and fixed in produktive activities Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah suatu keuntungan yang diperoleh perusahaan yang berasal dari penjualan atau investasi perusahaan. Keuntungan perusahaan ini dapat diukur sebagai salah satu indikator yang berpengaruh terhadap harga saham. Perhitungan profitabilitas bank dilakukan dengan menggunakan rasio Return on Assets (ROA) atau tingkat pengembalian aktiva. Rumusnya adalah: ROA = LabaSebelumPajak TotalModal(aktiva) X 100 % Pengaruh Tingkat Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas Bank Fungsi intermediasi bank yaitu menghimpun dan menyalurkan kembali dana kepada mayarakat merupakan fungsi yang penting dalam perbankan. Untuk mendeteksi

33 fungsi intermediasi tersebut dapat digunakan indikator keuangan Loan to Deposit Ratio (LDR). Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan terhadap jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat. Dalam hal penilaian kesehatan, bank yang sehat adalah bank yang tingkat LDR-nya tinggi. Ini berarti bank tersebut cukup aktif dalam menyalurkan kredit terhadap masyarakat. Sedangkan profit atau laba merupakan indikasi kesuksesan suatu badan usaha. Selain menjalankan fungsi intermediasi, perolehan laba (profitabilitas) merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu bank. Rasio profitabilitas merupakan hasil dari sejumlah besar keputusan dan kebijakan manajemen dalam menggunakan sumber sumber dana bank. Melalui analisis profitabilitas dapat diketahui efisiensi dan efektifitas suatu bank dalam periode terntentu. Faktor ekspansi kredit yang ditunjukan dengan rasio LDR sangat penting bagi bank dalam menjalankan fungsi intermediasinya dengan tujuan untuk memperoleh laba yang didapat dari selisih penerimaan bunga kredit dengan beban bunga simpanan (spread). Dengan peningkatan dan pengelolaan penyaluran kredit yang baik akan mendorong suatu bank untuk meningkatkan kemampuannya dalam memperoleh laba (profitabilitas). Indikator indikator yang mempengaruhi LDR adalah sebagi berikut : a. Total Loans b. Total Deposit c. Equity Ketiga indikator tersebut dijelaskan sebagi berikut : a. Total Loans Adalah seluruh jumlah pinjaman yang diberikan kepada masyarakat oleh pihak bank. b. Total Deposit Adalah jumlah seluruh dana masyarakat yang disimpan di bank. c. Equity Adalah modal sendiri atau modal bank.