BAB I PENDAHULUAN. Industri jasa sangat beragam dan berkaitan dengan empat sektor

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan berbagai lembaga keuangan. Daya tarik (attractiveness) bisnis jasa

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu atau

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perkoperasian menjadi payung hukum sementara bagi BMT. ada 41 BMT dan 10 BTM, dan tahun 2013 ada 42 BMT dan 10 BTM.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang baik. Salah satu jenis sepatu olah raga yang banyak diminati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempromosikan produk secara efektif, mendistribusikan produk serta

BAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

Relationship marketing selanjutnya disebut RM berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masalah kepercayaan pelanggan merupakan faktor yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya bank yang bermunculan di Indonesia. Menurut Pasal 1

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB I PENDAHULUAN. koperasi di indonesia merupakan bagian dari bagian usaha nasional secara keseluruhan. Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB1 PENDAHULUAN. Zaman globalisasi yang ditandai dengan berbagai kemajuan. disiplin ilmu yang disertai dengan kemajuan sumber informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Pesatnya kemajuan didunia perbankan membuat

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah perkembangan dunia industri yang sangat pesat, maka persaingan

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perekonomian dan semakin banyaknya. menghadapi persaingan antar perusahaan. Menurut Philip Kotler (1990),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank Islam merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan bisnis dan profit mereka (Arlan Rully, 2006)

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

I. PENDAHULUAN. peningkatan permintaan terhadap berbagai barang dan jasa. yang sama, laju pertumbuhan ekonomi untuk Kota Bandar Lampung jauh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler, 2000) Kotler et al (2002)

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan, maka upaya penyempurnaan dalam semua aspek. penyelenggaraan urusan kredit terus diupayakan oleh semua pihak yang

mengenai strategi bauran pemasaran eceran yakni keragaman produk (product

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maraknya kebutuhan manusia rupanya membawa angin segar bagi dunia bisnis jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan perubahan life style dalam kehidupan menjadi sesuatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I. Pendahuluan. penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada masa sekarang telah maju dengan pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. merebut konsumen dari tangan pesaing dengan memberikan value yang lebih. seberapa banyaknya kepuasan konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala

BAB II URAIAN TEORITIS. judul Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada CV.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dimana sektor ekonomi menjadi tolok ukur kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. mendatang. Dinamika yang terjadi di sektor jasa terlihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. usaha seperti koperasi jasa keuangan syariah, tidak hanya dituntut untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2012), hlm Sofyan Assauri, Strategic Marketing, (Jakarta: PT RajaGrafindo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kemajuan pesat di bidang teknologi, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

MERANCANG DAN MENGELOLA JASA BY : DIANA MA RIFAH

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan sektor jasa di Indonesia berkembang dengan

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah saat ini mengalami kemajuan yang

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. potensi diri agar menjadi pribadi yang berkualitas sehingga tercipta umat yang

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. yang bersaing, 3) Fasilitas yang disediakan, dan 4) Promosi yang. melirik bisnis ini sebagai sarana berinvestasinya, mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang sangat dinamis seperti sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. hal ini terutama berlaku di sektor jasa keuangan di mana deregulasi telah

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan merupakan bisnis jasa yang berdasarkan pada azas

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jaman. Keberhasilan perusahaan bukan semata terletak pada produk

BAB I PENDAHULUAN. permintaan masyarakat terhadap produk dan jasa untuk memenuhi segala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya tujuan utama suatu perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai lembaga intermediasi, pihak perbankan membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari banyaknya Coffee Shop saat ini yang bermunculan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. eceran terus berkembang seiring dengan keinginan dan selera pelanggan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 1. Pendahuluan. Dalam era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa perusahaan. Salah satu usaha yang mungkin saat ini menarik bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. yang di harapkan (Expected Service).(Kotler 1997 : 20). dunia bisnis mencakup kemampuan suatu perusahaan untuk.

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia. menyebabkan industri perbankan menghadapi berbagai permasalahan.

PENGARUH TARIF, FASILITAS DAN PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada kepuasan serta loyalitas konsumen. Loyalitas yang. akan loyal terhadap rumah makan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kepada nasabahnya selalu mengutamakan pelayanan yang berkualitas. persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri jasa sangat beragam dan berkaitan dengan empat sektor utama: (1) sektor pemerintah, seperti kantor pos, kantor pelayanan pajak, kantor polisi, rumah sakit, sekolah, bank pemerintah, dan seterusnya,; (2) sektor nirlaba swasta, seperti sekolah, universitas, rumah sakit, lembaga charity, yayasan dan sebagainya; (3) sektor bisnis, seperti penerbangan, perbankan, hotel, perusahaan asuransi, konsultan, real estate dan seterusnya; dan (4) sektor manufaktur, yang juga melibatkan para pekerja jasa, seperti akuntan, operator komputer, penasihat hukum, arsitek, dan sebagainya (Tjiptono, Fandy, 2004:15). Sektor jasa perekonomian mengalami periode perubahan yang hampir revolusioner di seluruh dunia, pendatang baru inovatif yang menawarkan standar jasa baru telah sukses di pasar, dimana pesaing yang telah mapan gagal memenuhi keinginan pelanggan yang banyak menuntut sekarang ini. Tren ini mencerminkan kompleksitas dan keanekaragaman sektor jasa yang menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi para pemasar, baik barang maupun jasa (Lovelock, Christoper dan Wright, Lauren, 1999:7). Menurut Kotler Philip (2000:428) jasa merupakan suatu perbuatan di mana seseorang atau suatu kelompok menawarkan pada kelompok atau 1

2 orang lain, sesuatu yang pada dasarnya tidak berwujud dan produksinya berkaitan atau tidak berkaitan dengan fisik produk. Seiring dengan pesatnya perkembangan pemasaran jasa saat ini, pelayanan menjadi suatu hal yang sangat penting. Berbagai bidang usaha yang bergerak di bidang jasa berusaha untuk selalu meningkatkan kemampuannya dalam melayani dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Hal ini menjadikan pihak perusahaan harus mampu untuk menghasilkan kualitas pelayanan yang baik. Kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan akan menimbulkan kepuasan dan ketidakpuasan terhadap pelanggan, seperti halnya yang terdapat dalam Koperasi Jasa Keuangan Syariah. Undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian disusun untuk mempertegas jatidiri, kedudukan, permodalan, dan pembinaan koperasi sehingga dapat lebih menjamin kehidupan koperasi sebagaimana diamanatkan oleh pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, yang menyebutkan bahwa: Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi Jasa Keuangan Syariah adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah). Dikeluarkannya Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan pinjam oleh Koperasi serta Kepmen Koperasi dan UKMNo.91/Kep/M.KUKM/IX/2004

3 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha KJKS maka semakin jelas bahwa kegiatan Usaha Jasa Keuangan Syariah perlu ditumbuh kembangkan. Persyaratan penting yang perlu dimiliki oleh Koperasi Jasa Keuangan Syariah (selanjutnya disebut KJKS) sebagai lembaga keuangan ialah harus menjaga kredibilitas atau kepercayaan dari anggota pada khususnya dan atau masyarakat luas pada umumnya. Pihak koperasi harus mampu mewujudkan kepuasan pelanggan dengan memperhatikan dan meningkatkan kualitas pelayanan. Sesungguhnya menciptakan, menjaga, dan meningkatkan kepuasan pelanggan dalam perniagaan atau transaksi mereka justru akan membuka dan mendatangkan rezeki yang luar biasa,dan hal ini sudah diingatkan oleh Rasulullah Saw, dalam sabdanya: Perhatikan olehmu sekalian perdagangan itu, sesungguhnya didunia ini ada sembilan dari sepuluh pintu rezeki bersumber dari perdagangan (H.R.Ahmad). Ini mengisyaratkan bahwa seberat apa pun tingkat kompetisi yang dihadapi, bisnis perbankan tetap akan mendatangkan keuntungan yang baik, halal dan barokah, sepanjang pihak perbankan Islam dapat meningkatkan kepuasan pelanggan (Hasan, Ali, 2010:84). Menurut Kotler Philip (2005:70) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan. Jika kinerja berada dibawah harapan, pelanggan tidak puas. Jadi, tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan

4 (perceived performance) dan harapan (expectations). Pelanggan bisa mengalami salah satu dari tiga tingkat kepuasaan yang umum. Jika kinerja dibawah harapan, pelanggan akan tidak puas. Kalau kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas. Apabila kinerja melampaui harapan, pelanggan akan sangat puas, senang atau bahagia (Kotler, Philip, 1998:51). Sedangkan menurut Westbrook dan Reilly berpendapat bahwa: Kepuasan pelanggan merupakan respons emosional terhadap pengalaman pengalaman berkaitan dengan produk dan jasa tertentu yang dibeli, gerai ritel, atau bahkan pola perilaku (seperti perilaku berbelanja dan perilaku pembeli), serta pasar secara keseluruhan. Respons emosional dipicu oleh proses evaluasi kognitif yang membandingkan persepsi (atau keyakinan) terhadap objek, tindakan atau kondisi tertentu dengan nilai-nilai (atau kebutuhan, keinginan dan hasrat) individual. (Tjiptono, Fandy, 2004:349). Jadi sebenarnya menurut Gerson Richard (2001:3) kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan bahwa harapannya telah terpenuhi atau terlampaui. Adanya persaingan yang cukup ketat diantara para penyedia jasa, membuat masing-masing penyedia jasa harus mengetahui hal-hal apa saja yang dianggap penting oleh para pelanggan, sehingga koperasi dapat mengusahakan kinerja yang lebih baik dari sebelumnya dalam pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Kualitas produk jasa perbankan dapat mempengaruhi persepsi dan kepuasan pelanggan melalui ketepatan waktu pelayanan penyampaian, ketersediaan produk dan layanan saat dibutuhkan, kebenaran janji promosi atas produk dan layanan, kesesuian pesanan, keamanan dan keselamatan,

5 fleksibilitas pembayaran, ketersediaan fasilitas pelayanan, termasuk biaya administrasi serta kemampuan penyempurnaan produk layanan secara terus menerus tanpa batas (Hasan, Ali, 2010:88). Pengukuran kepuasan pelanggan tidak hanya untuk menentukan bagaimana pelanggan menikmati jasa dan pelayanan yang diterima, tetapi juga harus mengidentifikasi apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggan dari penyedia jasa (Gerson, Richard, 2001:26) Sebenarnya tidaklah mudah mengukur kualitas dengan tepat, akan tetapi pada umumnya kualitas dapat dirinci. Konsep kualitas itu sendiri sering dianggap sebagai ukuran relatif kebaikan suatu produk atau jasa yang terdiri dari kualitas desain dan kesesuaian kualitas desain merupakan fungsi spesifikasi produk, sedangkan kualitas kesesuaian adalah suatu ukuran seberapa jauh suatu produk mampu memenuhi suatu persyaratan atau spesifikasi kualitas yang telah ditetapkan. Menurut Hasan Ali (2010:72), kemampuan menciptakan nilai bagi pelanggan akan sangat tergantung pada komitmen perusahaan terhadap kualitas. Produk yang dipersepsikan memiliki kualitas adalah produk yang memiliki kesesuaian dengan yang dibutuhkan atau diinginkan oleh pelanggan, dan secara konsisten dapat memenuhi kepuasan pelanggan tanpa cacat sedikitpun. Maka kualitas jasa merupakan keunggulan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan untuk memenuhi harapan dan keinginan pelanggan. Perusahaan memberikan layanan dengan mengutamakan keunggulan untuk mencapai kualitas pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan.

6 Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun (Kotler, Philip, 2002:83). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang. Pihak koperasi harus mampu menghasilkaan kualitas pelayanan yang baik, karena kualitas pelayanan yang diberikan koperasi akan menimbulkan kepuasan dan ketidakpuasan terhadap pelanggan. Namun demikian berdasarkan dokumen awal yang ditemukan peneliti, menunjukkan masih rendahnya tingkat kepuasan pelanggan yang disebabkan oleh rendahnya kualitas pelayananan. Untuk mengetahui apakah pihak manajemen telah memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan harapan pelanggan atau belum, maka perlu dilakukan penelitian terhadap pelanggan untuk mendapatkan gambaran mengenai kontribusi kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. Berkaitan dengan hal tersebut maka diambil judul KONTRIBUSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH WANITA MANDIRI KABUPATEN BOYOLALI.

7 B. Identifikasi Masalah Banyaknya persaingan di bidang jasa membuat banyak koperasi dalam hal ini Koperasi Jasa Keuangan Syariah Wanita Mandiri untuk bersaing meningkatkan kualitas pelayanan agar konsumen merasa puas terhadap pelayanan yang di berikan. Penjabaran latar belakang masalah diatas, muncul masalah yang diidentifikasi yaitu: kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal, didalamnya termasuk kualitas pelayanan. C. Pembatasan Masalah Agar dalam penelitian ini dapat mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan secara optimal, maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya dilaksanakan pada pelanggan atau nasabah KJKS Wanita Mandiri Kabupaten Boyolali. 2. Penelitian ini hanya mencakup kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan KJKS Wanita Mandiri Kabupaten Boyolali. D. Perumusan Masalah Rumusan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam suatu masalah dan jika dirumuskan dengan jelas maka memberikan jalan yang mudah dalam memecahkan maasalah yang ada. Menurut Sugiyono (2008:55) rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya

8 melalui pengumpulan data. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Adakah kontribusi kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Wanita Mandiri Kabupaten Boyolali? E. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Wanita Mandiri Kabupaten Boyolali. F. Manfaat Adapun hasil penelitian diharapkan akan bermanfaat antara lain di bawah ini : 1. Untuk menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan bagi para pembaca, mengenai tingkat kepuasan pelanggan atas kualitas pelayanan yang diberikan KJKS Wanita Mandiri Kabupaten Boyolali. 2. Memberikan masukan koperasi untuk dapat melihat kontribusi kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan terhadap kepuasan pelanggan sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan selanjutnya.