BAB V PEMBAHASAN A. Hasil belajar Fiqih antara yang menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan Konvensional (ceramah) terhadap hasil belajar Fiqih Peserta didik kelas III MI Darussalam Ngentrong Tulungagung Penelitian ini dilaksanakan pada kelas III MI Darussalam Ngentrong dengan jumlah populasi 34 peserta didik. Kelas III A berjumlah 18 peserta didik sebagai kelas eksperimen dan kelas III B berjumlah 16 peserta didik sebagai kelas kontrol. Dengan tujuan mengetahui hasil belajar Fiqih antara yang menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan Konvensional (ceramah). Penelitian ini dilaksanakan dua kali pertemuan, pertemuan pertama proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada kelas eksperimen dan penerapan model pembelajaran konvensional (Ceramah) pada kelas kontrol dengan pemberian materi Fiqih pokok bahasan Shalat Tarawih. Pertemuan kedua dilaksanakan post test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan soal tes yang sama. Dari hasil post test tersebut diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 83,61 sedangkan pada kelas kontrol rata-rata yang didapatkan yaitu 74,06. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar 74
75 peserta didik pada materi Fiqih pokok bahasan Shalat Tarawih dengan menggunakan model pembelajran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) melampaui KKM Fiqih yaitu 70 lebih tinggi dari pada kelas kontrol yang menerapkan model pembelajaran konvensional (ceramah). Pembelajaran menggunakan model Numbered Heads Together (NHT) lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional (ceramah). Tingginya hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen disebabkan oleh adanya perbedaan dalam penerapan proses pembelajaran pada kedua kelas tersebut, karena pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT), sedangkan kelas kontrol menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Numbered Heads Together (NHT) penomoran berfikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional, untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. 86 Hal ini sesuai dengan kelebihan dari Model Pembelajaran NHT yaitu : 87 dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, mampu memperdalam pemahaman siswa, menyenangkan siswa dalam belajar. Berdasarkan proses pembelajaran yang diterapkan di kelas III MI Darussalam Ngentrong, peserta didik sangat antusias dalam mengikuti proses 86 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri, 2009), hlm 82 87 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran, (Yogyakarta, Kata Pena, 2015), hlm. 30.
76 belajar mengajar. Diskusi berjalan dengan baik, setiap kelompok berusaha untuk menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan, selain itu setiap peserta didik berusaha memahami materi karena proses pembelajaran dikemas dalam bentuk kompetisi dimana setelah diskusi selesai Guru memanggil nomor peserta didik secara acak untuk menjawab soal dan jika soal dijawab dengan benar maka kelompok tersebut akan mendapat poin. Kelompok yang mendapatkan poin terbanyak akan mendapat juara dan mendapat reward yang telah disiapkan oleh Guru. Dari sini semua peserta didik berperan aktif dalam proses pemebalajaran, peserta didik yang pandai akan saling membagi pemahaman kepada peserta didik lain yang kurang paham, sehingga pemahaman peserta didik akan materi menjadi merata. Penguatan materi juga didukung dengan refleksi pokok bahasan Shalat Tarawih secara bersamasama pada kegiatan penutup. Hal ini didukung dengan penelitian terdahulu milik Wardani yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa kelas III MI Pesantren Panggung Kepanjen Kidul Kota Blitar Tahun Ajaran 2012/2013 dalam skripsi tersebut disimpulkan bahwa pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas III pada pokok bahasan Uang. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada pre test adalah 46,05 dengan prosentase ketuntasan 21,05%, pada post test siklus I meningkat menjadi 63,6
77 dengan prosentase ketuntasan 57,89%, kemudian pada post test siklus II meningkat menjadi 76,57 dengan prosentase ketuntasan 84,21 %. 88 Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada materi Fiqih pokok bahasan Shalat Tarawih menunjukkan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menerapkan model pembelajaran konvensional (ceramah). B. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar Fiqih Peserta didik kelas III MI Darussalam Ngentrong Tulungagung Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran Fiqih dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together efektif terhadap hasil belajar peserta didik kelas IV MI Darussalam Ngentrong. Nilai diperoleh dari tes yang digunakan sebagai data untuk mengetahui hasil belajar peserta didik. Sebelum tes dilaksanakan peneliti menganalisis tingkat homogenitas dari kedua kelas dari hasil nilai MID Semester, diketahui signifikasinya adalah 0, 329 dengan signifikasi lebih besar dari taraf nyata 0,05 atau 0, 329>0,05 maka, kedua kelas homogen. Setelah mengetahui kedua kelas tersebut homogen, peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas pada hasil uji coba soal post test yang akan dijadikan sebagai instrumen penelitian. Hasil uji validitas menunjukkan 88 Lutvia Kisma Wardani, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa kelas III MI Pesantren Panggung Kepanjen Kidul Kota Blitar Tahun Ajaran 2012/2013, (Tulungagung: Skripsi tidak diterbitkan, 2013)
78 bahwa nilai r hitung soal nomor 1 adalah 0.913, r hitung soal nomor 2 adalah 0.643, r hitung soal nomor 3 adalah 0.854, r hitung soal nomor 4 adalah 0.674, r hitung soal nomor 5 adalah 0.818. Semua item soal menghasilkan nilai r hitung lebih dari r tabel dengan N = 10 dan taraf signifikansi 5% yaitu r tabel = 0.632 sehingga 3 item soal dikatakan sangat valid dan 2 item soal dikatakan valid. Hasil uji reliabilitas menunjukkan derajat kebebasan = N-2, oleh karena jumlah responden yang diteliti sebanyak 10 siswa, maka db sebesar 8, nilai db 8 pada tabel r = 0,632 pada taraf signifikansi 5%. Dari nilai-nilai dan tersebut dapat dituliskan. Ini menunjukkan bahwa nilai lebih besar dari pada nilai pada taraf 5%. Dengan demikian butir-butir tes uraian dinyatakan reliabel, sehingga dapat digunakan dalam penelitian. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap hasil belajar Fiqih, maka digunakan uji t-test, namun sebelum menggunakan uji t-test ini data penelitian harus memenuhi beberapa asumsi yaitu data bersifat homogen dan berdistribusi normal. Berdasarkan nilai signifikansi pada test of homogenity of variance signifikasinya adalah 0,560 dengan signifikasi lebih besar dari 0.05 atau (0,670 > 0,05) maka Ha diterima yang berarti kedua kelas homogen. Sedangkan, Berdasarkan perhitungan normalitas Asymp.sig. (2-tailed) diketahui bahwa nilai signifikasi dari kelas eksperimen adalah 0,518 sedangkan pada kelas kontrol 0, 734. Sehingga nilai signifikasi dari kelas eksperimen lebih besar dari 0,05 atau (0,518 > 0,05) hal ini berarti data kelas eksperimen berdistribusi normal. Nilai Signifikansi dari kelas kontrol lebih
79 besar dari 0,05 atau (0, 734 > 0,05) hal ini berarti data kelas kontrol juga berdistribusi normal. Perhitungan selanjutnya dilakukan uji t-test, berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara t hitung dengan t tabel. Hasil analisis dengan uji t-test diperoleh nilai t hitung yaitu 3,242 dan nilai t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan db = N-2 = 34-2 = 32, t tabel =1, 694. sehingga t tabel > t hitung atau (3,242 > 1,694) dan Sig. (2-tailed) = 0,02< 0.05, maka H 0 ditolak dan H a diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dari pada pembelajaran konvensional yang hanya menggunakan model pembelajaran dengan ceramah saja. Hal ini cukup beralasan sebab berdasarkan hasil pengamatan peserta didik yang diajarkan menggunakan model Numbered Heads Together (NHT) lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran, peserta didik tidak lagi pasif menerima dan memahami informasi yang diberikan guru, tetapi mereka berusaha mengerjakan tugas. Hal ini sesuai dengan kelebihan dari model pemebelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together yaitu: 89 1. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa 2. Mampu memperdalam pemahaman siswa 3. Melatih tanggungjawab siswa 4. Menyenangkan siswa dalam belajar 5. Mengembangkan rasa ingin tahu siswa 89 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran..., hlm. 30.
80 6. Meningkatkan rasa percaya diri siswa 7. Setiap siswa termotifasi untuk menguasai materi 8. Menghilangkan kesenjangan antara yang pintar dan tidak pintar 9. Tercipta suasana gembira dalam belajar. Dengan demikian meskipun saat pelajaran menempati jam terakhir pun, siswa tetap antusias belajar. Berdasarkan analisis terhadap hasil penelitian diatas, menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini disebabkan karena dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together dimana proses pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru dan ceramah saja, namun peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran ini berbentuk permainan kepala bernomor yang memiliki ciri khas dimana guru hanya menunjuk seseorang siswa untuk mewakili kelompoknya tanpa memberitahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya tersebut. Sehingga cara ini menjamin keterlibatan total semua siswa. Cara ini upaya yang sangat baik untuk meningkatkan tanggungjawab individual dalam diskusi kelompok. 90 Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, tehnik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka. 91 Dari uraian data tersebut diketahui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar Fiqih Peserta didik kelas III MI Darussalam 90 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran..., hlm.29 91 Anita Lie, Cooperative Learning..., hlm.59
81 Ngentrong. Hal ini diperkuat pula dengan adanya hasil Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Ria Fitriana, dengan Judul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Metode Portofolio Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII Di Mts Al- Ma arif Tulungagung Tahun Pelajaran 2012/2013. Dalam skripsi tersebut telah disimpulkan bahwa Model tersebut mampu memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan oleh nilai t hitung = 3,5 dengan db = 78 pada taraf signifikansi 5% diperoleh t tabel = 2,000. Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini diterima yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar materi bangun datar segiempat siswa kelas VII MTs.Al-Ma arif Tulungagung semester genap tahun ajaran 2012/2013. 92 Hasil ini juga diperkuat dengan penelitian Roma Tri Pamungkas, dengan judul Pengaruh Penggunaan Metode Student Teams Achievement Divission (STAD) Dan Metode Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil di SMA Negeri 1 Sambungmacan Tahun Pelajaran 2014/2015. Dalam jurnal tersebut ditujukkan ada pengaruh penggunaan metode STAD dan metode NHT terhadap hasil belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sambungmacan. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data yang menunjukkan harga F= 3.441; ρ= 0.065 (cukup signifikan). Besar pengaruh 92 Ria Fitriana, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Metode Portofolio Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII Di Mts Al- Ma arif Tulungagung Tahun Pelajaran 2012/2013, (Tulungagung: Skripsi Tidak Diterbitkan, 2013)
82 penggunaan metode STAD dan metode NHT terhadap hasil belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sambungmacan sebesar 22%. 93 Sehingga jika dibandingkan penelitian terdahulu milik Ria Fitriana dan Roma Tri Pamungkas mendukung hasil penelitian yang peneliti lakukan, bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Jadi, ada pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar Fiqih Peserta didik kelas III MI Darussalam Ngentrong tahun ajaran 2016/2017. C. Besar pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar Fiqih Peserta didik Kelas III MI Darussalam Ngentrong Tulungagung Besarnya pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar Fiqih peserta didik kelas III MI Darussalam Ngentrong, dapat dilihat dari perhitungan nilai effect size (d) = 1,148. Interpretasi Cohen s menyatakan presentase pengaruh 84%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar Fiqih kelas III MI Darussalam Ngentrong tergolong tinggi Tinggi pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) disebabkan oleh meningkatnya minat peserta didik 93 Roma Tri Pamungkas, dengan judul Pengaruh Penggunaan Metode Student Teams Achievement Divission (STAD) Dan Metode Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil di SMA Negeri 1 Sambungmacan Tahun Pelajaran 2014/2015.( Sragen: Jurnal tidak diterbitkan, 2015)
83 untuk memahami materi ajar. Hal ini dikarenakan model pembelajaran yang diterapkan bersifat kooperatif dan dikemas dalam bentuk kuis. Tim atau kelompok yang dianggap paling berprestasi kemudian diberikan penghargaan atau hadiah. Hal ini mampu meningkatkan semangat kerjasama mereka untuk saling membagikan ide ide serta mempertimbangkan jawaban yang paling tepat dan memenangkan kompetisi. Sehingga setiap peserta didik termotivasi untuk menguasai materi yang disampaikan agar ketika diminta untuk menyampaikan argumen dapat menjawab dengan benar. Dari sini pemahaman peserta didik pada materi yang dipelajari akan lebih mendalam dan hasil belajarnya pun menjadi meningkat. Agar hasilnya maksimal perlu adanya pembiasaan penerapan model pembelajaran yang menarik salah satunya Numbered Heads Together (NHT) yang juga didukung dengan lembar kegiatan peserta didik sehingga hasil belajarnya lebih tinggi. Jadi dapat disimpulkan besar pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dalam meningkatkan hasil belajar Fiqih peserta didik kelas III MI Darussalam Ngentrong sebesar 84% dan tergolong tinggi.