Fokus mendengar Firman menghasilkan keubahan Orang sering menyepelekan jam-jam ibadah, ibadah dianggap tidak begitu penting, bukan yang nomor satu dalam hidupnya, saat ibadah berlangsung kita sibuk keluar masuk, sering terlambat datang ibadah, saat ibadah mengantuk, kadang hadir, kadang absen, tidak tertib, tidak disiplin, kenapa? Karena tidak mengerti apa rahasia di balik ibadah itu, ibadah yang ditekuninya tidak menghasilkan keubahan, tidak menghasilkan kesucian dan kekudusan Itu sebabnya jam-jam ibadah itu menjadi membosankan karena tidak ada kuasa penyucian dan pengudusan Sementara standard Tuhan untuk hadir dalam hidup kita hanyalah lewat kekudusan Yohanes 17 : 17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-mu adalah kebenaran I Petrus 1 : 15-16 1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, 1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus Jika ibadah yang kita tekuni tidak menghasilkan kesucian, maka tinggalkan tempat ibadah itu, apa artinya kita ibadah kalau hidup kita tidak mengalami keubahan, tidak semakin disucikan dan dikuduskan, maka sia-sialah ibadah kita Efesus 5 : 26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman Memang setelah kita bertobat dan lahir baru, kita belum bersih seluruhnya dan kita masih berada di bumi ini, kita masih beraktivitas dengan orang-orang di sekelliling kita, sehingga tanpa disengaja kita pasti akan tercemar lagi Inilah manfaatnya kita perlu ibadah agar hidup kita yang sempat tercemar lagi disucikan kembali lewat firman yang kita dengar dalam ibadah Jadi firman penyucian itu akan menguduskan kita, sehingga Allah berkenan hadir dalam 1 / 5
kehidupan kita Kesucian dan kekudusan ini tidak kita dapatkan dari dunia ini, tapi hanya ada dalam ibadah penggembalaan Jadi penggembalaan itu sangat penting untuk menyucikan dan menguduskan kita setiap hari Saat Tuhan Yesus akan terangkat ke Surga, Tuhan Yesus membicarakan penggembalaan ini kepada Petrus sampai empat kali, ini bukti kalau penggembalaan itu sangat penting Penginjilan akan memanggil jiwa-jiwa untuk masuk dalam wilayah kerajaan Surga Selanjutnya agar jiwa-jiwa yang telah dijaring dalam penginjilan ini tidak kembali lagi kepada perkara dunia maka mereka harus tergembala dengan baik Dalam penggembalaan, jiwa-jiwa itu disucikan dengan firman yang kuat dan tajam Lewat ketajaman firman dalam ibadah penggembalaan yang disampaikan, firman itu bagaikan pedang yang akan membongkar setiap dosa yang tersimpan rapi jauh di lubuk hati seseorang dimana manusia tidak dapat melihat secara kasat mata tetapi Tuhan dapat melihat Apakah itu dosa masa lalu, apakah itu sifat tabiat yang tidak baik, cara hidup yang tidak baik, semua harus di sucikan oleh kekuatan firman Tuhan Sifat pendendam, suka menggosip, suka memfitnah, suka berkata yang tidak benar, kekerasan hati, semua ini harus dilepaskan dari kehidupan kita oleh kekuatan firman yang menyucikan Di dalam penggembalaan, hati kita akan di isi oleh firman dimana firman ini nanti akan melontarkan kita sampai kepada kota Yerusalem baru Sebab sasaran dari penggembalaan adalah ke air kehidupan, dimana mata air kehidupan itu berada di kota Yerusalem baru Wahyu 7 : 17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka" Firman dalam penggembalaan ( firman penyucian dan pengudusan ) akan mengubahkan tubuh jasmani ini menjadi tubuh kemuliaan Firman itulah nanti yang menjadi dasar bagi Tuhan untuk menganugrahkan tubuh kemuliaan bagi kita Musa dan Elia adalah dua hamba Tuhan yang selama hidup menekuni firman Tuhan Pada zaman Musa, bangsa Israel hidup dengan penuh pemberontakan kepada Allah, termasuk abang dan kakaknya yaitu Harun dan Miryam, terkecuali Yosua dan Kaleb Musa hidup di tengah-tengah orang yang bengkok hatinya, di tengah-tengah bangsa yang penuh pemberontakan kepada Tuhan Demikian juga Elia, dimana bangsa Israel hidup dengan penyembahan kepada baal Saat Elia menentang para baal maka Izebel ingin membunuhnya Lukas 9 : 29 31 9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-nya berubah dan pakaian-nya menjadi putih berkilau-kilauan 9:30 Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia 9:31 Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-nya yang akan digenapi-nya di Yerusalem 2 / 5
Musa dan Elia tampil dalam tubuh kemuliaan, karena mereka selama hidupnya menekuni firman dan menyimpan firman di dalam hati mereka Bangsa Israel saat menjaga kekudusan Tuhan maka Tuhan ada di tengah-tengah mereka dan saat mereka berperang mereka selalu mengalami kemenangan, tapi saat bangsa Israel tidak lagi menjaga kekudusan maka Tuhan undur dari mereka dan saat mereka berperang mereka mengalami kekalahan I Timotius 3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan" Jadi rahasia dibalik ibadah itu adalah kita mengalami proses keubahan hidup, semakin hari semakin disucikan, dikuduskan, rohani kita bertumbuh menjadi dewasa dan akhirnya kita diangkat dalam kemuliaan Dari tubuh yang jasmani diubah ( proses metamorfosa ) menjadi tubuh kebangkitan yaitu tubuh kemuliaan Yehezkiel 47 : 1-5 47:1 Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah 47:2 Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan 47:3 Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di perg elangan kaki 47:4 Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang 47:5 Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi Air yang keluar berbicara kasih Allah yang selalu menyegarkan kita Kasih Allah inilah yang menuntun kita masuk ke dalam penggembalaan Langkah pertama adalah di pintu gerbang artinya kita datang dalam ibadah dan duduk mendengarkan firman Dengan kita datang dalam ibadah itu sudah menguatkan mata kaki kita ( dalamnya sampai di pergelangan kaki ) Kita harus merasakan bagaimana kasih Allah itu menuntun kita datang beribadah, mendengar firman dengan sungguh-sungguh, itu akan menguatkan mata kaki kita 3 / 5
Langkah kedua adalah sampai di lutut, artinya alat pertama setelah pintu gerbang adalah Mezbah korban bakaran Dalam tahap ini kasih Allah membuat kita bertekuk lutut ( kita merendahkan hati ) Kasih Allah membuat kita insaf dan kasih Allah membuat kita mengaku segala dosa-dosa kita Paulus sebelum bertobat ia adalah orang yang sombong, garang, sadis dan suka membanggakan hal-hal yang lahiriah, tapi setelah kasih Allah menyentuh dia, dia menjadi orang yang suka sembahyang dan berlutut Langkah ketiga adalah air sampai di pinggang artinya setelah alat Mezbah korban bakaran maka alat selanjutnya ialah kolam pembasuhan yang berbicara tentang kelahiran baru Orang yang telah mengalami kelahiran baru ia akan selalu ingat akan kebaikan Tuhan, saat ia mau makan, minum, setiap fasilitas yang diterima dan setiap tarikan nafas, ia selalu ingat akan kebaikan Tuhan Pinggang juga bicara kekuatan, tidak ada yang bisa mengalahkan orang seperti ini sebab dalam setiap tarikan nafaspun ia ingat kebaikan Tuhan Langkah keempat adalah air sudah menjadi sungai, ini bicara Ruangan maha kudus Ruangan maha kudus adalah kasih Allah yang dalam Saat kita mengikuti penggembalaan, kita akan dituntun masuk ke ruang maha kudus dan tenggelam dalam kasih Tuhan Kita akan muncul dalam suatu kesegaran di saat langit terbuka, sangkakala berbunyi maka kita bagaikan bunga bakung yang mengembangkan bunga dan menebarkan keharuman Yehezkiel 47 : 11 Tetapi rawa-rawanya dan paya-payanya tidak menjadi tawar, itu menjadi tempat mengambil garam Artinya rawa-rawa itu terbentuk oleh karena ada aliran sungai yang menyimpang ke kiri dan ke kanan Karena itu jangan menjadi rawa, karena di rawa itu biasanya banyak buaya Saat pertama kali menerima Tuhan Yesus, pada umumnya hati seseorang itu berkobar-kobar beribadah dan melayani Tuhan,tapi akhirnya lemah dan tidak bersemangat lagi Itu karena ia tidak mengikuti gerak kasih Tuhan, ia menyimpang mencari jalan yang lain, sehingga ia tertahan di situ Jika kita ikuti gerak langkah demi langkah dari air yang mengalir tersebut, nanti kita akan berenang Memang hidup di bumi ini sangat panas, kejam dan keras tapi setiap kita masuk penggembalaan maka kita akan keluar dengan kesegaran yang baru!!! TUHAN YESUS memberkati 4 / 5
5 / 5