RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI RUTE WISATA TERPENDEK BERBASIS ALGORITMA FLOYD-WARSHALL

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS ALGORITMA FLOYD WARSHALL UNTUK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK PENGANGKUTAN SAMPAH (Studi Kasus: Pengangkutan Sampah di Kabupaten Kubu Raya)

Penentuan Rute Terpendek Tempat Wisata di Kota Tasikmalaya Dengan Algoritma Floyd-warshall

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENGEMBANGAN SHORTEST PATH ALGORITHM (SPA) DALAM RANGKA PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK PADA GRAF BERSAMBUNG BERARAH BERUNTAI

PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK MENEMUKAN TEMPAT PARIWISATA TERDEKAT DI KEDIRI DENGAN METODE FLOYD- WARSHALL UNTUK SMARTPHONE

Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritma Dijkstra

VISUALISASI PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK ALGORITMA FLOYD- WARSHALL DAN DIJKSTRA MENGGUNAKAN TEX

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENENTUAN RUTE TERPENDEK PADA OPTIMALISASI JALUR PENDISTRIBUSIAN BARANG DI PT. X DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL

PENERAPAN ALGORITMA FLOYD WARSHALL UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK DALAM PENGIRIMAN BARANG

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS ALGORITMA FLOYD UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK PADA SETIAP PASANGAN SIMPUL

APLIKASI ALGORITMA A* UNTUK MENYELESAIKAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM (TSP) (STUDI KASUS : PERJALANAN WISATA DI KOTA YOGYAKARTA) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dalam teori graf dikenal dengan masalah lintasan atau jalur terpendek (shortest

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi di kota-kota besar seperti di Yogyakarta. Untuk mengurangi

BAB 2 LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK TEMPAT WISATA DENGAN MEMANFAATKAN GOOGLE MAPS API (STUDI KASUS: KABUPATEN KULON PROGO)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA FLOYD WARSHALL (STUDI KASUS KOTA SINGKAWANG) Mohammad Hendra Istyanto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a) Purwadhi (1994) dalam Husein (2006) menyatakan: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pemanfaatan Directed Acyclic Graph untuk Merepresentasikan Hubungan Antar Data dalam Basis Data

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

ALGORITMA FLOYD WARSHALL UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK EVAKUASI TSUNAMI DI KELURAHAN SANUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penentuan Jarak Terpendek dan Jarak Terpendek Alternatif Menggunakan Algoritma Dijkstra Serta Estimasi Waktu Tempuh

PENGEMBANGAN LONGEST PATH ALGORITHM (LPA) DALAM RANGKA PENCARIAN LINTASAN TERPANJANG PADA GRAF BERSAMBUNG BERARAH BERUNTAI

PENGGUNAAN ALGORITMA FLOYD WARSHALL DALAM MASALAH JALUR TERPENDEK PADA PENENTUAN TATA LETAK PARKIR

Penerapan Graf dalam Optimasi Jalur Penerbangan Komersial dengan Floyd-Warshall Algorithm

Pengembangan Teori Graf dan Algoritma Prim untuk Penentuan Rute Penerbangan Termurah pada Agen Penyusun Perjalanan Udara Daring

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

Rancang Bangun Aplikasi Web Pencarian Rute Terpendek Antar Gedung di Kampus Menggunakan Algoritma Floyd-warshall

Oleh : CAHYA GUNAWAN JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2012

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN APLIKASI MENCARI JALAN TERPENDEK KOTA MEDAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DJIKSTRA

Pengaplikasian Graf dalam Menentukan Rute Angkutan Kota Tercepat

APLIKASI PENCARIAN RUTE OPTIMAL MENGGUNAKAN METODE TRANSITIVE CLOSURE

PERBANDINGAN HASIL PERHITUNGAN JARAK TERPENDEK ANTARA ALGORITMA DIJKSTRA DENGAN PEMROGRAMAN LINIER

PENERAPAN TEORI GRAF UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL

PEMANFAATAN METODE MONTE CARLO DALAM PENCARIAN PATH TERPENDEK PADA GRAF

APLIKASI PENCARIAN RUTE TERPENDEK DAERAH WISATA KOTA KEDIRI MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA SKRIPSI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENCARIAN RUTE OPTIMUM OBYEK WISATA KOTA YOGYAKARTA DENGAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL

VISUALISASI GRAFIS ALGORITMA DIJKSTRA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ALGORITMA GRAF

Diktat Algoritma dan Struktur Data 2

Implementasi Algoritma Best-First Search (BeFS) Pada Penyelesaian Traveling Salesman Problem (TSP) (Studi Kasus: Perjalanan Wisata di Kota Yogyakarta)

Perancangan Rute Kunjungan Terpendek ke Objek- Objek Wisata di Jakarta dengan Menggunakan Algoritma Prim

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah masyarakat dengan aktivitas yang tinggi, mobilitas menjadi hal yang penting.

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

STUDI DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA DIJKSTRA, BELLMAN-FORD DAN FLOYD-WARSHALL DALAM MENANGANI MASALAH LINTASAN TERPENDEK DALAM GRAF

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai negara yang terkenal akan keindahan alamnya, Indonesia

Implementasi Graf dalam Penentuan Rute Terpendek pada Moving Object

PENENTUAN ALUR TERPENDEK PENGIRIMAN BARANG PT.KENCANA LINK NUSANTARA MEDAN DENGAN ALGORITMA DJIKSTRA

BAB II LANDASAN TEORI

EKSENTRISITAS DIGRAF PADA GRAF TANGGA Andri Royani, Mariatul Kiftiah, Yudhi

UNNES Journal of Mathematics

CRITICAL PATH. Menggunakan Graph berbobot dan mempunya arah dari Critical Path: simpul asal : 1 simpul tujuan : 5. Graph G. Alternatif

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Penggunaan Algoritma Backtracking Untuk Menentukan Keisomorfikan Graf

IMPLEMENTASI HIERARCHICAL CLUSTERING DAN BRANCH AND BOUND PADA SIMULASI PENDISTRIBUSIAN PAKET POS

PROGRAM DINAMIS UNTUK PENENTUAN LINTASAN TERPENDEK DENGAN PENDEKATAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. barang, jaringan jalan raya, atau dalam masalah komputasi yaitu jaringan penjadwalan.

BAB II LANDASAN TEORI

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

Aplikasi Pohon Merentan Minimum dalam Menentukan Jalur Sepeda di ITB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI ALGORITMA FLOYD-WARSHALL UNTUK PENENTUAN RUTE TERPENDEK MENUJU WAHANA BERMAIN (STUDI KASUS JAWA TIMUR PARK 1 KOTA BATU) TUGAS AKHIR

1. Pengantar Teori Graph

Vol: 4, No. 1, Maret 2015 ISSN:

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PENENTUAN ARAH TUJUAN OBJEK DENGAN TABU SEARCH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN METODE FLOYD WARSHALL PADA PETA DIGITAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI DHYMAS EKO PRASETYO

1-1.

Perbandingan Algoritma Dijkstra Dan Algoritma Ant Colony Dalam Penentuan Jalur Terpendek

Penerapan Graf dan Algoritma Prim dalam Perancangan Rute Wisata di Kota Tokyo yang Efisien

Dwiprima Elvanny Myori

GRAF. V3 e5. V = {v 1, v 2, v 3, v 4 } E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 } E = {(v 1,v 2 ), (v 1,v 2 ), (v 1,v 3 ), (v 2,v 3 ), (v 3,v 3 )}

Penerapan Algoritma Dijkstra pada aplikasi Waze

PENYELESAIAN MASALAH LINTASAN TERPENDEK FUZZY DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHUANG KUNG DAN ALGORITMA FLOYD

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Aplikasi Shortest Path dalam Strategy Game Mount & Blade: Warband

ANALISA DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA BELLMAN FORD DALAM MNENTUKAN JALUR TERPENDEK PENGANTARAN BARANG DALAM KOTA

Optimasi Pencarian Jalur Lalu Lintas Antar Kota di Jawa Timur dengan Algoritma Hybrid Fuzzy-Floyd Warshall

ALGORITMA RUTE FUZZY TERPENDEK UNTUK KONEKSI SALURAN TELEPON

Elvira Firdausi Nuzula, Purwanto, dan Lucky Tri Oktoviana Universitas Negeri Malang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MEDIA PEMBELAJARAN STRATEGI ALGORTIMA PADA POKOK BAHASAN POHON MERENTANG MINIMUM DAN PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK

PENDISTRIBUSIAN BARANG FARMASI MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA (STUDI KASUS : PT. AIR MAS CHEMICAL)

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

Transkripsi:

Sistem Prediksi Penyakit Diabetes Berbasis Decision Tree RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI RUTE WISATA TERPENDEK BERBASIS ALGORITMA FLOYD-WARSHALL Anik Andriani Manajemen Informatika AMIK BSI Jakarta Jl. RS. Farmawati No.24, Pondok Labu, Jakarta Selatan anik.aai@bsi.ac.id ABSTRAK Yogyakarta merupakan salah satu tujuan wisata yang sehingga banyak wisatawan dari luar provinsi Yogyakarta yang datang berkunjung. Informasi tentang obyek wisata sangat dibutuhkan oleh para wisatawan salah satunya adalah informasi rute wisata terpendek menuju beberapa obyek wisata populer di Yogyakarta, sehingga dapat mengefisiensi waktu, jarak, dan biaya. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun Sistem Informasi berbasis web yang memberikan informasi kepada wisatawan mengenai jalur terpendek menuju obyek wisata di Yogyakarta. Metode Pengumpulan data menggunakan metode observasi untuk mempelajari jalur wisata Yogyakarta yang diperoleh dari Jogja Tourism Map dan Google Map. Studi literatur digunakan untuk mempelajari konsep dari diagram grafik dan algoritma Floyd Warshall. Peta wisata ditransformasikan ke dalam bentuk diagram grafik. Algoritma Floyd Warshall diterapkan dalam perhitungan bobot path dari diagram grafik dari peta wisata Yogyakarta untuk mencari rute terpendek ke beberapa obyek wisata populer di Yogyakarta yang hasilnya digunakan untuk membangun sistem informasi rute wisata terpendek menuju obyek wisata di Yogyakarta. Hasil pembangunan sistem informasi berbentuk website sehingga mudah diakses secara online. Kata kunci: Rute wisata, Diagram Grafik, Floyd Warshall, website XI.Pendahuluan Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata, baik wisata domestik maupun mancanegara, sehingga industri pariwisata Yogyakarta perlu adanya pengembangan salah satunya dengan dukungan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi dalam dunia pariwisata dapat diterapkan baik untuk meningkatkan promosi dan penyampaian informasi maupun untuk meningkatkan kualitas pelayanan obyek wisata. Salah satu contoh penerapan teknologi informasi dalam meningkatkan informasi pariwisata adalah adanya aplikasi yang dapat memberikan informasi mengenai rute berbagai obyek wisata. Wisatawan yang datang berkunjung membutuhkan informasi rute wisata untuk membantu merencanakan perjalanan wisatanya baik dari tempat tinggal asal maupun dari tempat tinggal sementara di Yogyakarta selama berwisata hingga ke tempat tujuan yaitu obyek wisata yang dituju dan dari obyek wisata hingga kembali lagi ke tempat tinggal asal maupun tempat sementaranya (Manongga, Papilaya, & Pandie, 2009). Selain itu wisatawan juga mencari rute terpendek menuju tempat-tempat wisata yang akan dikunjungi agar dapat mengefisiensi waktu, jarak, dan biaya (Liwang, Santoso, & Rahayu, 2013). 98 Pencarian rute terpendek dapat dicari dengan menggunakan algoritma grafik, salah satunya menggunakan algoritma Floyd Warshall. Hasil pencarian rute wisata terpendek menggunakan algoritma Floyd Warshall diterapkan dalam membangun aplikasi untuk mengetahui rute wisata terpendek di Yogyakarta. Aplikasi yang dibangun dalam bentuk website sehingga memungkinkan para wisatawan mudah mengakses secara online bila berpindah dari satu obyek wisata ke obyek wisata lain. Tujuan penelitian ini adalah membangun sistem informasi rute wisata terpendek di Yogyakarta yang berbasis algoritma Floyd Warshall dimana sistem informasi yang dibangun berbasis web. Sedangkan manfaat penelitian adalah menyediakan sistem informasi yang dapat diakses melalui website untuk mengetahui rute terpendek menuju obyek wisata di Yogyakarta. XII. Tinjauan Pustaka Sebuah graf G = (V, E) terdiri dari V dan E. V merupakan vertice yaitu sebuah simpul atau node, sedangkan E merupakan edge atau tepi/sisi. Setiap edge memiliki satu atau dua simpul yang terkait yang

Bianglala Informatika Vol II No 1 Maret 2014 disebut dengan titik ujung (Rosen, 2011). Konsep dasar dalam algoritma graf dibagi menjadi dua yaitu graf berarah dan graf takberarah. Misalkan V adalah himpunan tak kosong dan berhingga dan misalkan E V x V. Pasangan (V,E) disebut graf berarah (directed graf atau digraf) pada V, dimana V disebut himpunan verteks atau node, dan E disebut himpunan (directed) edge atau arc. Sedangkan dari graf G = (V, E) dimana E merupakan himpunan tak berarah maka G = (V, E) disebut graf tak berarah (Guritman & Supriyo, 2004). Salah satu algoritma grafik yaitu algoritma Floyd Warshall. Algoritma Floyd Warshall menghitung jalur terpendek antara semua simpul dengan menghitung dari satu sumber simpul sampai simpul tujuan melalui beberapa jalur (Baras & Theodorakopoulos, 2010). Algoritma Floyd Warshall dapat digunakan untuk mencari panjang lintasan terpendek antara semua pasangan simpul dalam graf sederhana yang terhubung tetapi algoritma Floyd Warshall tidak dapat digunakan untuk membuat lintasan terpendek (Rosen, 2011). Cara kerja dari algoritma Floyd Warshall adalah dengan membandingkan semua lintasan yang mungkin terjadi dalam graf untuk setiap pasang simpul dan melakukan pengujian dari setiap kombinasi simpul yang diperoleh. Misalkan W 0 adalah matriks ketetanggaan awal graf berarah berbobot. W* adalah matriks ketetanggaan berbobot terpendek dengan W ij sama dengan path terpendek dari titik v i ke v j (Siang, 2009). Kelebihan dari algoritma Floyd Warshall antara lain (Adams, 2012): 1. Algoritma Floyd Warshall dapat digunakan untuk mencari jarak terpendek (shortest path) dari setiap pasangan node 2. Algoritma Floyd Warshall menggunakan matriks bobot nxn sebagai masukan, dimana n merupakan jumlah node 3. Algoritma Floyd Warshall dapat mentolerir negative edge. Algoritma Floyd Warshall dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1. Algoritma Floyd Warshall Sumber: (Gross, Yellen, & Zhang, 2014) Pada algoritma Floyd Warshall di gambar 1 diasumsikan bahwa kita diberikan grafik G = (V, E) dan simpul di V diberi nomor 1,2,...n. Kemudian pada matriks C[i,j] yang menunjukkan nilai dari edge (i,j). Algoritma Floyd Warshall menghitung nilai terkecil dari array A dimana A[i,j] yang memperoleh nilai terkecil dari banyaknya path dari vertex i ke vertex j. Contoh kasus pencarian rute terpendek dari titik A ke E dapat dilihat dari gambar 2. Gambar 2. Contoh diagram grafik Diagram grafik pada gambar 2 menunjukkan untuk menuju titik E dari titik A terdapat beberapa jalur yang dapat dilewati. Jalur yang dapat dilewati yaitu melalui titik B, C, atau D. Untuk mempermudah dapat dibuat tabel bobot dari setiap pasangan path yang ditunjukkan pada tabel 1. 99

Rancang Bangun Sistem Informasi Rute Wisata Terpendek Berbasis Algoritma Floyd Warshall Tabel 1. Bobot tiap pasangan path A B C D E A 0 5 2 3 B 5 0 4 4 C 2 4 0 2 3 D 3 2 0 7 E 4 3 7 0 Perhitungan bobot tiap pasangan path masih terdapat nilai yang belum pasti yaitu pasangan path A E, B D dikarenakan masih adanya beberapa jalur yang dapat dilewati untuk itu perlu diambil bobot terkecil dari jalur yang dilewati. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil akhir perhitungan bobot pasangan path A B C D E A 0 5 2 3 5 B 5 0 4 6 4 C 2 4 0 2 3 D 3 6 2 0 7 E 5 4 3 7 0 Pada tabel 2 menunjukkan hasil akhir dari perhitungan bobot tiap pasangan path sudah bernilai yang paling kecil. Sehingga dapat dilihat jalur terpendek dari titik A ke titik E yaitu A C E. XIII. Metode Penelitian Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan studi literatur. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data berupa obyek-obyek wisata populer di Yogyakarta dan mengamati jalur-jalur menuju obyek wisata tersebut melalui Jogja tourism map dan melalui google maps. Studi literatur digunakan untuk mereview konsep dan teori tentang diagram grafik dan algoritma Floyd Warshall. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan secara garis besar terdiri dari pencarian jalur terpendek menuju beberapa obyek wisata populer di Yogyakarta dengan algoritma Floyd Warshall yang kemudian hasilnya diterapkan dalam membangun sistem informasi untuk rute wisata terpendek berbasis web. Detail langkah-langkah penelitian yang dilakukan digambarkan dalam kerangka pemikiran pada gambar 3. Gambar 3. Kerangka Pemikiran Penelitian Pada gambar 3 tahap-tahap penelitian terdiri dari tahap pendefinisian masalah penelitian, studi literatur Jogja Tourism Map dan mereview konsep dan teori untuk mempelajari konsep penggunaan algoritma Floyd Warshall. Tahap selanjutnya yaitu mentransformasikan peta wisata Yogyakarta ke dalam bentuk diagram grafik. Berdasarkan peta wisata dalam diagram grafik dicari rute wisata terpendek menggunakan konsep algoritma Floyd Warshall. Hasil dari pencarian rute terpendek diterapkan dalam pembangunan sistem informasi untuk mencari rute terpendek. Sistem informasi yang dibangun dalam bentuk website sehingga hasilnya dapat dipahami dan digunakan masyarakat umum. XIV. Hasil dan Pembahasan Tahap awal dari pencarian rute terpendek yaitu mentransformasikan peta wisata Yogyakarta seperti pada gambar 4 ke dalam diagram grafik yang hasilnya dapat dilihat pada gambar 5. 100

Bianglala Informatika Vol II No 1 Maret 2014 Gambar 4. Peta wisata Yogyakarta Gambar 4 menunjukkan peta wisata di Yogyakarta, Beringharjo, Benteng Vredeberg, Keraton tetapi tidak semua obyek wisata masuk ke dalam peta Yogyakarta, Alun-alun Kidul, Istana Pakualaman, tersebut. Lokasi obyek wisata yang ditampilkan Kebun Binatang Gembiraloka, Candi Prambanan, hanya lokasi obyek wisata popular di Yogyakarta seperti Taman Nasional Gunung Merapi, Monumen Pantai Samas, Pantai Parangtritis, dan Pantai BKK (Baron, Krakal, Kukup). Jogja Kembali, Tugu Jogja, Malioboro, Pasar 101

Rancang Bangun Sistem Informasi Rute Wisata Terpendek Berbasis Algoritma Floyd Warshall Gambar 5. Representasi peta obyek wisata Yogyakarta ke dalam bentuk graf Gambar 5 menunjukkan hasil transformasi peta wisata di Yogyakarta ke dalam bentuk diagram grafik. Titik berwarna hijau merupakan titik awal yang dapat berupa Terminal, Stasiun, maupun Bandara yang dalam hal ini V7 mewakili terminal Jombor, V20 mewakili Bandara Adisucipto, V25 mewakili Stasiun Tugu, V27 mewakili Stasiun Lempuyangan, V44 mewakili Terminal Giwangan, V47 mewakili Gamping. Titik merah merupakan titik akhir yang digunakan untuk mewakili obyek wisata antara lain V1 mewakili Taman Nasional Gunung Merapi, V8 mewakili Monumen Jogja Kembali, V16 mewakili Tugu Jogja, V21 mewakili Candi Prambanan, V26 mewakili Malioboro, V30 mewakili Pasar Beringharjo, Benteng Vredeberg, dan Keraton karena letaknya yang berdekatan, V32 mewakili istana Pakualaman, V45 mewakili Kebun Binatang Gembiraloka, V35 mewakili Alun-Alun Kidul, V41 mewakili Pantai Baron, Krakal, Kukup karena lokasi berdekatan, V42 mewakili Pantai Samas, V43 mewakili Pantai Parangtritis. Sedangkan titik hitam merupakan persimpangan dan garis mewakili jalan raya. Hasil pengolahan diagram grafik dengan algoritma Floyd Warshall ditunjukkan dalam tabel 1 sampai dengan tabel 3 sampai dengan tabel 8. Tiap tabel mewakili hasil perhitungan rute terpendek menuju tempat wisata di Yogyakarta dari satu titik awal ke beberapa titik akhir atau titik tujuan. 102

Bianglala Informatika Vol II No 1 Maret 2014 Tabel 3. Hasil pemrosesan dengan Algoritma Floyd Warshall dari Terminal Jombor menuju Obyek Wisata Yogyakarta Terminal/Stasiun /Bandara Terminal Jombor Taman Nasional Gunung Merapi V7, V8, V9, V5,V2, V1 26,2 Monumen Jogja Kembali V7, V8 1 Tugu Jogja V7, V15, V16 4,4 Candi Prambanan V7, V8, V9, V10, V11, V20, V21 19 Malioboro V7, V15, V16, V25, V26 5,4 V7, V15, V16, V25, V26, V30 5,2 Alun-alun Kidul V7, V8, V16, V25, V26, V30, V35 7,4 Pakualaman V7,V15,V24,V29,V30,V31,V32 7,75 Kebun Binatang Gembiraloka V7,V15,V24,V29,V30,V31,V32,V45 10,05 Pantai Samas V7, V15, V24, V29, V34, V38, V42 31 Pantai Parangtritis V7, V15, V24, V29, V34, V38, V39, V43 33,1 Pantai Baron, Krakal, Kukup V7, V8, V9, V17, V18, V19, V46, V40, V41 69,9 Tabel 3 menunjukkan hasil pemrosesan peta dalam bentuk diagram grafik dengan algoritma Floyd Warshall berupa rute terpendek dari titik awal Terminal Jombor ke obyek-obyek wisata di Yogyakarta. Tabel 4. Hasil pemrosesan dengan Algoritma Floyd Warshall dari Bandara Adisucipto menuju Obyek Wisata Yogyakarta Terminal/Stasiun/ Bandara Bandara Adisucipto Taman Nasional Gunung Merapi V20, V11, V10, V9, V5, V2, V1 32,2 Monumen Jogja Kembali V20, V11, V10, V9, V8 10 Tugu Jogja V20, V19, V18, V17, V16 9,6 Candi Prambanan V20, V21 8 Malioboro V20, V19, V18, V17, V16, V25, V26 10,6 V20, V19, V46, V45, V32, V31, V30 10,35 Alun-alun Kidul V20, V19, V46, V45, V32, V31, V30, V35 12,25 Pakualaman V20, V19, V46, V45, V32 9,1 Kebun Binatang Gembiraloka V20, V19, V46, V45 6,8 Pantai Samas V20, V19, V46, V40, V44, V39, V38, V42 37,9 Pantai Parangtritis V20, V19, V46, V40, V44, V39, V43 36,4 Pantai Baron, Krakal, Kukup V20, V19, V46, V40, V41 62,7 Tabel 4 menunjukkan hasil pemrosesan peta dalam bentuk diagram grafik dengan algoritma Floyd Warshall berupa rute terpendek dari titik awal Bandara Adisucipto ke obyek-obyek wisata di Yogyakarta. Tabel 5. Hasil pemrosesan dengan Algoritma Floyd Warshall dari Stasiun Tugu menuju Obyek Wisata Yogyakarta Terminal/Stasiun /Bandara Stasiun Tugu Taman Nasional Gunung Merapi V25, V16, V17, V9, V5, V2, V1 30,15 Monumen Jogja Kembali V25, V24, V15, V16, V8 6,1 Tugu Jogja V25, V24, V15, V16 2,6 Candi Prambanan V25, V26, V30, V31, V32, V45,V46, V19, V20, V21 19,9 103

Rancang Bangun Sistem Informasi Rute Wisata Terpendek Berbasis Algoritma Floyd Warshall Malioboro V25, V26 0,25 V25, V26, V30 1,55 Alun-alun Kidul V25, V26, V30, V35 3,45 Pakualaman V25, V26, V30, V31, V32 3,45 Kebun Binatang Gembiraloka V25, V26, V30, V31, V32, v45 5,75 Pantai Samas V25, V24, V29, V34, V38, V42 27,4 Pantai Parangtritis V25, V26, V30, V31, V36, V39, V43 28,65 Pantai Baron, Krakal, Kukup V25, V26, V30, V31, V32, V45, V46, V40, V41 65,2 Tabel 5 menunjukkan hasil pemrosesan peta dalam bentuk diagram grafik dengan algoritma Floyd Warshall berupa rute terpendek dari titik awal Bandara Adisucipto ke obyek-obyek wisata di Yogyakarta Tabel 6. Hasil pemrosesan dengan Algoritma Floyd Warshall dari Stasiun Lempuyangan menuju Obyek Wisata Yogyakarta Terminal/Stasiun /Bandara Stasiun Lempuyangan Taman Nasional Gunung Merapi V27, V18, V17, V9, V5, V2, V1 29,8 Monumen Jogja Kembali V27, V18, V17, V9, V8 7,6 Tugu Jogja V27, V18, V17, V16 5 Candi Prambanan V27, V18, V19, V20, V21 15,2 Malioboro V27, V26 1,2 V27, V26, V30 2,5 Alun-alun Kidul V27, V26, V30, V35 4,4 Pakualaman V27, V26, V30, V31, V32 3,75 Kebun Binatang Gembiraloka V27, V26, V30, V31, V32, V45 6,05 Pantai Samas V27, V26, V30, V35, V34, V38, V42 29,3 Pantai Parangtritis V27, V26, V30, V31, V36, V39, V43 29,6 Pantai Baron, Krakal, Kukup V27, V32, V45, V46, V40, V41 64,1 Tabel 6 menunjukkan hasil pemrosesan peta dalam bentuk diagram grafik dengan algoritma Floyd Warshall berupa rute terpendek dari titik awal Stasiun Lempuyangan ke obyek-obyek wisata di Yogyakarta 104 Tabel 7. Hasil pemrosesan dengan Algoritma Floyd Warshall dari Gamping menuju Obyek Wisata Yogyakarta Terminal/Stasiun/ Bandara Gamping Taman Nasional Gunung Merapi V47, V22, V12, V6, V7, V8, V9, V5, V2, V1 37,45 Monumen Jogja Kembali V47, V22, V12, V6, V7, V8 12,25 Tugu Jogja V47, V22, V28, V23, V14, V15, V16 5,85 Candi Prambanan V47, V22, V28, V29, V30, V31, V32, V45, V46, V19, V20, V21 22,5 Malioboro V47, V22, V28, V29, V24, V25, V26 5,5 V47, V22, V28, V29, V30 4,15 Alun-alun Kidul V47, V22, V28, V29, V30, V35 6,05 Pakualaman V47, V22, V28, V29, V30, V31, V32 5,4 Kebun Binatang Gembiraloka V47, V22, V28, V29, V30, V31, V32 7,7 Pantai Samas V47, V37, V38, V42 28,2

Bianglala Informatika Vol II No 1 Maret 2014 Pantai Parangtritis V47, V37, V38, V39, V43 30,3 Pantai Baron, Krakal, Kukup V47, V22, V28, V29, V30, V31, V32, V45, V46, V40, V41 67,8 Tabel 7 menunjukkan hasil pemrosesan peta dalam bentuk diagram grafik dengan algoritma Floyd Warshall berupa rute terpendek dari titik awal Gamping ke obyek-obyek wisata di Yogyakarta Tabel 8. Hasil pemrosesan dengan Algoritma Floyd Warshall dari Terminal Giwangan menuju Obyek Wisata Yogyakarta Terminal/Stasiun /Bandara Terminal Giwangan Taman Nasional Gunung Merapi V44, V45, V32, V27, V18, V17, V9, V5, V2, V1 38,3 Monumen Jogja Kembali V44, V45, V32, V27, V18, V17, V9, V8 16,1 Tugu Jogja V44, V45, V32, V27, V18, V17, V16 13,5 Candi Prambanan V44, V40, V46, V19, V20, V21 18,7 Malioboro V44, V48, V36, V31, V26 7,6 V44, V48, V36, V31, V30 6,6 Alun-alun Kidul V44, V48, V36, V35 5,25 Pakualaman V44, V48, V45, V32 6,8 Kebun Binatang Gembiraloka V44, V48, V45 4,5 Pantai Samas V44, V39, V38, V42 27,2 Pantai Parangtritis V44, V39, V43 25,7 Pantai Baron, Krakal, Kukup V44, V40, V41 61 Tabel 8 menunjukkan hasil pemrosesan peta dalam bentuk diagram grafik dengan algoritma Floyd Warshall berupa rute terpendek dari titik awal Terminal Giwangan ke obyek-obyek wisata di Yogyakarta. Hasil pencarian rute terpendek diimplementasikan dalam membangun sistem informasi dalam bentuk website seperti pada gambar 6. 105

Rancang Bangun Sistem Informasi Rute Wisata Terpendek Berbasis Algoritma Floyd Warshall Gambar 6 menunjukkan tampilan website yang menyediakan informasi obyek-obyek wisata popular di Yogyakarta beserta informasi rute terpendeknya. Website terdiri dari beberapa menu yaitu Home, menu Taman Nasional Gunung Merapi, menu Monumen Jogja Kembali, menu Tugu Jogja, menu 106 Gambar 6. Tampilan Website Jalur Wisata Yogyakarta Candi Prambanan, Menu Malioboro, Menu P.Beringharjo B.Vredeberg Keraton, menu Alun- Alun Kidul, menu Istana Pakualaman, menu Kebun Binatang Gembiraloka, menu Pantai Samas, menu Pantai Parangtritis dan menu Pantai Baron Krakal Kukup. Setiap menu diklik akan menampilkan

Bianglala Informatika Vol II No 1 Maret 2014 informasi obyek wisata dan rute terpendek menuju obyek wisata tersebut dari terminal, bandara, maupun stasiun. XV. Penutup Algoritma Floyd Warshall dapat diterapkan dalam pencarian rute terpendek menuju obyek-obyek wisata popular di Yogyakarta. Hasilnya dapat diterapkan dalam pembangunan sistem informasi untuk rute wisata terpendek yang berbasis website. Aplikasi tersebut dapat membantu wisatawan mendapatkan informasi tentang obyek-obyek wisata popular di Yogyakarta beserta informasi jalur terpendek yang dapat dilalui untuk menuju ke obyek wisata yang akan dituju. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu pengembangan untuk rute wisata terpendek dengan obyek-obyek wisata yang lengkap seperti rute menuju desa wisata, pusat kerajinan, dan lain-lain. Sehingga wisatawan dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap. Daftar Pustaka Adams, E. d. 2012. Rancang Bangun Aplikasi Web Pencarian Rute Terpendek Antar Gedung di Kampus Menggunakan Algoritma Floyd- Warshall. Journal Basic Science And Technology Universitas Brawijaya Malang. Gross, J. L., Yellen, J., & Zhang, P. 2014. Handbook of Graph Theory, Second Edition. USA: CRC Press. Guritman, S., & Supriyo, P. T. 2004. Matematika Diskret. Bogor: Institute Pertanian Bogor. Liwang, R., Santoso, A. J., & Rahayu, F. S. 2013. Rancang Bangun Aplikasi Rute Terpendek Menggunakan Floyd Warshall. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (pp. 18-21). Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta. Manongga, D., Papilaya, S., & Pandie, S. 2009. Sistem Informasi Geografis untuk Perjalanan Wisata di Kota Semarang. Jurnal Informatika Vol.10, No.1, 1-9. Rosen, K. H. 2011. Discrete Mathematics and Its Applications, Seventh Edition. United Stated: Mc Graw Hill. Siang, J. J. 2009. Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu Komputer. Yogyakarta: Andi Offset. Baras, J., & Theodorakopoulos, G. 2010. Path Problems in Network. Morgan & Claypool Publishers. 107