Joyful Learning Journal

dokumen-dokumen yang mirip
Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

Joyful Learning Journal

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

Joyful Learning Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal

Economic Education Analysis Journal

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI TEKNIK PICK UP CARDS GAME DI SDN KEBONSARI 04 KABUPATEN JEMBER

Joyful Learning Journal

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

Joyful Learning Journal

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Joyful Learning Journal

PENERAPAN METODE KONTEKSTUAL INVESTIGASI BISNIS DAN GAME ULAR TANGGA KOMBI DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KOMUNIKASI BISNIS

Economic Education Analysis Journal

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

Journal of Elementary Education

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

Meningkatkan Aktivitas, Respon, dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

Penerapan Concept Mapping dengan Media Gambar untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

Joyful Learning Journal

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KRACAK

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA. Oleh I Made Dwi Ariyuda NIM

Joyful Learning Journal

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

Noviana Kusumawati Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE

Pendahuluan. Ratnasari et al., Penerapan Model Pembelajaran Word Square.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 13 Nomor 1 Juni 2015

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

Joyful Learning Journal

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal

Joyful Learning Journal

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

PENGGUNAAN STRATEGI MIND MAPPING BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SDN I WONOREJO DEMAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG KEBEBASAN BERORGANISASI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG ENERGI BUNYI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM

Transkripsi:

JLJ 3 (3) (2014) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL Sri Hartani, Nursiwi Nugraheni, Trimurtini Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Juli 2014 Disetujui Agustus 2014 Dipublikasikan September 2014 Keywords: Contextual Teaching and Learning; learning quality; audiovisual Abstrak Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika pada siswa kelas IVB SDN Bojong Salaman 02 Semarang melalui Contextual Teaching and Learning berbantuan media audiovisual. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini terdiri dari dua siklus setiap siklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, tes tertulis, dan catatan lapangan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar ranah kognitif siswa mengalami peningkatan. Keterampilan guru pada siklus I memperoleh skor 66 (kategori sangat baik), siklus II menjadi 74,5 (kategori sangat baik). Aktivitas siswa pada siklus I memperoleh skor rata-rata sebesar 30,8, siklus II menjadi 35,4. Sedangkan hasil belajar siswa pada akhir siklus I mendapat nilai rata-rata 53,1 dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 46,67%, pada akhir siklus II hasil belajar siswa meningkat dengan nilai rata-rata 66,9 dan ketuntasan belajar klasikal 96,7 %. Abstract The purpose of the research was to improve the quality of teaching mathematics through Contextual Teaching and Learning using audiovisual for class IVB SDN Bojong Salaman 02, Semarang. The study consisted of two cycles. Each cycle consisted of four stages. They were planning, implementation, observation, and reflection. The data collection techniques used test, observation, and field notes. The results showed that the teacher skills, students activity, and students cognitive learning outcomes increased. Teacher skills in the first cycle scored 66 (very good category). The second cycle was 74.5 (very good category). Students activity in the first cycle scored an average of 30.8 to 35.4 in the second cycle. The students learning result by the end of cycle I got an average value of 53.1. Students classical completeness of cognitive learning outcomes in the first cycle was 46.67%. By the end of cycle II the students learning result got an average value of 66.9. Students classical completeness of cognitive learning was 96,7%. Alamat korespondensi: Jl. Tenggeles Rt. 06/Rw.IV Mejobo Kudus E-mail: cutesri_hartani@yahoo.com 2014 Universitas Negeri Semarang ISSN 2252-6366 113

PENDAHULUAN Menurut Etzioni (dalam Daryanto, 2010) kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau juga keefektifan yang dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasaran.efektivitas ini sesungguhnya merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup berbagai faktor di dalam maupun di luar diri seseorang. Yang dimaksud dengan efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran seni. Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran. (Daryanto, 2010). Secara kasat mata, indikator kualitas pembelajaran dapat dilihat antara lain dari perilaku pembelajaran guru, perilaku dan dampak belajar siswa,iklim pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran, dan sistem pembelajaran (Depdiknas, 2004). Dari sisi guru, kualitas dapat dilihat dari seberapa optimal guru mampu memfasilitasi proses belajar siswa. Sementara itu, dari sudut kurikulum, dan bahan belajar kualitas dapat dilihat dari seberapa luwes, dan relevan kurikulum, dan bahan belajar mampu menyediakan aneka stimuli, dan fasilitas belajar secara berdiversifikasi. Dari aspek iklim pembelajaran, kualitas dapat dilihat dari seberapa besar suasana belajar mendukung terciptanya kegiatan pembelajaran yang menarik, menantang, menyenangkan, dan bermakna bagi pembentukan profesionalitas kependidikan. Dari sisi media belajar kualitas dapat dilihat dari seberapa efektif media belajar digunakan oleh guru untuk meningkatkan intensitas belajar siswa. Dari sudut fasilitas belajar, kualitas dapat dilihat dari seberapa kontributif fasilitas fisik terhadap terciptanya situasi belajar yang aman, dan nyaman. Sedangkan dari aspek materi, kualitas dapat dilihat dari kesesuaiannya dengan tujuan, dan kompetensi yang harus dikuasai siswa. Oleh karena itu, kualitas pembelajaran secara operasional dapat diartikan sebagai intensitas keterkaitan sistemik, dan sinergis guru, siswa, kurikulum dan bahan belajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler (Depdiknas, 2004). 114 Berdasarkan observasi awal pada pelaksanaan pembelajaran Matematika yang terjadi di SDN Bojong Salaman 02 Semarang ditemukan bahwa kualitas pembelajaran Matematika masih belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari guru belum mampu memilih, menata, mengemas, dan merepresentasikan materi sesuai kebutuhan siswa, guru hanya menggunakan metode ceramah dalam mengajar, sehingga materi belum dikemas dengan menarik. Dari sisi siswa, siswa belum memiliki persepsi, dan sikap positif terhadap belajar, termasuk di dalamnya persepsi, dan sikap terhadap mata pelajaran, guru, media dan fasilitas belajar serta iklim belajar, hal ini terlihat dari siswa hanya bersikap pasif, dan kurang aktif selama pembelajaran berlangsung, sehingga persepsi, dan sikap positif terhadap belajar, termasuk di dalamnya persepsi, dan sikap terhadap mata pelajaran, guru, media dan fasilitas belajar serta iklim belajar belum terbentuk. Dalam observasi awal, setelah melihat pembelajaran yang ada, ditemukan bahwa siswa kurang bisa melakukan perhitungan secara tepat, akurat, sebagai contoh siswa belum bisa mengalikan bilangan ataupun membagi bilangan, dan mengingat rumus-rumus Matematika. Keterampilan guru juga kurang dimana guru tidak menggunakan variasi dalam pembelajaran. Selama pembelajaran Matematika, guru adalah satu-satunya sumber belajar siswa, proses transfer pengetahuan hanya berlangsung searah, yakni dari guru kepada murid, media yang digunakan kurang menarik bagi siswa, serta guru kurang mengkaitkan dengan kehidupan seharihari siswa, sehingga berakibat kurangnya antusiasme siswa, dan pembelajaran menjadi kurang bermakna. Media pembelajaran yang digunakan pun kurang beragam, guru hanya mengenalkan materi dengan komunikasi verbal, sehingga siswa kurang memahami objek-objek abstrak yang diajarkan dalam pembelajaran.sehingga hal ini berakibat pada hasil belajar siswa yang masih belum maksimal. Hal itu didukung oleh data dokumen kelas yang memperlihatkan bahwa 69,7% atau 23 dari 33 siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 59. Pembelajaran matematika tentang bilangan dengan menerapkan CTL berbantuan media audiovisual sangat relevan, karena CTL

membantu siswa untuk mengaitkannya dalam pembelajaran sehari-hari, dan hal ini sesuai dengan harapan pemerintah untuk mengatasi rendahnya aktivitas dan hasil belajar matematika. Nurhadi (dalam Rusman, 2011) mengatakan bahwa pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning) merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, masyarakat. Media audiovisual sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi audio, dan visual atau bisa juga disebut media pandang-dengar. Audiovisual akan menjadikan penyajian bahan ajar kepada siswa semakin lengkap dan optimal (Hamdani, 2011), sesuai dengan pengertian tersebut, serta berdasarkan hasil analisis terhadap nilai hasil belajar yang diperoleh pada saat observasi, diskusi dengan guru, serta dari hasil literatur yang ada, maka upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika di kelas, yaitu dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan audiovisual. Penggunaan Contextual Teaching and Learning berbantuan media audiovisual diharapkan dapat mengatasi permasalahan pada pembelajaran Matematika di kelas IVB SDN Bojong Salaman 02 Semarang. Tujuan umum penelitian ini adalah meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika pada siswa kelas IVB SDN Bojong Salaman 02 Semarang melalui Contextual Teaching and Learning berbantuan media audiovisual, sedangkan tujuan khusus pada penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika melalui Contextual Teaching and Learning berbantuan media audiovisual. METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Bojong Salaman 02 Semarang. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa sebanyak 33 orang yang terdiri 17 siswa perempuan dan 16 siswa laki- laki. Berdasarkan kesepakatan dengan guru kelas, dari 33 siswa tersebut, peneliti nantinya akan mengobservasi 10 siswa dengan nilai terendah. Hal ini bertujuan untuk mempertimbangkan kemudahan subjek dalam komunikasi dengan peneliti saat mengikuti pembelajaran (Sukayati, 2008: 58). Variabel dalam penelitian ini adalah keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan CTL berbantuan media audiovisual. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu: perencaanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dengan dua pertemuan tiap siklusnya. Sumber data dalam penelitian ini, yaitu: siswa, guru, dan data dokumen. Jenis data dalam penelitian ini, yaitu: data kuantitatif, dan kualititatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu: observasi, tes tertulis, dan catatan lapangan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis data kuantitatif, dan teknik analisis data kualitatif. Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria ketuntasan klasikal sebesar 85. Data kualitatif berupa data hasil observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran Matematika melalui Contextual Teaching and Learning berbantuan media audiovisual, serta hasil catatan lapangan yang dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif diolah dengan cara menentukan skor terendah dan tertinggi, kemudian membagi rentang nilai menjadi 4 kategori yaitu sangat baik, baik, cukup dan kurang (Poerwanti: 2008). Maka untuk membagi rentang menjadi 4 kriteria dapat digunakan rumus penghitungan kuartil (Herrhyanto, dan Hamid. 2008). Kriteria penilaian pada keterampilan guru, dan aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel 1. 115

Tabel 1. Kriteria Data Kualitatif Keterampilan Guru dan Aktivitas Siswa Skor Keterampilan Guru Aktivitas Siswa Skala Penilaian 60,5 skor 80 33,5 skor 44 Sangat baik 40 skor <60,5 22 skor<33,5 Baik 19,5 skor <40 10,5 skor<22 Cukup 0 skor <19,5 0 skor<10,5 Kurang HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Keterampilan Guru Keterampilan guru mengalami peningkatan, pada siklus I mendapat jumlah skor rata-rata 66 dengan kriteria baik dan pada siklus II meningkat dengan jumlah skor rata-rata 74,5 dengan kriteria sangat baik. Peningkatan ini dapat dilihat pada tabel 2. Keterampilan guru dalam pembelajaran Matematika melalui Contextual Teaching and Learning berbantuan media audiovisual sesuai dengan keterampilan guru dalam Rusman (2011) yang meliputi, (1) keterampilan membuka pelajaran (set induction skills); (2) keterampilan bertanya (questio-ning skills); (3) keterampilan memberi penguatan (reinforcement skills); (4) keterampilan mengadakan variasi (variation skills); (5) keterampilan menjelaskan (explaining skills); (6) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil; (7) keterampilan mengelola kelas; (8) keterampilan pembelajaran perseorang; (9) keterampilan menutup pelajaran (closure skills). Dalam penelitian ini, keterampilan guru yang diamati pada pembelajaran matematika menggunakan CTL berbantuan media audiovisual adalah sebagai berikut: (1) keterampilan membuka pelajaran, (2) keterampilan bertanya, (3) keterampilan mengadakan variasi, (4) keterampilan memberi penguatan, (5) 3. Hasil Belajar Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Evaluasi Siswa pada Mata Pelajaran 116 keterampilan menjelaskan, (6) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, (7) keterampilan mengelola kelas, dan (8) keterampilan menutup pelajaran. 2. Aktivitas Siswa Aktivitas siswa mengalami peningkatan, pada siklus I mendapat jumlah skor rata-rata 30,8 dengan kriteria baik dan pada siklus II meningkat dengan jumlah skor rata-rata 35,4 dengan kriteria sangat baik. Peningkatan ini dapat dilihat pada tabel 3. Aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika melalui Contextual Teaching and Learning berbantuan media audiovisual sesuai dengan pendapat Diedrich (dalam Hamalik, 2010: 172-173) yang membagi macam-macam aktivitas belajar siswa ke dalam 8 kelompok, meliputi: (1) aktivitas visual (visual activities), (2) aktivitas lisan (oral activities), (3) aktivitas mendengarkan (listening acitivities), (4) aktivitas menulis (writing activities), (5) aktivitas menggambar (drawing activities), (6) aktivitas metrik (motor acitivities), (7) aktivitas mental (mental acitivities), (8) aktivitas emosional (emotional activities). Aktivitas siswa yang diamati dalam penelitian ini adalah (1) aktivitas emosional, (2) aktivitas mendengarkan, (3) aktivitas visual, (4) aktivitas metrik, (5) aktivitas lisan, (6) aktivitas menulis, (7) aktivitas mental. Matematika Kelas IVB dapat dilihat pada gambar 1. Terdapat peningkatan hasil belajar kognitif siswa pada pembelajaran matematika melalui penerapan CTL berbantuan media audiovisual. Hasil belajar kognitif pada siklus I pertemuan

pertama nilai rata-ratanya 49,68 dengan nilai tertinggi 83 dan nilai terendah 19. Pada siklus I pertemuan kedua nilai rataratanya 53,1 dengan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 13. siklus I untuk nilai rata-rata kelas adalah 51,39, sedangkan untuk nilai tertinggi adalah 79, untuk nilai terendah adalah 16. Untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa, dilakukan refleksi dan revisi, sehingga hasil belajar lebih baik. Pada siklus II pertemuan pertama nilai rata-ratanya 63,06 dengan nilai tertinggi 81 dan nilai terendah 32. Pada siklus II pertemuan kedua, nilai ratarata yang diperoleh siswa adalah 66,9 dengan nilai tertinggi 81 dan nilai terendah 40. siklus II untuk nilai ratarata kelas adalah 64,98, sedangkan untuk nilai tertinggi adalah 81, untuk nilai terendah adalah 36. Tabel 2. Peningkatan Keterampilan Guru pada Siklus I dan Siklus II No Indikator keterampilan guru siklus I siklus II 1 Penyusunan rencana pembelajaran 3 4 2 Tujuan Pembelajaran 4 4 3 Bahan belajar/materi pembelajaran 3 4 4 Strategi/Metode Pembelajaran 3 4 5 Evaluasi 2 4 6 Menyiapkan media audiovisual 3 4 7 Membuka pelajaran 4 4 8 Konstruktivisme 3 3 9. Penguasaan bahan belajar (Materi pelajaran) 3 3 10. Kualitas media pembelajaran 4 4 11. Menciptakan iklim/suasana kelas yang kondusif 2 4 12. Pelaksanaan (penyajian, penerimaan) media audiovisual 3 4 13. Inkuiri 4 4 14. Memberikan pertanyaan kepada siswa 3,5 4 15. Membentuk kelompok diskusi siswa 4 4 16. Membantu siswa melakukan tindak lanjut tayangan media audiovisual 4 3 17. Membimbing siswa melakukan presentasi 4 4 18. Memberi penguatan pada siswa yang melakukan presentasi 3,5 2 19 Membimbing siswa melakukanrefleksi 2 3,5 20 Penilaian belajar peserta didik 4 4 Jumlah skor 66 74,5 Kategori Sangat baik Sangat Baik 117

Tabel 3. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa No Indikator aktivitas siswa siklus I siklus II 1 Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran 4 4 2 Memperhatikan penjelasan guru 2,2 3,1 3 Mengamati dan mendengarkan media audiovisual 3,85 3,05 4 Siswa secara individu/berkelompok memikirkan 3,25 3,4 strategi untuk memecahkan masalah kontekstual 5 Inkuiri 3,25 4 6 Aktif bertanya 2,15 2,25 7 Menjawab pertanyaan 2,05 2,5 8 Membentuk kelompok diskusi 3,5 3,9 9. Siswa melakukan tindak lanjut tayangan media 3,4 2,95 audiovisual 10. Melakukan presentasi 1,45 4 11. Melakukan refleksi 1,6 2,3 Jumlah skor 30,8 35,4 Kategori Baik Sangat Baik 100 80 60 40 20 0 83 81 75 81 63.06 66.9 49.68 53.1 32 40 19 13 Siklus I Pert 1 Siklus I Pert 2 Siklus II Pert 1 Siklus II Pert 2 Nilai Rata-rata Kelas Nilai Tertinggi Nilai Terendah Gambar 1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Evaluasi Kelas IVB SIMPULAN Setelah melaksanakan PTK dapat disimpulkan bahwa penerapan Contextual Teaching and Learning berbantuan media audiovisual pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa sehingga kualitas pembelajaran matematika menjadi meningkat. Keterampilan guru pada siklus I mendapat jumlah skor rata-rata 66 dengan kriteria sangat baik, siklus II meningkat dengan jumlah skor rata-rata 74,5 dengan kriteria sangat baik. Aktivitas siswa pada siklus I mendapat jumlah skor rata-rata 30,8 dengan kriteria baik, 118 siklus II meningkat dengan jumlah skor rata-rata 35,4 dengan kriteria sangat baik. Hasil belajar siswa pada akhir siklus I mendapat nilai rata-rata 53,1dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 46,67 %, pada akhir siklus II hasil belajar siswa meningkat dengan nilai rata-rata 66,9 dan ketuntasan belajar klasikal 96,77 %. DAFTAR PUSTAKA Herrhyanto, Nar, dan H.M. Akib Hamid. 2008. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran:Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta:Rajawali Pers Sukayati. 2012. Penelitian Tindakan Kelas Yogyakarta: PPPPTK Matematika. 119