BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bisnis modern maupun munculnya bisnis ritel modern yang baru seperti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. bersaing ketat di dalam industri ritel. Banyak pemain yang mencoba menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung ke konsumen akhir untuk keperluan konsumsi pribadi dan/atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan yang dimaksud adalah efisiensi dalam pemenuhan kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari sisi perusahaan maupun sisi customer, dengan kata lain brand

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ruko (rumah toko) sehingga diseluruh pelosok Surabaya tidak menutup

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat diikuti dengan. berkembangnya kebutuhan masyarakat menyebabkan perubahan gaya hidup pada

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang memerlukan barang untuk kebutuhan pribadi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis jasa saat ini sudah banyak dijumpai di setiap kota

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis antar industri ritel sangat ketat, baik di pasar

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis Ritel di Indonesia secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU),

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perdagangan eceran atau sekarang kerap disebut perdagangan ritel, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Keberadaan perusahaan ritel yang bermunculan di dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. Usaha bisnis ritel di kota Padang mengalami perkembangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN PADA MINIMARKET GALAXY DI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

BAB I PENDAHUALAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak

I. PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.

BAB I PENDAHULUAN. telah berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari penetrasi modern market di

BAB I PENDAHULUAN. tiap tahun naik sekitar 14%-15%, dalam rentang waktu tahun 2004 sampai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada

BAB I PENDAHULUAN. Industri pakaian di era modern ini mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa pembangunan yang semakin berkembang seperti sekarang. ini, pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan akan makanan. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. lebih cenderung berbelanja ditempat ritel modern. Semua ini tidak lepas dari pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Berdirinya Minimarket Kong Kali Kong

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suci Rahayu, 2013

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengetahui image dari suatu produk dipasar, termasuk preferensi

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Niat pembelian untuk produk sehari-hari jadi di toko ritel telah mendapat perhatian dalam dekade terakhir sejak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. akan mendapatkan poin saat berbelanja di ritel tersebut. tahun 1990-an. Perkembangan bisnis Hypermarket merek luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Disadari atau tidak bisnis ritel kini telah menjamur dimana-mana baik

BAB I PENDAHULUAN. datangi sesuai dengan harapannya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Semakin modern perkembangan zaman menyebabkan timbulnya berbagai. usaha bisnis yang tentu mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Ritel merupakan industri yang strategis bagi perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. tersaingi atau bahkan tergeser oleh adanya bisnis eceran modern atau biasa disebut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

1 PENDAHULUAN. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Muhammad Cendana Aji Manajemen Ekonomi 2016 STRATEGI PEMASARAN CONVENIENCE STORE 7-ELEVEN MARGONDA DEPOK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Globalisasi menuntut kebutuhan akan arus informasi dan pengetahuan yang sangat

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya. pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini bisnis kuliner khususnya restoran, menjadi bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, baik itu berupa kebutuhan material maupun non- material. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi persaingan yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk mampu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini berisikan mengenai latar belakang mengapa penelitian ini dilakukan, masalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pasar yang ketat ini sebuah bisnis atau perusahaan dituntut untuk

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Ganesha Mocktail Cafe Bandung Sumber: Dokumen Ganesha Mocktail Cafe, 2017.

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor - faktor seperti

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran jangka panjang yang tepat. Pesaing perusahaan dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN. minimarket Indomaret, Alfamart, dan toko-toko tidak berjejaring lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. baik daripada pesaingnya. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I PENDAHULUAN. Indonesia masih memperlihatkan kinerja ekonomi makro nasional yang relatif

BAB I PENDAHULUAN. jumlah ritel di Indonesia tahun sebesar 16% dari toko menjadi

BAB I PENDAHULUAN. industri dan produksi serta pada kegiatan perdagangan eceran di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, Era globalisasi

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

satu yang bisa disebut sukses adalah Hero Supermarket. Dengan jumlah cabang

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya perlu untuk berupaya menciptakan laba (Fuad dkk 2001). Tidak

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

Judul : Pengaruh Retail Marketing Mix

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum bidang usaha ritel atau pengecer modern di Indonesia

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemasaran merupakan suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain. Segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai produsen sampai konsumen dapat dimasukan sebagai bentuk pemasaran Sebagian orang menganggap bahwa promosi dan pemasaran mempunyai pengertian yang sama, padahal sebenarnya promosi hanya merupakan salah satu bagian dari kegiatan pemasaran. Walaupun promosi sering dihubungkan dengan penjualan tetapi kenyataannya promosi mempunyai arti yang lebih luas dari penjualan karena penjualan hanya berhubungan dengan pertukaran hak milik yang dilakukan oleh tenaga penjual, sedangkan promosi adalah setiap aktivitas yang ditujukan untuk memberitahukan, membujuk atau mempengaruhi konsumen untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia

2 menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahan yang bersangkutan. Hobi anak-anak muda di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogjakarta, Surabaya, Makassar dan kota-kota besar lain di Indonesia agaknya hampir sama, suka ngobrol, berkumpul sambil makan bersama rekan-rekan mereka. Di Jakarta, tak hanya pada akhir pekan saja para remaja memadati resto dan café, namun sepulang sekolah pun, sebagian dari mereka suka berkumpul. Baju seragam sekolah mereka lapis dengan jaket atau sweater. Topik pembicaraan mereka bisa bermacam - macam mulai dari rapat membicarakan kegiatan atau kepanitiaan, mendiskusikan topik-topik yang dianggap serius, membicarakan tentang hubungan lawan jenis, atasan di kantor sampai bertukar cerita-cerita lucu yang mengundang tawa. Berkumpul di café atau restoran siap saji usai bubaran sekolah, kuliah atau pulang kerja, belakangan ini merupakan tren gaya hidup remaja dan eksekutif. Anak muda dan berkumpul bersama adalah dua hal yang sudah melekat. Di sekolah-sekolah usai jam pelajaran, di kampus-kampus di antara jam kuliah, bahkan di kantor-kantor sepulang jam kantor, akan mudah dijumpai kelompokkelompok remaja dan orang muda duduk-duduk di cafe atau resto. Dengan semakin tingginya daya beli masyarakat segmen ini, café dan restoran cepat saji makin kebanjiran pembeli. Juga diuntungkan lagi dengan

3 kemacetan di kota-kota besar yang semakin parah yang membuat anak-anak muda malas untuk pergi ke lokasi-lokasi yang rawan macet di pusat kota. Lokasi yang strategis, harga murah, tempat yang nyaman, menu minuman dan makanan yang variatif, serta cara penyajian yang berbeda dari restoran cepat saji biasa membuat resto tertentu dengan konsep Convenience Store menjadi salah satu tempat berkumpul favorit anak muda di Jakarta. 1 Saat ini di Indonesia, khususnya kota besar, terdapat berbagai macam perusahaan yang bersaing ketat di dalam industri ritel. Banyak pemain yang mencoba menjalankan bisnisnya untuk menjadi yang terbaik. Didunia bisnis ritel di Indonesia akan semakin ramai dengan semua tantangan dan peluang yang ada. Hingga saat ini sudah banyak pemain dalam bisnis ritel ini dari mulai kelas minimarket, convenience store, supermarket, hingga hypermarket. Tidak hanya ritel lokal saja, ritel asing yang masuk melalui system kewaralabaan juga sudah bermunculan. Salah satu perusahaan ritel terbaru yang telah masuk Indonesia adalah 7-Eleven dan convenience store Lawson. Convenience Store adalah peritel yang menyediakan barang dagangan dengan tipe yang terbatas serta mempunyai lokasi yang strategis dengan pelayanan yang cepat 2. Convenience store sendiri diposisikan berbeda dengan Mini Market. Produk yang disediakan oleh convenience store lebih sedikit dibandingkan dengan minimarket, walaupun luas toko 1 http://jambitourism.co.id/nongkrong-di-cafe-jadi-gaya-hidup/ 2 http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/04/retailing.html

4 pada umumnya hampir sama dengan minimarket. Pelanggan biasanya mendatangi convenience store untuk membeli barang-barang yang segera digunakan. Convenience store juga buka 24 jam 365 hari dalam setahun. Minimarket biasanya tidak buka 24 jam sehari 365 hari setahun, dan barang-barang yang disediakan biasanya untuk dibawa pulang. Banyak perbedaan lain yang terdapat antara convenience store dan minimarket. Jika kebanyakan minimarket memiliki value harga murah dan menyediakan beragam produk, maka convenience store memaksimalkan kepuasan pelanggan dengan mengutamakan kecepatan layanan, kebersihan dan kerapihan store, keramahan pelayan serta suasana store yang menyenangkan. Pelanggannya juga berbeda. Minimarket biasanya didatangi oleh ibu rumah tangga middle low untuk belanja keperluan seminggu, namun convenience store didatangi oleh karyawan dan mahasiswa middle up untuk berbelanja kebutuhan saat itu. Karena fungsi dan pelanggan yang berbeda, pada umumnya desain toko juga berbeda. Convenience store memiliki desain modern yang atraktif dengan pewarnaan ruangan dan cahaya yang diatur dan pengaturan rak dengan tinggi yang cukup agar terkesan luas, sementara minimarket dengan desain standard. Bagi masyarakat urban khususnya anak anak muda sering membicarakan gerai 7-eleven sebagai tempat hang out bersama rekan rekannya, karena gerai 7-eleven selain berada ditempat yang cukup

5 strategis dan mudah dijangkau, juga memberikan berbagai fasilitas yang dapat mengakomodasi para konsumennya untuk hang out bersama. Di sisi lain, convenience store seperti Circle k dan ampm bertumbangan. Sedangkan convenience store 7- eleven dan Convenience store Lawson menjadi salah satu jaringan convenience store yang memulai membangun jaringan bisnis dan terus tumbuh. 3 Convenience store 7- eleven merupakan brand yang sudah sukses dalam menjalani bisnis ini. Dengan kesuksesan Convenience store 7- eleven tentu saja berdampak pada convenience store lain seperti circle K. Banyak store Circle K yang tutup akibat sepinya pengunjung setiap harinya sejak ada convenience store 7-Eleven. 4 Convenience store 7-Eleven tentu memiliki keunggulan yang lebih bagi para konsumennya, oleh karena itu perusahaan memperhatikan perilaku konsumen, memperhatikan bauran pemasaran serta mengamati faktor-faktor apa saja yang memengaruhi konsumen dan mengetahui faktor apa saja yang harus dipertahankan dan yang harus ditingkatkan. Bauran pemasaran tersebut terdiri dari 4P yaitu produk, harga, tempat, dan promosi. Selain itu Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku konsumen adalah kebudayaan, faktor sosial, pribadi, psikologis. Sebagian faktorfaktor tersebut tidak diperhatikan oleh pemasar tetapi sebenarnya harus 3 http://www.berita-bisnis.com/data-bisnis/47-geliat-bisnis-convenience-store-a-minimarket.html 4 http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1158/1/10207243

6 diperhitungkan untuk mengetahui seberapa jauh faktor-faktor perilaku konsumen tersebut mempengaruhi pembelian konsumen. 5 Secara spesifik Covinience store memiliki target pasar 80% orang muda dengan usia berkisar 15 hingga 35 tahun dan 20% orang dewasa dengan usia berkisar 36 hingga 50 tahun. Atau lebih spesifik lagi, mereka berstatus sebagai pelajar, mahasiswa, dan pekerja muda kreatif serta profesional 6. Dengan target pasar yang semakin spesifik dan adanya beberapa jenis brand convenience store, maka bagi para konsumen dapat lebih mudah memilih tempat yang nyaman bagi mereka untuk dapat hang out atau hanya sekedar berkumpul dengan teman. PT. Midi Utama tampaknya tidak mau kalah dengan PT. Modern Internasional yang cukup agresif mengembangkan 7- Eleven. Meski baru pertengahan tahun lalu melakukan agreement master licensor dengan prinsipal Lawson di Jepang, PT. Midi Utama langsung agresif mendirikan gerai Lawson di beberapa daerah Jakarta. PT Midi Utama Indonesia Tbk akan memulai pertarungannya dengan jaringan convenience store ternama asing di dalam negeri dengan mengibarkan merek convenience store asal Jepang, dengan ditandai dibukanya gerai pertama Lawson pada 29 Juli 2011. 7 5 Kotler (2001:144) 6 http://www.docstoc.com/docs/125463655/potensi-pasar-yang-tinggi-di-indonesia-membuat-indonesia 7 http://www.bisnis.com/articles/lawson-garap-pasar-di-indonesia

7 Karena merupakan Brand baru, Lawson harus membuat strategi promosi agar brandnya dapat dikenal oleh masyarakat luas. Strategi promosi menjadi hal yang sangat penting untuk menghadapi persaingan dengan convenience store 7 eleven dan Circle K. Dengan semakin sengitnya persaingan antar sesama convenience store, Lawson sudah pasti perlu melakukan strategi promosi, termasuk juga didalamnya ada kegiatan promosinya untuk dapat mengembangkan usahanya. Faktor yang sangat mendukung keberhasilan atau tidaknya convenience store Lawson dalam menjangkau khalayak sasaran tidak lepas dari kinerja dan kerjasama yang baik dalam manajemen. Convenience store Lawson di Indonesia memang belum terlalu lama, namun promosi yang dilakukan tidak dilakukan secara besar besaran. Beberapa promosi yang pernah dilakukan diantaranya acara nonton bareng pertandingan Piala Dunia sepak bola, promosi di media radio, dan lain sebagainya. Tetapi aktifitas promosi yang penting tersebut juga didukung melalui promosi word-of-mouth antar masyarakat sehingga convenience store Lawson mulai banyak dikenal masyarakat. Atas dasar itulah penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut tentang strategi promosi convenience store Lawson, penulis tertarik melakukan suatu Penelitian mengenai strategi promosi yang dilakukan oleh Convenience store Lawson dalam bentuk skripsi dengan judul Strategi Promosi Convenience store Lawson Tahun 2012 dalam menciptakan Brand awareness?.

8 1.2. Rumusan Masalah Peranan promosi sebagai salah satu faktor dari bauran pemasaran sangat menentukan sekali, sebab tanpa adanya promosi yang baik dan terencana, suatu Brand walaupun sangat kuat tidak akan dikenal oleh masyarakat. Oleh sebab itu perusahaan dalam membuat strategi promosi harus tepat dan efektif untuk dapat mengembangkan usahanya. Atas latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis membuat rumusan masalah yang akan diteliti adalah : Bagaimana Strategi Promosi Convenience Store Lawson Tahun 2012 dalam menciptakan Brand Awareness? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakan penelitian dan fokus penelitian yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui, menganalisa, dan mendeskripsikan strategi promosi Convenience Store Lawson Tahun 2012 dalam menciptakan Brand Awareness 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan mengenai strategi promosi diharapakan dapat memberikan manfaat yang besar. Adapun manfaat tersebut antara lain :

9 1.4.1 Manfaat Akademis Secara akademis penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam menambah pengetahuan dan wawasan bagi siapapun yang membacanya, khususnya bagi mahasiswa marketing komunikasi dalam merencanakan promosi akan suatu Brand. Dan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan bidang studi Marketing Komunikasi khusus tentang analisa Strategi promosi. 1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian yang dilakukan penulis diharapkan dapat memberikan manfaat praktis diantaranya: 1. Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan Ritel khusus yang berjenis Convenience Store. Dan hasil akhirnya dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana strategi promosi yang dilakukan Convenience Store Lawson 2. Bagi Karyawan Sebagai bahan masukan yang bermanfaat bagi karyawan PT. Midi Utama yang membawahi convenience Store Lawson khususnya divisi Marketing mengenai strategi promosi Lawson.