BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN PENGAMALAN IBADAH BAGI JAMAAH PENGAJIAN MASJID RAYA AL-KAUTSAR KENDARI

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB IV ANALISIS PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO 2 SEMARANG

1) Mendefinisikan Konsep kegiatan pengajian rutin Majelis Dzikir

BAB I PENDAHULUAN. tengah-tengah masyarakat Indonesia. Pemahaman-pemahaman yang. dilakukan kadangkala sering ditolak kemunculannya oleh masyarakat

ISLAMIC CENTRE BAB I PENDAHULUAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTER DI KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat di kota-kota sampai ke pelosok-pelosok desa. Masjid mudah

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan. melalui media dakwah, baik ke dalam maupun ke luar lingkungan umat

BAB VI PENUTUP. 1. Konversi Agama Pengikut Jama ah Tabligh di Desa Kutoanyar

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, da wah amar ma rūf nahī

BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah

BAB I PENDAHULUAN. mahdah shalat dan i`tikaf. Selain itu masjid juga memiliki fungsi lain seperti

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya telah ditegaskan dalam al-qur an maupun hadis Nabi. SAW, bahwa Allah SWT mencintai keindahan.

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KEAGAMAAN JAMAAH DI MASJID JAMI DARUS SYUKUR NGALIYAN SEMARANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB IV ANALISIS UPAYA REMAJA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU KEAGAMAAN MELALUI KEGIATAN SHALAWAT JAM IYYAH SIMTUDURAR DI DESA JREBENGKEMBANG KECAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, maka tuntutan untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid juga berfungsi sebagai pusat pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

PENDAHULUAN. Keadaan masjid mencerminkan keadaan umat Islam. Makmur dan. ditandai batas-batasnya, beratapkan ranting dan dahan kering, hanya di

BAB IV ANALISIS SIARAN MIMBAR AGAMA ISLAM TVRI STASIUN PUSAT JAKARTA. A. Analisis Materi Siaran Mimbar Agama Islam TVRI Stasiun Pusat

SKRIPSI. Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Dakwah OLEH RISMAWATI, AKL

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRO MI ROJ NABI MUHAMMAD SAW. FORUM TAKMIR MASJID SE-DESA MUNCAR

pada diri mereka sehingga mudah menguasai bahasa yang dipelajari baik secara aktif maupun pasif. Demikian juga penciptaan lingkungan dan budaya

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERAN MASJID DALAM MENINGKATKAN KUALITASPENDIDIKAN ISLAM

PROJECT PROPOSAL KEGIATAN RAMADHAN 1438 H MASJID UTSMAN BIN AFFAN

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tempat berdakwah menyampaikan risalah dari Nabi Muhammad SAW kepada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu

BAB IV PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA ISLAM DAN FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT BIMBINGAN AGAMA ISLAM BAGI PARA LANJUT USIA

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Islam sebagai simbol persatuan dan kesatuan. 2 Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1 M. Munir, 2009, Metode Dakwah, Kencana, Jakarta, hlm. 5

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. mereka sekaligus pengantar menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. 1 Untuk itulah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari masyarakat Islam itu sendiri. Keberadaan masjid pada

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

ISLAMIC CENTRE DI SLAWI KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sunyi dari segala macam lukisan dan gambaran. Manakala anak-anak itu dibiasakan

BAB I PENDAHULUAN. Masjid dalam Islam berfungsi bukan sebagai tempat sholat saja, namun juga

epicentrum PIT Service

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen

BAB V PENUTUP. Masjid Agung Demak mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu identitas

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA HAFLAH AKHIRUSSANAH, KHOTMIL QUR AN PONDOK PESANTREN EDI MANCORO DAN HAUL KH.

BAB V PEMBAHASAN. A. Efektifitas Remaja Masjid Al-Istiqomah Dalam Pembinaan Kehidupan. 1. Kegiatan Remaja Masjid Yang Mengarah Pada Kehidupan Beragama

BAB I PENDAHULUAN. orang, dengan agama manusia dapat membedakan dan memilih mana yang baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.

BAB IV PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP PESANTREN

FATWA NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG PEMAHAMAN, PEMIKIRAN, PENGAMALAN DAN PENYIARAN AGAMA ISLAM DI ACEH MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu yang penting dalam Islam, segala usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas manusia 1. Pendidikan sebagai usaha membentuk

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang keilmuan lainnya. Al-Qur an juga merupakan firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. tulisan ditemukan sekalipun, berbicara tetap lebih banyak digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. sebuah masyarakat adalah aqidah, khususnya aqidah Islam. Maka tugas

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Quran 1430 H, Senin, 07 September 2009

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Berdasarkan rangkaian kegiatan penelitian yang telah dilakukan, beberapa

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan ajaran agama dalam kehidupan. Al-Qur an menegaskan kepada

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW MAJELIS TA LIM AHAD PAGI MASJID AGUNG KABUPATEN SEMARANG

PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Secara horizontal dalam struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. besar di dunia. Hindu, Budha, Islam, Kristen Protestan dan Katholik.

BAB I PENDAHULUAN. didirikannya karena kemajuan pembangunan yang sangat pesat di Kota ini. Hal ini

VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR

STUDI PEMIKIRAN DAKWAH K.H. MUSTOFA BISRI DALAM BUKU MEMBUKA PINTU LANGIT

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELANTIKAN PENGURUS MUSLIMAT NU ANAK CABANG KECAMATAN BERGAS MASA BHAKTI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Peringatan Maulid Nabi Muhammad, merupakan peristiwa bersejarah bagi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cabang dan gerakannya yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan dunia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berbangsa dan Bernegara, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 17.

BAB III PENYAJIAN DATA. Angket adalah daftar pertanyaan yang diajukan kepada santri Pondok Pesantren Nurul Iman Al-

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB IV ANALISIS FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DALAM MEMBENTUK KADER MUBALLIGH YANG BERWAWASAN KEBANGSAAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat agar mau menerima sekaligus melaksanakan ajaran-ajarannya di segala aspek kehidupan, maka diperlukan strategi yang tepat. Karena tanpa strategi yang tepat, bukan hanya menimbulkan keengganan obyek dakwah untuk menerima ajaran Islam, namun juga sering mengakibatkan larinya obyek dakwah dari Islam. Untuk menghindari hal tersebut, maka subyek dakwah (muballigh) harus menggunakan strategi yang tepat dan dapat dimengerti oleh obyek dakwah. Dakwah menghadapi berbagai persoalan seiring persoalan yang dihadapi manusia. Disatu sisi, kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam bidang kehidupan manusia dapat mendukung pelaksanaan dakwah, namun pada sisi lain, akibat kemajuan tersebut dapat memunculkan tantangan baru. Dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW merupakan usaha untuk memperbaiki akhlak serta syariat Islam yang mempunyai tujuan kebahagiaan dan kesejahteraan baik di dunia dan akhirat. Meskipun pada saat itu yang dihadapi Nabi Muhammad SAW adalah masyarakat majemuk dan plural, bahkan saat ini ummat Islam juga masih menghadapi masyarakat yang berbeda-beda sehingga perlu dilakukan dakwah secara multi kultural. Baik dilihat dari segi sosial, kultur maupun struktur. Sehingga untuk mencapai tujuan akhir 1

dari dakwah tersebut, dibutuhkan wadah/ tempat yang mampu digunakan sebagai saluran untuk bertindak. 1 Berbicara tentang dakwah tentu tempat yang paling baik untuk menyampaikannya adalah di masjid kaum muslimin, sebab di masjid situlah berkumpul orang-orang dari berbagai kalangan baik tua maupun muda dengan bermacam-macam profesi yang mereka miliki. Perkembangan umat Islam pada periode awal tidak lepas dari peran Masjid. Masjid merupakan pusat spiritual dan simbol integritas masa yang digunakan sebagai sarana pengembangan sumber daya manusia (SDM). Muballigh adalah orang yang mengambil peran paling utama dalam mewujudkan keberhasilan dakwah terhadap jamaah yang ada di masjid. Pada umumnya setiap terdapat masjid di situ ada muballigh yang berperan utama sebagai pendakwah untuk para jamaah yang ada di masjid tersebut. Kota Kendari memiliki jumlah masjid yang cukup banyak dan terdapat satu masjid sebagai wadah sekaligus ikon ibu kota Provinsi. Awalnya masjid itu bernama masjid agung Al-Kautsar kota Kendari, setelah adanya peraturan mentri Agama tentang wajibnya setiap provinsi mempunyai satu masjid raya dan tiap kota berserta kabupaten harus memiliki masjid Agung. Sehingga bergantilah nama masjid agung Al-Kautsar kota Kendari menjadi masjid Raya Al-Kautsar. Kondisi fisik bangunan masjid Raya Al-Kautsar terdiri dari dua lantai dengan luas dalaman masjid stengah hektar di tambah dengan luas halamannya 1 hektar. Masjid itu terletak di tempat yang sangat strategis, sehingga jamaah yang datang beribadah di Mesjid jumlahnya banyak. Yang mana masjid tersebut 1 Muhiddin, Asep, Metode Pengembangan Dakwah, (Bandung : Pustaka Setia, 2002), h. 1.

difungsikan sebagai ujung tombak dan tempat berdakwah muballigh di daerah kendari dan sekitarnya. Agar kemudian masyarakat kota Kendari sedikit demi sedikit terus belajar untuk mengikuti kaidah syariat agama Islam yang baik dan benar. Sehingga, setiap malam hari ba da maghrib rutin di adakan pengajian di Masjid Agung Al- Kautsar dengan berbagai macam topik pengajian dan disiplin keilmuan. Yang mengikuti pengajian tersebut sebagian besar adalah jamaah tetap masjid Raya Al- Kautsar, dan ada pula bukan jamaah tetap (yang datang dari luar). Secara holistik, masjid Raya Al-Kautsar adalah masjid yang sangat proporsional, dalam hal ini memiliki sarana dan prasarana yang memadai, misalnya seperti adanya pondok pesantren, adanya taman pengajian Al-Qur an, dan adanya taman kanak-kanak. Selain itu, adanya sekretariat BKPRMI. serta masih banyak lagi. Seiring waktu, Masjid Raya Al-Kautsar mengalami perkembangan pembangunan dan juga bertambahnya jumlah jamaah di masjid, sebagaimana tercatat dalam database jamaah tetap. Secara garis besar, salah satu faktor yang paling mendukung bertambahnya jumlah jamaah adalah terdapat adanya kegiatan keagamaan yang rutin diadakan dimasjid. Tetapi di samping itu ada pula faktor yang menghambat perkembangan jumlah jamaah masjid, diantaranya seperti pada waktu diadakannya kegiatan pengajian penceramahnya tidak hadir untuk memenuhi jadwalnya, padahal panitia sudah menghubungi sebelumnya namun penceramahnya tidak datang pula, terkadang penceramah tersebut mengkonfirmasi kehadirannya tetapi pada waktu yang di tentukan tidak datang pula, hal inilah yang menjadi dilema pengurus masjid.

Lebih dari itu, berdasarkan pengamatan penulis di lapangan ironisnya penceramah dalam membawakan tidak fokus materinya dalam artian mengambang. Ketika ada sesi tanya jawab, kadang jawabannya tidak singkron dengan yang di maksud jamaah, sehingga jamaah pengajian tidak puas akan jawabannya. Akibatnya menimbulkan pandangan baru dikalangan para jamaah. Terlebih lagi jamaahnya jadi sering membanding-bandingkan antara penceramah satu dengan penceramah lainnya, hal ini umumnya terjadi disebabkan oleh 2 faktor, mulai dari sisi materi ceramah dan cara penyampaian ceramah itu sendiri. Ketika ceramahnya bagus maka banyak jamaah yang hadir, kalau kurang bagus topik dan cara menyampaikannya maka jamaahnya berkurang. Tentunya semua itu sangat berhubungan erat dengan konsep strategi dakwah yang direncanakan. Inilah yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini, sehingga mengundang inisiatif penulis untuk meneliti bagaimana, strategi dakwah yang digunakan dalam meningkatkan pengamalan Islam bagi Jamaah pengajian di Masjid Raya Al-Kautsar Kendari. B. Batasan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas. Maka dengan ini peneliti membatasi permasalahan yang ada pada penelitian ini yaitu strategi dakwah dalam meningkatkan pengamalan Ibadah bagi Jamaah Masjid Raya Al-Kautsar Kendari. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah strategi dakwah dalam meningkatkan pengamalan Ibadah bagi jamaah Masjid Raya Al-Kautsar Kendari? 2. Bagaimanakah dampak penerimaan dakwah,jamaah Masjid Raya Al-Kautsar Kendari? 3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pelaksanaan strategi dakwah di masjid raya al-kautsar Kendari? D. Definisi Operasional Untuk menghindari perbedaan persepsi mengenai judul penelitian ini, maka terlebih dahulu peneliti memberikan definisi operasionalnya, sehingga tidak terjadi kesalahan makna dalam menafsirkan judul dan masalah yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut : 1. Strategi dakwah adalah proses menentukan cara dan daya upaya untuk menghadapi sasaran dakwah dalam situasi dan kondisi tertentu guna mencapai tujuan dakwah secara optimal. Seperti hal penentuan strategi yang tepat dalam proses penyampaian materi dakwah terhadap jamaah masjid Raya Al-Kautsar Kendari. E. Pengamalan Ibadah adalah pelaksanaan Ibadah seorang muslim dalam keseharian nya demi perkembangan jasmani dan rohani sesuai dengan syariat Islam dengan cara melatih, membiasakan dan mengevaluasi, berjalannya ajaran Islam dengan baik dan benar. Ibadah dalam hal ini adalah Ibadah mahdah (ibadah langsung kepada Allah) antara khaliq dengan makhluk dan ghairu mahdah (ibadah social) antara manusia dengan manusia. Adapun amal ibadah yang penulis

maksud, yakni fokus meneliti tentang ibadah sholat berjamaah di Masjid Raya Al- Kautsar. F. Tujuan Penelitian Berdasarkan pengertian di atas maka secara operasional tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui strategi dakwah yang digunakan dalam meningkatkan pengamalan Ibadah bagi Jamaah Masjid Raya Al-Kautsar Kendari. 2. Untuk mengetahui dampak penerimaan dakwah Jamaah Masjid Raya Al- Kautsar Kendari. 3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan strategi dakwah di Masjid Raya al-kautsar Kendari. G. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini, paling tidak mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Sebagai bahan masukan untuk dijadikan, bahan pertimbangan dalam meningkatkan pemahaman agama jamaah masjid Raya Al-Kautsar Kendari. 2. Hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan acuan dasar bagi peneliti lain, dalam pengembangan penelitian yang lebih jauh tentang strategi dakwah dalam meningkatkan pengamalan Ibadah. 3. Sebagai bahan referensi ilmiah, yang dapat memberikan informasi aktual dikalangan para pembaca untuk mengetahui dan memahami akan pentingnya strategi dakwah dalam meningkatkan pengamalan Ibadah Jamaah/Masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA H. Kajian Relevan Kajian relevan dalam penelitian ini yang pertama adalah Skripsi yang ditulis oleh saudara Abdur Rohman dengan judul Strategi Pengembangan Dakwah Islam melalui Wisata Keagamaan (Studi Kasus Pengembangan Dakwah di Masjid Agung Demak). Hasil penelitiannya adalah pengembangan dakwah di Masjid Agung Demak itu sebagai sarana religi dan sarana dakwah. Untuk itu, perlu dilakukan beberapa langkah strategis, yaitu: meningkatkan sarana dan prasarana, mengembangkan obyekobyek wisata yang telah ada serta menciptakan paket wisata baru yang tidak hanya terbatas pada segmen peziarah saja, namun pengunjung non muslim. Fungsi manajerial yang baik mutlak diperlukan dalam mencapai tujuan dakwah wisata. Kemudian Skripsi dengan judul Strategi Dakwah Lembaga Nahdlatul Ulama (LDNU) Kota Semarang Dalam Mengembangkan Islam di Kota Semarang, disusun oleh Siti Nur Farida. Dari skripsi tersebut, dirumuskan bahwa proses dakwah Islam yang aktifitasnya meliputi segenap kehidupan akan dapat berjalan dengan efektif dan efisien apabila dalam penyelenggaraannya mempergunakan strategi dakwah, sehingga dapat menghasilkan tujuan yang cermat dan komperehensif. Selanjutnya skripsi saudara Edi dengan judul Strategi Pengembangan Jama ah Masjid Jogokariyan Yogyakarta Sejak 2003-2013. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara terstruktur dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: pertama Program-program takmir Masjid Jogokariyan. Program-