CAMPUR KODE DALAM BAHASA ANAK TK DHARMA WANITA VIII KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

dokumen-dokumen yang mirip
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA WACANA HUMOR EDISI NOVEMBER 2011 SKRIPSI

Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat SARJANA S-1. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM TABLOID SOCCER EDISI DESEMBER Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. dua bahasa atau lebih (multilingual), yaitu bahasa Indonesia (BI) sebagai bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Sibarani, (2004:62)

CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG

ANALISIS VARIASI MAKNA PLESETAN PADA TEKA-TEKI LUCU BANGGEDD UNTUK ANAK KARYA AJEN DIANAWATI (TINJAUAN SEMANTIK)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia,

Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

KAJIAN CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan abstraksi mengenai fenomena yang dirumuskan atas

ANALISIS CAMPUR KODE DAN GAYA BAHASA SARKASME PADA PEMENTASAN LUDRUK KIRUN CAMPURSARI GOBYOK. Jurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PERCAKAPAN STAF FKIP UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE SERTA PENGGUNAANNYA DALAM RANAH SOSIOLINGUISTIK

Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam menyampaikan ide, gagasan, atau perasaan kepada orang lain.

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA WACANA HUMOR LHA...DALAH! DALAM SURAT KABAR HARIAN JOGLOSEMAR EDISI NOVEMBER 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif yaitu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. manusia bermasyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau alat

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS CAMPUR KODE OPERATOR TAKSI GELORA TAKSI DI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Oleh : Wahyu Sriastuti program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. (Keraf, 1971:1) bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin

Oktorita Kissanti Rahayu

BAB I PENDAHULUAN. Pikiran, perasaan, dan pengalaman manusia disampaikan melalui bahasa.

BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM KARIKATUR SUKRIBO HARIAN KOMPAS EDISI HARI MINGGU BULAN JANUARI FEBRUARI 2010

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

REGISTER PIALANG KENDARAAN BERMOTORR DI DAERAH PASAR NGLANGON, KARANG TENGAH, SRAGEN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sosiolinguistik. Penelitian kualitatif di sini menggunakan jenis penelitian yang

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS X

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas komunikasi tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

PENGGUNAAN BAHASA KATA TIDAK BAKU DAN CAMPUR KODE DALAM NASKAH DRAMA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012. Naskah Publikasi Ilmiah

METODE PENELITIAN. alih kode dan campur kode di lingkungan sekolah khususnya di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Akibatnya, banyak masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator

PENGGUNAAN BAHASA JAWA ANAK USIA SD DI DESA TANJUNGREJO KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN SEMANTIK LEKSIKAL PADA ANTOLOGI CERPEN BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai Derajat Sarjana S-1

KESALAHAN PENGGUNAAN TINGKAT TUTUR BAHASA JAWA PADA KARANG TARUNA DI DESA GEMEKSEKTI KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. merupakan cara untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan semula suatu

JURNAL ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM IKLAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG CODE SWITCHING AND CODE MIXING ON RADIO S ADVERTISEMENT AT TULUNGAGUNG REGENCY

CAMPUR KODE TUTURAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR: Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 20 Padang

CAMPUR KODE TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH HATI DESA TIRIPAN KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI

Campur Kode Bahasa Indonesia dalam Percakapan Berbahasa Jawa pada Grup Kawruh Jawa di Facebook

ANALISIS CAMPUR KODE PADA JUDUL BERITA DI HARIAN SOLO POS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2013 NURUL ALIEFAH DAMARJATI A NASKAH PUBLIKASI

PENGUNGKAPAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM TABLOID AGROBIS EDISI NOPEMBER 2007 SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI. Biau. Kabupaten Buol. Adapun penelitian sejenis yang pernah diteliti antara lain:

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF DALAM DAKWAH DI RADIO NASKAH PUBLIKASI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Campur kode sudah tidak asing lagi didengar saat penutur yang satu

PEMANFAATAN GAYA BAHASA PADA WACANA SMS LUCU. DI SITUS WEB SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Oleh : SUNARSI A53A100048

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

PEMEROLEHAN KATA ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN DONGENG DI TK AISYIYAH PILANG MASARAN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGGUNAAN CAMPUR KODE PADA FILM JAGAD X CODE YANG DISUTRADARAI OLEH HERWIN NOVIANTO SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI

Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM SURAT KABAR BATAM POS RUBRIK OPINI EDISI 11 JANUARI-11 MARET 2013 ARTIKEL E-JOURNAL

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR

BAB 1 PENDAHULUAN. sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama. Sistem pada

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

CAMPUR KODE PADA IKLAN TELEVISI JUNI - NOVEMBER TAHUN 2014

THE ANALYSIS OF CODE SWITCHING AND MIXED CODE OF LANGUAGE STUDENTS OF PBSID STKIP GETSEMPENA IN BANDA ACEH LECTURES DISCUSSION FORUM

PENGGUNAAN CAMPUR KODE PADA WACANA IKLAN PLESETAN DI GOOGLE EDISI MARET 2013 JURNAL

INTERFERENSI BAHASA ASING PADA IKLAN LOWONGAN PEKERJAAN DI SURAT KABAR KOMPAS EDISI BULAN MEI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sangatlah penting bagi masyakat penuturnya. Pemakaian bahasa menuntut

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

ABSTRAK. Kata kunci : kesalahan kebahasaan, surat dinas, pemerintahan desa grugu.

PRATIWI AMALLIYAH A

CAMPUR KODE PADA JUDUL BERITA DALAM SURAT KABAR HARIAN KOMPAS EDISI 22 FEBRUARI-22 MARET 2013

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

CAMPUR KODE DALAM BAHASA ANAK TK DHARMA WANITA VIII KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh Miss Asurina Charu A310100129 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

ABSTRAK CAMPUR KODE DALAM BAHASA ANAK TK DHARMAWANITA VIII KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR Miss Asurina Charu, A310100129, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014. Penelitian ini bertujuan (1) Mendeskripsikan wujud campur kode dalam bahasa anak TK Dharma wanita VIII Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar. (2) Mengidentifikasikan maksud campur kode dalam bahasa anak TK Dharma wanita VIII Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan metode simak bebas libat cakap, rekam dan catat. Metode analisis data menggunakan metode agih. Hasil penelitian ini adalah campur kode berwujud kata dan campur kode berwujud frasa. Campur kode yang ditemukan dalam tuturan anak TK sebanyak 50 yang meliputi campur kode kata berjumlah 36 yang terdiri dari 4 kata kerja, 1 kata sifat, 18 kata keterangan, 2 kata sambung, 5 kata tanya, 4 kata tunjuk dan 2 kata depan. Adapun campur kode frasa berjumlah 14 yang terdiri dari 9 frasa nomina dan 5 frasa verbal. Peristiwa campur kode yang dianalisis dalam penelitian ini adalah percampuran pemakaian bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia dalam tuturan siswa kelas A TK Dharmawanita VIII Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar. Kata kunci: campur kode, bahasa anak TK

1 A. Pendahuluan Ilmu yang membahas mendalam tentang bahasa dan berhubungan dengan masyarakat yang disebut sosiolinguistik, karena bahasa adalah salah satu lembaga kemasyarakatan yang sama dengan lembaga kemasyarakatan lain (de Saussure dalam Chaer dan Agustina, 2004: 2). Sosiolinguistik merupakan pembelajaran dan diskusi tentang aspek sosial dalam bahasa terutama berupa keragaman bahasa yang berhubungan dengan faktor sosial. Penutur bahasa berinteraksi dengan penutur yang lain menggunakan berbagai bahasa. Untuk dapat menggunakan dua bahasa tentunya harus menguasai kedua bahasa itu. Pertama, bahasa ibunya sendiri atau bahasa pertamanya (disingkat B1), dan yang kedua adalah bahasa lain yang menjadi bahasa keduanya (disingkat B2) Chaer dan Agustina (2004: 84-85). Khusus bagi kondisi di TK, istilah bahasa pertama atau bahasa ibu, bahasa asli atau bahasa utama, berwujud dalam bahasa daerah tertentu sedangkan bahasa kedua berwujud dalam bahasa Indonesia. Maka dari itu sering terjadi pencampuran bahasa jika proses komunikasi dihasilkan oleh anak-anak yang menguasai B1 dan B2. Pencampuran bahasa dalam sosiolinguistik sering disebut dengan campur kode. Ohoiwutun (2002: 69) menjelaskan campur kode sebagai penggunaan lebih dari satu bahasa atau kode di antara sesama penutur yang bilingual atau multilingual, biasanya digunakan oleh orang-orang tertentu, tetapi tidak menutup kemungkinan orang awam pun sering menggunakan campur kode. TK Dharma Wanita VIII Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar berada di lingkungan masyarakat berbahasa Jawa sebagai bahasa daerah. TK ini terdiri dari 4 guru dan 33 siswa. Dari semua siswa dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas A terdapat 15 siswa dan kelas B terdapat 18 siswa. Rata-rata memiliki siswa berusia 4-5 tahun. Siswa TK ini mengetahuai dua bahasa yaitu bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Bahasa Jawa merupakan bahasa pertama (B1) yang diperoleh dari keluarganya masing-masing dan bahasa kedua (B2) diperoleh dari TK yaitu bahasa Indonesia.

2 Pembelajaran bahasa menyangkut proses-proses yang berlaku pada masa seseorang anak sedang mempelajari bahasa baru setelah ia selesai memperoleh bahasa ibunya. Anak TK seringkali menggunakan bahasa yang bercampuran karena tidak sepenuhnya menguasai bahasa kedua. Anak TK Dharma Wanita VIII Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar mencampur B1 dengan B2 dalam bertutur. B. Metode Penelitian 1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah kata dan frasa pada tuturan anak TK Dharma Wanita VIII Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Dharma Wanita VIII Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar. 3. Data Penelitian Data dalam penelitian ini adalah kalimat yang mengandung campur kode pada bahasa anak TK Dharma Wanita VIII Kecamatan Colomadu Kebupaten Karanganyar. 4. Sumber Data Sumber data penelitian ini terdapat sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah bahasa anak TK Dharma Wanita VIII Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah referensi tambahan dari internet, buku-buku penunjang, dan penelitian yang relevan dengan objek penelitian.

3 5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik simak bebas libat cakap, rekam, dan catat. Teknik simak bebas libat cakap yaitu peneliti tidak terlibat dalam dialog, konversasi, atau imbal wicara; jadi, tidak ikut serta dalam proses pembicaraan orang-orang yang saling berbicara. Dia hanya sebagai pemerhati yang dengan penuh minat tekun mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang-orang yang hanyut dalam proses berdialog (Sudaryanto, 1993: 134). Peneliti mengamati dan memperhatikan tuturan anak TK Dharma Wanita VIII Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar. Teknik pengumpulan data yang selanjutnya adalah teknik rekam. Pelaksanaan merekam itu sudah barang tentu harus dilakukan sedemikian sehingga tidak mengganggu kewajaran proses kegiatan pertuturan yang sedang terjadi; sehingga dalam praktiknya, kegiatan merekam itu (atau setidak-tidaknya tujuan merekam itu) cenderung selalu dilakukan tanpa sepengetahuan penutur sumber data atau pembicara (Sudaryanto, 1993: 135). Teknik rekam dilaksanakan dengan dengan merekam tuturan anak TK Dharma Wanita VIII Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar dengan menggunakan alat perekam (handphone). Selanjutnya adalah teknik catat, dilakukan langsung ketika teknik pertama dan ketiga selesai digunakan atau sesudah perekaman dilakukan, dan dengan menggunakan alat tulis tertentu (Sudaryanto, 1993: 135). 6. Teknik Analisis Data Penulis mendeskripsi campur kode bahasa anak TK Dharma Wanita VIII Kecamatan colomadu Kabupaten Karanganyar dengan menggunakan metode agih, yaitu alat penentunya adalah bagian dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993: 15). Teknik dasar metode agih disebut teknik bagi unsur langsung atau teknik BUL. Disebut demikian karena cara yang digunakan pada awal kerja analisis ialah

4 membagi satuan lingual datanya menjadi beberapa bagian atau unsur; dan unsur-unsur yang bersangkutan dipandang sebagai bagian yang langsung membentuk satuan lingual yang dimaksud (Sudaryanto, 1993: 31). Teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik ganti, yaitu teknik analisis yang berupa penggantian unsur satuan lingual data itu akan menghasilkan tuturan berbentuk ABCS, ABSD atau SBCD, bila tuturan data semula berbentuk ABCD. Teknik ganti ini pun unsur mana pun yang diganti, unsur itu selalu merupakan unsur yang justru sedang menjadi pokok perhatian dalam analisis. Kegunaan teknik ganti ini adalah untuk mengetahui kadar kesamaan kelas atau kategori unsur terganti atau unsur ginanti dengan unsur pengganti, khususnya bila tataran pengganti sama dengan tataran terganti atau tataran ginanti (Sudaryanto, 1993: 48). 7. Metode Penyajian Hasil Analisis Data Penyajian hasil penelitian ini menggunakan metode penyajian informal. Metode informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa (Sudaryanto, 1993: 145). Hasil analisis data berupa paparan tentang segala hal yang ditemukan dalam penelitian ini, yaitu berupa tuturan yang ada di dalamnya terdapat campur kode. Hal ini dimaksudkan agar penjelasan tentang kaidah yang ditemukan menjadi lebih rinci terurai. Penyajian metode secara informal ini disesuaikan dengan karakter data yang memang tidak memerlukan tanda-tanda atau lambang. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian Campur kode terjadi apabila seorang penutur menggunakan suatu bahasa secara dominan mendukung suatu tuturan yang disisipi dengan unsur bahasa lainnya. Percakapan antara anak-anak TK bersifat santai dan informal yang berlangsung di TK Dharma Wanita VIII Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar.

5 Peristiwa campur kode yang dianalisis dalam penelitian ini adalah percampuran pemakaian bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia. Berikut ini adalah wujud dan maksud campur kode bahasa anak TK Dharma Wanita VIII Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar, diklasifikasi ke dalam dua wujud yaitu campur kode berwujud kata dan campur kode berwujud frasa. a. Campur Kode Berwujud Kata Wujud campur kode kata diklasifikasi menjadi 9 kelas kata. (1) kata kerja, (2) kata sifat, (3) kata keterangan, (4) kata sambung, (5) kata tanya, (6) kata tunjuk dan (7) kata depan. Berikut ini adalah deskripsi wujud campur kode dan maksudnya. 1) Campur Kode Kata Kerja (1) Aku lali Bun. (Alfi, 12/9/2014) Tuturan data (1) mengalami peristiwa campur kode berwujud kata kerja yang ditunjukkan dengan kata lali dalam bahasa Indonesia mempunyai arti lupa. Data (1) dituturkan oleh Alfi siswa TK Dharma Wanita VIII Maksud tuturan Alfi untuk memberitahukan kepada guru bahwa ia lupa membawa bekal nasi dari rumah. Dengan sengaja Alfi menggunakan kosa kata bahasa Jawa untuk bercampur kode supaya lebih mudah dalam bertutur. Dengan menggunakan Bahasa Indonesia, data (1) berubah menjadi tuturan (1a) sebagai berikut. (1a) Aku lupa Bun. 2) Campur Kode Kata Sifat (2) Daunnya tak warna ijo. (Wisnu, 12/9/2015) Tuturan data (2) mengalami peristiwa campur kode berwujud kata sifat yang ditunjukkan dengan kata ijo. dalam

6 bahasa Indonesia mempunyai arti hijau. Data (2) dituturkan oleh Wisnu siswa TK Dharma Wanita VIII. Maksud tuturan Wisnu untuk memberitahukan kepada teman disampingnya bahwa daun pada gambar akan diwarnai hijau. Dengan sengaja Wisnu menggunakan kosa kata bahasa Jawa untuk bercampur kode supaya lebih mudah dalam bertutur. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, data (2) berubah menjadi tuturan (2a) sebagai berikut. (2a) Daunnya mau warna hijau. 3) Campur Kode Kata Keterangan (3) Bunda sampun. (Sekar, 12/9/2014) Tuturan data (3) mengalami peristiwa campur kode berwujud kata keterangan yang ditunjukkan dengan kata sampun dalam bahasa Indonesia mempunyai arti selesai. Data (3) dituturkan oleh Sekar siswa TK Dharma Wanita VIII. Maksud tuturan Sekar untuk memberitahukan kepada guru bahwa dia selesai mengerjakan tugas yang diberikan guru. Dengan sengaja Sekar menggunakan kosa kata bahasa Jawa untuk bercampur kode supaya lebih mudah dalam bertutur. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, data (3) berubah menjadi tuturan (3a) sebagai berikut. (3a) Bunda selesai. 4) Campur Kode Kata Sambung (4) Bunda aku karo Didik Bun. (Satria, 10/10/2014) Tuturan data (4) mengalami peristiwa campur kode berwujud kata sambung yang ditunjukkan dengan kata karo dalam bahasa Indonesia mempunyai arti dengan. Data (4)

7 dituturkan oleh Satria siswa TK Dharma Wanita VIII. Maksud tuturan Satria untuk memberitahukan kepada guru bahwa dia akan bermain di luar kelas dengan Didik. Dengan sengaja Alin menggunakan kosa kata bahasa Jawa untuk bercampur kode supaya lebih mudah dalam bertutur. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, data (4) berubah menjadi tuturan (4a) sebagai berikut. (4a) Bunda aku dengan Didik Bun 5) Campur Kode Kata Tanya (5) Punyaku endi?. (Liano, 22/10/2014) Tuturan data (5) mengalami peristiwa campur kode berwujud kata yang ditunjukkan dengan kata endi dalam bahasa Indonesia mempunyai arti mana. Data (5) ditutur oleh Liano Liano siswa TK Dharma Wanita VIII. Maksud tuturan Liano untuk menanyakan guru buku tugasnya di mana. Dengan sengaja Liano menggunakan kosa kata bahasa Jawa untuk bercampur kode supaya lebih mudah dalam bertutur. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, data (5) berubah menjadi tuturan (5a) sebagai berikut. (5a) Punyaku mana? 6) Campur Kode Kata tunjuk (6) Bunda kuwi punyaku. (Satria, 10/10/2014) Tuturan data (6) mengalami peristiwa campur kode berwujud kata tunjuk yang ditunjukkan dengan kata kuwi dalam bahasa Indonesia mempunyai arti itu. Data (6) ditutur oleh Satria siswa TK Dharma Wanita VIII. Maksud tuturan Satria untuk memberitahukan kepada guru bahwa buku tugas yang

8 sedang dipegang guru adalah miliknya. Dengan sengaja Satria menggunakan kosa kata bahasa Jawa untuk bercampur kode supaya lebih mudah dalam bertutur. Dengan menggunakan Bahasa Indonesia, data (6) berubah menjadi tuturan (6a) sebagai berikut. (6a) Bunda itu punyaku 7) Campur Kode Kata Depan (7) Sesok ku liat kura-kura neng Jurug. (Dhenis, 22/10/2014) Tuturan data (7) mengalami peristiwa campur kode berwujud kata depan yang ditunjukkan dengan kata neng dalam bahasa Indonesia mempunyai arti di. Data (7) dituturkan oleh Dhenis siswa TK Dharma Wanita VIII. Maksud tuturan Dhenis untuk memberitahukan kepada guru bahwa besok dia akan ke taman Jurug untuk melihat kura-kura setelah guru membahas materi yang berkaitan dengan kura-kura. Dengan sengaja Dhenis menggunakan kosa kata bahasa Jawa untuk bercampur kode supaya lebih mudah dalam bertutur. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, data (7) berubah menjadi tuturan (7a) sebagai berikut. (7a) Besok ku liat kura-kura di Jurug b. Campur Kode Berwujud Frasa Wujud campur kode frasa dalam analisis ini diklasifikasikan menjadi dua macam. (1) Campur kode frasa nomina, dan (2) Campur kode frasa verbal.

9 1) Campur Kode Frasa Nomina (8) Rotine warna opo?. (Vano, 10/10/2014) Tuturan data (8) mengalami peristiwa campur kode berwujud frasa nomina yang yang ditunjukkan dengan kata rotine dalam bahasa Indonesia mempunyai arti rotinya. Data (8) dituturkan oleh Vano siswa TK Dharma Wanita VIII. Maksud tuturan Vano untuk menanyakan kepada guru bahwa roti pada gambar harus diwarna apa. Dengan sengaja Vano menggunakan kosa kata bahasa Jawa untuk bercampur kode supaya lebih mudah dalam bertutur. Dengan menggunakan Bahasa Indonesia, data (8) berubah menjadi tuturan (8a) sebagai berikut. (8a) Rotinya warna apa? 2) Cmpur Kode Frasa Verbal (9) Bunda mimik dhisik. (Adi, 10/10/2014) Tuturan data (9) mengalami peristiwa campur kode berwujud frasa verbal yang ditunjukkan dengan kata mimik dhisik dalam bahasa Indonesia mempunyai arti minum dulu. Data (9) dituturkan oleh Adi siswa TK Dharma Wanita VIII. Maksud tuturan Adi untuk minta izin kepada guru untuk minum. Dengan sengaja Adi menggunakan kosa kata bahasa Jawa untuk bercampur kode supaya lebih mudah dalam bertutur. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, data (9) berubah menjadi tuturan (9a) sebagai berikut. (9a) Bunda minum dulu

10 2. Pembahasan Penelitian ini mengenai campur kode bahasa anak TK Dharma Wanita VIII Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar. Wujud campur kode yang ditemukan dalam tuturan anak TK yang meliputi campur kode berwujud kata dan campur kode berwujud frasa. Campur kode kata yang ditemukan adalah: kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata sambung, kata tanya, kata tunjuk dan kata depan. Campur kode frasa yang ditemukan dalam tuturan anak TK adalah frasa nomina dan frasa verbal. Peristiwa campur kode yang dianalisis dalam penelitian ini adalah percampuran pemakaian bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil temuan penelitian ini, ada hubungan antara penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian-penelitian yang relevan sebelumnya, yakni ada persamaan analisis khususnya yang berkaitan dengan campur kode. persamaan anatara penelitian ini dengan penelitianpenelitian yang relevan sebelumnya seperti yang pernah dilakukan Fermanawati (2012). Hasil campur kode dalam penelitian ini antara lain berupa campur kode kata dan campur kode frasa. Hal ini senanda dengan penelitian yang dilakukan oleh Fernawati (2012) tentang alih kode dan campur kode pada wacana Humor Lha...Dalah dalam surat kabar harian Joglosemar edisi Nevember 2011. Hasil penelitian Fermawati adalah (1) alih kode yang terjadi adalah alih kode extern terdiri atas: alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa dan alih kode dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia. (2) campur kode yang terjadi adalah: a) campur kode kata terdiri atas: kata kerja, kata sifat, kata benda, dan kata keterangan. b) campur kode frasa terdiri atas: frasa verbal, frasa nominal, dan frasa adjektif. c) campur kode klausa terdiri atas: klausa verbal, klausa nominal, dan klausa adjektif. d) idiom. e) reduplikasi yang terjadi yaitu: dwilingga dan dwilingga salin swara. (3) aspek kebahasaan sumber kelucuan wacana adalah: a) metafora artifisial, b) substitusi artifisial, dan c) homonimi. Fernawati menemukan campur kode kata berupa kata kerja, kata benda,

11 kata sifat dan kata keterangan. Adapun penelitian menemukan campur kode kata berupa kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata sambung, kata tanya, kata tunjuk dan kata depan. D. Simpulan Campur kode terjadi apabila penutur menggunakan suatu bahasa secara dominan mendukung suatu tuturan disisipi dengan unsur bahasa lainnya. Seorang penutur misalnya, dalam berbahasa Indonesia banyak menyelipkan serpihan-serpihan bahasa daerahnya, bisa dikatakan telah melakukan campur kode. Wujud campur kode pada tuturan anak TK Dharma Wanita VIII Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar terdiri dari campur kode kata dan campur kode frasa. Campur kode kata terdiri dari kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata sambung, kata tanya, kata tunjuk dan kata depan. Adapun campur kode frasa terdiri dari frasa nomina dan frasa verbal. Peristiwa campur kode dalam penelitian ini adalah percampuran pemakaian bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia.

12 Daftar Pustaka Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: PT Rineka Cipta. Fernawati, Dwi. 2012. Alih Kode dan Campur Kode pada Wacana Humor Lha...Dhalah! dalam Surat Kabar Harian Joglosemar Edisi November 2011. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammdiyah Surakarta. Ohoiwutun, Paul. 2002. Sosiolinguistik. Bekasi: Kesain Blanc. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana Press.