BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Pada kegiatan pelaksanaan penelitian, sampel diberi perlakuan (treatment) yaitu berupa implementasi model pembelajaran TANDUR sebanyak tiga kali pembelajaran. Pada setiap pembelajaran, sampel diberi tes awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan dan pengetahuan awal siswa, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan treatment (perlakuan) dan terakhir diberi tes akhir (posttest) dengan menggunakan instrumen tes yang sama seperti pada tes awal. Selama proses pembelajaran berlangsung, terdapat observer yang bertugas untuk mengobservasi keterlaksanaan model pembelajaran TANDUR. Pembelajaran ke-1 dilaksanakan pada tanggal 5 Desember 2009, dengan pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran ialah mengenai momentum linier dan impuls dengan jumlah butir soal pretest dan posttest sebanyak 10 butir soal pilihan ganda. Pada pembelajaran ke-2 dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2009, dengan pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran ialah hukum kekekalan momentum dengan jumlah butir soal pretest dan posttest sebanyak 10 butir soal pilihan ganda. Sedangkan untuk pembelajaran ke-3 dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2009, dengan pokok bahasan yang 53
54 dijadikan materi ialah mengenai konsep tumbukan, dengan jumlah butir soal tes pretest dan posttest sebanyak 10 butir soal pilihan ganda. Untuk mengetahui kriteria keterlaksanaan model pembelajaran TANDUR pada setiap pembelajarannya, maka data hasil observasi keterlaksanaan model pembelajaran diolah dalam bentuk persentase. Perhitungan lengkap untuk keterlaksanaan model pembelajaran dapat dilihat pada lampiran. Adapun hasil perhitungan keterlaksanaan aktivitas siswa model pembelajaran TANDUR dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Rekapitulasi Keterlaksanaan Aktivitas Siswa Model Pembelajaran TANDUR Keterlaksanaan Tahapan Pembelajaran Pembelajaran ke-1 Pembelajaran ke-2 Tumbuhkan 100% 100% 100% Pembelajaran ke-3 Alami 100% 100% 100% Namai 100% 100% 100% Demonstrasikan 100% 100% 100% Ulangi 80% 100% 25% Rayakan 100% 100% 100% Rata-rata 96.67% 100% 87.5%
55 Rekapitulasi hasil perhitungan keterlaksanaan aktivitas guru model pembelajaran TANDUR dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2 Rekapitulasi Keterlaksanaan Aktivitas Guru Model Pembelajaran TANDUR Keterlaksanaan Tahapan Pembelajaran Pembelajaran ke-1 Pembelajaran ke-2 Pembelajaran ke-3 Tumbuhkan 83.33% 100% 100% Alami 100% 100% 100% Namai 100% 100% 100% Demonstrasikan 100% 100% 100% Ulangi 80% 100% 60% Rayakan 100% 100% 100% Rata-rata 93.88% 100% 93.33% Keterlaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh penulis pada pembelajaran ke-1 belum 100% melaksanakan sintaks model pembelajaran TANDUR. Pada fase tumbuhkan hanya terlaksana 83.33%, pada fase ini guru tidak menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai kepada siswa. Selanjutnya pada fase ulangi hanya terlaksana 80%, pada fase ini guru tidak memberikan latihan soal kepada siswa sebagai bentuk latihan analisis dalam pemecahan masalah berdasarkan konsep yang telah diterima. Rata-rata keterlaksanaan model pembelajaran TANDUR dalam pembelajaran ke-1 hanya sebesar 93,88%. Pada pembelajaran ke-2 terlihat adanya peningkatan keterlaksanaan sintak model pembelajaran yang dilaksanakan oleh penulis yaitu sebesar 100%. Semua
56 fase dalam pembelajaran model TANDUR telah dilaksanakan oleh guru. Hal ini dikarenakan penulis sudah mulai terbiasa dengan pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan dan berusaha agar kesalahan-kesalahan yang terjadi pada pembelajaran sebelumnya tidak terulang kembali. Keterlaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh penulis pada pembelajaran ke-3 belum mencapai 100%. Pada fase ulangi hanya terlaksana 60%, pada fase ini guru tidak memberikan latihan soal kepada siswa sebagai bentuk latihan analisis dalam pemecahan masalah berdasarkan konsep yang telah diterima dan juga guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada hal yang belum mereka mengerti. Rata-rata keterlaksanaan model pembelajaran TANDUR dalam pembelajaran ke-1 hanya sebesar 93,33%. B. Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Ranah Kognitif Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif, maka diberikan tes berupa tes pilihan ganda pada setiap pembelajarannya. Tes ini dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan diberikan. Peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif yang diperoleh dapat terlihat pada Tabel 4.3:
57 Tabel 4.3 Rekapitulasi Skor Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Skor Kelas Eksperimen Pretest Posttest Skor % Skor % <G> <g> <g> % 11.08 36.92 20.75 69.25 9.67 0.52 52.00 Kriteria Sedang di bawah ini: Jika digambarkan dalam bentuk diagram, dapat terlihat pada Gambar 4.1 80 70 Skor Rata-rata Siswa (%) 60 50 40 30 20 10 0 Pre-test Post-test <g>% Gambar 4.1 Diagram Batang Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Dari Gambar 4.1 di atas dapat diketahui bahwa skor rata-rata siswa mengalami perubahan, yaitu dari 11.08 ke 20.75, yang artinya terdapat peningkatan skor rata-rata siswa dari sebelum dan setelah diberikan perlakuan (treatment). Peningkatan skor rata-rata siswa yang diperoleh tersebut menandakan
58 bahwa hasil belajar siswa pada ranah kognitif telah mengalami peningkatan setelah model pembelajaran TANDUR diterapkan. (Perhitungan lengkap skor rata-rata pretest dan posttest siswa terlampir di halaman 184 & 186). Dari Tabel 4.3 dapat dilihat pula nilai rata-rata gain yang dinormalisasikan pada penelitian ini sebesar 0.52 dengan kategori sedang. Peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif dapat dianalisis atas klasifikasi aspek hasil belajar ranah kognitif yaitu hafalan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4). Caranya adalah dengan terlebih dahulu mengelompokkan data pretest dan posttest berdasarkan aspek-aspek hasil belajar ranah kognitif siswa. Nilai skor rata-rata pretest dan posttest serta gain yang dinormalisasi berdasarkan aspek hasil belajar ranah kognitif ditunjukan oleh Tabel 4.4: Tabel 4.4 Rekapitulasi Skor Hasil Belajar Pada Tiap Aspek Ranah Kognitif Siswa Skor Rata-rata Aspek Pretest Posttest <g> <g> % Kriteria Skor Skor (%) Skor Skor (%) Hafalan (C1) 0.28 27.50 0.68 67.50 0.40 40.00 Sedang Pemahaman (C2) 3.65 52.14 6.30 90.00 0.79 79.00 Tinggi Penerapan (C3) 3.63 25.89 8.50 60.71 0.47 47.00 Sedang Analisis (C4) 3.53 44.06 5.30 66.25 0.39 39.00 Sedang
59 Jika digambarkan dalam bentuk diagram, dapat terlihat pada Gambar 4.2 di bawah ini: Skor Rata-rata Siswa (%) 100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 Hafalan (C1) Pemahaman (C2) Penerapan (C3) Analisis (C4) Pretest Posttest <g> Gambar 4.2 Skor Rata-rata Hasil Belajar Siswa Pada Tiap Aspek Ranah Kognitif Dari empat aspek hasil belajar ranah kognitif yang diukur, aspek Pemahaman (C2) mengalami peningkatan yang paling signifikan diantara aspek ranah kognitif lainnya dengan nilai gain rata-rata yang dinormalisasi paling tinggi. Sedangkan untuk aspek ranah kognitif yang lainnya mengalami peningkatan yang hampir merata, dengan kriteria gain yang dinormalisasikannya sedang. Berikut ini adalah penjelasan mengenai peningkatan tiap aspek pada hasil belajar ranah kognitif:
60 1. Hafalan (C1) Aspek hafalan ini meliputi kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip, prosedur atau istilah yang telah dipelajari tanpa harus memahami atau dapat menggunakannya. Didalam penelitian ini aspek hafalan (C1) ranah kognitif ini dilatihkan pada tahap tumbuhkan, namai, dan ulangi. Pada aspek hafalan (C1), dari 3 butir soal yang dibuat untuk mengukur aspek hafalan (C1) hanya 1 butir soal yang memiliki validitas dengan kriteria tinggi sedangkan 2 butir soal lainnya dinyatakan tidak valid sehingga harus dibuang. Soal yang mengukur aspek hafalan (C1) yaitu soal nomor 11. Rekapitulasi hasil pengolahan data hasil belajar ranah kognitif untuk aspek hafalan (C1) dapat dilihat selengkapnnya pada Lampiran D.2.a yaitu Tabel D.3 halaman 188. Berdasarkan data yang diperoleh yaitu skor pretest, posttest dan gain yang dinormalisasi disajikan dalam bentuk Tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Rekapitulasi Skor Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Aspek Hafalan (C1) Skor Rata-rata Pretest Posttest <g> <g>% Skor Skor (%) Skor Skor (%) 0.28 27.50 0.68 67.50 0.40 40.00 Interpretasi Sedang
61 di bawah ini: Jika digambarkan dalam bentuk diagram, dapat terlihat pada Gambar 4.3 Skor rata-rata Siswa (%) 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 Pre-test Post-test <g>% Gambar 4.3 Skor Rata-rata Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Pada Aspek Hafalan (C1) Berdasarkan data yang disajikan tersebut, maka terlihat bahwa skor rata-rata pretest dan posttest mengalami peningkatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa setelah model TANDUR diterapkan dalam pembelajaran maka hasil belajar siswa pada aspek hafalan (C1) mengalami peningkatan sebesar 0.40, dengan gain yang dinormalisasikan sebesar 0,40 dan termasuk dalam kategori sedang. 2. Pemahaman (C2) Berbeda dengan aspek hafalan (C1), pada aspek pemahaman (C2) ini siswa dituntut untuk memahami yang berarti mengetahui tentang sesuatu hal dan dapat melihatnya dari beberapa segi. Pada tahapan model pembelajaran TANDUR khususnya pada tahap namai, siswa dituntut untuk memiliki
62 kemampuan untuk mengubah satu bentuk ke bentuk lain, seperti menyimpulkan hasil percobaan atau pengamatan dari bentuk verbal menjadi rumus. Selain itu pada tahap ini siswa juga dituntut untuk dapat menginterpretasikan bagan atau grafik hingga memperoleh suatu rumusan konsep, yakni mengenai konsep momentum dan impuls. Aspek pemahaman (C2) ranah kognitif siswa juga dilatihkan pada tahap demonstrasikan, karena pada tahap ini siswa dituntut untuk menyampaikan kembali hasil dari pengamatannya, jika siswa dapat memahami dengan benar hasil pengamatannya maka siswa dapat menyampaikan hasil pengamatannya dengan baik, dari sini aspek pemahaman siswa dapat terlihat. Soal yang mengukur aspek pemahaman (C2) yaitu soal nomor 1,3,5,9,12,13,22. Rekapitulasi hasil pengolahan data hasil belajar ranah kognitif untuk aspek pemahaman (C2) dapat dilihat selengkapnnya pada Lampiran D.2.b yaitu halaman 189. Berdasarkan data yang diperoleh yaitu skor pretest, posttest dan gain yang dinormalisasi disajikan dalam bentuk Tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Rekapitulasi Skor Hasil Belajar Ranah Kognitif Aspek Pemahaman (C2) Skor Rata-rata Pretest Posttest <g> <g>% Skor Skor (%) Skor Skor (%) 3.65 52.14 6.30 90.00 0.79 79.00 Interpretasi Tinggi
63 di bawah ini: Jika digambarkan dalam bentuk diagram, dapat terlihat pada Gambar 4.4 100.00 Skor Rata-rata Siswa (%) 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00 Pre-Test Post-test <g>% Gambar 4.4 Skor Rata-rata Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Pada Aspek Pemahaman (C2) Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, dapat dikatakan bahwa peningkatan aspek pemahaman (C2) siswa ranah kognitif memiliki kriteria tinggi, dengan nilai gain yang dinormalisasi sebesar 0,79. Hal tersebut menunjukkan bahwa setelah model TANDUR diterapkan dalam pembelajaran maka hasil belajar siswa pada aspek pemahaman (C2) mengalami peningkatan sebesar 2.65. 3. Penerapan (C3) Penerapan merupakan kemampuan berfikir yang lebih tinggi daripada pemahaman. Pada tahap ulangi didalam penelitian ini, siswa dituntut untuk melatihkan kemampuan didalam menerapkan prinsip atau konsep yang telah diperoleh pada tahapan sebelumnya melalui suatu permasalahan atau situasi baru.
64 Dari tahapan ini siswa diharapkan dapat memecahkan suatu persoalan dengan menerapkan prinsip atau konsep yang sesuai. Soal yang dapat mengukur aspek penerapan (C3) yaitu soal nomor 7, 10, 14, 15, 16, 18, 20, 21, 23, 25, 27, 28, 29, 30. Rekapitulasi hasil pengolahan data hasil belajar ranah kognitif untuk aspek penerapan (C3) dapat dilihat selengkapnnya pada Lampiran D.2.c yaitu halaman 192. Berdasarkan data yang diperoleh yaitu skor pretest, posttest dan gain yang dinormalisasi disajikan dalam bentuk Tabel 4.7 berikut ini: Tabel 4.7 Rekapitulasi Skor Hasil Belajar Ranah Kognitif Aspek Penerapan (C3) Skor Rata-rata Pretest Posttest <g> <g>% Skor Skor (%) Skor Skor (%) 3.63 25.89 8.50 60.71 0.47 47.00 Interpretasi Sedang di bawah ini: Jika digambarkan dalam bentuk diagram, dapat terlihat pada Gambar 4.5 Skor Rata-rata siswa (%) 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 Pre-Test Post-test <g> Gambar 4.5 Skor Rata-rata Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Pada Aspek Penerapan (C3)
65 Berdasarkan Tabel 4.7 diatas, maka terlihat bahwa skor rata-rata pretest dan posttest mengalami peningkatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa setelah model TANDUR diterapkan dalam pembelajaran maka hasil belajar siswa pada aspek penerapan (C3) mengalami peningkatan sebesar 4.87, dengan gain yang dinormalisasi sebesar 0,47 dan termasuk dalam kategori sedang. 4. Analisis (C4) Analisis merupakan kemampuan untuk menganalisis atau merinci suatu situasi atau pengetahuan menurut komponen yang lebih kecil atau lebih terurai dan memahami hubungan diantara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Didalam penelitian ini aspek analisis (C4) ranah kognitif siswa dilatihkan pada tahap alami, namai, dan ulangi. Pada tahap alami siswa dituntut untuk menganalisis fenomena-fenomena yang terjadi, sedangkan pada tahap namai siswa dituntut untuk menganalisis fenomena-fenomena yang terjadi pada tahap sebelumnya hingga menghasilkan suatu konsep, dalam hal ini konsep momentum dan impuls, dan pada tahap ulangi siswa diberikan soal-soal atau permasalahanpermasalahan baru untuk mereka analisis. Soal yang dapat mengukur aspek analisis (C4) yaitu soal nomor 2, 4, 6, 8, 17, 19, 24, 26. Rekapitulasi hasil pengolahan data hasil belajar ranah kognitif untuk aspek analisis (C4) dapat dilihat selengkapnnya pada Lampiran D.2.d yaitu halaman 195. Berdasarkan data yang diperoleh yaitu skor pretest, posttest dan gain yang dinormalisasi disajikan dalam bentuk Tabel 4.8 berikut ini:
66 Tabel 4.8 Rekapitulasi Skor Hasil Belajar Ranah Kognitif Aspek Analisis (C4) Skor Rata-rata Pretest Posttest <g> <g>% Skor Skor (%) Skor Skor (%) 3.53 44.06 5.30 66.25 0.39 39.00 Interpretasi Sedang di bawah ini: Jika digambarkan dalam bentuk diagram, dapat terlihat pada Gambar 4.6 70.00 60.00 Skor Rata-rata Siswa (%) 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 Pre-Test Post-test <g> Gambar 4.6 Skor Rata-rata Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Pada Aspek Analisis (C4) Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, dapat dikatakan bahwa peningkatan aspek analisis (C4) siswa ranah kognitif memiliki kriteria sedang, dengan nilai gain yang dinormalisasi sebesar 0,39. Hal tersebut menunjukkan bahwa setelah model TANDUR diterapkan dalam pembelajaran maka hasil belajar siswa pada aspek analisis (C4) mengalami peningkatan sebesar 1.77.