Klasifikasi Odor pada Ruang Terbuka dengan Menggunakan Short Time Fourier Transform dan Neural Learning Vector Quantization

dokumen-dokumen yang mirip
Identifikasi Jenis Gas di Udara Terbuka pada Sistem Sensor Semikonduktor menggunakan Fast Fourier Transform dan neural Network

Oleh : Abi Nawang Gustica Pembimbing : 1. Dr. Muhammad Rivai, ST., MT. 2. Ir. Tasripan, MT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM KROMATOGRAFI GAS MENGGUNAKAN SENSOR SEMIKONDUKTOR DAN NEURAL NETWORK UNTUK KLASIFIKASI MINYAK MENTAH

PENDETEKSI JENIS TEH MENGGUNAKAN DERET SENSOR TIN OXIDE DAN NEURAL NETWORK

Sistem Identifikasi Kualitas Bahan Bakar Minyak Menggunakan Deret Light Emitting Diode

Pembuatan Pola Data Bahan Bakar Solar Yang Dicampur Minyak Tanah Menggunakan Sensor Gas Dengan Metode Fast Fourier Transform

IDENTIFIKASI AROMA TEH DENGAN E-NOSE MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

PENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing. Tugas Ujian Sarjana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sampai 10 atom karbon yang diperoleh dari minyak bumi. Sebagian diperoleh

Identifikasi Penyakit Halitosis dengan Sensor Gas menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Pembelajaran Backpropagation

IDENTIFIKASI JENIS BUBUK KOPI MENGGUNAKAN ELECTRONIC NOSE DENGAN METODE PEMBELAJARAN BACKPROPAGATION

Fakta.

Pengembangan Robot Hexapod untuk Melacak Sumber Gas

Brilianda Adi WIcaksono Bidang Studi Elektronika Jurusan Teknik Elektro FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Rancang Bangun Sensor Node pada Wireless Sensor Network Menggunakan Deret Sensor Gas dan Jaringan Syaraf Tiruan untuk Mendeteksi Kebakaran Hutan

SISTEM IDENTIFIKASI GAS MENGGUNAKAN KONSEP KROMATOGRAFI DAN NEURAL NETWORK ERI NUR RAHMAN

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

DT-51 Application Note

Segitiga Fuzzy-Neural Network untuk Mengenali Pola dari Model Input Data yang Berdistribusi

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Aditya Ciptadi Dosen Pembimbing 1 : Dr. Muhammad Rivai, ST., MT. Dosen Pembimbing 2 : Suwito, ST., MT.

PENGEMBANGAN ALAT PEMANTAU MUTU UDARA DENGAN MIKROKONTROLER AT89C51

Dosen Pembimbing : 1.Dr. Muhammad Rivai, ST, MT 2.Ir. Totok Mujiono M.I. Kom

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat. Alat dan bahan yang digunakan sebelum pengujian:

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Sistem Identifikasi Gas Menggunakan Metode Kromatografi dan Neural Network

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan diri seseorangyang kita kenal sebagai halitosis.halitosismerupakan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL PENELITIAN

ANALISIS VARIASI PARAMETER LEARNING VECTOR QUANTIZATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA ODOR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

BAB I PENDAHULUAN. xvi

Oleh: Dosen Pembimbingh: Gaguk Resbiantoro. Dr. Melania Suweni muntini

Penyelesaian Masalah Symmetric Traveling Salesman Problem Dengan Jaringan Saraf Continuous Hopfield Net

Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

Akuisisi Data Secara Wireless Untuk Sistem Monitoring Real Time Pada Produksi Biogas

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Perbaikan Sistem Kendali Robot Tangan EH1 Milano Menggunakan Sistem Kendali Loop Tertutup

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DENGAN KOMUNIKASI DATA MENGGUNAKAN MODEM GSM

BAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak

ANALISIS ODOR URINE UNTUK MENDETEKSI INFEKSI SALURAN KEMIH DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR QUARTZ CRYSTAL MICROBALANCE DAN SELF ORGANIZING MAP (SOM)

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK

RANCANG BANGUN SISTEM PENDETEKSI KESEGARAN DAGING BERDASARKAN SENSOR BAU DAN WARNA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Konsep Dasar Mikrokontroler

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 1-6 1

Oleh: Ulir Rohwana ( ) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. H. M. Isa Irawan, M.T.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat monitoring tekanan oksigen pada gas sentral dengan sistem digital yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya untuk aplikasi medis, industri, dan militer. keamanan dan keselamatan operator. Perangkat pendeteksi gas yang didesain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Pemotong an Suara. Convert. .mp3 to.wav Audacity. Audacity. Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian

ANALISIS PENGARUH PEMODULASIAN SUHU TERHADAP SENSITIFITAS DAN SELEKTIFITAS SENSOR GAS SEMIKONDUKTOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pemasangan CO 2 dan Suhu dalam Live Cell Chamber

PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH BERDASARKAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN TAHUN MENGGUNAKAN METODE KOHONEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke udara. Menurut PP

Oleh: Angger Gusti Zamzany( ) Dosen Pembimbing: Dr. Dwi Ratna Sulistyaningrum, S.Si, M.T.

Pengolahan Sinyal Digital

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN NEURO-WAVELET

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PENGENALAN BARCODE BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

Identifikasi Jenis Cairan Dengan Metode Serapan Panjang Gelombang Dan JST- RBF

BAB IV PERANCANGAN ALAT. Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

KOMPARASI HASIL KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan sensor optik berbasis mikrokontroler ATMega 8535 dengan

ROBOT PENGURAI ASAP DALAM RUANGAN MENGGUNAKAN T-BOX DENGAN METODE BEHAVIOUR BASED CONTROL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir

LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PREDIKSI PRODUKSI KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA I PULAU TIGA

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

PENGENALAN NADA SULING REKORDER MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK CHEBYSHEV

SIMULASI PENGENALAN TULISAN MENGGUNAKAN LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION )

IDENTIFIKASI GAS AMONIA MENGGUNAKAN QUARTZ CRISTAL MICROBALANCE DENGAN NEURAL NETWORK YANG DIIMPLEMENTASIKAN PADA MIKROKONTROLER

APLIKASI SISTEM PENDETEKSI KADAR GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN RBF PADA SISTEM KONTROL VALVE UNTUK PENGENDALIAN TINGGI MUKA AIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI FIELD PROGRAMMABLE GATE ARRAY (FPGA) PADA ALAT IDENTIFIKASI ODOR

Transkripsi:

Klasifikasi Odor pada Ruang Terbuka dengan Menggunakan Short Time Fourier Transform dan Neural Learning Vector Quantization Hendrick 1, Muhammad Rivai 1, Tasripan 1 1 Jurusan Tehnik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institute Teknologi Sepuluh Nopember Email : hendrick_polinpdg@yahoo.com Abstrak Pembacaan odor pada udara terbuka menyebabkan data sensor bersifat fluktuatif. Hal ini disebabkan karena odor tersebut dipengaruhi oleh udara sekitar sensor tersebut. Udara bebas ini juga akan mempengaruhi kosentrasi odor yang akan dibaca sensor sehingga mengakibatkan terjadi kesalahan dalam identifikasi. Pada penelitian ini digunakan deret sensor gas semikonduktor. Respon sensor dalam domain waktu dirubah ke domain frekuensi dengan menggunakan Short Time Fourier Transorm untuk mendapatkan karakteristik frekuensi dari odor tersebut. Beberapa komponen frekuensi yang dipilih kemudian di klasifikasikan dengan menggunakan Neural Learning Vector Quantization. Jaringan Learning Vector Quantization dapat dilatih untuk mengenali jenis gas yang diujikan dengan taraf keberhasilan 89.2%. Kata kunci : odor, STFT, LVQ, semikonduktor, respon frekuensi, neural network. Pendahuluan Respon sensor pada ruang terbuka menyebabkan data bersifat fluktuatif dan memerlukan waktu yang cukup lama agar sensor mampu merespon odor dengan baik. Hal ini juga dijumpai pada robot pencari lokasi gas dengan prinsip stereo nose.(faisal 2008). Pada penelitian ini, metode yang digunakan untuk mendapatkan karakteristik frekuensi odor adalah dengan Short Time Fourier Transform (STFT). Metode ini menghasilkan komponen frekuensi yang mampu mewakili suatu odor, sehingga dapat membedakan jenis odor secara benar. Sedangkan metode klasifikasi yang digunakan adalah jaringan Learning Vector Quantization (LVQ). Proses pembelajaran pada metode ini merupakan supervised learning, sehingga odor dikelaskan berdasarkan jarak terpendeknya. Tinjauan Pustaka Sensor Gas Bahan detektor gas dari sensor gas semikonduktor adalah metal oksida, khususnya senyawa SnO2. Struktur sensor ini dapat dilihat pada Gambar.1. Ketika kristal metal oksida (SnO2) dihangatkan pada temperatur tertentu, oksigen akan diserap pada permukaan kristal dan oksigen di udara akan terionisasi dan terikat pada SnO2 dalam bentuk ion-ion negatif. Elektron-elektron donor pada permukaan kristal SnO2 akan ditransferkan untuk mengikat ion-ion oksigen ini. Hasil peristiwa ini meninggalkan ion-in positif dalam lapisan pertemuan (Space Charge Layer) yang terdapat pada permukaan. Tegangan permukaan yang terbentuk akan menghambat laju aliran elektron pada kristal sebagai tegangan barrier /tegangan penghambat (Figaro,2004). Gambar. 1 Struktur sensor gas semikonduktor Didalam sensor arus elektrik mengalir melewati daerah sambungan (grain boundary) dari kristal SnO2. Pada daerah sambungan penyerapan oksigen mencegah muatan untuk bergerak bebas. Jika ada gas pereduksi, proses deoksidasi akan terjadi, rapat permukaan dari muatan negatif oksigen akan berkurang dan mengakibatkan menurunnya ketinggian penghalang dari daerah sambungan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar.2. Dengan menurunnya penghalang maka resistansi sensor akan juga ikut menurun. Gambar.2 Pembentukan tegangan barrier saat tanpa gas pereduktif(a), dan pengurangan tegangan barrier saat adanya gas pereduksi(b) (Figaro,2004)

Berikut adalah deret sensor gas yang digunakan pada sistem ini. TABEL I Sensor gas semikonduktor No Tipe Sensor Fungsi 1 TGS2602 Voc(volatile organic compound) 2 TGS2611 Methane 3 TGS2620 Alkohol Gambar.3 memperlihatkan bentuk rangkaian dasar pengukuran dengan sensor gas Figaro. Rs adalah tahanan pada sensor gas tersebut, yang nilai nya akan berubah jika mendeteksi adanya gas di sensor tersebut. Tegangan output sensor nantinya adalah sebagai pembagi tegangan antara Rs dan RL pada rangkaian tersebut. Gambar. 3 Rangkaian dasar sensor gas Short Time Fourier Transform STFT adalah suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan kharakteristik frekuensi dari suatu sinyal. Sinyal input dikalikan dengan window sinus dan selanjutnya di diproses dengan menggunakan transformasi fourier. Secara matematis STFT dirumuskan seperti berikut ini : (1) notasi w(n) pada persamaan diatas adalah sebagai fungsi windownya. Pada penelitian ini menggunakan Hann window. Persamaan untuk fungsi window hann adalah (2) N adalah sebagai lebar window yang digunakan.(nimsuk,2007). Learning Vector Quantization LVQ adalah suatu metoda klasifikasi pola yang masing-masing unit output mewakili kategori atau kelas tertentu. Arsitektur dari suatu jaringan LVQ dapat terlihat serperti pada gambar.4. (Laurene,1992). Gambar.4 Arsitektur Jaringan LVQ Tujuan menggunakan jaringan LVQ adalah untuk mendapatkan unit output yang terdekat dengan vector input. Notasi yang digunakan pada algoritma ini adalah : x vektor pelatihan(x 1,,x i,,x n ). T kategori atau kelas yang benar untuk vektor pelatihan. W j vektor bobot untuk unit output (w 1j,,w ij,,w nj ). C j kategori atau kelas yang direpresentasikan oleh unit output jarak Euclidean antara vektor input (vektor bobot) dan unit output j. Pada proses pembelajaran, nilai bobot akan terus diperbaharui secara terus-menerus dan akan berakhir, jika x dan w c berada pada kelas yang sama, maka bobot dipindahkan ke vektor input yang baru dan jika x dan w c berada pada kelas yang berbeda, maka bobot akan dipindahkan dari vektor input. Algoritma LVQ adalah : 1. Inisialisi vector referensi dan learning rate,(0). 2. Selama kondisi berhenti bernilai salah,lakukan point 3 sampai 7. 3. Untuk setiap vector input x, lakukan tahap 4 sampai 5. 4. Temukan J sehingga bernilai minimum. 5. Update nilai w j, Jika T = C j, maka w j (baru)=w j (lama)+ [x-w j (lama)] Jika T C j, maka w j (baru)=w j (lama)- [x-w j (lama)] 6. Kurangi nilai learning rate. 7. Test kondisi berhenti Metode Penelitian Secara garis besar metode penelitian pada alat klasifikasi odor ini adalah seperti terlihat pada gambar.5.

Gambar.5 Sistem alat klasifikasi odor Sensor gas yang digunakan adalah TGS2602, TGS2611 dan TGS2620 yang ditempatkan didalam ruang sensor. Respon masing-masing sensor terhadap gas kemudian dibaca dengan menggunakan mikrokontroller Atmega16, dengan memanfaatkan internal analog to digital converter (ADC) mikrokontroller tersebut. Data sensor kemudian dikirimkan ke PC dengan menggunakan komunikasi serial. Pada PC, data diproses dengan STFT untuk mendapatkan karakteristik frekuensi masing-masing odor. Selanjutnya, dilakukan pembelajaran pada jaringan LVQ hingga dihasilkan bobot akhir yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Sehingga dibisa dikelaskan odor tersebut menjadi bensin, alkohol dan minyak tanah. Selanjutnya, masing masing sensor dipilih 4 komponen frekuensi yang telah di absolute kan. Output dari proses STFT ini menghasilkan 12 komponen frekuensi yang selanjutnya akan digunakan sebagai input pada proses LVQ. Bentuk arsitektur yang digunakan untuk proses pembelajaran pada jaringan LVQ seperti pada gambar.8. Gambar.8 Perancangan jaringan LVQ Gambar.6 Pengujian system alat klasifikasi odor Pengujian sistem dilakukan seperti yang terlihat pada gambar.6. Odor ditempatkan pada jarak 10 cm dari sensor gas semikonduktor. Selanjutnya PC akan memberikan instruksi untuk mulai melakukan konversi data pada ADC setiap satu detik. Pada pengujian ini, data yang di ambil sebanyak 100 data. Setelah itu, odor dijauhkan dari sensor dan pengambilan data dilanjutkan hingga mencapai 150 data. Selanjutnya data tersebut dianalisa dengan STFT menggunakan software matlab. Parameter yang digunakan pada proses ini seperti yang terlihat pada gambar.7. Hasil dan Pembahasan Pengujian ini menggunakan 3 jenis odor, yaitu bensin, alkohol dan minyak tanah. Gambar.9 memperlihatkan respon sensor terhadap alkohol. Dari grafik didapatkan bahwa TGS2602 selalu bernilai lebih tinggi dari sensor yang lainnya. Sedangkan untuk respon saat diujikan terhadap bensin seperti terihat pada gambar.10 dan minyak tanah pada gambar.11. Gambar.9 Respon alkohol Gambar.7 Parameter STFT

Gambar.13 Komponen frekuensi alkohol Gambar.10 Respon bensin Gambar.14 Komponen frekuensi minyak tanah Selanjutnya data tersebut dinormalisai dengan nilai frekuensi dc nya untuk menghindari variasi pola pada proses LVQ. Hasil normalisasi masing-masing odor diperlihatkan pada gambar.15, gambar.16 dan gambar.17. Gambar.11 Respon minyak tanah Kemiripan pola dari 3 grafik diatas adalah TGS2602 selalu memiliki nilai tertinggi dan 2 sensor berikut nya selalu lebih rendah. Hal yang membedakan juga dijumpai saat merespon minyak tanah, nilai sensor TGS2611 dan TGS2620 jauh lebih rendah dibandingkan saat pengukuran bensin dan alkohol. Untuk mendapatkan respon frekuensinya, maka selanjutnya data diproses dengan STFT dengan menggunakan parameter seperti pada gambar.7. Untuk mempersempit variabel input LVQ, setiap sensor hanya digunakan 4 komponen frekuensi saja untuk mewakili setiap jenis odor. Bentuk grafik nya seperti terlihat pada gambar.12, gambar.13 dan gambar.13. Gambar.15 Hasil normalisasi bensin Gambar.16 Hasil normalisasi alkohol Gambar.12 Komponen frekuensi bensin Gambar.17 Hasil normalisasi minyak tanah

TABEL III Data input LVQ TABEL IIIII Bobot hasil pembelajaran TABEL IV Hasil uji bensin pada jaringan LVQ Setelah proses normalisasi, tahap selanjutnya 12 data input tersebut diproses dengan jaringan LVQ. Tabel 2 memperlihatkan data yang di inputkan pada jaringan LVQ. Data yang diinputkan adalah 3 jenis data bensin, 2 jenis data alkohol dan 2 jenis data minyak tanah. Dari data tersebut, maka bensin di kelompokkan sebagai kelas 1, alkohol sebagai kelas 2 dan minyak tanah sebagai kelas 3. Tabel II merupakan data input jaringan LVQ yang didapatkan dari proses STFT. Telah dikelompokkan berdasarkan kelasnya. Setelah proses pembelajaran dengan parameter yang ditentukan maka didapatkan bobot masing-masing kelas. Bobot masing-masing kelas tersebut seperti terlihat pada Tabel III. Bobot hasil pembelajaran tersebut terdiri dari w1, w2 dan w3, masing-masing bobot tersebut mewakili kelasnya. Contohnya, w1 mewakili untuk kelas 1 sebagai bensin. Proses pembelajaran ini dilakukan mulai dari window 1 sampai ke 32. Setelah 32 kali pembelajaran tersebut, didapatkan bahwa epoch terkecil di hasilkan pada saat window ke 27 sampai dengan window ke 32 dengan nilai dibawah 100 epoch. Berdasarkan nilai epoch yang terkecil tersebut, maka ditetapkan pemakaian window ke 27 untuk proses STFT ini. Tabel IV memperlihat hasil pengujian di window ke 27 untuk jenis gas bensin. Kolom w1,w2 dan w3 adalah data bobot hasil pembelajaran jaringan LVQ. Sedangkan data kolom

test adalah data yang akan diujikan pada jaringan tersebut. Kemudian nilai-nilai diatas diinputkan pada persamaan eucludian, hingga didapatkan nilai y1 0.0571, y2 0.17472 dan y3 0.166724. Jarak terdekat diberikan oleh y1, maka odor yang diuji diklasifikasikan sebagai bensin. Pengujian selanjutnya dilakukan pada 28 jenis data odor dan hanya 1 data yang gagal teridentifikasikan. Kesimpulan Alat klasifikasi odor pada ruang terbuka ini dibuat untuk dapat membedakan beberapa jenis odor yang diujikan. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan 3 jenis sensor gas yang berbeda. Short Ttime Fourier Transform digunakan untuk mendapatkan karakteristik dari respon sensor gas tersebut. Jaringan Learning Vector Quantization digunakan untuk membedakan jenis gas ke dalam beberapa kelas. Jaringan LVQ ini memiliki tingkat keberhasilan sebesar 89,2% dalam identifikasi suatu gas. Ucapan Terima Kasih Ucapan terimakasih kepada bapak Muhammad Rivai yang telah meluangkan waktu dan membimbing hingga penelitian ini selesai dikerjakan. Daftar Pustaka Faisal. Hadi (2008), Rancang bangun robot pencari lokasi gas menggunakan prinsip stereo nose. Figaro (2004), General Information for TGS Sensor, http://www.figarosensor.com/products/com mon(1104).pdf. Nimsuk, M. T.Nakamoto(2007). Improvement of capability for classifiying odors in dynamically changing concentration using QCM sensor array and short time fourier transform. Sensor and Actuator B 127 (491-496). Laurene, Fauset. (1992). Fundamentals of Neural Network. Mc-Graw Hill 187 190.