Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

dokumen-dokumen yang mirip
Profil Kota Lhokseumawe

Laporan Study EHRA Kota Lhokseumawe Utara

LAMPIRAN I HASIL KAJIAN ASPEK NON TEKNIS DAN LEMBAR KERJA AREA BERISIKO

LAMPIRAN I DOKUMEN PEMUTAKHIRAN SSK KABUPATEN TANAH DATAR 2015

Lampiran 1: Hasil Kajian Aspek Non Teknis dan Lembar Kerja Area Berisiko

Ringkasan Studi EHRA Kabupaten Malang Tahun 2016

L a p o r a n S t u d i E H R A K a b. T T U Hal. 1

STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KOTA BONTANG TAHUN 2015

Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 1. Hasil Kajian Aspek Non Teknis dan Lembar Kerja Area Berisiko

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

Gambaran Umum Wilayah

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Bab 2: Kerangka Pengembangan Sanitasi

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR III - 1

BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1986 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA ADMINISTRATIF LHOKSEUMAWE PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK TABEL 3.1 TUJUAN, SASARAN DAN TAHAPAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III Profil Sanitasi Wilayah

PROFIL KABUPATEN / KOTA

5.1 Gambaran Umum Monitoring dan Evaluasi

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi

BAB II ARAH PENGEMBANGAN SANITASI

MEWUJUDKAN SANITASI KOTA BANJARMASIN 50 AL, 90 PS, 90 DR DAN 100 AM TAHUN

RENCANA UMUM PELELANGAN DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN ANGGARAN 2012

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

1. Sub Sektor Air Limbah

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

2.1 Visi Misi Sanitasi

LAPORAN STUDI EHRA POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun

2. Program Peningkatan Infrastruktur Air Limbah Domestik Sistem Setempat dan Sistem Komunal

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KOTA KOTAMOBAGU

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

Matriks SWOT Merumuskan Strategi Pengelolaan Drainase Perkotaan Kabupaten Luwu

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

Lampiran 2: Hasil analisis SWOT

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

Memorandum Program Sanitasi

Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan. Perencanaan menyeluruh pengelolaan sistem air limbah skala Kota.

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015

1. KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2016

BAB. V Indikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi Kabupaten Jembrana

KEBUTUHAN DATA SEKUNDER PADA BAB 2

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Sia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Target. Real isasi. Real isasi 0% 10% 0%

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Sub Sektor : Air Limbah

BAB KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

5.1. Area Beresiko Sanitasi

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 3 STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA TERNATE BAB 3

3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah

BAB 5: BUKU PUTI SANITASI KOTA BANJARBARU 5.1 AREA BERESIKO SANITASI. Hal 5-1

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA

Bab III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN

NOTULEN KICK OFF MEETING PROGRAM PPSP KABUPATEN JEMBRANA

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1

DINAS KESEHATAN KOTA CIMAHI

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

Transkripsi:

LAMPIRAN 1 : Hasil Kajian Aspek Non Teknis dan Lembar Kerja Area Berisiko Lampiran 1.1 : Struktur Organisasi Daerah dan Keuangan Daerah No. Uraian Realisasi (Rp) 2010 2011 2012 2013 2014 Rata-rata Pertumbu han Propor si (%) Realisasi (Rp) Propor si (%) Realisasi (Rp) Proporsi (%) Realisasi (Rp) Propor si (%) Realisasi (Rp) Propor si (%) (%) 1 PENDAPATAN 387,358,498,427 100.00 386,173,304,983 100.00 411,680,580,530 100.00 520,817,290,063 100.00 557,715,016,429 100.00 9.97 1.1. Pendapatan Asli Daerah 20,598,965,381 5.32 21,580,801,975 5.59 19,414,993,503 4.72 28,690,316,648 5.51 26,936,634,819 4.83 (0.63) 1.1.1. Pajak Daerah 13,167,626,226 3.40 12,882,152,930 3.34 9,763,844,152 2.37 17,119,382,845 3.29 14,462,262,495 2.59 8.36 1.1.2. Retribusi Daerah 2,178,729,500 0.56 2,132,928,292 0.55 2,519,325,900 0.61 2,717,821,650 0.52 5,770,756,006 1.03 34.06 1.1.3. Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah yang Dipisahkan 373,496,344 0.10 1,782,104,408 0.46 2,187,559,393 0.53 1,612,239,136 0.31 1,501,355,278 0.27 91.68 1.1.4. Zakat, Infaq dan Shadaqah - - - - - - 3,794,267,588 0.73 1,241,590,278 0.22 (16.82) 1.1.5. Lain-lain PAD yang sah 4,879,113,311 1.26 4,783,616,345 1.24 4,944,264,058 1.20 3,446,605,429 0.66 3,960,670,762 0.71 (3.49) 1.2. Dana Perimbangan 345,046,417,664 89.08 350,114,528,634 90.66 343,842,845,121 83.52 427,637,314,038 82.11 484,057,334,942 86.79 9.31 1.2.1. Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak 80,527,990,664 20.79 67,293,342,634 17.43 55,881,979,121 13.57 57,727,331,461 11.08 63,968,820,116 11.47 (4.82) 1.2.2. Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 11,612,402,737 2.23 - (25.00) 1.2.3. Dana Alokasi Umum 233,315,427,000 60.23 248,522,186,000 64.36 268,733,766,000 65.28 336,692,779,840 64.65 394,073,844,827 70.66 14.25 1.2.4. Dana Alokasi Khusus 31,203,000,000 8.06 34,299,000,000 8.88 19,227,100,000 4.67 21,604,800,000 4.15 26,014,670,000 4.66 (0.31) 1.3. Lain-lain Pendapatan yang Sah 21,713,115,382 5.61 14,477,974,374 3.75 48,422,741,906 11.76 64,489,659,377 12.38 46,721,046,667 8.38 51.69 1.3.1 Hibah 2,048,690,800 0.53 - - 701,429,375 0.17 979,730,625 0.19 380,308,867 0.07 (30.38) 1.3.2 Dana Darurat - -

1.3.3 Dana bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya **) 10,726,524,582 2.77 8,995,249,374 2.33 14,490,987,065 3.52 9,916,716,331 1.90 12,956,916,650 2.32 11.01 1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus***) 8,937,900,000 2.31 - - 8,533,427,000 1.53 (25.00) 1.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya 8,055,325,466 1.96 11,384,457,680 2.19 5,023,583,245 0.90 (3.64) 1.3.6 Lain-lain Pendapatan 5,482,725,000 1.42 25,175,000,000 6.12 42,208,754,741 8.10 19,826,810,905 3.56 93.45 Struktur (%) Pertumbuhan (%) No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 Rata- Rata 2010 2011 2012 2013 Ratarata 2 BELANJA ( b1 + b2) 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 2.24 (6.62) 29.82 8.80 8.56 2.1. Belanja Tidak Langsung 51.40 56.69 61.56 59.83 60.01 57.37 12.77 1.40 26.17 9.12 12.37 2.1.1 Belanja Pegawai 37.30 41.51 48.78 42.28 44.63 42.47 13.79 9.72 12.52 14.84 12.72 2.1.4 Belanja Hibah 2.21 5.59 3.80 5.73 2.42 4.33 158.59 (36.61) 95.93 (53.98) 40.98 2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 10.04 9.46 7.40 10.26 9.48 9.29 (3.65) (26.99) 80.13 0.44 12.48 2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Prov / Kab / Kota dan Pemerintahan 1.65 1.49 1.42 3.24 1.14 (100.00) 24.09 147.77 17.96 2.1.8 Belanja Tidak Terduga 0.20 0.12 0.10 0.13 0.24 0.14 (35.90) (25.76) 74.63 92.61 26.39 2.2. Belanja Langsung 48.60 43.31 38.44 40.17 39.99 42.63 (8.90) (17.13) 35.67 8.32 4.49 2.2.1 Belanja Pegawai 9.64 8.71 7.75 5.90 6.02 8.00 (7.64) (16.83) (1.20) 10.96 (3.68) 2.1.2 Belanja Barang dan Jasa 16.79 17.54 13.68 13.69 14.68 15.42 6.81 (27.18) 29.99 16.65 6.57 2.2.2 Belanja Modal 22.18 17.06 17.00 20.57 19.29 19.20 (21.34) (6.94) 57.06 2.02 7.70 Sumber : DPKAD Kota Lhokseumawe (diolah)

Tabel Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kota Lhokseumawe Tahun 2010-2014 No 1 PU-CK SKPD Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Rata2 pertumbuhan 1.a Investasi 8.935 8.721 7.329 9.912. 9.912 5 1.b operasional/pemeliharaan (OM) 800 1.592. 808 5.365. 5.365 2 KLH 2.a Investasi 300 280 540 1.200 1.100 9 2.b operasional/pemeliharaan (OM) 2.800 2.800 3.129 3.204 3.296 2 3 Dinkes 3.a Investasi 200 200 200 200 350 2 3.b operasional/pemeliharaan (OM) 89 96 96 118 118 2 4 Bappeda 4.a Investasi 380 250 540 450 2 4.b operasional/pemeliharaan (OM) 5 BPM 5.a Investasi 5.b operasional/pemeliharaan (OM) 6 Belanja Sanitasi (1+2+3+ n) 13.50 4 12.09 7 12.29 4 14.46 2 15.29 6 7 Pendanaan investasi sanitasi Total (1a+2a+3a+ na) 9.815 9.201 8.319 9.940 10.98 2 8 Pendanaan OM (1b+2b+3b+ nb) 3.689 2.896 3.975 4.522 4.314 9 Belanja Langsung 13.50 4 12.09 7 12.29 4 14.46 2 15.29 6 10 Proporsi Belanja Sanitasi Belanja Langsung(8/11) 11 Proporsi Investasi Sanitasi Total Belanja Sanitasi (9/8) 12 Proporsi OM Sanitasi Total Belanja Sanitasi (10/8) Sumber : Realisasi APBD tahun 2010-2014, diolah

Tabel Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kota Tahun 2010 2014 No Uraian Belanja Sanitasi (Rp.) 2010 2011 2012 2013 2014 Rata-rata Pertumbuhan 1 Belanja Sanitasi ( 1.1 + 1.2 + 1.3 + 1.4 ) 13.452.705 14.793.529 18.539.943 19.476.381 20.066.376 2 1.1 1.2 1.3 Air Limbah Domestik Sampah rumah tangga Drainase Perkotaan 1.421.000 1.441.000 1.468.000 1.497.000 1.523.000 1 3.500.000 3.650.000 3.780.873 2.940.873 3.264.873 2 8.531.705 9.702.529 13.291.070 15.038.508 15.278.503 3 2 Dana Alokasi Khusus ( 2.1 + 2.2 + 2.3 ) 18.299.000 19.014.670 19.703.000 20.299.000 20.670.014 1.5 2.1 DAK Sanitasi 3.100.000 3.014.670 3.703.000 3.299.000 3.670.014 1.5 2.2 2.3 DAK Lingkungan Hidup DAK Perumahan dan Permukiman 7.199.000 6.000.000 6.000.000 7.000.000 7.000.000 1 8.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 1 3 Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi 3.000 3.000 Belanja APBD murni untuk Sanitasi (1-2-3) -1.846.295-1.221.141-1.163.057-822.619-603.638 Total Belanja Langsung 271,331,811 301,575,545 318,008,404 341,570,912 370,148,121 % APBD murni terhadap Belanja 37,034,790 39,375,776 42,444,066 46,028,344 50,222,774

Langsung Komitmen Pendanaan APBD untuk pendanaan sanitasi ke depan (% terhadap belanja langsung ataupun penetapan nilai absolut) Sumber : APBD dan BPS, diolah Tabel Realisasi dan Potensi retribusi Sanitasi per Kapita No SKPD Retribusi Sanitasi Tahun (Rp) 2010 2011 2012 2013 2014 Pertumbuhan (%) 1 Retribusi Air Limbah 1.a Realisasi retribusi 1.b Potensi retribusi 2 Retribusi Sampah 2.a Realisasi retribusi 250 250 250 250 300 2.b Potensi retribusi 2.265 2.265 2.265 2.265 3.264 5.9 3 Retribusi Drainase 3.a Realisasi retribusi 3.b Potensi retribusi 4 Total Realisasi Retribusi Sanitasi (1a+2a+3a) 250 250 250 250 300 5 Total Potensi Retribusi Sanitasi (1b+2b+3b) 2.265 2.265 2.265 2.265 3.264 6 Proporsi Total Realisasi Potensi Retribusi Sanitasi (4/5) 0,11 0,11 0,11 0,11 0,09

Tabel Peta Perekonomian Kota LhokseumaweTahun 2010-2014 No D e s k r i p s i Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 1 PDRB harga konstan (struktur perekonomian) (Rp.) 20,598 21,580 19,414 28,690 26,936 2 Pendapatan Perkapita Kabupaten/Kota (Rp.) 387,358 386,173 411,680 520,817 557,715 3 Pertumbuhan Ekonomi (%) Gambar Struktur organisasi pemerintah daerah Kota Lhokseumawe

KEPALA BADAN SUB BAGIAN SEKR ET A R IA T KEUANGAN SUB B BBAGIAN A N UMUM UM UM DAN KEPEGAW AIAN SUB B BBAGIAN A N KEUANGAN BINA PROGRAM, EV ALUASI D A N PELA POR A N SUB BBAGIAN A N KEUANGAN N N BIDANG KUALITAS HIDUP PEREMPUAN BIDANG PERLINDUNGAN ANAK BIDANG KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN SUB BIDANG PEMBINAAN DAN MOTIVASI ANAK SUB BIDANG OPERASIONAL KELUARGA BERENCANA/ KESEHATAN SUB BIDANG PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) SUB BIDANG KESEJAHTERAAN IBU DAN ANAK SUB BIDANG OP. KELUARGA SEJAHTERA/ PEMBINAAN KELUARGA UPT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KASUBBAG UPT Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan Kota Lhokseumawe

KEPALA S EK R ETA R I S S U B B A GI A N B I N A P R OGR A M, EVA LU A S I D A N SUB BAGIAN SU B B A GIA N U M U M D A N KEPEGA W A IA N SUB BAGIAN SUB B A GIA N KEUA N GA N B ID A N G B ID A N G B ID A N G B ID A N G P EN GA WA SA N, KEB ER SIH A N P EN GEN D A LIA N D A N SA N IT A SI D A N P EM ULIH A N A N A LISA P EN C EGA H A N D A M P A K P ER T A M A N A N D A N P EN GH IJA UA N SUB B ID A N G SUB B ID A N G SUB B ID A N G SUB B ID A N G T EKN IS A M D A L P EN GA WA SA N KEB ER SIH A N D A N SA N IT A SI P ER T A M A N A N SUB B ID A N G SUB B ID A N G SUB B ID A N G SUB B ID A N G P EN YULUH A N LIN GKUN GA N H ID UP P EN GEN D A LIA N D A N P EM ULIH A N P EN GELOLA A N A IR LIM B A H P EN GH IJA UA N U PT P EM A D A M K EB A K A R A N KELOMPOK JABATAN KASUBBAG UPT Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Lhokseumawe

Informasi Umum tentang Kab/Kota Nama Kecamatan PPSP ID No. Nama Kelurahan No Kode Administrasi (BPS) Luas Administratif (ha) Luas Area Terbangun (ha) Pertumbuhan Penduduk (% ) Jumlah Penduduk (org) 2013 Jumlah Kepala Keluarga (KK) 2013 Kepadatan Penduduk (org/ha) 2013 Klasifikasi Perkotaan (urban) - Pedesaan (rural) saat ini; 1=urban 2=rural Klasifikasi Perkotaan (urban) - Pedesaan (rural) 20 tahun mendatang; 1=urban 2 = rural Apakah terdapat area CBD saat ini. 1=ya 2=tidak Jumlah penduduk miskin (KK) 2013 Penjelasa n Penjelasa n Penjelasa n Penjelasa n Penjelasa n Penjelasa n Penjelasa n Penjelasa n Penjelasa n Penjelasa n Penjelasa n 100 1 Overview Total 68 18.106 7.579 179.881 44.970 24 19.113 Kecamatan Blang Mangat 22 010 5.612 1.193 1,05% 23.089 5.772 19 101 Jambo Timu 015 150 50 1,31% 1.009 252 20 2 2 2 159 102 Jeulikat 019 350 100 1,62% 2.008 502 20 2 2 2 353 103 Alue Lim 001 500 82 1,05% 1.633 408 20 2 2 2 268 104 Blang Buloh 002 450 56 0,06% 1.128 282 20 2 2 2 154 105 Mane Kareung 003 200 37 1,23% 740 185 20 2 2 2 90 106 Asan Kareung 004 330 38 0,93% 758 190 20 2 2 2 105 107 Rayeuk Kareung 005 400 43 0,70% 863 216 20 2 2 2 176 108 Kumbang Punteuet 006 367 30 1,33% 609 152 20 2 2 2 87 109 Blang Punteuet 007 200 62 1,48% 1.238 310 20 1 1 2 276 3.847

110 Ulee Blang Mane 008 200 59 0,43% 1.176 294 20 2 2 2 213 111 Keude Punteuet 009 10 8 1,34% 377 94 50 2 1 2 46 112 Mesjid Punteuet 010 400 165 0,27% 3.297 824 20 2 1 2 576 113 Tunong 011 175 43 0,23% 861 215 20 1 1 2 162 114 Baloy 012 150 33 1,23% 656 164 20 2 2 2 75 115 Teungoh 013 110 25 1,01% 498 125 20 2 2 2 89 116 Blang Teue 014 110 19 0,81% 375 94 20 1 1 2 38 117 Mesjid Meuraksa 016 150 38 1,62% 754 189 20 2 2 2 127 118 Blang Cut 017 250 72 1,31% 1.158 290 16 2 2 2 183 119 Kuala Meuraksa 018 150 49 1,34% 982 246 20 2 2 2 159 120 Blang Weu Panjoe 020 435 49 1,23% 988 247 20 2 2 2 195 121 Blang Weu Baroh 021 415 106 1,43% 1.416 354 13 2 2 2 248 122 Seuneubok 022 110 28 1,25% 565 141 20 2 2 2 68 200 2 201 Kecamatan Muara Dua 17 020 5.780 2.885 1,33% 45.202 11.301 16 5.297 Meunasah Masjid 015 600 561 1,63% 7.480 1.870 13 1 1 2 863 202 Alue Awe 007 450 195 1,76% 2.594 649 13 2 1 2 368 203 Panggoi 016 320 298 1,66% 3.977 994 13 2 1 2 262 204 Blang Crum 006 220 189 1,71% 3.023 756 16 2 2 2 498 205 Cut Mamplam 008 320 197 1,80% 1.971 493 10 2 0 2 270 206 Meunasah Mee 009 250 198 0,91% 2.642 661 13 2 1 2 351 207 Cot Girek Kandang 004 280 191 0,71% 2.543 636 13 2 1 2 270 208 Meunasah Manyang 005 220 108 1,48% 1.434 359 13 2 2 2 264 209 Meunasah Blang 010 220 157 1,35% 2.095 524 13 2 2 2 360 210 Keude Cunda 014 22 20 0,61% 1.954 489 100 1 1 1 159 211 Meunasah Uteunkot 011 180 142 1,21% 7.085 1.771 50 1 1 2 367 212 Blang Poroh 012 400 79 0,95% 1.052 263 13 2 2 2 168 213 Lhok Mon Puteh 003 198 63 1,30% 844 211 13 2 2 2 127

214 Paya Peunteut 013 450 196 1,45% 2.607 652 13 2 2 2 375 Meunasah 215 Alue 018 900 184 1,46% 2.454 614 13 2 2 2 425 216 Meunasah Paya Bili 017 400 42 1,43% 565 141 13 2 2 2 64 217 Paloh Bate 002 350 66 1,26% 882 221 13 2 2 2 106 300 3 Kecamatan Muara Satu 11 021 5.590 2.498 1,16% 33.326 8.332 13 301 Blang Pulo 006 500 372 0,87% 4.962 1.241 13 2 2 2 492 302 Cot Trieng 001 650 58 1,43% 778 195 13 2 2 2 46 303 Paloh Punti 002 600 134 0,95% 1.790 448 13 2 2 2 153 304 Meunasah Dayah 003 750 91 1,67% 1.215 304 13 2 2 2 217 305 Blang Panyang 004 350 155 1,17% 2.061 515 13 2 2 2 257 306 Meuria Paloh 005 350 255 0,89% 3.398 850 13 2 2 2 327 Bathupat 307 Timur 007 300 296 0,59% 5.925 1.481 20 1 1 2 371 308 Padang Sakti 008 270 190 1,32% 2.532 633 13 2 2 2 325 309 Ujung Pacu 009 740 97 1,17% 1.294 324 13 2 2 2 186 310 Blang Naleung Mameh 010 100 21 1,48% 2.737 684 133 2 2 2 249 311 Batuhupat Barat 011 980 829 1,26% 6.634 1.659 8 1 1 2 472 3.095 400 4 Kecamatan Banda Sakti 18 030 1.124 1.003 1,19% 78.264 19.566 78 401 Mon Gedung 001 64 61 0,91% 5.386 1.347 89 1 1 1 395 402 Pusong Lama 003 40 40 1,71% 4.858 1.215 121 1 1 2 428 403 Simpang Empat 006 50 50 1,52% 4.660 1.165 93 1 1 1 349 404 Teumpok Teungoh 009 120 100 1,38% 8.872 2.218 89 1 1 2 509 405 Kuta Blang 010 80 69 0,26% 4.595 1.149 67 1 1 2 352 406 Uteun Bayi 011 65 49 1,71% 4.860 1.215 100 1 1 2 491 407 Keude Aceh 002 50 50 0,67% 2.523 631 50 1 1 2 157 408 Pusong Baru 004 18 18 1,65% 3.745 936 211 1 1 2 283 Lancang 409 Garam 007 42 42 0,60% 1.839 460 43 1 1 2 158 410 Gampong Jawa Baru 008 50 49 0,51% 3.113 778 63 1 1 2 125 6.874

411 Gampong Jawa Lama 018 60 59 1,02% 8.149 2.037 138 1 1 1 682 412 Kota Lhokseumawe 005 35 35 1,38% 1.980 495 57 1 1 1 115 413 Hagu Selatan 017 56 56 0,58% 4.948 1.237 88 1 1 2 437 414 Hagu Teungoh 016 80 73 0,51% 4.896 1.224 67 1 1 2 469 415 Banda Masen 012 58 51 1,39% 2.898 725 57 1 1 2 351 416 Ulee Jalan 014 50 46 1,80% 2.649 662 57 1 1 2 385 417 Hagu Barat Laut 015 96 75 1,70% 3.749 937 50 1 1 2 462 418 Ujong Blang 013 110 80 2,08% 4.544 1.136 57 1 1 2 726

Data Air Limbah BABS Jumlah KK yang BABS Akses ke sistem "tidak layak" Sistem Setempat (On-site) Akses ke sistem setempat "layak" Akses ke jamban bersama "layak" Jumlah MCK++ Sistem Komunal (Communal based System) Jumlah IPAL Komunal Jumlah Tangki Septik Komunal Total Unit Jumlah KK yang terkoneksi ke MCK++ Jumlah KK yang terkoneksi ke IPAL Komunal Jumlah KK yang terkoneksi ke Tangki Septik Komunal Total KK Sistem Off- Site Jumlah KK yang terkoneksi ke IPAL terpusat - sewerage perkotaan Check total KK (BABS + tidak layak + layak) harus = total KK per kelurahan/desa (KK) (%) Total KK ke akses ke sistem yg "layak" (onsite +komunal + offsite) Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan CHECK CHECK Penjelasan 2.035 10.885 29.477 453 24 0 3 27 2.180 0 30 2.210 0 32.140 691 1.385 3.149 135 5 0 0 5 415 0 0 415 0 3.699 21 58 80 15 1 0 0 1 80 0 0 80 0 254 101% 175 86 111 265 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 482 96% 285 89 195 103 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 387 95% 103 18 42 217 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 277 98% 217 16 23 147 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 186 101% 147 18 37 127 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 199 105% 144 34 32 70 12 1 0 0 1 70 0 0 70 0 218 101% 152 27 36 73 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 160 105% 97 29 38 241 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 318 103% 251 24 36 228 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 288 98% 228

19 23 42 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 97 103% 55 37 247 424 9 1 0 0 1 100 0 0 100 0 817 99% 533 40 58 126 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 224 104% 126 23 15 115 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 168 102% 130 9 21 98 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 128 103% 98 15 24 57 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 96 102% 57 25 25 65 0 1 0 0 1 80 0 0 80 0 195 103% 145 13 35 227 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 275 95% 227 29 55 86 0 1 0 0 1 85 0 0 85 0 255 104% 171 51 39 149 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 239 97% 149 45 182 140 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 367 104% 140 23 53 69 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 145 103% 69 502 2.663 7.518 116 5 0 0 5 460 0 0 460 0 8.094 43 321 1.458 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.832 98% 1.468 28 247 301 0 1 0 0 1 90 0 0 90 0 666 103% 391 35 183 711 14 1 0 0 1 90 0 0 90 0 1.033 104% 815 46 142 452 30 1 0 0 1 100 0 0 100 0 770 102% 582 42 146 238 0 1 0 0 1 80 0 0 80 0 506 103% 318 20 132 480 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 657 99% 505 29 182 330 22 1 0 0 1 100 0 0 100 0 663 104% 452 58 146 172 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 376 105% 172 10 127 378 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 515 98% 378 15 152 297 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 464 95% 297 9 246 1.426 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.681 95% 1.426 34 79 125 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 253 96% 140 21 53 142 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 216 102% 142 27 247 393 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 667 102% 393 31 124 445 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 600 98% 445 17 57 61 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 135 96% 61 37 79 109 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 225 102% 109

196 1.722 5.758 62 6 0 0 6 585 0 0 585 0 6.405 14 225 871 0 1 0 0 1 100 0 0 100 0 1.210 98% 971 13 37 150 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 200 103% 150 19 135 192 15 1 0 0 1 90 0 0 90 0 451 101% 297 26 76 193 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 295 97% 193 11 178 315 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 504 98% 315 32 219 492 27 1 0 0 1 100 0 0 100 0 870 102% 619 13 193 1.203 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.429 96% 1.223 11 171 373 0 1 0 0 1 100 0 0 100 0 655 103% 473 8 54 246 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 308 95% 246 31 218 358 0 1 0 0 1 95 0 0 95 0 702 103% 453 18 216 1.365 0 1 0 0 1 100 0 0 100 0 1.699 102% 1.465 646 5.115 13.052 140 8 0 3 11 720 0 30 750 0 13.942 3 140 1.127 0 1 0 0 1 100 0 0 100 0 1.370 102% 1.227 103 478 568 0 1 0 0 1 120 0 0 120 0 1.269 104% 688 0 214 987 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.201 103% 987 15 535 1.527 0 1 0 0 1 100 0 0 100 0 2.177 98% 1.627 0 74 1.032 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.120 97% 1.046 0 478 683 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.180 97% 702 15 158 448 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 621 98% 448 97 416 328 0 2 0 3 5 100 0 30 130 0 971 104% 458 0 7 439 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 446 97% 439 4 136 613 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 753 97% 613 98 329 1.621 27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2.075 102% 1.648 0 114 402 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 516 104% 402 64 349 731 34 1 0 0 1 100 0 0 100 0 1.278 103% 865 23 432 783 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.238 101% 783 35 254 339 29 1 0 0 1 100 0 0 100 0 757 104% 468 21 327 297 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 645 97% 297 32 346 548 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 926 99% 548 136 328 579 17 1 0 0 1 100 0 0 100 0 1.160 102% 696

Data Persampahan Data Drainase Penjelasan berdasarkan data (=1) atau berdasarkan estimasi (=2) 2 Index Risiko Sanitasi - EHRA Interpretasi Hasil Studi EHRA Jumlah sampah Rumah Tangga yang terkumpul dan terangkut Jumlah TPS yang ada (Units) Jumlah TPS-3R yang ada (Units) Jumlah Pasar Apakah area terpengaruh oleh pasang surut : 1= ya; 2= tidak tidak perlu diisi Estimasi area permukiman rawan genangan Persentase luas area permukiman rawan genangan Genangan Air Persampahan Perilaku Hidup Bersih Sehat Air Limbah Domestik Sumber Air rumah tangga Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan Penjelasan 43 1 7 0 6 0 1 0 80% 1 0 0 1 0 1 10% 23 52 33 43 28 80% 0 0 0 2 0 0 0% 23 52 33 43 28 90% 1 0 0 2 0 0 0% 23 52 33 43 28 80% 1 0 0 2 0 0 0% 51 32 50 26 43 80% 0 0 0 2 0 1 10% 51 32 50 26 43 80% 0 0 0 2 0 1 10% 51 32 50 26 43 80% 0 0 0 2 0 1 10% 51 32 50 26 43 80% 0 0 0 2 0 1 10% 51 32 50 26 43 80% 0 0 0 2 0 1 10% 51 32 50 26 43 80% 0 0 0 2 0 0 0% 51 32 50 26 43

90% 1 0 1 2 0 1 10% 51 32 50 26 43 90% 1 0 0 2 0 1 10% 51 32 50 26 43 80% 0 0 0 2 0 1 10% 51 32 50 26 43 80% 0 0 0 2 0 0 0% 51 32 50 26 43 80% 0 0 0 2 0 1 10% 51 32 50 26 43 80% 0 0 0 2 0 0 0% 51 32 50 26 43 80% 0 0 0 1 0 1 10% 51 32 50 26 43 80% 0 0 0 2 0 0 0% 51 32 50 26 43 80% 0 0 0 1 0 1 10% 23 52 33 43 28 80% 0 0 0 2 0 0 0% 23 52 33 43 28 80% 0 0 0 2 0 0 0% 23 52 33 43 28 80% 1 0 0 2 0 0 0% 23 52 33 43 28 7 1 1 0 90% 1 0 0 2 0 1 10% 23 52 33 43 28 90% 1 0 0 2 0 0 0% 23 52 33 43 28 90% 1 1 0 2 0 1 10% 23 52 33 43 28 80% 0 0 0 2 0 0 0% 23 52 33 43 28 80% 0 0 0 2 0 0 0% 23 52 33 43 28 90% 1 0 0 2 0 0 0% 51 32 50 26 43 90% 1 0 0 2 0 0 0% 23 52 33 43 28 80% 0 0 0 2 0 0 0% 23 52 33 43 28 90% 0 0 0 2 0 0 0% 23 52 33 43 28 95% 1 0 1 1 0 1 10% 51 32 50 26 43 90% 1 0 0 2 0 1 10% 28 88 55 44 33 80% 0 0 0 2 0 1 10% 23 52 33 43 28 80% 0 0 0 2 0 1 10% 23 52 33 43 28 80% 0 0 0 2 0 0 0% 23 52 33 43 28 80% 0 0 0 2 0 0 0% 23 52 33 43 28 80% 0 0 0 2 0 0 0% 23 52 33 43 28 80% 0 0 0 2 0 0 0% 23 52 33 43 28

12 0 2 0 80% 1 0 0 2 0 1 10% 23 52 33 43 28 70% 1 0 0 1 0 1 10% 51 32 50 26 43 70% 0 0 0 2 0 0 0% 51 32 50 26 43 75% 0 0 0 2 0 0 0% 51 32 50 26 43 80% 1 0 0 1 0 1 10% 23 52 33 43 28 85% 1 0 0 1 0 1 10% 51 32 50 26 43 95% 1 0 0 1 0 1 10% 51 32 50 26 43 80% 2 0 1 2 0 0 0% 23 52 33 43 28 80% 2 0 0 2 0 0 0% 51 32 50 26 43 85% 1 0 0 1 0 1 10% 51 32 50 26 43 95% 2 0 1 2 0 0 0% 51 32 50 26 43 18 0 3 0 75% 1 0 0 2 0 1 10% 51 32 50 26 43 60% 1 0 1 1 0 1 10% 51 32 50 26 43 80% 1 0 0 2 0 1 10% 51 32 50 26 43 75% 1 0 0 2 0 3 65% 28 88 55 44 33 90% 1 0 1 2 0 2 35% 28 88 55 44 33 90% 1 0 0 2 0 2 35% 28 88 55 44 33 90% 1 0 0 2 0 2 35% 28 88 55 44 33 80% 1 0 1 1 0 1 10% 51 32 50 26 43 80% 1 0 0 2 0 1 10% 51 32 50 26 43 90% 1 0 0 2 0 2 35% 28 88 55 44 33 80% 1 0 0 1 0 2 35% 28 88 55 44 33 90% 1 0 0 1 0 3 65% 28 88 55 44 33 80% 1 0 0 1 0 2 35% 28 88 55 44 33 70% 1 0 0 1 0 1 10% 51 32 50 26 43 70% 1 0 0 2 0 1 10% 51 32 50 26 43 70% 1 0 0 1 0 1 10% 51 32 50 26 43 65% 1 0 0 1 0 1 10% 51 32 50 26 43 65% 1 0 0 1 0 1 10% 51 32 50 26 43

Lampiran 1.3: Ringkasan Eksekutif hasil studi EHRA dan Kajian lainnya 1.3.1 Ringkasan Eksekutif Studi EHRA Studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan / Envinronmental Health Risk Assessment (EHRA) adalah sebuah survey partisipatif di tingkat Kabupaten/Kota untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higinitas serta perilaku-perilaku masyarakat pada skala rumah tangga. Dalam pelaksanaan studi EHRA menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menerapkan 2 (dua) teknik pengumpulan data, yakni 1) wawancara (interview) dan 2) pengamatan (observasi). Pewawancara dan pelaku pengamatan dalam EHRA adalah Enumerator yang merupakan kader desa/kesehatan/pkk. Sementara Sanitarian bertugas menjadi Supervisor selama pelaksanaan survey. Unit sampling utama (Primary Sampling) adalah RT (Rukun Tetangga)/Pemangku. Unit sampling ini dipilih secara proporsional dan random berdasarkan total Pemangku/RT di semua RW dalam setiap Desa/Kelurahan yang telah ditentukan menjadi area survey. Jumlah sampel RT per Desa/Kelurahan minimal 8 RT dan jumlah sampel per RT sebanyak 5 responden. Dengan demikian jumlah sampel per desa/kelurahan adalah minimal 40 responden. Yang menjadi responden adalah Ibu atau anak yang sudah menikah, dan berumur antara 18 sampai dengan 60 tahun. Metode penentuan target area survey dilakukan berdasarkan kondisi geografi dan demografi melalui proses yang dinamakan Stratifikasi. Hasil stratifikasi ini juga sekaligus bisa digunakan sebagai indikasi awal lingkungan berisiko. Kriteria utama penetapan strata tersebut adalah kepadatan penduduk, angka kemiskinan, daerah/wilayah yang dialiri sungai/kali/saluran drainase/saluran irigasi, daerah terkena banjir. Jumlah desa/kelurahan yang akan dijadikan objek studi ini adalah 14 desa/kelurahan yang terdistribusi dalam 5 (lima) strata yaitu strata 1 sebanyak 6 desa/kelurahan, strata 2 sebanyak 4 desa/kelurahan, strata 3 sebanyak 4 desa/kelurahan. Karena di Kota Lhokseumawe sampel yang akan dijadikan target survey adalah desa/kelurahan, maka hasil olah data adalah tidak per strata melainkan per desa/kelurahan. Di Kota Lhokseumawe responden yang digunakan dalam studi EHRA ini adalah sejumlah 560 responden yang telah dilakukan random sampling dan terdistribusi dalam 14 desa/kelurahan terpilih. Kondisi sampah di Kota Lhokseumawe adalah sebanyak 39,3% melakukan pengelolaan sampah rumah tangga dengan cara dibakar. Sebesar 43,8% rumah tangga melakukan pemilahan sampah, sedangkan 56,2% rumah tangga tidak melakukan pemilahan sampah. Jumlah rumah tangga yang memiliki sarana jamban pribadi adalah sebesar 72,9%, dimana sebanyak 24,2% rumah tangga memiliki saluran akhir pembuangan akhir tinja berupa tangki septik namun sebanyak 90,3% rumah tangga yang memiliki tangki septik tersebut tidak pernah mengosongkan tangki septik. Dari 540 responden, ternyata 540 rumah tangga ( 100%) belum memiliki Saluran Pengelolaan Air Llimbah (SPAL). Untuk pengelolaan air bersih rumah tangga, sumber air utama dari 540 responden adalah menggunakan air ledeng PDAM dimana penggunaan air ledeng PDAM tersebut tertinggi adalah untuk memasak sebesar 29,2% (350 rumah tangga). Sementara itu, yang menggunakan air ledeng PDAM untuk sumber air minum sebesar 27,8% (334 rumah tangga). Untuk praktik Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di 5 (lima) waktu penting, sebanyak 82,5% responden melakukannya, dan sisanya sebesar 17,5% tidak melakukan CTPS. Persentase tertinggi praktek Cuci Tangan Pakai Sabun

(CTPS) dilakukan saat sebelum makan yaitu sebesar 78,5%, sementara saat setelah makan 46%, dan saat setelah buang air besar sebanyak 44,8%. Hasil analisa indeks risiko sanitasi adalah sebagai berikut: 1. Kategori area berisiko sangat tinggi pada anggota strata 3 yaitu dengan nilai/skor 248, dimana risiko sanitasi paling tinggi adalah persampahan sebesar 93%, perilaku hidup bersih dan sehat 60% dan 58% air limbah domestik. 2. Kategori area berisiko tinggi pada anggota Strata 2 yaitu dengan nilai/skor 201, dimana risiko sanitasi paling tinggi adalah persampahan sebesar 94%, dan 58% air limbah domestik. 3. Kategori area berisiko sedang pada anggota Strata 1 yaitu dengan nilai/skor 179, dimana risiko sanitasi paling tinggi adalah air limbah domestik sebesar 58%, dan 53% perilaku hidup bersih dan sehat.

1.3.2 Ringkasan Eksekutif Kajian Peran Swasta dalam Penyediaan Layanan Sanitasi Persampahan Tingkat kesadaran masyarakat Kota Lhokseumawe dalam pengelolaan persampahan masih kurang, karena berdasarkan pengamatan lapangan masih banyak yang membuang sampah sembarangan di saluran-saluran terbuka, dan di lahan-lahan kosong. Kegiatan 3R di Kota Lhokseumawe sampai sat ini baru dilaksanakan sebatas di lingkungan sekolah-sekolah dan pada tahun 2015 ini baru akan dibentuk yang terdiri dari 3 titik dengan dana APBN. Di Kota Lhokseumawe dalam pengelolaan persampahan sudah melibatkan masyarakat baik itu laki-laki maupun perempuan yaitu sebagai petugas penyapu jalan, pengangkut sampah, pemulung TPA yang memilah sampah plastik untuk mereka jual ke pengumpul sampah plastik. Berikut dibawah ini terdapat daftar program/proyek layanan yang berbasis masyarakat: Tabel... Daftar Program/Kegiatan Layanan yang Berbasis Masyarakat No Sub-sektor Nama Program/Proyek Layanan Pelaksana 1 Pengumpulan Pengadaan Pelaksana: Sampah tempat/bak sampah BLHK 2 Komposting Pembuatan pupuk BLHK, Ibu-ibu kompos rumah tangga 3 3R Kerajinan tangan Ibu-ibu rumah dari limbah plastik tangga, siswasiswi sekolah Sumber : BLHK Kota Lhokseumawe Tahun 2014 Kondisi Sarana Saat Ini Fungsi Tidak Fungsi Rusak Ya Tidak Tidak Ya Tidak Ya Ya Tidak Tidak Komunikasi dan Media Sampai saat ini media komunikasi yang digunakan dalam mengkomunikasikan pengelolaan sampah kepada masyarakat Kota Lhokseumawe berupa media cetak (koran, baliho), media elektronik, dan dirasa belum efektif karena belum maksimalnya media-media dalam mengomunikasikan pentingnya pengelolaan sampah.

Tabel Kegiatan Komunikasi yang Ada di Kota Lhokseumawe No. Kegiatan 1 Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan SKPD Pelaksana Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Sumber : Analisa Tahun 2015 Tujuan Kegiatan Memberikan pengetahuan dan memaksimalkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan Khalayak Sasaran Masyarakat Pesan Kunci Sampah adalah urusan kita bersama Pembelajaran Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan persampahan Peran Swasta Peran swasta dalam pengelolaan sampah di Kota Lhokseumawe masih sangat minim. Hanya ada beberapa perusahaan yang ikut berpartisipasi dalam pengelolaan sampah Kota Lhokseumawe. Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Drainase Tingkat kesadaran masyarakat Kota Lhokseumawe dalam pengelolaan drainase masih kurang, karena berdasarkan pengamatan lapangan masih banyak yang membuang sampah sembarangan di reservoir dan saluran-s luran terbuka (drainase), sehingga ketika hujan deras air meluap ke jalan karena saluran-saluran air tersumbat oleh sampah. Di Kota Lhokseumawe dalam pengelolaan drainase belum maksimal melibatkan masyarakat, karena menurut pengamatan dilapangan pada saat kerja bakti (gotong royong) kurangnya masyarakat yang terlibat langsung. Kecamatan Jumla h Desa Tabel Kondisi Drainase Lingkungan di Tingkat Kecamatan Kondisi Drainase Saat ini Lanc ar Tersum bat Pembersiha n Drainase Ruti n Tida k Ruti n Pemerint ah Kota Pengelolaan Oleh Gampo ng Banda Sakti 18 Swa sta Bangunan diatas Saluran Ad a Tida k Ada

Muara Satu 11 Muara Dua 17 Blang Mangat 22 3.5.4 Komunikasi dan Media Sampai saat ini media komunikasi yang digunakan dalam mengkomunikasikan pengelolaan drainase kepada masyarakat di Kota Lhokseumawe berupa media cetak (koran, baliho), media elektronik dan dirasa belum efektif karena belum maksimalnya media-media dalam mengkomunikasikan pentingnya pengelolaan drainase meliputi pembangunan dan pemeliharaan. Tabel Kerjasama Terkait Sanitasi No. Nama Kegiatan Jenis Kegiatan Bentuk Mitra Kerjasama Sanitasi Kerjasama 1. PNPM KSM...,KSM...,KSM... MoU 2. Perencanaan PT... Kontrak Master Plan Drainase 3.5.5 Peran Swasta Peran swasta dalam pengelolaan drainase di Kota Lhokseumawe belum ada. Tabel... Penyediaan Layanan Pengelolaan Drainase Lingkungan yang Ada Di Kota Lhokseumawe No. Nama Provider Tahun Mulai Operasi Jenis Kegiatan 1. Belum ada Belum ada Belum ada

1.3.3 Ringkasan Eksekutif Kajian Kelembagaan dan Kebijakan Kelembagaan Instutusi yang berwenang dalam Pengelolaan Persampahan di Kota Lhokseumawe adalah Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Lhokseumawe. Secara struktur kelembagaan untuk Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Lhokseumawe adalah sebagai berikut: KEPALA BADAN Kelompok Jabatan Fungsional Sekretaris Subbag. Umum dan Kepegawaian Subbag. Bina Program, Evaliasi dan Pelaporan Subbag. Keuangan Bid. Analisa Pencegahan Dampak Lingkungan Bid. Pengawasan, Pengendalian dan Pemulihan Bid. Kebersihan dan Sanitasi Bid. Pertamanan dan Penghijauan Subbid. Teknis AMDAL Subbid. Penyuluhan Lingk. Hidup Subbid. Pengawasan Subbid. Pengendalian & Pemulihan Subbid. Kebersihan & Sanitasi Subbid. Pengelolaan Air Limbah Subbid. Pertamanan Subbid. Penghijauan Dalam pengelolaan persampahan di Kota Lhokseumawe telah terdapat Qanun Kota Lhokseumawe No. 8 Tahun 2007, tentang Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan. Sedangkan Peraturan dan Kebijakan lainnya mengenai persampahan masih dalam proses pembahasan lebih lanjut untuk dijadikan Qanun Kota Lhokseumawe.

Tabel Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan. Fungsi PERENCANAAN Menyusun target pengelolaan sampah skala Kota Menyusun rencana program persampahan dalam rangka pencapaian target Menyusun rencana anggaran program persampahan dalam rangka pencapaian PENGADAAN SARANA Pemangku Kepentingan Pemerintah Swasta Daerah Masyarakat BLHK Belum ada Belum ada BLHK Belum ada Belum ada BLHK Belum ada Belum ada Menyediakan sarana Belum ada Ada Ada pewadahan sampah di sumber sampah Menyediakan sarana Belum ada Belum ada Ada pengumpulan (pengumpulan dari sumber sampah ke TPS) Membangun sarana Tempat BLHK Belum ada Belum ada Penampungan Sementara (TPS) Membangun sarana BLHK Belum ada Belum ada pengangkutan sampah dari TPS ke Tempah Pembuangan Akhir (TPA) Membangun sarana TPA Dinas PU Belum ada Belum ada Menyediakan Komposting PENGELOLAAN sarana BLHK, Dinkes (Puskesmas), Dinas pendidikan, pemuda dan Olahraga (Sekolahsekolah) Belum ada Belum ada Mengumpulkan sampah dari Belum ada Belum ada Ada sumber ke TPS Mengelola sampah di TPS Belum ada Belum ada Belum ada Mengangkut sampah dari BLHK Belum ada Belum ada TPS ke TPA Mengelola TPA BLHK Belum ada Belum ada Melakukan sampah pemilahan Ada Ada

Melakukan penarikan retribusi sampah Memberikan izin usaha pengelolaan sampah PENGATURAN DAN PEMBINAAN BLHK Belum ada Belum ada Pemerintah Daerah Kota Lhokseumawe Belum ada Belum ada Mengatur prosedur BLHK Belum ada Belum ada penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll) Melakukan sosialisasi BLHK Surat Kabar Belum ada peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan sampah Memberikan sanksi terhadap Pemerintah Daerah Belum ada Belum ada pelanggaran pengelolaan Kota sampah Lhokseumawe MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan BLHK Belum ada Belum ada evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala Kota Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas BLHK Belum ada Belum ada insfrastruktur sarana pengelolaan persampahan Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektifitas BLHK Media/Surat Kabar Ada yanan persampahan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan Sumber : BLHK Kota Lhokseumawe Tahun 2014. Dinas PU Kota Lhokseumawe khususnya UPTD Drainase dan Reservoir berdasarkan SK Walikota Nomor...Tahun... tentang... Kepala Dinas Kepala UPT Drainase dan Reservoir Kepala Tabel TU Drainase dan Reservoir

PERENCANAAN Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan Fungsi Pemerintah Kota Pemangku Kepentingan Swasta Masyarakat Menyusun target pengelolaan drainase Dinas PU Tidak ada Tidak ada lingkungan dan reservoir Menyusun rencana program drainase Dinas PU Tidak ada Tidak ada lingkungan dan reservoir dalam rangkai pencapaian target Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan dan reservoir dalam rangka pencapaian target Dinas PU Tidak ada Tidak ada PENGADAAN SARANA Menyediakan/membangun sarana Dinas PU Tidak ada Tidak ada drainase lingkungan PENGELOLAAN Membersihkan saluran drainase dan Reservoir Dinas PU & BLHK Tidak ada Tidak ada Memperbaiki saluran drainase Dinas PU Tidak ada Tidak ada lingkungan dan reservoir ang rusak PENGATURAN DAN PEMBINAAN Memastikan integrasi sistem Dinas PU Tidak ada Tidak ada drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem drainase sekunder dan primer Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase lingkungan dan reservoir Dinas PU Tidak ada Tidak ada MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan evaluasi Dinas PU Tidak ada Tidak ada terhadap capaian target pengelolaan drainase lingkungan skala kota Melakukan monitoring dan evaluasi Dinas PU Tidak ada Tidak ada terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan drainase lingkungan Melakukan monitoring dan evaluasi Dinas PU & Tidak ada Tidak ada terhadp efektifitas layanan drainase BLHK lingkungan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan dan reservoir

1.3.4. Ringkasan Eksekutif Kajian Komunikasi dan Media Komunikasi dan Media Sampai saat ini media komunikasi yang digunakan dalam mengkomunikasikan pengelolaan sampah kepada masyarakat Kota Lhokseumawe berupa media cetak (koran, baliho), media elektronik, dan dirasa belum efektif karena belum maksimalnya media-media dalam mengomunikasikan pentingnya pengelolaan sampah. Tabel... Kegiatan Komunikasi yang Ada di Kota Lhokseumawe No. Kegiatan 1 Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan Sumber : Analisa Tahun 2015 SKPD Pelaksana Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Tujuan Kegiatan Memberikan pengetahuan dan memaksimalkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan Khalayak Sasaran Masyarakat Pesan Kunci Sampah adalah urusan kita bersama Pembelajaran Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan persampahan Komunikasi dan Media Sampai saat ini media komunikasi yang digunakan dalam mengkomunikasikan pengelolaan drainase kepada masyarakat di Kota Lhokseumawe berupa media cetak (koran, baliho), media elektronik dan dirasa belum efektif karena belum maksimalnya media-media dalam mengkomunikasikan pentingnya pengelolaan drainase meliputi pembangunan dan pemeliharaan. Tabel... Kerjasama Terkait Sanitasi No. Nama Kegiatan Jenis Kegiatan Bentuk Mitra Kerjasama Sanitasi Kerjasama 1. PNPM KSM...,KSM...,KSM... MoU 2. Perencanaan Master Plan Drainase PT... Kontrak. Dinas teknis yang terlibat dalam kegiatan sanitasi memiliki anggaran untuk melakukan kegiatan komunikasi (termasuk di dalamnya membuat materi komunikasi yang biasanya berbentuk

bulettin, leaflet, spanduk maupun spot di radio). Untuk produksi materi komukasi, SKPD/dinas membuat sendiri dan juga bisa bekerja sama dengan bagian komunikasi dan informasika, seperti halnya Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan yang akan mempublikasikan tentang lingkungan hidup dan pengelolaan sampah melalui pembuatan film dokumenter. 1. Isu yang diangkat oleh SKPD/dinas tergantung dari tupoksi masing-masing. Misalnya saja Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, dalam bulettinnya secara berkala menerbikan Epidemonologi yang berisikan tentang penyakit-penyakit menular yang yang diakibatkan rendahnya kualitas sanitasi lingkungan yang ada. 2. Tiap SKPD/dinas cukup dekat dengan media massa lokal dalam menjaga hubungan mempromosikan kegiatan dinas terkait. Kota Lhokseumawe terdapat beberapa media lokal baik media cetak maupun media elektronik. Berikut daftar media massa yang ada : No Nama Radio/Surat Kabar Alamat Telp/email 1. Serambi Indonesia 2. Waspada 3. Medan Pos 4. Haba Rakyat 5. Citra Aceh 6. Modus 7. Metro Aceh Jln.Raya Lambaro KM.4,5 Desa Mns.Manyang Jl.Letjen Suprapto No.1 Medan 20151 Jl.Mayjen Sutoyo Siswomiharjo No.107-109 Medan Jl.S.A.Macmudsyah No.10 Banda Aceh Jl.Banda Aceh-Meulaboh KM.8 Aceh Besar Jl.T.Panglima Nyak Makam Kompleks Pertokoaan Lambhuk,Banda Aceh. Jl.T.Iskandar Beurawe No.27 Banda Aceh. Telp 0651-635544 Fax 0651-637170 Fax 0651-637180 Telp 061-4150858 Fax 061-4510025 Fax 061-453101 Telp 061-4145350 Fax 061-4516770 Fax 061-4516770 Telp 0651-20000 Fax 0651-31818 Email:citraaceh@yahoo.com

8. Rakyat Aceh Jl.T.Iskandar Beurawe No.27 Banda Aceh 9. Medan Bisnis 10. Harian Aceh Jl.S.Parman Kompleks Medan Bisnis Cente Blok A No. 5-6 Medan 20112 Jl.T.Iskandar No.54-56 Lambhuk Banda Aceh Telp.061 4521133 Fax. 061 4523163 Website http//www.medanbisnis online.com Email:mdnbisnis@yahoo.com Telp. 061 6639653 Fax. 061 23275 Telp. 061-6639653 11. Harian Mandiri Jl.Sidorukun No.31 Medan 20239 Fax. 061-6611665 Email: h- mandiri@yahoo.com 12. Analisa Jl.S.Parman Kompleks Medan Bisnis Cente Blok A No.5-6 Medan 20112

Hasil pengumpulan data dari Media Elektronik 1. Radio Vina Vira PT.Vina Vira Rasisonia sebuah peusahaan yang bergeak dalam memberikan jasa hiburan dan informasi, berlamat di Jln.Iskandar Muda No.4 Lantai 2 Lhokseumawe 24315 Telp. 0645 42714 7000101 Fax.0645 45719 dengan email: vinaviaadio@vvfm.co.id atau adiovinavira@yahoo.co.id dengan website.www.vvfm.co.id dengan frekuensi 101.10.00MHz on air 05:30 s/d 01.00 Wib. Beberapa data yang didapat dari Vina Vira : Data berdasarkan kelompok umur pendenga : -16 16-21 22-28 29-34 +34 37 % 31 % 26 % Sedangkan dalam kelompok pendengar dari aspek jenis pekerjaan Jenis Pekerjaan Wira Usaha 15% Pelajar & Mahasiswa 30% Rumah Tangga 20% Pekerja 30% Jenis Kelamin Laki-Laki 43 % Wanita 57 % STATUS SOSIAL A 15 % B 60 % C 25 %

Untuk Coverage Area, Radio Vina Vira menjangkau seluruh wilayah Kota Lhokseumawe selain itu menjangkau wilayah Kabupaten Bireuen, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Pidei Jaya. Untuk Formasi Menu yan ditawarkan : Informasi ----------Umum 85% - Religi 15 % Total Muata--------Musik 62% Komersil 25% Info/News 8% Kata 3% Spot/adlips Max 10 Spot/Jam Rata-rata pe-jam siaran : 10 menit komersial 44 menit musik 2 menit pengantar 2 menit info dan news 1 menit Call ID Commercial Rate : Loose Spot (06.00 23.00) Reguler Rate Prime Time (08:00 25:00;18:00 24:00) (06:00-08:00;15:00-17:00) 30 Rp 30.000,- 30 Rp 40.000,- 45 Rp 35.000,- 45 Rp 45.000,- 60 Rp 40.000,- 60 Rp 50.000,-

Time Signal Bloking Time (tidak berlaku pada bloking time) (jam sia 07.00 22.00) 15 Rp 30.000,- 30 Rp 600.000,- 30 Rp 35.000,- 45 Rp 900.000,- 45 Rp 40.000,- 60 Rp 1.200.000,- Minimal Order 60 Spot per 15 hari Adlips (jam sia 06.00 24.00) 30 detik (520 hingga 550 karakter) Rp 35.000,- 45 detik (775 hingga 825 karakter) Rp 45.000,- 60 detik (1050 hingga 1100 karakter) Rp 50.000,- Minimal Order 10 kali baca karakte 60 detik per 5 hari. 2. Radio Adyemaja PT. Adio Siara Adyemaja beralamat di Jalan Impes No.1 Lhokseumawe, 24351 dengan nomo rtelp.0645-42652 Fax.0645-45633, email : adyemaja@yahoo.com pada fekuensi 103,5 MHz/PM2FBV, izin Stasiun 01016520-000SU/19972008 Tanggal didirikan pada 11 Juni 1982. Memiliki jangkauan wilayah siara meliputi : Lhokseumawe, Lhoksukon, Bireuen, Seluuh Aceh Utara, Sebagain Pidei, dan Aceh Timur. Format Siaran Format Program Kategoi Musik Informasi/Berita 32% Hiburan 68% Pop Indonesia 68% Dangdut 22%

Barat 8% Daerah 2% Profil Pendengar A1,A2 12% Sosial Ekonomi Status B,C1 49% C2,D 39% Dewasa 38% Usia Remaja 53% Anak-Anak 9% Jenis Kelamin Wanita 58% Pria 42% Akademi/Sarjana 14% Pendidikan SLTA 59% SLTP 27% Tarif Iklan Spot/Adilibs 60 detik Prime Time Rp. 35.000,- Reguler Time Rp. 30.000,- Sponsor Progam Blocking Time

30 menit Rp. 400.000,- 60 menit Rp. 650.000,- Progam Talkshow 60 menit Rp. 2.000.000,- Afiliasi dengan : 1 Kantor Berita Radio 68 H 2 BBC London 3 Internews Indonesia. 4 Radio Republik Indonesia RRI beralamat di Gampong Tumpok Teungoh Peutuah Ibrahim No.75 Telp. 0645-45331 dan Fax 0645-45330 Lhokseumawe-Aceh. Beberapa Jenis Usaha yang dijalankan sebagai berikut : No. Jenis Usaha Durasi Tipe C Keterangan I Jasa Siaran A. Hard Sale Iklan/Spot a. Prime Time 60 detik 15.000,- b. Reguler Time 60 detik 12.000,- c. Time Signel 60 detik 100.000,- B.Soft Sel 1. Pengumuman a. Lelang 5 menit 50.000,-

b. Komersial Per/paket 500.000,- 2. Layanan Masyarakat 1 x 20.000,- 3. Berita Kehilangan 1 x 10.000,- 4. Adlibs 1 x 7.500,- 5. Adveterial 15 menit 15.000,- II. C. Sponsor Program 30 menit 1.000.000,- 60 menit 1.500.000,- III. D. Siaran Langsung Non Bisnis 2.000.000,- Dalam dan Luar Kota Bisnis 3.000.000,- Dalam dan Luar Kota No. Jenis Usaha Durasi Tipe C Keterangan IV. 4. Dialog Interaktif a. Phone in b. Talk Show 60 menit 1.500.000,- - Di Studio - Di Luar Studio 60 menit 2.000.000,-

1.3.5 Ringkasan Eksekutif Kajian Peranserta Masyarakat Peran Serta Masyarakat kurang, karena Tingkat kesadaran masyarakat Kota Lhokseumawe dalam pengelolaan persampahan masih berdasarkan pengamatan lapangan masih banyak yang membuang sampah sembarangan di saluran-saluran terbuka, dan di lahan-lahan kosong. Kegiatan 3R di Kota Lhokseumawe sampai sat ini baru dilaksanakan sebatas di lingkungan sekolah-sekolah dan pada tahun 2015 ini baru akan dibentuk yang terdiri dari 3 titik dengan dana APBN. Di Kota Lhokseumawe dalam pengelolaan persampahan sudah melibatkan masyarakat baik itu laki-laki maupun perempuan yaitu sebagai petugas penyapu jalan, pengangkut sampah, pemulung TPA yang memilah sampah plastik untuk mereka jual ke pengumpul sampah plastik. Berikut dibawah ini terdapat daftar program/proyek layanan yang berbasis masyarakat: Tabel... Daftar Program/Kegiatan Layanan yang Berbasis Masyarakat No Sub-sektor Nama Program/Proyek Layanan 1 Pengumpulan Pengadaan tempat/bak Sampah sampah 2 Komposting Pembuatan pupuk BLHK, Ibu-ibu kompos rumah tangga 3 3R Kerajinan tangan dari Ibu-ibu rumah limbah plastik tangga, siswasiswi sekolah Sumber : BLHK Kota Lhokseumawe Tahun 2014 Kondisi Sarana Saat Ini Pelaksana Tidak Fungsi Rusak Fungsi Pelaksana: BLHK Ya Tidak Tidak Ya Tidak Ya Ya Tidak Tidak Pengelolaan sampah di Kota Lhokseumawe menganut pola individual tidak langsung yaitu pengumpulan sampah mendatangi tiap sumber sampah dengan menggunakan gerobak atau sarana lainnya, selanjutnya sampah diangkut ketempat penampungan sementara atau transfer depo sebelum dibawa ke tempat pengelolaan atau landfill. Selain itu, pengelolaan sampah kita juga menganut pola komunal tidak langsung yaitu pengumpulan sampah dilakukan sendiri oleh masing-masing penghasil sampah membawa ketempat yang telah disediakan atau langsung ke gerobak pada titik pengumpulan komunal, kemudian petugas kebersihan mengambil sampah dari tempat tersebut membawa ke tempat penampungan sementara atau transfer depo untuk selanjutnya diangkut ke tempat peng elolaan atau landfill (TPA). Kegiatan pengelolaan sampah mulai dari penyapu jalan dan fasilitas umum lainnya serta pengangkutan sampah dari tempat pengumpulan sampah sementara sampai ke tempat pembuangan akhir dilakukan dengan pendekatan kinerja berbasis hasil.

Secara umum sampah yang dihasilkan masyarakat diangkut langsung ke TPS dan kemudian diangkut dari Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan ke TPA menggunakan dump truck, arm roll dan motor sampah, di TPA sampah diratakan dan ditimbun menggunakan alat berat (bulldozer dan excavator). Dibeberapa Puskesmas di Kota Lhokseumawe sebagian sampah medic tidak dibuang begitu saja, melainkan di bakar menggunakan alat incenerator untuk memunaskan peralatan/sampah medic yang terkontaminasi kuman/virus berbahaya agar tidak menyebar luas dan juga untuk mereduksi gasgas berbahaya penyebab polusi udara. A. Letak dan Jumlah Tempat Pembuangan Sampah Lokasi Tempat Pengolahan Akhir (TPA) di Kota Lhokseumawe yaitu TPA Alue Lim Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe. Untuk penanganan sampah yang dihasilkan oleh aktifitas dan produktifitas masyarakat dalam wilayah jangkauan penanganan sampah di 4 (Empat) Kecamatan tersebut dengan jumlah penduduk 181.978 jiwa menghasilkan sampah sebanyak 495 Mᶟ/hari perlu menyediakan tempat penampungan sementara (Bin Container) untuk menghindari serakan yang mungkin melebar dan memudahkan pengangkutan ke Tempat Pengelolaan Akhir. Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan memiliki Bin Container sebanyak 24 unit yang rata-rata kondisinya sudah tidak memadai lagi. Pada tahun 2012 Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Lhokseumawe mendapat bantuan OTSUS berupa Bin Container sebanyak 46 Unit yang terdiri dari Bin Container Organik 8 Unit (Tertutup dan berwarna Hijau), Bin Container Anorganik 7 Unit (Tertutup dan berwarna Kuning), Bin Container 2 Unit (Tertutup dan berwarna Putih) dan Bin Container Sampah 29 Unit (Terbuka dan berwarna Kuning). Selain itu dengan dana APBK juga mendapat bantuan berupa Bin Container sebanyak 12 Unit yang terdiri dari Bin Container (Terbuka dan berwarna kuning) sebanyak 6 Unit, Bin Container (Tertutup dan berwarna Hijau) sebanyak 3 Unit, Bin Container (Tertutup dan berwarna Kuning) sebanyak 3 unit dan rehab sebanyak 4 Unit. Jadi jumlah Bin Container seluruhnya adalah 82 unit dengan berbagai macam kondisi. Untuk lebih jelasnya jumlah Bin Container yang tersedia pada Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Lhokseumawe dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel...

Jumlah dan Penempatan Bin Container BLHK Kota Lhokseumawe No Kecamatan Penempatan Jumlah 1 Banda Sakti Pasar Sayur Lhokseumawe 2 Pasar Ikan Lhokseumawe 1 Terminal Labi-labi Lhokseumawe 2 Jalan Kodim Lhokseumawe 1 Rumah Sakit Kesrem 1 Depan SMKN 2 Lhokseumawe 2 Blang Rayeuk 1 Pasar Inpres 2 SMUN 1 Lhokseumawe 1 Ujong Blang 1 Belakang Kantor Walikota/Penjara 1 Hagu Barat Laut 1 Hagu Teungoh/Spng Besi Tua 1 Mesjid Mon Geudong 1 Kantor DPKAD 1 SDN 15 Banda Masen 1 Depo Pertamina 1 2 Muara Dua Pasar Sayur Cunda 1 Gedung Perhubungan Meunasah Mee 1 Komplek Blang Raya 1 Kuburan Kandang 1 Keude II Blang Jrum 1 Puskesmas Muara Dua 1 3 Blang Mangat Pasar Sayur Keude Punteut 1 Kompi Brimob Jeulikat 1 Rumkit Cut Meutia 2 4 Muara Satu Pasar Buah Batuphat 1 Pintu Satu Arun 1 Pasantren Lhok Mon Puteh 2 Dayah Misbahul Paloh 2 Lapangan Bola Blang Pulo 1 Komplek Arun 3 PT Wijaya Karya 1 Jumlah 38 Sumber: BLHK Kota Lhokseumawe Tahun 2014 B. Armada Transportasi Armada transportasi yang tersedia belum mampu menjangkau pelayanan pengelolaan sampah di seluruh kecamatan di Kota Lhokseumawe. Jumlah armada yang tersedia tidak seluruhnya dapat beroperasi dengan baik karena kondisi yang tidak memadai lagi. Keadaan mobil angkutan sampah yang sudah terlalu tua menjadi suatu hambatan karena tindakan perawatan kalah cepat dengan kerusakan armada berikutnya. Untuk mengisi kerusakan mobil sampah sering diganti dengan mobil sanitasi sehingga pembersihan sanitasi tidak terlaksana dengan baik. Akibatnya pengelolaan sampah dan pembersihan sanitasi tidak terurus secara maksimal.

Tabel... Jenis dan Jumlah Armada Angkutan Sampah dan Sanitasi Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Lhokseumawe No. Jenis Armada Jumlah 1. Alat Angkutan Sampah dan Sanitasi: - Dump Truck - Arm Roll Truck - Pick Up - Becak Motor Roda Tiga - Truck Pengepres Sampah - Truck Tangki Tinja 2. Alat Penyiram/Pertamanan: - Truck Tangki Penyiram - Pick Up - Mobil Tangga 3. Penata Sampah di TPA: - Bulldozer - Beco Loader - Exavator Sumber : BLHK Kota Lhokseumawe Tahun 2014 17 Unit 11 Unit 5 Unit 3 Unit 3 Unit 1 Unit 4 Unit 3 Unit 2 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit C. Jangkauan Pelayanan Sampah Wilayah Pemerintah Kota Lhokseumawe terdiri dari 4 Kecamatan dengan jumlah penduduk 198.069 jiwa (data statistik) dan menghasilkan sampah setiap jiwa 2.5 ltr/o/h (literatur UNDP) maka penduduk Kota Lhokseumawe memproduksi sampah tahun 2014 sebagai berikut: Tabel Jumlah Sampah dan Jangkauan Pelayanan Pengelolaan Sampah No. Uraian Tahun 2014 2015 Persentase 1 Jumlah Produksi Sampah 485 495 1,02 2 Jumlah Sampah Dalam 245 340 1,39 Jangkauan Pelayanan 3 Jumlah Sampah yang 220 306 1,39 Mampu diangkut 4 Jumlah Sampah yang 6,125 8,51 1,39 Dikuasai Pemulung 5 Jumlah Sampah yang Tidak Terangkut 18,875 25,49 1,35 Sumber: BLHK Kota Lhokseumawe Tahun 2015

Pelayanan pengelolaan sampah yang dilakukan oleh BLHK Kota Lhokseumawe Tahun 2014, dengan sistem pengumpulan komunal tidak langsung dan individual tidak langsung dalam wilayah Kota Lhokseumawe telah menjangkau 4 kecamatan. Kecamatan Banda Sakti terdiri dari 18 Gampong yang secara keseluruhan telah terjangkau pelayanan penanganan sampah. Untuk kecamatan Muara Dua yang terdiri dari 17 Gampong ternyata hanya 8 Gampong yang baru terjangkau pelayanan penanganan sampah dan sebaliknya dengan Kecamatan Blang Mangat yang memiliki jumlah Gampong yang terbanyak yaitu 22 Gampong hanya 4 Gampong yaitu Gampong Keude Puentet, Mesjid Puentuet, Ulee Blang Mane dan Alue Lim yang telah terjangkau pelayanan penanganan sampah. Sedangkan Kecamatan Muara Satu yang hanya terdiri dari 11 gampong baru mendapat pelayanan penanganan sampah sekitar 6 gampong yaitu Batuphat Timu, Batuphat Barat, Blang Naleng Mameh, Blang Pulo, Padang Sakti dan Meuria Paloh. D. Jumlah dan Kapasitas SDM Pengelolaan Sampah Jumlah pekerja kebersihan telah memadai jika dibandingkan dengan jumlah produksi sampah di Kota Lhokseumawe, namun yang menjadi hambatan dan kendala adalah kurang disiplin dan kesadaran dalam melakukan tugas, baik dari segi tata cara maupun disiplin waktu dalam melaksanakan kewajibannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Jumlah Pekerja Kebersihan pada Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Lhokseumawe No Jabatan Jumlah 1 Mandor Kebersihan 8 2 Mandor Taman 2 3 Mandor Sanitasi 1 4 Supir 35 5 Pekerja Truck 76 6 Penyapu Jalan dan Taman 124 7 Pekerja Sanitasi 17 8 Pekerja Taman 21 9 Operator Tando 3 10 Mekanik 3 11 Pekerja TPA 10 12 Satpam TPA 2 13 Operator/Heelper Buldozer/Beco 3 14 Kernet/Heelper Buldozer/Beco 3 Sumber: BLHK Kota Lhokseumawe Tahun 2014