SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-September 2014, ISSN

SISTEM PAKAR PENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA SISTEM ENDOKRIN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR. Iwan Kurniawan

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas

ANALISIS METODE SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS PENYAKIT DALAM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS MENGGUNAKAN J2ME DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. terbangun secara sempurna. Kebanyakan dari kalangan orang tua juga sering kali

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh tubuh. Karena fungsi jantung sangat penting bagi manusia maka

BAB I PENDAHULUAN. Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI TUGAS AKHIR..

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN METODE CEERTAINTY FACTOR

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA PRINTER DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR PARAREL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teratas penyebab kematian dibandingkan stroke, kanker paru-paru, kanker

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (Study Kasus di Puskesmas Campurdarat Tulungagung) SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim).

SISTEM PAKAR KERUSAKAN MOTOR KENDARAAN RODA DUA JENIS YAMAHA MATIC PADA REZA JAYA MOTOR SAMARINDA

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa kehadiran mata dalam kehidupan kita, membaca tulisan ini pun menjadi

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV. HASIL DAN Uji Coba

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB 1 PENDAHULUAN. fisik, kesehatan mental haruslah mendapat perhatian yang sama. Bahkan gangguan

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan indra yang paling penting dan sensitif dalam kehidupan

Implementasi Metode Certainty Factor Dalam Mendiagnosa Penyakit Kulit

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian

BAB I PENDAHULUAN. besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua.

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

SISTEM PAKAR KNOWLEDGE-BASED UNTUK DIAGNOSA SAKIT KEPALA

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA

BAB III ANALISIS SISTEM

APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER SERVIKS DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR KEPASTIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang begitu penting bagi manusia. Hanya saja

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

SISTEM PAKAR DIAGNOSA DINI GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit ISPA Menggunakan Metode Faktor Kepastian

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA RSUD BUMI PANUA KABUPATEN POHUWATO

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI

SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

PEMBUATAN SITUS SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA. Yuanita Dwi Indah Wardhani 1 Dr. Onny Marleen, SKom.

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT.

HARYO WICAKSONO

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya

TAKARIR. : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan. secara logika. : penalaran yang dimulai dari fakta menuju konklusi

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT

PENERAPAN APLIKASI VISUAL BASIC 6.0 DALAM DUNIA MEDIS UNTUK SISTEM PAKAR PENYAKIT KULIT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester 8 tahun

BAB I PENDAHULUAN. informasi namun juga untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN CERTAINTY FACTOR

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 5 Edisi Juni 2015

SISTEM PAKAR FARMAKOLGI DAN TERAPI PENYAKIT GINJAL HIPERTENSI

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERACUNAN BAHAN KIMIA INDUSTRI BERBASIS WEB. Oleh : LIANITA TRI ANGGRAWATI ¹ AHMAD RIYADI ² ABSTRAK

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI

SISTEM PAKAR DIAGNOSA DYSPEPSIA DENGAN CERTAINTY FACTOR

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Transkripsi:

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR M. Zainal Arifin 1, Siti Nurhayati 2, Adri Raidyarto 3 Program Studi Sistem Informasi Universitas Yapis Papua Jl. DR. Samratulangi, No. 11, Mandala, Jayapura Utara, Papua 1 zetaarifin49@gmail.com, 2 nurhayatist.siti21@gmail.com, 3 adri.raidyarto@gmail.com Abstrak Penyakit jantung dapat menyerang siapa saja. Masyarakat enggan memeriksakan kesehatan jantungnya karena biaya yang harus dikeluarkan sangatlah mahal dan tenaga spesialis juga masih sangat terbatas. Namun, untuk melakukan diagnosa awal penyakit jantung yang dilakukan oleh dokter umum terkadang mengalami kendala seperti kurangnya fasilitas yang dimiliki. Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit jantung menggunakan metode Certainty Factor dibangun untuk membantu dokter di Puskesmas dalam pengambilan keputusan diagnosa awal penyakit jantung dengan gejala-gejala yang didapat dari dokter spesialis jantung sebagai pakar. Metode Certainty Factor merupakan perhitungan yang menghasilkan nilai kepastian tertinggi untuk menetukan solusi. Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Jantung ini dihitung menggunakan Metode Certainty Factor dengan masukan dari pengguna. Sistem pakar ini diharapkan bisa menjadi solusi dan alternatif bagi dokter umum agar bisa memberikan saran dan rekomendasi yang tepat bagi pasien. Kata kunci : Sistem Pakar, Diagnosa Jantung, Certainty factor 1. Pendahuluan. Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi manusia. Jantung adalah pusat kehidupan bagi manusia. Faktor kesehatan jantung juga dipengaruhi oleh pola makanan dan pola fikir manusia tersebut. Tanda-tanda penyakit jantung pada manusia antara lain sesak nafas, batuk, nyeri dada, rasa lelah dan hilangnya kesadaran secara tibatiba. Penyakit jantung dapat menyerang siapa saja, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, penyakit jantung, stroke dan faktor risiko seperti hipertensi dan diabetes menyebabkan 37,6% kematian di Indonesia (Rilantono, 2012). Terjadi peningkatan prevalensi hipertensi berdasarkan wawancara (apakah pernah didiagnosis nakes dan minum obat hipertensi) dari 7,6 persen tahun 2007 menjadi 9,5 persen tahun 2013 dan Provinsi Papua untuk penyakit jantung meningkat sebesar 0,5 persen (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013). Sebagian besar masyarakat enggan memeriksakan kesehatan jantungnya karena biaya yang harus dikeluarkan sangatlah mahal dan tenaga spesialis juga masih jarang dijumpai terutama di daerah pedesaan. Pada umumnya tenaga spesialis kebanyakan dijumpai di daerah perkotaan. Sedangkan masyarakat yang berada di daerah terpencil sangat sulit untuk memeriksakan ataupun berkonsultasi dengan tenaga spesialis. Selain biaya yang dikeluarkan sangat mahal, ketersediaan tenaga medis spesialis di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Jayapura Utara juga sangat terbatas, sehingga masyarakat yang ada didaerah terpencil seringkali ke Dokter umum yang berada di Puskesmas. Namun, untuk melakukan diagnosa awal penyakit jantung yang dilakukan oleh dokter umum terkadang mengalami kendala seperti kurangnya fasilitas yang berdampak pada penanganan penyakit tidak sesuai standar, dan sering terjadi pemakaian berbagai obat secara tidak tepat yang pada akhirnya mengakibatkan ketidakefektifan biaya, dan juga masalah-masalah lain seperti resistensi obat akibat pemakaian obat antibiotik. Sistem pakar dibuat pada wilayah pengetahuan tertentu untuk suatu kepakaran tertentu yang mendekati kemampuan manusia di salah satu bidang dalam hal ini adalah permasalahan pada penyakit jantung. Untuk mengatasi permasalahan di atas, diharapkan perancangan aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit jantung dapat membantu peran dokter di Puskesmas dalam pengambilan keputusan diagnosa awal penyakit jantung 441

2. Metode Penelitian Metode Pengumpulan Data Adapun metode pengumpulan data yaitu: 2.1. Metode Wawancara Metode ini melakukan wawancara kepada Dr Musnidarti SP.JP sebagai pakar jantung untuk mengetahui jenis penyakit jantung dan gejalanya serta bobot yang diberikan terhadap gejala yang paling dominan untuk pembuatan sistem pakar penyakit jantung. 2.2. Metode Studi Pustaka Pengumpulan data yang berupa mencari artikel-artikel, buku-buku dan sumber-sumber lain seperti tesis, disertasi dan prosiding yang relevan pada topik penelitian yaitu sistem pakar diagnosa penyakit jantung menggunakan metode Certainty Factor (CF). 2.3. Metode Perancangan Metode perancangan yang digunakan yaitu perancangan terstruktur yaitu Data Flow Diagram (DFD). DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan 2.4. Metode Pengujian Pengujian merupakan tahapan dimana aplikasi akan dijalankan, tahap ini diperlukan untuk mengetahui apakah sistem sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Pengujian sistem dilakukan dengan cara menggunakan Black Box. Pengujian ini berfokus pada pengujian interface, pengujian fungsi dasar sistem, dan pengujian form handle sistem. 3. PEMBAHASAN DAN ANALISIS 3.1. Deskripsi Singkat Berdasarkan dari penjelasan sebelumnya, maka dibangun sebuah sistem pakar yang akan membantu dokter umum dalam menentukan jenis penyakit jantung pada pasien. Pada sistem ini menggunakan metode CF yang memiliki kriteria yaitu nilai gejala pada tiap penyakit jantung dan pada saat proses perhitungan akan didapat nilai akhir yang menjadi penentu berupa alternatif penyakit dari nama penyakit jantung dengan nilai yang terbesar. 3.2. Analisis Masalah Analisis masalah ini akan membahas mengenai permasalahan yang terjadi pada sistem yaitu bagaimana membantu dokter umum dalam menentukan penyakit jantung sesuai dengan gejala yang dialami pasien. 3.3. Pembahasan Sistem menggunakan metode Certainty Factor (CF).CF merupakan metode sistem pakar. Sistem pakar ini didasarkan pada teori bahwa setiap hipotesis yang dipengaruhi dari gejala. Besarnya CF berkisar antara -1 dampai dengan 1. Nilai -1 menunjukkan ketidakpercayaan mutlak sedangkan nilai 1 menunjukkan kepercayaan mutlak CF menggunakan Forward Chaining berati menggunakan kondisi-aksi. Dalam metode ini, data yang digunakan untuk menentukan aturan mana yang akan dijalankan, proses diulang sampai ditemukan suatu hasil. Rumus yang terdapat pada metode CF yaitu: CF(H, E) = MB(H, E) MD(H, E) (1) Keterangan : CF(H,E) = Certainty Factor dari hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala {evidence) E. Besarnya CF berkisar antara -1 sampai dengan 1. Nilai -1 menunjukkan ketidakpercayaan mutlak sedangkan nilai 1 menunjukkan kepercayaan mutlak. MB(H,E) = Ukuran kenaikan kepercayaan {measure of increased belief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E. MD(H,E) = Ukuran kenaikan ketidakpercayaan {measure of increased disbelief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E. Sebagai contoh penerapan perumusan tingkat kepastian, Penyakit gagal jantung ditunjukkan oleh gejala sesak nafas saat beraktifitas, jantung berdebar, keringat dingin dan cepat lelah P (Sesak Nafas Saat Beraktifitas) = 0,8 P (Jantung Berdebar) = 0,9 P (Keringat dingin) = 0,6 P (Cepat Lelah) = 0,8 dengan menganggap : E1 : Sesak Nafas Saat Beraktifitas E2 : Jantung Berdebar E3 : Keringat Dingin E4 : Cepat Lelah Maka dengan perhitungan manual : MB (e1,e2) = 0,8 + (0,9 * (1-0,8)) = 0,8 + 0,9 * 0,2 = 0,98 MD (e1,e2) = 0,004 + 0,005 * (1-0,004) = 0,004 + 0,005 * 0,996 = 0,008 442

CF = 0,98-0,008 = 0,972 MB (e1^e2,e3) = 0,98 + 0,6 * (1-0,98) = 0,98 + 0,6 * 0,02 = 0,99 MD (e1^e2,e3) = 0,008 + 0,003 * (1-0,008) = 0,008 + 0,003 * 0,44 = 0,010 CF = 0,99 0,010 = 0,98 MB (e1^e2^e3,e4) = 0,99 + 0,8 * (1-0,99) = 0,99 + 0,8 * 0,01 = 0,998 MD (e1^e2^e3,e4) = 0,010+ 0,004 * (1-0,010) = 0,010 + 0,004 * 0,99 = 0,013 CF =0,998 0,013 = 0,985 Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa penyakit yang dialami adalah gagal jantung dengan tingkat kepastian hasil perhitungan CF sebesar 0,985. 3.4. Diagram Konteks Untuk diagram konteks pakar memasukkan data penyakit dan gejala, dan user memasukkan data gejala yang di derita, setelah itu sistem akan memproses dan menghasilkan informasi jenis penyakit pada user. Diagram konteks dapat dilihat pada gambar 1. PAKAR DATA PENYAKIT DATA GEJALA SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG INFORMASI JENIS PENYAKIT DATA GEJALA gambar 1. Diagram Context 3.5. Diagram Overview Untuk diagram overview terdapat 4 proses yaitu proses data penyakit, proses data gejala, proses diagnosa, dan hasil diagnosa dan nilai CF. Pada setiap proses tersebut terdapat beberapa terminator yang melakukan proses tersebut. Proses pertama yaitu pakar memasukkan data penyakit setelah itu diproses dan akan menghasilkan data penyakit dan setelah itu disimpan. Proses keduaproses kedua pakar memasukkan data gejala setelah itu diproses dan akan menghasilkan data gejala. Proses ketiga mengelola data penyakit dan gejala sesuai dengan masukkan data gejala dari user. Proses keempat mengelola data diagnosa dan menghasilkan nilai CF dari penyakit kepada user. Diagram overview dapat dilihat pada gambar 2. USER Pakar User Input Data Penyakit Input Data gejala Input Pilihan Gejala Hasil Diagnosa 1 P Proses Data Penyakit 2 P Proses Data Gejala 3 P Proses Diagnosa 4 P Hasil Diagnosa dan Nilai CF Data Penyakit Data Gejala Penyakit gambar 2. Diagram Overview 3.6. Relasi Tabel Pada relasi tabel terdapat entitas gejala dan entitas penyakit. Entitas gejala dan entitas penyakit dihubungkan dan menghasilkan entitas pengetahuan yang terdiri dari id pengetahuan, id penyakit, id gejala, MB dan MD. Relasi tabel dapat dilihat pada gambar 3. 3.7. Tampilan Halaman gambar 3. Relasi Tabel 3.7.1. Tampilan Menu Pada tampilan halaman tampilan halaman awal aplikasi yang berisi login untuk admin dan konsultasi buat pengguna. Tampilan menu dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 4. Tampilan Menu 3.7.2. Tampilan Login Pada tampilan halaman login dimana admin dapat mengakses halaman admin dengan memasukkan username dan password. Tampilan login admin dapat dilihat pada gambar 5. Gejala 443

Gambar 5. Tampilan login 3.7.3. Tampilan Menu Admin Pada tampilan halaman menu admin merupakan halaman utama admin dimana admin bisa memilih data penyakit, gejala, pengetahuan dan ganti password. Tampilan menu admin dapat dilihat pada gambar 6. Gambar 8. Tampilan menu gejala. 3.7.6. Tampilan Menu Pengetahuan Pada tampilan halaman menu pengetahuan dimana admin bisa menambahkan data dengan memilih jenis penyakit dan gejala kemudian memasukkan nilai MB dan MD. Dari proses input data MB dan MD tersebut akan diperoleh hasil perhitungan nilai CF. Tampilan menu pengetahuan dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 6. Tampilan menu admin. 3.7.4. Tampilan Menu Penyakit Pada tampilan halaman menu penyakit merupakan halaman dimana admin bisa menambahkan, mengganti dan menghapus data penyakit. Tampilan menu penyakit dapat dilihat pada gambar 7. Gambar 9. Tampilan menu pengetahuan. Gambar 7. Tampilan menu penyakit 3.7.7. Tampilan Menu Ganti Password Pada tampilan halaman menu ganti password dimana admin bisa merubah username dan password. Tampilan menu ganti password dapat dilihat pada gambar 10. 3.7.5. Tampilan Menu Gejala Pada tampilan halaman menu gejala merupakan halaman dimana admin bisa menambahkan, mengganti dan menghapus data gejala yang diberikan oleh pakar. Tampilan menu gejala dapat dilihat pada gambar 8. Gambar 10. Tampilan menu ganti password 444

3.7.8. Tampilan Menu Konsultasi Pada tampilan halaman menu konsultasi dimana pengguna bisa memilih beberapa gejala dan untuk mengetahui hasilnya. Tampilan menu konsultasi dapat dilihat pada gambar 11. dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat menampilakan hasil perhitungan sistem sesuai dengan bobot penyakit. Daftar Pustaka: [1] Al Fatta H, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi, 2007. [2] Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Kementrian Kesehatan RI, 2013. [3] Fita PS, Irnawati, Rini H, Ekawati D, Windiarto, Pembuatan Software Rekam Medis Dengan Java Netbeans+MySQL, Yogyakarta: Gava Media, 2013. [4] Jota S, Diagnosis Penyakit Jantung, Jakarta: Widya medika, 2001. Gambar 11. Tampilan menu konsultasi 3.7.9. Tampilan Hasil Konsultasi Pada tampilan hasil konsultasi adalah halaman lanjutan dari menu konsultasi yang memberikan hasil penyakit dari gejala yang dipilih pengguna. Tampilan hasil konsultasi dapat dilihat pada gambar 12. [5] Kusrini, Sistem Pakar Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Andi,2006. [6] Yakub, Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012. [7] Rosa, Salahuddin, Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek), Bandung, Modula 2011. [8] Rilantono L, Penyakit Kardiovaskular (PKV).Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,2012 [9] Pressman R, Software Engineering, A Practitioner s Approach, USA: McGraw-Hill, 2010. Gambar 12. Tampilan hasil konsultasi. 4. KESIMPULAN DAN SARAN Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Jantung Menggunakan Metode Certainty Factor dapat membantu mendiagnosa jenis penyakit jantung secara cepat. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Jantung ini dihitung menggunakan metode Certainty Factor dengan masukan gejala dari pengguna. Sistem pakar ini dapat digunakan menjadi alternatif bagi dokter umum agar bisa memberikan saran yang tepat bagi pasien. Untuk penelitian ini selanjutnya, ada baiknya sistem dikembangkan berbasis web atau android, sehingga dapat lebih mudah diakses masyarakat. Perlu adanya pengembangan dengan metode yang berbeda atau konfiks metode Certainty Factor dengan metode lain agar memperoleh tingkat keyakinan yang lebih optimal dan dapat 445