BAB I PENDAHULUAN. Kota Yogyakarta merupakan kota wisata dan kota pendidikan, d oleh sebab

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. properti perti dan peluang ini dimanfaatkan oleh para pengembang dan

BAB I PENDAHULUAN. saling terkait dalam sebuah perjanjian kerja yang. Keberhasilan an suatu proyek konstruksi ditentukan dari kesesuaian esua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Proyek Konstruksi Menurut Gould (2002), proyek konstruksi juga dapat didefenisikan sebagai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. teknologi sederhana atau tradisional menjadi teknologi maju dan sangat maju. dari segi modal maupun sumber daya manusia.

Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Tentang Perberdaan pengetahuan Responden Mengenai Emergency Preparedness Berdasarkan Masa Kerja...

BAB I PENDAHULUAN. menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di

BAB I PENDAHULUAN. hak pekerja yang wajib dipenuhi oleh perusahaan disamping hak-hak normatif

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di

1.1. LATAR BELAKANG. Pemeriksaan Keandalan dan Kelaikan Bangunan Gedung Di Kota Semarang Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id

Pemeriksaan Keandalan dan Kelaikan Bangunan Gedung di Kota Semarang Tahun 2010

Evaluasi Fungsi Tangga Darurat pada Gedung-gedung di Universitas Negeri Semarang

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan kerja yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan banyaknya korban

BAB I PENDAHULUAN. terjadi hampir pada semua kehidupan masyarakat. Pada pembangunan nasional,

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pada Pasal 1 ayat

Pemeriksaan Keandalan dan Kelaikan Bangunan Gedung di Kota Semarang Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Bangunan gedung menurut UU RI No. 28 Tahun 2002 adalah wujud fisik hasil

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan proyek konstruksi di Indonesia, penerapan. keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan usaha pertambangan mempunyai risiko yang tinggi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pemerintah, baik pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan kesimpangsiuran informasi dan data korban maupun kondisi kerusakan,

BAB I PENDAHULUAN. imbas dari kesalahan teknologi yang memicu respon dari masyarakat, komunitas,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KAJIAN TERHADAP PRASARANA DAN SARANA EVAKUASI PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya memiliki kinerja yang baik merupakan tanggung jawab

KAJIAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KETERSEDIAAN JALUR EVAKUASI DARURAT DAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat dari tahun 2013 sampai dengan tahun Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun demi tahun negeri ini tidak lepas dari bencana. Indonesia sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Bencana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan proyek konstruksi di Kota Yogyakarta saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dampak

BAB I PENDAHULUAN I - 1. Sumber data statistic BPS DKI Jakarta. Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan pelat dapat digunakan untuk berbagai keadaan. memungkinkan bertulang satu arah atau dua arah, tergantung system

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan darurat (Emergency) menurut Federal Emergency. Management Agency (FEMA) dalam Emergency Management

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. produk yang akan dihasilkan untuk memenuhi persaingan pasar. Dalam masalah

BAB I PENDAHULUAN. begitu menggema di masyarakat dunia, termasuk juga di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai. tujuan perusahaan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN SITUBONDO

PENERAPAN EMERGENCY RESPONSE PLAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DAN PERDAGANGAN PROYEK PT. TATA. Oleh: Inggi Irawan ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang, baik pembangunan dibidang struktur maupun non

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang timbul dalam setiap proyek konstruksi, salah satunya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini perkembangan industri di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri konstruksi berhubungan erat dengan pelaksanaan

- Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan resiko - Mencegah kecelakaan dan cidera, dan - Memelihara kondisi aman

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan munculnya berbagai jenis proyek konstruksi yakni proyek

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Khusus bagi Indonesia sebagai negara kepulauan angkutan udara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki orientasi pada pasar yang lebih intensif. Naver dan Slater (1990)

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu material utama yang banyak digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN DINAS PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN BOGOR TAHUN ANGGARAN 2017

Disaster Management. Transkrip Minggu 2: Manajemen Bencana, Tanggap Darurat dan Business Continuity Management

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyelenggaraan pendidikan dan keselamatan kerja di lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Dengan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang begitu pesat, maka

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROYEK KONSTRUKSI

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau

I. PENDAHULUAN. perkembangan dunia konstruksi sekarang ini banyak sekali hal-hal yang

STANDARD OPERATING PROCHEDURE (SOP) KEDARURATAN DI TEKNIK KELAUTAN ITB


BAB I PENDAHULUAN. maupun pusat perdagangan. Meningkatnya pembangunan berbanding terbalik dengan

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI KELURAHAN SADAR BENCANA (KELURAHAN BANJAR-SERASAN KEC.PONTIANAK TIMUR)

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada penyelenggaraan proyek-proyek konstruksi. (

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Bencana dan Permasalahannya

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjukkan daerah asal terjadinya gempa bumi. Kebanyakan gempa bumi

BAB I PENDAHULAN. berkembang seperti Indonesia. Faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perencanaan campuran (mix design) yang dipesan oleh konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan maupun tempat hunian seperti hotel, apartemen, dan home stay.

BAB V PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai

TUGAS AKHIR EVALUASI DAN PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PADA GEDUNG KANTOR 5 LANTAI PT. RAKA UTAMA. Disusun oleh : PRILIAN YUSPITA

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. telah diatur. Kecelakaan terjadi tanpa disangka-sangka dalam sekejap mata

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Bab I Pendahuluan. 1 Subandono Diposaptono, Rehabilitasi Pascatsunami yang Ramah Lingkungan, Kompas 20

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7

penanggulangan bencana penanggulangan bencana penanggulangan bencana 1. Mengidentifikasi strategi perencanaan bencana lokal yang ada

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG BANTUAN TERHADAP KORBAN BENCANA PADA SAAT TANGGAP DARURAT BENCANA BUPATI MALANG,

BAB I PENDAHULUAN. monoksida, atau produk dan efek lainnya (Badan Standar Nasional, 2000).

BAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ang Kota Yogyakarta merupakan kota wisata dan kota pendidikan, d oleh sebab itu pembangunan di kota ini sangat pesat. Pembangunan gedung bertingkat semakin banyak, ak, antara lain hotel, apartemen, mall, ruko-ruko, uko, kampus, dan rumah sakit. Saat ini kota Yogyakarta merupakan salah satu kota dengan penduduk d terpadat di Indonesia dan termasuk kota dengan potensi bencana a alam yang besar. Potensi bencana yang terdapat di Yogyakarta antara lain gempa, angin puting beliung, kebakaran, dan lain-lain. Untuk itu sangatlah penting untuk memperhatikan sistem keamanan pada proyek konstruksi. Proyek konstruksi ksi merupakan proyek yang selalu berhadapan dengan kegiatan yang berbahaya. Untuk itu sarana ana jalur evakuasi sangat dibutuhkan untuk uk mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja yang tidak diinginkan. Salah satu persyaratan bahwa suatu bangunan nan dianggap aman adalah alah adanya sarana jalur evakuasi yang dapat menjamin adaya kemudahan evakuasi asi penghuninya ninya apabila terjadi keadaan darurat. Pengertian kemudahan evakuasi disini diartikan dalam pengertian: kecepatan evakuasi, dan keamanan anan evakuasi. Prasarana dan sarana evakuasi asi yang dapat menjamin kemudahan evakuasi setidaknya akan mengurangi secara signifikan ifikan kemungkinan jumlah korban nyawa penghuninya apabila terjadi peristiwa darurat, baik yang diakibatkan oleh peristiwa alam maupun oleh perbuatan manusia. Dengan adanya jalur evakuasi

2 pada proyek konstruksi, dapat memudahkan evakuasi pekerja menuju titik kumpul yang lebih aman. Penerapan jalur evakuasi pada proyek konstruksi dapat mengurangi angka kecelakaan kerja, serta memberikan keuntungan bagi pihak kontraktor, dimana perusahaan tidak perlu mengeluarkan a banyak biaya untuk membayar kerugian akibat kecelakaan aan kerja, proses konstruksi si tidak terganggu, kelangsungan kerja menjadi lebih nyaman dan aman an bagi semua pihak yang terlibat pada proyek tersebut. Dengan menyaksikan banyak kejadian keadaan darurat at (emergency) n menimpa mpa proyek-proyek konstruksi khususnya bangunan gedung akibat dari terjadinya bencana alam atau disebabkan oleh kesalahan teknis di lapangan, angan, menyebabkan peneliti ingin menganalisis tentang evaluasi sistem dan sarana jalur evakuasi pada proyek konstruksi. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan penulis diatas, as, masalah yang dapat dirumuskan adalah: 1. Sejauh manakah akah tingkat kepentingan dan penerapan prasarana dan sarana evakuasi pada proyek konstruksi? 2. Bagaimanakah hubungan antara tingkat kepentingan dan penerapan prasarana dan sarana evakuasi terhadap hambatan pada proyek konstruksi? 3. Bagaimana hubungan antara hambatan penerapan prasarana dan sarana evakuasi terhadap cara penanganannya?

3 C. Batasan Masalah Agar penulis lebih fokus pada masalah utama, maka dalam penelitian ini diberikan beberapa batasan masalah: alah: 1. Penyebaran kuesioner pada Kontraktor Menengah dan Besar 2. Penelitian di lakukan pada proyek konstruksi s di Yogyakarta dan sekitarnya D. Keaslian Penelitian Berdasarkan pengamatan penulis bahwa masalah yang di bahas as sebagai ai judul tesis belum pernah dipecahkan oleh penulis terdahulu, atau dinyatakan dengan tegas tesis ini beda dengan yang pernah dilakukan oleh penulis terdahulu. u. E. Manfaat Penelitian Penyusunan tesis diharapkan apka memberi kontribusi dan manfaat khusus bagi penulis, kontraktor dan masyarakat. Adapun manfaatnya sebagai berikut: 1. Untuk Penulis: Dengan penelitian elit ian ini, penulis mendapatkan pengetahuan dan wawasan tentang penerapan, kepentingan, n, hambatan dan cara penanganan prasarana dan sarana evakuasi pada proyek konstruksi. 2. Untuk Kontraktor: Penelitian ini sangat bermanfaat sebagai masukkan bagi perusahaan jasa konstruksi dan acuan untuk diterapkan pada proyek konstruksi sehingga dapat menciptakan situasi kerja yang lebih baik, guna memudahkan evakuasi pekerja saat terjadi kondisi darurat pada proyek konstruksi.

4 3. Memberikan informasi pada masyarakat tentang penerapan jalur evakuasi darurat pada proyek konstruksi dan pentingnya keselamatan kerja pada proyek konstruksi. F. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepentingan ngan dan penerapan prasarana dan sarana evakuasi pada proyek konstruksi. 2. Untuk menganalisis hubungan antara tingkat kepentingan dan penerapan prasarana dan sarana evakuasi terhadap hambatan pada proyek konstruksi. ksi. 3. Untuk menganalisis hubungan antara hambatan penerapan prasarana dan sarana evakuasi terhadap cara penanganannya. G. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang masalah, alah, rumusan masalah, batasan masalah, ah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian, serta sistematika stematika penulisan. n. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Memuat uraian sistematis tentang ng hasil penelitian yang didapat oleh penelitian terdahulu dan yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam bab ini juga dijelaskan tentang Sarana dan Prasarana Evakuasi, Hambatan, dan Cara Penanganannya.

5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Meliputi cara penelitian tentang bahan atau materi penelitian, alat, langkah- langkah penelitian, metode, analisa alisa hasil dan kemungkinan kendala yang dihadapi selama melakukan penelitian. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Memuat karakteristik ik dan deskripsi data yang terkumpul, hasil penelitian, dan pembahasannya. annya. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk daftar (tabel). Pada pembahasan asanan disajikan analisis yang disertai penjelasan teoritis t sebagai dukungan analisis alisis yang dilakukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Memaparkan hasil penelitian yang didapat oleh penulis dan memberikan saran an kepada pembaca untuk mengembangkan penelitian mendatang.