BAB V KESIMPULAN. Sistem Pembinaan di Rumah Tahanan Klas 1 Surakarta pada tahun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III PENUTUP. beberapa kesimpulan tentang pemberian pembebasan bersyarat bagi narapidana di

BAB III PENUTUP. maupun hukum positif, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Bersyarat sudah berjalan cukup baik dan telah berjalan sesuai dengan

BAB II AWAL MULA TERBENTUKNYA SISTEM PEMBINAAN NARAPIDANA DI INDONESIA. A. Keadaan Lembaga Permasyarakatan di Surakarta.

BAB III PENUTUP. menjalankan tugas dan wewenangnya, yaitu terdiri dari: berkurang atau bahkan tidak ada waktu sama sekali.

BAB III PENUTUP. seksual Narapidana yang terikat perkawinan, yaitu meliputi : a. Penggunaan hak cuti menjelang bebas (CMB)

DAFTAR PUSTAKA. Prakoso, Abintoro, Hukum Perlindungan Anak, Yogyakarta : LaksBang PRESSindo.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta: Balai. Atmasasmita, Romli Kepenjaraan.

T E S I S PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN

BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA

BAB III PENUTUP. Dari hasil penelitian yang dilakukan, serta berdasarkan hasil pembahasan

UPAYA RUMAH TAHANAN NEGARA DALAM MENCEGAH NARAPIDANA MELARIKAN DIRI PENULISAN HUKUM

BAB III LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK DI INDONESIA

Efektivitas Pelepasan Bersyarat Dalam Pembinaan Narapidana

BAB III. SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 SURAKARTA A. Sejarah Berdirinya Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta

BAB III PENUTUP. Pemasyarakatan narkotika Yogyakarta adalah:

BAB I PENDAHULUAN. tugas pokok melaksanakan pemasyarakatan narapidana/anak didik. makhluk Tuhan, individu dan anggota masyarakat.

BAB V PENUTUP. unsur-unsurnya adalah sebagai berikut : dapat diminta pertanggung jawaban atas perbuatannya.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pelaksanaan. Palangka Raya, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:

NINDYA AGUSTIN LISTYANINGRUM A

PEMBINAAN NARAPIDANA ANAK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KLAS II B SUNGAI RAYA PONTIANAK

PERANAN HAKIM PENGAWAS DAN PENGAMAT DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA. Hudali Mukti ABSTRAK PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kemerdekaan bergerak seseorang, pada akhir tujuannya adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Negara Republik Indonesia bertujuan membentuk masyarakat yang adil dan

SKRIPSI PELAKSANAAN PENGAWASAN DAN PENGAMATAN TERHADAP NARAPIDANA OLEH HAKIM PENGAWAS DAN PENGAMAT STUDI KASUS DI LAPAS SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan bermasyarakat, tidak lepas dari kaidah hukum yang mengatur

BAB III PENUTUP. Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan yang telah penulis

PEMBINAAN NARAPIDANA ANAK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KLAS II B SUNGAI RAYA PONTIANAK

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Profil Lembaga Pemasyarakatan Wanitan Kelas IIA Way Hui

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN OLEH PEMBIMBING KEMASYARAKATAN PADA KLIEN PEMASYARAKATAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III PENUTUP. a. Kesimpulan. Berdasarkan Pembahasan maka dapat penulis simpulkan bahwa :

SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 SURAKARTA

ANALISIS YURIDIS SOSIOLOGIS PEMBINAAN NARAPIDANA ANAK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS I LOWOKWARU KOTA MALANG PENULISAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. melanggarnya, sedangkan kejahatan adalah perbuatan dengan proses yang sama dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia tahun, korban berusia 6 12 tahun sebanyak 757 kasus (26 %)

I. PENDAHULUAN. Narkotika selain berpengaruh pada fisik dan psikis pengguna, juga berdampak

BAB I PENDAHULUAN. untuk anak-anak. Seperti yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang

BAB III HASIL PENELITIAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN SUKAMISKIN, KEJAKSAAN TINGGI JAWA BARAT DAN PENGADILAN NEGERI BANDUNG KLAS IA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya warga Binaan Pemasyarakatan sebagai insan dan

BAB I PENDAHULUAN. hanya terbatas pada kuantitas dari bentuk kejahatan tersebut.

PENULISAN HUKUM. Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Kesarjanaan Dalam Bidang Ilmu Hukum

BAB III PENUTUP. Berdasarkan analisis di atas maka penulis mengambil kesimpulan: sering jadi pertimbangan khusus di mana penerapan sanksi pidana

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak merupakan karunia Tuhan yang senantiasa membawa perubahan dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Teori adalah konsep-konsep yang merupakan abstraksi dan hasil

DAFTAR PUSTAKA. Batas Berlakunya Hukum Pidana, Raja Grafindo Persada, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya kualitas sumber daya manusia staf Lembaga Pemasyarakatan, minimnya fasilitas dalam Lembaga Pemasyarakatan.

BAB I PENDAHULUAN. 2. Persamaan perlakuan dan pelayanan; 5. Penghormatan harkat dan martabat manusia;

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT PEMBERIAN REMISI. A. Sulit mendapatkan Justice Collaborator (JC)

BAB III PENUTUP. dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat menimbulkan suatu kerusuhan

HAK PENDIDIKAN ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN DILEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KLAS II A BLITAR

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. membina warga binaan untuk memberikan bekal hidup, baik ketrampilan,

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia bertujuan membentuk masyarakat yang adil dan

TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS MODEL PEMBINAAN NARAPIDANA DALAM PEMENUHAN HAK DI BIDANG PENDIDIKAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN BONDOWOSO

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang kejahatan semakin berkembang sesuai dengan

2 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara R

KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

Maksudnya adalah bahwa pembimbing kemasyarakatan yang ada di BAPAS. kerjaannya untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut.

Pengertian dan Sejarah Singkat Pemasyarakatan

BAB III PENUTUP. sebagai jawaban atas permasalahan yaitu :

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBINAAN DAN PEMBIMBINGAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN

BAB I PENDAHULUAN. Ketika seseorang yang melakukan kejahatan atau dapat juga disebut sebagai

FORM VII RUMUSAN KEGIATAN PEMBANGUNAN HASIL MUSRENBANGCAM TAHUN 2015 SEBAGAI BAHAN FORUM SKPD KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Problema dan solusi..., Djoni Praptomo, FISIP UI, Universitas Indonesia

PENJATUHAN PIDANA PENJARA BAGI TERDAKWA PENYALAHGUNAAN NARKOBA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. atau narapidana agar mereka dapat kembali hidup bermasyarakat dengan baik

EFEKTIVITAS PEMBEBASAN BERSYARAT DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

PENYEBAB DAN TIPE KEJAHATAN WANITA MENJADI RESIDIVIS. (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Malang) PENULISAN HUKUM

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Sasangka, Hari, 2003, Narkoba dan Psikotropika dalam Hukum Pidana, Bandung: Mandar Maju. Setiaji, V. Sutarmo, 2006, Awas! Jangan Coba-coba Menjadi

BAB III PENUTUP. disimpulkan dalam penelitian ini bahwa dengan dikeluarkannya Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. Pemasyarakatan, Pasal 9 Ayat (1) yang menegaskan : Pasal 2 sebagaimana disebutkan dalam Pasal 9 Ayat (1) Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. landasan pendiriannya yang telah tertuang dalam Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pergeseran paradigma dalam hukum pidana, mulai dari aliran klasik,

BAB III PENUTUP. Lembaga Perlindungan Anak Pada Perkara Anak Korban Tindak Kekerasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dipaksakan pelaksanaannya dengan suatu sanksi. 1 Hal ini berarti setiap

SKRIPSI. Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Hukum. Oleh : SHELLY ANDRIA RIZKY

BAB III REMISI BAGI TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PP NO 99 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PP NO 32 TAHUN 1999 TENTANG

BAB III PENUTUP. a. Faktor kemandirian kekuasaan kehakiman atau kebebasan yang. pengancaman pidana di dalam undang-undang.

SKRIPSI PERAN BAPAS DALAM PEMBIMBINGAN KLIEN PEMASYARAKATAN YANG MENJALANI CUTI MENJELANG BEBAS. (Studi di Balai Pemasyarakatan Surakarta)

P, 2015 PERANAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA KLAS IIA BANDUNG DALAM UPAYA MEREHABILITASI NARAPIDANA MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

PERANAN BALAI PEMASYARAKATAN (BAPAS) KOTA SURAKARTA DALAM PEMBINAAN TERHADAP ANAK YANG MEMPEROLEH SANKSI TINDAKAN

JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENDEKATAN KETEPATAN DAN PENDEKATAN KECEPATAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa, Indonesia adalah Negara

Penerapan Pidana Bersyarat Sebagai Alternatif Pidana Perampasan Kemerdekaan

BAB III HAMBATAN YANG DIHADAPI PADA PELAKSANAAN PEMBINAAN TERHADAP ANAK PIDANA DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS I MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. sanksi atau nestapa sebagaimana diatur dalam hukum pidana (Strafrecht) dan

BAB III PENUTUP. a. Kesimpulan. 1. Pertanggungjawaban pidana menyangkut pemidanaannya sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana bersikap, bertutur kata dan mempelajari perkembangan sains yang

PERANAN HAKIM PENGAWAS DAN PEGAMAT TERHADAP PELAKSANAAN PUTUSAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II.B KOTA PADANGSIDIMPUAN. Oleh: Marwan Busyro 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBINAAN DAN PEMBIMBINGAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat. disimpulkan sebagai berikut:

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN Sistem Pembinaan di Rumah Tahanan Klas 1 Surakarta pada tahun 1978 1986 ini mengalami banyak sekali perubahan sistem. Pada awalnya Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ini hanya bertugas menghukum dan menjaga agar narapidana yang berada di dalam Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta tidak kabur atau melarikan diri. Kondisi dan situasi yang dialami oleh Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta pada tahun 1978 1986 ini sangat sulit dikarenakan perekonomian negara yang kacau akibat rezim Orde Baru yang menyebabkan jumlah anggaran yang diberikan kepada Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta tidak mencukupi kebutuhan para narapidana yang berada di dalam Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta. Banyaknya jumlah narapidana yang masuk ke dalam Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta yang tidak sebanding dengan jumlah para petugas yang bekerja di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta menyebabkan kondisi yang ada di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta menjadi semakin sulit. Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ini membawahi Lembaga - lembaga Permasyarakatan yang ada di daerah eks Karesidenan Surakarta seperti Lembaga Permasyarakatan di Boyolali, Sragen, Wonogiri, dan Klaten. Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ini juga merupakan pusat dari Lembaga lembaga daerah eks Karesidenan Surakarta yang mebuat semua program pembinaan kepada narapidana yang berada di lembaga lembaga eks Karesidenan Surakarta. Sistem pembinaan kepada narapidana di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ini memiliki program 87

88 program pembinaan diantaranya adalah program kemandirian, program keterampilan dan keahlian, program pendidikan. Program pembinaan ini meliputi pembinaan di bidang keterampilan dan keahlian seperti membuat keset, tikar, bengkel, keterampilan bercocok tanam, dan masih banyak program keterampilan lainnya. Untuk program pendidikan ini meliputi pendidikan dari sekolah (SD, SMP, dan SMA), penyuluhan agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha), pendidikan mental dan Budi Pekerti. Dalam membina narapidana ini, mereka dibantu oleh para pembina yang bertugas untuk membina narapidana yang ada di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta. Selain para pembina, ada juga para pihak pengaman Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta juga memiliki tugas untuk menjaga keamanan Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta dan narapidana yang ada di dalamnya. Program pembinaan yang ada di dalam Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ini juga diterapkan di lembaga lembaga yang berada di daerah eks Karesidenan Surakarta. Dalam membina narapidana yang ada di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ini banyak mengalami kendala kendala baik kendala yang berada di dalam Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta maupun kendala yang berasal dari luar Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta. Kendala yang berada di dalam Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakrta ini akibat terbatasnya jumlah sumber daya manusia yang ada di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta, terbatasnya jumlah anggaran yang ada di dalam Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ini, dan juga kendala kendala lain yang ada di dalam Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta.

89 Kendala yang berada di dalam Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ini juga terjadi di luar Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta. Dampak sistem pembinaan narapidana yang ada di dalam maupun di luar Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ini sangat besar. Dampak yang ditimbulkan dengan adanya sistem pembinaan narapidana adalah Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta dapat melakukan kerja sama dengan lembaga lembaga lain yang berada di luar Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta dan masyarakat yang berada di luar Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta. Dengan adanya sistem pembinaan kepada narapidana ini dapat menghilangkan pandangan negatif masyarakat tentang Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta.

90 DAFTAR PUSTAKA Arsip dan Undang Undang : Daftar nama nama Napi yang mendapat pendidikan umum, pendidikan kejuruan dan kursus keterampilan di Lembaga Permasyarakatan Surakarta tahun 1983. Laporan Penyuluhan Agama Kristen untuk bulan Juni 1980 pada Kantor Ditjen Binaga Surakarta. Laporan Kegiatan Moral Kegiatan Agama Untuk Bulan Juni 1980 dari Kantor Ditjen Permasyarakatan Kota Surakarta. Laporan Bimbingan Rohani tahun 1981 di Lembaga Permasyarakatan Surakarta Laporan Bimbingan pengetahuan dan pendidikan kejuruan Bulan Nopember 1981 di Lembaga Permasyarakatan Surakarta Laporan Bimbingan Kepramukaan Bulan Nopember 1981 di Lembaga Permasyarakatan Surakarta. Laporan Pelaksanaan Penataran P.4 tipe 25 jam gelb. II untuk narapidana di LP.Surakarta th.1982 Laporan Bimbingan dan Penyuluhan Agama dan PKK Bulan Mei 1982 dirumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta. Laporan Bulanan Pendidikan Agama, Pembinaan Mental Bud Pekerti, Kegiatan Olahraga dan kesenian di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta tahun 1982. Laporan Kegiatan Olahraga dan Kesenian dari Lembaga Permasyarakatan Surakarta tahun 1983. Undang Undang No.12 tahun 1995 Tentang Permasyarakatan. Surakarta Dalam Angka 1970: Statistik BPS Kotamasya Dati II Kota Surakarta Surat Edaran tentang pelaksanaan pembinaan pendidikan Generasi Muda di Lembaga Permasyarakatan,serta usulan pengangkatan Tenaga Pengajar /Guru/Pelatih pada pryek pembinaan Generasi Muda tahun 1983. Surat Laporan dari Lembaga Permasyarakatan Sragen perihal Tempat Ibadat kepada Kepala Lembaga Permasyarakatan Klas 1 Surakarta tahun 1985. Surat Keputusan Kepala Kantor Departemen Kotamadya Surakarta tentang Kejar Paket A di dalam Lembaga Permasyarakatan Klas 1 Surakarta tahun 1986.

91 Keputusan Menteri Kehakiman RI No. M.02- PR.07.03 Tahun 1985 Tanggal 26 Februari 1985 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Permasyarakatan. Keputusan Menteri Kehakiman RI No. M.02- PK. 04.10 Tahun 1990 Tanggal 10 April 1990 Tentang Pola Pembinaan Narapidana dan Tahanan. Peraturan Pemerintah No. 31 tahun 1999 Tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Permasyarakatan. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Permasyarakatan. Peraturan Pemerintah No. 57 tahun 1999 Tentang Kerja Sama Penyelenggaraan Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Permasyarakatan Buku - Buku : Andi Hamzah. 1985. Suatu Tinjauan Ringkas Sistem Pemidanaan di Indonesia. Jakarta. Akademika Pressindo. 1986. Sistem Pidana dan Pemidanaan Indonesia dari Retribusi ke Reformasi. Jakarta. Pradnyaparamitha. Bachtiar Agus Salim. 2003. Tujuan Pidana Penjara Sejak Reglemen 1917 Hingga Lahirnya Sistem Pemasyarakatan di Indonesia Dewasa ini. Medan: Pustaka Bangsa. Pemikiran Hukum Guru Besar Dari Masa ke Masa. Bambang Waluyo. 2008. Pidana dan Pemidanaan. Jakarta. Sinar Grafika. Dinas P & K, 1999. Sejarah Kerajaan Tradisional Surakarta. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Daftar Inventaris Arsip Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah. 2013, Semarang, Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah. Harsono, CI, 1995, Sistem Baru Pembinaan Narapidana, Jakarta, Djambatan. Kuntowijoyo,1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta. Yayasan Bentang Budaya., 2005. Metodologi Sejarah. Yogyakarta. Yayasan Tiara Wacana. Mubarok, 1978, Metodologi Dahwah Kepada Narapidana, Jakarta: Proyek Penerangan Bimbingan dan Dakwah, Kutbah Agama Islam, DEPAG. R. Atmasasmita & Achmad S. Soema, 1979, Sistem Permasyarakatan di Indonesia, Jakarta, Bina Cipta. Romli Atmasasmita. 1982. Strategi Pembinaan Pelanggar Hukum Dalam Konteks

92 Penegakan Hukum Di Indonesia. Bandung. Alumni. Sartono Kartodirjo.1992. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah.Jakarta. Gramedia. Soedjono Dirdjosisworo. 1984. Sejarah dan Azaz Penologi. Bandung. Armico.. Skripsi : M. Burhanuddin Hendrawasih,. 2005. Pengaruh Bimbingan Dan Penyuluhan Islam Terhadap Keberagamaan Narapidana Di Rumah Tahanan Klas I Surakarta. Semarang. IAIN Walisongo Semarang Dwi Lestari. 2011. Pembinaan Rohani Dan Keterampilan Di Rutan Klas 1 Surakarta. Surakarta. Universitas Muhamadiyah Surakarta. Ita Puspitasari. 2013. Pertanggungjawaban Kesatuan Pengamanan Rutan Dalam Penanggulangan Konflik Warga Binaan Rutan Klas 1 Surakarta. Surakarta. Univeritas Sebelas Maret. A Sakofi Yusa R.M. 2012. Perbedaan Kecemasan Ditinjau Dari Locus Of Control Pada Warga Binaan Pemasyarakatan Di Rutan Kelas 1 Surakarta. Surakarta. Universitas Muhamadiyah Surakarta.

93 DAFTAR INFORMAN 1. Nama : Pak Suprapto Usia : 63 tahun. Pekerjaan : Pembina Agama Kristen Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta (LP Solo) 1974 2006. Alamat : Bonorejo, RT 3 RW 17, Banjarsari, Surakarta. 2. Nama : Pak Isman Usia : 64 tahun Pekerjaan: Pembina Agama Islam Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta (LP Solo) 1973 2007 Alamat : Jalan Rinjani Utara No 35 RT 2 RW 19,Mojosongo, Banjarsari, Surakarta 3. Nama : Pak Sudiyono Usia : 65 tahun Pekerjaan: Pengamanan Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta (LP Solo) 1976 2009 Alamat : Jalan Rinjani Utara 4, Mojosongo, Surakarta 4. Nama : Pak Sugiyanto Usia : 75 tahun Pekerjaan: Pengamanan Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta (LP Solo) 1966 1996 Alamat : Gang Aster RT 3 RW XII Ngronggah, Cemani, Sukoharjo

94 5. Nama : Pak Sardiman Usia : 60 tahun Pekerjaan: Pengamanan dan komandan Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta (LP Solo) 1977-2011 Alamat : Jagalan RT 01 RW 5 Bumi Laweyan, Kecamatan Laweyan, Surakarta 6. Nama : Pak Saryadi Usia : 63 tahun Pekerjaan: Pengamanan dan pembina Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta (LP Solo) 1975-2009 Alamat : Jalan Wora Wari No 40 RT 3 RW 4 Banjarsari Surakarta 7. Nama : Pak Sularto Usia : 69 tahun Pekerjaan: Pengamanan Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta (LP Solo) 1969 2003 Alamat : Joyosuran RT 4 RW 2, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta 8. Nama : Ibu Siti Supriyati Usia : 63 tahun Pekerjaan: Petugas Bagian Perpustakaan Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta Alamat : Keputren RT 2 RW 8, Kartasura, Sukoharjo 9. Nama : Ibu Anin ( keluarga Alm. Bapak Muh. Tarjo, mantan narapidana di Rutan Solo tahun 1980 ) Usia : 45 tahun

95 Pekerjaan : Swasta Alamat : Baki, Sukoharjo 10. Nama : Bapak Joko S ( keponakan Alm. Bapak Irawan, mantan Napi di LP Solo tahun 1983) Usia : 51 tahun Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Ngruki, Grogol, Sukoharjo

96

LAMPIRAN 97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142