BAB III KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian yang berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bidan Praktek Swasta (BPS) dalam Pengaplikasian 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) di Kecamatan Percut Sei Tuan adalah sebagai berikut : Variabel independen a. Pengetahuan b. Sikap c. Motivasi Variabel dependen Faktor-faktor bidan dalam pengaplikasian 58 langkah APN Skema 3.1. Kerangka Konsep
B. Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional No. Variabel penelitian Definisi operasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur 1. Pengetahua Pemahaman Kuesioner Dengan Baik = 15-2 Ordinal n bidan tentang menghitung Cukup = 8-14 58 langkah jawaban Kurang = 1-7 APN responden 2. Sikap Reaksi atau Kuesioner Dengan Positif = >16 Nominal respon bidan menghitung Negatif = <15 terhadap jawaban pelaksanaan responden pertolongan persalinan dengan 58 langkah APN 3. Motivasi Keadaan Kuesioner Dengan Baik = 8-1 Ordinal dalam diri menghitung Cukup = 4-7 pribadi jawaban Kurang = 1-3 seseorang responden yang mendorong keinginan
4. 58 langkah APN individu untuk melakukan kegiatankegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan Pertolongan persalinan sesuai standar APN yang telah ditetapkan dan diperkenalkan melalui Organisasi Ikatan Bidan Indonesia Checklist - - -
BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftif dengan pendekatan cross-sectional (Notoatmodjo, 25, hal. 26 & 138). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan praktek swasta di Wilayah Kerja Kecamatan Percut Sei Tuan berjumlah 3 orang (data dari Dinkes Deli Serdang 211). Dan setelah dilakukan observasi atau pengamatan terhadap kriteria bidan diperoleh keterangan sebagai berikut : 6 bidan telah mengaplikasikan APN secara menyeluruh sedangkan 4 bidan berpendidikan D-I Kebidanan. Maka jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 2 orang (Data primer pada Februari-Mei 211). 2. Sampel Menurut Notoatmodjo (25), sampel adalah sebagian yang dimiliki dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi yang ada. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan total sampling. Adapun kriteria inklusi sampel penelitian adalah sebagai berikut : a. Bidan yang merupakan Bidan Praktek Swasta (BPS) b. Bertempat tinggal di Wilayah Kerja Kecamatan Percut Sei Tuan
c. Bidan yang tidak menerapkan 58 langkah APN secara benar, tepat dan berurutan d. Bidan tamatan D-III Kebidanan Kriteria eksklusi sampel penelitian adalah sebagai berikut : a. Bidan yang tidak mempunyai klinik bersalin b. Bidan yang tidak mengisi kuesioner secara lengkap c. Bidan yang tidak bersedia berpartisipasi dalam penelitian d. Bidan tidak mempunyai pasien bersalin selama penelitian C. Tempat Penelitian Sei Tuan. Penelitian ini dilakukan di klinik bersalin di Wilayah Kerja Kecamatan Percut D. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan mulai September 21 s/d Juni 211. Yang dimulai dari pengajuan judul, penunjukan pembimbing, seminar proposal proposal, pengumpulan data, pengolahan data, dan sidang KTI. E. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memperoleh surat izin penelitian dari Ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan. Kemudian mengajukan permohonan izin penelitian kepada Camat Kecamatan Percut Sei Tuan. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada calon responden bahwa partisipasi responden yang diteliti tersebut bersifat suka rela. Peneliti membagi lembar persetujuan (Informed Consent) yang dilanjutkan dengan pengisian kuesioner.
Untuk menjaga kerahasiaan (confidentiality), maka kuesioner yang akan diberikan tidak mencantumkan nama responden akan tetapi dengan menggunakan kode tertentu pada masing-masing lembar kuesioner tersebut sehingga peneliti yang mempunyai akses terhadap informasi tersebut dan informasi yang diperoleh hanya dipergunakan untuk penelitian. F. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan pedoman sebagai berikut : 1. Pengetahuan Pertanyaan tentang pengetahuan bidan dengan bentuk skala Guttman dan terdiri dari 2 pertanyaan. Jawaban pertanyaan adalah pernyataan benar dan salah dengan menggunakan checklist dengan interpretasi penilaian, pemberian skor pengetahuan responden untuk pertanyaan positif (+) pada nomor 1-15 yaitu : a) Benar diberi skor 1 b) Salah diberi skor Rentang pengetahuan responden untuk pertanyaan negatif (-) pada nomor 16-2 yaitu : a) Benar diberi skor b) Salah diberi skor 1 Dengan skala penilaian : a) Pengetahuan baik apabila responden memperoleh skor 15-2 b) Pengetahuan cukup apabila responden memperoleh skor 8-14 c) Pengetahuan kurang apabila responden memperoleh skor 1-7 2. Sikap
Pertanyaan tentang sikap bidan dengan bentuk skala Likert dan terdiri dari 15 pertanyaan. Jawaban dari pertanyaan adalah pernyataan setuju (S) dengan skor 2, kurang setuju (KS) dengan skor 1 dan tidak setuju (TS) dengan skor. Menjawab pertanyaan menggunakan checklist dengan interpretasi penilaian, pemberian skor sikap responden untuk nomor pertanyaan ganjil (+) yaitu : a) Setuju diberi skor 2 b) Kurang setuju diberi skor 1 c) Tidak setuju diberi skor Rentang sikap responden untuk nomor pertanyaan genap (-) yaitu : a) Tidak setuju diberi skor 2 b) Kurang setuju diberi skor 1 c) Setuju diberi skor Dengan skala penilaian : a) Sikap positif jika memperoleh skor 16 b) Sikap negatif jika memperoleh skor 15 3. Motivasi Pertanyaan tentang motivasi bidan dengan bentuk skala guttman dan terdiri dari 1 pertanyaan. Jawaban dari pertanyaan adalah pernyataan benar dan salah dengan menggunakan checklist dengan interpretasi penilaian, pemberian skor motivasi responden untuk nomor pertanyaan ganjil (+) yaitu : a) Benar diberi skor 1 b) Salah diberi skor Rentang motivasi responden untuk nomor pertanyaan genap (-) yaitu : a) Benar diberi skor
b) Salah diberi skor 1 Dengan skala penilaian : a) Motivasi baik apabila responden memperoleh skor 8-1 b) Motivasi cukup apabila responden memperoleh skor 4-7 c) Motivasi kurang apabila responden memperoleh skor 1-3 4. Pelaksanaan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) Pengukuran pelaksanaan APN dinilai dengan membuat lembar checklist 58 langkah APN yang dilakukan bidan. G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Sebelum dilakukan penelitian yang sebenarnya dilakukan uji coba instrumen dengan melakukan validitas dan reliabilitas instrumen yang bertujuan untuk mendapatkan alat ukur yang benar-benar sahih dan handal. 1. Validitas Instrumen Uji validitas ini dilakukan dengan cara construct validity dan perhitungannya menggunakan program SPSS, untuk kuesioner pengetahuan berjumlah 2 pertanyaan, kuesioner sikap berjumlah 15 pertanyaan, dan kuesioner motivasi berjumlah 1 pertanyaan dinyatakan valid pada taraf kepercayaan 95% terhadap responden 1 orang. Hasil uji coba dapat dilihat pada lampiran validitas instrumen. 2. Reliabilitas Instrumen Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya penulis melakukan uji reliabilitas instrumen. Dari hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan bahwa seluruh item pertanyaan dinyatakan reliabel.
H. Pengumpulan Data Ada beberapa prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data penelitian ini, yaitu : 1. Mendapatkan surat permohonan izin pelaksanaan dari Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan. 2. Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada Camat Kecamatan Percut Sei Tuan. 3. Responden diperoleh dengan wawancara langsung, kemudian menjelaskan tujuan penelitian kepada calon responden. 4. Menanyakan persetujuan responden untuk menjadi responden secara suka rela 5. Setelah calon responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (Informed Consent). 6. Melakukan observasi terlebih dahulu dengan menggunakan lembar checklist apakah termasuk dari kriteria bidan. 7. Menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden dan selanjutnya apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner oleh responden. 8. Setelah diisi kuesioner dikumpulkan kembali oleh peneliti dan diperiksa kelengkapannya sehingga data yang diperoleh terpenuhi. 9. Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal dinilai dengan menggunakan lembar checklist
I. Pengolahan Data Data-data yang terkumpul diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Editing Dilakukan pengecekan kelengkapan data yang telah terkumpul bila terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam pengumpulan data, periksa, diperbaiki dan dilakukan pendataan ulang terhadap responden. 2. Coding Coding data dilakukan dengan cara memberikan kode pada setiap jawaban yang diberikan responden. 3. Transfering Memindahkan data coding dalam bentuk tabel. 4. Tabulasi Data Untuk menyusun dan menghitung hasil data serta pengambilan kesimpulan dan dimasukkan dalam Tabel Distribusi Frekuensi. J. Analisis Data Langkah analisis yang dilakukan adalah secara univariat di mana variabel penelitian seperti pengetahuan, sikap, dan motivasi hasilnya dimasukkan dalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi. Kemudian dilakukan pembahasan dengan membandingkan hasil penelitian dengan kepustakaan yang ada.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kecamatan Percut Sei Tuan Wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan mempunyai luas 19,79 km 2 yang terdiri dari 18 Desa dan 2 Kelurahan. Pusat Pemerintahannya berkedudukan di jalan Medan- Batang Kuis Desa Bandar Klippa. Batas-batasnya : Sebelah Utara : Selat Malaka Sebelah Timur : Kecamatan Batang Kuis dan pantai Labu Sebelah Barat : Kecamatan Labuhan Deli dan Kodya Medan Sebelah Selatan : Kodya Medan B. Hasil Penelitian Setelah dilakukan penelitian yang berjudul Fakto-faktor yang Mempengaruhi Bidan Praktek Swasta (BPS) dalam Pengaplikasian 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN), diperoleh hasil yang disajikan sebagai berikut : 1. Pengetahuan Berdasarkan 5.1 dapat dilihat pilihan jawaban responden tentang pengetahuan mayoritas pilihan benar pada pertanyaan positif terdapat pada nomor 1, 5, 6, 7, 11, 12, 13, 14, dan 15 (1%) sedangkan pada pertanyaan negatif terdapat pada nomor 17 (4%) dan pilhan salah pada pertanyaan negatif terdapat pada nomor 18 dan 19 (1%).
Tabel 5.1 Distribusi Jawaban Responden tentang Pertanyaan Pengetahuan Bidan dalam Pengaplikasian 58 Langkah APN di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 211 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19 2. Pertanyaan Pengisian partograf dimulai pada saat fase aktif atau pembukaan 4 cm Nyeri pinggang dan mules terus menerus bukanlah tanda dan gejala inpartu Lima benang merah dalam asuhan persalinan sangat perlu dilakukan kepada klien yang ingin bersalin Pemeriksaan dalam pada ibu mau bersalin dilakukan setiap 4 jam sekali Usaha yang paling efektif dalam menolong persalinan adalah mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan mempersiapkan semua peralatan yang telah distrelisasikan Penggunaan alat pelindung diri adalah salah satu pencegahan infeksi Keluarnya lendir dan darah merupakan tanda dan gejala kala I Indikasi dilakukan amniotomi jika pembukaan lengkap, kepala didasar panggul dan tidak teraba bagian terkecil janin Penahanan perineum kurang kuat dapat menyebabkan perineum robek Tarikan ringan pada kedua sisi kepala bayi ke arah atas adalah untuk melahirkan bahu posterior Apabila terjadi gawat janin maka episiotomi adalah tindakan yang tepat dilakukan Persalinan pada primigravida perlu dirujuk jika tetap tidak lahir dalam 12 menit Yang harus segera terjadi pada kala III persalinan adalah pelepasan plasenta Mempalpasi abdomen dilakukan pada kala III persalinan guna memastikan bahwa tidak adanya bayi kedua Suntikan oksitosin diberikan untuk merangsang kontraksi rahim Plasenta yang terlepas dari dinding uterus karena ibu meneran Saat uterus berkontraksi, tali pusat ditarik dengan tangan kanan sementara tangan kiri menekan uterus ke arah dorsokranial Pada saat PTT, tali pusat terlihat memendek dan tidak terasa adanya pelepasan plasenta, ibu perlu meneran untuk melahirkan plasenta Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan peregangan tali pusat selama 15 menit, yang dilakukan adalah menunggu Uterus lembek bukanlah gejala atonia uterus Benar Salah f % f % 2 1 19 17 18 2 2 2 16 17 17 2 2 2 2 2 6 8 7 95 85 9 1 1 1 8 85 85 1 1 1 1 1 3 4 35 1 3 2 4 3 3 14 12 2 2 13 5 15 1 2 15 15 7 6 1 1 65
Berdasarkan tabel 5.2 dapat digambarkan bahwa seluruh responden 2 orang (1%) berada pada kategori pengetahuan baik. Tabel 5.2 Distribusi Responden tentang Pengetahuan Bidan dalam Pengaplikasian 58 Langkah APN di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 211 No. Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) 1. Baik 2 1 Total 2 1 2. Sikap Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat pilihan jawaban responden mayoritas menjawab setuju pada pertanyaan positif terdapat pada nomor 5 (55%) sedangkan pada pertanyaan negatif terdapat pada nomor 1 (75%), pilihan kurang setuju (KS) pada pertanyaan positif terdapat pada nomor 1 (95%) sedangkan pada pertanyaan negatif terdapat pada nomor 12 (75%) dan pilihan tidak setuju (TS) pada pertanyaan positif terdapat pada nomor 11 (8%) sedangkan pada pertanyaan negatif terdapat pada nomor 4 (85%).
Tabel 5.3 Disrtribusi Jawaban Responden tentang Pertanyaan Sikap Bidan dalam Pengaplikasian 58 Langkah APN di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 211 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1. 11. 12. 13. 14. 15. Pertanyaan Bagi saya, penerapan 58 langkah APN secara menyeluruh dan berurutan pada saat menolong persalinan adalah pekerjaan terlalu mudah untuk diterapkan Bagi saya, melakukan pengisian partograf selalu dimulai pada pembukaan serviks 3 cm pada setiap ibu bersalin Bagi saya, pemeriksaan dalam selalu dilakukan setiap 4 jam sekali Bagi saya, jika pembukaan serviks sudah lengkap tetapi ketuban belum pecah sebaiknya ditunggu sampai ketuban pecah Bagi saya, saat menolong persalinan bidan selalu menggunakan alat yang steril (direbus selama 2 menit) Bagi saya, tidak perlu mengajarkan cara mengedan dan melakukan komunikasi setiap melakukan tindakan Bagi saya, memisahkan sampah kering dan basah dalam pencegahan infeksi sangat perlu dilakukan Bagi saya, jika dikatakan bahwa meneran yang berlebihan dan disertai dengan tenaga yang kuat akan beresiko terhadap robeknya perineum Bagi saya, dilakukan episiotomi karena adanya gawat janin Bagi saya, memandikan bayi segera setelah lahir tidak akan mengakibatkan hipotermi pada bayi Bagi saya, setelah bayi lahir segera dilakukan pengeringan pada seluruh tubuh kecuali kedua tangan Bagi saya, inisiasi dini melalui skin to skin dilakukan minimal 3 menit segera setelah bayi lahir Bagi saya, tetes/salep mata selalu diberikan kepada bayi setelah 1 jam kelahiran Bagi saya, alkohol tidak perlu lagi digunakan untuk disinfektan Bagi saya, pemasangan gurita pada ibu bersalin tidak perlu untuk dilakukan S KS TS f % f % f % 19 95 1 5 7 1 11 1 12 5 15 1 5 35 5 55 5 6 25 75 5 25 1 3 3 9 8 1 4 6 3 3 15 1 7 7 5 15 15 45 4 5 2 3 15 15 75 5 35 35 3 7 17 12 6 9 2 16 1 13 13 15 35 85 6 3 45 1 8 5 65 65
Berdasarkan tabel 5.4 dapat digambarkan bahwa mayoritas sikap responden berada pada kategori negatif yaitu sebanyak 14 orang (7%). Tabel 5.4 Distribusi Responden tentang Sikap Bidan dalam Pengaplikasian 58 Langkah APN di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 211 No. Sikap Frekuensi Persentase (%) 1. Positif 6 3 2. Negatif 14 7 Total 2 1 3. Motivasi Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat jawaban responden tentang motivasi mayoritas pilihan benar pada pertanyaan positif terdapat pada nomor 1 (85%) sedangkan pada pertanyaan negatif terdapat pada nomor 8 (7%) dan pilihan salah pada pertanyaan positif terdapat pada nomor 7 dan 9 (6%) sedangkan pada pertanyaan negatif terdapat pada nomor 2 (85%).
Tabel 5.5 Distribusi Jawaban Responden tentang Pertanyaan Motivasi Bidan dalam Pengaplikasian 58 Langkah APN di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 211 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1. Pertanyaan Melakukan asuhan persalinan sesuai dengan protab APN merupakan tanggung jawab seorang bidan Anda akan member pertolongan persalinan sesuai standar APN jika imbalan sesuai Menjadi seorang bidan merupakan suatu kebanggaan karena menolong 2 orang nyawa oleh karena itu anda lebih disiplin melaksanakan asuhan persalinan sesuai standar APN Masyarakat lebih mengindahkan persalinan terdahulu daripada persalinan sekarang yang telah ditetapkan pada APN Apabila masyarakat senang terhadap cara kerja anda maka anda akan lebih meningkatkan pelayanan sesuai dengan protab APN Fasilitas APN sangat susah dan mahal untuk diperoleh dan tidak ada barang substitusi yang murah Pelayanan sesuai dengan protab APN saya terapkan apabila masyarakat telah mampu untuk menerimanya setelah saya beri penjelasan Menolong persalinan sesuai protab APN tidak akan mencegah AKI dan AKB Pekerjaan sebagai bidan memerlukan pengetahuan yang up to date karena setiap tahun ada penemuan-penemuan terbaru contohnya perbaharuan protab APN Pekerjaan sebagai bidan tidak dapat membina hubungan baik dengan masyarakat jika terus menerus cara pelayanan mengikuti penemuan-penemuan terbaru Benar Salah f % f % 17 85 3 15 3 15 17 85 15 75 5 25 9 45 11 55 12 6 8 4 13 65 7 35 8 4 12 6 14 7 6 3 8 4 12 6 8 4 12 6 Berdasarkan tabel 5.6 dapat digambarkan bahwa mayoritas motivasi responden berada pada kategori cukup yaitu sebanyak 13 orang (65%).
Tabel 5.6 Distribusi Responden tentang Motivasi Bidan dalam Pengaplikasian 58 Langkah APN di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 211 No. Motivasi Frekuensi Persentasi (%) 1. Baik 4 2 2. Cukup 13 65 3. Kurang 3 15 Total 2 1 C. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian Faktor-faktor yang mempengaruhi Bidan Praktek Swasta (BPS) dalam Pengaplikasian 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) di Kecamatan Percut Sei Tuan, maka pembahasannya sebagai berikut : 1. Pengetahuan Bidan Pada tabel 5.2 dapat dilihat bahwa dari hasil penelitian yang dilakukan pada 2 responden yaitu bidan yang mempunyai klinik bersalin di Wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan semua pengetahuan berada pada kategori baik yaitu 2 responden (1%). Pada pertanyaan nomor 17 (-) tentang manajemen aktif kala III diperoleh bahwa bidan yang menjawab salah sebanyak 8 orang (4%), hasil peneltian ini tidak sejalan dengan peneltian sebelumnya. Anita (28) hasil penelitiannya mengatakan bahwa pengetahuan bidan tentang manajemen aktif kala III mayoritas berpengetahuan baik yaitu 35 orang (92,1%) dan hanya 7 orang (7,9%) yang berpengetahuan kurang. Nuriana (28) hasil penelitiannya mengatakan bahwa responden yang berpendidikan D-III
Kebidanan tentang pengetahuan APN diperoleh 6 orang (15%) berpengetahuan cukup dan 1 orang (2,5%) yang berpengetahuan kurang dari 4 responden. Padahal Depkes (24) mengatakan bahwa dengan pengetahuan baik maka bidan akan dapat memberikan pelayanan dengan baik pula dalam asuhan persalinan normal, sehingga pada akhirnya tujuan dari asuhan persalinan normal dapat dicapai dengan optimal. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan pendapat tersebut peneliti memperoleh pengetahuan responden baik semua terhadap pengaplikasian 58 langkah APN tetapi dalam pengaplikasian masih kurang dimana masih ada kekurangan dalam pengaplikasian tersebut misalnya dalam langkah melakukan inisiasi dini tidak dilakukan dan memandikan bayi segera setelah lahir masih diterapkan. Dari hasil penelitian ini bahwa perlunya kesadaran masing-masing individu untuk mengaplikasikan pengetahuannya secara benar dan tepat. 2. Sikap Bidan Pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa dari hasil penelitian yang dilakukan pada 2 responden yaitu bidan yang mempunyai klinik bersalin di Wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan sebagian besar bersikap negatif yaitu 14 responden (7%). Pada pertanyaan nomor 5 (+) diperoleh 9 orang (45%) yang menjawab kurang setuju, pertanyaan nomor 1 (-) diperoleh 1 orang menjawab setuju, pada pertanyaan 11 diperoleh 16 orang (8%) menjawab tidak setuju, ini sangat tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya. Anita (28) hasil penelitiannya mengatakan bahwa hanya 3 orang (7,9%) yang memperoleh sikap kurang setuju terhadap APN dari 39 responden. Asmarizah (27) hasil penelitiannya mengatakan bahwa hanya 14 orang (28%) yang memperoleh sikap negatif tehadap APN dari 5 responden.
Menurut Azwar (29, hal. 5) sikap merupakan respon evaluatif didasarkan pada proses evaluasi diri, yang disimpulkan berupa penilaian positif atau negatif yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap obyek. Sedangkan menurut Notoatmodjo (23, hal. 121) menjelaskan bahwa sikap merupakan proses mental yang terjadi pada individu yang akan menentukan respon yang baik dan nyata ataupun yang potensial dari setiap orang yang berbeda. Dengan kata lain setiap sikap adalah mental manusia untuk bertindak ataupun menentang kearah suatu objek tertentu. Sikap tenaga kesehatan dalam memberikan pelyanan kesehatan bermutu adalah memberikan kepuasan dan jaminan standar pelayanan sesungguhnya, tetapi hal ini sangat bertolak belakang dengan pernyataan di atas karena hasil penelitian memperoleh bahwa sikap responden sebagian besar berada pada kategori negatif (7%). Kurangnya respon positif responden dalam penemuan-penemuan terbaru walaupun responden tahu akan hal itu. Disini kata kesadaran akan pelaksanaan 58 langkah APN masih kurang pada setiap responden, perlunya pengawasan dari pemerintah daerah untuk lebih ditingkatkan agar sikap positif responden terhadap 58 langkah APN timbul sehingga pengaplikasiannya terlaksana dengan baik. 3. Motivasi Bidan Pada tabel 5.6 dapat dilihat bahwa dari hasil penelitian yang dilakukan pada 2 responden yaitu bidan yang mempunyai klinik bersalin di Wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan motivasi bidan sebagian besar berada pada kategori cukup yaitu 13 responden (65%), ini bertolak belakang dengan penelitian sebelumnya. Asmarizah (27) hasil penelitiannya mengatakan bahwa motivasi bidan tentang APN mayoritas berada pada kategori kurang yaitu sebanyak 19 orang (38%) dari 5 responden.
Malayu (29, hal. 218) menjelaskan bahwa motivasi merupakan pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka bekerja efektif dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat tersebut peneliti memperoleh semakin baik motivasi bidan semakin baik pula pengaplikasian 58 langkah APN. Dengan dibekali motivasi yang baik, bidan dapat melaksanakan langkah-langkah APN dengan benar sehingga bidan mampu untuk memperbaiki kinerja dalam menolong persalinan.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa seluruh responden berpengetahuan baik tetapi untuk pengaplikasian 58 langkah asuhan persalinan normal (APN) belum terlaksana padahal para responden berpendidikan D-III Kebidanan yang mana pada saat menjalani pendidikan telah diajarkan 58 langkah APN. Sikap ikut menentukan cara bidan untuk mengaplikasikan 58 langkah APN, ini sesuai dengan hasil bahwa sikap para responden terhadap pengaplikasian 58 langkah APN sebagian besar berada pada kategori negatif. Motivasi bidan dalam pengaplikasian 58 langkah APN sebagian besar berada pada kategori cukup. B. Saran 1. Bagi Bidan Dianjurkan agar meningkatkan pelayanan kesehatan dalam memberikan asuhan persalinan, bidan mengikuti 58 langkah yang telah ditetapkan dalam protab Asuhan Persalinan Normal (APN) sehingga dapat mendeteksi dini dan mencegah terjadinya komplikasi dalam proses persalinan. Dalam meningkatkan pelaksanaan APN dengan baik bidan harus merubah sikapsikap yang mempengaruhi dirinya dalam pengaplikasian APN yang benar sehingga tidak
monoton dengan persalinan terdahulu yang menurut mereka mudah dan cepat cara kerjanya. 2. Bagi Peneliti Lainnya Dianjurkan untuk menyempurnakan penelitian ini, dengan melakukan penelitian lanjutan tentang Asuhan Persalinan Normal baik di Daerah Deli Serdang maupun di daerah lainnya dengan variabel yang berbeda.