BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa. situasi dan kondisi di masa yang akan datang.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. sama setiap hrinya. Pada bulan-bulan tertentu curah hujan sangat tinggi dan pada

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Secara teoritis peramalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi yang diperkirakan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI. akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Adanya waktu tenggang (lead time) merupakan alasan utama bagi perencanaan dan

PERENCANAAN PRODUKSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vanissa Hapsari,2013

diperkirakan apa yang akan terjadi dalam bidang ekonomi atau dalam dunia usaha

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegitan yang memperkirakan apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi

BAB 2. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

ANALISIS DERET WAKTU

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

(FORECASTING ANALYSIS):

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang. Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan.

BAB IV METODE PERAMALAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Program Studi Teknik Otomasi, Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan membentuk suatu kesatuan atau organisasi atau suatu jaringan

BAB 2 LANDASAN TEORI. untuk pergerakannya, dan digunakan untuk transportasi darat. Umumnya

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kondisi ekonomi dan bisnis selalu berubah setiap waktu, maka para

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris karena memiliki tanah yang subur. Karena

Analisis Deret Waktu

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi dan Tujuan Forecasting. yang belum terjadi (Pangestu S, 1986:1). Forecasting atau peramalan

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI KLASIK

BAB 2 LANDASAN TEORI

Peramalan (Forecasting)

Pembahasan Materi #7

BAB III LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI TEKNIK PROYEKSI BISNIS DODI TISNA AMIJAYA SE.,MM METODA METODA -- METODA PERAMALAN METODA PERAMALAN

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB IV METODE PENELITIAN

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya

PERAMALAN (FORECASTING)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Peramalan

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. Prediksi pada dasarnya merupakan dugaan atau prediksi mengenai terjadinya

Universitas Gunadarma PERAMALAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi terdiri dari input, proses, dan output, seperti yang terlihat pada

KEANDALAN PERAMALAN. Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono. Teknik Informatika [Gasal ] FTI - Universitas Stikubank Semarang

BAB II LANDASAN TEORI. buruknya ramalan dapat mempengaruhi seluruh bagian organisasi.

III. LANDASAN TEORI A. TEKNIK HEURISTIK

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit tanaman pada lahan yang telah disediakan, pemupukan dan perawatan sehingga memperoleh hasil yang dapat dimanfaatkan dan digunakan. Pentingnya produksi jagung ini dikarenakan jagung merupakan komoditi penting yang memiliki kaya manfaat, dan merupakan penghasil karbohidrat kedua setelah beras. Produksi jagung ini juga sangat bermanfaat untuk menambah pendapatan daerah kabupaten simalungun, karena jagung merupakan bahan utama untuk membuat pakan ternak. 2.2 Pengertian Kebutuhan Kebutuhan merupakan suatu harapan atau sesuatu hal dalam kehidupan manusia yang harus dipenuhi, karena merupakan hal penting yang dapat melancarkan pelaksanaan aktivitasnya. Kebutuhan dibedakan atas tiga golongan besar; 1. Kebutuhan Primer (pokok) 2. Kebutuhan Sekunder (sampingan) 3. Kebutuhan Tertier (mewah) Kebutuhan pokok adalah suatu kebutuhan yang harus terpenuhi, karena kebutuhan ini sangat erat hubungannya dengan ketahanan hidup manusia yang jika tidak terpenuhi dapat menghambat atau membatalkan semua kegiatan, baik yang akan dilaksanakan maupun yang sedang dilaksanakan. Dinegara kita jagung sudah termasuk kebutuhan primer, disebabkan oleh besarnya peran jagung untuk menggantikan beras karena memiliki karbohidrat sesuai dengan kalori

yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga memiliki manfaat sebagai bahan kecantikan, dan sumber gizi yang sangat di butuhkan oleh tubuh. 2.3 Peramalan 2.3.1 Pengertian Peramalan Sejak tahun 1960 semua tipe organisasi, telah menunjukkan keinginan yang meningkat untuk mendapatkan ramalan dan menggunakan sumberdaya peramalan secara lebih baik. Suatu sistem peramalan harus mempunyai kaitan di antara ramalan ramalan yang dibuat pada manajemen yang lain. Keberhasilan suatu peramalan harus diperhatikan ketergantungan yang tinggi diantara ramalan. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Untuk memprediksi hal tersebut diperlukan data yang akurat dimasa lalu, sehingga kita dapat melihat prospek situasi dan kondisi di masa yang akan datang. Pada umumnya kegunaan peramalan adalah sebagai berikut: 1. Sebagai alat bantu dalam perencanaan yang efektif dan efesien 2. Untuk memperkirakan sumber daya pada masa yang akan datang 3. Untuk membuat keputusan yang tepat Kegunaan peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi pada waktu keputusan dalam berbagai kegiatan perusahaan. Baik tidaknya hasil dari suatu penelitian sangat ditentukan oleh ketetapan ramalan yang dibuat. Walaupun demikian perlu diketahui bahwa ramalan selalu ada unsur kesalahannya, sehingga yang perlu diperhatikan adalah usaha untuk memperkecil kesalahan dari ramalan tersebut.

2.3.2 Jenis Jenis Peramalan Peramalan dapat dibedakan atas beberapa macam tergantung dari segi mana dilihat. Apabila dilihat dari segi penyusunannya maka peramalan dapat dibedakan atas dua bagian yaitu: 1. Peramalan Subyektif yaitu peramalan yang tergantung kepada parasaan atau intuisi orang yang melakukan peramalan. Dalam hal ini orang yang meramalkan sangat memiliki pengaruh yang besar terhadap hasil yang di ramalkannya. 2. Peramalan Objektif yaitu peramalan yang dilakukan berdasarkan data yang relevan pada masa yang lampau, dengan menggunakan teknik analisis atau metode metode yang berlaku Dilihat dari jangka waktu yang disusun peramalan di bedakan atas dua bagian juga: 1. Peramalan jangka pendek yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya kurang dari satu setengah tahun. Misalnya: penyusunan rencana produksi, dan lain sebagainya. 2. Peramalan jangka panjang yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dalm jangka waktu lebih dari satu setengah tahun. Misalnya: peramalan pembangunan suatu daerah atau kota, dan lain sebagainya. Berdasarkan sifatnya peramalan dibagi atas dua macam yaitu: 1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan pada data kualitatif pada masa yang lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung kepada orang yang menyusunya.hal ini sangat penting karena peramalan diperoleh berdasarkan pengalaman, pendapat an pemikiran dari yang menyusun permalan. 2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang yang didasarkan pada data masa lalu. Hasil yangdiperoleh sangat tergantung kepada metode apa yang digunakan.

Baik tidaknya metode yang digunakan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil dan kenyataan yang terjadi. Semakin kecilenyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi maka semakin kecil pula metode yang digunakan 2.3.3 Metode Peramalan a. Pengertian dan Kegunaan Metode Peramalan Metode peramalan adalah suatu cara untuk memprediksi atau memperkirakan secara kualitatif ataupun kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, berdasarkan data masa lalu yang relevan. Kegunaan metode peramalan adalah untuk memperkirakan secara sistematis dan fragmatis atas data yang relevan yang diperoleh pada masa lalu. Dengan menggunakan metode metode tersebut diharapkan dapat memberikan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi karena dapat diuji penyimpangan atau deviasi yang terjadi. b. Jenis Jenis Metode Peramalan 1. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa hubungan antar variabel yang diperkirakan dengan variabel waktu merupakan deret berkala (Time Series), metode peramalan yang termaksud jenis ini yaitu: a. Metode Pemulusan (smoothing). b. Metode Box Jenkins c. Metode Proyeksi Trend dengan Regresi 2. Metode Peramlaan yang didasarkan atas penggunaan analisis pola hubungan antar variabel lain yang mempengaruhinya, yang bukan waktu di sebut metode korelasi atau sebab akibat. 2.4. Metode Pemulusan (Smoothing) Metode pemulusan (smoothing) adalah peramalan dengan mengadakan penghalusan atau pemulusan terhadap data masa lalu yaitu dengan mengambil rata-rata dari nilai beberapa

tahun untuk menaksir nilai pada tahun yang akan datang dan metode ini menggunakan data time series. Secara umum metode pemulusan ( smoothing ) dapat digolongkan kedalam beberapa kelompok : 1. Metode Perataan (Avarage) a. Metode perataan yang sesuai dengan pengertian konvensional tentang nilai tengah, yaitu pembobotan yang sama terhadap nilai nilai observasi. b. Metode rata rata bergerak tunggal ( single moving average) c. Metode rata rata bergerak ganda ( Double moving avarage) d. Kombinasi rata rata bergerak lainnya 2. Metode pemulusan ( smothing ) Eksponensial a. Pemulusan Eksponensial Tunggal Dalam metode eksponensial tunggal besar kecilnya α benar benar analog dengan memasukkan besar kecilnya jumlah pengamatan pada perhitungan rata rata bergerak. Pemulusan eksponensial tunggal akan selalu mengikuti trend pada data yang sebenarnya. b. Pemulusan Eksponensial Tunggal : Pendekatan Aditif Pemulusan eksponensial dengan metode ini memiliki kelebihan yang nyata, yang dalam hal ini α dapat berubah secara sterkendali, seiring dengan adanya perubahan dalam pola datanya. 3. Pemulusan ( smoothing ) Eksponensial Ganda a. Metode Linier Satu Parameter dari Brown

Di mana : Nilai pemulusan eksponensial tunggal (single eksponensial smoothing value) Nilai pemulusan eksponensial ganda (double eksponensia smoothing value) Parameter pemulusan eksponensial yang besarnya (0< < 1) Konstanta Pemulusan hasil peramalan untuk m periode kedepanyang akan diramalkan b. Metode Dua Parameter dari Holt Metode ini digunakan untuk peramalan yang bersifat trend 4. Pemulusan Eksponensial Tripel 5. Pemulusan Eksponensial menurut Klasifikasi Pegels Bentuk umum metode ini: Dimana : Ramalan untuk periode mendatang Parameter eksponensial yang besarnya ( 0 < < 1) Nilai aktual pada periode t

Ramalan pada periode t 2.5.Metode Peramalan yang Digunakan Untuk mendapatkan hasil yang baik dan tepat maka haruslah diketahui dan digunakan metode peramalan yang tepat. Dalam meramalkan hasil produksi jagung tahun 2013 di Kabupaten Simalungun, maka penulis menggunakan metode smoothing eksponensial ganda yang sering disebut dengan Brown s one parameter linier exsponential smoothing Metode ini merupakan metode yang dikemukankan oleh brown. Pemulusan eksponensial linier dapat dihitung hanya dengan tiga nilai data dan satu nilai untuk α. Dasar pemikiran dari pemulusan eksponensial dari brown sama dengan rata rata bergerak linier, karena kedua nilai pemulusan tunggal dan ganda ketinggalan dari data yang sebenarnya bilamana terdapat unsur trend. Perbedaan antara nilai pemulusan tunggal dan ganda dapat ditambahkan kepada nilai pemulusan tunggal dan disesuaikan dengan trend. Rumus ini digunakan penulis karena melihat selisih produksi jagung di kabupaten simalungun tidak begitu konstan. Pada dasarnya formula atau tahapan - tahapan dalam menentukan nilai pemulusannya adalah sebagai berikut: a. Menentukan smoothing pertama: : smoothing pertama periode -t : nilai real periode -t : smoothing pertama periode t -1 : taraf nyata

b. Menentukan smoothing kedua ( ) : smoothing kedua periode t -1 c. Menentukan besarnya konstanta ( ) d. Menentukan besarnya slope e. Menentukan besarnya forecast ( ) 2.6. Menghitung Nilai Kesalahan Meramal Perlu kita pahami bahwa didalam meramalkan segala sesuatu tidak ada metode yang sangat baik seingga tidak memimbulkan kesalahan. Metode yang memberikan hasil peramalan yang baik dan tepat belum tentu baik untuk meramalkan data yang lainnya. Dalam peramalan time series, metode yang dapat memberikan hasil terbaik adalah metode yang memenuhi kriteria ketepatan ramalan. Kriterianya yakni a. Nilai Tengah Kuadrat (Mean Square Error) MSE N t= = 1 e N 2 t b. Nilai Tengah Persentasi Absolute (Mean Absolute Percentage Error ) N PEt t= MAPE = 1 N

c. Kesalahan persentase (Percentage Error) x 100 d. Nilai tengah deviasi absolute (Mean Absolute Deviation) N X i Ft t = MAD = 1 N e. Jumlah Kuadrat Kesalahan (Sum Square Error)