BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. A. Kesimpulan

dokumen-dokumen yang mirip
105 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan, penelitian ini memberikan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

I. PENDAHULUAN. Renang merupakan olahraga yang dilakukan di air yang dituntut memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PREDIKSI PRESTASI RENANG GAYA CRAWL 50 METER DITINJAU DARI KONDISI FISIK DAN ANTHROPOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada mulanya olahraga hanya dimanfaatkan untuk sekedar

I. PENDAHULUAN. kegiatan-kegiatan seperti: Sea Games, Asean Games, dan Olimpiade, PON,

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Nilai rata-rata kayuhan atlet renang gaya dada 50 meter KU II putera adalah

SKRIPSI. Oleh : SIGIT PUNTO PRASONGKO K PROGRAM PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan seseorang. Pembinaan dan pengembangan olahraga adalah satu bagian

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktifitas sehari-hari seperti bekerja di kantor, menyertir mobil atau

JURNAL SKRIPSI HUBUNGAN DAYA LEDAK, KEKUATAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA OLEH ASA MEDYANTARA ( )

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga telah berkembang menjadi suatu fenomena yang meliputi seluruh

BAB I PENDAHULUAN. untuk prestasi yang menggangkat harkat martabat suatu bangsa.

METODOLOGI PENELITIAN. dengan tujuan penelitian. Menurut (Kartini Kartono,1980:16) menyatakan :

2016 HUBUNGAN QUICKNESS, POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL DENGAN HASIL START (GRAB START) RENANG PADA SISWA CLUB RENANG CIKALAPA SWIMMING POOL

BAB I PENDAHULUAN. minggu. Dalam kegiatan ektrakurikuler ini diajarkan lima nomor gaya renang

A. Latar Belakang Masalah

NARASI KEGIATAN TES CALON SISWA KELAS KHUSUS OLAHRAGA SMA N 1 SLOGOHIMO WONOGIRI

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dari hasil-hasil pertandingan dan perlombaan olahraga pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nurcahyo, 2013

BAB I PENDAHULUAN. perbedaan umur, semua orang dapat melakukannya. Serta berenang adalah olahraga yang sangat

NARASI KEGIATAN TES CALON SISWA KELAS KHUSUS OLAHRAGA SMA N 1 TANJUNGSARI GUNUNG KIDUL

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk melakukan aktifitas fisik, mengembangkan fungsional, yang berupa olahraga salah satunya adalah olahraga renang.

2016 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN POWER TUNGKAI TERHADAP WAKTU PEMBALIKAN RENANG GAYA BEBAS 100 METER

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan meningkatkan kesehatan.di samping itu, renang juga termasuk

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan efek samping yang bersifat kontra produktif terhadap upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setelah dilihat dari hasil-hasil pertandingan dan perlombaan olahraga pada

SKRIPSI. Oleh Anung Humami NIM

BAB I PENDAHULUAN. gerakan jalan, lari, lompat dan lain-lain. Berdasarkan sejarah dikemukakan

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, RENTANG LENGAN DAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL PADA PRESTASI RENANG GAYA CRAWL 100 METER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan salah satu sarana dalam pembangunan bangsa, khususnya pembangunan dalam bidang jasmani

HUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN RENANG. Jurnal. I Wayan Nesha Dharma

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara panjang tungkai dengan prestasi. lompat jauh, dengan nilai r hitung sebesar 0,515

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga mempunyai banyak fungsi, yaitu untuk latihan, alat pendidikan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini, yaitu kemampuan renang gaya crawl untuk

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang adalah salah satu cabang olahraga yang dilakukan didalam air.

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN DAN KECEPATAN LARI 30 METER TERHADAP KETANGKASAN LEMPAR LEMBING PADA SISWA KELAS XI SMA YPD DAWAR KABUPATEN MOJOKERTO

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan

SKRIPSI. Oleh : MUHLISIN NPM: P

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : ANGGORO WIDYA SURYANTO NPM:

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk melakukan aktifitas fisik, mengembangkan fungsional,

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh DENNY EKA NUSANTARA NPM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Otot Tungkai dengan Hasil Lompat Jauh. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMP Negeri II

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan alam bebas mempunyai unsur-unsur olahraga melalui cabangcabang

BAB II KAJIAN TEORI. diantaranya dalam kamus olahraga, menurut Syarifudin (1985: 62) lompat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkumpulan renang Bina tirta Medan merupakan salah satu Club renang

PENGARUH BENTUK LATIHAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETERAMPILAN RENANG 50 METER GAYA KUPU-KUPU

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Salah satu bagian dari peningkatan kualitas hidup manusia adalah pembinaan

2015 PERBANDINGAN LATIHAN KEKUATAN SISTEM SUPERSET DENGAN SISTEM SET TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FARTLEK

BAB I PENDAHULUAN. mother of sport. Semua negara di dunia memasukkan atletik sebagai cabang

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA 25 METER. Jurnal. Oleh KHARINA OKTAVIANA

ANTORO WIYONO

FIKI SETIYADI Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Doddy A. Hidayat, S.Pd.


BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Oleh YUSUP HIDAYAT Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Doddy A. Hidayat, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. bahwa renang sebenarnya olahraga yang cukup menarik dan unik.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. sebab itu, dalam penelitian ini peneliti akan menguraikan prosedur yang. tertentu dan hubungannya berbagai variabel.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI. Oleh Pujo Santoso NIM

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aziz Rubiansyah, 2014 Judul Tulisan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KONTRIBUSI ASPEK ANTHROPOMETRI DAN KAPASITAS FISIK DOMINAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA SCHENEPPER

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat kualitatif dan kuantitatif juga merupakan hasil dari proses

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2013 : 160) Metode penelitian adalah cara

Oleh CHANDRA PERMANA SANI Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Doddy A. Hidayat, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. lari terdiri dari enam macam yang salah satunya adalah Lari cepat (Sprint) yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak disukai dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk shooting yang paling sering digunakan dalam

KONTRIBUSI DAYA LEDAKTUNGKAI POWER LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP KECEPATAN RENANG. Jurnal. Oleh OKI RINOKI

BAB I PENDAHULUAN. tantangan alam seperti banjir (Kasiyo, 1980: 11). Lebih lanjut dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia pernah memiliki beberapa pelari kenamaan di nomor elite.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. KESIMPULAN. data, analisis variansi, maupun uji lanjut dengan uji-t metode LSD, maka dapat

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

EFEKTIFITAS PROGRAM LATIHAN RENANG 50 METER GAYA BEBAS KU V DI KLUB RENANG SURYA AQUATIK KOTA KEDIRI

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan, penelitian ini memberikan simpulan bahwa faktor kondisi fisik yang meliputi kecepatan, kekuatan otot lengan, kekuatan otot tungkai, power otot lengan, power otot tungkai, daya tahan otot lengan dan daya tahan otot tungkai serta faktor anthropometri yang meliputi tinggi badan, panjang lengan-tangan dan rasio panjang tungkai-tinggi badan memiliki hubungan dan dapat memprediksi prestasi renang gaya crawl 50 meter. Setelah dianalisis dengan menggunakan korelasi product moment, regresi sederhana, regresi ganda dan korelasi ganda, maka dapat dikemukakan ringkasan simpulan sebagai berikut : 1. Hubungan antara kondisi fisik dengan prestasi renang gaya crawl 50 meter. a. Terdapat hubungan antara kecepatan dengan prestasi renang gaya crawl 50 meter sebesar 0,5861. Kecepatan dapat memprediksi prestasi renang gaya crawl 50 meter. Apabila terjadi penurunan nilai waktu tempuh lari 50 meter sebesar 1 detik maka akan terjadi penurunan nilai waktu tempuh renang gaya crawl 50 meter sebesar 1,98 detik, yang berarti terjadi peningkatan prestasi renang gaya crawl 50 meter. b. Terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan dengan prestasi renang gaya crawl 50 meter sebesar -0,6196. Kekuatan otot lengan dapat memprediksi kilogram pada kekuatan otot lengan maka akan terjadi penurunan nilai waktu tempuh renang gaya crawl 50 meter sebesar 0,94 detik, yang berarti terjadi c. Terdapat hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan prestasi renang gaya crawl 50 meter sebesar -0,6086. Kekuatan otot tungkai dapat memprediksi kilogram pada kekuatan otot tungkai maka akan terjadi penurunan nilai waktu tempuh renang gaya crawl 50 meter sebesar 0,45 detik, yang berarti terjadi 136

137 d. Terdapat hubungan antara power otot lengan dengan prestasi renang gaya crawl 50 meter sebesar -0,6441. Power otot lengan dapat memprediksi prestasi renang gaya crawl 50 meter. Apabila terjadi peningkatan sebesar 1 meter pada power otot lengan maka akan terjadi penurunan nilai waktu tempuh renang gaya crawl 50 meter sebesar 7,31 detik, yang berarti terjadi peningkatan prestasi renang gaya crawl 50 meter. e. Terdapat hubungan antara power otot tungkai dengan prestasi renang gaya crawl 50 meter sebesar -0,6109. Power otot tungkai dapat memprediksi meter pada power otot tungkai maka akan terjadi penurunan nilai waktu tempuh renang gaya crawl 50 meter sebesar 11,38 detik, yang berarti terjadi f. Terdapat hubungan antara daya tahan otot lengan dengan prestasi renang gaya crawl 50 meter sebesar -0,5806. Daya tahan otot lengan dapat memprediksi kali pengulangan pada daya tahan otot lengan maka akan terjadi penurunan nilai waktu tempuh renang gaya crawl 50 meter sebesar 0,89 detik, yang berarti terjadi g. Terdapat hubungan antara daya tahan otot tungkai dengan prestasi renang gaya crawl 50 meter sebesar -0,5876. Daya tahan otot tungkai dapat memprediksi kali pengulangan pada daya tahan otot tungkai maka akan terjadi penurunan nilai waktu tempuh renang gaya crawl 50 meter sebesar 1,02 detik, yang berarti terjadi h. Terdapat hubungan antara seluruh komponen kondisi fisik dengan prestasi renang gaya crawl 50 meter sebesar 0,846. Seluruh komponen kondisi fisik dapat memprediksi prestasi renang gaya crawl 50 meter. Ketika faktor kondisi fisik secara bersamaan memprediksi prestasi renang gaya crawl 50 meter, maka akan terjadi penurunan maka akan terjadi penurunan waktu tempuh renang gaya crawl 50 meter sebesar 0,295 detik untuk setiap detik penurunan waktu tempuh lari 50 meter, penurunan sebesar 0,477 detik untuk setiap peningkatan 1 kilogram kekuatan otot lengan, penurunan sebesar 0,015 detik

138 untuk tiap 1 kilogram penurunan kekuatan otot tungkai, penurunan sebesar 3,058 detik untuk setiap 1 sentimeter peningkatan power otot lengan, penurunan sebesar 3,386 detik untuk setiap peningkatan 1 sentimeter power otot tungkai, penurunan sebesar 0,614 detik untuk setiap peningkatan jumlah pengulangan daya tahan otot lengan dan penurunan sebesar 0,107 detik untuk setiap peningkatan jumlah pengulangan daya tahan otot tungkai. 2. Hubungan antara anthropometri dengan prestasi renang gaya crawl 50 meter. a. Terdapat hubungan antara tinggi badan dengan prestasi renang gaya crawl 50 meter sebesar -0,6105. Tinggi badan dapat memprediksi prestasi renang gaya crawl 50 meter. Apabila terjadi peningkatan sebesar 1 sentimeter pada tinggi badan maka akan terjadi penurunan nilai waktu tempuh renang gaya crawl 50 meter sebesar 0,41 detik, yang berarti terjadi peningkatan prestasi renang gaya crawl 50 meter. b. Terdapat hubuyngan antara panjang lengann-tangan dengan prestasi renang gaya crawl 50 meter sebesar -0,6052. Panjang Lengan-Tangan dapat memprediksi prestasi renang gaya crawl 50 meter. Apabila terjadi peningkatan sebesar 1 sentimeter maka akan terjadi penurunan nilai waktu tempuh renang gaya crawl 50 meter sebesar 0,82 detik, yang berarti terjadi peningkatan prestasi renang gaya crawl 50 meter. c. Terdapat hubungan antara rasio panjang tungkai-tinggi badan prestasi renang gaya crawl 50 meter sebesar -0,6053. Rasio panjang tungkai-tinggi badan dapat memprediksi prestasi renang gaya crawl 50 meter. Akan terjadi penurunan sebesar 1,96 detik kecepatan renang untuk setiap satu satuan peningkatan rasio panjang tungkai-tinggi badan dengan nilai konstanta 138,1, yang berarti terjadi d. Terdapat hubungan antara seluruh komponen anthropometri dengan prestasi renang gaya crawl 50 meter sebesar 0,83. Seluruh komponen anthropometri dapat memprediksi prestasi renang gaya crawl 50 meter. Ketika faktor anthropometri secara bersamaan memprediksi prestasi renang gaya crawl 50 meter, maka akan terjadi penurunan waktu tempuh renang gaya crawl 50 meter sebesar 0,6318 detik untuk tiap 1 sentimeter peningkatan tinggi badan,

139 penurunan sebesar 0,8027 detik untuk tiap 1 sentimeter penurunan panjang lengan-tangan dan penurunan sebesar 2,5202 detik untuk setiap peningkatan rasio panjang tungkai-tinggi badan. B. Implikasi Dengan memperhatikan hasil penelitian, pembahasan dan kemudian kesimpulan yang sudah diambil bahwa faktor kondisi fisik dan anthropometri memiliki hubungan dan dapat memprediksi prestasi renang gaya crawl 50 meter, maka implikasi yang diharapkan penelitian ini adalah supaya dalam meningkatkan prestasi renang gaya crawl 50 meter dari faktor kondisi fisik dapat dilakukan dengan memperhatikan status kondisi fisik atlet dan memberikan porsi latihan yang sesuai dengan kemampuan komponen-komponen kondisi fisik dalam memprediksi prestasi renang gaya crawl 50 meter. Telah diketahui bahwa komponen kondisi fisik power otot tungkai mempunyai kemampuan memprediksi paling besar, kemudian power otot lengan, daya tahan otot lengan, kecepatan, kekuatan otot lengan, daya tahan otot tungkai dan yang paling kecil adalah kekuatan otot tungkai. Kemudian untuk faktor anthropometri dapat dilakukan dengan pemilihan dan pemanduan bakat yang dilihat dari komponen anthropometri sesuai dengan kemampuannya dalam memprediksi prestasi renang gaya crawl 50 meter, yang paling besar adalah rasio panjang tungkai tinggi badan, panjang lengan-tangan dan yang paling kecil adalah tinggi badan. C. Saran Berdasarkan hasil penelitian, simpulan, dan implikasi yang telah diuraikan, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut : 1. Untuk pelatih Upaya pencapaian prestasi renang gaya crawl 50 meter hendaknya dilakukan pemilihan calon atlet yang baik, khususnya melihat faktor dari kondisi fisik dan anthropometri yang meliputi kecepatan, kekuatan otot lengan, kekuatan otot tungkai, power otot lengan, power otot tungkai, daya tahan otot lengan, daya tahan otot tungkai, tinggi badan, panjang lengan-tangan dan panjang

140 tungkai-tinggi badan. Supaya dalam latihan kondisi fisik lebih efektif dan efisien maka porsi latihan yang dilakukan hendaknya sesuai dengan besarnya kemampuan faktorfaktor kondisi fisik dalam memprediksi prestasi renang yaitu yang paling besar adalah power otot tungkai, power otot lengan, daya tahan otot lengan, kecepatan, kekuatan otot lengan, daya tahan otot tungkai dan kekuatan otot tungkai. Pada faktor anthropometri dapat dilakukan pemanduan bakat untuk perenang yang memiliki minat dalam bidang olahraga prestasi renang sesuai dengan besarnya kemampuan memprediksi prestasi renang yaitu rasio panjang tungkai-tinggi badan, panjang lengan-tangan dan tinggi badan. 2. Untuk atlet Dengan diketahuinya kemampuan memprediksi dari faktor kondisi fisik dan anthropometri power otot lengan, power otot tungkai, kecepatan, rasio panjang tungkai tinggi-badan, daya tahan otot tungkai, kekuatan otot lengan, kekuatan otot tungkai, panjang lengan-tangan, tinggi badan dan daya tahan otot lengan, atlet dapat meningkatkan kondisi fisik sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Dimana pada tujuan akhirnya adalah untuk mencapai suatu prestasi yang maksimal dalam olahraga renang. 3. Untuk masyarakat luas Olahraga renang merupakan suatu olahraga yang menyenangkan dan menyehatkan. Selain itu olahraga renang dapat juga dijadikan sebuah hobi, profesi maupun prestasi. Dalam rangka olahraga renang sebagai tujuan prestasi, maka diharapkan masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam segala kegiatan yang berhubungan dengan olahraga renang yang kemudian diharapkan dapat memunculkan minat dan terus berkembang untuk tujuan prestasi.