BAB I PENDAHULUAN. dunia setelah China, India dan Amerika. Jumlah penduduk yang besar tentu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyebab menariknya pengembangan dalam e-commerce (Fang et al. 2011).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pesat teknologi informasi menempatkan sistem

PENGARUH DIMENSI KEPERCAYAAN (TRUSH) TERHADAP PARTISIPASI PELANGGAN E-COMMERCE. Disusun Oleh : Nurcahyaningrum Oktaviyanti S1.SI.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat seiring kemajuan teknologi. 3,42 3,25 3,07 2,89 2,69. Tahun

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat. Electronic commerce menawarkan peluang baru untuk

BAB I PENDAHULUAN. orang mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat mengakses dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN, DISKUSI, KETERBATASAN DAN SARAN. adalah membuktikan secara empiris pengaruh kualitas pelayanan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang

BAB I BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dewasa ini persaingan usaha semakin lama semakin ketat, akibat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berbelanja Online Di Surabaya memakai tiga sumber acuan penelitian. Acuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai e-commerce. Sistim perdagangan elektronik atau e- commerce saat ini menawarkan bentuk bisnis yang baru dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN. menjadi pakaian yang menunjukan status sosial dari seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2999

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun Berikut data statistiknya: Statistik Pengguna dan Populasi Internet di

BAB I PENDAHULUAN. menuntut manusia untuk berfikir dan bertindak secara cepat, agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet sangat mempengaruhi kehidupan sosial serta cara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Gambar 1.1 Sumber: Wifi.id (2015)

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam hampir semua aktivitas manusia. Internet sendiri awalnya

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia informasi dan teknologi berdampak pada keputusan

BAB I PENDAHULUAN. ogranisasi. Peningkatan ledakan pengguna internet telah menyebabkan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin canggih telah merubah sebagian besar

Usia Pengguna Internet

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. serat optik (fiber optic), kabel koaksial (coaxial cable), satelit atau dengan koneksi

BAB I PENDAHULUAN. mengoperasikan telepon genggam dengan spesifikasi yang jauh lebih bagus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet menyebabkan perubahan dalam banyak hal,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pengguna dan Indonesia kini berada di urutan ke empat dari

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan signifikan. Cara baru tersebut dikenal sebagai pemasaran digital

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk dari jaringan-jaringan computer-komputer yang saling terkoneksi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi internet yang pesat membuat aktivitas manusia

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengakses informasi yang mereka perlukan. Aplikasi-aplikasi mobile pun

Chat Commerce: Terobosan Masa Kini Untuk Bisnis Online Anda

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu gaya hidup masyarakat saaat ini ikut berubah karena pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era digital, penggunaan internet menunjang manusia di kegiatan sehari-hari.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Bahasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Pengguna Internet di 6 negara

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

PENGARUH STRUCTURAL ASSURANCE DAN PERCEIVED REPUTATION TERHADAP TRUST PENGGUNA INTERNET DI SISTEM E-COMMERCE

BAB I PENDAHULUAN. hal meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan bagi kehidupan kita, khususnya dalam bidang ekonomi pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya telepon genggam atau yang biasa kita sebut handphone. Telepon

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. menggunakan analisis deskriptif dan verivikatif dengan menggunakan linear

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat khususnya di dunia maya (internet). Internet menghubungkan satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi

BAB I PENDAHULUAN. perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware) pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan masyarakat. Internat dapat menjadi sarana informasi,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin, yang terdiri dari kata

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah pada interaksi yang lebih komplek. Internet membantu

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali perkembangan pada dunia bisnis dan pemasaran. Dengan

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya maka. dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. alat komunikasi, caranya yaitu dengan menggunakan fasilitas internet. Saat

BAB I PENDAHULUAN. dapat diakses dengan menggunakan rangkaian seperti Internet atau private local

BAB I INTRODUKSI. Infrastruktur teknologi infomasi dan komunikasi telah berkembang

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Setiap manusia dalam aktifitas sehari-hari pasti membutuhkan alat tulis. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. digunakan adalah bumbu impor. Kuliner asing tersebut dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT.Indosat Mega Media (Indosat M2) Gambar 1.1 Logo Indosat M2

Bab I PENDAHULUAN. salah satunya dengan melakukan belanja secara online. Belanja online atau e-

BAB I PENDAHULUAN. cepat dimana fasilitas tersebut dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, penggunaan internet di

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Terutama dalam hal telekomunikasi dan informatika. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Potensi internet sebagai media pemasaran dan perdagangan telah

BAB I PENDAHULUAN. manusia, termasuk inovasi dalam kegiatan jual beli barang dan jasa. Saat ini

BAB I PENDAHULUAN. kinerja kepala daerah beserta wakil rakyat di kursi dewan.

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang tersebar dibeberapa pulau sebanyak 250 juta jiwa. Hal itu membuat Indonesia menempati urutan ke-4 jumlah penduduk terbanyak di dunia setelah China, India dan Amerika. Jumlah penduduk yang besar tentu memiliki kelebihan tersendiri dan kebutuhan akan koneksi untuk menyambungkan berbagai pulau, apabila dikelola dengan baik dan benar maka akan memiliki keuntungan yang besar. Menurut data Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) jumlah penduduk yang besar ini juga memposisikan Indonesia menjadi pengguna internet ke-6 terbesar di dunia. Pengguna internet di Indonesia tidak tersebar secara merata. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti lingkungan dimana jumlah penduduk yang tersebar tidak merata dan juga pembangunan infrastruktur yang belum merata. Data yang diperoleh dari asosiasi penyelenggara internet Indonesia (APII), wilayah Jawa Bali menjadi pengguna internet terbanyak di Indonesia dengan jumlah 52 juta, Sumatra 18.6 juta, Sulawesi 7.3 juta serta Kalimantan dan Nusa Tenggara, Papua dan Maluku masing-masing 4.2 juta dan 5.9 juta pengguna internet.

2 Masyarakat Indonesia menggunakan berbagai macam perangkat dalam mengakses internet. Menurut Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia (APII), Masyarakat Indonesia menggunakan telepon selular untuk mengakses internet sebanyak 85%, karena lebih flaksibel dan mudah digunakan, kemudian perangkat laptop/netbook sebesar 32%, perangkat pc/komputer sebesar 14% dan 13% dengan perangkat tablet. 60 40 20 0 Pengguna Internet menurut Usia Pengguna (%) 18-25 26-35 36-45 46-55 56-55 Gambar 1.1 Sumber: Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia (APII, 2013). Pengguna internet di Indonesia tersebar dalam kelompok umur yang berbeda seperti tampak pada Gambar 1.1. Berdasarkan Gambar 1.1 kelompok usia remaja dengan usia 18-25 tahun memiliki peran yang lebih besar dalam pengunaan internet, yaitu sebesar 49% dari pada kelompok umur diatasnya. Pengguna kelompok usia remaja biasanya masih pada tahap pencarian jati diri, sehingga banyak meniru apa yang dilihat maupun didengar. Jadi, tidak

3 heran apabila kelompok usia remaja masa kini tergoda untuk berbelanja dalam jejaring (daring). Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pasar yang baik bagi e-commerce karena memiliki potensi yang menjanjikan. Meskipun Indonesia masih mengalami kendala seperti keterbatasan infrastruktur dan undang-undang yang belum sepenuhnya mengatur keamanan dari transaksi e- commerce, hal tersebut masih bisa diupayakan, karena apabila kita mengabaikan pertumbuhan e-commerce, akan membawa dampak yang negatif bagi Indonesia di masa yang akan datang. E-commerce merupakan transaksi pertukaran barang dan jasa yang dilakukan dengan perantara internet secara online baik dilakukan antara sesama organisasi bisnis maupun dilakukan oleh organisasi bisnis ke konsumennya secara langsung (Rofiq, 2007). Keberhasilan bisnis e-commerce sangat ditentukan oleh kepercayaan konsumen, ketika konsumen ingin melakukan transaksi secara online, maka yang ada di benak konsumen adalah uang yang dikirimkannya tidak hilang begitu saja, tetapi memperoleh balasan berupa produk yang diinginkan sesuai dengan apa yang ditampilkan dan dijelaskan pada online store yang dituju. Menurut Rofiq (2007) kepercayaan adalah penilaian antara suatu hubungan ketika akan melakukan sebuah transaksi yang penuh ketidakpastian dan memiliki harapan tertentu. Doney dan Canon (1997) berpendapat bahwa penciptaan awal hubungan mitra dengan pelanggan didasarkan atas

4 kepercayaan. Hal yang senada juga dikemukakan oleh McKnight, Kacmar, dan Choudry (dalam Bachmann & Zaheer, 2006), menyatakan bahwa kepercayaan dibangun sebelum pihak-pihak tertentu saling mengenal satu sama lain melalui interaksi atau transaksi. Kepercayaan secara online mengacu pada kepercayaan dalam lingkungan virtual. Menurut Mayer dkk (1995) terdapat 3 indikator yang dapat membentuk kepercayaan, yaitu kemampuan (ability), kebaikan hati (benevolence), dan integritas (integrity). Kepercayaan adalah faktor penting dalam bisnis e- commerce karena ketidakpastian yang dimilikinya, sehingga banyak penelitian yang membuktikan bahwa kepercayaan memainkan peran yang sangat penting dalam interaksi ekonomi dan sosial (Thompson dan liu, 2005). Terbentuknya kepercayaan akan mempengaruhi persepsi risiko konsumen dalam bertransaksi online. Konsumen cenderung enggan untuk bertransaksi apabila informasi hanya didapatkan melalui penjual online yang mungkin saja informasi diberikan tidak dapat dipercaya, sehingga kepercayaan konsumen dapat mengurangi persepsi resiko yang dimiliki oleh konsumen terhadap pelaku bisnis e-commerce (Thompson dan Liu, 2005). Persepsi risiko adalah cara konsumen mempersepsikan kemungkinan negatif yang diterima saat melakukan transaksi (Wibowo dan Nugroho, 2013). Ketidakpastian yang dimiliki oleh e-commerce menyebabkan persepsi risiko

5 memiliki peran penting dalam kesuksesan bisnis e-commerce, karena pada saat melakukan pembelian melalui e-commerce pembeli harus mengahadapi ketidakpastian, seperti penjual yang sama sekali tidak pernah ditemuinya, ataupun barang yang belum pernah dilihatnya (Thompson dan Liu, 2005). Risiko yang dipersepsi oleh seorang konsumen akan mempengaruhi sikap konsumen. Semakin kecil persepsi risiko yang dimiliki oleh konsumen, maka akan semakin besar sikap positif yang dimiliki oleh konsumen (Thomson dan Liu, 2005). Sikap adalah evaluasi secara menyeluruh yang dilakukan seseorang atas suatu konsep, yaitu evaluasi afektif yang dibentuk oleh sistem kognitif, (Peter dan Olson, 2006). Produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan dapat menjadi salah satu pembentukan sikap konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian. Perilaku konsumen juga dipengaruhi olek faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan dan pendapatan. Sikap yang dimiliki oleh konsumen akan mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian. Semakin positif sikap yang ditunjukkan oleh konsumen maka akan semakin tinggi pula kesediaan konsumen untuk melakukan pembelian. Kesediaan membeli ulang mempunyai hubungan positif dengan persepsi nilai yang berhubungan dengan sikap. Saat konsumen menilai bahwa pengorbanan yang dilakukan ketika membeli produk sesuai dengan manfaat maupun kepuasan yang akan diterima,

6 maka konsumen akan cenderung menunjukkan sikap yang positif dengan melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai variabel yang mempengaruhi kesediaan konsumen untuk melakukan transaksi online. Terbentuknya kepercayaan akan mempengaruhi risiko yang dipersepsi oleh seorang konsumen, sehingga konsumen akan cenderung memiliki sikap yang positif terhadap produk, dan apabila konsumen memiliki sikap yang positif maka konsumen akan bersedia untuk melakukan pembelian melalui online. Salah satu vendor e-commerce di Indonesia yang mengalami peningkatan yang pesat akhir-akhir ini adalah Shopee, hal ini tentu tidak terlepas dari kemudahan dan differensiasi yang ditawarkan oleh shopee untuk para konsumennya, salah satunya adanya fitur chat yang memungkinkan para penjual dan pembeli untuk saling berkomunikasi tentang produk yang akan diperdagangkan, sehingga memungkinkan calon konsumen untuk bisa tawar menawar atau bertanya lebih jauh tentang sebuah produk yang akan dibeli. Pentingnya topik ini diteliti yakni untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepercayaan konsumen, sikap, dan persepsi risiko terhadap kesediaan membeli ulang secara on-line pada produk shopee di Yogyakarta. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Thompson dan Liu (2005), tentang kepercayaan konsumen dalam e-commerce yang dilakukan di 3 negara, yaitu Amerika Serikat, Singapura, dan China.

7 B. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah di cantumkan di atas, maka rumusan masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah kepercayaan konsumen berpengaruh negatif terhadap persepsi risiko? 2. Apakah kepercayaan konsumen berpengaruh positif terhadap sikap? 3. Apakah persepsi risiko konsumen berpengaruh negatif terhadap sikap? 4. Apakah persepsi risiko berpengaruh negatif terhadap kesediaan membeli ulang? 5. Apakah sikap berpengaruh positif terhadap kesediaan membeli ulang? 6. Apakah persepsi risiko memiliki pengaruh mediasi dengan kepercayaan konsumen terhadap kesediaan membeli ulang? 7. Apakah sikap memiliki pengaruh mediasi dengan kepercayaan konsumen terhadap kesediaan membeli ulang? C. Tujuan penelitian 1. Untuk menguji pengaruh kepercayaan konsumen terhadap persepsi risiko. 2. Untuk menguji pengaruh kepercayaan konsumen terhadap sikap. 3. Untuk menguji pengaruh persepsi risiko konsumen terhadap sikap. 4. Untuk menguji pengaruh persepsi risiko terhadap kesediaan membeli ulang 5. Untuk menguji pengaruh sikap terhadap kesediaan membeli ulang.

8 6. Untuk menguji pengaruh mediasi persepsi risiko dngan kepercayaan konsumen terhadap kesediaan membeli ulang 7. Untuk menguji pengaruh mediasi sikap dengan kepercayaan konsumen terhadap kesediaan membeli ulang. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1) Manfaat praktik Memberikan gambaran tentang variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kesediaan membeli ulang. 2) Manfaat teori Untuk memperkaya khasanah penelitian di bidang kepercayaan konsumen, sikap, persepsi risiko, dan kesediaan membeli ulang. 3) Manfaat bagi peneliti Untuk menambah wawasan dan pengetahuan baru di bidang kepercayaan konsumen, sikap, persepsi risiko, dan kesediaan membeli ulang.