BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian Waktu yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai pada april 2015. Lokasi penulisan skripsi ini adalah karyawan pada Pranaya Suites Hotel, yang beralamat di Commercial Park CBD BSD Lot VIII No. 3 BSD City 15321, Serpong, Tangerang. 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan desain pengaruh atau sebab-akibat (kausal), yaitu penelitian yang bertujuan untuk pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel tertentu. Dalam penelitian tersebut untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel X1 dalam hal ini adalah Motivasi, X2 Kompensasi terhadap variabel Y adalah Kinerja Karyawan. 1.3 Definisi Dan Operasionalisasi Variabel Definisi operasional variable adalah konsep-konsep yang berupa kerangka menjadi kata0kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang diamati dan dapat diuji kebenarannya oleh orang lain. Definisi operasional penelitian ini adalah sebagai berikut : 42
43 A. Motivasi Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Di Pranaya Suite Hotel motivasi adalah dorongan yang diberikan oleh seorag pemimpin untuk menciptakan kegairahan kerja kepada seseorang agar dapat meningkatkan kinerjanya terhadap perusahaan. B. Kompensasi Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang, langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Menurut Pranaya Suite Hotel kompensasi adalah bentuk balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk material dan non material atas kinerja yang diberikan karyawan tersebut terhadap perusahaan. C. Kinerja Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu. Menurut Pranaya Suite Hotel kinerja adalah hasil kerja yang dilakukan karyawan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengunjung di Pranaya Suite Hotel.
44 Tabel 3.1 Motivasi Variabel, Dimensi, Indikator dan Skala Pengukuran No. Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran 1. Motivasi 1. Kebutuhan. Prestasi 2. Kebutuhan Kekuasaan 3. Kebutuhan Afiliasi Sumber Teori Mc Clelland (2008) 1. Dorongan atau hasrat untuk mengungguli orang lain, 2. dorongan atau hasrat untuk mencapai kesuksesan, 3. hasrat untuk mendapat umpan balik atau pujian. 1. Hasrat atau keinginan untuk mempengaruhi orang lain, 2. hasrat untuk mencapaisuatu posisi atau kekuasaan. 1. Jalinan kerja sama dengan rekan kerja (team work), 2. jalinan keakraban dan keramahan dengan rekan kerja, 3. sikap kooperatif dan persahabatan dengan pihak lain. Ordinal Tabel 3.2 Kompensasi Variabel, Dimensi, Indikator dan Skala Pengukuran No. Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran 2. Kompensasi 1. Finansial 1. Gaji Ordinal 2. Bonus 3. Insentif 4. Tunjangan 2. Non financial 1. Pelatihan 2. Lingkungan kerja 3. Promosi jabatan Sumber Triton (2010)
45 Tabel 3.3 Kinerja Variabel, Dimensi, Indikator dan Skala Pengukuran Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran 3. Kinerja 1. Faktor Ordinal Individu No. Sumber Rivai (2006) 2. Faktor Organisasi 3. Faktor Psikologis Kemampuan dan keterampilan, mental dan fisik, latar belakang, keluarga, tingkat sosial, penggajian, demografis, umur, asal-usul, jenis kelamin Sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain kerja. Persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi 3.4 Variabel Dan Skala Pengukuran Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel dependen dan independen yang memiliki arti sebagai berikut : A. Variabel Dependen Sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen, variabel efek, variabel terpengaruh, variabel terikat atau variabel tergantung. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Disebut variabel terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel independent. Variabel pada penelitian ini adalah kinerja karyawan sebagai Y.
46 B. Variabel Independen Variabel ini sering disebut sebagai variabel Stimulus, predictor, antecedent, variabel pengaruh, variabel Perlakuan, kausal, treatment, risiko, atau variable Bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dinamakan sebagai variabel Bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel lain. Variabel pada penelitian ini terdiri dari motivasi (X1) dan kompensasi (X2). Definisi Operasional merupakan suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya. Dalam penelitian ini, variabel dependen adalah kinerja dan di Pranaya Suites Hotel kinerja adalah hasil kerja yang dilakukan karyawan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengunjung di Pranaya Suites Hotel. Tiga variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah motivasi, kompensasi dan kinerja karyawan. Motivasi dan kompensasi merupakan variabel bebas, sedangkan kinerja karyawan sebagai variabel terikatnya. Skala ini diberi nama pengembangnya, Rensis Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik, yang selanjutmya disebut sebagai variabel penelitian. Umumnya masing-masing item scale memiliki lima kategori, yang
47 berkisar antara sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Untuk melakukan analisis, setiap pernyataan diberi skor numerik, berkisar 1 sampai 5. Analisis dapat dilakukan item per item (analisis profil), atau skor total (hasil penjumlahan) dapat dihitung untuk masing-masing responden dengan menjumlahkan seluruh item. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan, baik bersifat favorable (positif) bersifat bersifat unfavorable (negatif). Jawaban setiap item instrumen yang mengunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu diberi skor, misalnya : Tabel 3.4 Instrumen Skala Likert No Jawaban Skor 1 STS (Sangat tudak setuju) 1 2 TS (Tidak setuju) 2 3 RR (Ragu-ragu) atau N (Netral) 3 4 Setuju 4 5 Sangat Setuju 5 Sumber: Sugiyono (2009) 3.5 Populasi Dan Sampel Penelitian 3.5.1 Populasi Menurut Sugiyono (2010), pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
48 yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada Pranaya Suites Hotel yang berjumlah 120 orang karyawan. 3.5.2 Sampel Menurut Sugiyono (2010), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.mengingat bahwa populasi sudah diketahui maka untuk menentukan jumlah sampel penelitian digunakan berdasarkan rumus slovin, yaitu: sehingga karyawan yang akan diteliti hanya sebagian saja tidak secara keseluruhan diteliti yang menggunakan teknik probability sampling dan penentuan jumlah sampel yang akan diambil menggunakan rumus slovin. Dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi α = Toleransi ketidaktelitian (dalam persen) Berdasarkan rumus di atas maka,jumlah sampel penelitian dapat dihitung sebagai berikut:
49 Maka sampel penelitian yang digunakan untuk memudahkan penghitungan dalam penelitian ini adalah 93 orang sebagai responden. Sedangkan pengambilan sampel didalam penelitian ini menggunakan model random sampling adalah teknik pengambilan sampel yang secara acak tanpa memperhatikan strata ada dalam populasi ini (Sugiono, 2011). 3.6 Teknik Pengumpulan Data 3.6.1 Survei Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dilakukan dengan cara survei menggunakan kuesioner sebagai alat. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas (kuesioner terbuka). Penyebaran kuesioner dilakukan dengan beberapa cara seperti penyerahan kuesioner secara pribadi.
50 Dalam penelitian ini dipergunakan data primer. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama. Data primer yang terdapat pada penelitian ini merupakan hasil penyebaran kuesioner pada sampel yang telah ditentukan (karyawan di Pranaya Suites Hotel) merupakan data dengan skala likert untuk mengetahui respon dari responden yang ada mengenai pengaruh motivasi dan kompensasi terhadap kinerja karyawan. 3.7 Metode Analisis Data 3.7.1 Uji Instrumen A. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner Ghozali (2005). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi, validitas adalah mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah dibuat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur. Dasar pengambilan keputusan untuk menguji validitas butir angket adalah: Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka variabel tersebut valid. Jika r hitung tidak positif serta r hitung < r tabel maka variabel tersebut tidak valid. B. Uji Reabilitas Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Ada beberapa metode pengujian reliabilitas diantaranya metode
51 tes ulang, formula belah dua dan Spearman Brown, formula Rulon, formula Flanagan, Cronbach s Alpha, metode formula KR-20, KR-21, dan metode Anova Hoyt. Dalam penelitian ini uji reabilitas yang digunakan adalah dengan menggunakan Cronbach s Alpha. Metode Cronbach h Alpha sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala. Priyatno (2010). Rumus reabilitas dengan metode Alpha menurut Arikunto dalam Priyatno (2010) r 11 = Keterangan: r 11 = Reabilitas instrumen K = Banyaknya butir pertanyaan Sb 2 = Jumlah varian butir S1 2 = Varian total Untuk pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Menurut Sekaran dalam Priyatno (2010), reabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. 3.7.2 Uji Asumsi Klasik A. Uji Multikolienaritas Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji ada atau tidaknya korelasi antara variabel bebas (independen). Dilakukan dengan cara menganalisis matrik
52 korelasi variabel-variabel independen. Jika variabel-variabel independen saling berkorelasi (diatas 0,9) dan nilai R2 yang dihasilkan oleh estimasi model regresi empiris sangat tinggi, dan jika nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF (Variance Inflation Factor) > 10 maka mengindikasikan adanya multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi pada penelitian ini. Jika VIF <10 maka tidak terjadi multikolienaritas. (Imam Ghozali, 2006). B. Uji Normalitas Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Uji asumsi klasik normalitas menggunakan uji kolmogorov-smirnov, dapat dilakukan untuk menguji apakah residual terdistribusi secara normal. Jika signifikan K-S > 0,05 maka H 0 diterima maka data terdistribusi secara normal, sedangkan jika signifikan K-S < 0,05 maka H 0 ditolak maka data tidak terdistribusi secara normal. C. Uji Heteroskedastisitas Gejala heteroskedasitas diuji dengan metode Glejeser dengan cara menyusun regresi antara nilai absolute residual dengan variabel bebas. Apabila masing-masing variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap absolute residual (α = 0,05) maka dalam model regresi tidak terjadi gejala heteroskedasitas.
53 3.7.3 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini mengunakan analisi regresi linier berganda. Menurut Sugiyono (2009) analisis regresi linier berganda digunakan untuk menentukan pengaruh yang ditimbulkan oleh indikator variabel bebas terhadap variabel terikat. Pegujian tersebut dapat dihitung dengan menggunakan formulasi sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana: Y X 1 X 2 a b 1, b 2, e = Kinerja Karyawan = Motivasi = Kompensasi = Konstanta = Koefisien regresi = Error A. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2005). Nilai R2 yang semakin mendekati 1, berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Koefisien determinasi yang digunakan adalah nilai Adjusted R Square karena lebih dapat dipercaya dalam mengevaluasi model regresi. Nilai
54 Adjusted R Square dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model. Berbeda dengan nilai R2 yang pasti akan meningkat setiap tambahan satu variabel independen, tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Untuk standard error of estímate (SEE) yang dihasilkan dari pengujian ini, semakin kecil SEE, maka akan membuat persamaan regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen. B. Uji Simultan dengan F-test Uji simultan dengan F-test ini bertujuan untuk mempengaruhi pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil F- test ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA. Hasil F-test ini berpengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen jika pada nilai signifikan 0,05 nilai F pada kolom sig lebih besar dari F- tabel maka Insentif dan Gaya Kepemimpinan berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan. C. Uji Parsial dengan t-test Test ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen. Hasi uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel coefficients. Nilai dari uji t-test dapat dilihat dari nilai probabilitas < level of signifficant yang ditentukan, atau t-hitung (pada kolom t) lebih besar dari t-tabel (dihitung dari two tailed a = 5% dengan df = n-k, dimana k merupakan jumlah variabel independen),
55 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.