PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. sepanjang hayat (long life education). Hal ini sesuai dengan prinsip

Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Seni Tari di SMA Negeri 2 Semarang

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan terkait fokus penelitian pertama: Bagaimana implementasi

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI KELAS VII SMPN 13 BANJARMASIN

I. PENDAHULUAN. Penerapan kurikulum 2013 harus diterapkan untuk memfasilitasi siswa agar terlatih

METODOLOGI PENELITIAN

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

I. PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, pengangkatan tenaga kependidikan sampai pengesahan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian


BAB I PENDAHULUAN. aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar (Majid, 2014: 86). Dari pernyataan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

ANALISIS AKTIVITAS MAHASISWA MENYUSUN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN MUHAMMAD BAKRI

PROSIDING: METABOOK ISBN: Penerbit: Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Bekerja sama dengan Penerbit Metabook.

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi Sumber Daya Manusia sehingga tercipta generasi yang siap

BAB I PENDAHULUAN. belajar dengan berbagai metode, sehingga peserta didik dapat melakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. HASIL 1. Hasil Kesesuaian antar Panelis Kehandalan data dari masing-masing panelis diuji menggunakan uji

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mengamati, menentukan subkompetensi, menggunakan alat dan

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan pada dasarnya merupakan suatu usaha dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diajarkan bukan hanya untuk mengetahui dan

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik kelas rendah di Sekolah Dasar merupakan rentang usia yang

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah itu sendiri sehingga pembelajaran akan lebih terpusat pada siswa untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2013, hlm Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Rasail Media Group, Semarang, 2008, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan sistem pendidikan diharapkan mewujudkan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. andil yang cukup besar. Guru memang bukan satu-satunya penentu. itu, guru adalah bapak ruhani ( spiritual father) bagi siswa, yang

BAB I PENDAHULUAN. upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia haruslah dilakukan dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENGEMBANGAN RPP KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 menghendaki pembelajaran yang diterapkan di sekolah adalah

PEMAHAMAN GURU TERHADAP PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Resti Fauziah, 2013

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Metode Drill dalam Pembelajaran Al-Qur an Hadits pada. Kelas IV di MI Al-Karim Gondang Nganjuk dan MI Miftahul Jannah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sesuai dengan yang termuat dalam Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

guna mencapai tujuan dari pembelajaran yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

I. PENDAHULUAN. bertujuan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang terdidik

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1

BAB I PENDAHULUAN. yang memang harus terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. (Undang-undang No.20 Tahun 2003: 1). Pendidikan erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan ayat sebagai berikut: 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR. Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK

Neneng Kusmijati Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Purwokerto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada kecakapan hidup (life skill oriented), kecakapan berpikir,

Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi harus melibatkan semua komponen (stakeholders), termasuk. komponen keterampilan bahasa adalah menulis.

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL. Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL MIND MAPPING (PTK Pada Siswa Kelas IX B SMPN 3 Kota Cirebon)

ANALISIS KESULITAN GURU MATEMATIKA KELAS VII DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI SMP N 12 SURAKARTA

(Seminar Nasional Lembaga Kebudayaan) Edisi 1 Tahun 2017 Halaman E-ISSN

Pena Vol 7 No.2 Desember 2017 ISSN

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

Transkripsi:

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI 10020021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

2 PENDAHULUAN Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru diterapkan mulai bulan Juli tahun 2013. Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi, antara lain ingin mengubah pola pendidikan dari orientasi terhadap hasil dan materi kependidikan sebagai proses, melalui pendekatan tematik integratif. Oleh karena itu, dengan pembelajaran sebanyak mungkin melibatkan peserta didik, agar mereka mampu bereksplorasi untuk membentuk kompetensi dengan menggali berbagai potensi, dan kebenaran secara ilmiah. Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter diharapkan mampu untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang, dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisai nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari, seperti yang dijelaskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, (Mulyasa, 2013: 7). Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan scientific (scientific approach) dimana pada proses pembelajaran terdapat proses mengamati (observing), bertanya (questioning), menalar (associating), mencoba (experimenting), menyimpulkan, dan membentuk jejaring (networking). Keaktifan siswa lebih dituntut untuk menemukan sendiri, guru hanya membantu mengarahkan siswa, sehingga siswa dapat menemukan sendiri konsep dari yang akan diajarkan. Proses pembelajaran yang dikehendaki adalah proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered active learning) dengan sifat pembelajaran yang kontekstual. Kurikulum 2013 memiliki beberapa model dan pendekatan yang dapat diterapkan selain pembelajaran kooperatif (berkelompok), yaitu: (1) Pembelajaran dengan pendekatan Ilmiah; (2) Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual; (3) Pembelajaran dengan pendekatan berbasis masalah; (4) Pembelajaran dengan pendekatan berbasis proyek; (5) Pembelajaran dengan pendekatan komunikatif. Berkaitan dengan hal di atas proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan formal dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Dalam proses pembelajaran sebagian hasil belajar peserta didik sangat ditentukan oleh peranan guru. (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2013). Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran di Sekolah Menengah Pertama. Dalam kurikulum 2013, Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran wajib. Obyek material IPS yang utama adalah hubungan antara manusia dengan kelompok dan lingkungan berikut misalnya, maka belajar IPS pada hakikatnya adalah belajar pemecahan masalah, dengan demikian fokus perhatian sesungguhnya terletak pada upaya pengembangan kemampuan implikasi dan penemuan-penemuan alternatif pemecahannya. Dalam hal ini guru harus memilih pendekatan dan metode pembelajaran yang tepat, disesuaikan dengan pokok bahasan serta tujuannya agar belajar yang sifatnya verbalitas dan hafalan sifatnya dapat dihindari. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan di SMP Negeri 31 Padang, penerapan kurikulum 2013 telah dilakukan dalam proses pembelajaran mulai tahun pelajaran 2013-2014. Untuk pelaksanaan kurikulum 2013 ini hanya dilakukan untuk kelas VII dan kelas VIII dan dilakukan untuk seluruh mata pelajaran. Sementara untuk kelas IX tetap menggunakan kurikulum lama yaitu KTSP. Pelaksanaan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP Negeri 31 Padang mencakup mata pelajaran Sejarah, Geografi, Ekonomi dan Sosiologi. Wawancara awal yang peneliti lakukan tanggal 19 Januari 2015 dengan salah satu guru IPS di SMP Negeri 31 Padang, Ibu Petrisia, pembelajaran menggunakan kurikulum 2013 berdasarkan standar isi, standar proses dan standar penilaian. Kurikulum 2013 ini berbeda secara prinsip dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada KTSP proses pembelajaran yang lebih dominan adalah aspek kognitif, psikomotor, dan afektif, sedangkan pada kurikulum 2013 dalam proses belajar mengajar nantinya yang lebih dominan adalah afektif, psikomotor, baru kognitif. Artinya siswa dalam proses lebih menonjolkan afektif dan psikomotornya. Proses Kurikulum 2013 sangat menekankan penyeimbangan antara aspek kognitif (intelektual), psikomotorik (gerak) dan afektif (sikap). Berbeda dengan KTSP 2006 yang pada tahap implemntasinya cenderung lebih fokus pada aspek kognitifnya Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 ini terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dan dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik. Peserta didik dituntut untuk secara aktif menjadi

3 pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Fenomena yang peneliti temukan adalah pelaksanaan proses pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP Negeri 31 Padang masih condong ke KTSP, dimana guru masih menjadi pusat pembelajaran. Seharusnya guru tidak lagi menjadi pusat pembelajaran, karena dalam kurikulum 2013 ini siswa merupakan sumber pembelajaran. Dalam kegiatan inti seharusnya guru melakukan langkah-langkah menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi berkaitan dengan mata pelajaran, tetapi guru masih sering menerangkan materi pelajaran. Hal ini berbeda dengan panduan tentang proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian adalah studi evaluasi dengan analisis kualitatif, karena peneliti berusaha mendeskripsikan dan memberikan gambaran mengenai pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berdasarkan Kurikulum 2013 Kelas VIII di SMP Negeri 31 Padang. Penelitian ini berlokasi di SMP Negeri 31 Padang. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014-2015. Informan penelitian adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas VIII sebanyak 3 orang, kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan siswa kelas VIII SMP Negeri 31 Padang. Analisa data menggunakan model interaktif (Interactive Model of Analysis), yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan, dilakukan dengan bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data (data collecting) sebagai suatu siklus HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada kegiatan pendahuluan, guru IPS kelas VIII SMP Negeri 31 Padang, melakukan kegiatan: (1) guru mengucapkan salam sebelum masuk ke dalam kelas dan berdo a, (2) guru memeriksa kehadiran siswa (3) guru mereview pelajaran minggu lalu, dan (4) guru menyampaikan kegiatan dan tujuan pembelajaran. Hasil pengamatan terhadap RPP kelas VIII semester 2 yang dikembangkan oleh guru IPS kelas VIII SMP Negeri 31 Padang, tema yang dipelajari adalah keunggulan potensi Sumber Daya Alam (SDA) antar region. Pada RPP, langkah-langkah kegiatan pendahuluan meliputi: 1) Peserta didik dan guru mengucapkan salam, berdo a dan membaca Al Qur an, 2) guru memeriksa kehadiran guru, 3) apersepsi: guru mereview pelajaran pada pertemuan sebelumnya tentang modal dasar pembangunan ekonomi, 4) guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran dan membagi siswa menjadi kelompok kecil (berpasangan). Hal ini berarti langkah pembelajaran pada kegiatan pendahuluan yang dilakukan guru sudah sesuai dengan Implementasi Kurikulum 2013 yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan inti yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan mengamati pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 31 Padang. Diantara kegiatan mengamati yang dilakukan adalah: (1) guru membagi siswa ke dalam kelompok, (2) guru menyediakan gambar atau menayangkan gambar menggunakan infokus yang berkaitan dengan materi pembelajaran (3) guru menyuruh masing- masing kelompok atau siswa untuk mengamati gambar yang disajikan dan mereka menulis ke dalam kertas tentang hal- hal yang di temukan terhadap objek yang diamati serta menghubungkan dengan tujuan pembelajaran. Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPS kelas VIII berdasarkan kurikulum 2013 di SMP Negeri 31 Padang pada kegiatan inti dalam proses menanya, kegiatan menanya ada yang dilakukan siswa kepada guru, guru kepada siswa atau siswa yang satu kepada siswa lain yang terjadi pada kelompok belajar. Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan siswa dalam bentuk konsep, prinsip, prosedur, hukum dan teori, hingga berpikir kognitif. Melalui kegiatan menanya ini siswa diharapkan dapat berfikir secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan idea tau gagasan dengan bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah. Guru mata pelajaran IPS di SMP Negeri 311 Padang melakukan kegiatan mencoba dengan cara mengambil sumber data dari internet,dan koran bekas yang berkaitan dengan

4 pembelajaran IPS kelas VIII. Kegiatan pengumpulan data atau mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa untuk memperkuat pemahaman konsep dan prinsip dengan mengumpulkan data, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data Guru mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 31 Padang melakukan kegiatan mengasosiasi dengan cara menyuruh siswa untuk menalarkan atau menceritakan data dan menghubungkan dengan materi pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 dan guru membimbing mereka untuk melakukan kegiatan tersebut jika terdapat kesulitan. Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan bersikap ilmiah. Data yang diperoleh dibuat klasifikasi, diolah, dan ditemukan hubungan-hubungan yang spesifik. Siswa dapat memanfaatkan panduan yang ada pada LKS. Hasil kegiatan mencoba dan mengasosiasi memungkinkan siswa berpikir kritis hingga berpikir metakognitif. Kegiatan mengkomunikasikan dilakukan dengan cara guru menyuruh siswa untuk memaparkan hasil diskusi tentang materi pembelajaran, baik dilakukan secara berkelompok atau perorangan. Kegiatan mengkomunikasikan adalah keaktifan siswa dalam menyampaikan pengetahuan yang mereka miliki serta keaktifan ketika mengadakan diskusi. Kegiatan penutup yang dilakukan oleh guru IPS kelas VIII di SMP Negeri 31 Padang. Kegiatan penutup adalah rangkaian terakhir dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Kegiatan penutup ini diantaranya adalah membuat rangkuman tentang materi yang diajarkan, melakukan penilaian, memberikan umpan balik tentang materi serta menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan penutup dilakukan sesuai dengan kurikulum 2013 yang hampir sama dengan KTSP. Kegiatan tersebut seperti merangkum hasil pembelajaran, memberikan tugas kepada siswa, serta menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya. Hasil dari keseluruhan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pendahuluan dilakukan guru dengan cara guru mengucapkan salam sebelum masuk ke dalam kelas dan berdo a, guru memeriksa kehadiran siswa guru mereview pelajaran minggu lalu, dan guru menyampaikan kegiatan dan tujuan pembelajaran. Untuk kegiatan inti diantaranya, dalam kegiatan mengamati adalah guru membagi siswa ke dalam kelompok, guru menyediakan gambar atau menayangkan video yang berkaitan dengan materi pembelajaran, guru menyuruh masing- masing kelompok atau siswa untuk mengamati gambar atau video yang disajikan dan, mereka menulis ke dalam kertas tentang hal- hal yang di temukan terhadap objek yang diamati serta menghubungkan dengan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan menanya ada yang dilakukan siswa kepada guru, guru kepada siswa atau siswa yang satu kepada siswa lain yang terjadi pada kelompok belajar. Untuk kegiatan mencoba dengan cara guru menyuruh siswa mengambil sumber data dari internet,dan koran bekas menjadi sebuah karya ilmiah yang berkaitan dengan pembelajaran IPS kelas VIII. Dalam kegiatan mengasosiasi guru menyuruh siswa untuk menalarkan atau menceritakan data dan menghubungkan dengan materi pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 dan guru membimbing mereka untuk melakukan kegiatan tersebut jika terdapat kesulitan. Pada kegiatan mengkomunikasikan dilakukan dengan cara guru menyuruh siswa untuk memaparkan hasil diskusi tentang materi pembelajaran, baik dilakukan secara berkelompok atau perorangan. Kegiatan mengkomunikasikan adalah keaktifan siswa dalam menyampaikan pengetahuan yang mereka miliki serta keaktifan ketika mengadakan diskusi. Kegiatan penutup, Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan kurikulum 2013 yang hampir sama dengan KTSP. Kegiatan tersebut seperti merangkum hasil pembelajaran, memberikan tugas kepada siswa, serta menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya. Pembahasan Kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh guru IPS di SMP Negeri 31 Padang adalah guru dan siswa mengucapkan salam sebelum pelajaran dimulai dan berdo a, guru memeriksa kehadiran siswa guru mereview pelajaran minggu lalu, dan guru menyampaikan kegiatan dan tujuan pembelajaran. Kegiatan pendahuluan ini sudah sesuai dengan panduan kurikulum 2013 yaitu Permen No. 103 tentang Standar Proses. Langkah pelaksanaan pembelajaran selanjutnya adalah kegiatan inti yang mencakup, kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi dan, mengkomunikasikan. (1) kegiatan mengamati adalah guru membagi

5 siswa ke dalam kelompok, guru menyediakan gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran, guru menyuruh masing- masing kelompok atau siswa untuk mengamati gambar atau video yang disajikan dan, mereka menulis ke dalam kertas tentang hal- hal yang di temukan terhadap objek yang diamati serta menghubungkan dengan tujuan pembelajaran, (2) kegiatan menanya pada proses pembelajaran dapat dilakukan oleh siswa kepada guru, guru kepada siswa atau siswa yang satu kepada siswa lain yang terjadi pada kelompok belajar, (3) kegiatan mencoba dengan cara guru menyuruh siswa mengambil sumber data dari internet,dan koran bekas menjadi sebuah karya ilmiah yang berkaitan dengan pembelajaran IPS kelas VIII, (4) kegiatan mengasosiasi guru menyuruh siswa untuk menalarkan atau menceritakan data dan menghubungkan dengan materi pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 dan guru membimbing mereka untuk melakukan kegiatan tersebut jika terdapat kesulitan, (5) kegiatan mengkomunikasikan dilakukan dengan cara guru menyuruh siswa untuk memaparkan hasil diskusi tentang materi pembelajaran, baik dilakukan secara berkelompok atau perorangan. Kegiatan mengkomunikasikan adalah keaktifan siswa dalam menyampaikan pengetahuan yang mereka miliki serta keaktifan ketika mengadakan diskusi. Kegiatan penutup, dilakukan sesuai dengan kurikulum 2013 yang hampir sama dengan KTSP. Kegiatan tersebut seperti merangkum hasil pembelajaran, memberikan tugas kepada siswa, serta menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya. Kegiatan inti dalam proses pembelajaran terdiri dari 5 langkah, dimana langkah-langkah yang dilakukan oleh guru sebagai berikut: Pertama, kegiatan mengamati, dimana dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Kedua, kegiatan menanya, dimana guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Ketiga, kegiatan mengumpulkan dan mengasosiasikan. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Keempat, kegiatan Mengkomunikasikan hasil, yaitu menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut. KESIMPULAN Pelaksanaan proses belajar mengajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas VIII di SMP Negeri 31 Padang meliputi kegiatan kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh guru adalah guru dan siswa mengucapkan salam sebelum pelajaran dimulai dan berdo a, guru memeriksa kehadiran siswa guru mereview pelajaran minggu lalu, dan guru menyampaikan kegiatan dan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti mencakup: (1) kegiatan mengamati yaitu guru menampilkan gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran dan menyuruh masing-masing kelompok atau siswa untuk mengamati gambar tersebut, (2) kegiatan menanya yaitu guru menanyakan kepada siswa tentang gambar yang diperlihatkan oleh guru, (3) kegiatan mencoba yaitu cara guru menyuruh siswa mengambil sumber data dari internet, dan koran bekas menjadi sebuah karya ilmiah yang berkaitan dengan pembelajaran IPS kelas VIII, (4) kegiatan mengasosiasi yaitu guru menyuruh siswa untuk menalarkan atau menceritakan data dan menghubungkan dengan materi pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013, (5) kegiatan mengkomunikasikan dilakukan dengan cara guru menyuruh siswa untuk memaparkan hasil diskusi tentang materi pembelajaran. Kegiatan penutup yaitu kegiatan merangkum hasil pembelajaran, memberikan tugas kepada siswa, serta menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya DAFTAR PUSTAKA Buku Abdul Majid, 2013. Perencanaan pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi Guru). Bandung: Remaja Rosda Karya Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta Bungin Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif (Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya). Jakarta: Kencana Prenada Media Depdiknas. 2005. Badan Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Permendiknas Nomor 19 tahun 2005

6 E. Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013: Perubahan dan Pengembangan Kurikulum 2013 Merupakan Persoalan Penting dan Genting. Bandung: Remaja Rosdakarya Huberman, Michael A dan Miles Mathew. 1996. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Pers Poerwati dan Sofan Amri. 2013. Panduan Memahami Kurikulum 2013 (Sebuah Inovasi Struktur Kurikulum Penunjang Masa Depan). Jakarta: Prestasi Pustaka Redaksi Fokus Media. 2005. Standar Nasional Pendidikan (SNP). Bandung: Fokusmedia Sofan Amri. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustakaraya Skripsi Fitria Gusnita Rahmi. 2012. Proses Penyusunan KTSP pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok tahun pelajaran 2011/2012. Skripsi. Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat Oktariza, Yumelfi. 2012. Pelaksanaan Pembelajaran IPS Terpadu di SMPN 14 Sijunjung Kabupaten Sijunjung. Skripsi. Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat Sri Wijayanti. 2014). Pelaksanaan Pembelajaran IPS di SMP Negeri 3 Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat. Skripsi. Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat