BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Metode statistik merupakan bidang pengetahuan yang mengalami pertumbuhan

dokumen-dokumen yang mirip
Waktu (Tahun)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Peramalan (Forecasting)

Trend Sekuler Linier. Analisis Runtut Waktu (Time Series) adalah analisis pergerakan atau perubahan variabel bisnis/ekonomi dari waktu ke waktu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Angkatan Kerja Banyak hal mengenai kehidupan sosial di suatu negara/masyarakat dapat di

BAB III METODE DEKOMPOSISI. 3.1 Arti dan Pentingnya Analisis Deret Waktu. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB 2 LANDASAN TEORI

CROSS SECTION. Data yang tidak berdasar waktu DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU TIME SERIES. Berbasis Waktu

CROSS SECTION. Data yang tidak berdasar waktu DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU TIME SERIES. Berbasis Waktu

Febriyanto, S.E., M.M.

Deret Berkala dan Peramalan

TIME SERIES. Deret berkala dan Peramalan

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS DERET BERKALA

STATISTIKA DESKRIPTIF Dosen:

BAB III PERAMALAN DENGAN METODE DEKOMPOSISI. (memecah) data deret berkala menjadi beberapa pola dan mengidentifikasi masingmasing

BAB III METODE PERAMALAN DENGAN METODE DEKOMPOSISI. Metode peramalan yang biasanya dilakukan didasarkan atas konsep

BAB IV METODE PERAMALAN

BAB 2 TINJAUAN TEORI. akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan adalah proses perkiraan (pengukuran) besarnya atau jumlah

ANALISIS RANGKAIAN WAKTU (TIME SERIES ANALYSIS)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi dan Tujuan Forecasting. yang belum terjadi (Pangestu S, 1986:1). Forecasting atau peramalan

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI KLASIK

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Deret Waktu (Time Series Analysis) 3 sesi. Disusun oleh : Sigit Nugroho Sigma Mu Rho

BAB II TINJAUAN PUATAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Ivarani Mega Safitri (2012), dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. estimasi data yang akan datang. Peramalan atau Forecasting merupakan bagian

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

Minggu-3. Metode Penaksiran Kuantitatif. Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

PERAMALAN (FORECASTING)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. masa lalu maupun saat ini baik secara matematik maupun statistik.

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN ESTIMASI PERMINTAAN PASAR

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI TEKNIK PROYEKSI BISNIS DODI TISNA AMIJAYA SE.,MM METODA METODA -- METODA PERAMALAN METODA PERAMALAN

1. PENGERTIAN. Anggaran Penjualan Hal 5

BAB 2 LANDASAN TEORI. future. Forecasting require historical data retrieval and project into the

PERENCANAAN PRODUKSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI. perubahan bertambah disebut trend positif atau. naik. Sebaliknya, jika rata rata perubahan berkurang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Membuat keputusan yang baik

BAB 2 ANGGARAN PENJUALAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata Kunci : Sparepart, Peramalan, Trend Moment

POKOK BAHASAN. : Peramalan (Forecasting) Bab II : Manajemen Proyek. Bab III : Manajemen Persediaan. Bab IV : Supply-Chain Management

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANALISIS TIME SERIES

BAB 2 LANDASAN TEORI. diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. Statistika inferensial adalah statistika yang dengan segala informasi dari

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa. situasi dan kondisi di masa yang akan datang.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Teknik Proyeksi Bisnis (Forecasting)

ARTIKEL PENERAPAN METODE TREND MOMENT DALAM FORECASTING PENJUALAN KASUR BUSA DI MEBEL ANUGERAH CUKIR JOMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

* Menetapkan model peramalan dimasa yang akan datang, baik ramal-an jangka pendek maupun jangka panjang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANGGARAN PENJUALAN. Muniya Alteza.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan membentuk suatu kesatuan atau organisasi atau suatu jaringan

Universitas Gunadarma PERAMALAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE DESEASONALIZED PADA PERAMALAN BANYAK PENUMPANG KERETA API DI PULAU JAWA. Abstract

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang. Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan.

JURNAL SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK PADA UD ZARDAN KRECEK MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE

Pembangunan Perangkat Lunak Peramalan Penjualan Dan Perencanaan Pemesanan Untuk Membantu Manajemen Persediaan Pada Perusahaan Dagang

PERAMALAN PRODUKSI KRECEK DENGAN LEAST SQUARE DAN PEMENUHAN SEVICE LEVEL PADA UD BAWANG MAS SKRIPSI

BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis

BAB 2 LANDASAN TEORI

DERET BERKALA DAN PERAMALAN

Penerapan Metode Least Square Untuk Prediksi Hasil Sadap Karet

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANGGARAN PENJUALAN BAB II. KUWAT RIYANTO, SE, M.M

PERAMALAN NILAI INFLASI KESEHATAN DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE KUADRATIK

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian

Data Time Series. Time series merupakan data yang diperoleh dan disusun berdasarkan urutan waktu atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegitan yang memperkirakan apa yang akan

MODUL 8 ANALISA TREND DAN FORECASTING

SALES FORECASTING UNTUK PENGENDALIAN PERSEDIAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis dan mengetahui bagaimana tingkat efektivitas dan kontribusi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI. Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi?

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi 3 Anggaran penjualan

BAB 2. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Metode statistik merupakan bidang pengetahuan yang mengalami pertumbuhan pesat. Metosdenya berkembang sejajar dengan penemuan-penemuan penting oleh para ahli matematis dan statistisi guna menjawab persoalan-persoalan yang dianjurkan oleh para penyelidik ilmiah. Selain daripada ilmu hayat sendiri, ilmu pengetahuan tersebut boleh dikatakan telah mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia modern. Ilmu pengetahuan tersebut sudah meliputi segalah metode guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menganalisa data kwantitatif secara deskriptif. Croxton dan cowden berpendapat bahwa metode statistik terlalu memberi tekanan pada teknik mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisa data kwantitatif secara deskriptif agar dapat memberi gambaran yang teratur tentang suatu peristiwa. Karena itu, metode demikian acapkali dinamakan metode statistik deskriptif (descriptive statistics). Semakin sering kita mempelajari tentang statistik deskriptif maka semakin banyak pula pertanyaan tentang apa itu statistik deskriptif dan yang terkandung didalamnya serta apa saja yang perlu di ketahui dalam mempelajari statistik. Dalam kesempatan ini makalah saya akan sedikit menjelaskan tentang Analisis Deret Berkala dengan metode Least Square (Kuadrat terkecil) 1.2. Tujuan Yang menjadi tujuan penilisan makalah ini yaitu mengkaji dan menganalisis data dengan menggunakan Analisis Deret Berkala dengan metode Least Square (Kuadrat terkecil). 1

1. Pengertian Deret Berkala 2. Komponen Deret Berkala 3. Metode Least Square (Kuadrat terkecil) 4. Mengetahui Tentang Analisis Trend 1.3. Manfaat Penulisan Dapat memberi informasi mengenai teknik menganalisis data dengan menggunakan Analisis Deret Berkala dengan metode Least Square (Kuadrat trkecil) 1.4. Metode Penulisan Metode Penulisan ini menggunakan metode kajian pustaka BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Analisis Trend Analisis trend merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data) yang cukup 2

banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga hasil analisis tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktorfaktor apa saja yang memengaruhi terhadap perubahan tersebut. Secara teoristis, dalam analisis runtun waktu (time series) hal yang paling menentukan adalah kualitas dan keakuratan dari data-data yang diperoleh, serta waktu atau periode dari data-data tersebut dikumpulkan. Jika data yang dikumpulkan tersebut semakin banyak maka semakin baik pula estimasi atau peramalan yang diperoleh. Sebaliknya, jika data yang dikumpulkan semakin sedikit maka hasil estimasi atau peramalannya akan semakin jelek. Jika data yang dikumpulkan tersebut semakin banyak maka semakin baik pula estimasi atau peramalan yang diperoleh. Sebaliknya, jika data yang dikumpulkan semakin sedikit maka hasil estimasi atau peramalannya akan semakin jelek. Metode Least Square : Metode yang digunakan untuk analisis time series adalah Metode Garis Linier Secara Bebas (Free Hand Method), Metode Setengah Rata-Rata (Semi Average Method), Metode Rata-Rata Bergerak (Moving Average Method) dan Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method). Dalam hal ini akan lebih dikhususkan untuk membahas analisis time series dengan metode kuadrat terkecil yang dibagi dalam dua kasus, yaitu kasus data genap dan kasus data ganjil. Secara umum persamaan garis linier dari analisis time series adalah : Y = a + b X. Keterangan : Y adalah variabel yang dicari trendnya dan X adalah variabel waktu (tahun). Sedangkan untuk mencari nilai konstanta (a) dan parameter (b) adalah : a = ΣY / N dan b =ΣXY / ΣX2 3

Contoh Kasus Data Ganjil : Tabel : Volume Penjualan Barang X (dalam 000 unit) Tahun 1995 sampai dengan 2003 Tahun Penjualan (Y) X XY X 2 1995 200-4 - 800 16 1996 245-3 - 735 9 1997 240-2 - 480 4 1998 275-1 - 275 1 1999 285 0 0 0 2000 300 1 300 1 2001 290 2 580 4 2002 315 3 945 9 2003 310 4 1.240 16 Jumlah 2.460 775 60 Untuk mencari nilai a dan b adalah sebagai berikut : a= 2.460 / 9 = 273,33 dan b = 775 / 60 = 12,92 Persamaan garis liniernya adalah : Y = 273,33 + 12,92 X. Dengan menggunakan persamaan tersebut, dapat diramalkan penjualan pada tahun 2010 adalah : Y = 273,33 + 12,92 (untuk tahun 2010 nilai X adalah 11), sehingga : Y = 273,33 + 142,12 = 415,45 artinya penjualan barang X pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 415.450 unit Contoh Kasus Data Genap : Tabel : Volume Penjualan Barang X (dalam 000 unit) Tahun 1995 sampai dengan 2002 Tahun Penjualan (Y) X XY X 2 1995 200-7 - 1.400 49 1996 245-5 - 1.225 25 1997 240-3 - 720 9 1998 275-1 - 275 1 1999 285 1 285 1 2000 300 3 900 9 2001 290 5 1.450 25 2002 315 7 2.205 49 Jumlah 2.150 1.220 168 Untuk mencari nilai a dan b adalah sebagai berikut : a = 2.150 / 8 = 268,75 dan b = 1.220 / 168 = 7,26 4

Persamaan garis liniernya adalah : Y = 268,75 + 7,26 X. Berdasarkan persamaan tersebut untuk meramalkan penjualan pada tahun 2008 adalah : Y = 268,75 + 7,26 (untuk tahun 2008 nilai X adalah 19), sehingga : Y = 268,75 + 137,94 = 406,69 artinya penjualan barang X pada tahun 2008 diperkirakan sebesar 406,69 atau 406.690 unit. elain dengan menggunakan metode tersebut di atas, juga dapat dipakai dengan metode sebagai berikut : Tabel : Volume Penjualan Barang X (dalam 000 unit) Tahun 1995 sampai dengan 2002 Tahun Penjualan (Y) X XY X 2 1995 200-3 - 700 12,25 1996 245-2 ½ - 612,5 6,25 1997 240-1 ½ - 360 2,25 1998 275 - ½ - 137,5 0,25 1999 285 ½ 142,5 0,25 2000 300 1 ½ 450 2,25 2001 290 2 ½ 725 6,25 2002 315 3 ½ 1102,5 12,25 Jumlah 2.150 610,0 42,00 Untuk mencari nilai a dan b adalah sebagai berikut : a = 2.150 / 8 = 268,75 dan b = 610 / 42 = 14,52 Persamaan garis liniernya adalah : Y = 268,75 + 14,52 X. Berdasarkan persamaan tersebut untuk meramalkan penjualan pada tahun 2008 adalah : Y= 268,75 + 14,52 (untuk tahun 2008 nilai X adalah 9½), sehingga : Y = 268,75 + 137,94 = 406,69 artinya penjualan barang X pada tahun 2008 diperkirakan sebesar 406.690 unit. 2.2 Pengertian Analisis Deret Berkala Di bawah ini adalah beberapa pengertian dari Analisis Deret Berkala : 5

Data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan, jumlah penduduk, jumlah kecelakaan, jumlah kejahatan, dsb). Serangkaian nilai-nilai variabel yang disusun berdasarkan waktu. Serangkaian data yang terdiri dari variabel Yi yang merupakan serangkaian hasil observasidan fungsi dari variabel Xi yang merupakan variabel waktu yang bergerak secara seragam dan ke arah yang sama, dari waktu yang lampau ke waktu yang mendatang. Deret berkala atau runtut waktu adalah serangkaian pengamatan terhadap peristiwa, kejadian atau variabel yang diambil dari waktu ke waktu, dicatat secara teliti menurut urut-urutan waktu terjadinya, kemudian disusun sebagai data statistik. Dari suatu runtut waktu akan dapat diketahui pola perkembangan suatu peristiwa, kejadian atau variabel. Jika perkembangan suatu peristiwa mengikuti suatu pola yang teratur, maka berdasarkan pola perkembangan tersebut akan dapat diramalkan peristiwa yang bakal terjadi dimasa yang akan datang. Jika nilai variabel atau besarnya gejala (peristiwa) dalam runtut waktu (serangkaian waktu) diberi simbol Y 1, Y 2,..Y n dan waktu-waktu pencatatan nilai variabel (peristiwa) diberi simbol X 1, X 2,..X n maka rutut waktu dari nilai variabel Y dapat ditunjukan oleh persamaan Y = f (X) yaitu besarnya nilai variabel Y tergantung pada waktu terjadinya peristiwa itu. 2.3 Komponen Deret Berkala 6

Pola gerakan runtut waktu atau deret berkala dapat dikelompokan kedalam 4 (empat) pola pokok. Pola ini bisanya disebut sebagai komponen dari deret berkala (runtut waktu). Empat komponen deret berkala itu adalah : Trend, yaitu gerakan yang berjangka panjang yang menunjukkan adanya kecenderungan menuju ke satu arah kenaikan dan penurunan secara keseluruhan dan bertahan dalam jangka waktu yang digunakan sebagai ukuran adalah 10 tahun keatas. Variasi Musim, yaitu ayunan sekitar trend yang bersifat musiman serta kurang lebih teratur. Variasi Siklus, yaitu ayunan trend yang berjangka lebih panjang dan agak lebih teratur. Variasi Yang Tidak Tetap (Irreguler), yaitu gerakan yang tidak teratur sama sekali. Gerakan atau variasi dari data berkala juga terdiri dari empat komponen, yaitu: Gerakan/variasi trend jangka panjang atau long term movements or seculer trend yaitu suatu gerakan yang menunjukan arah perkembangan secara umum (kecenderungan menaik atau menurun) dan bertahan dalam jangka waktu yang digunakan sebagai ukuran adalah 10 tahun ke atas. Gerakan/variasi siklis atau cyclical movements or variation adalah gerakan/variasi jangka panjang disekitar garis trend. Gerakan/variasi musim atau seasonal movements or variation adalah gerakan yang berayun naik dan turun, secara periodik disekitar garis trend dan memiliki waktu gerak yang kurang dari 1 (satu) tahun, dapat dalam kwartal, minggu atau hari. 7

Gerakan variasi yang tidak teratur (irregular or random movements) yaitu gerakan atau variasi yang sporadis sifatnya. Faktor yang dominan dalam gerakan ini adalah faktor-faktor yang bersifat kebetulan misalnya perang, pemogokan, bencana alam dll. Y Trend Gambar 1. Variasi Trend Jangka Panjang X Y Resesi Kemakmuran 8

Pemulihan Depresi X Gambar 2. Variasi Siklis Dari gerakan siklis diperoleh titik tertinggi (puncak) dan titik terendah (lembah). Pergerakan dari puncak ke lembah dinamakan kontraksi dan pergerakan dari puncak ke lembah berikutnya dinamakan ekspansi. Variasi sikli berlangsung selama lebih dari setahun dan tidak pernah variasi tersebut memperlihatkan pola yang tertentu mengenai gelombangnya. Gerakan sikli yang sempurna umumnya meliputi fasefase pemulihan (recovery), kemakmuran (prosperity), kemunduran / resesi (recession) dan depresi (depression). Y 9

X Gambar 3. Variasi Musim Pola musiman juga menunjukan puncak dan lembah seperti pada siklus, tetapi lamanya variasi musim selalu satu tahun atau kurang. Y X Gambar 4 Variasi Fluktuasi Tak Teratur Jika dikaitkan dengan kegiatan bisnis dan ekonomi, analisis deret berkala atau analisis time series seringkali digunakan untuk memprediksi nilai dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya nilai dimasa mendatang, maka pihak manajemen perusahaan akan dapat mengambil keputusan dengan lebih efektif. Nilai dimasa mendatang itu pada dasarnya merupakan nilai time series dimasa mendatang, yaitu nilai-nilai yang diharapkan dapat terjadi dimasa mendatang, dengan dasar faktor-faktor (nilai-nilai) yang telah diterjadi dimasa lalu. 2.4 Ciri-ciri Trend Sekuler 10

Trend (T) atau Trend Sekuler ialah gerakan dalam deret berkala yang berjangka panjang, lamban dan berkecenderungan menuju ke satu arah, arah menaik atau menurun. Umumnya meliputi gerakan yang lamanya 10 tahun atau lebih. Trend sekuler dapat disajikan dalam bentuk : Persamaan trend, baik persamaan linear maupun persamaan non linear Gambar/grafik yang dikenal dengan garis/kurva trend, baik garis lurus maupun garis melengkung. Trend juga sangat berguna untuk membuat ramalan yang sangat diperlukan bagi perencanaan, misalnya : Menggambarkan hasil penjualan Jumlah peserta KB Perkembangan produksi harga Volume penjualan dari waktu ke waktu, dll Trend digunakan dalam melakukan peramalan (forecasting). Metode yang biasanya dipakai, antara lain adalah Metode Semi Average dan Metode Least Square. 2.5 Metode Least Square (Kuadrat terkecil) Metode ini paling sering digunakan untuk meramalkan Y, karena perhitungannya lebih teliti. Persamaan garis trend yang akan dicari ialah Y = a 0 +bx a = ( Y ) / n b = ( XY ) / x 2 dengan : Y = data berkala (time series) = taksiran nilai trend. 11

a 0 = nilai trend pada tahun dasar. b = rata-rata pertumbuhan nilai trend tiap tahun. x = variabel waktu (hari, minggu, bulan atau tahun). Untuk melakukan penghitungan, maka diperlukan nilai tertentu pada variabel waktu (x) sehingga jumlah nilai variabel waktu adalah nol atau x = 0. Untuk n ganjil maka : Jarak antara dua waktu diberi nilai satu satuan. Di atas 0 diberi tanda negatif Dibawahnya diberi tanda positif. Untuk n genap maka : Jarak antara dua waktu diberi nilai dua satuan. Di atas 0 diberi tanda negatif Dibawahnya diberi tanda positif. 2.6 Contoh Soal 2.6.1 Contoh I (Untuk jumlah data ganjil) : Ramalan Penjualan Metode Least Square Data Penjualan (Unit) PT. GALAU Tahun 1995-1999 12

Tahun Penjualan No (X) (Y) 1 1995 130 2 1996 145 3 1997 150 4 1998 165 5 1999 170 Dari data tersebut akan dibuat forecast penjualan dengan menggunakan Metode least Square. Penyelesaian : 2.5.1.1 Analisis menggunakan metode Least Square Tahun Penjualan X X 2 XY (X) (Y) 1995 130-2 4-260 1996 145-1 1-145 1997 150 0 0 0 1998 165 1 1 165 1999 170 2 4 340 Total 760 0 10 100 2.5.1.2 Mencari nilai a dan b a = 760 : 5 = 152 b = 100 : 10 = 10 13

Setelah mengetahui nilai variabel a dan b maka persamaan trendnya dapat diketahui yaitu : Y = 152 + 10X Dari persamaan fungsi Y diatas maka nilai trend dari tahun 1995 sampai dengan 1999 dapat diketahui : Penjualan Tahun (Y) 1995 132 1996 142 1997 152 1998 162 1999 172 Dari persamaan fungsi Y diatas juga dapat disusun ramalan penjualan pada tahun berikutnya untuk dijadikan dasar pembuatan anggaran penjualan. Y(2000) = 152 +10 (3) = 182 Penjualan Tahun (Y) 2000 182 2001 192 2002 202 2003 212 2004 222 14

2.6.2 Contoh II (Untuk jumlah data genap): Ramalan Penjualan Metode Least Square Data Penjualan (Unit ) PT. KAMSEUPAY Tahun 1995-2000 Penjualan No Tahun (Y) 1 1995 130 2 1996 145 3 1997 150 4 1998 165 5 1999 170 6 2000 185 Square. Dari data tersebut akan dibuat ramalan penjualan dengan menggunakan Metode least Penyelesaian : 2.6.2.1 Analisis menggunakan metode Least Square Penjualan Tahun X X 2 XY (Y) 1995 130-5 25-650 1996 145-3 9-435 1997 150-1 1-150 1998 165 1 1 165 1999 170 3 9 510 2000 185 5 25 925 15

Total 945 0 70 365 2.6.2.2 Mencari nilai a dan b a = 945 : 6 = 157,5 b = 365 : 70 = 5,21 Setelah mengetahui nilai variabel a dan b maka persamaan trendnya dapat diketahui yaitu: Y = 157,5 + 5,21X Dari persamaan fungsi Y diatas maka nilai trend dari tahun 1995 sampai dengan 2000 dapat diketahui : 2005: Penjualan Tahun (Y) 1995 131,45 = 131 1996 141,87 = 142 1997 152,29 = 152 1998 162,71 = 163 1999 173,13 = 173 2000 183,55 = 184 Dengan cara yang sama dapat pula diketahui ramalan penjualan untuk tahun 2001 Tahun Penjualan 16

(Y) 2001 193,97 = 193 2002 204,39 = 204 2003 214,81 = 215 2004 225,23 = 225 2005 235,65 = 236 17

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Peramalan yang diberikan oleh metode least square dalam data berkala cukup baik, itu menunjukkan bahwa metode least square merupakan metode yang lebih teliti sehingga sering digunakan untuk menghitung data berkala. Selain itu metode least square juga dapat digunakan tidak hanya untuk meramalkan penjualan tetapi berbagai macam peramalan lainnya, seperti perkembangan KB, perkembangan produksi, dll. 3.2 Saran Pada perhitungan dengan metode least square tentunya juga diperlukan ketelitian dan kecermatan agar tidak terjadi kesalahan, untuk memperkecil kesalahan pada metode least square ini bisa menggunakan Microsoft Excel. 18

DAFTAR PUSTAKA 1. Boediono, Dr, Wayan Kaester, dr, Ir. MM. 2001. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya. Bandung 2. Kuswadi dan Erna Mutiara. 2004. Statistik Berbasis Komputer untuk Orang-Orang Non Statistik. Elex Media Komputindo. Jakarta. 3. Google search engine, http://www.google.co.id/, keyword : Analisis Deret Berkala Dengan Metode Least Square 4. Blog/web pribadi, http:// imamsyahdani.files.wordpress.com/ 5. Dan sumber lain. 6. http://www.scribd.com/doc/140203719/isi-makalah-sd 7. http://id.wikipedia.org/wiki/analisis_tren 19