Kurnia Mutiara. Prodi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Syukur Alhamdulillah peneliti memanjatkan kehadirat Allah SWT yang

NURJANNAH NIM

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA

Maulina. Mahasiswi Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh D-III Kebidanan

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda Aceh

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN TAHUN 2012

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA

ABSTRAK GAMBARAN SOSIAL BUDAYA DENGAN POLA MAKAN IBU MENYUSUI DI KEMUKIMAN JANGKA BUYA KECAMATAN JANGKA BUYA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2013

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI DENGAN KELANCARAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BLANG BINTANG ACEH BESAR JURNAL

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

Tingkat Pengetahuan Bidan Tentang Penanganan Infeksi Pada Bayi Akibat Ketuban Pecah Dini Di Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2012

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, 3.8) Alat Pengumpulan Data, 3.9) Metode Pengumpulan Data, 3.10)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah descriptive correlative research, atau

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

NURLAILA RAMADHAN Tenaga Pengajar Pada StiKes Ubudiyah Banda Aceh

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Rahayu et al.,persalinan Tindakan...

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL

Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPM HJ. A BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI SAAT ANTENATAL DAN INTRANATAL DENGAN BOUNDING ATTACHMENT PADA IBU POST PARTUM DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KB DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI BPM HJ. MAHMUDAH, S.S.T KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DIPLOMA KEBIDANAN STIKes U BUDIYAH SIGLI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

BAB III METODE PENELITIAN. desain case control. Kasus kontrol adalah suatu penelitian (survei) analitik

GAMBARAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES BERDASARKAN GEJALA DAN FAKTOR PENYEBAB PADA IBU NIFAS DI KELURAHAN MARGADANA DAN SUMUR PANGGANG

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PROSES PENGELUARAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

GAMBARAN ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU NIFAS DI DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

Oleh : Dra. Hj. Syarifah, M.Kes. ABSTRAK

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

BAB III METODE PENELITIAN. retrospektif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013

Nisa khoiriah INTISARI

PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN MOTIVASI KELUARGA DALAM PELAKSANAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS UJUNG BATU RIAU

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

BAB III METODE PENELITIAN

PERSIAPAN PERSALINAN IBU HAMIL DITINJAU DARI JUMLAH PERSALINAN DAN JUMLAH KUNJUNGAN KEHAMILAN

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PRILAKU REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI KELAS XII SMA NEGERI I SEUNUDDON KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2012

BAB IV METODE PENELITIAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM

Hubungan antara Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Retensio Plasenta Eufrasia Zau, Endang BS Akbid Griya Husada Surabaya

METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE

Jurnal Siklus Volume 6 No 1 Januari 2017

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

USIA DAN PARITAS DENGAN POSTPARTUM BLUES DI RSUD BANGIL PASURUAN 2014 HOSNOL KHOTIMAH Subject : Postpartum Blues, Usia, Paritas DESCRIPTION

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor

Transkripsi:

,Jurnal Karya Tulis Ilmiah HUBUNGAN PARITAS, PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN DENGAN BOUNDING ATTACHEMENT PADA IBU NIFAS DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BEREUNEUN KABUPATEN PIDIE TAHUN 2013 Kurnia Mutiara Prodi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah ABSTRAK Latar Belakang : Bounding attachement adalah sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin antara orang tua dan bayi. Bayi yang dipisahkan dari orang tua akan mengembangkan perasaan tidak aman yang ditampilkan dalam gangguan kepribadian atau kesulitan/hambatan didalam segisegi kehidupannya yang menyebabkan munculnya masalah penyesuaian diri dimasa yang akan datang, menyebabkan kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anak. Dari hasil wawancara peneliti didapatkan jumlah ibu nifas yang ada diruang kebidanan selama 2 hari berjumlah 7 orang, diantara 7 orang tersebut yang melakukan rawat gabung antara ibu dan bayi serta memberikan belaian dan ikatan kasih sayang yang dilakukan sedini mungkin hanya 3 orang. Tujuan penelitian : ini adalah untuk Hubungan Paritas, Pengetahuan Dan Pendidikan Dengan Bounding Attachement Pada Ibu Nifas Di Metode Penelitian :Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional, dilakukan di rumah sakit Ibu dan anak sejak tanggal 21 Juli sampai dengan 16 Agustus 2013. Pengambilan sampel menggunakan tehknik achidental sampling sebanyak 38 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner yang berisikan 10 pertanyaan. Hasil Penelitian : yang diperoleh dari 38 responden adalah adanya hubungan yang signifikan antara paritas ibu nifas dengan bounding attachement yaitu p < 0,05 (0,018). Adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu nifas dengan bounding attachement yaitu p < 0,05 (0,000). Adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu nifas dengan bounding attachement yaitu p < 0,05 (0,001). Kesimpulan : Dari hasil diatas dapat disimpulkan ibu bahwa mayoritas ibu yang berpengetahuan baik dan pendidikan tinggi mau melakukan bounding attachement, selain itu juga tidak dilakukan bounding attachement akibat dari kesehatan bayi yang tidak memungkinkan untuk dirawat bersama. Serta juga ibu tidak hanya menunnngu dari bidan nya tetapi ada reaksi yang dilakukan jika tidak dilakukan perawatan oleh keluarga dan bidan.diharapkan kepada petugas kesehatan untuk dapat melakukan bounding attachement setiap kelahiran bayi apabila bayi memungkinkan untuk dirawat bersama oleh ibu tanpa ada kelainan yang terjadi pada ibu dan bayi sehingga program pemerintah dapat tercapai untuk menurunkan angka kesakitan ibu dan anak. Kata kunci : bounding attachement, paritas, pengetahuan, pendidikan I. Pendahuluan Pelayanan Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa krisis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. (Sulistiyani, 2011). Masa nifas disebut juga masa post partum atau puerperium yaitu masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ-organ yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya berkaitan saat melahirkan (Suherni dkk, 2009). Bounding attachment berasal dari dua suku kata, yaitu bounding dan attachment. Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment (membangun ikatan). Jadi bounding attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin antara orangtua dan bayi. Hal ini merupakan proses dimana sebagai

hasil dari suatu interaksi terus-menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan. Tujuan Penelitian Tujuan Umum Untuk mengetahui Hubungan Paritas, Pengetahuan Dan Pendidikan Dengan Bounding Attachement Pada Ibu Nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bereuneun Kabupaten Pidie Tahun 2013. Tujuan Khusus 1. Untuk Mengetahui Hubungan Paritas Dengan Bounding Attachement Pada Ibu Nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Beureuneun. 2. Untuk Mengetahui Hubungan Pengetahuan Dengan Bounding Attachement Pada Ibu Nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bereuneun. 3. Untuk Mengetahui Hubungan Pendidikan Dengan Bounding Attachement Pada Ibu Nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bereuneun. II. METODOLOGI a. Kerangka Konsep Menurut lain (Andy, 2012). Ikatan antara orangtua dan bayi baru lahir sangatlah penting untuk diperhatikan. Sejak masa antenatal, ibu sudah harus mendapatkan informasi mengenai Bounding attachment, karena sejak masa antenatal, hubungan antara ibu dan anak yang berlandaskan ikatan kasih sayang sudah mesti terjalin Hipotesa Penelitian Ha : Ada Hubungan Paritas dengan Bounding Attachement Pada Ibu Nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Beureunuen Ha : Paritas Pengetahuan Pendidikan Bounding Attachmen Ada Hubungan Pengetahuan dengan Ha : Rumah Sakit Ibu dan Anak Beureunuen Ada Hubungan Pendidikan dengan Rumah Sakit Ibu dan Anak Beureunuen Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian Analitik dengan pendekatan cros sectional yaitu cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat, dimana pengumpulan data variable Dependen dan Independen dilakukan penelitian disaat yang bersamaan. (Notoadmojo, 2005) Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas di. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bereuneun berjumlah 38 orang dengan pengambilan sampel yaitu accidental sampling Tempat dan waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bereuneun Kabupaten Pidie. dilakukan dari tanggal 21 Juli sampai 16 Agustus 2013. Pengumpulan dan Analisa Data Data Primer. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada semua ibu yang bersalin di Rumah Sakit Ibu dan Anak Beureuneun Data Sekunder Didapat dari bagian Ruang Kebidanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Beureuneun dan Rekam medic RSU Pengolahan Data Menurut Budiarto (2002) data yang telah didapatkan akan diolah dengan tahap-tahap berikut: Editing, Coding, Transfering, Tabulating, III. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mulai tanggal 21 Juli s sampai dengan 16 Agustus 2013 terhadap 38 responden yaitu seluruh ibu-ibu nifas yang ada di rawat di rumah sakit ibu dan anak dengan memberikan kuesioner serta wawancara yang berisikan 10 pertanyaan tentang pengetahuan, pendidikan, paritas.

Penyajian hasil penelitian ini memberikan gambaran mengenai distribusi frekuensi responden baik variabel bebas maupun variabel terikat dimana diperoleh hasil penelitian sebagai berikut : Bounding Attechment Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Bounding Attachement Pada Ibu Nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bereuneun Kabupaten Pidie Tahun 2013 No Bounding Attechment Frekuensi Persentase (%) 1 Ya 20 52,6 2 Tidak 18 47,4 Berdasarkan Tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 38 responden mayoritas ibu melakukan bounding attachment berjumlah 20 orang (52,6%), sedangkan yang tidak melakukan bounding attachment berjumlah 18 orang (47,4%). Paritas Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Paritas Dengan Bounding Attachement Pada Ibu Nifas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bereuneun Kabupaten Pidie Tahun 2013 N Paritas Freku Persentas o ensi e (%) 1 Primipara 14 36,8 2 Multipara 14 36,8 3 Grandemultipara 10 26,4 Total 38 100% Berdasarkan Tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 38 responden mayoritas ibu memiliki persalinan anak lebih dari dua (multipara) sebanyak 14 orang (36,8%) dan primipara yaitu sebanyak 14 orang (36,8%), sedangkan Grandemiltipara sebanyak 10 orang (26,4%). Pengetahuan Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Dengan No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) 1 Baik 11 28,9 2 Cukup 7 18,4 3 Kurang 20 52,6 Total 38 100% Berdasarkan Tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 38 responden mayoritas ibu nifas berpengetahuan kurang tentang bounding attachement sebanyak 20 orang (52,6%) dan berpengetahuan cukup sebanyak 11 orang (28,9%). Pendidikan Tabel 5.4. Distribusi Frekwensi Pendidikan Dengan No Pendidikan Frekuensi (F) Persentase (%) 1 Tinggi 9 23,7 2 Menengah 9 23,7 3 Dasar 20 52,6 Total 38 100% Berdasarkan Tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 38 responden mayoritas ibu berpendidikan dasar sebanyak 20 orang (52,6%) dan berpendidikan menengah sebanyak 9 orang (23,7%), sedangkan yang berpendidikan tinggi juga sebanyak 9 orang (23,7%). Hubungan Paritas Ibu Nifas Dengan Bounding Attachement Tabel 5.8. Tabulasi Silang Hubungan Paritas Dengan Rumah Sakit Ibu daanak Bereuneun Paritas Bounding Attachement Total P- N Ya Tidak value o F % F % F % 0,018 1 Primipara 78,6 3 14 100 11 21,4 2 Multipara 50,0 7 100 7 50,0 14 3 Grandemu 2 20,0 8 10 100 ltipara 80,0 Jumlah 20 52,6 18 47,4 38 100

Berdasarkan Tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 14 responden mayoritas ibu nifas primipara melakukan bounding attachement sebanyak 11 orang (78,6%) dan dari 10 responden mayoritas ibu nifas grandemultipara yang tidak melakukan bounding attachement sebanyak 2 orang (20,0%). Dari hasil uji Statistik menggunakan chi square diperoleh nilai p - value 0018 yang berarti nilai < α = 0,05 menunjukkan adanya hubungan yang signifikan paritas ibu nifas dengan bounding attachment Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Dengan Bounding Attachement Tabel 5.6. Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Dengan N Pengetah Bounding Attachement Total P- o uan Ya Tidak valu e F % F % F % 0,000 1 Baik 10 90,9 1 9,1 11 100 2 Cukup 6 85,7 1 14,3 7 100 3 Kurang 4 20 16 80 20 100 Jumlah 20 52,6 18 38 100 47,4 Berdasarkan Tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 11 responden mayoritas ibu memiliki pengetahuan baik melakukan bounding attachement sebanyak 10 orang (90,9%) dan dari 20 responden ibu tidak melakukan bounding attachement memiliki pengetahuan kurang yaitu 16 orang (80,0%). Dari hasil uji Statistik menggunakan chi square diperoleh nilai p value 0,000 yang berarti nilai < α = 0,05 menunjukkan adanya hubungan yang signifikan pengetahuan ibu nifas dengan bounding attachment. Hubungan Pendidikan Ibu Ibu Nifas Dengan Bounding Attachement Tabel 5.7 Tabulasi Silang Hubungan Pendidikan Dengan Bounding Attachement N o Pendidikan Ya Tidak Total P- value F % F % F % 0,001 1 Tinggi 8 88,9 1 11,1 9 100 2 Menengah 7 77,8 2 22,2 9 100 3 Dasar 5 25,0 15 75,0 20 100 Jlh 20 52,6 18 47,4 38 100 Berdasarkan Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari responden mayoritas ibu nifas berpendidikan tinggi melakukan bounding attachement sebanyak 8 orang (88,9%) dan dari 20 responden yang tidak melakukan bounding attachement berpendidikan dasar yaitu 15 orang (75,0%). Dari hasil uji Statistik menggunakan chi square diperoleh nilai p - value 0,000 yang berarti nilai < α = 0,05 menunjukkan adanya hubungan yang signifikan pendidikan ibu nifas dengan bounding attachment Pembahasan Hubungan Paritas Ibu Nifas dengan bounding attachement Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 14 responden mayoritas ibu nifas primipara melakukan bounding attachement sebanyak 11 orang (78,6%) dan dari 10 responden mayoritas ibu nifas grandemultipara yang tidak melakukan bounding attachement sebanyak 2 orang (20,0%). Dari hasil uji Statistik menggunakan chi square diperoleh nilai probabilitas (p) 0,018 yang berarti nilai p < (α) = 0,05 menunjukkan adanya hubungan yang signifikan paritas ibu nifas dengan bounding attachment. Paritas adalah wanita yang sudah melahirkan bayi hidup. Paritas primapara yaitu wanita yang telah melahirkan bayi hidup sebanyak 1 kali, multipara yaitu wanita yang telah melahirkan bayi hidup beberapa kali dimana persalinan tersebut tidak lebih dari 5 kali, dan grande multipara yaitu wanita yang te;lah melahirkan bayi hidup lebih dari 5 kali (Manuaba, 2008). Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Chotib (2009) yang menyebutkan bahwa tingkat keberhasilan menyusui pada ibu nifas dalam masa neonatus sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu. Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang diketahui tentang suatu objek dan termasuk didalamnya adalah ilmu pengetahuan yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam

memahami atau mempersiapkan diri dalam berhubungan dalam kesehatan dirinya. Menurut asumsi peneliti bahwa mayoritas ibu memiliki anak satu yang melakukan bounding attachement, ini dikarenakan bayi tersebut merupakan keluarga terbaru yang hadir hal ini membuat tertarik ibuibu muda yang memilki bayi sehingga mau melakukan bounding attachement akibat dari keingin tahuan ibu yang lebih besar. Sedangkan ada juga bayi tidak dilakukan bounding attachement ini dikarenakan akibat kelainan yang terjadi pada bayi sehingga bayi harus dirawat pada bagian khusus perawatan bayi Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas dengan bounding attachement Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 11 responden mayoritas ibu memiliki pengetahuan baik melakukan bounding attachement sebanyak 10 orang (90,9%) dan dari 20 responden ibu tidak melakukan bounding attachement memiliki pengetahuan kurang yaitu 16 orang (80,0%). Dari hasil uji Statistik menggunakan chi square diperoleh nilai probabilitas (p) 0,000 yang berarti nilai p < (α) = 0,05 menunjukkan adanya hubungan yang signifikan pengetahuan ibu nifas dengan bounding attachment. Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang penting dalam membentuk tindakan seseorang. Menurut Azwar (2003) pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang penting dalam membentuk tindakan seseorang. Hasil penelitian Rohani (2011), menunjukkan pengetahuan ibu nifas yang melakukan bounding attachement berpengetahuan baik sebanyak 19 orang, sedangkan yang tidak melakukan bounding attachement berpengetahuan kurang sebanyak 12 orang. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa redapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan bounding attachement. Menurut asumsi peneliti didapatkan bahwa ibu nifas yang memiliki pengetahuan baik melaklukan bounding attachement untuk mendapatkan pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir dengan merawat bayi nya secara mandiri tidak hanya sepenuhnya dari bantuan keluarga. Hal ini dilakukan karena ibu mengetahui manfaat dari bounding attachement tersebut. Hubungan Pendidikan Ibu Nifas dengan bounding attachement Berdasarkan hasil penelitian menujukkan bahwa dari responden mayoritas ibu nifas berpendidikan tinggi melakukan bounding attachement sebanyak 8 orang (88,9%) dan dari 20 responden yang tidak melakukan bounding attachement berpendidikan dasar yaitu 15 orang (75,0%). Dari hasil uji Statistik menggunakan chi square diperoleh nilai probabilitas (p) 0,000 yang berarti nilai p < (α) = 0,05 menunjukkan adanya hubungan yang signifikan pendidikan ibu nifas dengan bounding attachment. Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan pasangan suami - istri yang rendah akan menyulitkan proses pengajaran dan pemberian informasi, sehingga pengetahuan tentang perawatan ibu nifas dan hal-hal apa saja yang harus didapatkan oleh ibu nifas juga terbatas (Suparyanto, 2010). Hasil Penelitian menunjukkan pendidikan ibu nifas yang melakukan bounding attachement yang berpendidikan tinggi berjumlah 22 orang, sedangkan yang tidak melakukan bounding attachement yang berpendidikan dasar sebanyak 12 orang. Hasil uji statistic menunjukkan dengan P value 0.009 (p < 0.005). Hal ini menunjukkan bahwa terdapatr hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan bounding attachement. Menurut asumsi peneliti bahwa pengetahuan yang baik didasari dari pengetahuan yang dimilikinya. Dengan ibu memiliki pendidikan tinggi maka ibu akan memperkaya dirinya dengan ilmu-ilmu yamg berguna dalam perawatan bayi baru lahir. IV.PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Adanya hubungan yang signifikan antara paritas ibu nifas dengan bounding attachement di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Beureunuen dengan hasil uji statistic diperoleh nilai P - value 0,018 < α = 0,05. 2. Adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu nifas dengan bounding

attachement di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Beureunuen dengan hasil uji statistic diperoleh nilai P - value 0,000 < α = 0,05. 3. Adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu nifas dengan bounding attachement di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Beureunuen dengan hasil uji statistic diperoleh nilai P - value 0,001 < α = 0,05. Sulistiyani, 2011. Asuhan Kebidanan III Pelayanan Nifas Di Rumah http://www.lusa.web.id/konsep-dasarmasa-nifas/ diakses tanggal 23 Mei 2012. Suherni, 2009, Perawatan Masa Nifas, Fitramaya, Yogyakarta. Saran 1. Diharapkan menjadi sarana bagi peneliti untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dan mendapatkan pengalaman nyata dalam bidang penelitian. 2. Diharapkan bagi Institusi Pendidikan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi proses penelitian selanjutnya terutama yang berhubungan dengan masalah nifas dalam melakukan pelaksanaan Bounding Attachement.. 3. Diharpakan bagi Rumah Sakit sebagai salah satu bahan masukan bagi bidan sebagai tenaga kesehatan yang berada di masyarakat dan instansi tempat kerja untuk melakukan tindakan proaktif seperti penyuluhan dan memberikan pendidikan kesehatan. 4. Diharapkan kepada Ibu Nifas agar lebih meningkatkan kesadaran terhadap perlunya pengetahuan tentang pentingnya Bounding Attachement. Dengan demikian diharapkan bayi yang berumur 0-28 hari mendapatkan pelayanan kesehatan secara dini dan optimal dari tenaga kesehatan setempat. REFERENSI Andy, 2012, Makalah Kebidanan: Bonding Attechment, http://ilmu-pastipengungkapkebenaran.blogspot.com/2012/05/boun ding-attachment.html, (dikutip tanggal 5 Januari 2013). Budiarto, E. 2006. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Buku Kedokteran EGC, Jakarta Manuaba Ida Bagus Gde, 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC; Jakarta Machfoedz Ircham, 2008. Metodologi Penelitian. Fitramaya; Yogyakarta