FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DIPLOMA KEBIDANAN STIKes U BUDIYAH SIGLI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DIPLOMA KEBIDANAN STIKes U BUDIYAH SIGLI"

Transkripsi

1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DIPLOMA KEBIDANAN STIKes U BUDIYAH SIGLI NUR ALIAH Mahasiswi Pada Program Studi Diploma III Kebidanan StiKes U Budiyah Banda Aceh Abstrak Pada umumnya pendidikan berlangsung secara berencana didalam kelas secara tatap muka. Mahasiswa yang dapat meningkatkan motivasi dalam usaha membangkitkan daya penalaran antar sesama mahasiswa, mereka sendiri ikut menentukan keberhasilan. Mahasiswa harus sadar akan pentingnya memiliki daya penalaran untuk kepentingan pembinaan personality dan kepribadiannya. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa harus menggunakan setiap kesempatan yang disediakan di kampus. Jika tidak ada mereka harus mencarinya, oleh karena itu mahasiswa harus beraktivitas, harus meningkatkan rasa turnadiri jauh-jauh. Para mahasiswa bukanlah pribadi yang hanya siap untuk digiringgiring atau didorong-dorong. Dimana mahasiswa harus siap berpartisipasi pada tiap kesempatan dalam proses belajar mengajar, dan jika tidak ada kesempatan merekalah sendiri yang harus siap untuk membentuk sarana lainnya. Orang tua cenderung lebih sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Diploma Sigli Tahun Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional, dilakukan di STIKes U Budiyah Sigli sejak tanggal 12 sampai dengan 16 Agustus Pengambilan sampel menggunakan tehknik achidental sampling sebanyak 42 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner yang berisikan 30 pertanyaan. Hasil penelitian yang diperoleh dari 42 responden didapatkan ada pengaruh faktor lingkungan dengan Motivasi Belajar didapatkan nilai p Value Ada pengaruh Materi dengan Motivasi Belajar didapatkan nilai p Value Ada pengaruh dosen dengan Diploma Kebidanan didapatkan nilai p Value Ada pengaruh fasilitas dengan U Budiyah Sigli didapatkan nilai p Value Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa motivasi belajar mahasiswa di Akademi Kebidanan Kabupaten Pidie mayoritas bermotivasi tinggi dapat pembelajaran baijk di tinjau dari faktor intrinsik dan ektrinsik hal ini ditinjau dari saranan dan prasarana yang mendukung pula dalam kampus tersebut. Saran yang diharapakan agar untuk pihak akademi Kebidanan dapat tmeninggkatkan kualitas baik dari dosen pengajar dan juga intrumen yang di gunakan dalam proses belajar mengajar. Kata Kunci : Motivasi, Lingkungan, Materi, Dosen, Fasilitas PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu proses yang unsur-unsurya terdiri dari masukan (input), yaitu sasaran pendidikan, dan keluaran (output) yaitu suatu bentuk perilaku baru atau kemampuan baru dari sasaran pendidikan. Proses tersebut dipengaruhi oleh perangkat lunak (soft ware) yang terdiri dari kurikulum, pendidik, metode dan sebagainya serta perangkat keras (hard ware) yang terdiri dari ruang, perpustakaan

2 (buku-buku) dan alat-alat bantu pendidikan lain. Jalur pendidikan formal akan membekali seseorang dengan dasar-dasar pengetahuan, teori dan logika, pengetahuan umum, kemampuan analisis serta pengembangan kepribadian. Berdasarkan proses intelektual, H.L. Blum menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu proses dengan tujuan utama menghasilkan perubahan perilaku manusia yang secara operasional tujuannya dibedakan menjadi 3 aspek, yaitu aspek pengetahuan (kognitif), aspek sikap (afektif), dan aspek keterampilan (psikomotor). (Notoatmodjo, 2009). Tujuan pendidikan adalah meningkatkan pengetahuan seseorang mengenai satu hal sehingga ia menguasainya. Jelas perbedaannya dengan tujuan penerangan, propaganda dimana tujuan pendidikan ini akan tercapai jika prosesnya komunikatif. Jika proses belajar tesebut tidak komunikastif tidak akan mungkin tujuan pendidikan akan tercapai. Di tinjau dari prosesnya pada tingkat bawah dan menengah pengajar itu disebut guru, sedangkan pelajar di sebut murid; pada tingkat tinggi pengajar itu dinamakan dosen sedangkan pelajarnya di sebut mahasiswa (Onong Udjana, 2006). Sofyan (2008), menjelaskan pengembangan pendidikan kebidanan seyogyanya dirancang secara berkesinambungan, berjenjang dan berlanjut sesuai dengan prinsip belajar seumur hidup bagi bidan yang mengabdi ditengah-tengah masyarakatnya. Pendidikan yang berkelanjutan ini bertujuan untuk mempertahankan profesionalisme bidan baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Untuk mendapatkan Asuhan Kebidanan yang berkualitas perlu didukung dengan tersedianya standar asuhan. Standar asuhan itu sendiri dilandasi dasar-dasar kebidanan sebagai filosofi. Mengacu pada keadaan tersebut maka seorang bidan harus mengetahui paradigma baik melihat dari sisi komponenkomponen dari paradigma tersebut yaitu: wanita, lingkungan, perilaku dan pelayanan kebidanan itu sendiri baik berupa Pelayanan Kebidanan, Praktik Kebidanan dan Asuhan Kebidanan (Dwana, 2009). Untuk melaksanakan tugasnya, bidan harus melalui pendidikan yang formal, mempunyai sistem pelayanan, kode etik dan etika kebidanan dalam melaksanakan atau mengerjakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya secara profesional, sehingga semua orang tidak dapat disebut menjadi bidan. Oleh karena itu perlu diperjelas batasan atau profesi seorang bidan sehingga tidak ada penyelewengan dan penyimpangan sehingga perlu dibatasi tentang kebidanan sebagai suatu profesi (Dwana, 2009). Salah satu faktor dari dalam diri yang menentukan berhasil tidaknya dalam proses belajar mengajar adalah motivasi belajar. Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Seseorang yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, bisa gagal karena kurang adanya motivasi dalam belajarnya (Anonymous, 2010).

3 Pada umumnya pendidikan berlangsung secara berencana didalam kelas secara tatap muka. Mahasiswa yang dapat meningkatkan motivasi dalam usaha membangkitkan daya penalaran antar sesama mahasiswa, mereka sendiri ikut menentukan keberhasilan. Mahasiswa harus sadar akan pentingnya memiliki daya penalaran untuk kepentingan pembinaan personality dan kepribadiannya. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa harus menggunakan setiap kesempatan yang disediakan di kampus. Jika tidak ada mereka harus mencarinya, oleh karena itu mahasiswa harus beraktivitas, harus meningkatkan rasa turnadiri jauh-jauh. Para mahasiswa bukanlah pribadi yang hanya siap untuk digiring-giring atau didorong-dorong. Dimana mahasiswa harus siap berpartisipasi pada tiap kesempatan dalam proses belajar mengajar, dan jika tidak ada kesempatan merekalah sendiri yang harus siap untuk membentuk sarana (Onong Udjana, 2006). Dalam kenyataannya motivasi setiap siswa dalam belajar berbeda satu sama lain. Ada yang rajin belajar karena memang mempunyai motivasi ingin menuntut ilmu, ada pula siswa yang belajar karena mempunyai motivasi sekedar mendapat nilai yang bagus atau lulus ujian. Dalam belajar motivasi memegang peranan penting, yaitu sebagai pendorong siswa dan merupakan syarat mutlak dalam belajar. Di sekolah, sering terdapat anak yang malas, tidak menyenangkan, suka membolos dan lain sebagainya. Dalam masalah demikian, berarti bahwa guru tidak berhasil memberikan motivasi yang tepat untuk mendorong anak-anak, agar mereka bekerja dengan segenap tenaga dan pikirannya. Sedangkan intensitas belajar siswa sudah barang tentu dipengaruhi oleh motivasi (Admin, 2012). Hasil wanwancara penulis dengan mahasiswa diploma kebidanan bahwa masih rendahnya motivasi belajar Diploma Kebidanan Stikes U Budiyah, hal ini disebabkan karena tidak tinggal di asrama, tempat tinggal yang jauh dengan kampus, sarana dan prasarana masih kurang, dosen yang masuk tidak tepat waktu mengajar, lokal belajar yang tidak memungkinkan dan lokal belajar juga bersamaan dengan tingkat satu, dua dan tiga. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di kampus U budiyah Sigli dari jumlah mahasiswi Kebidanan dari tingkat I berjumlah 18 orang, tingkat II berjumlah 24 orang dan tingkat III berjumlah 38 orang. Jadwal kegiatan belajar dikampus tidak teratur, serta suasana dari lokal dan perangkat yang menunjang untuk proses belajar mengajar dari akdemik belum begitu baik. Untuk memperoleh tingkat pendidikan maka belajar adalah jalan yang harus ditempuh, karena masalah belajar adalah sangat penting dalam kehidupan manusia, bahkan dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari proses belajar, baik ada di sekolah, kalangan keluarga, maupun dalam kalangan masyarakat apalagi dalam kehidupan yang semakin modern ini, situasi masyarakat terus berkembang, perubahan dan kemajuan terjadi di berbagai bidang, baik bidang pengetahuan

4 maupun teknologi, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U Budiyah Sigli Tahun Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka penulis dalam penelitian ini membuat rumusan masalah sebagai berikut: Faktor-Faktor Apa Sajakah Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U Budiyah Sigli Tahun 2013? Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Sigli Tahun Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi U Budiyah Sigli Tahun 2013 ditinjau dari lingkungan b. Untuk mengetahui Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi U Budiyah Sigli ditinjau dari materi c. Untuk mengetahui Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi U Budiyah Sigli Tahun 2013 ditinjau dari dosen d. Untuk mengetahui Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi U Budiyah Sigli Tahun 2013 ditinjau dari fasilitas Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis : Sebagai bahan kajian pengembangan ilmu pengetahuan untuk menambah informasi mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa 2. Bagi Institusi Pendidikan : Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan bahan masukan yang dapat dibuat untuk acuan dimasa yang akan datang oleh institusi pendidikan dan sebagai bahan bacaan bagi perpustakaan yang dapat dimamfaatkan oleh mahasiswa, untuk mengoptimalkan mutu pendidikan seorang bidan agar lebih baik lagi. 3. Penelitian Selanjutnya : Bagi peneliti lain dapat dimanfaatkan dan dijadikan sebagai bahan referensi untuk pustaka dan hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam melakukan penelitian lebih lanjut. METODELOGI PENELITIAN Kerangka Konsep Kerangka konsep dalam penelitian ini berdasarkan pendapat Muhibbin (2005) yang mengatakan motivasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang diteliti yaitu : 1. Motivasi mahasiswa Diloma Kebidanan : Segala sesuatu yang mendorong seseorang

5 untuk melakukan sesuatu, dimana perasaan atau pikiran yang mendorong seseorang melakukan pekerjaan 2. Faktor lingkungan : Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yang terdiri dari suhu, cuaca, kondisi dan tempat belajar. 3. Materi : Bahan pelajaran yang digunakan untuk menambah pengetahuan 4. Dosen : Seseorang atau fasilitator yang membantu mahasiswa Hipotesa 1. Ada pengaruh faktor eksternal terhadap motivasi belajar mahasiswa tingkat Diploma Sigli 2. Ada pengaruh lingkungan terhadap motivasi belajar mahasiswa tingkat Diploma Sigli 3. Ada pengaruh materi terhadap motivasi belajar mahasiswa tingkat Diploma Kebidanan STIKes U Budiyah Sigli 4. Ada pengaruh dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa tingkat Diploma Kebidanan STIKes U Budiyah Sigli 5. Ada pengaruh fasilitas terhadap motivasi belajar mahasiswa tingkat Diploma Sigli Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Diploma Sigli tahun 2013, sedangkan yang menjadi sampel Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat U Budiyah Sigli berjumlah 42 orang, pengambilan sampel dilakukan dengan cara Accidental sampling. Instrumen Penelitian Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh data yang perlu diketahui. Kuesioner dibuat sendiri berdasarkan telaah kepustakaan yang terdiri dari 3 bagian yaitu: 1. Motivasi mahasiswa tentang pembuatan asuhan keperawatan yang terdiri dari 10 pertanyaan dengan bentuk multiple choice. Pengukuran penilaian (nilai 1 apabila jawaban benar dan nilai 0 apabila jawaban salah). 2. Faktor Internal yang terdiri dari 10 pertanyaan dengan bentuk pilihan ya dan tidak. Pengukuran penilaian (nilai 1 apabila jawaban benar dan nilai 0 apabila jawaban salah). Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di U Budiyah Sigli dari tanggal 12 s/d 16 Bulan Agustus tahun Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. data primer yaitu data yang langsung diperoleh di lapangan dengan menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan

6 mahasiswa tentang pembuatan asuhan keperawatan. Sedangkan data sekunder adalalah data yang diperoleh dari Diploma Kebidanan STIKes U Budiyah. Setelah responden mengerti tentang penjelasan tersebut maka kueseoner diberikan untuk diisi dan kemudian data tersebut dikumpulkan untuk pengolahan dan analisa data. Dimana tehknik pengambilan responden menggunakan tehknik Total Sampling. Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Menurut Notoatmodjo (2010) data yang telah didapatkan akan diolah dengan tahap-tahap sebagai berikut: a. Editing : Yaitu melakukan pengecekan kembali apakah semua item pertanyaan telah terisi dan melihat apakah ada kekeliruan yang mungkin dapat mengganggu pengolahan data selanjutnya. b. Coding : Yaitu memberi kode berupa nomor pada lembaran kuisioner untuk memudahkan pengolahan data. c. Processing/Entry : Yaitu data yang telah diberi kode disusun secara berurutan dari responden pertama sampai responden terakhir untuk dimasukkan kedalam tabel sesuai dengan variabel yang diteliti. d. Cleaning : Yaitu data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan perlu di cek kembali, untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidak lengkapan kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi (Pembersihan data). e. Tabulating : Yaitu pengelompokan responden yang telah dibuat pada tiap-tiap variabel yang diukur dan selanjutnya dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi. 2. Analisa Data Analisa data univariat maka analisis dilakukan terhadap tiaptiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentasi dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). Kemudian ditentukan persentase (P) dengan menentukan rumus. Sedangkan untuk mengukur hubungan atau pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dan dilakukan analisa silang dengan mengunakan tabel silang yang dikenal dengan Baris x Kolom (B x K) dengan derajat kebebasan (df) yang sesuai. Skor diperoleh dengan mengunakan metode statistic Chi Square Test (X 2 ). Bila pada tabel contingency 3 x 2 terdapat nilai frekwensi harapan (expected frequensi) kurang dari 20 %, maka dilakukan marjer sel (grouping) atau pengabungan sel menjadi 2 x 2 dengan derajat kebebasan (df) yang sesuai. Adapun ketentuan yang di pakai dalam uji statistik ini adalah : Ho diterima, jika P value α (0,05) artinya tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, Ho ditolak, jika P value < α (0,05) artinya ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Data yang telah dikumpulkan akan diolah dengan

7 mengunakan bantuan program SPSS varian 17,0 kemudian di sajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi untuk dinarasikan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mulai tanggal 12 sampai dengan 16 Agustus 2013 terhadap 42 responden di Kampus U Budiyah diperoleh hasil adalah sebagai berikut : No Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Mahasiswa U Budiyah Sigli Tahun 2013 Motifasi Belajar Frekuensi % 1 Tinggi 30 71,4 2 Rendah 12 28,6 Jumlah Berdasarkan Tabel 5.1 menunjukan bahwa dari 42 mahasiswi Tingkat I dan II Akademi Kebidanan U Budiyah mayoritas memiliki motivasi yang tinggi yaitu 30 orang (71,4%). Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Faktor Lingkungan Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U Budiyah Sigli Tahun 2013 No Lingkungan Frekuensi % 1 Mendukung 26 61,9 2 Tidak Mendukung 16 38,1 Jumlah Berdasarkan Tabel 5.2 menunjukan bahwa dari 42 mahasiswi Tingkat I dan II Akademi Kebidanan U Budiyah mayoritas faktor lingkungan sangat mendukung dalam pembelajaran yaitu 26 orang (61,9%). Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Materi Belajar Mahasiswa U Budiyah Sigli Tahun 2013 No Materi Frekuensi % 1 Mudah 24 57,1 2 Sulit 18 42,9 Jumlah Berdasarkan Tabel 5.3 menunjukan bahwa dari 42 mahasiswi Tingkat I dan II Akademi Kebidanan U Budiyah mayoritas materi dalam katagori mudah dalam pembelajaran yaitu 24 orang (57,1%). Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Faktor Dosen dalam Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U Budiyah Sigli Tahun 2013 No Dosen Frekuensi % 1 Mempengaruhi 30 71,4 2 Tidak Mempengaruhi 12 28,6 Jumlah Berdasarkan Tabel 5.4 menunjukan bahwa dari 42 mahasiswi Tingkat I dan II Akademi Kebidanan U Budiyah mayoritas menjawab dosen sangat mempengaruhi dalam pembelajaran yaitu 30 orang (71,4%). Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Faktor Fasilitas dalam Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U Budiyah Sigli Tahun 2013 No Fasilitas Frekuensi % 1 Lengkap 17 40,5 2 Tidak Lengkap 25 59,5 Jumlah

8 Tabel 5.6 Distribusi Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi U Budiyah Sigli Tahun 2013 Motivasi Total P No Faktor Lingkungan Tinggi Rendah Value f % f % f % 1 Mendukung 22 84,6 4 15, ,032 2 Tidak Mendukung 8 50,0 8 50, Total 30 71, , No Berdasarkan Tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 26 tinggi sebagian besar mengatakan faktor lingkungan mendukung dalam belajar mahasiswa yaitu 22 orang (84,6%), dan dari 16 reponden yang motivasi rendah mengatakan faktor lingkungan tidak mendukung dalam belajar mahasiswa yaitu 8 orang (50,0%). Hasil uji statistik dengan Chi Square menggunakan tabel silang pada α = 0.05 didapatkan nilai p Value 0.016, sehingga memperlihatkan adanya pengaruh Faktor Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U Budiyah Sigli. Tabel 5.7 Distribusi Faktor Materi Yang Mempengaruhi Diploma Sigli Tahun 2013] Materi Motivasi Total Tinggi Rendah f % f % f % P Value 1 Mudah 21 87,5 3 12, ,020 2 Sulit 9 50,0 9 50, Total 30 71, , Berdasarkan Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 24 No tinggi sebagian besar mengatakan materi yang didapat mudah dalam belajar mahasiswa yaitu 21 orang (87,5%), dan dari 18 reponden yang motivasi rendah mengatakan materi yang didapat sulit dalam belajar mahasiswa yaitu 9 orang (50,0%). Hasil uji statistik dengan Chi Square menggunakan tabel silang pada α = 0.05 didapatkan nilai p Value 0.010, sehingga memperlihatkan adanya pengaruh Materi dengan U Budiyah Sigli. Tabel 5.8 Distribusi Faktor Dosen Yang Mempengaruhi Diploma Sigli Tahun 2013 Dosen Motivasi Total Tinggi Rendah f % f % f % P Value 1 Mempengaruhi 26 86,7 4 13, ,001 2 Tidak Mempengaruhi 4 33,3 8 66, Total 30 71, , Berdasarkan Tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 30 tinggi sebagian besar mengatakan dosen sangat mempengaruhi dalam belajar mahasiswa yaitu 26 orang (86,7%), dan dari 12 reponden yang motivasi rendah mengatakan dosen tidak mempengaruhi dalam belajar mahasiswa yaitu 4 orang (33,3%). Hasil uji statistik dengan Chi Square menggunakan tabel silang pada α = 0.05 didapatkan nilai p Value 0.001, sehingga memperlihatkan adanya pengaruh dosen dengan U Budiyah Sigli.

9 No Tabel 5.9 Distribusi Faktor Fasilitas Yang Mempengaruhi Diploma Sigli Tahun 2013 Fasilitas Motivasi Total Tinggi Rendah f % f % f % P Value 1 Lengkap 15 88,2 2 11, ,081 2 Tidak Lengkap 15 60, , Total 30 71, , Berdasarkan Tabel 5.9 menunjukkan bahwa dari 17 tinggi sebagian besar mengatakan fasilitas lengkap mempengaruhi dalam belajar mahasiswa yaitu 15 orang (88,2%), dan dari 25 reponden yang motivasi rendah mengatakan fasilitas tidak lengkap mempengaruhi dalam belajar mahasiswa yaitu 10 orang (40,0%). Hasil uji statistik dengan Chi Square menggunakan tabel silang pada α = 0.05 didapatkan nilai p Value 0.047, sehingga memperlihatkan adanya pengaruh fasilitas dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U Budiyah Sigli. PEMBAHASAN 1. Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Sigli Tahun 2013 Berdasarkan Tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 26 tinggi sebagian besar mengatakan faktor lingkungan mendukung dalam belajar mahasiswa yaitu 22 orang (84,6%), dan dari 16 reponden yang motivasi rendah mengatakan faktor lingkungan tidak mendukung dalam belajar mahasiswa yaitu 8 orang (50,0%). Hasil uji statistik dengan Chi Square menggunakan tabel silang pada α = 0.05 didapatkan nilai p Value 0.032, sehingga memperlihatkan adanya pengaruh Faktor Lingkungan dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Sigli. Lingkungan belajar secara umum dapat diartikan sebagai segala macam kondisi dan tempat yang dapat menunjang terjadinya pembelajaran. Oleh karena itu, lingkungan belajar di sini punya dua arti, yang pertama menunjuk pada arti lingkungan yang bersifat fisik yang sering digunakan sebagai tempat terjadinya proses belajar mengajar penjas, dan yang kedua menunjuk pada arti lingkungan non fisik atau segala sesuatu yang bersifat suasana pembelajaran, baik yang diciptakan oleh guru melalui penataan tugas-tugas gerak yang harus dilakukan oleh anak maupun melalui pemilihan strategi serta gaya mengajar (Nasrul, 2010). Lingkungan, terdiri dari faktor fisik (suhu, cuaca, kondisi tempat belajar, ventilasi, penerangan, dan kursi belajar) dan faktor sosial (manusia dengan segala interaksinya, status, dan kedudukannya) (Sunaryo, 2005). Menurut Martini (2011) lingkungan belajar ialah segala sesuatu yang terdapat di tempat belajar. Lingkungan belajar yaitu lingkungan alami dan lingkungan

10 sosial. Lingkungan alami seperti keadaan suhu, kelembaban udara, sedangkan lingkungan sosial dapat berwujud manusia dan representatifnya maupun berwujud hal-hal lain. Prestasi belajar itu salah satunya dipengaruhi oleh lingkungan belajar. Kondisi belajar dapat mempengaruhi konsentrasi, pencerapan, dan penerimaan informasi. Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran. Menurut asumsi peneliti dimana faktor lingkungan sangat mempengaruhi motivasi dalam proses belajar diantaranya suhu ruangan kelas, kondisi tempat belajar yang jauh dari keributan, ventilasi dan penerangan yang cukup dan kursi belajar yang layak dipakai. Dengan keadaan lingkungan yang nyaman dapat membuat mahasiswa lebih nyaman untuk mengikuti proses belajar mengajar. 2. Faktor Materi Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Sigli Tahun 2013 Berdasarkan Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 24 tinggi sebagian besar mengatakan materi yang didapat mudah dalam belajar mahasiswa yaitu 21 orang (87,5%), dan dari 18 reponden yang motivasi rendah mengatakan materi yang didapat sulit dalam belajar mahasiswa yaitu 9 orang (50,0%). Hasil uji statistik dengan Chi Square menggunakan tabel silang pada α = 0.05 didapatkan nilai p Value 0.020, sehingga memperlihatkan adanya pengaruh Materi dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U Budiyah Sigli. Materi yang dipelajari, materi disini adalah bahan pelajaran yang digunakan untuk membentuk sikap, memberikan keterampilan atau pengetahuan. Materi untuk ketiga aspek tersebut substansinya akan berbeda (Sunaryo, 2005). Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Bahan pelajaran merupakan unsur inti yang ada didalam kegiatan belajar mengajar, karena memang bahan pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. Bahan yang disebut sebagai sumber belajar (pengajaran) ini adalah sesuatu yang membawa pesan untuk tujuan pengajaran. Tanpa bahan pelajaran proses pembelajaran tidak akan berjalan (Sanjaya, 2010). Menurut asumsi peneliti mahasiswa merasa jika materi yang di berikan tidak menarik maka motivasi untuk menyimak dan mendenga kan materi akan berkurang, dan jika materi yang disampaikan merasa sulit untuk dipahamai maka akan membentuk motivasi mahasiswa untuk nyakin mengamati materi yang disampaikan. 3. Faktor Dosen Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma

11 Sigli Tahun 2013 Berdasarkan Tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 30 tinggi sebagian besar mengatakan dosen sangat mempengaruhi dalam belajar mahasiswa yaitu 26 orang (86,7%), dan dari 12 responden yang motivasi rendah mengatakan dosen tidak mempengaruhi dalam belajar mahasiswa yaitu 4 orang (33,3%). Hasil uji statistik dengan Chi Square menggunakan tabel silang pada α = 0.05 didapatkan nilai p Value 0.001, sehingga memperlihatkan adanya pengaruh dosen dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U Budiyah Sigli. Kemampuan guru atau dosen dalam menciptakan lingkungan belajar adalah sekaligus merupakan kemampuan mengorganisasi kelas. Bagaimana guru mengatur lingkungan sangat berpengaruh besar, bukan saja pada terjadinya pembelajaran isi pelajaran, tetapi juga pada potensi pengalaman belajar untuk menyumbang pada tujuan dan sasaran program penjas. Kemampuan manajemen dalam pembelajaran penjas amat penting karena berhubungan dengan unsur-unsur lingkungan belajar, baik unsur yang berkaitan dengan alat, dengan ruang, maupun yang berkaitan dengan orang peserta pembelajaran (siswa), bahkan dengan waktu yang tersedia (Nasrul, 2010). Dosen Sebagai fasilitator, guru berperan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Sehingga guru dituntut agar mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa. Disamping itu dosen Sebagai pengelola pembelajaran, guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar seluruh siswa (Nasrul, 2010). Menurut (Nasrul, 2010) Peran guru sebagai demonstrator adalah peran untuk mempertunjukkan kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang disampaikan dan Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Menurut asumsi peneliti dosen yang mengajar sangan mendukung serta dapat juga membangkitkan semangat dari mahasiswa dalam proses pembelajaran. Jika dosen cara mengajarnya tidak menarik cuma mengandalkan ceramah maka dapat menimbulkan kebosanan bagi mahasiswa sehingga motivasi mahasiswa jadi berkurang. Peran dosen sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran. Guru bisa dinilai

12 baik atau tidak hanya dari penguasaan materi pelajaran. Guru dikatakan baik, manakala ia dapat menguasai materi pelajaran dengan baik, sehingga ia benarbenar berperan sebagai sumber belajar bagi anak didiknya. 4. Faktor Fasilitas Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Sigli Tahun 2013 Berdasarkan Tabel 5.9 menunjukkan bahwa dari 17 tinggi sebagian besar mengatakan fasilitas lengkap mempengaruhi dalam belajar mahasiswa yaitu 15 orang (88,2%), dan dari 25 reponden yang motivasi rendah mengatakan fasilitas tidak lengkap mempengaruhi dalam belajar mahasiswa yaitu 10 orang (40,0%). Hasil uji statistik dengan Chi Square menggunakan tabel silang pada α = 0.05 didapatkan nilai p Value 0.081, sehingga memperlihatkan adanya pengaruh fasilitas dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Kebidanan STIKes U Budiyah Sigli. Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi interaksi belajar mengajar. Interaksi belajar mengajar akan semakain produktif apabila antara siswa, guru, dan materi pelajaran didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai serta pengelolaan yang baik sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang bermakna. Fasilitas pendidikan meliputi sarana dan prasarana. Sarana yaitu semua peralatan serta kelengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan sekolah, contohnya gedung sekolah, ruang kelas, alat peraga dan sebagainya. Sedangkan prasarana meliputi semua komponen yang langsung menunjang jalanya proses belajar mengajar atau pendidikan di sekolah, contoh: jalan menuju sekolah, tata tertib dan sebagainya (Muzamil, 2010). Fasilitas belajar identik dengan sarana prasarana pendidikan. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab VII Standar Sarana dan Prasarana, pasal 42 di dalam Prantiya (2008) menegaskan bahwa (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan, (2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat olahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

13 Hasil penelitian Siti (2010) terhadap 15 mahasiswa Tingkat I STIKES Husada Prodi D-III Kebidanan di Jombang didapatkan data bahwa motivasi belajar kuat sebanyak 20% dari minat membaca baik dengan indeks prestasi antara 2,90 3,10, sedangkan motivasi belajar sedang dari minat membaca baik 60% dengan indeks prestasi antara 2,43 2,78, dan motivasi belajar lemah dari minat membaca yang kurang sebanyak 20% dengan indeks prestasi antara 2,10 2,35. Berdasarkan hasil penelitian peneliti dapat mengambil suatu kesimpulan, bahwa mahasiswa yang minat nya kurang dalam membaca akan mempengaruhi nilai yang didapatnya. Karena orang yang jarang membaca maka seseorang itu akan memiliki informasi yang kurang dari segi hal apapun, maka sebaliknya orang yang rajin membaca maka setidaknya mereka pernah mengetahui sekilas permasalahan tersebut. Peneliti berasumsi bahwa motivasi belajar dari faktor luar seperti fasilitas uyang lengkap dapat juga mempengaruhi motivasi belajar secara langsung, jika keadaan tempat proses tidak nyaman maka motivasi dari mahasiswa untuk mengikuti proses belajar mengajar jadi terhadap. Sehingga faktor individu dan lingkungan luar seiring terjadi dengan proses waktu yang dijalanai oleh mahasiswa dalam keinginan mahasiswa tersebut dalam mengikuti proses belajar mengajar. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Ada pengaruh Faktor Lingkungan dengan Motivasi Belajar Maha-siswa Diploma Sigli didapatkan nilai p Value Ada pengaruh Materi dengan U Budiyah Sigli didapatkan nilai p Value Ada pengaruh dosen dengan U Budiyah Sigli didapatkan nilai p Value Tidak ada pengaruh fasilitas dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Diploma Sigli didapatkan nilai p Value Saran 1. Sebagai bahan masukan bagi dosen yang mengajar di Akademi Kebidanan STIKes U Budiyah Sigli supaya dapat meningkatakan metode belajar mengajar yang lebih baik dalam proses belajar sehingga minat mahasiswa untuk lebih tahu tentang mata kuliah lebih besar. 2. Kepada Direktur Akademi Sigli dapat menyiapakan sarana dan prasarana lebih baik lagi seperti penyediaan buku-buku terbaru dan pengadaan jaringan internet sehinnga minat

14 mahasiswa dalam prose belajar lebih termotivasi 3. Bagi peneliti lainya dapat dimanfaatkan dan dijadikan sebagai bahan referensi untuk pustaka dan hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam melakukan penelitian lebih lanjut DAFTAR PUSTAKA Dwana, Konsep Kebidanan. Fitramaya, Yogyakarta. Martini, 2011, Lingkungan Belajar Berkualitas, wordpress.com/2011/02/04/li ngkungan-belajarberkualitas/, Tanggal 21 Juli Muhibbin, (2005). Psikologi Belajar, Rajawali Pers, Jakarta. Nasrul, 2010, Lingkungan Pembelajaran, Referensiparamedis.blogspot. com/, Tanggal 21 Juli 2013 Notoatmodjo S Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta, Jakarta., 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. Sunaryo, 2005, Psikologi Keperawatan, EGC, Jakarta. Sanjaya, 2010, Materi Belajar Dan Pembelajaran, Tanggal 21 Juli 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DIPLOMA KEBIDANAN STIKes U BUDIYAH SIGLI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DIPLOMA KEBIDANAN STIKes U BUDIYAH SIGLI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DIPLOMA KEBIDANAN STIKes U BUDIYAH SIGLI PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Diploma III Kebidanan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWI TINGKAT II PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES U BUDIYAH BANDA ACEH

HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWI TINGKAT II PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES U BUDIYAH BANDA ACEH HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWI TINGKAT II PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES U BUDIYAH BANDA ACEH Yulisa 1*) 1 Staf Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, Aceh *

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik cross sectional. Yaitu dengan menggunakan metode kuantitatif dan dengan pendekatan cross sectional, dimana

Lebih terperinci

NURJANNAH NIM

NURJANNAH NIM FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA PICKY EATER (SULIT MAKAN) PADA ANAK BALITA DI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIMPANG TIGA KABUPATEN PIDIE KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

Kurnia Mutiara. Prodi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah ABSTRAK

Kurnia Mutiara. Prodi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah ABSTRAK ,Jurnal Karya Tulis Ilmiah HUBUNGAN PARITAS, PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN DENGAN BOUNDING ATTACHEMENT PADA IBU NIFAS DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BEREUNEUN KABUPATEN PIDIE TAHUN 2013 Kurnia Mutiara Prodi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

*Korespondensi Penulis. Telp: , ISSN: ABSTRAK

*Korespondensi Penulis. Telp: ,   ISSN: ABSTRAK HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA TINGKAT II PADA MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN DI AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN Sismeri Dona 1, Ravenalla Abdurrahman A.S.P.S

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL EVALUASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH ANATOMI DI AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PRABUMULIH PALEMBANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL EVALUASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH ANATOMI DI AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PRABUMULIH PALEMBANG FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL EVALUASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH ANATOMI DI AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PRABUMULIH PALEMBANG Citra Ayuh Darty * Akademi Kebidanan Budi Mulia Prabumulih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu saat (Notoatmodjo,2010 p: 37-41). 2. Waktu akan dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2011

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu saat (Notoatmodjo,2010 p: 37-41). 2. Waktu akan dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2011 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menentukan pada waktu pengukuran/observasi

Lebih terperinci

Ida Widaningsih, S.SiT, MKM Dosen Prodi DIII Kebidanan STIKes Medika Cikarang

Ida Widaningsih, S.SiT, MKM Dosen Prodi DIII Kebidanan STIKes Medika Cikarang HUBUNGAN METODE MENGAJAR DAN RELASI DOSEN MAHASISWA DENGAN INDEKS PRESTASI MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN MAHASISWA SEMESTER II PRODI DIII KEBIDANAN STIKES MEDIKA CIKARANG TAHUN AJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR ,Jurnal Karya Tulis Ilmiah FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR Fitryana. M Mahasiswi Pada STIKes

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWI TINGKAT III PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES U BUDIYAH BANDA ACEH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWI TINGKAT III PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES U BUDIYAH BANDA ACEH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWI TINGKAT III PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES U BUDIYAH BANDA ACEH Cut Efriana 1 1 Tenaga pengajar pada STIKes U Budiyah Abstrak

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE Jurnal Kesehatan Masyarakat HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE RITA YUSNITA Mahasiswi D-III Kebidanan

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015 HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh: Deis Isyana Nur Putri ABSTRAK Motivasi dapat membuat seseorang berbuat demi mencapai tujuan,

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu

BAB III KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu BAB III KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lain dari masalah yang diteliti (Notoadmodjo, 2002). Dalam

Lebih terperinci

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TENTANGPIJAT BAYI DI BPS JAUNIWATI INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TENTANGPIJAT BAYI DI BPS JAUNIWATI INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TENTANGPIJAT BAYI DI BPS JAUNIWATI INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 NORA SAFRINA ABSTRAK Banyak ibu yang belum mengetahui tentang pijat bayi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M Dunda Limboto Tahun 2012. 3.1.2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

DESKRIPSI KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PRAKTIKUM KEBIDANAN STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR

DESKRIPSI KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PRAKTIKUM KEBIDANAN STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR DESKRIPSI KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PRAKTIKUM KEBIDANAN STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR ABSTRACT Kurnia Agustin¹, Yeni Anggraini² 1 Prodi D3 Kebidanan STIKes Mitra Husada Karanganyar, Email: agustin.2208@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selama lebih kurang 1 bulan yaitu pada bulan Mei-Juni 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. selama lebih kurang 1 bulan yaitu pada bulan Mei-Juni 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di RS Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango selama lebih kurang 1 bulan yaitu pada bulan Mei-Juni 2013. 3.2 Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif analityc dengan rancangan cross sectional study, yaitu setiap variabel diobservasi hanya

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Siti Difta Rahmatika

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif analitik yaitu penelitian yang memberikan gambaran secara statistik

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013 HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013 Marinawati¹, Gustien²* ¹STIKes Prima Prodi Kebidanan 2

Lebih terperinci

p. ISSN: e. ISSN: Jurnal Elektronik Sistem Informasi Dan Komputer VOL 1 No.2 Juli-Desember 2015

p. ISSN: e. ISSN: Jurnal Elektronik Sistem Informasi Dan Komputer VOL 1 No.2 Juli-Desember 2015 HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA PALU MENGGUNAKAN TOOLS SPSS Dewa Made Mertayasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana diteliti hubungan variabel dengan variabel

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN MAHASISWA BELAJAR DI PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN U BUDIYAH BANDA ACEH TAHUN 2012

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN MAHASISWA BELAJAR DI PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN U BUDIYAH BANDA ACEH TAHUN 2012 FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN MAHASISWA BELAJAR DI PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN U BUDIYAH BANDA ACEH TAHUN 2012 FACTORS - FACTORS RELATING TO THE SATISFACTION OF STUDENT LEARNING D III

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. (variabel dependen) dilakukan pada saat yang sama yaitu tiap subyek hanya

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. (variabel dependen) dilakukan pada saat yang sama yaitu tiap subyek hanya 116 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional dimana pengukuran faktor-faktor yang menimbulkan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk mempelajari

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan tujuan untuk mengamati hubungan antara pemilihan tenaga persalinan dengan faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Waktu Pengambilan data di lakukan pada bulan April Mei 2016 Sedangkan proses

BAB IV METODE PENELITIAN. Waktu Pengambilan data di lakukan pada bulan April Mei 2016 Sedangkan proses BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat penelitian 4.1.1 Waktu penelitian Waktu Pengambilan data di lakukan pada bulan April Mei 2016 Sedangkan proses penelitian ini di laksanakan pada bulan Juni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel

Lebih terperinci

RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda Aceh

RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda Aceh FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN POST SECTIO CAESARIA PADA BIDAN YANG BERTUGAS DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DATU BERU TAKENGON RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda

Lebih terperinci

Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 9, Nomor 2, Desember 2015 ISSN X

Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 9, Nomor 2, Desember 2015 ISSN X Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Minat Pendidikan Berkelanjutan pada Mahasiswa Tingkat III Program Studi Majalengka Tahun 2014 Heni 1* 1 STIKES YPIB Majalengka heniediani@gmail.com Abstrak Pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASKEB II PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT 2 DI STIKes MITRA KENCANA TASIKMALAYA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASKEB II PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT 2 DI STIKes MITRA KENCANA TASIKMALAYA HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASKEB II PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT 2 DI STIKes MITRA KENCANA TASIKMALAYA Oleh: NOVIANI NIM. MA0712018 ABSTRAK Motivasi belajar merupakan salah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan

Lebih terperinci

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM ,Jurnal Karya Tulis Ilmiah PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TRUMON KECAMATAN TRUMON KABUPATEN ACEH SELATAN Cut Septiana Elvandari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Survey Analitik yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Dalam penelitian ini, Survey

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA Jurnal Kesehatan Masyarakat HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA T.SUDIAN Mahasiswa Prodi S Kesehatan Masyarakat STIKES U Budiyah Inti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Desain penelitian ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Desain penelitian ini digunakan 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelatif dengan pendekatan crosssectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamik korelasi antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai adalah analitik observasional (Setiawan dan Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA Mahasiswi Stikes U budiyah Banda Aceh Abstrak Latar Belakang : Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Dalam penelitian mengenai perilaku pacaran pada remaja di SMA PATRIOT Bekasi, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Untuk mengemukakan pengertian tentang fasilitas, penulis dapat sajikan

BAB II KAJIAN TEORI. Untuk mengemukakan pengertian tentang fasilitas, penulis dapat sajikan 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Fasilitas Belajar Siswa Untuk mengemukakan pengertian tentang fasilitas, penulis dapat sajikan beberapa batasan dari para ahli. Menurut Zakiah Daradjat di dalam Arianto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dimana penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dimana penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui ada atau tidaknya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain penelitian Jenis penelitian yang dilakukan bersifat kuantitatif dengan desain penelitian analitik dimana penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga. 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Peneitian Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga. B. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan November 2015 dan selesai pada bulan Desember

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Hasil Belajar

ABSTRAK. Kata Kunci : Hasil Belajar FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA MAHASISWA PRODI D-III KEBIDANAN TAHUN AKADEMIK 2013-2014 DI STIKES MITRA RIA HUSADA TAHUN 2015 Lailatunnikmah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Tamalate Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo. Adapun alasan pemilihan lokasi karena tersedianya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif analityc dengan rancangan cross sectional study, yaitu setiap variabel diobservasi hanya

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTEE BIDARI LHOK NIBONG KABUPATEN ACEH TIMUR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTEE BIDARI LHOK NIBONG KABUPATEN ACEH TIMUR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTEE BIDARI LHOK NIBONG KABUPATEN ACEH TIMUR RACHMADY Tenaga Pengajar Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh Latar belakang : Kinerja

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PRILAKU REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI KELAS XII SMA NEGERI I SEUNUDDON KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PRILAKU REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI KELAS XII SMA NEGERI I SEUNUDDON KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2012 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PRILAKU REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI KELAS XII SMA NEGERI I SEUNUDDON KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2012 Intisari RITA PURNAMA SARI Mahasiswa STIKes U Budiyah Banda Aceh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di Kelurahan Kayubulan Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MURID KELAS III SDN 32 BEURAWE BANDA ACEH TAHUN 2012

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MURID KELAS III SDN 32 BEURAWE BANDA ACEH TAHUN 2012 HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MURID KELAS III SDN 32 BEURAWE BANDA ACEH TAHUN 2012 OVA SATYA Mahasiswi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh INTISARI Berdasarkan data membuktikan ada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observatif dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observatif dengan menggunakan III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik observatif dengan menggunakan desain potong lintang (Cross sectional) yang dilakukan secara satu waktu atau mengumpulkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan sektor pendidikan mutlak dilakukan, karena secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan sektor pendidikan mutlak dilakukan, karena secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan sektor pendidikan mutlak dilakukan, karena secara langsung akan berpengaruh tehadap hidup dan kehidupan umat manusia. Pendidikan secara hakiki menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kemudian melakukan analisis komparasi (comparative study) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Kemudian melakukan analisis komparasi (comparative study) dengan cara BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik, yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian

Lebih terperinci

dalam suatu pendapat yang perumusanya bermacam-macam.

dalam suatu pendapat yang perumusanya bermacam-macam. HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN IV SEMESTER IV MAHASISWAPRODI D III KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Pipit Tri Indrian PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang hendak di capai, maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif korelation yaitu penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian studi survei analitik yaitu meneliti hal yang sudah ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jenis korelasi dan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan yang telah diterapkan, Penelitian ini merupakan penelitian analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH KHAIRUNNISAK Mahasiswi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PRAKTIK DILABORATORIUM KETERAMPILAN KEPERAWATAN

HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PRAKTIK DILABORATORIUM KETERAMPILAN KEPERAWATAN HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PRAKTIK DILABORATORIUM KETERAMPILAN KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013 Susmita Dosen Program Studi Kebidanan STIK Bina Husada ABSTRAK ASI eksklusif

Lebih terperinci

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013 HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: NISA RIZKI NURFITA 201210104311

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan desian Cross Sectional yang bertujuan mengukur variabel bebas (independen) yaitu umur, jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan yang telah diterapkan, penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER V DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER V DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER V DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Ummy Safinah M 201410104019 PROGRAM

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor dengan efek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik, yaitu penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui pengajuan hipotesa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. wawancara terstruktur dengan panduan kuisioner. Waktu penelitian : Bulan Desember 2013

METODE PENELITIAN. wawancara terstruktur dengan panduan kuisioner. Waktu penelitian : Bulan Desember 2013 41 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian merupakan penelitian analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional dimana objek penelitian hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan

Lebih terperinci

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari GAMBARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PSIKOLOGIS ISTRI SELAMA HAMIL DITINJAU DARI DARI PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN SUAMI TENTANG KEHAMILAN DI POLINDES SAKURA DESA LAM GEU EU KECAMATAN PEUKAN BADA ACEH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Analitik dengan desain penelitian cross sectional dimana variabel independen (umur,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif

METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif 22 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian analitik yang menjelaskan hubungan variabel bebas dengan variabel terikat yang menggunakan pendekatan cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel. Pada rancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebuah usaha yang tidak terlepas dari kehidupan manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya dengan kebutuhan lainnya,

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TERHADAP PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN SPIRITUAL DI RUANG PERAWATAN RUMAH SAKIT NENE MALLOMO KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG TAHUN 217 Hasrul, Rini Muin Kutipan: Hasrul,

Lebih terperinci

Sartika Tolingguhu NIM :

Sartika Tolingguhu NIM : Summary HUBUNGAN TINGKAT MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA (Suatu Penelitian Mahasiswa Semester IV di Jurusan S1 Keperawatan UNG) Sartika Tolingguhu NIM : 841 409

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan suatu organisasi pendidikan (dalam sistem sosial)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan suatu organisasi pendidikan (dalam sistem sosial) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu organisasi pendidikan (dalam sistem sosial) atau institusi (dalam konsep antropologi sosial). Organisasi adalah sistem kegiatan manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan cross sectional, yaitu setiap variabel diobservasi hanya satu kali saja dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Berdasarkan hipotesis yang telah diterapkan, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi karena menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jenis korelasi dan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M Dunda Limboto. 3.1.2. Waktu Penelitian Waktu penelitian

Lebih terperinci

NURLAILA RAMADHAN Tenaga Pengajar Pada StiKes Ubudiyah Banda Aceh

NURLAILA RAMADHAN Tenaga Pengajar Pada StiKes Ubudiyah Banda Aceh GAMBARAN PELATIHAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL TERHADAP PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH BIDAN DI PUSKESMAS KEMBANG TANJONG KABUPATEN PIDIE NURLAILA RAMADHAN Tenaga Pengajar Pada StiKes

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, 3.8) Alat Pengumpulan Data, 3.9) Metode Pengumpulan Data, 3.10)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, 3.8) Alat Pengumpulan Data, 3.9) Metode Pengumpulan Data, 3.10) BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang 3.1) Desain Penelitian, 3.2) Kerangka Operasional, 3.3) Populasi, Sampel, dan Sampling, 3.4) Kriteria Sampel, 3.5) Variabel Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional. Desain penelitian ini dipilih karena peneliti mencoba mencari tahu hubungan tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional. BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian eksplanatory research dengan metode observasi dan wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik. Metode yang digunakan adalah survey, melalui wawancara dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan studi analitik yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan frekuensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber Daya Manusia yang memiliki standar mutu profesional tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif antara variabel independen

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan tabel 4.1. menunjukkan bahwa dari 31 responden yang ada

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan tabel 4.1. menunjukkan bahwa dari 31 responden yang ada BAB V PEMBAHASAN A. Motivasi Berdasarkan tabel 4.1. menunjukkan bahwa dari 31 responden yang ada mayoritas responden memiliki skor motivasi 67-100 % dengan kategori motivasi tinggi yaitu dengan persentase

Lebih terperinci