KONSUMSI ENERGI KERJA PERTEMUAN #4 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

dokumen-dokumen yang mirip
Kegiatan Belajar -6. Modul 4: Konsumsi Energi. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-4, data M Arief Latar

MODUL I PENGUKURAN FISIOLOGI KERJA

Faal Kerja (Fisiologis) Nurjannah

Konsumsi energi berdasarkan kapasitas oksigen terukur

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

tenaga kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaannya (Suma mur, 2014). organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu.

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN DAN INFORMASI (DISPLAY) KELAS 2ID05

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

E = Konsumsi energi selama pekerjaan berlangsung (kcal/menit). (E-5,0) = Habisnya cadangan energi (kcal/menit). Tw = Waktu kerja (menit).

SEJARAH & PERKEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. gerakan yang dilakukan oleh tangan manusia. Gerakan tangan manusia

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran energi, sehingga berpengaruh pada kemampuan kerja. manusia. Untuk mengoptimalkan kemampuan kerja, perlu diperhatikan

ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

PERTEMUAN #13 UJI PETIK PEKERJAAN (WORK SAMPLING) TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

Pengertian dan Ruang Lingkup Ergonomi : bahasa Yunani Ergon : kerja Nomos : peraturan/hukum - Arbeitswissenschaft di Jerman - Biotechnology di Skandin

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang signifikan terhadap kecelakaan kerja. negara tersebut yang dipilih secara acak telah menunjukkan hasil bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN #6 PERANCANGAN SISTEM KERJA #2 (MESIN, PERALATAN, & LINGKUNGAN KERJA) TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan tenaga kerja yang berkualitas dan produktif.kebijakan yang

II B. Sistem Kerja dan Kontrol pada Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kemampuan karyawan itu sendiri. Lebih tepatnya energi yang

Organisasi Kerja. Solichul HA. BAKRI Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas ISBN:

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN DAN INFORMASI (DISPLAY) KELAS 2ID06

ANALISIS BEBAN KERJA FISIOLOGIS OPERATOR DI STASIUN PENGGORENGAN PADA INDUSTRI KERUPUK

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AUDIT & INSPEKSI K3 PERTEMUAN #14 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

HASIL DAN PEMBAHASAN

-THESIS (TI )- Perancangan Model Penilaian Potensi Personal Protective Clothing (PPC) dalam Mempengaruhi Kinerja Karyawan di Lingkungan Panas

ANALISIS AKTIVITAS ANGKAT BEBAN PISAU HAND PRESS

FISIOLOGI KERJA (II) Teknik industri 2015

Pengukuran Energi Fisik. Sebagai Tolok Ukur Perbaikan Tata Cara Kerja (FISIOLOGI KERJA)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: ANALISIS KONDISI SEBELUM DAN SESUDAH KERJA PADA OPERATOR OFFSHORE DI PT. X DENGAN METODE PSIKOFISIOLOGI

TUGAS AKHIR. ANALISIS BEBAN KERJA PADA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING (Studi Kasus: PT. Perkasa Mandiri Furniture, Sukoharjo)

Ergonomics. Human. Machine. Work Environment

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha


BAB I PENDAHULUAN. berupa getah karet akan diolah menjadi crumb rubber. Bagian Balling Press ini

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

BAB V PEMBAHASAN. saat penelitian dilakukan yang diukur dengan satuan tahun. Dalam

MODUL II PHYSIOLOGICAL PERFORMANCE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan laki-laki 50,9 tahun. Pada tahun 1985

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pemindahan dengan tenaga sendiri itu disebut manual material handling.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

. II. TINJAUAN PUSTAKA

METODE MELATIH FISIK SEPAKBOLA. Subagyo Irianto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia diciptakan mempunyai kreatifitas yang mampu

ANALISIS BEBAN KERJA OPERATOR MESIN PEMOTONG BATU BESAR (SIRKEL 160 CM) DENGAN MENGGUNAKAN METODE 10 DENYUT

PERANCANGAN ALAT BANTU PELETAKAN SHEET DENGAN SISTEM OTOMATISASI DI PT. MADHARA ADITAMA UTAMABOX

BAB 6 HASIL PENELITIAN

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN KINERJA FISIOLOGI

BAB V PEMBAHASAN. hampir semua tenaga kerja pada unit weaving PT. Iskandar Tekstil adalah

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

PENENTUAN LUAS LANTAI PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAHAN AJAR. : Pengelolaan Ekskul Olahraga Sekolah Kode Mata Kuliah : POR 309. Materi : Latihan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

MODIFICATION OF SULFUR CONVEYANCE TOOL TO REDUCE INJURY

BAB I PENDAHULUAN. membuat penampilan menarik, kebugaran jasmani mempunyai fungsi yang

BAB I PENDAHULUAN. Desain stasiun kerja akan berpengaruh pada sikap kerja yang dilakukan

BAB V PEMBAHASAN. lebih tinggi dari perempuan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

11. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. industri kimia atau industri manufaktur yang menggunakan mesin yang

PENGUKURAN KERJA FISIOLOGIS

BAB I PENDAHULUAN. dimana pelayanan tersebut dilaksanakan oleh perawat. Perawat merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat

METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN B. ALAT DAN PERLENGKAPAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya. Kebutuhan itu dapat bermacam-macam, berubah dan. berkembang dan sering kali tidak disadari oleh pelakunya.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pula kebanyakan orang indonesia. Remaja pun juga begitu. mereka tidak segan- segan melakukan banyak kegiatan ekstra selain

sebagainya. Menurut Susan M Sawyer et al, 2012 masa remaja merupakan salah satu fase kehidupan saat fungsi fisik hampir mencapai puncaknya.

BAB I PENDAHULUAN. lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Kation ekstraseluler utama adalah natrium (Na + ), sedangkan kation

- TEMPERATUR - Temperatur inti tubuh manusia berada pada kisaran nilai 37 o C (khususnya bagian otak dan rongga dada) 30/10/2011

BAB 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menerima beban dari luar tubuhnya. Beban tersebut dapat berupa beban fisik. energi dan nordic body map (Ganong,1983 : ).

Transkripsi:

KONSUMSI ENERGI KERJA PERTEMUAN #4 TKT207 ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu menyesuaikan antara perancangan kerja manual dan pengukuran kerja manual dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. INDIKATOR PENILAIAN Ketepatan dalam menyesuaikan antara perancangan kerja manual dan pengukuran kerja manual dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. Materi #4 TKT207 - Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja 6623 - Taufiqur Rachman 2

DEFINISI Konsumsi energi merupakan Faktor utama dan tolok ukur yang dipakai sebagai Penentu besar/ringannya kerja fisik yang dilakukan Materi #4 TKT207 - Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja 6623 - Taufiqur Rachman 3

PULSA JANTUNG Pulsa jantung wanita umumnya akan berdenyut lebih tinggi dibandingkan dengan pria (sekitar 10 denyut/menit lebih tinggi). Bila tidak ada kegiatan fisik dilakukan (dalam kondisi istirahat) biasanya pulsa akan sebesar 62 denyut/menit sepadan dengan pengeluaran energi sebesar 1.25 Kkal/menit. Untuk kegiatan yang memerlukan gerakan fisik anggota tubuh dalam klasifikasi ringan (berjalan, duduk/berdiri, berpakaian) memerlukan total kebutuhan energi sebesar 2300-2400 kcal/24 jam. Materi #4 TKT207 - Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja 6623 - Taufiqur Rachman 4

WAKTU ISTIRAHAT UNTUK KERJA BERAT R = T K S K 1, 5 menit R = Waktu istirahat yang diperlukan (menit) T = Total waktu yang dipergunakan untuk kerja (menit) K = Rata-rata energi yang dikonsumsi untuk kerja (Kkal/menit) S = Standar beban kerja normal yang diaplikasikan (Kkal/menit) Materi #4 TKT207 - Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja 6623 - Taufiqur Rachman 5

KEGIATAN OTOT (1/2) Agar penggunaan tenaga otot bisa optimal maka pengaturan cara kerja otot harus diperhatikan dengan benar. Kegiatan otot dibedakan dalam 2 hal: 1) Kerja otot dinamik (berirama) Otot mengencang dan mengerut secara bergantian atau berirama. Sirkulasi darah + O2 dan metabolisme akan berlangsung secara lancar. 2) Kerja otot statik (kerja tetap) Otot berada dalam posisi mengencang dalam waktu yang cukup lama. Mengencang otot dalam waktu lama akan menyebabkan aliran darah & O2 terganggu. Kondisi tersebut mengakibatkan rasa sakit dan lelah pada otot. Materi #4 TKT207 - Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja 6623 - Taufiqur Rachman 6

KEGIATAN OTOT (2/2) Pada usia sekitar 50-60 tahun, tenaga otot hanya bisa menghasilkan sekitar 75% dari maksimum. Kekuatan otot yang dihasilkan rata-rata wanita ternyata hanya sekitar 70% dari kekuatan otot laki-laki. Dalam perancangan dan penyusunan deskripsi pekerjaan harus ada pertimbanganpertimbangan khusus yang berkaitan dengan kemampuan pekerja ditinjau dari jenis kelamin & usia. Tabel kemampuan otot berdsarkan usia. Usia (Tahun) 20 30 40 50 60 65 Persentase Kemampuan 100% 96% 96% 96% 75% Materi #4 TKT207 - Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja 6623 - Taufiqur Rachman 7

KELELAHAN Lelah Otot. Otot menerima beban yang berlebihan Lelah Visual. Mata yang berkonsentrasi terus-menerus pada suatu obyek. Misal komputer, cahaya yang terlalu kuat yang mengenai mata juga akan bisa menimbulkan gejala yang sama. Lelah Mental Bukan aktivitas fisik, melainkan kerja mental (berpikir) lelah otak. Lelah Monotonis. Disebabkan oleh aktivitas kerja yang bersifat rutin, monoton atau lingkungan kerja yang menjemukan. Materi #4 TKT207 - Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja 6623 - Taufiqur Rachman 8

CARA MEMBAWA BEBAN (1/4) Metode Double Pack Beban dibawa dengan cara meletakkannya menempel lekat di bahu & dada. Kebutuhan O2 ditetapkan 100%. Materi #4 TKT207 - Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja 6623 - Taufiqur Rachman 9

CARA MEMBAWA BEBAN (2/4) Metode Head Pack Beban diletakkan di atas kepala. Kebutuhan O2 ditetapkan 105%. Materi #4 TKT207 - Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja 6623 - Taufiqur Rachman 10

CARA MEMBAWA BEBAN (3/4) Metode Yoke Pack Beban diletakkan pada masing-masing ujung alat pemikul beban. Kebutuhan O2 ditetapkan 130%. Materi #4 TKT207 - Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja 6623 - Taufiqur Rachman 11

CARA MEMBAWA BEBAN (4/4) Metode Hands Pack Beban dibawa oleh kedua tangan Kebutuhan O2 ditetapkan 145%. Materi #4 TKT207 - Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja 6623 - Taufiqur Rachman 12

SOAL PENJADWALAN WAKTU ISTIRAHAT Seorang pekerja pabrik setiap jam kerjanya harus melaksanakan tiga macam aktivitas fisik yang berbeda-beda dengan proporsi yang relatif sama untuk masing-masing aktivitas tersebut. Dari hasil pengukuran energi fisik yang diperlukan untuk masing-masing aktivitas tersebut diperoleh data sebagai berikut: Aktivitas A = 5.8 Kkal/menit Aktivitas B = 4.7 Kkal/menit Aktivitas C = 5.5 Kkal/menit Bila standar beban kerja ditetapkan sebesar 4.0 Kkal/menit. Tentukan waktu istirahat yang diperlukan pekerja. Materi #4 TKT207 - Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja 6623 - Taufiqur Rachman 13

Materi #4 TKT207 - Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja 6623 - Taufiqur Rachman 14