BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN. a. Keharusan saling mengenal, b. Keberagamaan keyakinan, c. Keberagamaan etnis.

dokumen-dokumen yang mirip
PERSATUAN DAN KERUKUNAN

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

Pendidikan Agama Islam Bab 11 ISLAM DAN TOLERANSI

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pemahaman Ayat Al-Qur an Terhadap Pendidikan. Multikultural yang Megajarkan Pengembangan Aqidah

BAB IV ANALISIS TENTANG TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM TERHADAP KEBERADAAN GEREJA PANTEKOSTA DI DESA TELAGABIRU

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. macam suku, ras, agama, dan budaya. Keberagaman tersebut tersebar hampir

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERJADINYA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA. A. Pemahaman Masyarakat Tentang Kerukunan

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

HOME WORK ACTIVITY TAHUN PELAJARAN

BAB IV ANALISIS. Pustaka Pelajar, 2001, hlm Azyumardi Azra, Kerukunan dan Dialog Islam-Kristen Di Indonesia, dalam Dinamika

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA. maka dalam bab ini peneliti kemukakan secara garis besar mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu. cita cita bangsa. Salah satu pelajaran penting yang terkandung dalam

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN

KONSEP TOLERANSI DAN KEBEBASAN BERAGAMA

BAB V PENUTUP. keseluruhan penulisan skripsi ini yang mengangkat bahasan tentang Pendidikan

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB AUTIS

1. Apabila seorang datang langsung berbicara sebelum memberi salam maka janganlah dijawab. (HR. Ad-Dainuri dan Tirmidzi)

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012

PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN TINGKAT NASIONAL XXII, 17 JUNI 2008, DI SERANG, PROPINSI BANTEN Selasa, 17 Juni 2008

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERJADINYA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA. A. Pemahaman Masyarakat Tentang Kerukunan

Oleh: DEPUTI VI/KESBANG KEMENKO POLHUKAM RAKORNAS FKUB PROVINSI DAN KAB/KOTA SE INDONESIA

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

PLURALISME AGAMA MENURUT NURCHOLISH MADJID

Pendidikan Agama Islam

PENTINGNYA TOLERANSI DALAM PLURALISME BERAGAMA

Materi PAI. Bab IX Meneladani Perjuangan Rasulullah Saw di Madinah. Oleh Yuliandre

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997 telah

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil laporan, deskripsi serta pembahasan hasil penelitian

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS PERAN ORGANISASI PEMUDA DALAM MEMBINA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji.

!!" #$ % &' &()*+&, -./ +0 &'!1 2 &3/" 4./" 56 * % &' &()*+&, " "# $ %! #78*5 9: ;<*% =7" >1?@*5 0 ;A " 4! : B C*5 0 D % *=75E& 2 >1?@* "/ 4!

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Pada dasarnya keragaman budaya baik dari segi etnis, agama,

I. PENDAHULUAN. mayoritas dengan penganut minoritas. Penganut atau golongan agama saling

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERESMIAN PANTI ASUHAN PUTRA DAN MASJID AL-MA UN BANYUBIRU

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan Al-Qur'an Al-Azhim sebagai

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK SMP-SMA

WD8013 Sejarah Pendidikan Islam I (Minggu 2) Pensyarah: Ustazah Dr Nek Mah Batri PhD

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO

KESEPAKATAN PEMUKA AGAMA INDONESIA

KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA

ISLAM DAN TOLERANSI. ABDUL RACHMAN, S.S., M.Pd.I. Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi Teknik Industri.

Щ6

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bemegara serta dalam menjalankan

DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

BAB V PENUTUP. menyelasaikan seluruh masalah yang ada dalam penelitian: 1. Apakah dalam teks lagu Iwan Fals mengandung nilai dakwah?

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk dimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Peringatan Maulid Nabi Muhammad, merupakan peristiwa bersejarah bagi

BAB IV ANALISA DATA. A. Bentuk-bentuk kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat. jika yang dinamakan hidup bersama dan berdampingan pasti ada masalah

Membangun Kemitraan Antar Umat Beragama

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Sarana dan Prasarana DDII, Bekasi, 27 Juni 2011 Senin, 27 Juni 2011

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Pendidikan Pancasila. Implementasi Sila Ke 2 dan 3 Pancasila. Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

SUMBER-SUMBER DAN NILAI DALAM PERILAKU ETIKA. Week 6

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik oleh penduduk kota tersebut. Dukungan ini tidak diperoleh secara

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

PANCASILA DAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Nama : Oni Yuwantoro N I M : Kelompok : A Jurusan : D3 MI Dosen : Drs. Kalis Purwanto, MM

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Tahun Baru Imlek 2563 Nasional, Jakarta, 3 Februari 2012 Jumat, 03 Pebruari 2012

Pendidikan Agama Islam

BAB IV TINJAUAN KRITIS INTEGRASI SOSIAL MASYARAKAT YALAHATAN DALAM PLURALITAS AGAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B.

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

Bung Karno, pohon sukun dan Pancasila

40. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMA/MA/SMK/MAK

The Arrivals wakeupproject.com

I. PENDAHULUAN. sebuah kalimat yang berasal dari lafadz hallala-yuhallilu-tahlilan yang berarti

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

Siaran Pers Kemendikbud: Penguatan Pendidikan Karakter, Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional Senin, 17 Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah. RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB V PENUTUP. maupun negatif kepada umat manusia. Dampak tersebut berakibat kepada perubahanperubahan

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

Memahami Akidah Islam

TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018

Assalamualaikum Wr. Wb

Bab 7. Kebudayaan Islam

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda warna dan keyakinan. atas dirinya, di antaranya adalah perbedaan agama.

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN A. Keharusan Saling Mengenal Di sini akan dijelaskan tentang persamaan dan perbedaan pemikiran pluralisme agama dalam Islam dan pluralisme agama menurut Alwi Shihab, meliputi: a. Keharusan saling mengenal, b. Keberagamaan keyakinan, c. Keberagamaan etnis. Keharusan saling mengenal menurut pandangan Islam dan Alwi Shihab tidak ada perbedaan yang mendasar. Keduanya menerima bahwa keharusan saling mengenal itu adalah suatu yang sangat dianjurkan bagi umat muslim dan non muslim bahkan saling mengenal bersifat universal, atau semua manusia pasti memerlukan kebutuhan saling mengenal. Dalam Islam, saling mengenal merupakan ibadah hablumminannas atau ibadah antara manusia dengan manusia lain. Banyak manfaat yang di dapat manusia dalam melakukan saling mengenal, seperti lebih mengenal orang lain, atau bahkan dapat menjadi saudara. Dengan saling mengenal juga dapat memberikan pengetahuan baru dari orang lain, bertukar informasi, saling menjaga dan banyak lainnya. Begitu pentingnya sebuah silaturahmi sampai Islam menetapkan bahwa saling mengenal ini berhukum sunat, yang artinya akan mendapatkan pahala di akhirat di samping dari manfaat yang di dapat di dunia. 56

57 Menurut Alwi Shihab keharusan saling mengenal sendiri adalah sebagai antar agama yang mutlak. Tidak ada perbedaan pendapat dari siapa pun dan dari kelompok mana pun bahwa pluralisme antar agama adalah harga mati. Dalam lingkungan internal kaum Muslimin, pluralisme bukanlah hargamati, tidak mutlak, tergantung persoalannya. Pluralisme internal umat Islam terjadi dalam beberapa bentuk. Ada keragaman pemahaman tauhid, tafsir,hadits, fiqh, kelompok tarekat, organisasi keagamaan dan sebagainya, baik yang secara massal maupun invidual, baik yang menjadi aliran atau tidak. B. Keberagamaan Keyakinan Keberagaman keyakinan dalam Islam dan Alwi Shihab merupakan suatu keniscayaan. Keduanya memiliki pemikiran yang sama tentang keberagamaan keyakinan sebagai jalan satu-satunya kebenaran. Paham ini menegaskan bahwa agama dapat membawa seseorang menuju Tuhan. Tuhan hanya menerima amal sholeh dan keberagamaan yang benar. Semakin banyak seseorang berbuat baik maka akan semakin besar peluang dia mendapatkan syurga, tak peduli apapun agamanya. Tiap pintu adalah jalan pemeluk tiap Agama memasuki kamar surganya. Syarat memasuki surga ialah keikhlasan pembebasan manusia dari kelaparan, penderitaan, kekerasan dan ketakutan, tanpa melihat agamanya. Inilah jalan universal surga bagi semua agama. Dari sini kerjasama dan dialog pemeluk berbeda agama jadi mungkin.

58 Alwi Shihab dalam keberagamaan keyakinan menyatakan, bahwa ide keberagamaan keyakinan yang direalisasikan dalam bentuk kesiapan untuk saling membuka diri dan berdialog dalam rangka mencari persamaan-persamaan yang dapat dijadikan landasan hidup rukun dalam suatu masyarakat. Dan dalam tataran praktisnya, Alwi menekankan peran penting Islam sebagai agama mayoritas dan kaya dengan sekte untuk mempelopori upaya-upaya tersebut. Apalagi, pula sebagai agama formal, Alwi memang mengajarkan kebebasan beragama, yang merupakan pintu pluralisme dan kemanusiaan. Sedangkan keberagamaan keyakinan yang dikembangkan Alwi Shihab di Indonesia, adalah pluralisme agama yang menolak sinkretisme dan bersyarat, yaitu keharusan adanya komitmen yang kokoh terhadap agama masing-masing, yang disandarkan pada ayat Al-Qur an. Namun, kemudian muncul pertanyaan mengenai sejauhmana batasan commited yang beliau maksud, mengingat faktanya Islam bukan sekedar agama ritual seperti halnya agama lain, melainkan merupakan addin (sistem hidup) yang diantaranya mengatur tentang pola hubungan yang jelas antara Islam-non Islam, Muslim dan non-muslim di dalam masyarakat Islam. C. Keberagamaan Etnis Dalam Islam dan Alwi Shihab keberagamaan etnis merupakan sesuatu fenomena yang tak terbantahkan. Alwi shihab menegaskan bahwa suatu kecenderungan alamiah untuk melakukan kekerasan, kehausan untuk dominasi, keinginan untuk membalas dendam, keuntungan material, kemauan untuk merampas

59 hak orang lain, adalah sebab-sebab jahat dan zalim. Sementara Islam menegaskan bahwa keberagamaan etnis membuat kehidupan semakin berwarna. Karena, manusia memiliki kecenderungan untuk bersahabat, berinteraksi antar sesama. Membiasakan saling membantu dengan sesama yang ada di lingkungan sekitar, seperti gotong royong. Dalam mengembangkan sikap menghormati terhadap keragaman suku bangsa, dapat terlihat dari sifat dan sikap dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah sebagai berikut : a. kehidupan bermasyarakat tercipta kerukunan seperti halnya dalam sebuah keluarga. b. antara warga masyarakat terdapat semangat tolong menolong, kerjasama untuk menyelesaikan suatu masalah, dan kerjasama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. c. dalam menyelesaikan urusan bersama selalu diusahakan dengan melalui musyawarah. Sikap dan keadaan seperti tersebut di atas harus dijunjung tinggi serta dilestarikan. Untuk lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, kita dapat melaksanakan pertukaran kesenian daerah dari seluruh pelosok tanah air. Alwi Shihab dalam memaknai keberagamaan etnis adalah suatu kecenderungan alamiah untuk melakukan kekerasan, kehausan untuk dominasi, keinginan untuk membalas dendam, keuntungan material, kemauan untuk merampas hak orang lain, adalah sebab-sebab jahat dan zalim. Dengan ringkas, agresi adalah terlarang. Bagi Alwi, perang-perang yang dilakukan nabi Muhammad saw. Menunjukkan sifat-sifat khusus perang Islam, yaitu adil dalam motifnya, defensive

60 dalam permulaannya, tinggi dalam cara pelaksanaannya, damai dalam tujuan akhirnya, dan berperikemanusiaan dalam memperlakukan mereka yang dikalahkan. Alwi sendiri seperti yang terdapat dalam buku Islam Inklusif bahwa tuduhan yang sering dilontarkan oleh sebagian kaum orientalis bahwa Islam adalah agama pedang, yang menganjurkan aksi-aksi radikal pada umumnya, mendasarkan argumentasinya dalam dua hal. Pertama adalah dalam interaksinya dengan kekuatan eksternal (non-islam), Islam telah berhasil menyebarkan sayapnya dan menancapkan kakinya melalui ekspansi militer jauh dari titik geografis kelahirannya. Bukti sejarah menunjukkan ekspansi teritorial Islam yang tak terbendung pada masa formatifnya sampai ke daratan Eropa di Barat dan Benua India di Timur. Jadi Disinilah kita harus mengatakan bahwa pluralisme adalah sebuah keniscayaan dan kehendak Tuhan yang tidak bisa dipungkiri. Konsekuensi dari pernyataan ini adalah keniscayaan kita untuk tetap bersikap tasamuh atau toleran terhadap orang lain yang berbeda keyakinan atau Agama dengan kita, apapun itu namanya. Penolakan terhadap pluralisme bisa dipandang sama dengan penolakan terhadap realitas dan sekaligus menolak kehendak Tuhan yang maha kuasa. Tuhan sebenarnya ingin agar eksistensi pluralitas manusia dan alam semesta benar-benar dipikirkan dan direnungkan dalam-dalam oleh manusia.