BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah singkat Dinas Pendapatan Daerah kota Medan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II STRUKTUR ORGANISASI DAN FUNGSI. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II STRUKTUR ORGANISASI DAN FUNGSI. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II STRUKTUR ORGANISASI DAN FUNGSI. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI TUGAS AKHIR. A. Sejarah Singkat Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Berdirinya Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI. A. Sejarah Berdirinya Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Berdirinya Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II PROFIL DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. Restribusi yang berdomisili di daerah kota Medan belum begitu banyak.

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN

BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. potensi pajak maupun retribusi daerah di kota medan belum begitu banyak,

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pada mulanya Dinas Pendapatan Kota Medan adalah suatu sub bagian pada

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Medan

PERATURAN WALIKOTA TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 23 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT A. SEJARAH SINGKAT DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH

1 of 6 02/09/09 11:59

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Asset Daerah

DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama. Dinas. Pasal 172

BAB II DESKRIPSI UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. pemerintah pusat menyerahkan wewenang untuk melakukan pemungutan,

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH WALIKOTA MADIUN,

Perda No. 5/1991 tentang Susunan Organisasi dan tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Dati II Magelang.

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 9 TGL. 21 MEI 1992 SERI D NO. 7

WALIKOTA TASIKMALAYA

Evaluasi penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah kab. Wonogiri (Tahun Anggaran 1999/2000, 2000/2001, dan 2002)

Analisis retribusi pelayanan kesehatan sebagai salah satu bagian dari pendapatan asli daerah di kabupaten Sragen. Oleh: Vivi Ika Maruti BAB I

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA TEBING TINGGI

Tugas Pokok dan Fungsi

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 14 TAHUN

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN KOTA BATU

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DARRAH TINGKAT II YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PPK A. GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KABUPATEN SERDANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS, POKOK DAN FUNGSI BADAN PENDAPATAN DAERAH KAB. SERDANG BEDAGAI

BAB IV GAMBARAN UMUM Sekilas Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan antara pemerintah pusat dan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 44 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 7 TAHUN : 1992 SERI : D2

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Berdirinya Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kuantan

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUBANG

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999;

BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 5 TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 2 TAHUN 1991 SERI D NO : 2 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT. A. Sejarah Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 98 TAHUN 2008

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET (DPPKA) KABUPATEN ASAHAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kabupaten Sumedang. Biro keuangan tersebut terdiri dari 3 bagian, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Obyek Penelitian. 1. Sejarah Berdirinya Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA TEBING TINGGI. A. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANDAK

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA PEKANBARU. Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekanbaru. Berdasarkan Surat Edaran

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BANYUWANGI

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Asset

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA TEBING TINGGI. A. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 63 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDAPATAN KOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah dan Perkembangan DPPKA Surakarta. Kota Surakarta tidak luput dengan sejarah Kota Surakarta sebagai wilayah

Paragraf 2 Bagian Kesatu Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Pasal 22. Pasal 23

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN A. Sejarah singkat Dinas Pendapatan Daerah kota Medan Pada mulanya Dinas Pendapatan Daerah kota medan adalah sub bagian pada bagian keuangan yang mengelola bidang penerimaan dan pendapatan Daerah.pada sub bagian ini tidak terdapat lagi sub seksi, karena pada saat itu wajib pajak atau wajib retribusi yang berdomisili di kota Medan belum begitu banyak. Mempertimbangkan perkembangan pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk kota medan melalui peraturan Daerah sub bagian keuangan tersebut dirubah menjadi bagian pendapatan. Pada bagian pendapatan dibentuklah beberapa seksi yang mengelola penerimaan pajak dan retribusi Daerah yang merupakan kewajiban para wajib pajak atau wajib retribusi dalam Daerah kota medan yang terdiri dari 21 kecamatan, Sehubungan dengan intsruksi Menteri Dalam Negeri KUPD No. 7/12/41-10 tentang penyeragaman struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah di seluruh Indonesia, maka pemerintah Daerah kota Medan berdasarkan PERDA No. 12 tahun 1978, menyesuaikan dan membentuk struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah yang baru. Di dalam struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah yang baru ini dibentuklah seksi seksi administrasi Dinas Pendapatan Daerah serta bagian tata usaha yang membawa 3 ( tiga) Kepala sub bagian yang merupakan sub sektor perpajakan, retribusi Daerah, dan pendapatan Daerah lainnya yang

memberikan kontribusi cukup penting bagi Pemerintah Daerah dalam mendukung serta memelihara hasil hasil pembangunan dari peningkatan pendapatan Daerah. Meningkatnya pendapatan Daerah hendaknya tidak harus ditempuh dengan cara kebijaksanaanya menaikkan tarif saja, tetapi yang lebih penting dengan memperbaiki atau menyempurnakan administrasi, system dan prosedur serta organisasi dari Dinas Pendapatan Daerah yang ada sekarang. Namun pada kondisi saat ini, dirasakan tuntutan untuk perlunya meninjau kembali dan penyempurnaan Manual Pendapatan Daerah ( MAPATDA). Seiring dengan tuntutan gerak pembangunan yang sedang berjalan terutama dari pola pendekatan yang selama ini dilakukan secara sektoral perlu dirubah secara fungsional dan disesuaikan dengan kebijaksanaan pemerintah yang paling akhir di bidang perpajakan, maka penyempurnaan telah dilaksanakan secara bersungguh sungguh sehingga berhasil disusun Manual Pendapatan Daerah (MAPATDA). Adapun penyempurnaan dimaksud dituangkan dalam : 1. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 973 442 tahun 1988 pada tanggal 26 Mei 1988, tentang system prosedur perpajakan, retribusi Daerah, dan pendapatan Daerah lainnya serta pemungutan pajak bumi dan bangunan. 2. Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 10 tanggal 26 Mei 1988, tentang pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 973 442 Tahun 1998. 3. Surat Menteri Dalam Negeri No. 23 Tahun 1989 tanggal 1988, tentang organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Daerah.

Pendataan Daerah Kota Medan atau Manual Pendapatan Daerah ( MAPATDA) yang dilaksanakan bertahap dan penyempurnaanya sebagai tahap awal untuk Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan secara efektif. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 061/1861/PUOD, tanggal 2 Mei 1988, Instruksi Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatra Utara No. 188.342.20/1991, tanggal 11 Maret 1991 yang terakhir diubah dengan keputusan Walikota Medan No. 188.342/790/SK/1991, tentang pelaksanaan PERDA No.16 Tahun 1991 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan. B. STRUKTUR ORGANISASI DISPENDA KOTA MEDAN Berdasarkan keputusan Walikota Medan No. 25 Tahun 2002 Pasal 5, susunan organisasi DISPENDA Kota Medan terdiri dari : 1. Kepala Dinas 2. Bagian Tata Usaha terdiri dari : a. Sub Bagian Keuangan b. Sub Bagian Kepegawaian c. Sub Bagian Perlengkapan d. Sub Bagian Umum 3. Sub Dinas Program terdiri dari : a. Seksi Penyusunan Program b. Seksi Pemantauan dan Pengendalian c. Seksi Pengembangan dan Pendapatan

d. Seksi Evaluasi dan Pelaporan 4. Sub Dinas Pendataan dan Penetapan terdiri dari : a. Seksi Pendataan dan Pendaftaran b. Seksi Pengolahan Data dan Informasi c. Seksi Penetapan d. Seksi Pemeriksaan 5. Sub Dinas Penagihan terdiri dari : a. Seksi Pembukaan dan Verifikasi b. Seksi Penagihan dan Perhitungan c. Seksi Retribusi dan Pemindah bukuan d. Seksi Pertimbangan dan Keberatan 6. Sub Dinas Retribusi dan Pendapatan Lain Lain terdiri dari : a. Seksi Penata usaha dan Penerimaan Retribusi dan Pendapatan Lain Lain b. Seksi Penerimaan Lain Lain c. Seksi Penerimaan BUMD dan Pendapatan Lain Lain d. Seksi Legalisasi Pembukuan Surat surat Berharga 7. Sub Dinas Bagi Hasil Pendapatan terdiri dari a. Seksi Penata usaha Bagi Hasil Pendapatan Pajak dan Non Pajak b. Seksi Bagi Hasil Pajak c. Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak d. Seksi Peraturan Perundang - Undangan dan Pengkajian Pendapatan

8. Kelompok Jabatan Fungsional 9. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas ( UPTD) C. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Sesuai dengan Keputusan Walikota Medan Nomor 25 Tahun 2002 tentang tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah kota Medan, maka: a. Daerah adalah Kota Medan b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Medan c. Kepala Daerah adalah Walikota Medan d. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Walikota Medan e. Dewan Perwakilan Rakyat adalah Dewan Perwakilan Rakyat Kota Medan f. Perangkat Daerah adalah Organisasi/lembaga pada Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dan mambantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintah yang terdiri Sekretaris Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan sesuai dengan kebutuhan Daerah. g. Sekretariat Daerah adalah unsur staf Pemerintah Kota Medan h. Sekretaris adalah Sekretaris Daerah Kota Medan i. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kota Medan sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan j. Dinas Pendapatan adalah Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan k. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

l. Kelompok Jabatan Fungsional adalah pemegang jabatan fungsional yang mempunyai tugas melaksanakan keahlianya dan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. Dinas Pendapatan adalah pelaksana Pemerintah Daerah Kota Medan dengan bidang pemungutan pajak, retribusi dan pendapatan Daerah lainnya yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Dinas Pendapatan mempunyai tugas melaksanakan sebagaian urusan rumah tangga Daerah dalam bidang pendapatan Daerah dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas Pendapatan Daerah mempunyai fungsi: 1. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang pendapatan Daerah. 2. Melakukan pembukuan dan pelaporan atas pekerjaan penagihan pajak Daerah, retribusi Daerah, dan penerimaan asli Daerah lainnya, serta penagihan pajak bumi dan bangunan. 3. Melaksanaka koordinasi di bidang pendapatan Daerah dengan unit dan instansi terkait dalam rangka penetapan besarnya pajak dan retribusi. 4. Melakukan penyuluhan pajak Daerah, retribusi Daerah,dan pendapatan Daerah lainnya serta Pajak Bumi dan Bangunan. 5. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya.

D. Tata Kerja 1. Bagian Tata Usaha Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian Tata Usaha yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bagian tata usaha mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas melaksanakan sebagian tugas pokok dinas di bidang ketatausahaan yang meliputi pengolahan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan, perumahtanggaan, dan urusan umum lainnya. Bagian tata usaha mempunyai fungsi: a. Menyusun rencana kegiatan kerja b. Melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat dan urusan umum lainnya c. Mengelola urusan keuangan dan perbendaharaan serta rencana penyusunan laporan keuangan d. Mengelola urusan administrasi kepegawaian e. Mengelola urusan perlengkapan kerumahtanggaan dan pengadaan barang dinas f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian tata usaha terdiri dari : 1. Sub Bagian Keuagan mempunyai tugas mengelola keuangan dan perbendaharaan serta menyusun laporan keuangan. 2. Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengelolaan administrasi di bidang kepegawaian. 3. Sub Bagian Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang perlengkapan perumahtanggaan dan pengadaan barang. 4. Sub Bagian Umum mempunyai tugas mengelola tata usaha dan surat menyurat serta urusan umum lainnya. Setiap sub bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha. 2. Sub Dinas Program Sub Dinas Program mempunyai tugas melaksanakan tugas dinas di bidang penyusunan program. Untuk melaksanakan tugas Sub Dinas Program mempunyai fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan kerja b. Mengumpulkan bahan dan dana untuk penyusunan program kegiatan dan perencanaan pendapatan Daerah c. Menyusun kebijaksanaan teknis serta program kerja jangka pendek, menengah, dan panjang

d. Menyusun penerimaan pendapatan Daerah, merencanakan sistem dan prosedur kerja e. Menyusun rencana serta mengkaji pengembangan potensi pendapatan Daerah f. Melaksanakan pembinaan teknis di bidang pendapatan terhadap semua unit yang melaksanakan pemungutan pendapatan Daerah g. Melaksanakan penyuluhan di bidang pendapatan Daerah h. Mengkaji data statistik target dan realisasi pendapatan Daerah serta mengidentifikasikan permasalahan pendapatan Daerah i. Melaksanakan tukar menukar informasi tentang target dan realisasi penerimaan Daerah dengan Daerah lainnya j. Mempersiapkan rancangan peraturan Daerah, keputusan Kepala Daerah tentang pajak Daerah, retribusi Daerah dan pendapatan Daerah lainnya k. Mengevaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan teknis operasional pengelolaan pendapatan Daerah l. Menyusun laporan realisasi pendapatan Daerah m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Sub Dinas Program dari: 1. Seksi Penyusunan Program mempunyai tugas merencanakan penerimaan pendapatan Daerah, sistem dan prosedur kerja serta menyusun kebijaksanaan teknis dan program jangka pendek, menengah, serta jangka panjang. 2. seksi Pemantauan Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan pemungutan pendapatan Daerah dan melaksanakan kegiatan pemantauan dan pengendalian terhadap tugas yang dilaksanakan di bidang pendapatan Daerah. 3. Seksi Pengembangan Pendapatan mempunyai tugas menyusun rencana serta mengkaji untuk pengembangan potensi pendapatan Daerah dan mempersiapkan rencana peraturan Daerah, keputusan Kepala Daerah tentang pajak Daerah, retribusi Daerah dan pendapatan Daerah lainnya. 4. Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas mengevaluasi dan memonitor pelaksanaan teknis operasional pengelolaan pendapatan Daerah, menyajikan data statistik target dan realisasi pendapatan Daerah, mengidentifikasikan permasalahan pendapatan Daerah dan menyusun laporan realisai pendapatan Daerah.

3. Sub Dinas Pendataan dan Penetapan Sub Dinas pendataan dan penetapan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas yang dalam tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sub Dinas Pendataan dan Penetapan memiliki fungsi sebagai berikut : a. Menyusun rencana kegiatan kerja. b. Melaksanakan pendaftaran dan pendataan seluruh wajib pajak. c. Melaksanakan pengolahan data dan informasi baik dari surat pemberitahuan pajak Daerah (SPTPD), surat pemberitahuan retribusi Daerah (SPRD), hasil pemeriksaan dan informasi dari instansi yang terkait. d. Melaksanakan penetapan pajak Daerah, retribusi Daerah dan pendapatan Daerah lainnya. e. Merencanakan dan menatausahakan hasil pemeriksaan terhadap wajib pajak dan wajib retribusi. f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Sub Dinas Pendataan dan Penetapan terdiri dari beberapa seksi, yaitu 1. Seksi pendataan dan Pendaftaran mempunyai tugas melaksanakan pendataan objek pajak Daerah/retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah lainnya melalui Surat Pemberitahuan Retribusi Daerah (SPTPD) dan Surat Pemberitahuan Retribusi Daerah (SPTRD), melakanakan pendaftaran Wajib Pajak/Retribusi Daerah melalui formulir pendaftaran, menyimpan,

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi, tugasnya adalah melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data objek pajak Daerah/retribusi Daerah, menuangkan hasil pengolahan data dan informasi data ke dalam kartu data serta mengirimkan kartu data kepada seksi penetapan dan demikian pula sebaliknya. 3. Seksi penetapan mempunyai tugas melaksanakan perhitungan penetapan pokok pajak Daerah/pokok retribusi Daerah berdasarkan kartu data termasuk perhitungan denda dan sanksi lainnya, menerbitkan dan mendistribusikan serta menyimpan arsip surat perpajakan Daerah/retribusi Daerah yang berkaitan dengan penetapan,melaksanakan perhitungan jumlah angsuran pembayaran, penyetoran atas permohonan wajib pajak. 4. Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas menyusun rencana pemeriksaan dan melaksanakan pemeriksaan objek pajak/retribusi, menatausahakan hasil pemeriksaan lapangan atas objek dan subjek pajak/retribusi serta mengirimkan laporan hasil pemeriksaan kepada Kepala Seksi Pengolahan Data Informasi.

4. Sub Dinas Penagihan Sub Dinas penagihan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang penagihan meliputi kegiatan pembukuan, verifikasi, penagihan, dan perhitungan restitusi, pemindahbukuan serta pertimbangan terhadap keberatan pajak Daerah lainnya.sub Dinas Penagihan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Menyusun rencana kegiatan kerja. b. Melaksanakan pembukuan dan vertivikasi atas pajak Daerah, retribusi Daerah dan pendapatan Daerah lainnya. c. Melaksanakan penagihan atas tunggakan pajak Daerah/retribusi Daerah dan pendapatan Daerah lainnya. d. Melaksanakan perhitungan restitusi dan atau pemindahbukuan atas pajak Daerah/retribusi Daerah dan pendapatan Daerah lainnya. e. Melaksanakan keputusan dan saran pertimbangan terhadap keberatan wajib pajak atas permohonan wajib pajak. f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Sub Dinas Penagihan dibagi ke dalam beberapa seksi, yaitu : 1. Seksi pembukuan dan Vertifikasi mempunyai tugas melaksanakan pembukuan dan vertifikasi tentang penetapan dan penerimaan pajak Daerah/retribusi Daerah dan pendapatan Daerah lainnya, melaksanakan pembukuan dan vertifikasi penerimaan dan pengeluaran benda berharga serta pencatatan uang dari hasil pungutan benda

2. Seksi Penagihan dan Perhitungan mempunyai tugas melaksanakan penagihan atas tunggakan pajak Daerah, retribusi Daerah, dan pendapatan Daerah lainnya, menerbitkan dan mendistribusikan serta menyimpan arsip surat perpajakan Daerah, retribusi Daerah yang berkaitan dengan penagihan. 3. Seksi Restitusi dan Pemindahbukuan mempunyai tugas menerima permohonan restitusi dan pemindahbukuan dari wajib pajak, meneliti kelebihan pembayaran pajak Daerah, retribusi Daerah yang dapat diberikan restitusi dan atau pemindahbukuan serta mempersiapkan Surat Keputusan Kepala Dinas tentang pemberian restitusi dan atau pemindahbukuan. 4. Seksi Pertimbangan dan Keberatan mempunyai tugas menerima surat keberatan dari wajib pajak dan wajib retribusi, serta mempersiapkan Surat Keputusan Kepala Dinas tentang persetujuan atas keberatan tersebut.

5. Sub Dinas Retribusi dan Pendapatan Lain lain Sub Dinas Retribusi dan Pendapatan Lain lain dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas, dalam tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.Sub Dinas Retribusi dan Pendapatan Lain- lain mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang retribusi dan pendapatan lain lain.sub Dinas Retribusi dan Pendapatan lain lain mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Menyusun rencana kerja b. Melaksanakan penatausahaan penerimaan retribusi dan pendapatan lain lain. c. Melaksanakan penatausahaan penerimaan retribusi dan pendapatan lain lain termasuk pinjaman Daerah dan dana darurat. d. Melaksanakan penatausahaan penerimaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan pendapatan lain lain. e. Melaksanakan legalisasi dan pembukuan surat surat berharga. f. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Untuk melaksanakan tugasnya Kepala Sub Dinas Retribusi dan Pendapatan Lain lain dibantu oleh beberapa orang Kepala Seksi, Setiap seksi di bagian Sub Dinas Retribusi dan Pendapatan Lain lain mempunyai tugas :

1. Seksi Penata usahaan Penerimaan Retribusi dan Penerimaan lain lain, tugasnya melaksanakan penatausahaan penerimaan retribusi dan melaksanakan penatausahaan pendapatan lain lain. 2. Seksi Penerimaan lain lain mempunyai tugas melaksanakan penatausahaan penerimaan lain lain, merencanakan dan mengupayakan penerimaan lain lain baik dari pemerintah, wakil Pemerintah di Daerah maupun dari lembaga lembaga keuangan dan atau badan badan lain termasuk pinjaman Daerah dan dana darurat 3. Seksi Penerimaan Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD) dan Pendapatan lain lain mempunyai tugas melaksanakan penatausahaan hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan. 4. Seksi Legalisasi Pembukuan Surat surat Berharga mempunyai tugas pembukuan surat surat berharga. 6. Sub Dinas Bagi Hasil Pendapatan Sub Dinas Bagi hasil dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas, dalam tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala Dinas. Sub Dinas Bagi Hasil Pendapatan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Menyusun rencana kerja. b. Melaksanakan peñata usahaan bagi hasil pendapatan pajak dan bukan pajak.

c. Melaksanakan koordinasi dengan instansi pemberi bagi hasil pajak dan bukan pajak. d. Melaksanakan perhitungan penerimaan dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). e. Melaksanakan pengkajian pelaksanaan peraturan perundang undangan dan pengkajian hasil pendapatan Daerah di bidang bagi hasil pendapatan. Untuk melaksanakan tugasnya Kepala Sub Dinas Bagi Hasil Pendapatan dibantu oleh beberapa orang Kepala Seksi, dimana setiap seksi di bagian Sub Dinas bagi hasil pendapatan mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Seksi Penatausahaan bagi hasil pendapatan pajak dan bukan pajak mempunyai tugas melaksanakan peñata usahaan surat surat ketetapan pajak bumi dan bangunan dan menatausahakan pendapatan bagi hasil pajak dan bukan pajak. 2. Seksi Bagi hasil pajak mempunyai tugas menerima dan mendistribusikan surat Pemberitahuan Pajak Terutang ( SPPT) dan daftar Himpunan Pokok pajak (DHPP), Daftar Himpunan Ketetapan Pajak (DHKP) Pajak Bumi dan Bangunan, melaksanakan penagihan PBB, melaksanakan perhitungan penerimaan pajak pusat dan pajak provinsi, melaksanakan perhitungan penerimaan bagi hasil pajak lainnya serta membantu menyampaikan surat pemberitahuan objek pajak ( SPOP) PBB kepada wajib pajak

3. Seksi Bagi Hasil bukan pajak mempunyai tugas melaksanakan perhitungan penerimaan dari Dana Alokasi Khusus. 4. Seksi Peraturan Perundang undangan dan Pengkajian Pendapatan mempunyai tugas mengkaji tentang pelaksanaan peraturan perundang undangan dan melaksanakan koordinasi dengan unit terkait tentang pelaksanaan peraturan perundang undangan serta melaksanakan pengkajian atas penerimaan pendapatan Daerah secara periodik. 7. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pendapatan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahlianya b. Setiap kelompok tersebut dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior. c. Jumlah jabatan fungsional tersebut ditentukan berdasarkan kebutuhan Daerah d. Jenis dan jenjang jabatan Fungsional tersebut ditentukan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

8. Gambaran Umum Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Sebagai gambaran umum mengenai pegawai yang ada pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel I Gambaran Umum Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota MedanTahun 2007 NO SEKSI JUMLAH 1 Kepala Dinas 1 2 Tata Usaha 19 3 SubDis Program 11 4 SubDis Pendataan dan Penataan 52 5 SubDis Penagihan 30 6 SubDis Retribusi dan Pendapatan lain lain 20 7 SubDis Bagi Hasil Pendapatan 62 8 Bendahara penerimaan / pengeluaran 23 9 Pemegang Barang 7 10 Pemegang Barang berharaga 5 11 Pegawai Swakelola 84 JUMLAH 314 Data : Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Tahun 2007

KETERANGAN : - Golongan II a = 1 orang - Golongan II b = 4 orang - Golongan II c = 17 orang - Golongan II d = 22 orang - Golongan III a = 43 orang - Golongan III b = 78 orang - Golongan III c = 24 orang - Golongan III d = 34 orang - Golongan IV a = 2 orang - Golongan IV b = 5 orang - Pegawai Swakelola = 84 orang

BAGAN I STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDAPATAN DAERAH (DIPENDA) KOTA MEDAN KEPALA DINAS Kelompok Jabatan Fungsional BAGIAN TATA USAHA SUBBAG KEUANGAN SUBBAG KEPEGAWAIAN SUBBAG PERLENGKAPAN SU SUB DINAS PROGRAM SUB DINAS PENDAPATAN DAN PENETAPAN SUB DINAS PENAGIHAN SUB DINAS RESTRIBUSI DAN PENDAPATAN LAIN-LAIN SUB DINAS P SEKSI PENYUSUNAN PROGRAM SEKSI PENDAPATAN DAN PENETAPAN SEKSI PEMBUKUAN DAN VERIFIKASI SEKSI PENATAUSAHAAN PENERIMAAN RETRIBUSI DAN PEND. LAIN-LAIN SEKSI PENATAU BAGI HASIL PEN DAN NON PAJAK SEKSI PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN SEKSI PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI SEKSI PENAGIHAN DAN PERHITUNGAN SEKSI PENERIMAAN LAIN-LAIN SEKSI BAGI HAS SEKSI PENGEMBANGAN PENDAPATAN SEKSI PENETAPAN SEKSI RESTITUSI DAN PEMINDAH BUKUAN SEKSI PENERIMAAN BUMD DAN PEND. LAIN- LAIN SEKSI PERATURA UU AN DAN PEN PENDAPATAN SEKSI EVALUASI DAN PELAPORAN SEKSI PEMERIKSAAN SEKSI PERTIMBANGAN DAN KEBERATAN SEKSI LEGALISASI DN SURAT-SURAT BERHARGA SEKSI BAGI HAS PAJAK SEKSI UPTD Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan