BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian, (3) Prosedur Penelitian, dan (4) Jadwal Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan untuk

BAB III MATERI DAN METODE

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan yang diberikan pada objek yang diteliti serta adanya control

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

Bahan baku utama yang digunakan adalah daging kelapa yang masih. segar dan belum banyak kehilangan kandungan air. Sedangkan bahan baku

BAB III MATERI DAN METODE

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

III. BAHAN DAN METODE

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

BAB III METODE PENELITIAN. Faktor I adalah variasi konsentrasi kitosan yang terdiri dari 4 taraf meliputi:

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

BAHAN DAN METODA. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. dengan persoalan yang diteliti, yang bertujuan untuk meneliti pengaruh perlakuan

III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB V METODOLOGI. 5.1 Bahan dan Alat yang Digunakan dan Tahapan-tahapan dalam Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ongole) berumur 1,5-2 tahun bagian paha yaitu silver side sebanyak 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan bersifat eksperimen karena terdapat suatu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial terdiri dari 2 faktor dengan 3

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN 1 CARA KERJA PENGUJIAN FISIKOKIMIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai Agustus 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III METODE PENELITIAN. termusuk dalam penelitian ekperimental karena terdapat sejumlah perlakuan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Desember 2016 April 2017 di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. complete feed eceng gondok (Eichhornia crassipes) dengan kemasan silo berbeda

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Peternakan Universiatas Muhammadiyah Malang dan Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analis Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Wiersma (seperti dikutip dalam Emzir, 2008), eksperimen didiefinisikan sebagai situasi penelitian yang memiliki minimal satu variabel bebas, yang sengaja dimanipulasi oleh peneliti. Gay (seperti dikutip dalam Emzir, 2008), menyatakan bahwa metode penelitian eksperimental merupakan satu-satunya metode penelitian yang dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab akibat). Dalam studi eksperimental, peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan dan mengobservasi pengaruhnya terhadap satu atau lebih variabel terikat. Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimental laboratorium. Pelaksanaan penelitian dilakukan melalui lima tahap, yaitu pembuatan susu kacang tanah, pembuatan subtrat, pembuatan susu kacang tanah, analisis kimia (ph, total asam dan alkohol) dan pengolahan dan penyajian data. Diagram alur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 29

30 Pembuatan Susu Kacang Tanah Pembuatan Substrat Pembuatan Kefir Susu Kacang Tanah Pengolahan dan Penyajian Data Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian Analisis Kimia (ph, Total Asam, Alkohol) B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2016 pada dua tempat yang berbeda, yaitu: 1. Tempat penelitian untuk produksi kefir kacang tanah, uji kadar asam laktat dengan metode titrasi dan uji ph dilakukan di Laboratorium Biokimia Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang. 2. Tempat penelitian untuk uji kadar alkohol dengan metode piknometer dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang.

31 C. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan untuk membuat starter adalah pemanas listrik, tabung reaksi, labu erlenmeyer, pengaduk kaca, pipet ukur, timbangan analitik digital, autoklaf dan inkubator, beaker glass, corong, lampu bunsen, dan alumunium foil. Alatalat yang digunakan dalam pembuatan susu kacang tanah adalah kompor gas, panci, blender, saringan, dan gelas ukur. Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan kefir susu kacang tanah adalah labu erlenmeyer 250 ml, timbangan analitik digital, gelas ukur 25 ml, labu bunsen, dan alumunium foil. Alat-alat yang digunakan dalam analisis mutu kimia adalah biuret, labu erlenmeyer, labu ukur 100 ml, pipet tetes, pipet ukur 10 ml, labu destilasi, piknometer, dan ph meter 2. Bahan Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah kacang tanah, susu skim, glukosa, inokulum kefir yang diperoleh dari home industry Omah Kefir, Ungaran, Semarang. Bahanbahan yang digunakan dalam analisis mutu kimia adalah kefir susu kacang tanah, NaOH 0,1dan indikator PP (Phenol Ptyalin).

32 D. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pembuatan Susu Kacang Tanah a. Kacang tanah sebanyak 7500 g disortasi, dicuci lalu direndam dalam air dingin pada suhu ruang (26-28 C) dengan perbandingan larutan perendaman dan kacang tanah 3:1 selama 8 jam. b. Kulit kacang dikupas, dihancurkan dengan blender, perbandingan air : kacang tanah adalah 8 liter air : 1 kg kacang tanah. c. Kacang disaring dengan kain saring untuk memperoleh filtrat atau susu kacang yang murni. 2. Pembuatan Subtrat Fermentasi Kefir Susu Kacang Tanah a. Susu kacang tanah sebanyak 1710 ml, 1620 ml, dan 1530 ml, masing-masing ditambahkan 90 ml, 180 ml, dan 270 ml susu skim (Aini, Suranto, dan Setyaningsih, 2003) b. Susu kacang tanah dan susu skim dicampur menggunakan pengaduk plastik sehingga masing-masing diperoleh volume campuran susu kacang tanah dan susu skim sebesar 1800 ml. c. Campuran susu kacang tanah dan susu skim diaduk agar tercampur rata.

33 d. Susu kacang tanah dipasteurisasi selama 5 menit dengan suhu 95 untuk membunuh patogen (Aini, 2003). 3. Pembuatan Kefir Susu Kacang Tanah a. Inokulum kefir diinokulasikan sebanyak 2%, 4%, dan 6% ke dalam masing-masing botol kaca yang berisi 200 ml subtrat fermentasi susu kacang tanah yang telah didinginkan pada suhu 22. b. Subtrat fermentasi dan inokulum yang telah tercampur diinkubasi selama 20 jam. c. Dilakukan pengamatan sampel (Kosikowski, 1982). 4. Pengukuran Kadar Asam Laktat Kefir Susu Kacang Tanah Kadar asam laktat diukur mengunakan tetrimeter (Hadiwiyoto, 1982) a. Sampel sebanyak 10 ml dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml. b. Sampel ditambahkan aquades sampai tanda batas lalu dihomogenkan dan disaring. c. Filtrat diambil 10 ml dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer kemudian ditambahkan indikator PP 2 3 tetes. d. Filtrat tersebut dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N (yang telah distrandarisasi terlebih dahulu dengan Asam Oksalat dan diperoleh hasil NaOH 0,1058 N) sampai terbentuk warna merah muda. Pembacaan skala dilakkukan pada saat warna

34 merah muda terbentuk yang pertama kali dan bertahan sampai beberapa saat. Kadar total asam diperoleh dari rumus perhitungan di bawah ini: ( ) 5. ( ) Pengukuran Kadar Alkohol Kefir Susu Kacang Tanah Kadar alkohol dianalisis menggunakan piknometer (Anonim, 1990) a. Sampel sebanyak 25 ml ditambahkan 50 ml aquades dan dimasukkan ke dalam labu destilasi. b. Wadah penampung diisi 10 ml aquades. c. Destilasi dilakukan sampai volume di wadah penampung terisi 20 ml kemudian dilakukan pengukuran berat jenis sampel : Keterangan : X1 : berat piknometer kosong X2 : berat piknometer + sampel X3 : berat piknometer + aquades 6. Pengukuran ph Kefir Kacang Tanah ph kefir kacang tanah diukur menggunakan ph meter (Apriyanto et al.,1989).

35 a. Alat ph meter dinyalakan dan dibiarkan 15-30 menit. b. Pengatur suhu ph meter diatur sesuai dengan suhu larutan buffer. c. Elektroda ph meter dibilas dengan larutan buffer atau aquades kemudian dikeringkan dengan kertas tisu jika digunakan aquades. d. Elektroda dicelupkan dalam larutan buffer, ph meter diatur pada pengukuran ph. e. ph meter dibiarkan beberapa saat sampai jarum stabil. f. Tombol kalibrasi diputar sampai jarum ph meter menunjukkan angka yang sama dengan ph larutan buffer. g. Standarisasi dilakukan pada ph 4 dan 7 kemudian dilakukan pengukuran ph contoh. h. Suhu contoh (kefir susu kacang tanah) diukur dan pengatur ph meter diatur pada suhu terukur. i. Elektroda dibilas dengan aquades dan dikeringkan dengan kertas tisu. j. Elektroda dicelupkan pada contoh dan ph meter diatur pada pengukuran ph. k. Elektroda dibiarkan beberapa saat sampai jarum ph meter stabil. l. Jarum ph meter menunjukkan ph contoh.

Variasi Bahan Baku 36 E. Desain Eksperimen Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 3x3 dengan 2 kali ulangan. Faktor A adalah variasi bahan baku (5% v / v, 10% v / v, 15% v / v ) dan Faktor B adalah inokulum (2%, 4% dan 6%). Faktor A dan B kemudian dikombinasi sehingga diperoleh rancangan percobaan seperti pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Rancangan Percobaan Inokulum F1 F2 F3 G1 G1F1 G2F1 G3F1 G2 G1F2 G2F2 G3F2 G3 G1F3 G2F3 G3F3 Keterangan: G1F1: Konsentrasi variasi bahan baku 5% v /v konsentrasi inokulum 2 % G1F2: Konsentrasi variasi bahan baku 5% v /v konsentrasi inokulum 4 % G1F3: Konsentrasi variasi bahan baku 5% v /v konsentrasi inokulum 6 % G2F1: Konsentrasi variasi bahan baku 10% v /v konsentrasi inokulum 2 % G2F2: Konsentrasi variasi bahan baku 10% v /v konsentrasi inokulum 4% G2F3: Konsentrasi variasi bahan baku 10% v /v konsentrasi inokulum 6 % G3F1: Konsentrasi variasi bahan baku 15% v /v konsentrasi inokulum 2 % G3F2: Konsentrasi variasi bahan baku 15% v /v konsentrasi inokulum 4 % G3F3: Konsentrasi variasi bahan baku 15% v /v konsentrasi inokulum 6 %

37 F. Analisis Data Berdasarkan hasil pengukuran rata-rata asam laktat, alkohol dan ph yang dihasilkan dari variasi kadar susu skim pada bahan baku dan inokulum kefir kacanng tanah, data tersebut dimasukkan padatabel data sebagai berikut: Tabel 3.2 Analisis Data terhadap Mutu Kimia (ph, Kadar Asam Laktat, dan Kadar Alkohol) Kefir Kacang Tanah (Hanafiah, 2008) Variasi Bahan Baku (G) G1 G2 G3 Inokulum (F) Ulangan 1 2 Jumlah Perlakuan Rataan Perlakuan F1............ F2............ F3............ F1............ F2............ F3............ F1............ F2............ F3............ Jumlah Umum (G)... Rataan Umum... Data yang telah diambil kemudian dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANOVA). ANOVA merupakan suatu uji yang dilakukan untuk membandingkan tiga atau lebih kelompok data kontinu atau independen. ANOVA ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh variasi kadar susu skim pada bahan baku, konsentrasi inokulum serta interaksinya

38 terhadap keragaman data hasil percobaan yaitu mutu kimia (ph, kadar asam laktat, dan kadar alkohol) kefir kacang tanah. Apabila hasil uji F dinyatakan signifikan maka perlu dilakukan pengujian selanjutnya yaitu Uji Jarak Ganda Duncan(UJGD) pada taraf 5% (Gomez dan Gomez, 1995). Serangkaian perhitungan yang dibutuhkan untuk menganalisa data adalah sebagai berikut: 1. Analisis Varians Dalam memudahkan pengujian, maka ANOVA ini dilakukan dalam suatu daftar ANOVA sebagai berikut: Tabel 3.3 Daftar Analisis Varians Pengaruh Variasi Susu Skim pada Bahan Baku dan Konsentrasi Inokulum Kefir Kacang Tanah menurut RAL Faktorial Sumber Keragaman Derajat bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F tabel 5% 1% Perlakuan ab 1 Variasi Bahan Baku (A) a 1 Galat Inokulum (B) b 1 Interaksi AB (a 1)(b 1) (r 1)ab Umum rab 1 Sumber: Gomes and Gomes,1995 Keterangan : a : banyaknya perlakuan variasi bahan baku b : banyaknya perlakuan inokulum r : banyaknya kelompok / ulangan

39 Tabel 3.4 Hasil Kombinasi Perlakuan Faktorial 3 x 3 dari Tiga Taraf Susu Skim dan Tiga Taraf Inokulum Kefir Kacang Tanah Variasi Bahan Baku (A) Inokulum (B) F1 F2 F3 Jumlah A Rataan A G1 8,900 9,000 8,500 26,400 4,400 G2 9,300 9,300 9,300 27,900 4,650 G3 9,000 8,800 8,700 26,500 4,417 Jumlah B 27,200 27,100 26,500 80,800 Rataan B 4,533 4,517 4,418 Berdasarkan tabel diatas dapat dihitung sebagai berikut: a Faktor Koreksi 2 G FK abr b Jumlah Kuadrat (JK) JK Umum = X 2 FK JK Perlakuan = T 2 r FK JK Galat = JK umum JK perlakuan JK Variasi Bahan Baku (A) = JK Inokulum (B) = B ra 2 A rb F. K 2 F. K

40 JK Interaksi AB = JK perlakuan JK A JK B c KT = Kuadrat Tengah JK perlakuan KT Perlakuan = db perlakuan JKGalat KT Galat = dbgalat KT A = JK A db a JK B KT B = db b JKAB KT Interaksi AB= dbab d F hitung F hitung Perlakuan = KT perlakuan KT Galat KT A F hitung Variasi Bahan Baku (A) = KT Galat KT B F hitung Inokulum (B) = KT Galat KT AB F hitung Interaksi AB = KT Galat e Koefisien keragaman (kk)

41 KTgalat Kk = 100 Rataan umum 2. Uji Jarak Ganda Duncan (UJGD) Prosedur UJGD ini adalah: a. Menentukan nilai KTG dan derajat bebasnya yang diperoleh dari Tabel Analisi Ragam b. Menentukan nilai kritisnya dari tabel wilayah nyata student yang didasarkan pada derajat bebas galat dan banyaknya perlakuan yang akan dibandingkan c. Menghitung wilayah nyata terpendek (Rp) Rp = (rp).(s 2 -d G. Definisi Operasional 1. Optimal ), nilai S -d = 2.KTGalat rb Indikator optimal dalam setiap uji apabila (a) ph dalam kisaran 4 4,65, (b) kadar asam laktat dalam kisaran 0,3% - 1,3%, (c) kadar alkohol dalam kisaran 0,5% -1,0%. 2. Koefisein Keragaman (KK) Jika KK semakin kecil maka derajat kejituan dan keandalan data akan semakin tinggi.

42 3. Kefir Kacang Tanah Kefir kacang tanah adalah hasil fermentasi dari variasi bahan baku yang terdiri susu kacang tanah dan susu skim. Fermentasi ini menggunakan bibit kefir (inokulum). 4. Susu Skim Susu skim digunakan sebagai variasi bahan baku pembuatan kefir kacang tanah dengan perbedaan perlakuan yaitu 5%, 10%, dan 15% dari volume kefir kacang tanah. 5. Inokulum Inokulum merupakan kultur mikroba yang jumlahnya sekitar 40-60 jenis mikroba yang diinokulasikan ke dalam medium fermentasi kefir kacang tanah. Perbedaan perlakuan yang digunakan sebanyak 2%, 4%, dan 6% dari volume kefir kacang tanah. 6. Kadar Asam Laktat Presentase asam laktat yang terdapat pada kefir kacang tanah yang diukur menggunakan titrasi, dalam persen. 7. Kadar Alkohol Persentase alkohol yang diukur dengan metode destilasi, dalam persen. 8. ph ph kefir kacang tanah yang diukur dengan menggunakan alat ph meter.