PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

dokumen-dokumen yang mirip
Condition of Ind. Ind.Condition-1. Ind.Condition-2. The Rural. Ind. Rural Policy. Rulal Educational. Higher Education. Non Formal Ed.

Oleh: Dra. Masitoh, M.Pd.

PENDEKATAN CTL (Contextual Teaching and Learning)

Apa itu CTL? M n e g n a g p a a p a h a h r a us u s C TL

Septia Sugiarsih, M.Pd.

DASAR FILOSOFI. Manusia harus mengkontruksikan pengetahuan pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.

BAB II KAMAN PUSTAKA. A. Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Pemahaman Peredaran Darah. mempertinggi, sedangkan kemampuan. artinya kecakapan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah suatu proses penyampaian maksud pembicara kepada orang

BAB II LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB II LANDASAN TEORI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG SEDERHANA MELALUI METODE KONTEKSTUAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Di dalam kamus bahasa Indonesia, kemampuan berasal dari kata mampu. yang berarti kuasa (bisa, sanggup, melakukan sesuatu, dapat, berada, kaya,

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL. ( DESKRIPTIF PADA Siswa Kelas X SMA Darmayanti

YUNICA ANGGRAENI A

Paket 9 STRATEGI PEMBELAJARAN TEMATIK

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL. contextual teaching and learning

PEMBELAJARAN MENULIS BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Oleh: Ary Kristiyani. Proses belajar-mengajar merupakan kegiatan utama sekolah.

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan

PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENGUASAAN KONSEP-KONSEP FISIKA. M. Gade ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STATISTIKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu teori belajar yang cukup dikenal dan banyak implementasinya dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan

BAB II LANDASAN TEORI. Kelas VIII A SMP 10 November Binangun Dengan Pendekatan Kontekstual

LEMMA VOL I NO. 2, MEI 2015

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan, dapat disimpulkan hal-hal

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, perubahan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING Romi Afrizal

Model Pembelajaran Konstekstual dalam Bidang Studi Ekonomi Pendahuluan

tengah dikembangkan pendekatan pembelajaran dengan nama

Prakata. iii. Bandung, September Penulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa ada empat aspek, yaitu keterampilan berbicara,

METODE PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS. Ary Kristiyani, M.Hum.

SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MATA PELAJARAN MULOK BAHASA JAWA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Kemampuan Menulis. menghasilkan sebuah tulisan. memberdayakan pengetahuan dan perasaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. TINJAUAN PUSTAKA. tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

Pembelajaran Matematika Sekolah dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI KELAS X SMA PGRI 89 CIPANAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Ekonomi

TITIK ARIYANI HALIMAH A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PADA PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SIKLUS I/SIKLUS II*)

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example

BAB I PENDAHULUAN. Dengan komunikasi siswa dapat mendiskusikan pendapat-pendapat dalam

ZULFA SAFITRI A54F100040

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

RENCANA PEMBELAJARAN (RP)

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN

Pendekatan Kontekstual (CTL) dalam KTSP pada Pembelajaran di SD

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

SILABUS PEMBELAJARAN

kata kunci: bimbingan teknis, pendekatan kontekstual, dan mutu guru.

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Perkembangan tersebut pada satu sisi berdampak positif, tetapi di sisi

BAB 1I KAJIAN PUSTAKA Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)

Prakata. iii. Bandung, September Penulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam mengungkapkan pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran wajib bagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN

SILABUS. o Menyimpulkan isi. dengan alasan yang logis. pendapat tiap-tiap o Mendata pendapat tiap-tiap narasumber. narasumber.

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

BAB I PENDAHULUAN menuntut guru untuk mengorganisasikan pembelajaran secara efektif. Hal

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN Contextual Teaching and Learning

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan dan berpusat pada siswa. Siswa antusias mengacungkan. merayakan keberhasilan mereka, bertukar informasi, dan saling

KAJIAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI MAROS

Tabel. 1. Empat Jenis Keterampilan Berbahasa

SILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) : Sebagai Strategi dan Model Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini kemajuan IPTEK terus berkembang,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Belajar merupakan aktivitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK).

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Disajikan pada Kongres Internasional Pendidikan Dasar OLEH DR. ISAH CAHYANI, M.PD. 08122232220

Assalamualaikum

Konstruktivisme Refleksi Pemodelan Penilaian Autentik Pendekatan Kontekstual Bertanya Inkuiri Masyarakat Belajar

Membangun pemahaman oleh diri sendiri dari pengalaman baru berdasarkan pengalaman awal. Pengalaman dikembangkan melalui belajar bermakna. Strategi memperoleh pengetahuan (learning how to learn) lebih penting daripada banyak memperoleh dan mengingat pengetahuan.

Dalam pembelajaran di kelas biasanya dinyatakan dalam bentuk: merancang pembelajaran dalam bentuk siswa bekerja, praktik mengerjakan sesuatu, berlatih secara fisik, menulis karangan, mendemonstrasikan, merealisasikan ide.

Dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk: menggali informasi baik administrasi maupun akademis, mengecek pemahaman siswa, membangkitkan respon kepada siswa, mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa, mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa, memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru, membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa, menyegarkan kembali pengetahuan siswa.

Dalam pembelajaran di kelas biasanya diterapkan sebagai: bertanya antar siswa ke siswa, bertanya dari guru ke siswa, bertanya dari siswa ke guru, bertanya antara siswa dengan orang lain yang didatangkan ke kelas.

Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan dari hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil menemukan sendiri. Diawali dengan kegiatan pengamatan dalam rangka memahami konsep. Siklusnya terdiri dari kegiatan mengamati (observation), bertanya (question), menduga (hiphotesis), mengumpulkan data (data gathering), dan menyimpulkan (conclusion) baik secara individu maupun bersama teman-teman lainnya. Mengembangkan sekaligus menggunakan keterampilan berpikir kritis (penalaran).

Dalam pembelajaran di kelas diterapkan sebagai aktivitas: merumuskan masalah, bagaimana menyusun silsilah raja-raja atau bagaimana melukiskan suasana nikmatnya makan ikan bakar di sawah, dan sebagainya, mengamati, membaca buku tertentu, dan mengumpulkan data tentang suatu objek tertentu, dan sebagainya, menganalisis dan menyajikan hasil (tulisan, gambar, laporan, tabel, atau karya lainnya), membuat suatu paragraf deskripsi, membuat peta kota tertentu, dan sebagainya, mengkomunikasikan hasil kepada orang lain (pembaca, teman, guru, audien lain), bertanya jawab dengan teman, menempelkan karya, menerbitkan tulisan pada koran sekolah, dan sebagainya.

Konsep ini menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerja sama dengan orang lain. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya heterogen.

Dalam pembelajaran di kelas dapat diterapkan sebagai aktivitas: pembentukan kelompok kecil atau besar, mendatangkan nara sumber (ahli) ke kelas, bekerja dengan kelas sederajat, bekerja dengan kelas di atasnya atau di bawahnya, bekerja dengan masyarakat.

Dalam sebuah pembelajaran selalu ada model yang bisa ditiru. Misalnya, guru memberi model tentang bagaimana cara belajar. Berpikir sambil mengucapkan proses berpikir Anda. Mendemonstrasikan bagaimana Anda menginginkan siswa belajar. Melakukan apa yang Anda inginkan agar siswa melakukan. Guru bukan satu-satunya model.

Dalam pembelajaran di kelas biasanya diterapkan sebagai berikut: guru memberi contoh membaca puisi, guru mendatangkan veteran untuk bertanya jawab dengan siswa tentang kemerdekaan, guru mendemonstrasikan cara menggunakan kamus, guru bahasa Indonesia memperlihatkan teks suatu jenis karangan dari koran.

Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apaapa yang sudah kita lakukan di masa yang lalu. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterima.

Dalam pembelajaran di kelas dapat direalisasikan sebagai: pertanyaan langsung tentang apa yang diperoleh saat itu, catatan atau jurnal di buku siswa, kesan atau saran tentang pembelajaran, diskusi, hasil karya seni.

Assesment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Hakikat penilaian yang sebenarnya adalah kemajuan belajar yang dinilai dari proses bukan dari hasil.

Karakteristik authentic assesment di antaranya: dilaksanakan selama dan sesudah pembelajaran berlangsung, bisa digunakan untuk formatif atau sumatif, yang diukur keterampilan dan performansi bukan mengingat fakta, berkesinambungan, terintegrasi, dapat digunakan sebagai feed back.

Pikiran Perbuatan Berbicara: menyampaikan secara lisan Perasaan Gagasan/ fakta

Pembelajaran aspek-aspek keterampilan berbahasa diberikan secara terpadu. Misalnya 1.menyimak cerita menulis ringkasan cerita, 2. menyimak berita dari radio atau televisi, dialog, dan acara menulis ringkasan laporan.

Kegiatan menyimak, membaca, dan menulis dapat dipadukan dengan keterampilan berbicara. Misalnya 1. menyimak dan bercerita, 2. menyimak dan bercakapcakap, serta 3. menyimak dan diskusi.

Kegiatan secara terpadu antara membaca dengan berbicara banyak sekali ragamnya, di antaranya membaca puisi dan berdiskusi masalah tema, perasaan, nada, suasana, dan amanat

Terima kasih Wassalamu alaikum