ANALISIS URUTAN AKTIVITAS PADA PROSES PENGGANTIAN BEARING MOVEABLE ROLLER HYDRAULIK ROLLER PRESSURE (HRP) UNTUK MENGURANGI DOWN TIME

dokumen-dokumen yang mirip
Analisa Perbaikan Penjadwalan Perakitan Panel Listrik Dengan Metode CPM dan PERT (Studi Kasus : PT. Mega Karya Engineering) ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek meliputi tiga fase : 1. Perencanaan 2. Penjadwalan 3. Pengendalian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III LANDASAN TEORI

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN WAKTU

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.2 : GANTT CHART, CPM DAN PERT) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

MATERI 8 MEMULAI USAHA

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima)

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder,

BAB II LANDASAN TEORI

Critical Path Method (CPM) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan. Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini ialah :

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM PADA PROYEK APARTEMEN Christian Kennardi 1, Ivan Pratama Setiadi 2, Andi 3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM

Pertemuan 5 Penjadwalan

BAB II LANDASAN TEORI

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian


Operations Management

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan

Penjadwalan proyek. 1. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan dan terhadap keseluruhan proyek

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

APLIKASI INTEGER PROGRAMMING UNTUK PEMERATAAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA PROYEK

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010

BAB II LANDASAN TEORI

PENJADWALAN WAKTU PROYEK CONTRUCTION CIVIL FOUNDATION ALFAMART DENGAN MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) : JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PERBANDINGAN PENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN KURVA S DAN CPM NETWORK PADA PROYEK X DI SURABAYA

REKAYASA SISTEM BAB I PENDAHULUAN

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #9 Ganjil 2014/2015. EMA302 - Manajemen Operasional

BAB II STUDI PUSTAKA

Manajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya

ANALISIS PENERAPAN METODE PROJECT MANAGEMENT PADA BAGIAN PERENCANAAN PT X

ABSTRAK. Salah satu tipe technology process dalam manajemen operasi adalah. proyek. Teknologi dalam proyek berhubungan dengan salah satu jenis produk

BAB III LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK KATA PENGANTAR

Bahan Kuliah. Manajemen Operasi & Produksi. Bab 9 : Manajemen Proyek. (Bagian 3 : Mengorganisasikan Sistem Konversi)

BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali pada periode tahun

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #5 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

BAB II LANDASAN TEORI. tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2014 PEMBUATAN PENJADWALAN SUATU PROYEK DENGAN METODE CPM ( ) BERBASIS MICROSOFT PROJECT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

22/09/2007. Manajemen Waktu Proyek

STUDI ANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN METODA PENJADWALAN LINIER PADA PROYEK PERUMAHAN

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP :

Manajemen Operasional PENJADWALAN DAN PENGAWASAN PROYEK

OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERT-CPM

Penjadwalan Proyek. Oleh Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

Operations Management

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

MANAJEMEN PROYEK. Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu

Sejarah : Henry L. Gantt ( 9 ) menciptakan Bar Chart untuk mengontrol kegiatan dalam proyek, namun tidak menjelaskan urutan kegiatannya Booz, Allen da

BAB 3 METODE PENELITIAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

SISTEM PERENCANAAN ULANG DAN PENGENDALIAN PRODUKSI HEAT EXCHANGER MENGGUNAKAN METODE CRITICAL PATH

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang

PERENCANAAN PERCEPATAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT

GANTT CHART MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1)

MAKALAH RISET OPERASI NETWORK PLANNING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dibuat Oleh : NIM :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN PROYEK (CPM)

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK GEDUNG PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

ANALISIS PERENCANAAN JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING)

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISA PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PEMBANGUNAN JARINGAN DAERAH IRIGASI SANGKUP KIRI

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan di dunia industri dewasa ini semakin ketat, sehingga

PERNYATAAN. Bandung, Agustus Yang membuat pernyataan, Yulia Jariah Drajat Muttakin NIM :

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK (Perencanaan Waktu-3 : CPM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction

ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT

BAB II Tinjauan Pustaka

MINGGU KE-6 MANAJEMEN WAKTU (LANJUTAN)

PENERAPAN METODE CPM PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PEMBANGUNAN GEDUNG BARU KOMPLEKS EBEN HAEZAR MANADO)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

Perencanaan dan Pengendalian Proyek. Pertemuan V

TEKNIK ANALISA JARINGAN (CPM)

Transkripsi:

ANALISIS URUTAN AKTIVITAS PADA PROSES PENGGANTIAN BEARING MOVEABLE ROLLER HYDRAULIK ROLLER PRESSURE (HRP) UNTUK MENGURANGI DOWN TIME Syamsir, Andi Pawennari, Nadzirah Ikasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia Makassar Abstrak. Dunia industri persemenan saat ini telah berkembang dengan pesat, seiring dengan pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin canggih. Sehingga persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Sehingga perusahaan semen dituntut untuk meningkatkan kinerjanya salaha satunya kinerja produksi mereka. Masalah produksi merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan semen karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh perusahaan. manajemen perusahaan perlu menganalisa sistem pelaksanaan maintenance dan perencanaan pengadaan jasa untuk kegiatan perencanaan penggantian bearing HRP tersebut secara tepat sehingga didapatkan penghematan biaya secara keseluruhan termasuk didalamnya dengan meminimalisir waktu maintenance penggantian bearing HRP. Sehingga penelitian ini mencoba untuk menganalisis urutan aktifitas pada proses penggantian bearing (HRP) dan mereduksi waktu atau urutan proses penggantian bearing selama penggantian bearing (HRP) berlangsung. Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode penjadwalan CPM dan Gantt Chart. Hasil dari pengolahan data tersebut digunakan untuk menganalisa keutungan perusahaan. Katakunci: Critical Path Methode, Industri Semen, Gantt Chart, Penjadwalan Pendahuluan Setiap perusahaan mempunyai tujuan memperoleh laba atau keuntungan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah karena hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, dan perusahaan harus mampu untuk menangani faktor-faktor tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu mengenai masalah kelancaran produksi. Masalah produksi merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan semen karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh perusahaan (Harold, 2009). Kesalahan dalam sistem maintenance pada suatu perusahaan akan berdampak pada keuntungan yang diperoleh perusahaan. Biaya maintenance yang terlalu besar pada perusahaan, akan berpengaruh pada efektifitas produksi dimana waktu operasi berkurang karena kegiatan maintenance yang tinggi. Dan untuk memanajemen suatu sistem maintenance yang efektif dibutuhkan untuk mengidentifikasi item item pekerjaan agar lebih cepat dilaksanakan. Produksi yang sering stop akan mengakibatkan hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan(ervianto, 2012). Pada kasus ini salah satu permasalahannya adalah masalah seringnya terjadi kerusakan pada bearing HRP yang dalam pelaksanaan kerja maintenance membutuhkan waktu 23 hari. Tentunya hal ini mengakibatkan proses produksi terhambat sehingga hilangnya produksi semen pabrik. Untuk mengantisipasi sirkulasi produksinya lancar, manajemen perusahaan perlu menganalisa sistem pelaksanaan maintenance dan 1

perencanaan pengadaan jasa untuk kegiatan perencanaan penggantian bearing HRP tersebut secara tepat sehingga didapatkan penghematan biaya secara keseluruhan termasuk didalamnya dengan meminimalisir waktu maintenance penggantian bearing HRP. Dengan ini perusahaan dapat mengurangi down time pabrik dan biaya pengadaan jasa. Perencanaan yang optimal perlu dilakukan sebab perencanaan kebutuhan item sifatnya tidak konstan sehingga dengan menggunakan berbagai metode maintenance yang efektif akan dihasilkan perencanaan pelaksanaan kegiatan penggantian bearing HRP yang optimal sehingga jumlah seluruh biaya yang ditanggung oleh perusahaan menjadi minimal. Tujuan penelitiannya yaitu untuk menganalisis urutan aktifitas pada proses penggantian bearing (HRP) dan mereduksi waktu atau urutan proses penggantian bearing selama penggantian bearing (HRP) berlangsung. Metode Penelitian Lokasi penelitian yang merupakan objek penulis dalam mengumpulkan data adalah pada perusahaan PT. Semen Bosowa Maros tepatnya di area CEMEN MILL, lokasi PT. Semen Bosowa Maros berlokasi di desa Baruga Kab. Maros tepatnya pada Departemen Maintenance Planner. Penelitian ini melalui proses yang dibagi dalam beberapa tahap, yaitu : Data yang telah dikumpulkan, kemudian diolah berdasarkan metode yang digunakan, dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Analisis Perancangan Kerja (Method Engineering) atau sering juga disebut studi kerja (WORK STUDY) dan metode jalur kritis atau sering juga disebut critical path method (CPM) serta perhitungan biaya proyek yang akan dikeluarkan baik kondisi awal dan percepatan hingga menghasilkan keuntungan yang diperoleh. Berikut langkah-langkah proses pengolahan data adalah : 1. Pengolahan data dengan study kerja (Work study) a. Perbaikan proses atau urutan, prosedur, dan tata cara pelaksanaan penggantian bearing moveable roller HRP b. Perbaikan dan penghematan penggunaan mesin/fasilitas kerja serta penghematan tenaga kerja dalam pelaksanaan penggantian bearing HRP. c. Pendayagunaan dan pengurangan gerakan-gerakan (motion) kerja yang tidak perlu atau penyederhanaan kerja dalam pelaksanaan penggantian bearing HRP untuk mencari cara kerja yang terbaik (lebih mudah, lebih cepat, efisien, efektif dan menghindari pemborosan material, waktu, tenaga kerja dan lain-lain. 2. Pengolahan data untuk (CPM) a. Data proses penggantian bearing dan durasi waktu pengerjaan. Data proses yang menjelaskan langkah-langkah penggantian bearing dengan mengetahui durasi waktu yang sudah ditentukan oleh perusahaan dan data tersebut akan digunakan dalam pembuatan network diagram dan bagan gant chart (Saleh, 2010) b. Upah/gaji tenaga kerja dan lembur. Data yang digunakan untuk mengetahui perbedaan upah/gaji dalam kondisi awal dan percepatan. c. Data karyawan dan jenis-jenis profesi pekerjaan. Adapun hasil output yang akan dikerjakan dari pengumpulan data diatas dengan menggunakan metode (CPM) sebagai berikut : a. Pembuatan Network Diagram. Network Diagram adalah suatu metode jaringan kerja yang mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang bersifat kritis terutama pada aspek jadwal dan perencanaan. Dalam pengolahan data tersebut Network Diagram berfungsi

untuk mengetahui jaringan yang menunjukan sifat kritis pada proses penggantian bearing dan data yang digunakan dalam pembuatan Network Diagram adalah data proses penggantian bearing serta durasi waktu yang sudah ditentukan. b. Pembuatan bagan Gant Chart Bagan Gant Chart pada proses penggantian bearing menggambarkan atau berisi jadwal aktivitas dalam Bar Grafh saat mulai dan saat selesai setiap kegiatan yang ada. Untuk proses pembuatan bagan Gant Chart yang diperhatikan adalah waktu lamanya Simbol Jenis Kegiatan Durasi(Jam) kegiatan dan ketergantungan antara aktivitas. Hasil dan Diskusi Penjadwalan kondisi usulan dengan metode CPM Network diagram kondisi dari penjadwalan kondisi usulan dengan metode CPM. Langkah selanjutnya yaitu melakukan perhitungan maju mundur. Hasil perhitungan maju mundur dapat dilihat dari Table 1 Hasil Perhitungan Maju Mundur dan Total Fload. Paling awal Paling Akhir Mulai Selesai Mulai Selesai (ES) (EF) (LS) (LF) Total Float A Buka main motor 24 jam 0 24 0 24 0 kritis B Buka transmission system 15 jam 24 39 24 39 0 kritis C buka casing 13 jam 24 37 24 37 1 0 D Buka lubrikasi sistem 10 jam 24 34 24 34 1 0 E Buka hydraulic sistem 10 jam 24 34 24 34 1 0 F Buka reducer fix 48 jam 39 87 38 87 0 kritis G Buka reducer move 48 jam 87 135 87 135 0 kritis H Buka pin frame 28 jam 135 163 135 163 0 kritis I Swing out frame 20 jam 135 155 135 155 1 0 J Angkat roller fix 24 jam 163 187 163 187 0 kritis K Angkat roller move 24 jam 187 211 187 211 0 kritis L Penggantian bearing 72 jam 211 283 211 283 0 kritis M Posisikan roller move 24 jam 283 307 283 307 0 kritis N Posisikan roller fix 24 jam 307 331 307 331 0 kritis O Swing in frame 30 jam 331 361 331 361 0 kritis P Pasang pin frame 18 jam 331 349 361 349 1 0 Q Pasang reducer move 24 jam 361 385 361 385 0 kritis R Pasang reduser fix 24 jam 385 409 385 409 0 kritis S Pasang hydraulic sistem 18 jam 409 427 409 427 0 kritis T Pasang lubrikasi sistem 10 jam 409 419 409 419 1 0 U Pasang casing 10 jam 409 419 409 419 1 0 V Pasang transmission system 10 jam 409 419 409 419 1 0 W Pasang motor 18 jam 427 445 427 445 0 kritis Ket

X Tes running 6 jam 427 433 427 433 1 0 Tabel 1. Hasil Perhitungan Maju Mundur dan Total Fload Setelah melakukan perhitungan maju mundur, Maka tahap selanjutnya melakukan perhitungan maju atau biasa disebut dengan metode forward. Dalam mengidentifikasi jalur kritis dipakai suatu cara hitungan maju, yaitu dengan rumus : (EF = ES + D). Hasil perhitungan maju yaitu : 1. Buka main motor : 0 + 24 = 24 2. Buka transmission system : 24 + 15 = 39 3. Buka casing : 24 + 13 = 37 4. Buka lubrikasi system : 24 + 10 = 34 5. Buka hydraulic sistem : 24 + 10 = 34 6. Buka reducer fix : 39 + 48 = 87 7. Buka reducer move : 87 + 48 = 135 8. Buka pin frame : 135 + 28 = 163 9. Swing out frame : 135 + 20 = 155 10. Angkat roller fix : 163 + 24 = 187 11. Angkat roller move : 187 + 24 = 211 12. Penggantian bearing : 211 + 72 = 283 13. Posisikan roller move : 283 + 24 = 307 14. Posisikan roller fix : 307 + 24 = 331 15. Swing in frame : 331 + 30 = 361 16. Pasang pin frame : 331 + 18 = 349 17. Pasang reducer move : 361 + 24 = 385 18. Pasang reducer fix : 385 + 24 19. Pasang hydraulic sistem : 409 + 18 = 427 20. Pasang lubrikasi sistem : 409 + 10 = 419 21. Pasang casing : 409 + 10 = 419 22. Pasang transmission system : 409 + 10 = 419 23. Pasang motor : 427 + 18 = 445 24. Tes running : 427 + 6 = 433 Kemudian setelah mendapatkan hasil dari perhitungan maju maka tahap selanjutnya melakukan perhitungan mundur. Perhitungan mundur dimaksudkan untuk mengetahui waktu atau tanggal paling akhir kita masih dapat memulai dan mengakhiri masing-masing kegiatan tanpa menunda kurun waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan. Rumusnya adalah : (LS = LF D) 1. Pasang motor : 445 18 = 427 2. Tes running : 433 6 = 427 3. Pasang hydraulic sistem : 427 18 4. Pasang transmission system : 419 10 5. Pasang casing : 419 10 6. Pasang lubrikasi sistem : 419 10 7. Pasang reducer fix : 409 24 = 385 8. Pasang reducer move : 385 24 = 361 9. Swing in frame : 361 30 = 331 10. Pasang pin frame : 349 18 = 331 11. Posisikan roller fix : 331 24 = 307 12. Posisikan roller move : 307 24 = 283

13. Penggantian bearing : 283 72 = 211 14. Angkat roller move : 211 24 = 187 15. Angkat roller fix : 187 24 = 163 16. Buka pin frame :163 28 = 135 17. Swing out frame : 155 20 = 135 18. Buka reducer move : 135 48 = 87 19. Buka reducer fix : 87 48 = 39 20. Buka transmission system : 39 15 = 24 21. Buka hydraulic sistem : 34 10 = 24 22. Buka lubrikasi system : 34 10 = 24 23. Buka casing : 37 13 =24 24. Buka main motor : 24 24 = 0 Penentuan Jalur Kritis Jalur kritis adalah jalur yang memiliki rangkaian komponenkomponen kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan menunjukkan kurun waktu penyelesaian proyek tercepat. Makna jalur kritis penting bagi pelaksanaan proyek, karena pada jalur ini terletak kegiatan-kegiatan bila pelaksanaannya terlambat, akan menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan. Dari perhitungan dan tabulasi tersebut dapat terlihat bahwa waktu penyelesaian tercepat (EF) adalah urutan yang mengikuti jalur A,B,F,G,H,J,K,L,M,N,O,Q,R,S,W adalah jalur kritis. Proses ini menjadi kritis karena satu proses dengan yang lainnya saling ketergantungan / keterkaitan dan sudah menjadi aktivitas rutin yang dilakukan setiap melakukan penggantian Bearing Moveable Hydraulic Roller Pressure Perhitungan Kehilangan Produksi Kondisi Awal Pada kodisi awal penggantian bearing berlangsung sangat lama yang mengakibatkan jumlah produksi menurun. 1. Dengan HRP : Produksi Cemen Mill 300 ton/jam. 2. Tanpa HRP : Produksi Cemen Mill 300 ton/jam. 3. Kehilangan produksi selama penggatian bearing berlangsung adalah : 100 ton/jam. 4. waktu yang dibutuhkan dalam penggantian bearing adalah 552 jam. 5. Harga semen dalam 1 ton adalah : Rp. 600.000,- 6. Kehilangan produksi selama proses penggantian bearing berlangsung adalah : (100 552) 600.000 = 55.200 600.000 = Rp. 33.120.000.000,- Perhitungan Kehilangan Produksi Kondisi Usulan Dengan Menggunakan Metode CPM Dengan menggunakan metode CPM maka kita dapat melihat pekerjaan yang mana bisa dilakukan penundaannya dan yang mana pekerjaan tidak boleh dilakukan penundaannya. Dengan perhitungan maju mundur dan penentuan jalur kritis, maka proses penggantian bearing yang awalnya sangat lama bisa menjadi lebih cepat. Lintasan kritis meliputi aktivitas A,B,F,G,H,J,K,L,M,N,O,Q,R,S dan W, dengan Jumlah waktu penyelesaian adalah : 445 jam. Jadi, down time yang

dibutuhkan dalam proses penggantian bearing dengan menggunakan Critikal Path Methode (CPM) lebih sedikit dari waktu awal. Keuntungan Perusahaan 1. Dari hasil perhitungan kondisi awal perusahaan menghabiskan waktu sebanyak 552 jam sedangkan kondisi usulan atau dengan metode CPM perusahaan menghabiskan waktu sebanyak 445 jam. 2. Selisih antara kondisi awal dengan kondisi usulan adalah : 552 445 = 107 jam. Maka down time pada pada kondisi usulan lebih rendah dari pada kondisi awal. 3. Selisih antara kondisi awal dengan kondisi usulan adalah : 107 jam. Jadi, selisih ini menjadi keuntungan perusahaan dan proses produksi melalui HRP juga dapat lebih cepat di jalankan. 4. Keuntungan perusahaan 107 jam dari selisih kondisi awal dengan kondisi usulan adalah : (1 jam = 100 Ton) jadi, 100 107 = 10.700 Ton. 5. (1 Ton = 600.000) jadi, 10.700 600.000 = Rp. 6.420.000.000,-. 6. Kerugian pada kondisi awal menjadi keuntungan pada kondisi usulan. Kesimpulan Dari uraian pengolahan data yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Aktivitas kritis pada kondisi usulan dengan menggunakan Critikal Path Method (CPM) adalah aktivitas A,B,F,G,H,J,K,L,M,N,O,Q,R,S,W dengan waktu penyelesaian 445 jam. Sementara untuk kondisi awal dengan waktu penyelesaian 552 jam. Perbedaan waktu pengerjaan pada kondisi awal dan kondisi usulan adalah 107 jam. Penggantian bearing moveable HRP dengan metode CPM tersebut dikatakan layak (dapat dikerjakan). 2. Besar keuntungan dari Metode CPM yang dilakukan adalah : a. Total waktu pekerjaan penggantian bearing dengan kondisi usulan lebih rendah dari pada total waktu pekerjaan dengan kondisi awal. b. Dengan kondisi usulan (CPM) yang dilakukan maka proses produksi HRP dapat lebih cepat dilakukan sehingga terdapat total potensi produksi selama 107 jam selisih dari kondisi awal (10.700 Ton atau dengan nilai jual sebesar Rp. 6.420.000.000,-). Daftar Pustaka Ervianto, Wulfran I.Agustina, I., 2012. Analisis Jadwal Pengiriman Vessel Dengan Metode Critical Path Network (CPM) di PT. Daekyung Indah Heavy Industry.Cilegon Teknik Industry Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Saleh, Mubarak, 2010, Construction Project Scheduling and Control- 2nd ed. United States, Pearson Education, hal 264. Harold, 2009, Project Management : A Systems Approach to Planning, Scheduling, and Controling, John Wiley 7 Sons Inc., Canada.